Tapi entah mengapa, ekspresi Liu Erlong terlihat agak aneh. Xiao Wu berhasil mendapatkan Cincin Jiwa keempat, namun menurut penjelasan Liu Erlong, saat itu mereka terpisah.
Menurut penjelasan Xiao Wu sendiri, dia bertemu dengan Binatang Roh yang terluka parah, dan beruntung bisa mendapatkan cincin jiwa ini.
Final penentuan akan segera dimulai, di saat seperti ini tak ada yang sempat memikirkan hal itu secara mendalam.
Setelah Xiao Wu kembali, Tang San menanyakan Kemampuan Spirit keempatnya lalu menyusun taktik akhir dengan memadukan kemampuan tersebut. Di saat yang sama, Guru Besar akhirnya kembali.
"Xiao San. Kau baik-baik saja kan?" Ini adalah kalimat pertama Guru Besar saat bertemu Tang San.
"Guru, Anda sudah tahu semuanya? Saya baik-baik saja. Kali ini berkat bantuan Monster tua dan Paman Ning, jika tidak mungkin Anda tidak akan bisa melihat saya lagi."
Guru Besar menghela nafas, "Ini salahku. Seharusnya aku tidak mengizinkanmu ikut turnamen ini. Akhirnya kau tetap menarik perhatian mereka."
Tang San tersenyum tipis, "Guru, mengapa harus menyalahkan diri? Saya baik-baik saja kok. Anggap saja ini petualangan yang tidak biasa. Hanya melalui pertarungan sesungguhnya dengan petarung kuat, saya baru menyadari betapa kecilnya kekuatan saya. Ke depan saya akan berlatih dua kali lipat lebih giat."
Wajah Master akhirnya menampakkan senyum tipis, "Kamu selalu begitu bijaksana. Katamu benar, teruslah berlatih dengan giat. Selama nafasku masih ada, aku tak akan membiarkan siapapun menyakitimu. Besok babak final akan segera dimulai, panggil semua orang kemari. Aku akan memberi penjelasan singkat tentang taktik."
Di babak final inilah Master akhirnya akan turun tangan.
Dengan cepat, Tang San memanggil semua anggota tim. Liu Erlong yang mengetahui kembalinya Master segera menyusul.
Pandangan Master dan Liu Erlong bertemu. Dari sorot mata Master, Liu Erlong memahami sesuatu. Tanpa bicara, dia berjalan tenang ke sampingnya dan menggenggam lengannya.
Melihat ekspresi lembut Liu Erlong, ekspresi Shrek Tujuh Monster menjadi agak aneh. Naga Marah seperti dia hanya bisa bersikap sedemikian jinak di depan Master.
Mata Master menyapu seluruh hadirin, "Babak final akan segera dimulai. Mungkin kalian sudah lupa sistem pertandingan yang pernah kujelaskan. Aku ulangi lagi. Total ada 33 tim di babak final. Tiga diantaranya adalah tim unggulan yang dikirim oleh dua kerajaan besar dan Kuil Wuhun. Ancaman terbesar tentu datang dari tim Akademi Kuil Wuhun. Mereka adalah batu sandungan terberat untuk kemenangan akhir kalian."
“Pertarungan di babak final hanya terdiri dari lima ronde. Waktunya lebih singkat dibandingkan dengan pertandingan kualifikasi dan babak kualifikasi. Namun karena intensitas kompetisi yang tinggi, setiap ronde akan diselingi satu hari istirahat untuk penyesuaian. Sebelum ronde kelima terakhir, diberikan waktu penyesuaian tiga hari. Di ronde pertama, tiga tim unggulan akan mendapatkan bye, sementara 30 tim tersisa memperebutkan 15 tiket lolos - yang kalah akan langsung tersingkir. Kompetisi eliminasi yang kejam ini pasti membuat setiap tim Ahli Jiwa berjuang mati-matian. Kalian tidak boleh lengah sedikit pun. Pada tahap ini, semua kemampuan tersembunyi tim akan melepas diri tanpa ada yang ditahan lagi. Bahkan tim yang pernah kalian kalahkan sekalipun mungkin memberikan 'kejutan'.”
“Menurut peraturan pertandingan, juara pertama babak kualifikasi wilayah dua kerajaan besar di ronde kedua akan mendapatkan bye. Artinya, setelah memenangkan ronde pertama, kita akan mendapatkan waktu istirahat yang cukup di ronde kedua. Ini juga tujuan dari diadakannya babak kualifikasi. Saat itu, enam belas tim akan memperebutkan delapan tiket ke ronde ketiga, ditambah dua tim yang mendapatkan bye seperti kita, total menjadi sepuluh tim. Di ronde ketiga, posisi kedua babak kualifikasi yang akan mendapatkan bye. Delapan tim tersisa akan memperebutkan empat tiket untuk bergabung dengan mereka di ronde keempat. Di ronde keempat tidak ada lagi jatah bye. Jadi di babak kualifikasi, hanya dua tim teratas yang bisa mendapatkan keuntungan di babak final, dan tim yang mendapatkan bye lebih awal akan lebih diuntungkan karena bisa menghindari eliminasi dini. Di ronde kelima sekaligus terakhir, hanya ada tiga tim yang bertanding. Ketiga tim akan mengirim tujuh anggota masing-masing untuk bertarung secara bergiliran seperti format babak kualifikasi, untuk menentukan tim dengan kekuatan individu terkuat. Kemudian dua tim yang kalah akan bertarung dalam pertarungan kelompok, dan pemenangnya akan menantang pemenang pertarungan individu sebelumnya untuk menentukan pemegang gelar juara. Apakah kalian semua sudah paham?”
“Ya, sudah paham.” Suara yang lain serentak menjawab dengan ingatan yang tajam, ditambah momentum babak final yang benar-benar telah tiba membuat fokus mereka mencapai tingkat tertinggi.
Master mengangguk, berkata, “Lawan kita di babak pertama tidak mungkin ditebak. Tapi setidaknya bukan tiga tim unggulan yang mendapat bye. Dengan begitu kita terhindar dari pertemuan dini dengan mereka. Namun, Shrek Tujuh Monster tetap akan bertanding. Kalian sudah lama tidak bekerja sama di medan perang sesungguhnya. Gunakan babak pertama ini untuk pemanasan. Tak akan kuatur taktik khusus, semua keputusan di lapangan tetap di bawah kendali Xiao San.”
“Xiao San.”
“Ada.” Tang San segera bangkit berdiri.
Master menatapnya tajam, “Babak pertama dan kedua hampir pasti bisa kita lewati. Karena itu, di babak pertama kau harus meminimalkan kebocoran informasi tentang keunggulan kita. Kau paham maksudku?”
Tang San mengangguk, “Maksud Guru, meski kami bertujuh yang bertanding, di babak pertama kami harus menyamarkan kekuatan sebisa mungkin.”
Master tersenyum mengiyakan, “Tapi kalian juga jangan meremehkan. Bagaimanapun, di babak pertama mungkin kalian akan menghadapi petarung tangguh dari Kekaisaran Xing Luo.”
“Siap.”
Pandangan Master beralih ke seluruh anggota Shrek Tujuh Monster, “Sudah dua tahun kalian belajar dariku. Dedikasi kalian selama ini kulihat jelas. Tak diragukan lagi, kalian semua adalah jenius di antara para jenius. Bahkan jika menghadapi lawan yang lebih kuat, jangan goyah keyakinan, karena kalian adalah tim termuda di antara semua peserta. Masa depan kalian tak terbatas. Aku tidak menuntut gelar juara final, aku hanya berharap setiap dari kalian bisa menampakkan kekuatan sejati dalam pertandingan. Temukan cara terbaik untuk membangkitkan potensi terpendam kalian.”
“Ya.” Shrek Tujuh Monster serentak menjawab dengan penuh semangat.
Master dan Liu Erlong pergi, Shrek Tujuh Monster segera mulai berlatih untuk bersiap menghadapi pertandingan babak pertama besok.
Liu Erlong menarik lengan Master hingga tiba di kamarnya, "Xiao Gang, bagaimana?"
Memandang Master, sorot mata Liu Erlong terlihat ragu-ragu. Dia tentu tahu tujuan Master pergi, dan Master juga tak pernah menyembunyikan apapun darinya.
Master menghela nafas, "Dia berubah. 20 tahun tak bertemu, manusia pasti berubah. Sekarang dia adalah Paus. Sudah bukan Bibi Dong yang dulu lagi. Sepertinya, aku memang tak seharusnya menemuinya." Rasa sakit samar di hatinya membuat raut wajaknya muram.
Liu Erlong diam-diam lega, "Kalau begitu, dia tidak memberitahumu metode melatih Dua Jiwa Martial Soul?"
Master tersenyum sinis pada dirinya sendiri, "Dia tega mengirim orang untuk menyerang meski tahu Tang San adalah muridku. Bagaimana mungkin dia mau membagi rahasia latihan Dua Jiwa Martial Soul? Tapi apa artinya ini? Aku sudah mulai menangkap petunjuknya. Asal bisa memancing Bibi Dong bertindak, aku bisa memastikan teoriku."
Sambil berkata demikian, Master memeluk Liu Erlong, "Erlong, ini adalah Kota Wuhun, wilayah kekuasaannya. Mulai sekarang, jangan pernah menjauh dariku. Aku khawatir dia akan berbuat jahat padaku."
Liu Erlong segera menunjukkan temperamen yang semestinya, "Biarkan dia datang, aku tak takut padanya? Paus pun bagaimana, toh sudah kukalahkan. Selama dia tak bisa merebutmu, aku tak takut apapun."
Mendengar kata-kata otoriter Liu Erlong, Master tak bisa menahan senyum tipisnya, mencium dahinya dengan lembut, "Tenang, dia takkan pernah bisa merebutku lagi. Kita suami-istri, meski hanya secara nama."
Begitu mendengar ini, ekspresi Liu Erlong tak bisa menyembunyikan kepedihan. Meski Master tak lagi menghindari perasaannya dan mereka saling menyebut sebagai suami-istri, Master tetap menolak keintiman berlebihan. Hubungan kakak-adik tetap menjadi tembok di antara mereka. Syukurlah, meski hanya formal, ini cukup menghibur hati Liu Erlong.
Untuk babak final Kompetisi Elit Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi Seluruh Benua, Kuil Wuhun secara khusus menyiapkan arena di pusat kota. Arena pertarungan raksasa ini memiliki diameter 100 meter, seluruhnya dibangun dari granit.
Di atas arena pertandingan besar ini, dipasang sejumlah besar Hundaoqi untuk penguatan. Menurut informasi Kuil Wuhun, arena ini mampu menahan semua serangan Ahli Jiwa di bawah level Roh Di.
Hanya organisasi kaya raya seperti Kuil Wuhun yang bisa melakukan ini. Dua kerajaan besar pun segan mengeluarkan sumber daya sebanyak itu.
Di depan arena pertandingan ini, terdapat Kuil Paus. Jarak dari sini ke bukit tempat Kuil Paus berada kurang dari satu kilometer. Dalam pengumuman resmi, Kuil Wuhun telah menyatakan bahwa tiga finalis terakhir akan bertanding di depan Kuil Paus.
Saat itu, Paus sendiri akan lolos dan memahkotai juara terakhir.
Bagi para Ahli Jiwa mana pun, ini adalah kehormatan yang tak tertandingi.
Sejak pagi, semua akademi peserta telah dibimbing oleh petugas Kuil Wuhun ke arena pertandingan. Setiap akademi memiliki area istirahat terpisah yang dibangun mengelilingi arena. Di sisi yang berseberangan dengan Kuil Paus, terdapat podium tamu terhormat. Perwakilan dari dua kerajaan besar menyaksikan pertandingan di sana, tentu bersama anggota Kuil Wuhun.
Begitu tiba, bahkan sebelum sempat beristirahat, Flender langsung dipanggil untuk undi.
