"Be-berhenti!" teriak Scott dengan suara keras namun ketakutan.
Tang San menatapnya dengan dingin. Saat ini, helm Scott telah jatuh, memperlihatkan wajah seorang pria paruh baya yang garang. Ada ketakutan tambahan dalam pandangannya terhadap Tang San. Jelas, ia tak mengerti mengapa kekuatan fisik pemuda ini begitu menakutkan. Bukankah dia seorang Ahli Jiwa?
"Jika menghalangiku lagi, aku tak segan membunuh kalian semua," kata Tang San dengan suara dingin.
"Tidak... Bukan menghalangi. Kau telah lulus ujianku. Kau berhak memasuki Kota Pembunuhan." Kata Ksatria Mengerikan itu dengan suara serak. Yang paling tak dipahaminya adalah, biasanya Ahli Jiwa yang datang kemari akan panik karena Kemampuan Spirit tak bisa digunakan, tapi pemuda di depannya ini seolah tak terpengaruh sama sekali.
Sebuah papan hitam disodorkan ke Tang San. Tang San menerimanya dengan santai. Di papan itu terukir tengkorak raksasa dengan nomor di bawahnya: 9528.
"Ini adalah identitasmu di Kota Pembunuhan. Masuklah, ada yang akan menjemput di gerbang kota."
Memegang papan itu, Tang San melangkah maju tanpa lagi memandang sang Ksatria Mengerikan.
Memandang siluet Tang San yang semakin menjauh, Scott mencabut pedang di pinggangnya dan mengayunkannya keras-keras, memotong lengan kanannya yang sudah remuk. Darah segar merah menyemburat ke tanah hitam. Bau amis darah segera menyebar.
Gerbang kota hitam legam memberi kesan sangat menekan. Di atas gerbang besar itu tergantung papan bertuliskan empat karakter besar: KOTA PEMBUNUHAN.
Di depan pintu gerbang, dua baris ksatria berbaju zirah hitam berdiri diam. Sebelum Tang San sempat menunjukkan kartu identitasnya, seorang perempuan bercadar hitam telah keluar dari dalam.
"Selamat datang di Kota Pembunuhan." Suara perempuan itu merdu. Ia menggeser tubuhnya dan membuat isyarat mengundang di hadapan Tang San.
Meski kota bawah tanah ini membuat Tang San sangat terkejut, terutama pembatasan Kemampuan Spirit, dengan mentalitas "sudah datang maka beradaptasilah", ia mengikuti perempuan itu memasuki gerbang kota. Mungkin karena kartu identitas di tangannya, tak ada yang menghalanginya.
Memasuki kota, pandangan Tang San disambut dunia biru-ungu. Lampu penerang di kedua sisi jalan hanya memancarkan dua cahaya ini. Yang mengejutkannya, cukup banyak orang di sini namun tak ada yang memperhatikan pendatang baru ini. Kecuali segala sesuatu terlihat suram, sekilas tak berbeda dengan kota biasa.
"Saya pemandu Anda. Silakan bertanya apapun yang tidak dimengerti. Dalam dua belas jam, saya akan menjawab semua pertanyaan. Setelah dua belas jam, ini akan menjadi tempat tinggal Anda. Anda akan resmi menjadi anggota Kota Pembunuhan."
Tang San mengangguk, bertanya: "Tempat seperti apa sebenarnya Kota Pembunuhan ini?"
Gadis bercadar hitam menjawab: "Tanah perjanjian. Surga bagi yang terjerumus."
Tang San mengerutkan kening, "Sesederhana itu?"
Gadis bercadar hitam mengangguk membenarkan.
Tang San bertanya lagi: "Lalu bagaimana Kota Pembunuhan ini terbentuk?"
Gadis bercadar hitam kali ini memberikan jawaban yang cukup memuaskan Tang San, "Kota Pembunuhan telah terbentuk selama seribu tahun, menurut legenda merupakan wilayah yang ditinggalkan oleh Ahli Jiwa kuat yang mencapai breakthrough level 100. Di sini, semua Kemampuan Spirit tidak bisa digunakan, orang hanya bisa bertahan dengan insting dan kekuatan fisik sendiri. Soul Power bisa menjadi sumber kekuatan."
Tang San menatap gadis bercadar hitam, "Lalu apa aturan di tempat ini?"
Gadis bercadar hitam berkata dengan tenang, "Aturannya adalah tidak ada aturan. Sebagai anggota Kota Pembunuhan, Anda bisa melakukan apapun di sini. Bahkan Tuan Bergelar dari dunia luar yang datang ke sini akan melemah karena hilangnya Kemampuan Spirit. Di bawah kekuasaan Raja Pembunuhan, kami sama sekali tidak perlu takut pada mereka. Di Kota Pembunuhan, selama Anda memiliki kemampuan yang cukup, Anda bisa melakukan apapun yang diinginkan. Tapi saya harus mengingatkan Anda. Justru karena tidak ada aturan, Anda juga bisa menghadapi bahaya mematikan kapan saja. Dalam arti tertentu, ini adalah surga para pendosa."
"Surga para pendosa?"
"Ya. Karena banyak yang datang ke sini justru karena tidak bisa bertahan di dunia luar, terpaksa memilih masuk. Setelah tiba di sini, tidak perlu lagi khawatir dikejar-kejar. Setiap anggota Kota Pembunuhan akan dilindungi oleh Kota Pembunuhan."
Tang San sama sekali tidak mempercayai klaim perlindungan ini. Fakta bahwa dirinya bisa datang ke sini dengan kekerasan membuktikan bahwa ahli apapun bisa melakukannya. Tanpa Kemampuan Spirit tapi masih memiliki Soul Power, Tuan Bergelar tetaplah yang terkuat di antara yang kuat. Apakah para pendosa di sini benar-benar aman?
“Tuan 9528. Saya mengerti apa yang Anda pikirkan。” Gadis bercadar hitam tiba-tiba berbicara。
Tang San tertegun，“Kau tahu apa yang kupikirkan?”
“Pasti Anda berpikir, bagaimana Kota Pembunuhan melindungi penduduknya, bukan?”
Hati Tang San berdebar，“Bagaimana kau tahu?”
Gadis bercadar hitam menjawab: “Karena setiap orang yang baru datang ke Kota Pembunuhan memiliki pemikiran seperti itu. Tapi segera, mereka akan menghilangkan niat itu. Masuk ke Kota Pembunuhan membutuhkan ujian dan verifikasi pembunuhan. Meskipun Anda masuk dengan metode khusus, aura pembunuhan total di tubuh Anda cukup. Dan telah mengalahkan Yang Mulia Terror Rider. Karena itu diizinkan bergabung. Tapi, satu hal harus saya ingatkan. Masuk ke Kota Pembunuhan mudah, tapi ingin keluar, hampir mustahil.”
“Hanya bisa masuk, tidak bisa keluar?” Tang San memandang gadis bercadar hitam dengan terkejut. Ia tidak mengira dirinya tidak bisa menerobos keluar。
Gadis bercadar hitam mengangguk, “Di Kota Pembunuhan, ada tim penegak hukum khusus. Yang Mulia Terror Rider Scott yang Anda lihat, hanya salah satu anggota tim penegak hukum. Yang Mulia Raja Pembunuhan mengendalikan segalanya di sini. Anggota kuat sebenarnya di tim penegak hukum adalah Roh Dou Luo yang diberi kemampuan menggunakan Kemampuan Spirit oleh Raja Pembunuhan. Sang kapten bahkan seorang Tuan Bergelar. Banyak yang pernah mencoba menerobos keluar, tapi hasilnya sama tanpa terkecuali。”
“Tang San terkejut. Jika dikatakan Tuan Bergelar yang tidak bisa menggunakan Kemampuan Spirit masih kuat, maka Tuan Bergelar yang tak bisa menggunakan Kemampuan Spirit hampir pasti tak bisa mengalahkan Roh Dou Luo yang masih bisa menggunakan teknik spirit. Menurut gadis bercadar hitam itu, kapten tim penegak hukum Kota Pembunuhan ternyata seorang Tuan Bergelar yang masih bisa menggunakan Kemampuan Spirit. Pantas saja dia bilang tempat ini hanya bisa dimasuki tapi tidak bisa ditinggalkan.”
“Apakah benar-benar tidak ada cara untuk keluar?”
Gadis bercadar hitam menjawab datar: “Bukan begitu. Hanya ada satu cara untuk meninggalkan Kota Pembunuhan. Dengan memenangkan gelar juara di Laga Pembunuhan Neraka, lalu lolos dari Jalan Neraka setelah mendapatkan hak untuk menantangnya. Hanya mereka yang berhasil akan diberi gelar Dewa Pembunuh. Selama seribu tahun sejarah Kota Pembunuhan, hanya ada delapan Dewa Pembunuh yang pernah muncul.”
Delapan dewa dalam seribu tahun – angka yang sungguh tidak seimbang.
“Bagaimana jika gagal dalam tantangan?” Tang San bertanya lagi.
Gadis bercadar hitam tersenyum: “Di Kota Pembunuhan, tidak ada kegagalan. Hanya ada keberhasilan atau kematian. Semua hal di sini seperti itu.”
Tang San tersenyum tipis, “Tampaknya tempat ini memang pantas menyandang nama Kota Pembunuhan.”
Gadis bercadar hitam menjelaskan: “Di Kota Pembunuhan tidak ada mata uang. Semua makanan dan minuman disediakan gratis. Tentu saja, mungkin mengandung racun. Di sini, mayat adalah komoditas paling berharga. Setiap orang menggunakan jumlah tengkorak yang dimiliki sebagai simbol kekuatan. Darah dan tengkorak dari lawan yang dibunuh bisa ditukar dengan barang lain.”
"Kilatan dingin muncul di mata Tang San. Tampaknya, seperti yang dikatakan ayah, di sini setiap orang memiliki alasan untuk dibunuh."
"Baik, bawa aku ke Hell Killing Arena." Tang San berkata dengan tenang.
Gadis bercadar hitam tertegun sebentar, "Anda yakin? Hanya kurang dari sepersepuluh yang bisa keluar hidup-hidup dari sana. Tempat itu juga area pengurangan populasi tercepat di Killing City. Setiap orang hanya diwajibkan masuk ke Hell Killing Arena sekali setahun. Cukup menang satu pertarungan, Anda bisa tinggal di sini satu tahun lagi."
Tang San menjawab datar: "Saya memastikan. Sekarang juga."
Samar-samar, Zijin Modong milik Tang San menembus cadar hitam itu, mengungkap alis indah yang sedikit berkerut pada wajah cantik di baliknya.
"Kalau begitu, silakan ikuti saya." Gadis bercadar hitam itu pun berjalan menuju dalam kota. Langkahnya tetap teratur, selalu berada di samping Tang San, hanya sedikit lebih cepat setengah langkah.
Tang San tidak terburu-buru bertindak, hanya diam-diam mengobservasi sekelilingnya.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba muncul sosok dari sudut paling pinggir yang gelap - sebelumnya bahkan tak terdeteksi oleh Tang San.
"Wah, ada pendatang baru! Sepertinya kita akan dapat Bloody Mary segar lagi. Grak grak."
Tatapannya menyapu orang itu, Tang San tidak bisa menahan diri mengerutkan alisnya. Usia pembicara sulit diperkirakan karena postur tubuhnya sangat tidak biasa. Seluruh tubuhnya seolah tidak memiliki empat ons daging. Jika bukan karena lapisan kulit yang membungkusnya, orang mungkin akan mengira itu adalah kerangka raksasa. Lebih-lebih, melalui observasi sederhana, Tang San bisa merasakan bahwa kondisi ini bukan akibat praktik teknik kultivasi khusus. Energi Darah yang lemah, seolah bisa meninggal kapan saja.
"Orang seperti dia bisa melewati satu pertempuran di Arena Pembantaian Neraka setiap tahun?" Tang San bertanya pada gadis bercadar hitam.
Orang bertubuh kerangka itu baru menyadari kehadiran gadis bercadar hitam di sisi Tang San. Seperti melihat hantu, dia langsung membungkam dan cepat-cepat menghilang kembali dalam bayang-bayang.
"Tentu tidak. Tidak semua orang harus melewati baptisan Arena Pembantaian Neraka. Lagipula, tingkat kematian di sana terlalu tinggi. Selain melalui satu pertempuran tahunan di Arena Pembantaian Neraka, ada cara lain untuk bertahan hidup di Kota Pembunuhan: menyumbangkan dua cangkir Mary Berdarah setiap bulan."
