Master menatap Tang San, "Kesulitan bukan berarti mutlak. Sekarang mulai berlatih di sini. Aku perlu merenungkan taktik besok. Xiao San, ikut aku keluar, perlu bicara berdua."
"Baik, Guru."
Soul Power Tang San telah pulih sebagian saat mengikuti Master keluar ruangan.
Orang lain tidak tahu apa yang dibicarakan antara Tang San dan Master, tetapi mereka semua mengerti bahwa dalam pertandingan besok, Tang San pasti akan menjadi kunci utama.
Tapi mereka juga tahu, sebagai anggota Shrek Tujuh Monster yang paling kuat dan paling serba bisa, dia pasti sudah menjadi target lawan. Mampukah dia menunjukkan kekuatan sebenarnya saat menghadapi tiga Roh Wang dari pihak lawan?
Master membawa Tang San ke ruangan lain.
"Xiao San, teknik penyatuan Tujuh Serangkai tidak boleh digunakan lagi besok. Apa pendapatmu?" ucap Master dengan tenang.
Tang San mengangguk, "Saya mengerti maksud Anda. Teknik penyatuan Tujuh Serangkai sudah terbuka hari ini, pasti akan ditarget lawan besok. Dengan Teknik Penggabungan Hunwu antara Xie Yue dan Hu Lie Na dari lawan, mereka pasti bisa menghalangi kekuatan teknik gabungan kita sementara. Lima anggota lainnya hanya perlu merusak formasi kita, maka kekalahan pasti tak terhindarkan. Sekarang ada dua cara untuk mengalahkan lawan: Pertama, saya menggunakan Bentuk Sejati Senjata Roh tanpa mempedulikan konsumsi jiwa, tapi ini juga berisiko ditarget lawan dengan tingkat keberhasilan sekitar lima puluh persen. Kedua, menghancurkan Teknik Penggabungan Hunwu kedua lawan itu sehingga mereka kehilangan kemampuan bertarung, lalu mengerahkan kekuatan tujuh orang untuk menghadapi lima anggota lawan yang tersisa."
“Oh?” Master memandang Tang San dengan terkejut, “Kamu punya cara untuk mengatasi teknik penggabungan Hunwu mereka? Harus kamu pahami, teknik penggabungan Hunwu berbeda dengan teknik gabungan biasa. Begitu terwujud, hampir tak ada celah. Kekuatannya pun luar biasa. Seperti katamu, saat mengaktifkan teknik ini, kekuatan tempur gabungan keduanya bisa mencapai level 70.”
Cahaya tekad memancar dari mata Tang San, tinju ganda-nya terkepal erat, “Serahkan mereka padaku. Selama Mu Bai dan yang lain bisa memberi waktu cukup, aku yakin bisa melakukannya.”
Seluruh dua jam, Tang San dan Master terus berdiam di ruangan untuk diskusi rahasia. Apa yang mereka bahas hanya mereka berdua yang tahu.
Kuil Paus. Aula Pertemuan.
Paus Bibi Dong duduk anggun di kursi utama, ditemani Tuan Krisan dan Tuan Hantu di sisinya. Di hadapan mereka berdiri tujuh anggota tim yang mewakili Akademi Kuil Wuhun.
Xie Yue, Yan, dan Hu Li Na berdiri di barisan terdepan.
“Apakah kalian semua sudah paham dengan penjelasanku tadi?” Bibi Dong bertanya dengan tenang.
“Paham, Yang Mulia Paus.” Meski termasuk generasi rasio emas Kuil Wuhun, ketiganya tetap menjawab dengan penuh hormat.
Bibi Dong berkata dingin, "Hari ini Tang San telah menggunakan Bentuk Sejati Senjata Jiwa, besok pasti tidak bisa menggunakannya lagi. Dia memiliki Dua Jiwa Martial Soul. Jika memaksakan penggunaannya lagi, bahkan jika tidak mati, dia tak akan menjadi ancaman bagi kita. Jadi kalian tidak perlu khawatir. Fokuslah pada teknik penyatuan Tujuh Serangkai mereka. Hancurkan dengan taktik yang sudah kuajarkan tadi. Dengan kekuatan sebenarnya, mereka mustahil mengalahkan kalian."
"Ya."
Suara rendah Tuan Hantu Gui Mei terdengar di samping Paus, "Kalian harus pahami arti pertandingan ini. Bukan hanya kesempatan terkenal, tapi juga penentuan kepemilikan tiga Spirit Bone. Sebagai tuan rumah, Kuil Wuhun tak bisa menarik kembali hadiah ini jika kalah. Di depan Sekte Qibao Glazed dan akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi, ini adalah hadiah sekaligus Tekanan. Jika kalah, kalian akan kukirim ke Lembah Jurang Mistis selama tiga tahun."
Mendengar nama Lembah Jurang Mistis, tujuh orang Xie Yue serentak menggigil. Pandangan mereka menjadi lebih tegas. Tempat setan itu hanya bisa dihuni hantu. Tiga tahun? Mereka benar-benar akan berubah menjadi hantu.
"Cukup, istirahatlah," Bibi Dong menganggukkan kepala. Tujuh orang Xie Yue segera keluar dari ruang sidang melalui pintu samping.
Mengangkat tangan dan mengetuk meja di depannya dengan ritme, cahaya perenungan terpancar dari mata Bibi Dong.
Tuan Krisan Yue Guan berkata: "Paduka, apakah Yang Mulia khawatir? Meski mereka unggul hari ini, sebenarnya keseimbangan kemenangan masih condong ke pihak kita."
Sang Paus menghela napas halus: "Yang kukhawatirkan bukan Shrek Tujuh Monster itu. Tujuh anak itu meski berbakat alam yang luar biasa, usia mereka masih terlalu muda. Potensi mereka belum sepenuhnya tergali. Kecuali Tang San, yang lain takkan jadi ancaman serius di masa depan. Variabel yang kukhawatirkan adalah Master. Bertahun lalu aku mengenalnya. Kecerdasannya adalah yang terhebat sepanjang hidupku. Meski Hunwu-nya bermutasi sehingga tak bisa dilatih ke tingkat lebih tinggi, kebrilianan orang ini sungguh memukau. Apa yang bisa kupikirkan, pasti juga terpikir olehnya. Kalian lihat sendiri teknik penyatuan Tujuh Serangkai dengan atribut berbeda hari ini. Setidaknya aku akui tak bisa merencanakan sekomprehensif itu. Aku khawatir besok dia akan menyiapkan strategi tak terduga lagi yang menambah variabel."
Kilatan dingin muncul dari bayangan Tuan Hantu: "Bagaimana kalau aku membunuhnya? Meski ada Tuan Bergelar Racun di Akademi Shrek, aku punya 80% keyakinan bisa melakukan Serangan Mematikan Satu Pukulan."
Sang Paus mendengus dingin: "Kalau kau benar-benar yakin, Tang San takkan sampai hidup ke sini. Gui Mei, kau lupa ajaran Guru dulu? Singa menerkam kelinci pun harus mengerahkan seluruh tenaga. Meremehkan musuh adalah kesalahan fatal dalam strategi perang."
"Ya, Yang Mulia."
Paus melanjutkan, "Master memegang Token Tetua Kuil Wuhun, jadi kita sama sekali tidak boleh mencelakakannya. Apalagi, ini adalah Kota Wuhun. Jika ada orang mati sembarangan di sini, apalagi seorang Tetua Kehormatan Kuil Wuhun, bukankah status Kuil Wuhun di mata para Ahli Jiwa akan jatuh drastis? Belum lagi di belakang Master masih ada Keluarga Blue Lightning Tyrant Dragon. Meski dia sudah meninggalkan keluarganya, dia tetap anggota garis keturunan langsung. Ingat, mulai sekarang tanpa perintahku, siapa pun dilarang menyentuhnya."
"Sudah larut malam, kalian semua istirahatlah. Aku perlu merenung." Cahaya di matanya meredup, Bibi Dong melambaikan tangannya.
Tuan Krisan dan Tuan Hantu menghilang tanpa suara, meninggalkan aula sidang megah yang kini hanya diisi oleh Paus Bibi Dong seorang diri.
Duduk termenung, mata Bibi Dong mulai memancarkan ekspresi kompleks sambil bergumam pelan, "Xiao Gang, oh Xiao Gang, kau masih selalu mengejutkanku. Mungkinkah dulu Guru benar-benar memisahkan kita? Mungkin nasib kita memang tidak ditakdirkan bersatu. Yang bisa kulakukan hanyalah menjagamu. Untuk yang lain... aku tidak sanggup peduli lagi..."
Malam itu berlalu tanpa kejadian.
Pagi hari berikutnya, Shrek Tujuh Monster sudah berdiri bersemangat di depan pintu penginapan mereka sejak subuh.
Setelah sarapan, ketujuh orang itu berdiri dengan kondisi fisik dan mentalnya telah pulih sepenuhnya di hadapan Master.
“Tadi malam sebelum berlatih, Tang San sengaja memakan dua lembar Daun Longzhi. Kekuatan internal Xuantian Gong saat ini telah pulih sepenuhnya.”
Master mengamati ketujuh orang itu dengan pandangannya, "Pertandingan akan berjalan sesuai rencana. Lakukan yang terbaik, jika situasi tidak memungkinkan, utamakan keselamatan diri.”
“Ya.”
“Kalau begitu, mari berangkat.” Master melambaikan tangan ke arah yang lain.
Tiba-tiba sebuah suara menghentikan mereka, “Tunggu sebentar.”
Master tertegun, mengarahkan pandangannya ke sumber suara, “Flender, ada yang ingin kausampaikan lagi?”
Ekspresi Flender hari ini terlihat luar biasa serius.
Sejak Shrek Tujuh Monster membuatnya mendapat keuntungan berlimpah di turnamen ini, wajahnya selalu dipenuhi senyum. Namun saat ini tidak ada sedikitpun senyum di wajahnya.
Ia mendekati para monster, pertama-tama merapikan baju Dai Mubai yang berdiri di barisan terdepan, kemudian berkata kepada ketujuh orang itu: “Anak-anak. Bagi kalian, ini akan menjadi pertempuran terakhir sebelum kelulusan. Jujur saja, aku merasa sangat terhormat dan bangga bisa mencetak talenta-talenta jenius seperti kalian. Tidak ada perjamuan yang tak berakhir, Akademi Shrek tidak bisa selamanya membantu pertumbuhan kalian. Jalan di masa depan harus kalian tempuh sendiri.”
“Dulu saya pernah bilang, kalau tidak bisa juara, kalian tidak akan lulus. Itu hanya candaan belaka, jangan dianggap serius. Sekarang yang ingin kukatakan adalah: Apapun hasilnya, kalian adalah kebanggaanku, juga anak-anakku. Aku takkan membiarkan siapapun di antara kalian mengalami korban jiwa di pertandingan terakhir ini. Gelar juara tidak penting, yang terpenting adalah diri kalian sendiri. Yang kuinginkan bukan kemenangan, tapi kalian pulang dengan selamat. Cukup, sampai di sini.”
Ma Hongjun bertanya, “Guru, kenapa matamu merah?”
“Ah? Ada debu.” Flender cepat-cepat membalikkan badan. Meski komando Tim Akademi Shrek dipegang oleh Master, sebagai Dekan, ia menyaksikan langsung kerja keras para murid ini setiap hari. Ia sangat paham, perjuangan Shrek Tujuh Monster di pertandingan bukan hanya untuk latihan, tapi juga memberi kehormatan besar bagi Akademi Shrek sebelum lulus.
Seperti ucapannya sendiri, setiap anggota Shrek Tujuh Monster bagai anak kandungnya. Menjelang final melawan lawan sekuat itu, Flender tak kuasa menahan isi hatinya.
Di hatinya, uang memang penting. Tapi seberapa pun banyaknya, takkan bisa menukar tujuh monster kecil di hadapannya ini.
Tang San tersenyum tipis, “Dekan Flender, orang lain memberi semangat pada tim, Bapak malah melemahkan kami? Tenang saja. Kami masih enggan mati. Apalagi masih ada tiga Spirit Bone yang bikin ngiler itu.”
