"Tak lama kemudian, aku mendapat kabar bahwa Paus Kuil Wuhun yang kembali ke markas meninggal karena luka parah. Hutang darah ini tidak hanya ditimpakan padaku, tapi juga pada Sekte Haotian. Kematian Paus jelas membawa masalah besar bagi sekte. Untuk menyelamatkan sekte, Pamanmu terpaksa mengumumkan pengeluarkanku dari keanggotaan sekte, dan menutup sekte demi menghindari balas dendam Kuil Wuhun. Sejak saat itu, Sekte Haotian kami hanya menyandang gelar sekte nomor satu di dunia, namun kenyataannya semua kekuatan yang dulunya bergantung pada kami perlahan menghilang. Hanya Sekte Qibao Glazed dan Keluarga Blue Lightning Tyrant Dragon yang masih menjaga sedikit hubungan."
"Hal-hal selanjutnya, kamu sudah tahu semua dari jawaban ujian. Aku menanam ibumu dengan hati-hati di sini, lalu tinggal bersamamu di Desa Shenghun yang tidak jauh dari sini. Hidup dalam kebingungan. Perasaanmu dulu memang benar, luka lamaku sangat parah. Awalnya, aku berniat mengakhiri hidupku seperti itu. Tidak bisa pulang ke rumah, gagal melindungi istriku, pantaskah aku disebut pria? Paus sudah mati, aku bisa dibilang sudah membalas dendam untuk A Yin. Mengenai Kuil Wuhun, walau ingin membalas, aku tak mau menambah masalah untuk Sekte Haotian. Jadi, ayah yang kamu lihat hanyalah seorang Pandai Besi, pemabuk. Pemabuk yang tenggelam dalam alkohol berkualitas rendah setiap hari."
"Sampai kamu memberitahuku bahwa Hunwu-mu adalah Blue Silver Grass dan Haotian Hammer. Dua Jiwa Martial Soul. Saat itulah aku mulai sadar. Sejak kecil kamu sudah sangat mandiri, aku tidak merawatmu dengan baik, malah kamu yang merawatku. Aku tahu, dengan kondisi tubuhku mustahil mengubah situasi sekte atau membalas dendam lengkap untuk ibumu. Tapi dari dirimu aku melihat harapan. Sejak saat itu, aku mengirimmu ke Akademi Nuoding, diam-diam mengobservasi pertumbuhanmu. Kamu lebih hebat dari yang kubayangkan, juga memiliki Guru yang baik. Dalam belasan tahun, kekuatanmu sudah mulai terbentuk. Walau tak pernah kukatakan, tapi saat melihatmu memimpin Shrek Tujuh Monster menghancurkan tim dari Kuil Wuhun, anakku, aku bangga padamu."
Tang Hao sebelumnya tidak pernah memuji Tang San seperti ini. Namun dalam situasi saat ini, Tang San yang sedang berlutut sudah tidak bisa menahan gejolak emosinya. Ia memeluk erat tubuh ayahnya yang lusuh sambil gemetar dan menangis tersedu-sedu.
Lengan tunggalnya terangkat, menepuk-nepuk punggung anaknya perlahan. "Bocah bodoh, jangan menangis lagi. Seorang pria sejati tidak boleh terus menerus meratap. Kurasa, kesadaran ibumu mungkin sudah pulih sedikit dalam wilayah kekuatan Blue Silver-mu. Melihat kondisimu sekarang, pasti ia sangat bahagia. Jangan bersedih untukku. Masa-masa paling sulit pun sudah kulewati. Aku tidak berbohong, lengan dan kakiku memang sengaja kupotong sendiri. Itu hal yang harus kulakukan. Karena... aku ingin hidup beberapa tahun lagi, menyaksikan caramu memimpin sekte menuju kejayaan kembali, dan membalaskan dendam untukku serta ibumu."
Tang San mengangkat kepala dan menatap ayahnya. Meski matanya berkaca-kaca, keteguhan yang terpancar darinya menunjukkan tekad yang belum pernah dialami sebelumnya. "Aku akan melakukannya. Aku pasti akan melakukannya."
Tang Hao menghela napas, “Kamu seharusnya bisa merasakan, luka lama dalam tubuhku sudah menghilang. Aku menggunakan Soul Power-ku untuk memaksa darah beku yang menumpuk ke lengan dan kaki yang terpotong. Benar-benar terbebas dari penderitaan luka. Meskipun Soul Power-ku sekarang hanya tersisa sepertiga, aku merasa lega. Setelah mengantarmu ke tempat bibimu dan kembali, aku langsung melakukan ini. Jika menunggu sampai kamu pulang, aku tahu kamu pasti tak akan mengizinkanku melukai diri sendiri. Jadi, hanya bisa kulakukan saat kamu pergi.”
“Ayah, kenapa repot-repot begini? Bukankah sudah kuberitahu? Mungkin aku punya cara menyembuhkan lukamu.” Tang San tak kuasa menahan diri.
Tang Hao menggeleng pelan, “Kesalahan harus ditanggung sendiri. Aku telah mengecewakan sekte selama bertahun-tahun, harus ada pertanggungjawaban. Dulu, dua Spirit Bone yang kudapat dari sekte kumasukkan ke lengan dan kaki yang terpotong. Mengembalikannya bisa dianggap sebagai pertanggungjawaban. Sedangkan dampak yang kubicarakan pada sekte, hanya bisa kau perbaiki. Walau aku jadi cacat, sejak kehilangan lengan dan kaki, justru merasa lebih ringan. Karena akhirnya aku bisa melepaskan segalanya untuk menemani ibumu. Meski Soul Power-ku tinggal sepertiga, tetap setara level 70. Cukup untuk mempertahankan diri. Jangan khawatirkan aku. Mulai sekarang, tak akan kutinggalkan ibumu lagi, akan kutunggui sampai akhir.”
Tang San tertegun memandangi ayahnya, "Bukankah katanya, setelah Spirit Bone menyatu dengan tubuh, tidak bisa dipisahkan? Hanya setelah mati, baru terlepas dari tubuh."
Tang Hao tersenyum getir, "Itu hanya untuk Ahli Jiwa biasa. Bagi Tuan Bergelar, selama mau, Spirit Bone masih bisa dilepas. Tapi konsekuensinya juga berat. Tentu tidak ada yang mau memilih. Dari enam Spirit Bone, tulang kepala dan tulang badan memang tak terpisahkan, tapi Spirit Bone di anggota tubuh bisa dilepas dengan memotong anggota badan, dan membayarnya dengan pengurangan Soul Power selamanya sebanyak 10 level. Karena itu, Soul Power ku sekarang jadi level 75. Tapi tenang, dua cincin jiwa yang kulepas hanyalah yang level terendah. Meski Soul Power ku hanya tersisa 30% dibanding dulu, di dunia ini, setidaknya harus Tuan Bergelar level untuk bisa membunuhku. Kejayaan Haotian, di masa depan hanya bisa kau lanjutkan."
Setelah mengungkapkan semua pada anaknya, Tang Hao terlihat jauh lebih lega, mengusap air mata di wajah putranya, "Ke depannya aku tak ingin lagi melihat air matamu. Sekarang aku baik-baik saja. Semua buntelanku sudah kuserahkan padamu. Mungkin, ini agak berat bagimu."
"Tidak, Ayah. Aku putramu." Tang San berkata dengan suara paling tegas untuk menunjukkan tekadnya pada sang ayah.
“Hutang orang tua, biarlah aku sendiri yang melunasinya.” Saat ini, dia telah mulai pulih dari kesedihan melihat kecacatan ayahnya, karena dia juga menyadari bahwa Tang Hao sekarang benar-benar telah berubah dari sebelumnya. Seluruh pribadinya terlihat lebih santai, kesedihan pun perlahan menghilang.
Tang Hao mengangguk, "Baik. Setelah aku menyelesaikan urusan penyerahan kekuasaan, kembalilah ke sekte. Aku selamanya tidak bisa pulang. Tapi kau harus kembali, sembahyangkan kakekmu untukku. Bersujudlah di depan makamnya selama tiga hari atas namaku. Kembali ke sekte untuk mengakui leluhur, patuhi semua perintah pamanmu. Soal balas dendam ke Kuil Wuhun, terserah kebijakanmu. Lagipula tokoh jahat utamanya sudah kubunuh. Tapi untuk kebangkitan kembali Sekte Haotian, kau harus dedikasikan seluruh tenagamu. Sekte jatuh karena aku, sekarang aku ingin kau membantunya bangkit kembali."
"Ya," jawab Tang San dengan penuh khidmat.
Senyum tipis mengembang di wajah Tang Hao yang menatap putranya, "Dulu mungkin aku terlalu keras padamu. Mulai sekarang, kau boleh mengunjungi aku dan ibumu setiap tahun, ceritakan kabar dari luar. Aku tidak akan pergi dari sini lagi. Aku tak akan menyakiti tubuhku lagi, karena kaulah penopang jiwaku. Ditambah ibumu selalu menemaniku di sini."
Tiba-tiba Tang San seperti teringat sesuatu, bertanya pada ayahnya, "Ayah, Ibu kehilangan kultivasi 100.000 tahun dan harus tumbuh kembali. Jika pertumbuhannya dipercepat oleh faktor-faktor eksternal, apakah waktu kultivasinya akan berkurang?"
Tang Hao tertegun sejenak, lalu menghela napas: "Tidak perlu lagi. Berlatih 10.000 tahun baru bisa memiliki kebijaksanaan sejati, 100.000 tahun untuk bertransformasi kembali. Dalam hidupku ini tak ada kesempatan melihatnya. Hanya bisa berharap pada generasi penerus. Setelah aku mati, tugas merawat ibumu akan kuserahkan padamu."
Mata Tang San tiba-tiba berbinar penuh gejolak semangat, "Tidak, Ayah, dengarkan aku. Aku tahu ada tempat yang bisa mempercepat pertumbuhan tanaman hingga ribuan kali lipat. Hanya saja, di sana belum pernah kulihat Binatang Roh tipe tanaman, yang tumbuh hanyalah tanaman harta langka. Mungkin... mungkin Ibu masih punya harapan pulih? Bagaimanapun, dulu dia pernah mencapai level 100.000 tahun. Meski harus berlatih dari awal, pasti berbeda dengan tanaman biasa, bukan?"
"Ribuan kali lipat?" Tang Hao menggenggam bahu Tang San dengan kuat satu tangan, "Kau serius?"
Tang San mengangguk tegas, "Tempat itu dijuluki salah satu dari Tiga Cekungan Harta Karun dunia, bernama Mata Air Es dan Api. Dulunya adalah tempat Dugu Bo, Tuan Bergelar Racun menanam ramuan. Di sana, manusia biasa tak bisa hidup. Tapi bagi tanaman, manfaatnya sangat besar. Semua tanaman yang tumbuh di sana akan matang dalam waktu singkat. Meski belum kulihat ada Binatang Roh tipe tanaman di sana, dengan kondisi unik Mata Air Es dan Api, mungkin Ibu..."
Mata Tang Hao yang awalnya tenang mulai memancarkan cahaya haru. Kematian istrinya merupakan pukulan terbesar dalam hidupnya.
Jika istri bisa hidup kembali, bahkan jika dia hanya bisa bertemu dengannya sekali sebelum meninggal tua, dia tidak akan meminta lebih.
Matanya berkaca-kaca, pandangannya tertuju pada Blue Silver Grass yang subur, "A Yin, kau dengar? Putra kita bilang mungkin ada cara untuk memulihkanmu. Kau tahu betapa aku rindu mendengar suaramu lagi? A Yin, mari kita pergi. Aku akan membawamu ke sana."
Tang San menggenggam tangan ayahnya dengan bersemangat, "Ayah, tunggu apa lagi? Mari berangkat sekarang juga." Sambil berkata demikian, ia mengeluarkan sehelai Daun Longzhi dari Kantung Serbaguna Ruyi dan menyuapkannya ke mulut ayahnya, "Aku hanya punya sembilan helai Daun Longzhi. Setelah membuang dua anggota tubuh, kondisi Ayah sangat lemah. Daun Longzhi bisa memperkuat fondasi tubuh. Makanlah satu helai setiap bulan, dalam setahun kondisi tubuh Ayah akan pulih. Ayah, demi Ibu, Ayah harus tetap sehat. Aku benar-benar berharap suatu hari nanti kita bertiga bisa berkumpul lagi."
Tang Hao melahap Daun Longzhi itu dengan lahap.
Perkataan putranya memberinya harapan besar.
