Jing Ling juga terkejut dengan perubahan situasi di arena. Saat dia bersiap untuk bertarung mati-matian melawan Huo Wushuang yang jelas-jelas lebih kuat, Master tiba-tiba berdiri dari area istirahat Akademi Shrek, pandangannya menatap jauh ke arah Paus Bibi Dong di depan Kuil Paus.
"Mohon pertandingan ditunda sebentar."
Uskup berbaju panjang merah yang bertindak sebagai wasit hendak memarahi Master karena menginterupsi pertandingan, namun dihentikan oleh gerakan tangan sang Paus. Tatapan Bibi Dong pada Master sangat tenang, meski hanya dirinya sendiri yang tahu apakah hatinya benar-benar tenang.
"Silakan jelaskan alasanmu," kata Paus Bibi Dong dengan datar.
Master menyeringai dingin, "Alasanku adalah: Akademi Shrek mengundurkan diri dari babak final bagian awal, secara sukarela masuk ke babak final grup kalah sore ini. Jing Ling, kembalilah."
Jika penyerahan diri tiba-tiba anggota Tim Akademi Kuil Wuhun sebelumnya masih bisa diterima, pengumuman Master tentang pengunduran diri Akademi Shrek dari pertandingan perorangan kali ini jelas mengejutkan seluruh hadirin. Bahkan anggota Shrek Tujuh Monster selain Tang San pun menunjukkan ekspresi terkejut dan bingung.
Jelas, sebelumnya mereka tidak tahu Master akan mengambil keputusan seperti ini.
Duduk di samping Paus, Ning Fengzhi kini menunjukkan kilatan pencerahan di matanya, sekaligus menyiratkan amarah. Pandangannya tak tertahan mengarah ke sang Paus di sebelahnya.
Bibi Dong tetap tenang, bertanya datar: "Mengapa?"
Master menyatukan tangan di belakang punggung, menatap Kuil Dou Luo di belakang Kuil Paus, "Tidak ada alasan khusus. Menurutku, hak menyerah seharusnya menjadi milik kami."
Ucapan Master yang tenang namun mengguncang bagai halilintar di siang bolong bergema di depan Kuil Paus. Meski perkataannya sendiri tak bermasalah, yang menjadi masalah adalah objek yang ditantangnya - sikap ini jelas merupakan bentuk penentangan terhadap Paus.
Penguasa tertinggi Kuil Wuhun.
Seluruh Ahli Jiwa di atas level 60 yang hadir bisa melihat dengan jelas bahwa kekuatan Master sendiri sebenarnya biasa saja, tak melebihi level 40. Namun justru Ahli Jiwa dengan kemampuan selevel ini berani menentang figur paling berwibawa di Dunia Ahli Jiwa.
Yang lebih mengejutkan, Paus Bibi Dong perlahan berdiri dan mengangguk pada Master, "Kau benar. Ini hak kalian. Aku yang salah mengajukan pertanyaan itu. Maaf, Tetua Yu."
Dialog antara Master dan Paus Bibi Dong terjadi di hadapan banyak petinggi Kuil Wuhun serta ribuan Ahli Jiwa yang sedang menyaksikan pertarungan. Ucapan "tetua" dari mulut Paus hanya berarti satu hal: Master adalah anggota tetua Kuil Wuhun.
Sedangkan otoritas tetua Kuil Wuhun, semua anggota Kuil Wuhun mengetahuinya. Bahkan Tuan Hantu dan Tuan Krisan yang duduk di sebelah Bibi Dong, baru memasuki Kuil Tetua dalam 10 tahun terakhir. Namun usia dan kekuatan Master jelas tidak seharusnya memiliki otoritas seperti ini.
Jika orang lain mengaku sebagai anggota Kuil Tetua, mungkin akan ditertawakan. Tapi yang mengucapkan kalimat ini adalah Paus Bibi Dong sendiri, siapa berani menyanggahnya?
Mendengar perkataan Bibi Dong, bahkan Master pun terkejut. Alasan dia berani melawan Bibi Dong bukan karena hubungan khusus mereka, melainkan karena kemarahan dalam hatinya. Saat Bibi Dong berbicara, Master langsung paham sang Paus sedang melindunginya.
Menantang Paus, meski Paus sendiri tidak mempermasalahkan, apakah para Ahli Jiwa penggemar Paus di Dunia Ahli Jiwa akan diam saja?
Sekalipun Master dilindungi pejuang kuat yang bisa membentuk Segitiga Emas, kemungkinan mati mengenaskan di jalanan akan meningkat drastis.
Namun setelah Bibi Dong mengakui statusnya sebagai tetua, otomatis tidak ada yang berani berbuat macam-macam. Seorang tetua Kuil Wuhun yang menantang Paus bukanlah masalah besar.
Sebenarnya, bahkan Bibi Dong pun tidak tahu mengapa Master memiliki Token Tetua. Dia baru mengetahui dari bawahannya setelah Master pergi.
Pinggang Master tiba-tiba nyeri, lalu lengan kirinya terjepit dalam dekapan lembut nan elastis. Saat menoleh, dia melihat Liu Erlong sedang menatap sang Paus dengan tatapan penuh tantangan.
Tatapan Bibi Dong sempat kosong sesaat, tetapi segera kembali normal. Ia berkata kepada uskup berbaju panjang merah yang bertindak sebagai wasit, "Karena Akademi Shrek memutuskan untuk mengundurkan diri dari pertandingan pagi ini, maka pertandingan individu bisa dilanjutkan."
Pada saat itu, guru pembimbing Akademi Shenfeng juga berdiri. Setelah memberi hormat kepada Paus, dia tersenyum, "Tim tempur Kuil Wuhun terlalu kuat. Akademi kami mengakui kekalahan. Daripada melemahkan diri dalam pertarungan, lebih baik kami bersaing dengan Akademi Shrek sore nanti untuk memperebutkan slot final lainnya. Jadi, kami juga mengundurkan diri dari pertandingan individu."
Perubahan dramatis ini membuat banyak pihak terkejut. Tim tempur Kuil Wuhun langsung lolos ke babak final besok tanpa perlu bertarung.
Tanpa satu pun pertarungan yang terjadi, paruh pertama babak final telah berakhir. Meskipun Tim Kuil Wuhun berhasil masuk ke pertarungan terakhir seperti yang diharapkan, pengunduran diri Akademi Shrek tetap membuat pihak penyelenggara terlihat canggung.
Seluruh anggota Akademi Shrek tidak berlama-lama. Di bawah pimpinan Master, mereka segera pergi. Sore hari ini, mereka akan bertanding melawan Akademi Shenfeng untuk memperebutkan tiket final lainnya.
Sepanjang perjalanan, tidak ada yang banyak bicara. Sebagian besar terbenam dalam suasana kontemplasi dan tekanan.
Situasi yang tidak menguntungkan ini mulai menggerogoti kepercayaan diri Shrek Tujuh Monster.
Bagaimanapun, mereka harus menghadapi pasukan gabungan Akademi Shenfeng dan Akademi Blazing Fire pada sore hari ini. Besoknya, dalam kondisi hanya beristirahat semalam, mereka harus berhadapan dengan tim kuat Akademi Kuil Wuhun.
Kembali ke tempat tinggal, Master memanggil Shrek Tujuh Monster ke kamarnya.
Memandang ketujuh orang itu, Master berkata dengan datar: "Apa kalian heran mengapa aku tiba-tiba mengusulkan untuk mengundurkan diri dari pertandingan perorangan?"
Tak satu pun dari mereka yang berbicara. Kecuali Tang San, keenam anggota lain menunjukkan sedikit kebingungan di mata mereka.
Wajah kaku Master memerah sesaat, cahaya tajam berkilat di matanya. "Bahkan aku tak menyangka Kuil Wuhun akan menggunakan cara yang licik seperti ini meski sudah memiliki keunggulan. Xiao San, jelaskan pada mereka."
"Tang San mengangguk, berkata dengan suara berat: “Anggota tim pertama kami yang maju adalah Jing Ling. Jing Ling mendapatkan undian yang sangat baik, memungkinkan kami mempertahankan posisi belakang dalam pertandingan individu untuk mengobservasi pergerakan lawan dengan lebih baik. Namun tiba-tiba, anggota Tim Kuil Wuhun Akademi yang maju menyatakan menyerah. Ini menghasilkan dua efek: pertama, anggota Tim Kuil Wuhun Akademi tersebut mempertahankan Kekuatan Tempur penuh tanpa konsumsi energi. Kedua, Huo Wushuang juga mempertahankan Kekuatan Tempur penuh untuk menghadapi Jing Ling. Jika tebakanku benar, setelah Huo Wushuang mengalahkan Jing Ling, saat menghadapi anggota kedua Kuil Wuhun, dia juga akan langsung menyerah. Dengan ini, seolah-olah kedua akademi itu bersekutu melawan kami. Dalam pertandingan individu, kami sama sekali tidak punya peluang menang. Kekalahan di setiap babak masih bisa diterima, tapi jika menang, pasti akan menghadapi pertarungan beruntun mereka.”"
"“Penggabungan Akademi Shenfeng dan Akademi Blazing Fire sebelumnya tidak kumengerti mengapa Kuil Wuhun menyetujui permintaan mereka. Sekarang aku paham. Mereka pasti telah membuat kesepakatan dengan Tim Kuil Wuhun Akademi, sehingga mendapatkan dukungan Kuil Wuhun.”"
"Setelah menyampaikan analisisnya, Tang San terdiam. Suasana di seluruh ruangan menjadi hening, namun api kemarahan terus menyebar di dalam ruangan. Tak heran Master mengatakan Kuil Wuhun licik."
"Dalam kondisi menguntungkan seperti ini masih bergabung dengan Akademi Shenfeng dan Akademi Blazing Fire untuk melawan pihak kami – kalau bukan licik, apalagi?"
Sebuah senyuman dingin muncul di wajah Master, "Apakah mereka benar-benar berpikir bisa menghalangi langkah kita seperti ini? Kalau begitu, mereka terlalu meremehkan kita. Awalnya aku tidak memiliki keinginan kuat untuk bersaing, tapi dengan tindakan mereka, maka target kita hanya satu."
Hingga sore hari sebelum pertandingan tiba, Shrek Tujuh Monster tetap berada di kamar Master, bahkan saat makan sekalipun. Flender dan Liu Erlong berjaga di luar, mencegah siapa pun mendekat.
Tentu saja, di tempat tinggal Akademi Shrek, juga terdapat sosok kuat seperti Tuan Bergelar Racun yang berada di posisi penting.
Udara pagi hari terasa sejuk dan nyaman, namun saat siang hari ketika matahari tepat di tengah langit, kesejukan itu telah digantikan oleh panas lembut. Meski bukan puncak musim panas, suhu tetap terasa agak tinggi.
Tujuh anggota tim Akademi Kuil Wuhun berdiri tenang di samping. Di alun-alun depan Kuil Paus, dua tim yang masuk ke babak semifinal saling bertatapan tajam.
Tang San dan Dai Mubai berdiri di barisan terdepan Shrek Tujuh Monster. Melihat wajah-wajah familiar tak jauh di depan mereka, kedua mata mereka memancarkan secercil penghinaan.
Feng Xiaotian, Huo Wu, dan Huo Wushuang sebagai inti tim saling berpandangan dengan Tang San dan Dai Mubai.
Huo Wu melangkah maju, menatap Tang San dari kejauhan sambil berkata dingin, "Kau tahu mengapa kami melakukan ini?"
Tang San tidak menjawab, hanya tatapan meremehkan di matanya yang semakin mengeras.
Huo Wu tiba-tiba menyadari bahwa ia sangat membenci cara Tang San menatapnya. Temperamennya yang meledak-ledak langsung terlihat, "Aku melakukan ini semata-mata untuk mengalahkanmu sekali lagi. Meski harus mengorbankan kesempatan juara, aku pasti akan mengalahkanmu sekali."
Tang San tersenyum dingin, "Jika hanya untuk ini, maka kau sudah kehilangan keluhuran. Tanpa permainan yang jujur, tim kalian tak punya peluang sama sekali."
Huo Wu mengamuk, "Biarkan fakta yang berbicara! Jangan kira karena kau pernah menyelamatkanku, aku akan memberikan kelonggaran. Hutangku sudah kubayar lunas."
