Dan target kedua Tuan Bergelar Dou Luo ini ternyata adalah diriku sendiri. Asal-usul mereka sudah sangat jelas. Selain tempat itu, mana mungkin ada kekuatan sehebat ini?
Mata Dugu Bo telah berubah sepenuhnya menjadi warna giok. Dengan gemuruh, ia menampakkan wujud asli Ular Bilin Kaisar-nya. Kali ini, ia tidak berbicara lagi, langsung menerjang ke arah Tuan Bergelar Dou Luo berjubah putih di tanah.
"Si Racun Tua, lawanmu adalah aku." Bayangan hitam muncul tiba-tiba, menghalangi jalan Dugu Bo yang sedang berubah wujud menjadi Ular Bilin Kaisar. Benturan itu menimbulkan dentang logam. Hanya dari suara ini saja, semua Ahli Jiwa dengan Soul Power di bawah Level 40 langsung terjengkang. Kuda perang Ksatria Kerajaan bahkan tidak sempat merintih sebelum roboh sambil mengeluarkan busa dari mulut.
"Guimei, jika kalian berani membunuh Tang San hari ini, bersiaplah menghadapi balasan mematikan!" Dugu Bo sudah murka sampai puncak. Ia tak menyangka Guimei dan Juhuaguan - duo penjaga setia itu - akan muncul bersamaan di tempat ini. Meski tahu mereka sangat memperhatikan Tang San, mengirim dua Tuan Bergelar Dou Luo tetap di luar perkiraannya.
Saat Akademi Shrek selesai mengikuti babak kualifikasi menuju Kota Hunwu, Dugu Bo sudah diam-diam mengikuti dari kejauhan untuk mengantisipasi situasi seperti ini. Namun ia tak menyangka, sebagai seorang Tuan Bergelar, dirinya justru merasa tak berdaya. Menghadapi dua Tuan Bergelar sekaligus dengan level Soul Power yang lebih tinggi darinya, tak ada kesempatan baginya sama sekali.
Terutama karena lawan bertujuan membunuh, sedangkan dia ingin menyelamatkan. Mungkin akan berbeda jika situasinya terbalik.
Perkataan sosok bayangan hitam membuat Tuan Bergelar berbaju putih geram, tapi dia tahu tak bisa menunda lagi. Tatapan dinginnya yang seperti ular berbisa menusuk ke arah Tang San. Pada detik itu, kilauan padat warna emas-ungu memancar deras dari mata Tang San.
Meski berlevel Tuan Bergelar, tubuh pria berbaju putih itu gemetar sesaat ketika cahaya emas-ungu menembus matanya. Tekanan Soul Power terhadap Shrek Tujuh Monster langsung menghilang.
Pada momen krusial itu, Dai Mubai langsung merangkul erat tubuh lawan. Serangan Phoenix Roar Sky Strike Ma Hongjun langsung meluncur, berkoordinasi dengan Hujan Meteor Macan Emas Putih yang dilepaskan Dai Mubai sepenuh tenaga, menghujam tubuh Tuan Bergelar berbaju putih.
Cahaya warna-warni yang mempesona memancar tanpa ragu dari Menara Sembilan Permata di tangan Ning Rongrong. Empat peningkatan sekaligus muncul di tubuh Dai Mubai dan Ma Hongjun, membuat kekuatan serangan mereka meningkat ke tingkat maksimum.
Namun ini masih belum cukup untuk melukai seorang Tuan Bergelar. Mata Tuan Bergelar berjubah putih berubah sinis. Jejak aura keunguan memancar dari dalam tubuhnya, membuat skill pembatasan reaktif Phoenix Roar Sky Strike Ma Hongjun gagal bekerja sama sekali. Seluruh tubuhnya terlempar ke udara, sementara Dai Mubai juga menderita lengan yang langsung terlepas dari sendi.
Andai saja Tuan Bergelar berjubah putih tidak memberikan kelonggaran padanya, hanya satu serangan ini sudah cukup untuk merenggut nyawanya.
Surat Maut Yanwang di tangan Tang San sudah siap diluncurkan. Tepat sebelum serangan itu dilepaskan, cahaya keemasan tiba-tiba memancar dari tubuh Tuan Bergelar berjubah putih, membuat seluruh sosoknya menjadi samar-samar dan berhasil mengganggu kuncian Zijin Modong Tang San. Soul Power yang terkumpul di tubuhnya untuk meluncurkan Surat Maut Yanwang bergetar hebat, membuat tangan kanannya sama sekali tidak bisa mengayunkan serangan.
“Matilah.” Qirong Tongtian Ju mengarah ke depan, dengan tumbuhan immortal sebagai Hunwu, kekuatan Tuan Bergelar berjubah putih ini melebihi Dugu Bo. Sepuluh kelopak bunga berbulu halus beterbangan menuju Tang San. Meski terlihat bergerak lambat, kelopak-kelopak itu seolah mengikuti hukum alam semesta, menutup semua celah dan jejak aura Tang San.
Tang San menyadari dengan getir bahwa bahkan jika ingin melepaskan Surat Maut Yanwang, akan sulit mengenainya.
Bagaimanapun, Soul Power-nya masih terlalu lemah, mustahil mengeluarkan kekuatan penuh senjata legendaris ini.
Tiba-tiba, perasaan aneh muncul di hati Tang San. Ia mendapati seluruh pemandangan di hadapannya terbelah seperti terpisah oleh ruang. Segala sesuatu di sekitarnya menjadi sunyi. Ia seolah tak bisa mendengar suara apapun.
Sepuluh kelopak Qirong Tongtian Ju tiba-tiba berubah menjadi debu beterbangan. Siluet tinggi tegap berjubah putih muncul menghalangi pandangannya.
"Pedang Chen Xin." Pandangan Tuan Bergelar berjubah putih pertama kali berubah sangat serius. Bahkan saat Dugu Bo muncul sebelumnya, ekspresi seperti ini tak pernah terlihat.
Yang berdiri menghalangi Tang San adalah seorang lelaki tua. Jubah putih tak ternoda sebutir debu pun, helai rambut perak tertata rapi. Di tangannya tergenggam pedang sepanjang tiga kaki tanpa hiasan, seluruh bilahnya berwarna perak murni.
“Ekspresinya sangat dingin, matanya seolah tak melihat apapun di sekelilingnya. Ia hanya berdiri diam di sana tanpa bersuara. Namun, kehadirannya tetap memberikan kesan seolah dialah pusat semesta.”
Tuan Bergelar berjubah putih merasakan telapak tangannya basah oleh keringat.
Dugu Bo tidak ditakutinya, karena pada level mereka, racun sulit berpengaruh. Sedangkan kekuatan sebenarnya Dugu Bo masih sedikit tertinggal dibanding Tuan Bergelar lain dengan Hunwu hebat.
Tapi orang di hadapannya berbeda. Tuan Bergelar dengan serangan terkuat ini benar-benar menetralisir atributnya. Di antara para Tuan Bergelar, orang tua berjubah putih ini termasuk yang paling membahayakannya.
“Chen Xin, kau pun ikut campur?” ujar Tuan Bergelar berjubah putih dengan suara keras namun kosong.
Orang tua ini adalah salah satu Penjaga Utama Sekte Qibao Glazed, Pedang Douluo Chen Xin. Di kalangan Tuan Bergelar, ia dijuluki Pedang Murni Chen Xin. Dedikasinya pada Hunwu pedangnya membuat sedikit yang mampu menyaingi kekuatan serangannya.
"Yue Guan, memalukan sekali kau yang juga seorang Tuan Bergelar malah membuli anak-anak di sini. Bersembunyi seperti pengecut, tidak takut dicemooh? Tang San adalah teman Sekte Qibao Glazed kami." Suara Chen Xin tidak keras, namun memaksa semua pejuang di medan perang—kecuali Dugu Bo dan siluet hitam—untuk berhenti. Suaranya menusuk bagai pisau tajam, mengiris sanubari setiap orang.
"Artinya, Sekte Qibao Glazed benar-benar ingin melawan kami?" Raut wajah Tuan Bergelar berjubah putih di balik cadar telah berubah sangat muram. Ia tahu misi hari ini mungkin gagal. Mengerahkan dua Tuan Bergelar tapi masih gagal, sungguh memalukan.
"Tiga Sekte Teratas bagai saudara, Krisan Guan, apa kau tidak tahu itu?" Suara elegan bergema. Ning Fengzhi dengan pakaian sederhana telah muncul di tonjolan bukit kecil, ditemani Putra Mahkota Xue Qinghe dari Kekaisaran Tian Dou.
Menara Tujuh Permata memancarkan cahaya suci, tujuh Cincin Jiwa bergerak naik-turun. Meski hanya 7 cincin, saat melihat Ning Fengzhi, Tuan Krisan Yue Guan langsung mengambil keputusan.
"Hari ini kami mengaku kalah. Tapi hutang ini akan kami ingat. Guimei, kita pergi."
Dalam suara ledakan "Boom", Dugu Bo yang berubah menjadi Ular Bilin Kaisar tersungkur mundur. Yue Guan dan Gui Mei - dua Tuan Bergelar - menghilang secara misterius. Para pria berpakaian hitam mundur bagai air surut, sambil membawa mayat rekan-rekan mereka tanpa menyisakan satu senjata pun.
Datang tiba-tiba, menghilang lebih cepat. Hanya dalam beberapa kedipan mata, para 'perampok' pembawa maut itu telah menghilang di balik bukit kecil.
"Ayah, kenapa Ayah datang?" Ning Rongrong berlari penuh semangat dan memeluk Ning Fengzhi. Saat ini, dia sudah lupa untuk menyembunyikan identitasnya di depan akademi lain.
Ekspresi wajah para murid Akademi Blazing Fire dan Akademi Shenfeng yang baru saja bersekutu langsung berubah pucat. Huo Wu dan Feng Xiaotian saling pandang, bahkan mereka yang kuat pun tak bisa menahan senyum getir. Ternyata di Akademi Shrek tersembunyi putri Pemimpin Sekte Qibao Glazed.
Bahkan memicu pertarungan empat Tuan Bergelar. Siapakah sebenarnya mereka ini?
Kemunculan Ning Fengzhi yang langsung memukul mundur lawan sebenarnya sederhana: Meski kemampuan serangan dan pertahanannya biasa saja, kehadirannya membuat satu Tuan Bergelar setara dua orang. Dengan bantuannya, Pedang Douluo Chen Xin saja sudah cukup menghadapi Tuan Krisan dan Tuan Hantu. Apalagi masih ada Dugu Bo.
Ning Fengzhi memeluk putrinya sambil tersenyum: "Ayah bukan datang untuk melindungi kalian. Ayah mendapat mandat dari Yang Mulia Kaisar untuk menjaga Yang Mulia Putra Mahkota."
Ternyata, Putra Mahkota Xue Qinghe sebagai perwakilan Kekaisaran Tian Dou kali ini tidak membawa banyak pengawal. Selain 15 akademi Ahli Jiwa, dia juga menyiapkan sebuah kereta kuda. Namun di dalam kereta kuda tersebut tidak hanya ada dirinya sendiri.
Ada juga Ning Fengzhi dan Pedang Douluo Chen Xin di dalamnya.
Sebagai putra mahkota, Xue Qinghe adalah masa depan Kekaisaran Tian Dou. Bagaimana mungkin Kaisar Xue Ye membiarkannya mengambil risiko sendirian? Oleh karena itu, dia memohon Ning Fengzhi untuk melindunginya secara diam-diam. Sebagai Pemimpin Sekte Qibao Glazed, Ning Fengzhi selalu ditemani oleh penjaga kuat. Kali ini giliran Pedang Douluo yang mengikuti, sementara Dugu Luo berjaga di Sekte Qibao Glazed.
Dalam pertempuran sebelumnya, mereka tidak terburu-buru untuk muncul. Awalnya ketika Roh Dou Luo Elang Emas kedua hendak bertindak, Chen Xin sudah bersiap untuk turun tangan. Tapi siapa sangka tiba-tiba muncul Dugu Bo di tengah jalan.
Dengan demikian, pertarungan kehilangan tanpa. Ketika duo Sekte Qibao Glazed muncul, mereka sepenuhnya menguasai lawan. Kedua Tuan Bergelar itu juga bukan orang bodoh, sehingga segera menarik mundur anak buah mereka.
