Kompetisi Elit Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi Seluruh Benua kini memasuki tahap akhir sekaligus tahap yang sangat kompetitif. Yang tersisa tak lain adalah ahli-ahli jiwa muda terkuat.
Terutama Generasi Emas Kuil Wuhun, mereka menunjukkan potensi sejati yang bisa dicapai oleh seorang Ahli Jiwa.
Tentu saja, ini dengan catatan bahwa tak ada yang mengetahui usia sebenarnya dari Shrek Tujuh Monster.
Setelah makan malam, para siswa Akademi Shrek kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.
Kuil Wuhun menyediakan akomodasi yang baik. Setiap orang mendapat kamar pribadi. Lawan pertandingan besok baru akan ditentukan melalui undian, namun apapun hasilnya, menjaga kondisi terbaik tetap penting.
Tang San baru hendak mulai bermeditasi ketika pintu kamarnya diketuk.
“Siapa?” Ia bertanya dengan sedikit terkejut. Semua orang baru saja kembali ke kamar, siapa yang datang? Xiao Wu?
“Aku.” Suara berat itu memberi tahu Tang San jawabannya.
Membuka pintu, Tang San melihat Dai Mubai di luar yang wajahnya masih pucat, “Mu Bai, kenapa kamu tidak beristirahat untuk memulihkan Soul Power malah kemari?”
Dai Mubai menghela napas pelan, “Aku ingin bicara denganmu.”
“Masuklah.” Tang San mempersilakan Dai Mubai masuk ke kamarnya.
Masuk ke kamar, Dai Mubai duduk di sofa sebelah. Ekspresinya kini sudah lebih tenang. Saat Tang San menutup pintu, Dai Mubai berdesah, “Xiao San, terima kasih.”
Tang San tersenyum tipis, “Jika mau berterima kasih, seharusnya ke semua orang. Kemenangan pertandingan ini hasil kerja sama tim. Lagipula, antara saudara seperguruan seperti kita, perlukah kata terima kasih?”
Dai Mubai bersandar di sofa dengan lega, tersenyum, “Xiao San, apa kamu sudah menebak sesuatu?”
Tang San masih tersenyum, “Bagaimana menurutmu, Yang Mulia? Selain keluarga Royal, aku tak bisa membayangkan kompetisi internal keluarga mana lagi yang kejam sampai harus saling membunuh saudara. Warisan keluarga yang kau maksud pastilah tahta kerajaan.”
Dai Mubai menghela napas, "Apakah kau sedang mengujiku? Di antara kita saudara tak perlu ada rahasia. Benar, aku adalah pangeran ketiga Kekaisaran Xing Luo. Dai Weis yang kita kalahkan hari ini adalah kakak sulungku. Kekuatan, bakat, dan usianya membuatnya menjadi penerus utama. Sebenarnya perkataan Zhuqing hari ini agak berlebihan. Jika gagal dalam persaingan, mungkin aku tidak sampai mati, tapi Soul Power-ku pasti akan dihancurkan, lalu diasingkan ke daerah terpencil sampai akhir hayat."
Alis Tang San berkerut, "Apa bedanya dengan mati? Apakah keluarga kerajaan memang sekejam itu?"
Senyum dingin muncul di sudut bibir Dai Mubai, "Kau bukan dari keluarga kerajaan, tak akan mengerti kompleksitasnya. Dari dua kerajaan besar di benua ini, tahukah kau perbandingan kekuatannya?"
Tang San menggeleng bingung, urusan politik memang tak pernah menjadi perhatiannya.
Dai Mubai tersenyum dingin: "Jika bukan karena Kuil Wuhun yang ikut campur tangan, mungkin dunia ini sudah menjadi milik kita. Dari segi kekuatan nasional dan militer, Kekaisaran Xing Luo kita jauh melampaui Kekaisaran Tian Dou. Meskipun ada beberapa kerajaan di wilayah kami, kekuasaan mutlak tidak terpecah-belah seperti di Kekaisaran Tian Dou. Semua ini berasal dari metode kompetisi khusus keluarga kerajaan kami. Meskipun kejam, setiap kaisar yang tumbuh melalui cara ini luar biasa. Tidak bisa dibandingkan dengan Kekaisaran Tian Dou. Satu-satunya keunggulan Tian Dou adalah lokasi Tiga Sekte Teratas di wilayah mereka. Dari Tiga Sekte Teratas, meskipun Keluarga Blue Lightning Tyrant Dragon dan Sekte Haotian kalian tidak pernah terlibat dalam perebutan politik, Sekte Qibao Glazed selalu mendukung Kekaisaran Tian Dou. Di antara dua kerajaan besar itu masih ada Kuil Wuhun yang menghalangi. Jika tidak, perang mungkin sudah lama meletus. Baru-baru ini perkembangan Kekaisaran Tian Dou mulai cepat. Sementara di Kekaisaran Xing Luo kami muncul beberapa masalah internal. Perbandingan kekuatan antara dua kerajaan besar mulai bergerak menuju keseimbangan lagi."
Tang San berkata: "Ini adalah hal yang paling ingin dilihat oleh Kuil Wuhun, bukan?"
Dai Mubai mencibirkan bibir, "Tentu saja. Bagi entitas seperti Kuil Wuhun, menjaga keseimbangan antara dua kerajaan besar adalah yang paling menguntungkan bagi mereka. Jumlah Ahli Jiwa yang dikuasai Kuil Wuhun benar-benar mengerikan. Dua kerajaan besar digabungkan pun tetap kalah jumlah. Tapi jika dua kerajaan itu bersatu menjadi satu kerajaan kuat yang utuh, pada akhirnya Kuil Wuhun tidak akan bisa bertahan. Bagaimanapun, tidak ada kekuasaan mutlak terpusat yang akan mengizinkan organisasi seperti itu ada."
Tang San terlihat heran, "Bahkan jika dua kerajaan bersatu, apakah mereka bisa melawan Kuil Wuhun? Bukankah mereka punya begitu banyak Ahli Jiwa? Di medan perang, memiliki Ahli Jiwa dengan jumlah yang luar biasa seharusnya bisa langsung menentukan kemenangan dalam perang, bukan?"
Dai Mubai tersenyum tipis, "Dalam hal bakat, aku memang tidak sepertimu. Tapi dalam hal perebutan kekuasaan politik, pengetahuanku lebih baik. Kuil Wuhun tidak mungkin bisa menjadi penguasa benua. Meski mereka menguasai Ahli Jiwa, tapi hanya sebatas itu. Rakyat di benua ini berjumlah puluhan juta. Semua Ahli Jiwa juga berasal dari dua kerajaan besar. Meski Kuil Wuhun bisa mengomandoi mereka, tapi tidak mungkin membuat mereka berkhianat pada negara. Karena itu, dari sudut pandang manapun, Kuil Wuhun hanya bisa terus memperluas pengaruhnya, tapi takkan pernah bisa menjadi penguasa."
Tang San baru tersadar. Dia sebelumnya tidak pernah menyangka bahwa hubungan di balik ini ternyata begitu rumit.
"Dai Mubai berdiri, mendekati Tang San. Ia mengangkat tangan menggenggam bahu Tang San, mata jahatnya menatap tajam ke arahnya, 'Xiao San, sekarang kau sudah menarik perhatian Kuil Wuhun. Mereka tidak akan membiarkanmu begitu saja. Dengan pengawasan Kuil Wuhun, masa depanmu di benua ini akan sangat sulit. Meski Pemimpin Sekte Ning bisa melindungimu sementara, tapi dia tak mungkin selalu mendampingimu. Kecuali kau bergabung dengan Sekte Qibao Glazed.'"
Tang San mengangguk pelan. Tentu saja ia memahami semua yang dikatakan Dai Mubai.
Dai Mubai melanjutkan, "Setelah turnamen besar ini berakhir, kita akan resmi lulus. Aku dan Zhuqing akan kembali ke Kekaisaran Xing Luo. Ikutlah bersama kami, bawa Xiao Wu. Sekarang aku sudah memiliki kualifikasi untuk bersaing memperebutkan tahta kekaisaran dengan kakak sulungku. Di Kekaisaran Xing Luo, pengaruh keluarga kekaisaran jauh lebih kuat dibanding Tian Dou. Kuil Wuhun pun tidak berani menekan terlalu keras. Aku benar-benar tidak ingin mendengar kabar kematianmu suatu hari nanti."
Mata Dai Mubai dipenuhi cahaya ketulusan. Jika orang lain mungkin mengira ia sedang merekrut Tang San untuk kepentingan pribadi, tapi Tang San bisa merasakan bahwa semua perkataan Dai Mubai ini murni untuk melindunginya, tanpa pamrih lain.
"Kakak, terima kasih. Bagaimanapun masa depan nanti, kau tetap saudaraku. Tapi untuk masalah ini, aku perlu pertimbangkan lagi. Tidak bisa memutuskan sembarangan. Aku harus mendengar saran Guru. Kau tahu sendiri, latihan ahli jiwa kita seperti mendayung melawan arus, tidak maju berarti mundur. Jika pergi ke Xing Luo, aku khawatir..."
Dai Mubai berkata tegas: "Tak perlu takut. Di wilayah kekuasaanku, lingkungan latihan seperti apa yang kau butuhkan, mana mungkin Kakak tidak bisa menyediakan? Kita bersaudara harus bersatu. Jika kelak aku naik takhta, kau akan menjadi panglima tertinggi pasukanku, penasihat militer kerajaan. Xue Qinghe itu selalu ingin merekrutmu, aku tahu. Tapi dengarlah nasihat Kakak - kekuasaan keluarga kekaisaran Tian Dou terlalu terpecah. Meski dia menjadi kaisar, sulit melakukan perubahan besar. Sedangkan di Kekaisaran Xing Luo, begitu aku naik takhta, urusan keluarga kekaisaran sepenuhnya ada di tanganku."
Tang San menjawab: "Bos, untuk masalah ini aku belum bisa menjanjikan apapun sekarang. Aku mengerti maksudmu. Jika kelak benar-benar harus memilih berpihak, tempatmu pasti pilihan pertamaku. Di kemudian hari jika kau kesulitan dan membutuhkanku, cukup beri kabar - meski terpisah ribuan gunung dan sungai, Tang San pasti datang."
Dai Mubai tidak melanjutkan bujukannya. Telapak tangan kanan mereka saling beradu. Meski tidak bersumpah secara resmi, ini sudah setara dengan ikrar suci di antara mereka. Bahkan lebih efektif dari sumpah apapun.
Kompetisi Elit Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi Seluruh Benua memasuki babak keempat setelah satu hari istirahat.
Yang mengejutkan, setelah kekejaman babak sebelumnya, pertandingan kali ini justru berjalan normal.
Enam tim terakhir menentukan lawan melalui undian.
Di antaranya, tiga tim kuat - Tim Akademi Shrek, Tim Akademi Shenfeng, dan Tim Akademi Kuil Wuhun - tidak mendapat undian melawan sesama tim kuat. Masing-masing mendapatkan lawan dengan kemampuan relatif lebih lemah.
Ini juga membuat pertandingan babak keempat berakhir tanpa, tiga besar terakhir jelas merupakan tiga kekuatan terkuat. Saat ini, sudah memasuki momen perjuangan pamungkas.
Kekuatan tempur ketiga tim besar pada dasarnya masih utuh.
Babak final sudah di depan mata. Mereka hanya terpisah satu langkah dari gelar juara terakhir.
Sinar matahari cerah menyinari bumi, di bawah teriknya, Kuil Paus tampak semakin megah keemasan, bagaikan kediaman para dewa.
Di depan Kuil Paus, dua barisan Ksatria Penjaga Kuil berjajar dari pintu kuil hingga ke kaki gunung. Armor keperakan dan pedang ksatria yang berat membuat Gunung Paus semakin terlihat angker.
Tim yang tersingkir telah pergi, bahkan tidak diizinkan menyaksikan pertarungan di hari terakhir. Hanya pejuang muda sejati yang berhak menginjakkan kaki di alun-alun depan Kuil Paus ini.
Sejak pagi buta, tiga tim yang lolos ke final tiga besar sudah berada di depan Kuil Paus menunggu dengan tenang. Para guru dari tiga akademi tidak diizinkan berdiri di alun-alun, hanya bisa menunggu di pinggiran.
Total 21 anggota tim finalis berdiri kokoh di alun-alun, mereka semua menanti datangnya momen penentuan ini.
