Ekspresi tim Akademi Kuil Wuhun yang dipimpin Xie Yue adalah yang paling santai, namun mata mereka memancarkan cahaya keyakinan. Keyakinan pada Kuil Wuhun, keyakinan pada Sang Paus.
Akademi Shrek tetap menunjukkan sikap yang paling rendah hati, ketujuh anggota tim berbaris lurus dari kiri ke kanan: Dai Mubai, Tang San, Oscar, Ma Hongjun, Xiao Wu, Ning Rongrong, dan Zhu Zhuqing.
Lapangan di depan Kuil Paus ini luasnya tidak kalah dengan arena pertarungan yang digunakan sebelumnya. Lantai persegi empat ini dilapisi batu khusus, jika diamati lebih dekat terlihat lapisan cahaya halus memancar dari permukaan batu-batu tersebut. Meski bukan giok asli, jelas material ini jauh melebihi kualitas batu biasa. Ini menunjukkan betapa mengerikannya kekuatan finansial Kuil Wuhun.
Sekelompok orang muncul dari pintu samping Kuil Paus, dua belas uskup berbaju panjang merah yang posisinya hanya di bawah Uskup Platinum berjalan perlahan. Mereka berhenti di depan pintu Kuil Paus, membentuk formasi enam orang di setiap sisi.
Pemimpin rombongan berseru lantang: "Yang Mulia Paus telah tiba."
"Wan sui, wan sui, wan sui!" Teriakan tiga kali bergemuruh seperti longsor dan badai menggetarkan seluruh Kota Wuhun.
Suara itu bukan hanya berasal dari Ksatria Penjaga Kuil yang berbaris rapi di Gunung Paus, tapi juga dari semua Ahli Jiwa di seluruh kota yang dilarang mendekati area tersebut. Bagi mereka, Paus adalah keyakinan tertinggi!
Pintu besar kuil perlahan terbuka, enam lambang di kedua daun pintu mulai bergeser dari posisinya.
Semua pandangan tanpa sadar tertuju ke arah pintu yang terbuka. Bahkan tujuh anggota tim Akademi Kuil Wuhun pun detak jantung mereka semakin cepat saat ini.
Sebagai generasi emas Kuil Wuhun, mereka hanya pernah melihat Paus sekali saat menerima Medali Ungu dulu.
Bibi Dong muncul pertama kali dari Kuil Paus mengenakan gaun panjang keemasan menyilaukan dari kepala hingga kaki, bermahkota Emas Ungu, memegang tongkat kerajaan dengan wajah khidmat. Seluruh sosoknya memancarkan aura mistis yang terasa agung tak terhingga.
Bahkan tak ada yang memperhatikan kecantikannya yang luar biasa. Saat ini, dia mewakili kewibawaan mutlak sebagai Paus Kuil Wuhun.
Gaun keemasan menyilaukan itu sangat pas di tubuhnya, memancarkan kilau permata dengan lebih dari 100 permata merah, biru, dan emas. Mahkota Emas Ungu di kepalanya memancarkan cahaya spektakuler yang terkonsentrasi hanya padanya.
Seluruh anggota Kuil Wuhun serentak berlutut satu kaki, "Hormat kepada Yang Mulia Paus."
Suasana saat itu tak terlukiskan. Bahkan Tang San dan Dai Mubai yang bertekad kuat pun merasa ingin bersujud menghormati oleh sorakan dari segala penjuru.
Di belakang Bibi Dong, diikuti oleh empat orang. Tiga di antaranya mengenakan gaun merah besar. Berbeda dengan jubah merah polos uskup berbaju panjang merah, gaun merah mereka dihiasi ornamen emas dan perak, terutama permata sebesar kepalan tangan bayi yang bersinar keemasan di dada, penuh dengan aura kemewahan.
Bagi orang biasa, mungkin pakaian ini hanya melambangkan kemewahan. Namun bagi Ahli Jiwa, ini adalah kehormatan tertinggi. Karena gaun merah ini hanya boleh dikenakan oleh Tuan Bergelar (). Jelas, ketiga orang ini memiliki status tersebut.
Dari ketiganya, hanya satu yang pernah diliat Tang San sebelumnya - Chen Xin dari Sekte Qibao Glazed, Tuan Bergelar level 96 dengan gelar Pedang. Dijuluki Sword Douluo, ahli serangan terkuat.
Dari dua lainnya, sosok di sebelah kiri seluruh tubuhnya diselimuti aura mistis. Meski berpakaian sama, wajahnya tak bisa terlihat jelas. Yang satunya lagi memiliki kulit sehalus bayi dengan wajah ambigu, jika bukan karena jakun di lehernya, tak ada yang menyangka ini pria.
Meski Tang San tak mengenali mereka, melihat kedua orang ini langsung muncul perasaan familiar. Dalam hati ia menduga: "Pasti ini Tuan Krisan dan Tuan Hantu yang waktu itu hendak membunuhku."
Yang bisa keluar dari pintu depan Kuil Paus hanya tiga jenis orang. Pertama, tentu saja sang Paus sendiri. Kedua, Tuan Bergelar yang membuktikan kekuatan mereka. Dan ketiga, para tetua Kuil Wuhun. Selain ketiga golongan ini, bahkan Uskup Platinum dan kaisar dari dua kerajaan besar pun tidak berhak melewati pintu gerbang ini.
Orang keempat yang berjalan bersama tiga Tuan Bergelar jelas tidak memiliki kekuatan setara mereka, tapi fakta bahwa dia keluar dari pintu ini menunjukkan identitas lain yang dimilikinya. Tetua Kuil Wuhun. Tepatnya, tetua kehormatan. Dialah Ning Fengzhi, Pemimpin Sekte Qibao Glazed.
Sebenarnya Dugu Bo juga memiliki hak istimewa ini, tapi dia memilih tidak bergabung. Diam-diam dia tetap berada di samping Segitiga Emas.
Akhirnya datang juga? Tang San menatap lima sosok yang keluar dari Kuil Paus. Saat ini di platform tersebut, hanya tujuh anggota Akademi Shrek yang masih berdiri tanpa berlutut. Bahkan tujuh anggota Akademi Shenfeng pun sudah berlutut dengan satu kaki.
Shrek Tujuh Monster sebelumnya tidak pernah berdiskusi tentang skenario ini, tapi mereka secara spontan membuat keputusan yang sama.
Sebagai pangeran, Dai Mubai tentu tidak akan berlutut pada Kuil Wuhun. Zhu Zhuqing juga punya alasan serupa. Oscar tidak pernah menganggap serius Kuil Wuhun - baginya organisasi ini hanya berguna saat mengumpulkan koin emas mereka.
Adapun Tang San, dia lebih tidak mungkin lagi memberi penghormatan pada Paus. Bukan karena latar belakang Sekte Haotian atau alasan lain, melainkan sifat bangga yang tak tergoyahkan dalam dirinya sendiri.
Di hatinya, yang bisa membuatnya berlutut hanyalah ayah dan guru. Adapun orang lain, bahkan seorang Kaisar, apa artinya?
Pikiran Ma Hongjun hampir sama dengan Tang San. Xiao Wu menundukkan kepala, tak ada yang tahu apa yang dipikirkannya. Namun sebenarnya, matanya saat ini memancarkan cahaya khusus yang berisi kebencian.
Ning Rongrong, sebagai mutiara tangan Pemimpin Sekte Qibao Glazed dan calon pemimpin berikutnya, tentu juga tidak akan berlutut.
Meski tidak ada aturan tertulis bahwa Ahli Jiwa harus bersujud kepada Paus Kuil Wuhun, saat ini Shrek Tujuh Monster jelas terlihat sangat unik.
Pandangan Bibi Dong langsung tertuju pada tujuh pemuda ini. Seluruh anggota Kuil Wuhun memandangi Shrek Tujuh Monster dengan mata berapi-api.
Tuan Krisan Yueguan di belakang Bibi Dong menggerakkan bibirnya. Seketika pandangan Bibi Dong menemukan Tang San di antara Shrek Tujuh Monster.
Saat tatapannya terkunci pada Tang San, Tang San merasakan jiwanya seolah terpisah dari tubuh. Tubuhnya gemetar halus, memaksanya segera mengaktifkan Zijin Modong.
Cahaya emas-ungu menyembur dari kedua matanya sejauh lebih dari satu kaki. Baru kemudian tatapan Paus Bibi Dong terhalang. Namun gerakannya jelas terlihat kaku, sangat berbeda dengan keluwesan alami Bibi Dong.
“Berani sekali, berani tidak menghormati Yang Mulia Paus.” Uskup berbaju panjang merah yang sebelumnya mengumumkan upacara membentak dengan marah.
Pandangan Bibi Dong telah menjadi tenang. Saat dia mengangkat tangan, uskup berbaju panjang merah itu segera menutup mulutnya dengan wajah penuh takut dan hormat.
Bibi Dong bisa mewarisi posisi Paus karena penunjukan dari Paus generasi sebelumnya dan dukungan beberapa tetua. Namun, kemampuannya mempertahankan posisi ini sepenuhnya bergantung pada tindakan tegas dan keras serta kekuatan pribadinya.
Dengan senyum tipis di wajah, Bibi Dong menatap Tang San, "Kau murid Master, Tang San?"
Tang San terkejut. Dia tak menyangka Paus yang terlihat sangat cantik ini ternyata juga mengenal gurunya.
"Benar, Yang Mulia Paus." Jawabnya dengan sikap tidak merendah maupun sombong.
Bibi Dong mengangguk ke arah Tang San, "Kau baik, memang memiliki sedikit karakter Guru-mu di masa lalu."
Anggota tim Akademi Kuil Wuhun dan Akademi Shenfeng yang masih berlutut terkejut. Setelah munculnya Paus, yang pertama disapanya justru Tang San, dan bahkan tampak mengenal guru Tang San. Ini sangat sulit mereka pahami.
Tang San menjawab sopan, "Tidak berani dibandingkan dengan Guru."
Bibi Dong tidak berlama-lama memperhatikan Tang San. Tongkatnya bergerak halus, "Berdirilah."
Semua orang yang berlutut pun bangkit. Karena perhatian Paus pada Tang San dan kata-kata yang mirip pujian itu, pandangan mereka ke arah Shrek Tujuh Monster tidak lagi penuh kemarahan.
Sebuah senyum samar muncul di wajah Bibi Dong, pandangannya menyapu dari kiri ke kanan, meliputi 21 Pemuda Ahli Jiwa yang mengikuti tiga besar final.
"Dari kalian, aku melihat harapan. Di depan Kuil Paus, aku lebih berharap melihat seluruh bakat dan kekuatan kalian. Pemenang terakhir akan mendapatkan hadiah terbesar dari Kuil Wuhun." Sambil berkata demikian, tongkat kerajaan di tangannya diayunkan perlahan.
Tak ada yang bisa melihat jelas bagaimana dia melakukannya. Tiga titik cahaya tiba-tiba membesar di depan Bibi Dong, melayang di udara.
Itu adalah tiga benda berbeda berukuran kecil, berbentuk seperti tulang: sebuah tulang lengan kanan, tulang kepala, dan tulang kaki kiri. Masing-masing memancarkan cahaya merah menyala, biru muda, dan hijau pekat.
Spirit Bone, itu adalah tiga Spirit Bone.
Bahkan dari kaki Gunung Paus, cahaya tiga Spirit Bone terlihat jelas. Seketika, seluruh Kota Wuhun bergolak.
Selain mereka yang sudah mengetahui hadiah akhir ini sebelumnya, siapa sangka hadiahnya ternyata tiga Spirit Bone? Dari cahayanya saja terlihat, ketiga Spirit Bone ini memiliki kualitas luar biasa. Bahkan anggota Kuil Wuhun sendiri matanya dipenuhi sorot keserakahan.
