Saat menyebut Tang San, mata Huo Wu memancarkan kilau khusus. Keteguhannya dalam mengejar kekuatan tak kalah dari Ahli Jiwa pria berbakat. Kekuatan Tang San jelas memberi daya tarik besar baginya. Tentu bukan daya tarik romantis. Di benak Huo Wu hanya ada pemikiran bagaimana melampaui dan mengalahkan Tang San. Bahkan setelah Tang San menyelamatkan nyawanya kala itu, keinginan ini tak juga pudar dari pikirannya.
Feng Xiaotian mencoba bertanya, "Adik Huo Wu, bagaimana dengan urusan kita..."
Huo Wu mengerutkan alisnya, "Urusan apa antara kita?"
“Hmm..., ini. Maksudku, tentang hubungan kita.”
Tiba-tiba, mata Huo Wu berbinar, pandangannya pada Feng Xiaotian berubah. “Naiklah ke kereta.”
“Ha?” Feng Xiaotian yang sudah siap ditolak malah terkejut senang karena perubahan emosi Huo Wu. Ia segera melompat ke kereta kuda.
Saat melihat sosok Huo Wu yang anggun duduk di sudut paling dalam kereta, detak jantungnya tak terkendali semakin cepat.
Huo Wu berkata pada Huo Wushuang: “Kakak, kalian turun dulu. Aku mau bicara dengan Feng Xiaotian.”
Huo Wushuang memandangi adik perempuannya dengan tatapan bertanya.
Huo Wu memberinya kode mata.
Ketika Feng Xiaotian mendengar Huo Wu ingin bicara berdua, jantungnya berdegup kencang. Biasanya periang, kini justru canggung di ruang tertutup ini. Tangannya saling menggosok-gosok tak tahu harus bicara apa.
“Kakak Feng, aku tahu kau selalu menyukaiku dan baik padaku.” Huo Wu yang pertama memecah kesunyian.
Feng Xiaotian menatapnya bodoh, bergumam: “Jangan-jangan kalimat berikutmu: Kakak Feng, kau orang baik tapi kita tak cocok. Jika benar mau mengirim kartu 'orang baik', jangan diucapkan. Aku tak tahan.”
Melihat kelakuan Feng Xiaotian yang konyol, Huo Wu tak tahan terkikik. “Sudahlah. Dikasih hati malah minta jantung. Bukan itu maksudku.”
Feng Xiaotian berseru dengan gembira, "Kalau begitu, kau setuju untuk berpacaran denganku?"
"Cih, mimpi kau tinggi. Kupanggil kau masuk untuk membahas sesuatu," ujar Huo Wu dengan kesal.
Feng Xiaotian tersenyum kecut, sikap santainya kembali muncul, "Boleh! Apa saja. Katakanlah."
Huo Wu merenung, "Kakak Feng, menurutmu, apakah babak final masih relevankah bagi kita?"
Feng Xiaotian tertegun, "Maksudmu apa?"
Huo Wu bertanya, "Menurutmu, bisakah kita mengalahkan Akademi Shrek? Atau dua akademi yang dijamin dua kerajaan besar dan akademi Kuil Wuhun yang penunggu abnormal itu?"
Feng Xiaotian menghela napas pahit, "Harus jujur? Sangat sulit."
Huo Wu mendengus, "Bukan sulit? Tapi mustahil sama sekali. Akademi Shrek menyembunyikan kekuatan sebenarnya. Kau pasti perhatikan, di babak kualifikasi sebelumnya, mereka tak pernah bertarung dengan formasi lengkap. Di babak penyisihan, jumlah Ahli Jiwa di atas level 40 mereka sudah mencapai empat. Tambahan lagi, Si Gendut yang baru itu kekuatannya luar biasa. Hunwu Phoenix, itu salah satu kekuatan spiritual tertinggi."
Feng Xiaotian menghela napas, "Setelah kalah dari Tang San, aku tak lagi memikirkan ini. Bahkan dalam pertarungan kelompok, kecil kemungkinan kita menang. Kekuatan sebenarnya secara keseluruhan mereka terlalu kuat. Kemampuan kendali Tang San di babak kualifikasi dan kerja sama tim yang solid mereka tak memberi kita celah. Babak final bagiku mungkin hanya sekadar petualangan."
Huo Wu menggelengkan kepala dengan keras, "Tidak, belum tentu. Kita masih punya kesempatan. Inilah alasan aku mengajakmu berdiskusi. Aku ingin Akademi Blazing Fire mengundurkan diri dari babak final."
"Apa? Kenapa?" Feng Xiaotian terkejut, "Kalian sudah berusaha keras untuk lolos ke final, mau menyerah begitu saja?"
Huo Wu berkata dingin, "Tentu bukan menyerah sembarangan. Aku ingin Akademi Blazing Fire bersekutu dengan Akademi Shenfeng. Kita gabung jadi satu tim untuk bertarung di final."
Mendengar ini, Feng Xiaotian langsung menghilangkan pikiran nakalnya, alisnya berkerut, "Ini tidak tepat. Kita mewakili elemen berbeda. Belum lagi masalah mewakili akademi mana setelah gabung. Panitia turnamen pasti tidak akan menyetujui."
Huo Wu tersenyum dingin, "Itu bukan urusanmu. Aku hanya tanya: kau setuju atau tidak?"
Feng Xiaotian langsung mengangguk, "Tentu! Jika dua tim kita bisa menyatu, semua anggota akan di atas Level 40. Kombinasi serangan kita juga lebih variatif. Pasti bisa saingi tim kuat!"
Huo Wu mengangguk, "Kalau begitu urusan lain serahkan padaku. Kau bujuk rekan dan gurumu. Akademi Blazing Fire rela mengalah, bertarung atas nama Akademi Shenfeng. Caranya mudah: kami pindah sementara ke akademimu. Ayahku adalah Dekan di sini, aku yang tentukan."
"Perkataan Huo Wu meski terdengar datar, Feng Xiaotian bisa merasakan kegarangan tersirat dalam ucapannya. Seberapa dahsyat kerinduan akan kemenangan hingga membuat keputusan seperti ini?"
Huo Wu menatap Feng Xiaotian, "Waktu latihan kita terbatas. Hanya sisa belasan hari dalam perjalanan. Segera bahas ini dengan anggota Akademimu. Jika tidak ada masalah, kita harus mulai berlatih kerja sama tim. Jika kau bisa menciptakan kemampuan spirit pertama, mungkin kita bisa menciptakan yang kedua."
Mata Feng Xiaotian berbinar, "Seperti yang kalian gunakan di pertandingan sebelumnya? Teknik penggabungan kerja sama tim?"
Huo Wu mengangguk, "Meski bukan Teknik Penggabungan Hunwu sejati, dengan kerja sama yang baik, kekuatan kita akan mengejutkan semua orang."
Feng Xiaotian tersenyum getir, "Aku hanya khawatir panitia turnamen akan membuat masalah."
Huo Wu mendengus sinis, "Apa urusan mereka dengan pindah akademi kita? Soal kuota, aku yang atasi. Membujuk Kuil Wuhun tidak sulit. Asal kita janji pada Uskup Platinum untuk bergabung setelah turnamen, apa alasan mereka menghalangi?"
Feng Xiaotian tiba-tiba diam, matanya menatap tajam ke arah Huo Wu.
"Apa yang kau lihat?" kata Huo Wu dengan nada kesal.
Feng Xiaotian menghela napas, "Huo Wu, sebegitu kuatkah keinginanmu menang? Tahukah kau pengorbanan yang harus dibayar untuk ini?"
Huo Wu berkata dengan tenang, "Aku tidak hanya haus kemenangan, tapi juga ingin menjadi lebih kuat. Jika tidak ada kesempatan sama sekali, kepercayaan diriku akan hilang. Bagaimana aku bisa berlatih nanti? Aku hanya bertanya, apakah kau mau menempuh jalan ini bersamaku?"
Feng Xiaotian mengangguk kuat, "Aku mau. Apapun keputusanmu, aku akan tetap di sisimu. Tapi, ada satu hal yang harus kujelaskan. Aku hanya mewakili diriku sendiri. Setelah turnamen berakhir, aku bisa bergabung dengan Kuil Wuhun bersamamu, tapi aku tidak bisa memaksa rekan-rekan kita."
Huo Wu menatap Feng Xiaotian, matanya tiba-terang memancarkan sesuatu. Dia sangat tahu posisi Feng Xiaotian di hati anggota tim Akademi Shenfeng lainnya. Dengan pengaruhnya, dia bisa saja membujuk kawan-kawannya untuk bergabung dengan Kuil Wuhun, tapi dia tidak melakukannya. Huo Wu tiba-tiba menyadari begitu banyak kelebihan Feng Xiaotian yang selama ini tidak dia perhatikan. Meski kekuatannya tak sebanding Tang San, wajahnya jauh lebih tampan. Seketika, hatinya berdesir.
Perjalanan dilanjutkan. Akademi Shenfeng dan Akademi Blazing Fire mencapai kesepakatan kerjasama dalam waktu singkat. Tentu saja, informasi ini dijaga ketat dari tim lain. Mereka takkan membocorkannya sebelum babak final dimulai.
Anggota Akademi Shrek menjalani hari-hari dengan santai. Shrek Tujuh Monster berkumpul berlatih di kereta kuda setiap hari. Dai Mubai yang baru naik level bersama Flender mengurus urusan luar. Bagi mereka, kerja sama tim tak perlu banyak latihan lagi, yang lebih penting adalah peningkatan Soul Power.
Setelah melalui begitu banyak pertempuran, para remaja berbakat ini selain mendapatkan pengalaman pertarungan nyata, Soul Power mereka juga mengalami kemajuan pesat. Dalam beberapa hari, mereka yang telah mencapai bottleneck akhirnya berhasil melakukan breakthrough satu per satu. Kecuali Xiao Wu yang masih berada di bottleneck Level 39, yang lain telah berhasil naik ke level berikutnya.
Saat ini, level Shrek Tujuh Monster adalah sebagai berikut: Macan Bermata Iblis Dai Mubai Level 45, Paman Sosis Besar Oscar Level 42, Tang San Level 43, Ma Hongjun Level 42, Xiao Wu Level 39, Ning Rongrong Level 42, Zhu Zhuqing Level 42.
Hanya melihat level mereka mungkin tidak terlalu mengejutkan, tetapi jika dikombinasikan dengan usia mereka saat ini, hal ini cukup mengguncang para kuat manapun di Dunia Ahli Jiwa.
Zhu Zhuqing yang termuda baru berusia 14 tahun, Dai Mubai yang tertua baru 17 tahun. Oscar 16 tahun. Tang San juga belum genap 15 tahun.
Benar-benar tim yang sangat muda! Mereka sepenuhnya mampu mengikuti Kompetisi Elit Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi Seluruh Benua berikutnya. Lima tahun lagi, sampai level seberapa luar biasanya mereka akan mencapai? Bahkan Master tidak bisa memprediksi. Karena anak-anak ini adalah orang-orang yang ahli dalam menciptakan keajaiban.
