Dibandingkan dengannya, emosi Yu Tianheng jelas lebih tersulut. Diprovokasi oleh perkataan Tang San, saat ini emosi Yu Tianheng telah benar-benar terpicu.
Di samping pria berambut pendek hitam itu, terdapat seorang pria dan wanita. Pria tersebut memiliki rambut panjang merah menyala yang terurai di punggungnya. Bahkan bola matanya berwarna merah tua. Wajahnya juga biasa saja, namun sama seperti pemuda berambut pendek sebelumnya, ia memancarkan aura tak terlihat itu.
Satu-satunya wanita di antara ketiganya memiliki rambut hitam panjang yang mirip dengan pria di depan. Ekspresi ketiganya seperti dicetak dari cetakan yang sama. Pada pandangan pertama, gadis ini tidak terlihat cantik. Namun jika diamati lebih seksama, kita bisa merasakan pesona unik darinya.
Suara yang familiar terdengar di telinga Tang San, "Perhatikan baik-baik ketiga orang ini."
Tang San menoleh dan melihat Dugu Bo telah berada di sampingnya entah sejak kapan. Pandangan Dugu Bo juga tertuju pada trio tersebut. Saat ini, empat anggota tim di belakang mereka sama sekali menjadi figuran. Keempat orang itu jelas-jelas memiliki kekuatan di atas level 40.
"Ketiga orang ini adalah tiga jenius yang dijuluki Generasi Emas oleh Kuil Wuhun. Pemuda berambut hitam di depan bernama Xie Yue, Roh Wang serangan kuat level 52 dengan Hunwu berupa Moon Blade, termasuk Prajurit Soul Ring. Pria berambut merah di belakangnya bernama Yan, Roh Wang serangan kuat atribut api level 52 dengan Hunwu Flame Lord. Gadis di sisi lain Xie Yue adalah adiknya bernama Hu Liena, Roh Wang sistem kendali level 51 dengan Hunwu rubah. Xie Yue dan Hu Liena masing-masing mewarisi marga dan Hunwu orang tua mereka. Dari ketiganya, selain dua Roh Wang serangan kuat, perhatikan khususnya Hu Liena yang memiliki kemampuan Pesonak luar biasa. Semua Kemampuan Spirit-nya berfokus pada daya pikat."
Mendengar perkataan Dugu Bo, Tang San mengangguk pelan. Setiap kata itu direkamnya dalam hati tanpa terlewat satu huruf pun.
Master juga mendengarkan dalam diam, namun pandangannya telah tertuju ke belakang arena pertarungan, ke Kuil Paus yang megah berdiri. Bibi Dong, inikah ujian yang kau berikan padaku?
Setelah pengumuman wasit, pertandingan pun dimulai.
Meski semangat Yu Tianheng telah sepenuhnya terbakar oleh Tang San, tatkala melihat Hunwu lawan dilepaskan sepenuhnya, napasnya tetap tercekat sejenak.
"Yue Xie dan dua orang di barisan depan, masing-masing bersinar dengan lima Cincin Jiwa: Dua Kuning, Dua Ungu, dan satu Hitam. Ini adalah konfigurasi Cincin Jiwa terbaik. Tekanan dahsyat yang terpancar dari trio ini langsung mengurangi karisma Yu Tianheng."
Yang pertama bergerak dari tim Akademi Kuil Wuhun bukanlah kapten Yue Xie di barisan depan, melainkan adik perempuannya Hu Liena.
Dengan langkah anggun, Hu Liena seolah hanya memutar tubuhnya dan tiba-tiba berada di garis depan. Senyum samar muncul di wajahnya. Saat Hunwu-nya dilepaskan, penampilannya semakin memesona, dan ekor besar berbulu tumbuh dari punggungnya.
Sinar merah muda memancar dari tubuhnya. Tatapannya yang berkilau tertuju pada Yu Tianheng. Yu Tianheng yang sedang bersiap menggunakan Kemampuan Spirit kembali terhenti. Berbekal pengalaman tempur, dia berteriak, "Jangan lihat matanya!"
"Apa tidak melihat mata saja cukup? Orang-orang memanggilku Rubah Surgawi." Suara Hu Liena terdengar serak, namun mengandung daya pikat khusus. Dari tatapan pertama yang dilemparkannya hingga ucapannya ini, tidak satu pun anggota tim Akademi Kekaisaran Tian Dou yang melakukan serangan.
Adegan aneh muncul, lima Cincin Jiwa di tubuh Huliena berkedip dengan pola teratur - dimulai dari Cincin Jiwa kelima berwarna hitam, lalu keempat, ketiga, kedua, hingga Cincin Jiwa pertama yang kuning. Setiap kali cincin itu berdenyut, cahaya merah di tubuhnya semakin intens. Di belakangnya, Xie Yue juga mulai bergerak.
Senjata bulan Xie Yue bukan hanya satu bilah, melainkan dua bilah berwarna merah darah berbentuk bulan sabit. Kedua tangannya mencengkeram bagian tengah senjata itu. Dengan gerakan tubuhnya yang lincah, kedua lengannya merentang saat seluruh tubuhnya menghantam punggung adik perempuannya.
Tirai merah tiba-tiba muncul dan melebar. Saat tubuh Xie Yue dan Huliena bertubrukan, cahaya merah itu menyelubungi kedua tubuh mereka. Bersamaan dengan itu, cahaya merah meledak bagai bola cahaya yang meluas hingga mencakup separuh arena pertarungan, menyelimuti tujuh lawan di seberang.
“Teknik Penggabungan Hunwu?” Tang San hampir spontan berteriak.
Lima anggota tim Akademi Kuil Wuhun lainnya, termasuk Yan, tampak tak berniat menyerang. Yan bahkan mundur beberapa langkah dan berdiri bersama rekan setimnya.
Dalam kilatan cahaya merah, dua sosok itu menyatu menjadi satu - figur berambut panjang yang samar gender.
Rambut mereka telah berubah menjadi merah, siluet yang terbentuk dari Xie Yue dan Hu Liena mulai menari dengan lembut. Dua bilah bulan yang membesar dua kali lipat, memancarkan kilau seperti pelangi, meluncur keluar dengan diam-diam.
Benar, ini adalah Teknik Penggabungan Hunwu mereka - Yao Mei.
Skill Yao Mei ini berbeda dengan Harimau Hantu milik Dai Mubai dan Zhu Zhuqing.
Harimau Hantu fokus pada serangan utama, sedangkan Yao Mei mengutamakan kendali. Dalam area pengaruh skill Yao Mei, semua indera manusia akan berkurang 50%, Soul Power ditekan 50%. Semua gerakan terhambat 50%.
Dalam cahaya merah pekat itu, Yu Tianheng dan yang lain hampir tidak bisa melihat lawan mereka dengan jelas.
Cahaya merah tiba-tiba mengental, fluktuasi energi dahsyat meletus seketika. Dari luar, mustahil untuk melihat kondisi di dalamnya.
Suara dengusan "Hmm..." terus terdengar dari balik tirai merah yang mengisolasi. Satu per satu sosok terlempar keluar.
Darah merah segar menyembur bersama tubuh yang terlempar. Ekspresi wajah Dugu Bo di sebelah Tang San menjadi sangat suram.
"Mereka tidak ingin lawan lain memahami kekuatan sebenarnya. Meskipun menggunakan Teknik Penggabungan Hunwu, hanya teknik itu saja yang diperlihatkan kepada kalian."
"Cepat, tujuh anggota Tim Akademi Kekaisaran Tian Dou sudah lima orang terlempar keluar." Raungan sengit Yu Tianheng dan Dugu Yan terus bergema dari balik tirai merah itu.
Bersamaan dengan raungan-raungan itu, suara aneh yang tak jelas gender terdengar dari dalam tirai merah, "Racun, dalam wilayah kekuasaan kami, juga akan kehilangan efektivitas. Dugu Yan, racunmu belum cukup kuat untuk memengaruhiku. Pergilah!"
Tubuh Dugu Yan terlempar keluar diiringi gemuruh halilintar. Meski tak ada luka fisik, darah segar muncrat deras dari mulutnya. Langsung terlempar keluar arena.
Bersamaan dengan gemuruh terakhir, tirai merah akhirnya menyurut. Sosok ambigu hasil penggabungan sebelumnya kembali terpecah menjadi dua individu.
Yu Tianheng berdiri tepat di hadapan mereka. Kedua lengannya yang telah berubah menjadi cakar naga terus bergetar tak terkendali.
"Atas nama keluargamu, kubiarkan kau hidup." Suara datar Xie Yue menggema. Bulan sabit di tangannya berayun lembut, seolah ada benang tak kasat mata yang menarik tubuh Yu Tianheng. Tubuh perkasanya rubuh dengan dahsyat. Sisik naga di lengannya beterbangan, darah menyembur ke segala penjuru.
Perlahan mengangkat bulan sabitnya, pandangan Xie Yue langsung tertuju ke arah Tim Akademi Shrek. Seolah melemparkan tantangan.
Tang San tanpa takut menatap balik lawannya. Biji matanya menyempit, pancaran sinar emas-ungu menyembur deras dari pupilnya.
Di mata Xie Yue terlihat ekspresi melayang sesaat, tubuhnya sedikit bergoyang.
Kilatan cahaya emas-ungu di mata Tang San hanya muncul sekejap. Xie Yue segera menyadari, pandangan dinginnya berkilat saat mengangkat tangan kanan dan menggerakkannya melintasi leher dalam isyarat pembunuhan.
Jika prestasi Akademi Shrek mengalahkan Akademi Xing Luo memberi kesan mengejutkan,
maka penampilan tim utama Akademi Kuil Wuhun memberi kesan keunggulan mutlak. Hanya dengan mengerahkan dua anggota dan satu Teknik Penggabungan Hunwu, mereka menghancurkan tim unggulan lainnya. Betapa besarnya kesenjangan kekuatan ini?
Tak ada yang meragukan kemampuan mereka lagi. Banyak wajah yang membeku. Saat ini, selain Akademi Shrek, hampir tak ada tim lain yang berani memimpikan gelar juara.
Dua pertarungan besar memberi kesan berbeda. Meski penampilan Akademi Shrek mencolok, kemunculan tiga Roh Wang dari Akademi Kuil Wuhun membuat semua meragukan peluang mereka.
Tapi Shrek Tujuh Monster tak peduli. Yang penting adalah kemenangan hari ini - kemenangan Dai Mubai dan Zhu Zhuqing, sekaligus milik seluruh tim.
Saat kembali ke penginapan, Dai Mubai sudah sadar. Kegembiraannya bersama Zhu Zhuqing masih belum mereda hingga malam tiba.
Babak ketiga telah berakhir, hanya tersisa enam tim dalam kompetisi. Dari tiga tim unggulan, dua diantaranya tersingkir pada pertandingan hari ini. Yang tersisa hanyalah Tim Akademi Kuil Wuhun.
Tidak diragukan lagi, dari semua enam tim yang tersisa, Tim Akademi Kuil Wuhun memiliki kekuatan terkuat. Diikuti oleh Tim Akademi Shrek dan Tim Akademi Shenfeng. Tiga tim lainnya yang masuk enam besar hanyalah figuran belaka.
Undian besok akan menentukan banyak hal. Tak ada yang ingin bertemu Tim Akademi Kuil Wuhun lebih awal, karena mereka bagaikan tembok yang tak tertembus.
