"Dasar si bodoh, jangan nangis! Kakak kan baik-baik saja." Tang San ingin mengelus kepala Xiao Wu, tapi mendapati lengannya sama sekali tak bisa diangkat.
Sebenarnya, saat menghadapi Huo Wu, dia sama sekali tidak berniat memenangkan pertandingan ini. Seperti pepatah "beri jalan keluar", dia sudah mengalahkan enam lawan. Kemenangan akhir babak kualifikasi ini pasti milik Akademi Shrek. Buat apa habis-habisan? Memang menyenangkan bisa menaklukkan tujuh lawan sekaligus. Tapi kebencian antara kedua pihak pasti akan terpatri. Dia tidak menginginkan hal itu.
Lagipula, dia tidak punya rasa benci terhadap Akademi Blazing Fire.
Jadi dalam pertandingan, Tang San awalnya hanya berencana menghabiskan Soul Power Huo Wu sebanyak mungkin, agar pertandingan berakhir di tangan anggota tim berikutnya dari Akademi Shrek. Tapi siapa sangka fokus serangan Huo Wu padanya begitu kuat, hingga berujung seperti ini.
Saat Dai Mubai menggendong Tang San dan memperlihatkan punggungnya, semua yang lain di Akademi Shrek serentak menghirup napas dalam-dalam.
Pakaian di punggung Tang San telah benar-benar hancur berantakan, hanya menyisakan daging hancur yang berlumuran darah. Beberapa bagian bahkan sudah terlihat tulang di dalamnya. Bahkan kedua lengannya telah ternoda merah oleh darah segar, terkulai lemas di sisi tubuhnya.
Betapa menyiksanya rasa sakit ini? Namun di wajah Tang San masih tersungging senyuman tenang yang sama. Seolah rasa sakit ini bukan berasal dari tubuhnya. Hanya keringat yang terus mengucur di dahinya yang membuktikan bahwa dialah yang sebenarnya menderita luka.
Daya serangan bola cahaya putih Huo Wu jauh lebih kuat dari yang dibayangkan Tang San. Jika bukan karena Delapan Tombak Laba-laba miliknya, jika tubuhnya tidak ditempa oleh Mata Air Es dan Api, kali ini bahkan jika selamat pasti akan mengalami luka parah sesungguhnya.
Meski lukanya terlihat mengerikan, sebagian besar hanya luka kulit dan daging saja. Tulang dan organ dalam tidak mengalami kerusakan signifikan.
Wasit baru mendekati arena sekarang, sambil memanggil tim medis untuk merawat Tang San, sekaligus mengumumkan pemenang pertandingan ini adalah Huo Wu.
Sebelum anggota tim kedua Akademi Shrek muncul, Huo Wu telah menyatakan menyerah untuk pertandingan selanjutnya. Baik karena tingkat konsumsi Soul Power dalam tubuhnya maupun kondisi mental, dia sama sekali tidak memiliki keinginan atau kemampuan untuk bertarung lagi.
Saat ini bahkan anggota Akademi Shrek tidak sempat membenci Huo Wu. Yang ada dalam pikiran mereka hanyalah keselamatan Tang San.
"Tang San terbaring di atas tandu dan diangkat pergi, pertandingan ini pun benar-benar berakhir. Meski di pertarungan terakhir Tang San tidak menunjukkan performa yang terlalu baik, namun melalui enam pertarungan sebelumnya, dia telah menaklukkan semua orang."
"Apalagi, benarkah dia benar-benar kalah di pertarungan terakhir?"
"Dia bisa saja menggunakan tubuh Huo Wu untuk menahan serangan. Dengan kemampuan kendalinya, cukup dengan menyuntikkan sedikit Soul Power ke dalam tubuh Huo Wu, membuat bola cahaya putih itu meledak di dalam tubuhnya, maka dirinya sendiri tidak akan berada dalam bahaya. Bahkan ini tidak melanggar aturan."
"Lagipula, serangan mengerikan itu berasal dari Huo Wu sendiri, bukan Tang San."
"Kakakku benar-benar tidak apa-apa?" Di dalam barak, Xiao Wu bertanya dengan wajah penuh kekhawatiran kepada dokter istana Kekaisaran Tian Dou.
"Dokter itu seorang wanita berusia empat puluh tahun lebih. Terlihat jelas di masa mudanya dia juga cantik. Dengan senyum lembut ke Xiao Wu, dia berkata: "Nona kecil, ini sudah pertanyaan ke-17 yang sama darimu. Tenang saja. Kakakmu tidak masalah serius, hanya luka di kulit dan daging. Tulang-tulangnya utuh dan melindungi organ dalam. Aneh sekali, elastisitas ototnya setidaknya tiga kali lipat Ahli Jiwa biasa, bagaimana ini bisa dilatih? Sekarang dia hanya kehilangan banyak darah dan perlu istirahat. Paling lama lima hari, dia bisa bergerak normal. Tapi sebaiknya selama babak kualifikasi ini jangan biarkan dia bertanding lagi. Nanti lukanya bisa terbuka lagi.""
"Terima kasih, Tante Dokter."
"Dokter tersenyum ringan sambil mengambil kotak obatnya: "Baiklah, rawatlah dia baik-baik. Saya pergi dulu.""
Melihat dokter pergi, ekspresi Xiao Wu baru mulai rileks beberapa saat. Saat ini Tang San sudah tertidur lelap.
Memandang wajah pucatnya yang masih belum pulih, rasa sakit hati seperti ditusuk pisau terus menyiksa Xiao Wu. Dia lebih memilih dirinya sendiri yang terluka daripada melihat Tang San menderita luka seperti ini!
Master melambaikan tangan ke anggota Akademi Shrek di dalam ruangan, "Baiklah, yang lainnya istirahat dulu. Besok masih ada pertandingan. Biarkan Xiao Wu merawat Xiao San di sini saja."
Yang lain akhirnya meninggalkan ruangan dengan hati-hati. Selama Tang San tidak apa-apa, mereka bisa merasa lega.
Di dalam ruangan hanya tersisa Xiao Wu, Master, dan Tang San. Master tersenyum lembut melihat Tang San yang tertidur puluk di tempat tidur, "Sebenarnya Xiao San sudah bertindak benar."
Xiao Wu mengangkat kepala dan memandang Master dengan bingung, "Master, Bapak bilang dia benar? Padahal dia bisa membiarkan Huo Wu yang menahan serangan itu."
Master menghela napas, berkata: "Xiao San melakukan ini demi reputasi Akademi dan masa depan kalian. Pertama, lima akademi elemen memiliki ikatan yang erat. Jika dia benar-benar mengalahkan tujuh anggota Akademi Blazing Fire sendirian, pasti akan memicu permusuhan dari tiga akademi lainnya. Dan perseteruan ini akan menjadi sangat besar. Kedua, saat itu jika dia menggunakan tubuh Huo Wu untuk menahan serangan, Huo Wu pasti tewas. Huo Wu adalah bintang terbaik generasi Akademi Blazing Fire. Jika dia mati, belum lagi latar belakangnya, hanya balas dendam dari Akademi Blazing Fire saja sudah cukup membuat kita kewalahan. Ini juga bukan yang ingin dilihat Tang San. Kita semua murid, tidak ada permusuhan mendalam, karena itu dia memilih akhir seperti ini. Saya yakin, saat Xiao San menggunakan tubuhnya untuk menahan serangan, dia pasti sudah menghitung kemampuan bertahan dirinya dengan kekuatan serangan lawan."
Master selalu menganggap Tang San seperti anaknya sendiri. Melihat Tang San terluka, bagaimana mungkin hatinya tidak sakit?
Tapi Master selalu rasional. Saat tahu kondisi Tang San tidak parah, rasionalitasnya langsung mengambil alih. Analisis sederhana membuatnya yakin dengan keputusan Tang San. Tentu, ini tidak berarti dia tidak peduli dengan luka Tang San.
Xiao Wu menghela napas pelan, tidak berkata apa-apa lagi. Saat ini yang ada di pikirannya hanyalah selama Tang San baik-baik saja, hal lain tidak penting.
Tiba-tiba suara dingin Dai Mubai terdengar dari luar, "Kalian mau apa? Keluar!"
"Kami datang untuk menjenguk Tang San dan berterima kasih padanya." Suara itu berasal dari Huo Wushuang. Mendengar suara ini, Xiao Wu tidak bisa menahan diri untuk tidak mengerutkan kening.
Di luar barak, tidak hanya Huo Wushuang yang datang, ketujuh anggota utama tim Akademi Blazing Fire juga hadir, termasuk Huo Wu yang wajahnya pucat.
Setelah pertandingan berakhir, ketika mereka tenang, Huo Wushuang tidak bisa menahan rasa ngeri. Dia tentu menyadari bahaya yang dihadapi adiknya dalam pertandingan. Jika bukan karena Tang San memberikan kelonggaran, dia sudah kehilangan adik perempuannya.
Meskipun Akademi Blazing Fire mengalami kekalahan memalukan dan hanya memenangkan satu babak, Huo Wushuang tidak membenci Tang San sama sekali. Sebaliknya, dia sangat berterima kasih. Dibandingkan dengan hasil pertandingan, nyawa sang adik jelas jauh lebih penting.
Huo Wu sendiri adalah pusat perhatian di Akademi Blazing Fire yang selalu dimanja seperti bulan dikelilingi bintang. Perasaan anggota tim lainnya pun hampir sama. Setelah kembali ke perkemahan, Huo Wushuang segera menyarankan untuk mengunjungi Tang San.
Tatapan dingin Dai Mubai menyapu rombongan mereka, "Tak perlu kalian pura-pura berbelas kasih seperti kucing menangisi tikus mati. Tang San belum mati."
Huo Wushuang mengerutkan kening, "Dai Mubai, jangan keterlaluan. Aku datang untuk menemui Tang San. Berterima kasih karena dia menyelamatkan adikku. Bukan untuk menemuimu, minggirlah."
Saat itu, mendengar suara keributan, empat anggota Shrek Tujuh Monster selain Tang San dan Xiao Wu juga keluar. Sama seperti Dai Mubai, mereka tidak punya kesan baik pada Akademi Blazing Fire yang melukai Tang San. Empat anggota utama ditambah empat cadangan membentuk barisan delapan orang, menghalangi jalan akademi tersebut.
“Segera pergi dari sini, kalau tidak, jangan salahkan kami jika tidak bisa bersikap sopan.” Mata jahat Dai Mubai berbinar tajam, jelas terlihat dia hampir tak bisa menahan amarahnya.
Saat ini, tujuh anggota utama Akademi Blazing Fire ini sebelumnya telah mengikuti babak kualifikasi, Soul Power mereka sebagian besar sudah terkuras cukup banyak. Jika benar-benar bertarung tentu tidak akan menguntungkan, apalagi tujuan awal mereka sebenarnya adalah menunjukkan niat baik.
"Aku datang untuk berterima kasih pada Tang San." Ketika Huo Wushuang hampir kehilangan kesabaran, Huo Wu tiba-tiba maju ke depan. Wajah cantik pucatnya tak lagi menunjukkan kegelisahan, malah menjadi sangat tenang. Sorot matanya yang indah dipenuhi perenungan dan kedalaman, seolah telah berubah menjadi pribadi yang berbeda.
"Tidak perlu. Kakakku sudah tidur. Kalian pergilah. Jangan ganggu istirahatnya." Xiao Wu keluar dari barak, memandang dingin ke arah Huo Wu.
Meski luka Tang San disebabkan oleh aksinya sendiri yang menghadang serangan dengan tubuhnya, dalang utama tetap Huo Wu. Terhadap gadis yang kecantikannya tidak kalah dari dirinya ini, Xiao Wu tentu tidak punya kesan baik.
Huo Wu melirik barak tempat Xiao Wu keluar, lalu mengangguk, "Kalau begitu maaf mengganggu. Saat kondisinya membaik, aku akan kembali untuk menyampaikan terima kasih."
Xiao Wu langsung menolak tanpa ragu: "Tidak usah. Kita adalah pesaing di Kompetisi Elit Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi Seluruh Benua." Ucapannya ini secara implisit menegaskan bahwa mereka bukan teman.
Tak lama setelah rombongan Akademi Blazing Fire pergi, datang lagi tamu lain.
Ning Fengzhi dan Xue Qinghe datang bersama, secara lahiriah mengatakan bahwa mereka mewakili panitia pertandingan untuk melihat kondisi luka Tang San. Namun sebenarnya, sejak pertandingan dimulai, bukan hanya Tang San yang terluka, tetapi hanya dialah yang mendapat perhatian khusus seperti ini.
Setelah memastikan Tang San tidak mengalami cedera serius, mereka berdua berbincang sebentar dengan Master sebelum pergi. Baru setelah itu seluruh asrama menjadi tenang.
