Perjalanan berlangsung sangat tenang, sepuluh hari berlalu dengan cepat. Perjalanan menuju Kota Hunwu telah melewati separuh jalur.
Lima ratus anggota Resimen Kavaleri Royal sebagai pasukan pengawal setara dengan keluarga kerajaan. Di setiap kota yang mereka lewati, penyambutan dilakukan dengan fasilitas terbaik. Sepanjang perjalanan sama sekali tidak menemui hambatan.
Hari ini adalah hari kesebelas dalam perjalanan. Dari Shrek Tujuh Monster, hanya Xiao Wu yang masih terus berlatih. Xiao Wu sudah sangat dekat dengan breakthrough Level 40. Yang lain sengaja tidak mengganggunya dan menyerahkan seluruh kereta kuda untuknya sendirian.
Sekarang semua berharap Xiao Wu bisa mengatasi bottleneck sebelum babak final, lalu segera mencari Binatang Roh yang sesuai untuk mendapatkan Cincin Jiwa. Begitu Xiao Wu mencapai Level 40, kekuatan Shrek Tujuh Monster akan meningkat secara menyeluruh.
"Bos Dai, kenapa kamu terus memperhatikan para kavaleri itu? Apa kamu ingin menjadi prajurit?" tanya Ma Hongjun penasaran kepada Dai Mubai.
Berdasarkan performa luar biasa di babak kualifikasi, Akademi Shrek ditempatkan di posisi tengah seluruh rombongan yang menuju Kota Hunwu.
Dai Mubai berkata: "Kami Battle Spirit Master memang prajurit terbaik. Tidak perlu iri. Aku hanya sedang mengobservasi mereka. Pasukan Kavaleri Kerajaan memang layak disebut pasukan elit Kekaisaran Tian Dou. Bukan hanya penampilan pasukan yang rapi, tapi juga disiplin yang luar biasa. Tidak ada kesombongan sama sekali, ini sangat langka. Meskipun kavaleri hanya bangsawan kelas terendah, namun berasal dari Pasukan Kavaleri Kerajaan, status mereka di Kekaisaran Tian Dou sangat istimewa. Kedisiplinan selama perjalanan ini sepenuhnya hasil latihan rutin."
Ma Hongjun menyela: "Sudahlah, ngomong seolah kau ahli strategi militer. Aku tak mau dengar. Masih sepuluh hari lagi! Bos Dai, bagaimana kalau kita jalan-jalan keliling rombongan? Meski jumlah Pendekar Jiwa Wanita yang ikut kompetisi tidak banyak, tapi sebagian besar kualitasnya top. Apalagi yang dari Akademi Heaven Water, benar-benar yang terbaik di antara yang terbaik. Jangan bilang kau tidak tertarik."
Dai Mubai melotot ke arah Ma Hongjun: "Jutek mulutmu! Laozi ini orang baik-baik, tak pernah melakukan hal semacam itu."
Ma Hongjun menoleh melihat Zhu Zhuqing yang tidak jauh dari mereka, lalu berkedip: "Mengerti, aku mengerti. Kau orang baik. Lain kali aku akan berbisik kalau ngomongin beginian."
“Percaya tidak kalau aku memukulmu sampai mati.” Dai Mubai sudah merasakan jelas dua sorot mata dingin menusuk di punggungnya. Hubungannya dengan Zhu Zhuqing telah mengalami perubahan yang sangat drastis belakangan ini. Hal ini membuat Dai Mubai penuh semangat. Tapi dia masih ingat jelas perkataan Zhu Zhuqing di kemah dulu. Dia tahu Zhu Zhuqing pasti akan menepati ancamannya, membuat punggungnya merinding.
Saat Dai Mubai hendak mendekati Zhu Zhuqing untuk menjelaskan, tiba-tiba aroma dingin menusuk tercium dari kejauhan.
Tim mereka kebanyakan melewati jalan resmi, hanya mengambil jalan kecil terpencil saat ingin memotong jarak. Saat ini mereka sedang melewati jalan pintas di antara dua bukit rendah. Melewati sini dikatakan bisa menghemat puluhan li perjalanan. Jalan setapak di perbukitan ini meskipun sempit, cukup rata untuk dilalui kereta kuda.
Aura dingin itu berasal dari kedua sisi bukit di jalan setapak. Bukan hanya Dai Mubai yang merasakannya. Kapten besar dari Kesatria Royal berteriak keras, "Waspada semua! Ada situasi mencurigakan!"
Anggota Royal Knights yang mengawal para Ahli Jiwa segera mengangkat tombak kuda mereka. Sementara itu, peserta dari akademi Ahli Jiwa terlihat sangat santai. Dengan begitu banyak jenius Ahli Jiwa di sini, apa yang perlu mereka khawatirkan? Meskipun jumlah siswa lebih sedikit dibanding Royal Knights, namun jika benar-benar bertempur, kekuatan mereka tidak seimbang. Apalagi, di antara guru pendamping dari berbagai akademi terdapat banyak ahli kuat, setidaknya ada belasan Ahli Jiwa level 60-70. Tim seperti ini cukup untuk menghadapi pasukan besar berjumlah puluhan ribu orang.
Tiba-tiba, ribuan batu jatuh seperti hujan dari kedua bukit. Batu-batu ini tidak hanya muncul secara tiba-tiba tapi juga dalam formasi rapi, meluncur dengan cepat ke bawah.
Medan saat ini sangat tidak menguntungkan bagi seluruh tim. Kapten Royal Knights segera memberi perintah untuk mempercepat pergerakan. Sedangkan batu-batu jatuh itu diserahkan kepada 500 anggota Royal Knights.
Pada momen ini, kualitas keseluruhan Royal Knights benar-benar terlihat. Meskipun tidak semua adalah Ahli Jiwa, kekuatan sebenarnya secara keseluruhan mereka sangat luar biasa.
Bukit di kedua sisi tidak terlalu tinggi, sehingga gaya gravitasi batu jatuh masih bisa ditahan. Para ksatria Royal Knights mundur beberapa langkah, menyisakan lorong tengah yang bisa dilalui. Dengan tombak kuda terangkat tinggi, mereka menyambut batu-batu yang jatuh.
"Senjata bergerak, batu jatuh." Mereka menggunakan tombak panjang di tangan mereka untuk terus mengalihkan batu-batu yang berjatuhan. Lima ratus prajurit dengan tombak membentuk garis pertahanan baja. Di medan yang tidak menguntungkan ini, dalam waktu singkat mereka berhasil mencegah batu melewati garis pertahanan.
Melihat pemandangan ini, Ma Hongjun yang sebelumnya meremehkan perkataan Dai Mubai pun terkesima. Lima belas akademi Ahli Jiwa dengan cepat bergerak keluar dari bukit dipimpin guru mereka. Untuk mempercepat, mereka meninggalkan kereta kuda. Semua siswa turun dan berjalan cepat. Selama bisa meninggalkan medan tak menguntungkan ini, tidak ada yang perlu ditakutkan.
Sekarang semua orang ingin tahu: Siapa berani menyerang Kesatria Kerajaan? Ini kan wilayah Kekaisaran Tian Dou. Apa benar perampok? Mereka buta mata?
Latihan Xiao Wu terpaksa dihentikan. Shrek Tujuh Monster ditambah empat anggota tim cadangan, mengikuti Liu Erlong dan Flender untuk bergerak cepat.
Liu Erlong ingin menyerbu bukit untuk membunuh, tapi dihalangi Flender.
"Bos Flender, kenapa kau halangi aku? Biar kubantai perampok buta ini!" protes Liu Erlong kesal.
Flender berkata dengan serius, "Masalahnya tidak sesederhana itu. Tidakkah kau merasa aneh? Meskipun Kerajaan Tian Dou memiliki beberapa kelompok perampok besar, informasi mereka sangat cepat. Bagaimana berani mereka menyerang tim sekuat kita? Batu-batu longsor di gunung jelas sudah dipersiapkan sebelumnya, bukan kebetulan. Apapun tujuan mereka, yang terpenting sekarang adalah melindungi anak-anak. Tanpa Xiao Gang, kita tidak bisa bertarung maksimal. Menjaga anak-anak adalah prioritas utama."
Mendengar perkataan Flender, Liu Erlong meski tidak sepenuhnya sependapat, memilih untuk tidak membantah.
Kesatria Royal mulai kewalahan. Batu-batu berukuran raksasa mulai menghujam ke tengah barisan.
Pada momen kritis ini, kemampuan para Ahli Jiwa benar-benar teruji. Para elit dari berbagai Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi Tian Dou sama sekali tidak panik. Mereka mengaktifkan Hunwu masing-masing, mengelilingi Ahli Jiwa bantuan di dalam formasi sementara tipe serangan kuat dan pertahanan ditempatkan di bagian terluar. Setiap batu yang mendekat langsung dihancurkan. Bahkan kecepatan evakuasi tim tidak terganggu.
Terlihat jelas jalan di antara dua bukit hampir terlalui. Pasukan belakang Kesatria Royal mulai mundur sambil menjaga barisan belakang.
Pada saat ini, sebuah siulan tiba-tiba terdengar dari suatu tempat. Di atas dua bukit kecil di sisi kiri-kanan, ribuan Pria Berpakaian Hitam muncul tiba-tiba dan turun dengan kecepatan luar biasa. Saat itu, Pasukan Kavaleri Royal sedang dalam proses mundur, sehingga 15 akademi Ahli Jiwa harus mengandalkan kekuatan sendiri untuk bertahan.
Cahaya-cahaya mempesona mulai bermunculan di tubuh para Ahli Jiwa. Hunwu dilepaskan, Cincin Jiwa berpendar terang. Mereka telah siap untuk bertempur.
Meskipun tidak ada kerja sama tim antar akademi, setiap institusi membentuk kelompok kecil. Kemunculan musuh justru membangkitkan keberanian mereka. Tanpa mundur malah maju, tanpa perlu komando, mereka langsung menyergap musuh dengan gesit.
Namun situasi tak terduga terjadi pada para Pemuda Ahli Jiwa ini. Saat mereka yakin bisa dengan mudah mengalahkan lawan, justru mendapat pukulan telak di kepala.
Total siswa dan guru dari 15 akademi sekitar 200 lebih orang. Jumlah perampok yang turun dari gunung sekitar 1.500. Ketika kedua pihak bertemu seketika, para perampok menunjukkan kemampuan kerja sama tim yang mengejutkan. Biasanya tiga atau empat orang mengepung satu target. Serangan mereka sederhana namun efektif. Para Ahli Jiwa langsung kewalahan. Bagaimanapun, pengalaman pertarungan nyata mereka hanya didasarkan pada pertarungan skala kecil. Pertempuran besar seperti ini adalah pertama kalinya.
Kemampuan Spirit yang mempesona mulai muncul, namun para Pria Berpakaian Hitam itu sangat licik. Dengan kecepatan dan kerja sama tim yang cukup baik, kemampuan spirit level 1-2 biasa sulit menjangkau mereka. Lebih mengejutkan, di antara para penjahat ini ternyata juga ada Ahli Jiwa. Setidaknya ada lebih dari 30 Ahli Jiwa kuat di atas level 50. Begitu ada kemampuan spirit kuat yang muncul, mereka langsung maju menghadang. Rata-rata dua Ahli Jiwa ditugaskan ke setiap Akademi. Taktik serigala berkelompok para perampok ini pun menunjukkan efektivitas yang signifikan. Situasi pertempuran benar-benar mencapai kebuntuan.
Kemunculan Ahli Jiwa lawan membuat Flender semakin yakin dengan dugaannya. Ini adalah serangan terorganisir. Tiga puluh Ahli Jiwa di atas level 50. Bukan sembarang kekuatan yang bisa dimiliki organisasi manapun. Di dunia ini, berapa banyak jumlah Ahli Jiwa? Totalnya tidak lebih dari 100.000. Ahli Jiwa di atas level 50 bahkan tidak mencapai 5.000 orang. Angka 5.000 terdengar banyak, tetapi jika disebar ke seluruh daratan, jumlahnya sangat sedikit. Mustahil membayangkan sekelompok perampok bisa melakukan serangan terorganisir dengan banyak Ahli Jiwa level tinggi seperti ini.
Apa arti level 50? Bukan hanya gelar menjadi Roh Wang, tapi juga berarti memperoleh Cincin Jiwa 10.000 tahun pertama.
"Hemat Soul Power, hancurkan lawan!" Flender segera memberikan perintah taktis ini.
