Cahaya dingin berkilat di mata Salas, “Kalau begitu, Anda melawan panitia penyelenggara? Saya bisa menafsirkan tindakanmu sebagai penolakan investigasi. Panitia berhak mendiskualifikasi Akademi Shrek dari Kompetisi Elit Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi Seluruh Benua edisi ini.”
“Tunggu sebentar.” Ning Fengzhi yang diam selama ini akhirnya berbicara dengan tenang: “Yang Mulia Salas. Seperti kata pepatah, hukum harus mempertimbangkan kemanusiaan. Anggota tim Akademi Shrek terluka parah. Mengambil keputusan gegabah tanpa investigasi rasanya tidak tepat.”
Salas menjawab dingin: “Penolakan Akademi Shrek untuk mengizinkan siswanya diinterogasi sudah menjadi masalah serius. Menurut Yang Mulia, bagaimana ini harus diselesaikan? Jika interogasi saja tidak bisa dilakukan, bagaimana membuktikan mereka tidak bersalah?”
Ning Fengzhi menoleh ke Flender: “Dekan Flender, apakah luka siswa-siswa peserta memang sebegitu parah? Saya ingat ada satu siswa yang kondisinya masih baik. Bisakah kami memeriksanya? Kasus ini menyangkut integritas kompetisi. Harap Anda bisa kerja sama.”
Flender yang bersemangat matanya memerah karena emosi, terlihat seperti hendak meneteskan air mata, "Mengapa kami harus menerima investigasi? Jika kompetisi ini adil dan imparsial, para juri seharusnya melihat situasi saat itu. Anggota tim Akademi Canghui menggunakan Teknik Penggabungan Hunwu Tujuh Serangkai, apakah mereka akan memberikan kelonggaran? Jika siswa kami tidak bisa menahan serangan mereka, mungkin tidak ada yang bisa pulang hidup-hidup. Semua orang melihat, siswa kami hanya melakukan perlawanan pasif. Kami tidak pernah melakukan kesalahan. Jika panitia kompetisi benar-benar memutuskan untuk mendiskualifikasi kami, kami tidak punya komentar lagi."
Salas mengedipkan matanya yang tajam, "Ini kau yang mengatakannya sendiri."
Flender melototi Salas dengan marah, "Yang Mulia Uskup Platinum, apa maksudmu terus menerus menarget Akademi Shrek kami? Baiklah, aku ingin melihat bagaimana kalian akan mengeluarkan Akademi Shrek dari kompetisi ini. Xiao Gang, besok kita akan pergi ke Kuil Suci menemui Yang Mulia Paus, meminta keadilan!"
Ning Fengzhi dengan cemas memberikan isyarat mata kepada Flender. Ia tidak mengerti mengapa Flender yang biasanya bijak tiba-tiba menjadi begitu impulsif. Apakah para murid benar-benar terluka parah sehingga Flender tidak bisa mengendalikan emosinya?
Flender seolah tidak melihat isyarat Ning Fengzhi, terus menerus berteriak kepada Salas sambil berulang kali memukul meja.
“Berani!” Seorang Ksatria Kuil tiba-tiba melangkah maju, sinar Soul Power dari kesepuluh Ksatria Kuil serentak menyala. Dua Uskup Jubah Merah juga berdiri. Begitu Salas memberi perintah, mereka akan langsung menangkap orang.
Salas mengabaikan Flender, menoleh ke Ning Fengzhi di sampingnya, “Pemimpin Sekte Ning, Anda juga melihat sendiri. Akademi Shrek sudah berani dan sombong sampai level ini, menolak investigasi panitia. Jika tidak dihukum, bagaimana kita bisa bertanggung jawab ke akademi peserta lain?”
“Ini...” Ning Fengzhi ingin membantu, tapi sekarang tak punya kekuatan untuk bertindak.
Salas baru menghadap Flender, menyeringai dingin, “Kalian mau mengadu ke Paus ya? Kalian bisa berangkat sekarang. Aku umumkan, Akademi Shrek karena melanggar aturan turnamen...”
Baru sampai di situ, tiba-tiba sebuah suara memotongnya, “Tunggu sebentar.”
Kali ini yang bicara adalah Master. Meski tidak semarah Flender, wajahnya pucat pasi, “Salas, pikir matang-matang sebelum mengambil keputusan.”
“Berani kau memanggil nama Uskup Platinum langsung?!” Seorang Uskup Jubah Merah langsung memarahi.
Saat Salas hendak melanjutkan untuk mengeluarkan Akademi Shrek dari turnamen, tiba-tiba Master menggerakkan pergelangan tangannya. Sebuah benda terbang dari telapak tangannya langsung menuju Salas.
Tidak perlu Salas turun tangan, seorang Ksatria Kuil dengan cepat menghalangi di depan Salas, mengangkat tangan dan menebaskan telapak ke arah benda itu. Soul Power-nya meledak tiba-tiba. Sementara itu, Ksatria Kuil lainnya segera bereaksi, dengan cepat mengepung trio Flender, Master, dan Liu Erlong di pusat area.
"Berhenti!" Sebuah tangan menyela, membentuk tameng tak kasat mata yang membungkus seluruh energi serangan telapak Ksatria Kuil tersebut. Anehnya, tidak ada tabrakan energi yang terjadi. Soul Power yang dikeluarkan sang Ksatria Kuil lenyap bagai salju mencair dalam keheningan.
Yang bertindak bukan Ning Fengzhi, juga bukan siapa pun dari Akademi Shrek, melainkan Uskup Platinum Salas sendiri.
Melihat Salas bertindak, Segitiga Emas serentak tegang. Meski kekuatan Ksatria Kuil tak sebanding dengan Flender dan Liu Erlong, lima cincin jiwa sang Ksatria bersinar saat menyerang - jelas seorang Roh Wang di atas level 50. Namun Salas yang lebih lambat bertindak justru mencapai serangan lebih dulu, bahkan tanpa memanggil Hunwu-nya, dengan mudah mengatasi serangan telapak itu.
Untuk menetralisir serangan Roh Wang, Segitiga Emas sebenarnya juga mampu melakukannya, namun untuk mencapai hasil tanpa jejak seperti Salas, sama sekali tidak mungkin. Flender berpikir dalam hati, bajingan ini meski belum mencapai level Tuan Bergelar, kemampuannya pasti sudah sangat mendekati. Benarlah Kuil Wuhun memang tak terselami dalamnya!
Salas menahan serangan Ksatria Kuil dengan satu tangan, sementara tangan satunya telah menangkap benda yang dilempar Master ke arahnya. Dengan wajah dingin menatap para Ksatria Kuil di sekelilingnya, "Kalian ngapain? Pergi semua! Apa aku yang suruh kalian bertindak?"
Para Ksatria Kuil jelas tidak mengerti mengapa Uskup Platinum ini tiba-tiba marah. Tak ada yang berani membantah, kesepuluh Ksatria Kuil itu segera pergi meninggalkan ruangan dengan malu-malu.
Salas bahkan tidak perlu melihat untuk mengetahui benda apa yang jatuh di tangannya. Keringat dingin mengucur di punggungnya, seiring kepergian para Ksatria Kuil, butiran keringat tipis mulai muncul di dahinya.
Ekspresi wajahnya langsung berubah lebih sopan, ia membungkuk memberi hormat pada Master, "Hormat untuk Tetua."
Master menyapu pandangannya dengan dingin, "Duduklah semua kalau mau bicara."
Flender tersenyum dalam hati, sementara Ning Fengzhi terkejut luar biasa. Dengan ketajaman matanya, dia jelas melihat pola pada token itu - Token Paus tertinggi yang dikeluarkan Kuil Wuhun untuk non-anggota, dengan enam simbol. Token ini juga memiliki sebutan lain: Token Paus. Pemegangnya memiliki kewibawaan setara tetua Kuil Wuhun, bagaikan kehadiran langsung Paus sendiri.
Meski Salas sedikit mengetahui hubungan ambigu antara Master dengan Kuil, dia tak menyangka Master memiliki Token Paus. Perlu diketahui, hanya ada tiga Token Paus yang beredar di luar, diberikan kepada Tiga Sekte Teratas dari Tujuh Sekte Besar.
Bahkan Ning Fengzhi, Pemimpin Sekte Qibao Glazed di sampingnya, tak sembarangan membawa token simbolik otoritas Paus ini. Siapa sangka Master memilikinya? Apakah ini token keempat?
Kilasan ingatan muncul di benak Salas. Hatinya langsung ciut, menyadari hari ini mustahil mendapat keuntungan di sini.
Dengan kehadiran Ning Fengzhi di sebelahnya, sedikit saja ketidakhormatan akan tersebar, maka posisinya sebagai Uskup Platinum akan terancam.
Secara hierarki, Uskup Platinum seolah hanya di bawah Paus dalam struktur Kuil Wuhun.
Namun kenyataannya, meski memiliki wewenang luas, mereka tak punya hak penentu kebijakan sejati.
Selain Paus, di Kuil Wuhun juga terdapat Balai Tetua yang tersembunyi yang merupakan inti kekuasaan sejati Kuil Wuhun. Beberapa urusan penting harus diputuskan oleh Balai Tetua. Dalam pemungutan suara, bahkan Paus hanya memiliki hak tiga suara. Sedangkan jumlah tetua di Balai Tetua mencapai tujuh orang. Dalam situasi darurat, jika ketujuh orang tersebut menyetujui resolusi secara bulat, mereka bahkan bisa memberhentikan Paus.
Pemegang Token Paus, meskipun statusnya tidak bisa disamakan dengan tetua sejati, memiliki posisi setara dengan tetua kehormatan dan berhak berkomunikasi langsung dengan Balai Tetua.
Meskipun selalu ada jarak antara Tiga Sekte Teratas dari Tujuh Sekte Besar dengan Kuil Wuhun, namun karena pengaruh mereka sangat besar dan membentuk trinitas, Kuil Wuhun tidak berani menyinggung mereka dengan sembarangan.
Master tidak hanya berasal dari Sekte Blue Lightning Tyrant Dragon, tetapi juga memegang benda ini di tangannya saat ini. Salas mana berani bertindak lancang lagi.
Dengan kedua tangan mengangkat Token Paus, dengan hormat menyerahkannya ke sisi Master, "Silakan Tetua mengambil kembali."
Master menerima Token Paus, tidak menyimpannya kembali, hanya meletakkannya di hadapannya. Matanya menyapu Salas dengan dingin, "Saya mengeluarkan Token Paus bukan untuk mencampuri urusan Uskup Salas. Saya hanya berharap Akademi Shrek bisa mendapat perlakuan adil. Setiap anggota tim Akademi Shrek adalah Ahli Jiwa jenius yang kami besarkan dengan susah payah. Saya tidak ingin investigasi ini memperparah luka mereka sampai mempengaruhi masa depan mereka. Jika Bapak Uskup tetap ingin menyelidiki, tunggulah sampai mereka pulih sepenuhnya."
Dengan keberadaan Token Paus yang menggetarkan ini, meski Salas merasa tidak puas, apa lagi yang bisa dia katakan? Kecuali Paus sendiri atau anggota Kuil Tetua yang hadir, tidak ada seorang pun di Kuil Wuhun saat ini yang berhak memberikan komentar.
"Ini kelalaian saya. Kalau begitu, investigasi ini dibatalkan. Kami permisi." Salas sebenarnya hanya mencari-cari alasan. Urusan hidup-mati Akademi Canghui bukan tanggung jawabnya.
Awalnya dia pura-pura tidak mengenali identitas Master. Tapi sekarang Master bahkan menunjukkan Token Paus. Jika dia tetap tidak tahu diri, dan Master benar-benar melaporkannya ke Kuil Paus, masa depannya akan terancam.
