Saat itu, Kelelawar Tiga Kepala Emas Gelap sedang bersuka ria, kepala tengahnya baru saja tumbuh kembali. Namun tiba-tiba melihat tubuh Tang San meluncur dari bawah, langsung menyerangnya.
Sebelumnya ia menderita kerugian besar di tangan Tang San, bukan karena masalah kekuatan diri, melainkan karena kecerobohan. Tapi kali ini tidak lagi. Sayap besar terbentang di kedua sisi tubuhnya, membuatnya bisa bertahan sebentar di udara. Melihat Haotian Hammer di tangan Tang San terbang ke arahnya, kepala paling kiri mengeluarkan gelombang cahaya keemasan, bukan ditujukan ke lawan, melainkan ke tubuhnya sendiri.
Pada saat berikutnya, di bawah pengaruh asap keemasan, tubuh besar kelelawar tiga kepala Emas Gelap tiba-tiba meledak, berubah menjadi ratusan kelelawar kecil keemasan yang beterbangan. Meskipun di bawah pengaruh wilayah kekuasaan biru yang baru saja dilepaskan Tang San, terbang mereka tidak lancar. Namun, Haotian Hammer hanya berhasil menghantam beberapa ekor kelelawar kecil.
Kloning. Tang San merinding, tubuhnya sudah mendarat di tanah. Kelelawar-kelelawar kecil Emas Gelap itu tiba-tiba mengeluarkan suara mencicit yang membuat gelisah.
Kumpulan kelelawar darah sebelumnya segera bergerak. Target mereka bukan menyerang Tang San dan Hu Liena, melainkan menerjang jalur sempit di depan. Setiap kelelawar darah yang menempel di jalur sempit mulai menggerogoti dengan taring tajam mereka.
Yang mengerikan, batu keras berubah menjadi debu batu di bawah taring mereka. Sebagian jalur sempit sepanjang 50 meter sedang dihancurkan dengan cepat oleh ratusan kelelawar darah merah ini.
"Bajingan!" Hu Liena yang sudah naik ke atas mengumpat marah. Terus-menerus dipojokkan ke tepi kematian oleh kelelawar-kelelawar ini, gadis terbaik dari Generasi Emas ini benar-benar murka.
"Biarkan aku." Hu Liena bergerak. Kecepatannya mencapai puncak dalam sekejap. Dengan rambut panjang merah menyala di kepala dan ekor rubah besar di belakang pantatnya, seluruh tubuhnya bagai nyala api yang mengalir.
Tang San menemukan bahwa kecepatan yang ditampilkan Hu Liena saat ini bahkan lebih cepat dari kecepatan maksimum yang bisa ia capai. Meski tanpa bantuan kemampuan spirit, kecepatannya sekarang jelas tidak kalah dengan Soul Master spesialis serangan cepat level sejenis. Namun Tang San sangat paham, Hu Liena seharusnya sama dengannya - seorang Soul Master tipe pengendali.
Hu Liena benar-benar murka. Ekor rubah di punggungnya menjulang tinggi, panjangnya tiba-tiba bertambah hingga mencapai 5 meter. Setiap helai bulu pada ekor yang awalnya terlihat tidak terlalu besar itu kini berdiri tegak seperti jarum baja. Penampakannya persis seperti gada duri raksasa sepanjang 5 meter.
Dengan kecepatan penuh, dia menyambar ke jalan sempit yang mulai digerogoti. Tubuh Hu Liena bergerak samar-samar seperti ilusi, sementara ekor rubahnya menyapu horizontal dengan kekuatan mengerikan yang membuat Tang San terkejut. Setiap kelelawar darah yang tersapu oleh ekor itu beterbangan bagai dedaunan, tubuh mereka meledak di udara seperti boneka kain yang hancur berkeping-keping.
Hu Liena tidak berhenti, menggunakan ekor besarnya yang mengerikan seperti menyapu debu dari tanah. Satu per satu kelelawar darah terus disapu bersih. Meskipun kecepatan gigitan mereka tinggi, kecepatan sapuan Hu Liena lebih cepat. Hanya dalam beberapa kedipan mata, bayangan merah menyala yang melintas itu telah menghancurkan setidaknya ratusan kelelawar darah hingga mati.
Spirit Bone. Tang San yakin itu adalah kekuatan Spirit Bone. Namun, dia tidak bisa menemukan di antara enam Spirit Bone tradisional mana yang bisa menghasilkan senjata ofensif berupa ekor ini. Bahkan jika Hunwu asli Hu Liena adalah siluman rubah, Hunwu itu sendiri tidak mungkin memiliki kekuatan seperti ini. Dari segi ofensif, ekor rubah raksasa sepanjang 5 meter miliknya saat ini hanya bisa digambarkan dengan kata "mengerikan".
Bukan hanya kelelawar darah, bahkan kelelawar emas kecil hasil transformasi Kelelawar Tiga Kepala Emas Gelap yang menyerangnya akan terpental puluhan meter setelah terkena cambukan. Meski tubuh mereka jauh lebih tangguh dan tidak hancur, mereka tetap terpental dalam keadaan pusing tujuh keliling, sama sekali tidak bisa mendekati Hu Liena.
Jeritan bernada tinggi terdengar. Kelelawar merah darah yang tersisa segera terbang cepat, tidak berani melanjutkan aksi mereka. Namun demikian, dalam waktu singkat ini, jumlah kelelawar merah darah yang mati akibat cambukan Hu Liena sudah dua kali lipat dari yang terbunuh oleh Senjata Rahasia Tang San sebelumnya.
Aura membunuh yang pekat menyebar dari tubuh Hu Liena. Melihat ancaman kelelawar darah merah sudah hilang, dia berdiri sambil terengah-engah. Jelas bahwa aktivitas membunuh tadi menyebabkan konsumsi energi yang besar padanya.
Tang San dengan cepat mendekat ke posisi 10 meter di belakang Hu Liena, menjaga jarak yang tepat agar tidak mengganggu daya serangan ekor rubahnya.
Braak! Kabut keemasan bergelora. Kumpulan kelelawar kecil emas gelap menyatu kembali, berubah menjadi Kelelawar Tiga Kepala Emas Gelap. Tidak, lebih tepat disebut Raja Kelelawar Tiga Kepala Emas Gelap.
Tiga kepala dengan enam mata kecil menatap penuh kebencian ke Tang San dan Hu Liena. Jelas makhluk ini murka. Melihat begitu banyak anak buahnya menjadi korban jiwa, suara jeritan aneh terus bergema dari tiga kepala Raja Kelelawar Tiga Kepala Emas Gelap.
Ekspresi wajah Hu Liena berubah. Dengan suara berat dia berkata: "Sepertinya dia akan menggunakan skill ampuh."
Saat ini, Raja Kelelawar Tiga Kepala Emas Gelap berada 50 meter dari mereka - jarak yang tak terjangkau Senjata Rahasia biasa Tang San dan di luar jangkauan serangan efektif Hu Liena.
Tang San mengerutkan kening: "Makhluk ini punya kemampuan regenerasi. Jika tebakanku benar, skill yang digunakan sekarang adalah peningkatan diri. Jika peningkatannya selesai, kita dalam masalah. Masalahnya kita belum menemukan titik vitalnya."
Hu Liena berkata, "Titik vitalnya seharusnya tetap berada di tiga kepalanya itu. Meski bisa meregenerasi, aku tidak percaya jika tiga kepalanya hancur bersamaan, masih bisa tumbuh lagi. Tanpa kepala, apa yang akan digunakannya untuk menyerap anak buahnya sendiri?"
Mata Tang San berbinar, "Tepat sekali. Sayang jaraknya agak jauh. Aku akan mencoba sebisanya." Sambil berkata demikian, dia dengan cepat mengeluarkan kotak Zhuge Shennu dari Twenty-Four Bridge Moonlight Night-nya dan memasang mekanisme pegas.
Hu Liena memandang Tang San dengan bingung, tidak mengerti apa yang sedang dilakukannya.
Sorot mata Tang San mulai menjadi tajam, dia berkata pada Hu Liena: "Ikatkan tali di kakiku, ujung lainnya di ekormu. Kemudian lemparkan aku mendekatinya. Semakin dekat jaraknya, semakin besar kemungkinanku untuk menghancurkannya sepenuhnya."
Hu Liena terkejut, "Kamu punya cara?" Meski bertanya, dia sudah mulai bergerak sesuai instruksi Tang San.
Tang San mengangguk, "Mari coba. Seharusnya bisa."
Lengkingan Raja Kelelawar Tiga Kepala Emas Gelap semakin keras, cahaya di tubuhnya semakin terang. Tang San berteriak keras, "Bertarung!"
Ekor rubah Hu Liena tiba-tiba membelit pinggang Tang San, lalu melemparkannya dengan kekuatan penuh.
Baru setelah merasakan langsung, Tang San menyadari betapa kuatnya ekor rubah Hu Liena. Ekor rubah sepanjang 5 meter dan tali 7 meter, setelah dikurangi bagian yang terikat, masih tersisa lebih dari 10 meter.
Ini juga membuat jarak antara Tang San dan Raja Kelelawar Tiga Kepala Emas Gelap tiba-tiba menyempit hingga dalam 40 meter.
Hu Liena fokus penuh mengamati gerakan Tang San. Tang San mengangkat kotak hitam dengan tangan kanannya, dentang metalik terdengar saat 16 kilauan dingin menyembur deras menuju kepala kanan Raja Kelelawar Tiga Kepala Emas Gelap. Bersamaan itu, tangan kiri Tang San juga bergerak - Haotian Hammer berputar cepat membentuk garis parabola cahaya hitam, menyerang kepala kiri monster itu.
Tepat saat Hu Liena mencoba menebak metode serangan Tang San ke kepala tengah raja kelelawar, dua sinar biru menyala tiba-tiba memancar dari kedua mata Tang San. Meski terlambat diluncurkan, namun serangan ini justru lebih dulu mencapai target - menghantam keras kepala tengah Raja Kelelawar Tiga Kepala Emas Gelap.
Sebelum bertindak, Tang San telah menganalisis matang-matang: Alasan Raja Kelelawar Tiga Kepala Emas Gelap menjaga jarak sebelum membaca mantra, jelas menunjukkan kondisi pertahanan tubuhnya tidak optimal selama proses pembacaan mantra. Tanpa kepastian ini, mustahil ia akan gegabah menyerang.
Di sisi lain, pilihan metode serangan ini juga merupakan ujian kedua Tang San terhadap Hu Liena. Dalam ujian sebelumnya, Hu Liena menggunakan ekor rubah ajaibnya untuk menyelamatkan mereka berdua, namun Tang San belum sepenuhnya memahami sikap aslinya.
Tapi kali ini berbeda. Dengan tubuh Tang San yang terlempar dan ujung tali lainnya membelit erat di ekor rubah Hu Liena, ini sama saja dengan menyerahkan keselamatan dirinya sepenuhnya kepada Hu Liena.
Jika Hu Liena merasa tidak ada ancaman dan timbul niat jahat setelah melihat Tang San membunuh Raja Kelelawar Tiga Kepala Emas Gelap, dia bisa langsung melepaskan ekor rubahnya dan melemparkan Tang San ke jurang.
Boom, boom——
Tanpa, kepala kelelawar yang tertembak Sinar Suci Ungu dan kepala yang dihantam Haotian Hammer meledak berurutan. Raja Kelelawar Tiga Kepala Emas Gelap bahkan tidak sempat menjerit, kepala terakhirnya sudah tertembus oleh 16 anak panah Inti Besi Murni yang diserang bertubi-tubi.
Yang membuat Hu Liena tertegun tak berkutik adalah, setelah Haotian Hammer Tang San menghancurkan satu kepala kelelawar, palu itu berputar dan menghantam kepala kelelawar yang sudah tertembus Zhuge Shennu. Kepala yang sudah seperti saringan itu hancur lebur menjadi debu.
Serangan Haotian Hammer ini benar-benar bisa disebut teknik dewa. Tang San tidak yakin apakah ketangguhan tubuh Raja Kelelawar Tiga Kepala Emas Gelap bisa ditembus oleh Zhuge Shennu, maka lahirlah teknik menakjubkan ini.
Cahaya keemasan tiba-tiba menyebar, dengan suara 'bum', cairan emas berhamburan. Semua kelelawar darah yang terkena cairan itu langsung mati sambil menjerit-jerit.
Tang San hanya merasakan kakinya ditarik keras, tubuhnya sudah diseret ekor rubah raksasa Hu Liena ke udara, lalu mendarap mantap di jalan sempit itu.
