Lokasinya tak jauh dari ibukota Kekaisaran Tian Dou, sekitar 300 li di timur Kota Tian Dou. Di balik desa kecil yang dikelilingi pegunungan ini, pemandangan yang terlihat tak jauh berbeda dengan Desa Shenghun tempatnya dulu tinggal.
Asap dapur mengepul dari rumah-rumah, pertanda waktu makan siang menjelang. Beberapa anak bermain di gerbang desa, sementara di sawah sekitar, para petani sedang membereskan alat-alat pertanian untuk pulang makan.
Membentangkan peta kulit kambing di tangannya, Tang San kembali memeriksa dengan teliti. Ia yakin tidak salah tempat. Di sinilah, peta menunjukkan Sekte Haotian ternyata adalah desa kecil di hadapannya ini.
Sekte nomor satu di dunia masa lalu, ternyata telah merosot menjadi seperti ini?
Sebenarnya, tidak hanya dirinya. Bahkan Tang Hao yang datang ke sini pun akan terkejut. Setelah Sekte Haotian mengumumkan penutupan, mereka pindah lokasi. Peta itu sendiri awalnya diberikan Tang Yuehua kepada Tang Hao. Namun ia tak pernah punya kesempatan kembali. Tentu saja tak akan tahu situasi sebenarnya di sini.
Dengan prinsip "sudah datang, maka jalani", Tang San menyimpan petanya lalu melangkah mantap menuju desa pegunungan kecil yang terlihat biasa ini. Di saat bersamaan, hatinya merasakan duka yang tak terungkap.
Dahulu kala, Sekte Haotian masih menjadi sekte Ahli Jiwa terkuat di Benua Douluo.
Kini terpaksa bersembunyi di balik desa pegunungan kecil. Meski bisa menyamarkan diri dengan baik, bagi keluarga pewaris legendaris, ini pukulan berat. Rasa sakit Ayah, mungkin berasal dari sini.
Memang kesalahan Ayah telah mendatangkan malapetaka bagi sekte. Tapi apakah saat itu Ayah punya pilihan lain?
Tang San juga paham, sebagai putra Tang Hao ia cenderung memihak Ayah. Tapi situasi telah berubah. Kini bukan saatnya menyalahkan, melainkan bagaimana membangkitkan kembali sekte dan menebus aib masa lalu.
Di tengah gejolak berbagai pikiran di benaknya, Tang San telah tiba di pintu masuk desa. Saat hendak melangkah masuk, beberapa penduduk desa paruh baya yang baru kembali dari bertani menghalangi jalannya.
"Silakan pergi dari sini, kami tidak menyambut orang asing," ujar seorang pria paruh baya berpostur tegap. Matanya menyiratkan keraguan sambil menatap Tang San dari ujung kepala hingga kaki.
Tang San menghela napas dalam hati lalu berdiri tegak. "Aku bukan orang asing. Aku hanya pulang ke rumah."
Penduduk desa itu tertegun sebentar. "Pulang? Di sini tidak ada pemuda bangsawan sepertimu. Semuanya orang desa. Rumah siapa yang kau tuju?"
Tanpa perlu melihat, Tang San bisa merasakan ketegangan yang mulai muncul di sekitar. Tangan mereka mencengkeram alat-alat pertanian semakin kencang. Langkah kaki mereka bergerak perlahan, secara samar membentuk formasi pengepungan.
Tak ingin membuang waktu, Tang San perlahan mengangkat tangan kirinya. Cahaya hitam menyembur dari telapak tangan, membawa aura gelap yang penuh wibawa. Haotian Hammer muncul dengan anggun. Dengan menggenggam erat gagang palu, ia tersenyum tipis. "Apa ini cukup sebagai bukti?"
Melihat Haotian Hammer, para pria paruh baya itu tertegun sejenak. Namun emosi mereka mulai tenang, dan tatapan mereka kini dipenuhi rasa hormat saat menatap Tang San.
Pria yang sebelumnya berbicara dengannya bertanya dengan hati-hati, "Bolehkah kami tahu dari keluarga mana Tuan berasal? Sepertinya kami belum pernah bertemu."
Tang San tak ingin bertele-tele. "Bibiku bernama Tang Yuehua. Dialah yang menyuruhku pulang."
"Perkataan ini membuat para penduduk desa tidak berani menunda. Mereka segera mengantar Tang San masuk ke desa. Siapa sebenarnya identitas Tang Yuehua? Di seluruh Sekte Haotian, selain Pemimpin Sekte, dialah yang memiliki status tertinggi, sekaligus adik kandung sang Pemimpin Sekte."
Desa kecil ini lebih pantas disebut sebagai pos terdepan Sekte Haotian daripada markas utama. Meski Sekte Haotian sedang merosot, mereka tidak akan merendahkan diri hingga seperti ini. Penghuni desa ini adalah anggota keluarga sampingan dan cabang sekte. Sedangkan kekuatan sebenarnya dari sekte ini tidak berada di sini.
Namun, anggota pos terdepan ini tetap sangat hati-hati. Meski Tang San menunjukkan Haotian Hammer yang berhasil mendapatkan sebagian kepercayaan mereka, mereka tetap tidak langsung membawanya menemui anggota inti sekte.
Sebagai gantinya, mereka mempersilakan Tang San beristirahat di sebuah kamar kosong di desa sementara mengirim utusan untuk melaporkan ke markas sekte.
Setelah menunggu sekitar setengah jam, terdengar langkah kaki tergesa dari luar. Pintu terbuka, beberapa pria berbaju abu-abu muncul di ambang pintu.
Pria yang berjalan di depan memiliki bahu lebar dan postur tegap, hidung mancung dan rahang persegi, rambut pendek sekeras jarum baja. Terlihat berusia sekitar 30 tahun, otot-otot di balik jubah abu-abunya menegang, seluruh tubuhnya bagai singa yang siap menerkam, memancarkan kesan kekuatan yang padat.
"Kau Tang San?" tanya pria berjubah abu-abu itu. Matanya menyala tajam, mengamati Tang San dari ujung kepala hingga kaki. Selain rasa ingin tahu, ada nuansa permusuhan di raut wajahnya.
Tang San yakin dia tidak mengenal pria ini, juga tidak mengerti sumber permusuhan tersebut. Namun dia hanya mengangguk singkat, "Benar, saya."
Orang bertubuh kekar berbaju abu-abu melambai ke dua rekannya, "Ikut kami." Tanpa kata-kata berlebih, dia berbalik dan keluar terlebih dahulu.
Dari sudut pandang tata krama yang diajarkan Tang Yuehua kepada Tang San, ketiga orang ini jelas terlihat tidak sopan. Mereka bahkan tidak memperkenalkan nama, namun Tang San tidak mempermasalahkannya. Kedatangannya sendiri adalah untuk menebus dosa. Ayahnya telah banyak berhutang pada sekte, semua harus dia ganti. Dari tiga orang berjubah abu-abu ini, dia merasakan jejak aura yang familiar namun otoriter. Tidak perlu ditanya, mereka pasti anggota garis keturunan langsung Sekte Haotian.
Kekuatan ketiga orang ini sangat kuat, terutama pria kekar berusia 30 tahun yang memimpin. Terlihat sekitar 30 tahun, Soul Power-nya bahkan melebihi Tang San, mungkin telah mencapai breakthrough level 60. Di usia muda seperti itu mencapai level 60, pasti termasuk sangat menonjol di generasi muda Sekte Haotian.
Dua pria lain yang terlihat seusianya memiliki kekuatan sekitar level 50 hingga 60.
Meski Sekte Haotian telah menutup pintu gunung, dari tiga anggota garis keturunan langsung ini saja terlihat betapa kuatnya kekuatan sebenarnya sekte tersebut.
Bagaimanapun juga, sekte ini pernah menjadi sekte terhebat di dunia!
Mengikuti ketiga orang keluar ruangan, mereka tidak menunggu Tang San. Serempak mereka melesat menuju belakang desa dengan kecepatan tinggi.
Meski tidak menggunakan Hunwu, dengan level Soul Power setinggi mereka, kecepatan yang ditunjukkan tetap sangat mengesankan.
Tang San tersenyum dingin, melangkah, tubuhnya tiba-tiba menjadi samar-samar. Setelah bertahun-tahun berlatih, langkah Guiying Mizong-nya telah mencapai tingkat kesempurnaan. Apalagi, di kaki kanannya tersimpan pusaka peninggalan ibu - Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor.
Bahkan tanpa menggunakan kemampuan terbang yang diberikan pusaka itu, kecepatannya sama sekali tidak kalah dengan Ahli Jiwa spesialis serangan cepat setingkatnya.
Meski ketiga orang di depan melaju cepat, ia mengikuti dengan santai layak berjalan-jalan di taman. Tidak hanya tidak tertinggal, bahkan keanggunannya sama sekali tidak terganggu, tetap mempertahankan jarak sekitar 10 meter.
Pemimpin Orang Berjubah Abu-abu menoleh melihat Tang San. Saat menyadari kedekatan Tang San yang tak terdeteksinya, ekspresi wajahnya berubah samar.
Langkahnya dipercepat lagi, seolah sengaja menguji kecepatan Tang San.
Sayangnya, yang pertama tertinggal justru bukan Tang San, melainkan dua rekannya. Saat kecepatan pemimpin mencapai tingkat tertentu, kedua Orang Berjubah Abu-abu itu mulai tertinggal.
Mereka memahami sifat kompetitif sang pemimpin, serentak menghela napas dalam-dalam: "Bos, bahkan jika ingin menandinginya, tak perlu terburu-buru seperti ini."
Saat dua Orang Berjubah Abu-abu itu menggigit gigi dan mempercepat laju, tiba-tiba jarak mulai terbuka. Tiba-tiba, mereka merasakan kekuatan lembut dari belakang. Tubuh mereka langsung terasa ringan, kecepatan meningkat drastis, dan dalam beberapa kedipan mata berhasil mengejar ketertinggalan.
Saat menoleh, mereka melihat Tang San tersenyum dan mengangguk. Jelas, kekuatan itu berasal darinya.
Dengan perasaan berterima kasih sekaligus terkejut, kedua Orang Berjubah Abu-abu itu berpikir: "Seberapa tua dia? Tidak hanya bisa mengimbangi Bos dengan kemampuan fisik, bahkan bisa membantu kami berdua."
Pantas saja, pantas...
Tak lama, empat orang itu keluar dari belakang desa. Di depan mereka berdiri sebuah gunung yang tidak terlalu tinggi namun curam. Seluruh dinding batunya hampir vertikal dan licin tanpa vegetasi - sebuah gunung batu murni.
Pemimpin Orang Berjubah Abu-abu tidak mengurangi kecepatan. Menghadap gunung, dia mengayunkan langkah dan melompat ke atas, langsung memanjat dinding batu vertikal.
Tang San terkejut. Bagaimana mungkin mendaki dinding batu setinggi 500 meter yang licin hanya dengan lompatan? Bahkan dengan kemampuannya, ini mustahil tanpa titik tumpu.
Bagaimanapun, dia tetap membutuhkan pijakan untuk menggunakan teknik gerakan ringan Guiying Mizong secara maksimal.
Namun, segera keraguan dalam hatinya terjawab. Jelas, pemimpin Orang Berjubah Abu-abu itu juga tidak bisa memanjat langsung. Saat tubuhnya mencapai ketinggian sekitar 20 meter, ujung kakinya menyentuh dinding batu untuk melompat lebih tinggi lagi.
Tang San menyipitkan mata. Ternyata di dinding batu licin seperti cermin ini, terdapat cekungan setiap interval 10 meter yang bisa digunakan sebagai pijakan.
Senyum tipis mengembang di wajahnya. Rupanya Sekte Haotian benar-benar melakukan isolasi total. Tebing curam ini saja sudah mustahil didaki oleh Ahli Jiwa di bawah level 40.
