Saat ini, dengan Great Soul Fighting Arena Kota Tian Dou sebagai pusatnya, hampir sepertiga wilayah kota tampak sepi karena kerumunan massa. Sejak beberapa hari sebelumnya, semua penginapan kelas apapun di kota telah penuh sesak. Jumlah populasi kota meningkat hampir 50%. Ini membuktikan betapa besar daya tarik Kompetisi Elit Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi ini bagi masyarakat.
Untuk kompetisi ini, Kota Tian Dou mengerahkan 5.000 pasukan penjaga kota untuk pengawasan ketertiban. Upaya ini berhasil meminimalisir kerusuhan.
"Wah, ramai sekali!" Ning Rongrong tak bisa menahan teriakannya. Matanya jelalatan ke segala arah - pemandangan lautan manusia seperti ini juga pertama kali ia saksikan.
Oscar bertindak sebagai pengawal sang putri, melindungi Ning Rongrong sambil berusaha menundukkan kepala agar wajahnya tak terlihat orang.
Bukan hanya Oscar, kecuali beberapa gadis yang bersinar memesona, baik Shrek Tujuh Monster maupun anggota cadangan semuanya berusaha menundukkan kepala. Pasalnya, pakaian yang mereka kenakan benar-benar memalukan.
Seragam sekolah standar Akademi Shrek itu bukan hijau biasa, melainkan warna di antara kuning dan hijau. Menurut deskripsi Dai Mubai, warnanya persis "hijau kekuningan seperti kotoran".
Untuk kompetisi akademi ini, Dekan Flender yang 'ber-selera unggul' secara khusus memesan seragam sekolah ini untuk mereka. Materialnya cukup bagus dan nyaman dipakai. Namun selain warna hijau kekuningan seperti kotoran, di dada setiap orang terdapat pola monster Shrek yang hampir memenuhi seluruh bagian depan. Warna pola ini adalah hijau zamrud yang sangat mencolok.
Itu belum seberapa, yang paling aneh adalah di punggung setiap orang terdapat enam karakter besar berwarna merah yang disulam dengan benang sutra: "Menerima Iklan Nama Sponsor".
Di bawah enam karakter besar tersebut terdapat barisan huruf kecil: "Untuk biaya iklan, silakan hubungi Dekan Akademi Shrek, Bapak Flender, untuk berdiskusi langsung".
Untuk seragam kompetisi ini, Shrek Tujuh Monster sempat melakukan perlawanan sengit, namun akhirnya dipaksa tunduk oleh kekuasaan absolut Flender. Setelah perjuangan keras, Flender akhirnya bersedia menyatakan bahwa jika benar ada pendapatan iklan, sepertiga dari total pendapatan akan diberikan kepada anggota tim yang bertanding. Sisanya akan digunakan sebagai dana pembangunan akademi.
Bagi Dai Mubai, Zhu Zhuqing, dan Tang San, uang ini mungkin tidak berarti. Namun bagi yang lain, uang tetap penting. Apalagi kondisi Akademi Shrek sebelumnya telah mereka saksikan sendiri. Kini ketika ada kesempatan menghasilkan uang, mereka pun tidak enak menolak permintaan Flender. Meski dekan ini agak licik dan curang, tetapi selama bertahun-tahun upayanya menopang akademi memang tidak mudah.
Tentu saja, Shrek Tujuh Monster juga pernah meminta bantuan Master, tapi jawaban Master sungguh aneh. Master mengatakan bahwa meski seragam sekolah ini agak jelek, itu merupakan bentuk pelatihan mental bagi mereka. Jika bisa tetap tenang di tengah cemoohan banyak orang, maka ketahanan mental mereka sudah mencapai tingkat tertentu.
Shrek Tujuh Monster bergumam dalam hati, ini jelas-jelas latihan untuk menebalkan muka.
Master dengan alasan sebagai perwakilan akademi bersama Flender menolak memakai seragam seperti itu, hanya ada pola kecil Shrek yang tidak mencolok di bagian kiri dada baju mereka.
Justru karena pakaian aneh inilah, ketika Tang San dan lainnya baru saja memasuki kerumunan, mereka langsung mendapat perhatian 'khusus'.
"Itu akademi apa? Astaga, apa mereka baru keluar dari lubang WC?"
"Menggelikan, pola monster hijau di dada mereka lucu sekali. Kok telinganya seperti terompet."
"Lihat, lihat, di punggung mereka malah ada iklan? Apa benar ada Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi seperti ini? Yang beginian ikut Kompetisi Elit Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi se-benua? Sungguh menggelikan. Benar-benar hutan yang luas pasti ada berbagai macam burung."
"Pelankan suara, bagaimanapun mereka juga ahli jiwa. Tapi sepertinya cuma ikut formalitas saja, lihat itu ada Si Gendut, bentuknya seperti bola."
Jika sekarang ada celah di tanah, mungkin 11 siswa dari Akademi Shrek akan berebut masuk. Meski sudah ada persiapan mental, mereka tak menyangka kerumunan orang sebanyak ini berkumpul di luar Great Soul Fighting Arena. Persis seperti pameran, dan jelas contoh yang memalukan.
Tak peduli gengsi lagi, Tang San pertama kali mengeluarkan topeng Shrek yang pernah dipakai saat kompetisi Pertarungan Jiwa dan menutupi wajahnya. Shrek Tujuh Monster segera meniru. Sayangnya empat orang Tai Long yang baru bergabung tidak punya 'perlengkapan' ini, terpaksa menutupi wajah dengan tangan dalam keadaan sangat memalukan.
Flender berjalan di depan sambil pura-pura tidak mengenali orang-orang di belakangnya, melangkah besar-besar masuk ke kerumunan. Master dan Liu Erlong yang mengikutinya sama cepatnya.
Tang San akhirnya mengerti arti ingin menangis tetapi tidak bisa meneteskan air mata. Saat ini, bahkan jika harus menghadapi tim Ahli Jiwa level 50 pun, dia lebih memilih daripada dipamerkan di sini.
Untungnya hari ini banyak tim yang mengikuti Kompetisi Elit Akademi Ahli Jiwa Tingkat Tinggi Seluruh Benua, ada perwakilan dari hampir tiga puluh akademi. Minat masyarakat sebagian besar tersedot ke tim-tim itu, sehingga rombongan Shrek akhirnya bisa menyusup dengan susah payah ke Great Soul Fighting Arena Kerajaan Tiandou.
Di antara semua tim yang datang berpartisipasi, mayoritas tampil mentereng dengan seragam akademi masing-masing. Tak satu pun yang seaneh Akademi Shrek. Dengan seragam indah berwarna emas, perak, merah, putih, dihiasi ornamen, pola, dan lambang akademi, para Ahli Jiwa muda berjalan penuh kebanggaan memasuki Great Soul Fighting Arena bagai pahlawan. Penampilan mereka gagah perkasa seolah sanggup menaklukkan dunia.
Setelah berdesakan masuk ke Tian Dou Great Soul Fighting Arena, rombongan Akademi Shrek akhirnya bisa bernapas lega. Tang San dan Dai Mubai saling memandang, matanya penuh kepasrahan.
"Pertandingan berikutnya aku tidak mau pakai ini lagi. Sangat merusak citra heroikku," keluh Ma Hongjun sambil melepas topeng wajahnya. Aturan melarang penutup wajah. Saat ini mereka benar-benar ingin merobek baju dan kabur dari sini. Memakai kostum ini untuk bertanding sungguh memalukan.
Untungnya hari ini hanya upacara pembukaan sekaligus hari pertama Grand Tournament Akademi Ahli Jiwa Tingkat Tinggi Seluruh Benua. Selain upacara, hanya ada satu pertandingan berupa Pertarungan Jiwa kelompok bersifat demonstrasi. Tim cadangan Akademi Kekaisaran Tian Dou (tim kedua) akan mengundi lawan untuk babak pertama sistem gugur. Kalau tidak, hanya upacara pembukaan tentu tak akan memuaskan penonton.
Turnamen Elit Akademi Ahli Jiwa Tingkat Tinggi se-benua ini memiliki sistem bonus hadiah yang sangat langsung. Setiap kemenangan di babak penyisihan akan mendapatkan hadiah 500 koin emas. Jika lolos ke babak kualifikasi, ada tambahan hadiah 3.000 koin emas. Jika bisa masuk ke babak final, Kekaisaran Tian Dou tidak hanya akan menganugerahkan gelar Baron, tapi juga memberikan 1.000 koin emas untuk setiap anggota tim baik pemain utama maupun cadangan. Hadiah untuk babak final tentu jauh lebih besar.
Flender telah melepaskan hak atas pendapatan ini demi iklan di punggung seragam Shrek Tujuh Monster, artinya seluruh hadiah uang akan menjadi milik para murid.
Tang San menghibur mereka, "Lagipula kemungkinan kita tampil hari ini kecil. Nanti kita bicara lagi dengan Dekan Flender, besok kita tolak pakai baju ini. Minimal tulisan di punggung harus dihilangkan."
Saat ini, kelompok Akademi Shrek berada di area istirahat khusus untuk tim peserta di dalam venue utama. Mereka bukan yang pertama masuk tapi juga bukan yang terakhir. Area istirahat seluas itu memiliki lebih dari seribu kursi yang dibagi menjadi beberapa zona untuk masing-masing akademi.
Meski tidak seramai di luar, kehadiran tim Akademi Shrek tetap menjadi sorotan saat para peserta Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi mulai masuk. Walaupun sudah memilih sudut paling pinggir, mereka tetap menarik perhatian banyak orang.
Namun kualitas Ahli Jiwa selalu jauh lebih tinggi daripada rakyat biasa. Meski banyak pandangan merendahkan dan ekspresi meremehkan, namun tidak banyak yang berkomentar. Setiap anggota tim dari akademi berkumpul di bawah pimpinan guru pembimbing masing-masing, menunggu upacara pembukaan. Sementara itu, setiap akademi juga memiliki seorang guru yang bertugas melakukan konfirmasi pendaftaran terakhir. Setelah status murid peserta didaftarkan, tidak boleh ada penambahan atau penggantian murid dalam pertandingan selanjutnya.
Tak lama kemudian, Flender berjalan kembali dengan santai, "Hah, kalian ngumpul di sudut terpencil begini buat apa?"
Melihat tatapan tidak ramah dari para murid, Flender batuk-batuk canggung, "Hmm, baiklah di sini saja. Pendaftaran sudah selesai, sebentar lagi kita akan masuk untuk upacara pembukaan. Kalian semua harus semangat, jangan sampai mempermalukan wajah Akademi Shrek. Kalian adalah tim yang harus merebut gelar juara."
"Juara? Kodok pun ingin merebut gelar juara?" Tiba-tiba suara sinis terdengar dari samping.
Para murid Akademi Shrek yang sudah kesal, langsung menatap penuh amarah ke arah sumber suara tersebut.
Itu adalah tim dari akademi terdekat. Kebetulan, ada beberapa anggota tim yang dikenali oleh Shrek Tujuh Monster. Mereka adalah murid Akademi Canghui yang pernah mereka temui saat pergi ke Hutan Xingdou untuk mendapatkan Cincin Jiwa ketiga.
Masih mengenakan jubah Ahli Jiwa warna bulan yang sama, dengan sulaman kata "Cang Hui" dalam lingkaran hijau kebiruan di bahu. Yang berbeda, kali ini seragam tim mereka dihiasi benang perak, terlihat lebih mencolok dari sebelumnya.
