Terjun ke kolam air, merasakan kesejukan yang menyelimuti tubuhnya, ia berusaha serileks mungkin. Ia tahu, waktu santai ini hanya akan berlangsung sebentar. Selanjutnya, ia tak tahu metode latihan apa lagi yang akan diberikan ayahnya.
Yang ia pegang sekarang bukan lagi palu kayu seukuran Palu Tempa, melainkan palu kayu raksasa dengan kepala palu berdiameter 2 meter. Namun gagang palu sebesar lengan manusia itu justru terpasang di belakang palu raksasa tersebut.
Bisa dibayangkan, jika hanya mengangkat palu kayu biasa, mungkin pegangan palu akan langsung patah karena beratnya. Tapi Tang San justru berhasil menyelesaikan 81 pukulan di bawah air terjun dengan mengandalkan kendali kekuatan yang sangat cerdik.
Betapa dahsyatnya daya hantam aliran air itu! Jika bukan dengan palu sebesar ini, bagaimana mungkin dia membuat seluruh air terjun terpental 10 meter dalam sekejap? Saat ini, Teknik Palu Angin Kacau-nya telah mencapai kesempurnaan.
Seperti yang diduga Tang San, saat kembali ke tepi sungai, ayahnya sudah menunggu di sana. Tapi berbeda dari biasanya, kali ini ketika hendak naik ke darat, tangan kasar sang ayah muncul di hadapannya.
Setelah terdiam sejenak, Tang San mengulurkan tangan kanannya untuk berjabat dengan ayah. Tang Hao menarik kuat-kuat, membuat tubuh Tang San menyembur keluar dari air dan mendarat di depannya.
Sudah genap setahun di sini. Postur Tang San jelas-jelas bertambah tinggi. Di usia yang mendekati 16 tahun, tubuhnya sudah seperti pria dewasa, bahkan termasuk yang berperawakan besar. Rupa wajahnya pun semakin mirip dirinya di masa muda. Meski masih di bawah 16 tahun, ketegaran di wajahnya melebihi pria biasa berusia 20-30 tahun.
Ketegaran, ketegasan, ketabahan - semua kualitas unggul anggota garis keturunan langsung Sekte Haotian bisa ditemukan jelas pada dirinya.
Atas prestasi putranya, Tang Hao sangat puas. Meski tak pernah diungkapkannya.
Tanpa perlu Tang Hao bertindak, Tang San sudah melemparkan palu kayu raksasa di tangannya ke samping. "Ayah, selanjutnya pakai apa?"
Dalam waktu satu tahun, dia telah beradaptasi dengan pelatihan khusus ini dan bisa merasakan peningkatan kemampuannya. Dalam hal aplikasi kekuatan, Tang San sekarang bisa dikatakan mencapai tingkat sempurna. Dia bahkan bisa mengontrol setiap aliran kekuatannya dengan presisi.
Keluar dari kolam, getaran kekuatan sekecil apapun di sekitarnya tak bisa lolos dari indranya. Bahkan sehelai rumput, di tangan tanpa Soul Power-nya, bisa menjadi senjata pembunuh.
Tang Hao mengangkat tangan menunjuk air terjun di seberang kolam. "Hari ini kamu istirahat. Besok mulai, selama latihanmu, aku tak ingin melihat air terjun bisa jatuh ke kolam dari ketinggian kurang dari 30 meter. Teknik Palu Angin Kacau bisa digunakan normal maupun terbalik, seperti saat kau menahan 36 Slash Serigala Angin dari Feng Xiaotian Akademi Angin itu."
Tang San memandang Tang Hao dengan bingung. "Ayah, aku tidak mengerti."
Tang Hao berkata datar, "Semua latihan ini untuk membuatmu menguasai Haotian Hammer dan menggunakan kekuatanmu dengan lebih baik. Tapi jika terus berlatih dengan benda luar, kau tak akan pernah benar-benar merasakan apa yang bisa diberikan Haotian Hammer. Jadi mulai besok, palu yang kau gunakan di bawah air terjun adalah Haotian Hammer-mu sendiri. Boleh pakai Soul Power. Biar aku lihat sampai level apa kau bisa mencapainya."
Sambil berkata, Tang Hao menekan bahu kiri Tang San. Tang San tiba-tiba merasakan kekuatan dahsyat membuat tubuhnya berputar tak terkendali. Kemudian, telapak tangan membara menempel di punggungnya. Aliran panas pekat menyusup ke dalam tubuhnya, langsung menyerbu Dantian-nya. Sebelum sempat bereaksi, Tenaga Dalam di Dantian-nya sudah meledak seperti letusan gunung berapi.
Dengan tekanan kuat, Tang San tanpa sadar terduduk di bawah kendali Tang Hao.
"Tenangkan pikiran, fokuskan Soul Power." Delapan kata sederhana ini menjadi instruksi Tang Hao. Tang San yang mengira bisa istirahat seharian kini tak punya waktu untuk berpikir lain, segera memusatkan pikiran dan mengarahkan Tenaga Dalam yang tiba-tiba bergemuruh itu untuk bersirkulasi sesuai jalur Xuantian Gong.
Xuantian Gong sebenarnya adalah teknik Tenaga Dalam yang lembut, tapi tiba-tiba berubah ganas. Dengan sedikit arahan Tang San, energi itu bagai banjir bandang menerjang meridiannya yang sangat kokoh.
Saat Tenaga Dalam masuk, Tang San merasakan banyak hal. Pertama, kontrol kekuatan spiritualnya terhadap Tenaga Dalam. Meskipun daya hantam Tenaga Dasarnya luar biasa, dengan kekuatan spiritual besar ia masih bisa mengendalikannya. Kedua, ia merasakan perubahan pada meridiannya.
Meski sudah setahun tidak dialiri Tenaga Dalam penuh, meridiannya justru seperti melebar dan menjadi sangat elastis. Berapapun besar daya hantam Tenaga Dalam itu, tetap harus mengikuti alur meridian.
Hembusan air terjun merupakan tempering bagi seluruh diri Tang San, baik tubuh, meridian, tekad, maupun semangat. Kebosanan selama setahun membawa peningkatan yang belum pernah dialami sebelumnya.
Suara retakan terus bergema dalam tubuh Tang San. Bukan meridian yang tertembus, melainkan hambatan yang terbuka. Hanya dalam tiga siklus peredaran energi, enam dari Delapan Meridian Ajaib-nya - termasuk yang sebelumnya telah terbuka - berhasil tersambung, hanya Meridian Ren dan Du yang masih bertahan kokoh.
Keterbukaan enam meridian ini menambahkan tenaga dalam yang lebih besar. Sensasi seperti tungku peleburan muncul kembali, namun kali ini berasal dari upaya Tang San sendiri.
Sebenarnya, bahkan Tang Hao pun tidak tahu bahwa selama setahun menghadapi hempasan air terjun tanpa tenaga dalam ini, tiga herbal immortal tingkat dewa yang pernah dikonsumsi Tang San telah menyelesaikan proses peleburan sempurna dengan tubuhnya.
"Bājiǎo Xuánbīng Cǎo", "Lièhuǒ Xìng Jiāo Shū", serta "Wàng Chuān Qiū Hǎi Táng" akhirnya menyatu sepenuhnya dengan jasadnya.
Dalam kondisi kultivasi normal, proses penyerapan ini membutuhkan waktu setidaknya 10 tahun. Meski penyerapan tiga herbal ini tidak memberikan breakthrough besar pada tenaga dalamnya, fleksibilitas meridian, tulang, dan ototnya mencapai tingkat yang luar biasa. Setiap inci tubuhnya dipenuhi kekuatan eksplosif.
Seperti yang direncanakan Tang Hao, tubuh Tang San mulai menapaki jalan menuju transformasi menjadi Senjata Dewa.
Semua rasa panas akhirnya terkonsentrasi di area punggung, lalu berbalik ke dalam. Titik akhir konsentrasi tersebut tepat berada di lokasi Spirit Bone Eksternal Delapan Tombak Laba-laba. Sebagai Spirit Bone yang bisa berevolusi, Delapan Tombak Laba-laba terus berkembang seiring peningkatan kekuatan Tang San sendiri.
Awalnya direncanakan satu hari, berubah menjadi tujuh hari. Tang Hao menjaga putranya tanpa henti selama tujuh hari penuh. Dalam kurun waktu ini, perubahan besar terjadi pada tubuh Tang San.
Di hari pertama, lapisan zat abu-abu menyembur keluar dari tubuh Tang San. Di hari kedua, zat abu-abu itu mengeras menjadi serpihan dan mulai mengelupas, memperlihatkan kulit merah muda pucat di bawahnya. Di balik kulit itu, Tang Hao melihat pancaran cahaya merah dan biru samar.
Pada hari-hari berikutnya, seluruh tubuh Tang San semakin berkilau, bahkan cahaya kemilau samar mulai memancar dari dalam tubuhnya. Segala hal di luar sudah tidak relevan lagi. Terobosan luar biasa ini adalah hasil akumulasi tekanan selama setahun.
Sebenarnya, Tang Hao tidak hanya sekadar menyegel Soul Power-nya. Metode menekan Soul Power ini merupakan teknik rahasia Sekte Haotian. Paling efektif digunakan pada level 40-50. Awalnya Tang Hao berencana menekan Tang San selama dua tahun.
Namun tak disangka, tugas dua tahun berhasil diselesaikan Tang San hanya dalam satu tahun.
Tang Hao tahu, jika tekanan ini diteruskan, mungkin akan menimbulkan efek sebaliknya.
Karena itu, hari ini ia membuka segel tersebut.
Metode ledakan pasca-tekanan seperti ini hanya bisa digunakan sekali seumur hidup oleh setiap orang.
Yang dipilih Tang Hao tidak diragukan lagi adalah waktu terbaik.
Butuh waktu tujuh hari penuh hingga gelombang Soul Power di tubuh Tang San benar-benar stabil. Ketika dia membuka matanya kembali, Tang Hao melihat pancaran ketenangan di mata putranya.
"Ayah." Tang San menatap sang ayah.
Tang Hao tiba-tiba menyabetkan telapak tangannya. Tang San tidak berani menangkis, membiarkan telapak tangan ayahnya menghantam dadanya dan melemparkannya jauh ke tengah kolam.
"Bersihkan dirimu baik-baik," suara Tang Hao terdengar dari tepian. "Soul Powermu telah mencapai bottleneck level 50." Saat mengucapkan ini, meski berusaha tenang, nada suaranya tak bisa menyembunyikan getar kegembiraan.
Level 50 - benar, Soul Power Tang San kini telah mencapai bottleneck level 50. Cukup tambahkan satu Cincin Jiwa lagi, dan dia akan resmi memasuki strata Roh Wang.
Satu tahun. Hanya setahun untuk naik dari level 42 ke 50. Usia Tang San bahkan belum genap 16 tahun. Dalam sejarah Dunia Ahli Jiwa, ini benar-benar pencapaian yang tak tertandingi.
Meski merasakan terobosan besar, Tang San sendiri sulit mempercayai kemajuan mengerikan ini tanpa konfirmasi ayahnya. Naik 8 level dalam setahun - bahkan jenius sepertinya tak pernah membayangkannya. Soul Power semakin sulit ditingkatkan seiring level yang lebih tinggi.
Setelah membersihkan tubuhnya dengan sederhana, Tang San kembali naik ke tepi sungai. Kalimat pertamanya adalah pertanyaan kepada sang ayah: "Ayah, benarkah aku sudah mencapai level 50?" Dia tahu tentang terbukanya enam meridian, namun lonjakan Soul Power yang begitu besar membuatnya bersemangat.
Tang Hao mengangguk, "Persepsi ayah tidak mungkin salah. Kau memang sudah level 50. Tapi jangan cepat puas. Semakin tinggi level, latihan akan semakin sulit. Dari level 50 ke 60 adalah hambatan besar. Dulu ayah butuh lima tahun. Ayah harap sebelum usia 20 tahun, kau bisa mencapai breakthrough ke level 60. Jalur selanjutnya akan lebih mudah."
