Dugu Bo tertegun melihat kilatan cahaya tiba-tiba di mata Tang San, "Monster kecil, kau tidak demam? Apa kau tidak mendengar penjelasanku? Spirit Bone itu bukan untuk kau rebut."
Tang San diam. Prinsip "telinga bisa menipu, mata yang memastikan" dijalankannya. Dia mengangkat tangan kanan, Kilauan Biru samar mengalir dari telapak tangan. Dengan kendali presisi, sehelai Blue Silver Grass kecil muncul - bentuk daun biasa yang tak berbeda dengan rumput liar. Munculnya Hunwu ini secara alami memunculkan Cincin Jiwa dari tubuhnya.
Kuning, Kuning, Ungu, Hitam pekat. Empat Cincin Jiwa berputar perlahan. Cincin kuning berkilau terang, cincin ungu memancarkan aura mulia, sementara cincin hitam itu dalam bak jurang tak berdasar, penuh pesona yang mengguncang.
"Kau..." Dugu Bo bangkit mendadak, pandangannya berubah drastis menatap Tang San. Aura mengerikan meledak dari dalam tubuhnya, menekan Tang San dari segala penjuru.
Di bawah tekanan eksternal ini, keempat Cincin Jiwa di tubuh Tang San menyala terang benderang. Hanya Blue Silver Grass di telapak tangan yang tetap bergoyang lembut.
“Tidak, ini tidak mungkin.” Dugu Bo menggosok matanya dengan kuat, menggelengkan kepala, lalu menatap tajam Cincin Jiwa hitam pekat di tubuh Tang San.
Tang San tersenyum tipis, “Kamu lupa? Keahlian terbesarku adalah mengubah yang mustahil menjadi mungkin. Sekarang, menurutmu apakah aku punya kesempatan untuk melawan orang-orang Kuil Wuhun?”
Dugu Bo menarik napas dalam-dalam, menekan rasa kaget di hatinya, lalu mengucapkan kata-kata yang tak terduga oleh Tang San, “Tinggalkan pertandingan kali ini. Di usiamu sekarang, masih ada kesempatan untuk ikut pertandingan berikutnya. Saat itu nanti, tidak akan ada tim yang bisa menjadi lawanmu.”
“Mengapa harus menyerah?” Tang San membelalakkan matanya.
Dugu Bo berkata dengan suara berat, “Jika kekuatanmu masih seperti dulu, atau Cincin Jiwa keempatmu hanya level Milenium, aku tidak akan khawatir. Tapi sekarang berbeda. Cincin Jiwa keempat mencapai level sepuluh ribu tahun, ini akan membawamu masalah tak terhingga. Menurutmu, apakah Kuil Wuhun tidak akan memperhatikanmu? Jika kamu adalah Kuil Wuhun, apa yang akan dilakukan terhadap jenius seperti ini? Hanya dua kemungkinan: menaklukkan atau menghancurkan. Jika tebakanku benar, sekarang data dirimu setidaknya sudah ada di meja seorang Uskup Platinum. Mereka tidak akan menyerangmu diam-diam, tapi menggunakan panggung pertandingan ini untuk menghabisimu secara terhormat. Aturan pertandingan bagi Kuil Wuhun hanyalah permainan yang bisa dimanipulasi.”
Tang San tersenyum getir, “Kalau begitu, kamu masih tidak yakin padaku?”
Dugu Bo menatapnya dalam-dalam, "Ada tiga orang yang dijuluki Generasi Emas dari Kuil Wuhun. Aku tidak tahu detail tentang latar belakang mereka, juga tidak mengetahui bentuk Hunwu atau Kemampuan Spirit mereka. Tapi satu hal yang bisa kukatakan, di antara mereka yang memiliki Soul Power terendah adalah level 51, dua lainnya level 52. Usia mereka semua baru 23-24 tahun. Saat mereka mencapai level 50 dan mendapatkan Cincin Jiwa kelima, Paus secara pribadi menganugerahi mereka Medali Ungu Kuil Wuhun, sekaligus menciptakan rekor baru. Anggota lain dalam tim pertarungan ini semuanya tidak ada yang di bawah level 45 Soul Power. Hanya itu yang kuketahui."
Meski Tang San selalu menyadari kekuatan Kuil Wuhun, baru saat ini ia benar-benar memahami seberapa mengerikan organisasi tersebut.
Level 50, bahkan tiga level 50... ditambah anggota lain semuanya di atas level 45. Apa artinya ini?
Walau Tang San sangat percaya diri, yang ia lihat sekarang adalah jurang perbedaan yang sulit ditutupi. Level terendah lawan bahkan lebih tinggi dari level tertinggi di timnya. Mungkinkah mengalahkan musuh seperti ini?
Melihat tatapan kosong Tang San, Dugu Bo menghela napas, "Di usiamu sekarang, levelmu bahkan lebih mengesankan daripada mereka, apalagi kau memiliki Spirit Bone Eksternal. Jangan terlalu dipikirkan. Kesempatan masih banyak. Asal kau tidak menyimpang dari jalan benar, suatu hari nanti kau akan melampaui mereka."
Tiba-tiba Tang San tersenyum. Mungkin karena nasihat Dugu Bo sebelumnya telah membuka simpul di hatinya, saat ini pikirannya terasa sangat jernih.
“Monster tua, bukankah kamu baru saja berkata? Tentang pentingnya keyakinan bagi seorang Ahli Jiwa. Jika kali ini aku benar-benar menghindari pertarungan, maka pukulan terhadap keyakinanku tak terbayangkan. Kalah pun tak apa? Meski tak bisa mengalahkan mereka, setidaknya kita bisa bertahan? Hanya dengan bertarung total, aku bisa tahu jarak antara kedua pihak. Aku tak akan menyerah.”
Melihat Tang San, sorot mata Dugu Bo tak sadar berubah, “Sudahlah, malas berdebat denganmu. Terserah kamu. Aku pergi dulu. Dari jauh-jauh pulang, aku belum makan. Cari makanan dulu.”
Usai berkata, cahaya hijau berkilat – sosok tinggi Dugu Bo telah lenyap.
Kehangatan mulai menyebar di dada. Dugu Bo langsung mencarinya begitu pulang, jelas bukan untuk Peluru Kembar Penjemput Nyawa, melainkan perhatian tulusnya. Dari awalnya penuh kecurigaan, kini menjadi tanpa sekat.
Meski selisih usia mereka berlipat-lipat, dari Dugu Bo, Tang San merasakan emosi yang sama seperti pada Master, bahkan ditambah keakraban persahabatan – inilah yang disebut persahabatan lintas generasi.
Setelah Dugu Bo pergi, hal pertama yang dilakukan Tang San bukan berlatih atau berpikir, melainkan tidur.
Dua hari dua malam tanpa istirahat telah membuat energinya overdosis. Tanpa istirahat cukup, bagaimana mungkin memulai eksperimen idenya? Maka tanpa ragu ia memilih tidur, dan segera terlelap.
……
Ruang Uskup Platinum yang megah dan berkilauan, dengan luas lebih dari 200 meter persegi. Ruangan luas ini dipenuhi dengan berbagai barang antik berharga.
Salas duduk di belakang meja kerjanya yang megah berukuran besar, di hadapannya tergeletak sebuah dokumen - dokumen yang dipindahkan dari Kota Nuoding.
Harus diakui efisiensi Kuil Wuhun sangat tinggi. Hanya dalam sebulan, seperti mencari jarum di tumpukan jerami, mereka berhasil menemukan dokumen yang dibutuhkan ini dari arsip registrasi Kuil Wuhun di berbagai kota.
Ini sudah kali ketujuh Salas membaca dokumen ini, tapi dia masih sulit mempercayai apa yang tertulis di hadapannya.
Dokumen di depannya adalah data seorang Ahli Jiwa bernama: Tang San.
Data ini sangat detail, mulai dari registrasi pertama Tang San di Kuil Wuhun untuk mengkonfirmasi status Ahli Jiwa, hingga setiap penerimaan tunjangan ahli jiwa dan peningkatan gelar setelah menambahkan Cincin Jiwa - setiap detail tercatat.
Jenis Cincin Jiwa yang diperoleh atau level Soul Power-nya bukanlah alasan Salas membaca tujuh kali. Yang membuatnya berulang kali memeriksa hanyalah satu angka: angka yang menunjukkan usia.
Empat belas tahun. Hanya 14 tahun. Masih beberapa bulan lagi menuju 15 tahun. Roh Zong di atas Level 40. Ahli Jiwa berusia 14 tahun. Bahkan Cincin Jiwa keempatnya sudah mencapai level sepuluh ribu tahun.
Salas menepuk dahinya, benar-benar enggan mempercayai kenyataan ini.
Berdiri, Salas berjalan ke rak buku di belakang meja kerjanya, mengangkat tangan dan menarik buku tebal di rak. Diiringi suara geretan mekanisme pegas, rak buku perlahan bergeser ke samping, menyingkap dinding.
Di dinding terdapat panel logam persegi yang memancarkan gelombang Soul Power samar. Jelas terlihat panel ini adalah sebuah Hundaoqi. Saat telapak tangan kanannya ditekankan, lapisan cahaya merah tipis tiba-tiba memancar dari panel, seketika menyelimuti tangan Salas.
Suara geretan mekanisme pegas kembali terdengar. Panel logam perlahan tenggelam ke dalam, membuka ruang persegi berukuran 1 chi persegi. Di dalamnya tersusun setumpuk dokumen.
Salas membalik-balik dokumen dengan cepat, mengambil satu berkas yang bertuliskan "RAHASIA MUTLAK" di sampulnya.
Di dalam map dokumen hanya terdapat tiga lembar kertas berisi tiga laporan berbeda. Salas meneliti data dengan cermat, dan segera menemukan yang ia cari.
"15 tahun, 16 tahun, 16 tahun. Yang termuda di antara mereka baru mencapai Level 40 Soul Power di usia 15 tahun."
Dengan keras menutup dokumen hingga berbunyi 'plak!', Salas buru-buru menutup kompartemen rahasia. Langkah panjangnya membawanya kembali ke belakang meja kerja. Kembali ia mengambil dokumen Tang San, untuk kedelapan kalinya menatap angka itu.
“Lebih tua satu tahun dari Generasi Emas, Blue Silver Grass, Martial Soul sampah? Sungat menarik. Untungnya dia hanya punya Blue Silver Grass. Tapi kecepatan peningkatan Soul Power Tang San ini terlalu cepat. Blue Silver Grass dengan innate full spiritual power. Sepertinya ini hasil mutasi.”
Salas jelas tidak terpengaruh oleh sikap keras Kaisar Xue Ye hari ini. Dia mengambil pena dan cepat-cepat menulis surat. Di amplop tertulis lima karakter: Sangat Rahasia, Untuk Paus.
……
Malam tiba, sosok ramping menyelinap masuk ke hutan di belakang Akademi Shrek, bergerak cepat di jalur yang familiar sambil membawa kotak kayu.
Gerakannya sangat cepat, setiap dorongan kaki panjangnya melontarkan tubuhnya minimal 5 meter. Tak lama kemudian, pondok kayu di tengah hutan sudah terlihat.
Tubuhnya melesat, melompati pagar dengan gesit, dua kali lompatan sudah sampai di depan pintu pondok.
Saat menyelinap masuk, sebelum sempat bergerak, sehelai Blue Silver Grass yang kokoh sudah melilit kakinya yang jenjang. Suara berat terdengar dari kegelapan, "Siapa?"
"Kakak, ini aku."
Begitu suara merdu itu berkumandang, Blue Silver Grass segera menarik diri. Tang San menyalakan lampu minyak di pondok.
