Dengan antusiasme yang membara, ketiganya mencoba Flying God Claw beberapa kali di dalam formasi racun. Mereka tak henti-hentinya memuji kecanggihan senjata itu, terutama material dan presisi pembuatannya yang membuat mereka enggan melepaskannya.
Flender yang kini tak lagi terburu-buru menghadapi binatang roh di luar, matanya berkilat licik. Dengan suara khasnya yang sedikit pelo ia berkata pada Tang San, "Xiao San, bagaimana kalau kita bernegosiasi?"
Tang San yang sangat cerdas segera menunjukkan senyum tipis, berkata: "Tidak masalah, selain Flying God Claw ini, yang lain bisa dibicarakan."
"Eh..." Flender langsung tersedak oleh perkataannya.
Liu Erlong di sampingnya memandang Flender dengan pandangan merendahkan, "Kau ini masih disebut guru, malah mau merebut milik anak-anak. Xiao San, bagaimana kalau Guru Erlong menukar denganmu? Nanti pilih binatang roh mana saja di luar, beri tahu aku, akan kutunggangi untukmu. Lalu buatkan aku juga Flying God Claw."
Karena postur Liu Erlong berbeda dengan anak laki-laki, pengamatannya lebih teliti daripada Flender. Ia menyadari setiap Flying God Claw memiliki ukuran yang sedikit berbeda, akhirnya mengerti ini adalah peralatan yang dibuat khusus oleh Tang San.
Flender langsung tidak terima, sebelum Tang San sempat menjawab, ia sudah tak tahan: "Kau bisa menangkap, masa aku tidak bisa? Xiao San, aku pesan satu juga. Bagaimanapun aku ini kakak dari gurumu, harus kasih muka dong."
Melihat reaksi Flender dan Liu Erlong, Tang San dalam hati merasa sangat lucu.
Sebenarnya wajar jika Flender dan Liu Erlong sangat tertarik dengan Flying God Claw. Fungsi praktisnya sangat kuat, dan bisa menyelamatkan nyawa di saat genting. Materialnya juga sangat bagus, sangat kokoh namun tidak memberatkan saat dipakai di lengan, hanya seperti pelindung lengan yang melekat. Beratnya pun tidak masalah bagi mereka.
Tanpa pilihan lain, Tang San akhirnya berkata, "Baiklah, tapi membuat alat ini butuh banyak waktu. Setelah kompetisi Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi ini selesai, saya akan membuatkan satu untuk setiap guru."
Flender tertawa terbahak, "Bagus! Kalau begitu guru tidak akan sungkan. Erlong, Wuji, mari kita mulai. Xiao San, pilih saja yang kau suka dari yang di luar, kami akan membantumu menanganinya."
Master di samping hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap Flender yang terlihat seperti penjahat kecil yang beruntung, tapi tidak berkomentar.
Tang San berkata, "Lebih baik bantu Rong Rong menangkap dulu. Saya tidak terburu-buru, perlu mengamati lagi."
Flender mengangguk, "Baik. Master, menurutmu jenis apa yang cocok untuk Cincin Jiwa keempat Rong Rong?"
Sebagai murid Master, Tang San tentu bisa langsung dimintai pendapatnya oleh Flender. Tapi untuk yang lain, pendapat profesional Master tetap yang paling tepat.
Pandangan Master menyapu binatang-binatang roh yang mengintai di luar, lalu menunjuk salah satunya, "Tiga kemampuan pertama Rong Rong adalah peningkatan kecepatan, kekuatan, dan Soul Power. Maka kemampuan keempat harus fokus pada pertahanan. Binatang Roh bersisik sekitar empat ribu tahun itu cukup cocok."
Semua orang mengikuti arah tunjuk Master. Terlihat makhluk mirip buaya dengan panjang sekitar 5 meter. Kepalanya memiliki empat mata, kaki kekar seperti tong, dengan ciri khas tubuhnya tertutup lapisan baja hitam pekat. Setiap lempeng baja sebesar telapak tangan terlihat sangat kokoh.
Master berkata dengan suara berat: "Kemampuan utama Lin Jia Shou adalah pertarungan jarak dekat, kekuatannya sangat besar. Dengan pertahanan yang mengagumkan, hampir bisa mengabaikan serangan skill Binatang Roh setara level kultivasi. Kalian bertiga lebih baik menyerang bersama untuk lebih aman."
Perkataan Master tentu meyakinkan. Pandangan Flender dan kedua rekannya langsung terkunci pada Binatang Roh bersisik itu. Kaki mereka bergerak, jarak pun menyempit menjadi dalam 30 meter. Flying God Claw di tangan mereka meluncur bersamaan, cakar baja terbuka di udara. Hanya dalam sekejap, berhasil mencengkeram Binatang Roh Lin Jia Shou berusia seribu tahun itu dengan akurat.
Flender dan kedua rekannya hanya merasakan getaran halus di pergelangan tangan, gerakan sudah selesai. Flying God Claw terasa sangat responsif, seolah perpanjangan tangan mereka sendiri.
Namun sebagai pencipta Flying God Claw, pupil mata Tang San tiba-tiba menyempit. Tiga Flying God Claw yang mendarat di tubuh Lin Jia Shou ternyata gagal menembus lapisan zirahnya. Meskipun berhasil mencengkeram beberapa sisik, tak ada yang bisa menembus sama sekali. Padahal dengan kekuatan mekanisme pegas dan ketajaman luar biasa ini, bahkan emas dan batu pun bisa tertembus. Ini membuktikan betapa mengerikannya pertahanan Lin Jia Shou berusia seribu tahun ini. Pantas saja ia bisa berkeliaran di antara Binatang Roh 10.000 tahun, tak ada yang berminat mengunyah tulang sekeras ini.
Sebelum Binatang Sisik sempat melawan, Flender dan dua rekannya serentak menghela napas, Soul Power langsung terkumpul dan terlepas.
Meski kekuatan Binatang Sisik luar biasa besar, Flying God Claw yang mencengkeram tubuhnya dikendalikan oleh tiga Roh Suci level 70+. Ledakan kekuatan sesaat mana mungkin bisa ditahan makhluk Binatang Roh Milenia tunggal?
Tubuh sepanjang 5 meter itu terlempar ke udara, berputar-putar sebelum jatuh ke arah kelompok mereka.
Suara Master tepat bersamaan waktu itu bergema, "Poin vitalnya ada di rongga mulut. Hanya dari situ kita bisa melukai organ dalamnya. Ketebalan armor di seluruh tubuhnya mencapai setengah total massa tubuh. Pertahanannya bahkan melebihi Binatang Roh 10.000 tahun! Untungnya tak ada skill serangan khusus."
Peringatan Master sangat tepat. Menyaksikan Binatang Sisik jatuh dari langit, Liu Erlong melesat ke atas. Sebagai Sudut Pembunuh Segitiga Emas, musuh tahan pukul seperti ini justru disukainya. Hanya begini sisi brutalnya bisa sepenuhnya terpamer.
Zhao Wuji dan Flender bersamaan menarik kembali Flying God Claw. Flender berteriak, "Erlong, di sini banyak anak-anak. Jangan terlalu berdarah-darah!"
“Mengerti.” Liu Erlong menjawab dengan mulut, namun salah satu tangannya sudah mencengkeram ekor Lin Jia Shou berusia seribu tahun. Dengan memanfaatkan gravitasi, dia mengayunkan tubuh makhluk sepanjang 5 meter dan berbobot lebih dari seribu pon itu di udara.
Brak——
Kelopak mata semua orang berkedut serentak. Dalam getaran dahsyat Bumi, Binatang Roh di lingkar luar formasi racun seolah membeku sejenak. Lin Jia Shou dengan pertahanan luar biasa itu, seluruh tubuhnya telah terbenam ke dalam tanah oleh kekuatan brutal Liu Erlong, hanya menyisakan ujung ekor yang masih dicengkeramnya.
Shrek Tujuh Monster melihat senyuman tipis di wajah Liu Erlong. Menurut pemahaman mereka, ini pasti senyuman iblis.
Meski pertahanan Lin Jia Shou kuat, tubuh besarnya yang dihantam begitu keras membuatnya pusing tujuh keliling walau tidak terluka. Ditambah racun Dugu Bo yang terhirup saat masuk formasi racun, fungsi tubuhnya menurun drastis. Kini di tangan Liu Erlong, makhluk itu tak ubahnya binatang biasa tanpa daya melawan.
Liu Erlong sama sekali tidak memberinya kesempatan melawan. Cahaya merah membara memancar dari seluruh tubuhnya sambil tersenyum ke arah yang lain: “Aku akan bermain dengan makhluk kecil ini di sebelah. Kalian lanjutkan saja. Rong Rong, tutup matamu dan ikut Guru.”
Ning Rongrong terdiam memandangi Liu Erlong, namun kakinya sama sekali tidak bergerak, wajahnya jelas menunjukkan ekspresi ketakutan.
Wajah Liu Erlong berubah dingin, "Apa? Kau tidak percaya Guru memiliki kemampuan untuk menaklukkan binatang bersisik ini? Baiklah, kau tidak perlu menutup mata. Guru bisa mengajarimu langsung di depan mata."
"Aku... aku..." Saat Ning Rongrong panik tak karuan, tiba-tiba matanya tertutup kain yang dijulurkan dari belakangnya. Persis ketika rasa takutnya memuncak, suara lembut Oscar yang penuh daya pikat sudah terdengar di telinganya.
"Rong Rong, jangan takut. Niat Guru Erlong baik. Aku akan menemanimu. Selama aku ada, tidak akan ada masalah. Guru Erlong, bolehkah aku ikut bersamanya?"
Liu Erlong melirik Oscar lalu mengangguk, "Ikutlah. Tapi kau laki-laki, tidak perlu tutup mata. Lebih baik banyak belajar." Sambil berkata demikian, binatang bersisik yang mulai bangun dan meronta di tangannya kembali diayunkan. Dengan kekuatan dahsyat, ia menyeret binatang itu masuk ke dalam area formasi racun menuju rumpun pohon di samping.
Oscar menggandeng tangan Ning Rongrong mengikuti mereka. Saat ini Ning Rongrong sama sekali tidak merasa Oscar sedang mengambil kesempatan. Genggamannya pada tangan pemuda itu bagai mencengkeram jerami penyelamat.
Flender menggelengkan kepala dengan putus asa, “Oscar ini berani sekali, Erlong juga benar. Sudah bertahun-tahun, kebiasaan buruknya malah semakin menjadi.” Sambil berbicara, pandangannya tertuju pada Master, berkilau dengan sinar menyalahkan.
Master tidak menatap balik Flender, menundukkan kepala, tak tahu sedang memikirkan apa.
“Xiao San, sudah putuskan mau Binatang Roh yang mana? Aku dan Guru Zhao akan bantu kau.” Flender bertanya keras kepada Tang San.
Mata Tang San memancarkan keraguan. Sebenarnya, beberapa Binatang Roh di luar sana sangat cocok untuknya, tetapi pemilihan Binatang Roh yang berbeda akan menentukan jalur pelatihan yang berbeda pula. Meskipun Cincin Jiwa keempat tidak sepenting Cincin Jiwa ketiga, ia berfungsi sebagai penghubung. Begitu dipilih, arah perkembangan di masa depan tak bisa diubah lagi. Karena itulah ia ragu, tak tahu harus memilih yang mana.
