“Tujuh Monster bersatu, sebagai kakak tertua, bagaimana mungkin aku membiarkan adik ipar ditangkap.” Dai Mubai melangkah ke depan dengan tegas berdiri di samping Tang San. Diikuti Zhu Zhuqing, Ma Hongjun, Oscar, dan terakhir Ning Rongrong.
Kelima orang ini menunjukkan keteguhan dan keuletan yang sama. Pada momen ini, Shrek Tujuh Monster bagai tali yang terpilin menjadi satu.
Tiba-tiba Flender tersenyum, bertukar pandang dengan Liu Erlong dan Master. Segitiga Emas secara serempak mengangkat tangan kanan mereka. Seketika, cahaya keemasan memancar menggoreskan segitiga emas yang mempesona di udara.
"Kami para senior belum mati, belum giliran kalian anak muda maju ke depan. Jika kalian bisa kembali hidup-hidup, ingatlah semua uang yang kukumpulkan tersimpan di ruang rahasia kantor dekan. Berikan pada Zhao Wuji, suruh dia kelola Akademi Shrek kita dengan baik."
Flender memang mencintai uang, tapi dia lebih mementingkan ikatan emosional. Jika tidak, bagaimana mungkin dulu dia membuat pilihan seperti itu dalam urusan Master dan Liu Erlong. Kematian memang menakutkan, selalu begitu menurutnya. Tapi mundur di saat seperti ini, jauh lebih menakutkan baginya.
"Yang Mulia Paus." Tuan Krisan mengingatkan sang Paus yang tertegun, menunggu perintahnya. Bagaimanapun ada seseorang di pihak lawan yang membawa token tetua.
Bibi Dong tersadar dari kebingungannya, matanya memancarkan sinar kompleks yang sulit diungkapkan. Setelah menarik napas dalam, pandangannya tiba-tiba menjadi tajam. Ia menatap Master sejenak lalu memberi perintah tegas, "Tangkap! Siapa yang berani menghalangi, bunuh tanpa ampun!"
Tuan Hantu dan Tuan Krisan bergerak bersamaan. Meskipun Segitiga Emas benar-benar menggunakan Teknik Penggabungan Hunwu sejati, bisakah trio Flender yang levelnya tidak mencukupi menghadangi dua Tuan Bergelar sejati seperti mereka? Jawabannya pasti tidak.
Pada saat kritis ini, Tuan Bergelar Racun tiba-tiba bergerak. Bukan ke arah Tuan Hantu dan Tuan Krisan untuk menghadang, melainkan menuju Tang San dan Xiao Wu. Dia tahu, selama bisa membawa kedua anak ini menjauh, anggota lain Akademi Shrek tidak akan dalam bahaya.
Persis ketika Dugu Bo mulai bergerak, suara dengusan keras seperti guntur menggema di telinganya. Dugu Bo mengerang pendek, tubuhnya berputar di udara. Ular Bilin Kaisar langsung Menyatu dengannya.
Sumber dengusan itu tak lain adalah Paus Bibi Dong. Bayangan emas raksasa muncul diam-diam dari belakangnya, sembilan Cincin Jiwa berkilauan langsung muncul. Tekanan aura dahsyat itu dalam sekejap membuat Dugu Bo tak bisa bergerak.
Ekspresi wajah Dugu Bo berubah. Meskipun dia sudah lama menduga bahwa Paus seharusnya juga telah berlatih hingga mencapai tingkat Tuan Bergelar, dia sama sekali tidak menyangka bahwa Paus ternyata sekuat ini.
Meski sama-sama Tuan Bergelar, satu pihak justru sepenuhnya menekan pihak lain dengan tekanan aura yang dihasilkannya sendiri. Ini hampir mustahil terjadi di dunia Tuan Bergelar, tapi Paus di depan mata justru berhasil melakukannya.
Yang lebih menakutkan adalah sembilan Cincin Jiwa di tubuh Paus. Dua Kuning, Dua Ungu, Empat Hitam, dan satu Merah.
Jika delapan Cincin Jiwa pertama tidak terlalu mengejutkan, maka Cincin Jiwa terakhir yang memancarkan cahaya merah kristal itu cukup untuk mengguncang semua orang di tempat itu, termasuk para Tuan Bergelar.
Cincin Jiwa merah melambangkan keberadaan tertinggi dari semua Cincin Jiwa - itu adalah Cincin Jiwa 100.000 Tahun yang hanya muncul dari Binatang Roh 100.000 Tahun!
Di Dunia Ahli Jiwa, Cincin Jiwa 100.000 Tahun selalu memiliki reputasi sebagai harta nomor satu. Ini sama sekali bukan lelucon. Jika seekor Binatang Roh 100.000 Tahun diburu, selain Cincin Jiwa 100.000 Tahun, pasti akan menjatuhkan satu Spirit Bone. Jika keduanya diserap oleh seorang master tingkat Roh Dou Luo, maka setelah master ini berevolusi menjadi Tuan Bergelar, kekuatannya akan jauh melampaui rekan-rekannya.
Cincin Jiwa 100.000 Tahun terdengar hanya berbeda satu tingkat dengan Cincin Jiwa 10.000 tahun, tetapi semua Tuan Bergelar tahu betapa besar perbedaan keduanya. Binatang Roh yang mencapai level Cincin Jiwa 100.000 Tahun bisa dikatakan telah benar-benar mencapai pencerahan. Menyerap energi alam, hanya selangkah lagi untuk menembus langit. Mereka menempati posisi di dunia Binatang Roh seperti Tuan Bergelar di kalangan Ahli Jiwa.
Di seluruh benua, jumlah Tuan Bergelar tidak banyak, tidak lebih dari dua puluh orang, tapi yang memiliki Cincin Jiwa 100.000 Tahun bisa dihitung jari. Binatang Roh 100.000 Tahun terlalu langka dan kuat. Tanpa tim dengan kekuatan mutlak dan faktor keberuntungan tertentu, mustahil untuk mendapatkannya.
Melihat Cincin Jiwa merah 100.000 Tahun itu, ekspresi wajah Dugu Bo berubah drastis. Dia tahu jika terus bertindak, serangan mengerikan Bibi Dong pasti akan menyambutnya. Mustahil dihadapi oleh Tuan Bergelar level 92 terlemah sepertinya.
Tuan Krisan dan Tuan Hantu bergerak cepat. Meski menghadapi trio Segitiga Emas yang jauh lebih lemah, mereka tetap waspada. Keduanya melepas diri dengan Hunwu masing-masing. Sembilan Cincin Jiwa mengitari tubuh mereka. Seketika, empat Tuan Bergelar dengan Hunwu muncul di alun-alun. Bagi Dunia Ahli Jiwa, ini jelas merupakan peristiwa besar.
“Sekuntum krisan、seorang hantu kecil. Berani-beraninya kalian menyakiti putraku? Minggir.” Suara berat tiba-tiba menggema, seakan meledak di angkasa. Meski tak keras, karisma yang terkandung di dalamnya membuat tubuh setiap orang gemetar tak terkendali.
Mendengar suara itu, Tang San yang memeluk Xiao Wu dan melindungi tubuhnya dengan punggung langsung menoleh ke atas. Sorot matanya dipenuhi cahaya sukacita. Di sisi lain, ekspresi wajah Paus Bibi Dong langsung berubah serius. Ia melepaskan Tekanan aura dari Dugu Bo dan menatap tajam ke langit.
Dentuman rendah terdengar. Tubuh Tuan Krisan Yue Guan dan Tuan Hantu Gui Mei - dua Tuan Bergelar - terpental seperti peluru. Wajah mereka berdua berubah pucat. Sebagai Tuan Bergelar, hasil dari serangan gabungan mereka yang justru berbalik menyerang ini adalah pertama kalinya dalam bertahun-tahun.
Siluet hitam pekat muncul tanpa suara di mid-air, melayang tenang seolah memang menjadi bagian dari langit itu sendiri.
Terlihat seorang pria paruh baya berusia sekitar 50-an tahun dengan postur tinggi besar. Sayangnya gaya berpakaiannya sama sekali tidak elok dipandang.
Jubah compang-camping yang dikenakan di tubuhnya, bahkan tidak ada tambalan yang menutupi kulit sawo matang di bawahnya. Wajahnya yang sebenarnya cukup tampan tertutup rona kekuningan pucat, dengan mata berkantung dan rambut acak-acakan seperti sarang burung. Janggutnya yang panjang tampak tidak terurus selama berhari-hari.
Melihat sosok ini, Tang San yang selalu tangguh seolah runtuh separuh. Air mata yang bahkan tidak keluar saat memutuskan mati bersama Xiao Wu akhirnya menggenang di pelupuk mata. Dua kata pahit terucap perlahan dari bibirnya, "A...yah..."
Benar, sosok yang tiba-tiba muncul melayang di udara itu adalah ayah Tang San, Tang Hao yang telah meninggalkannya selama delapan tahun lebih. Dibanding sebelum kepergiannya, penampilan Tang Hao hanya terlihat lebih tua. Di belakangnya, mengambang sebuah palu raksasa berwarna hitam legam.
"Tang Hao!" teriak Bibi Dong penuh kebencian. Matanya menyala bak api yang hendak melahap Tang Hao di udara.
Tang Hao tetap tenang menghadapi itu semua. Dengan gerakan gesit, tubuhnya telah mendarat di depan kelompok Akademi Shrek.
Tuan Krisan dan Tuan Hantu segera mundur ke sisi Paus. Tiga Tuan Bergelar itu mengerahkan Soul Power-nya secara maksimal, menciptakan tekanan dahsyat yang memaksa para Ahli Jiwa di sekitarnya berhamburan mundur.
"Ingin membalas dendam untuk gurumu?" Di hadapan tiga tekanan aura menakutkan bagai gunung, Tang Hao justru berdiri tegak dengan bangga. Bahkan tangannya tak menyentuh palu, sorot mata keruhnya memancarkan kilatan tajam, "Bibi Dong, kau pikir bisa menahanku di sini?"
Paus Bibi Dong mengayunkan tangannya keras. Sebuah siulan nyaring terdengar dari tangannya. Seolah merespons, empat siulan serupa bergema bersamaan dari dalam Kuil Paus.
"Memanggil bala bantuan?" Tang Hao tersenyum dingin. Aura khusus memancar dari dirinya, seolah ribuan pasukan berkuda di hadapannya tak berarti apa-apa.
Satu per satu Cincin Jiwa mulai naik pelan dari kaki Tang Hao. Meski geraknya lambat, setiap cincin yang muncul membuat aura Tang Hao semakin menguat. Tekanan dahsyat dari tiga lawannya justru terdesak mundur oleh energi yang kian memadat.
Kuning, Kuning, Ungu, Ungu, Hitam, Hitam, Hitam, Hitam, Merah.
Sembilan Cincin Jiwa di tubuh Tang Hao ternyata identik dengan milik Paus Bibi Dong. Cincin terakhirnya jelas-jelas berusia 100.000 tahun legendaris.
Meski level cincin sama, aura yang dipancarkan Tang Hao saat ini bahkan melampaui kekuatan Paus Bibi Dong.
"Master biasanya sangat angkuh, tapi saat ini matanya hanya memancarkan rasa hormat saat menatap Tang Hao yang berdiri tak jauh di depannya. Di dunia Ahli Jiwa, Tang Hao adalah satu-satunya idola baginya, dahulu maupun sekarang. Berani menghadapi tiga Tuan Bergelar yang dipimpin Paus sendirian di depan Kuil Paus – betapa megahnya wibawa seperti ini?"
Tang Hao menyapu pandangan dinginnya ke Kuil Paus di belakang sang Paus, "Tujuh Tuan Bergelar, memang pantas disebut Kuil Wuhun. Sayangnya, meski kalian tujuh orang, apa yang bisa kalian lakukan? Perhatikan baik-baik, inilah Bentuk Sejati Haotian yang sesungguhnya."
Tang San langsung bersemangat. Kalimat terakhir Tang Hao jelas ditujukan padanya.
Cincin Jiwa ketujuh berpendar, Palu Haotian raksasa berwarna hitam di belakang Tang Hao tiba-tiba mekar. Cahaya hitam pekat bergelora dahsyat, palu raksasa itu terkembang diterpa angin hingga mencapai panjang lebih dari seratus meter. Kepala palunya yang kolosal bagaikan sebuah gunung kecil.
