Tang Long mengetuk pintu dua kali. "Pemimpin Sekte, kami telah membawa Tang San."
"Masuklah." Suara berat dan berwibawa terdengar dari dalam ruangan. Bagi Tang San, suara ini terasa sangat akrab karena kemiripannya mencapai 80% dengan suara ayah Tang Hao.
Tang Long mendorong pintu sambil memberi kode mata ke Tang San, lalu masuk terlebih dahulu. Namun Tang Tian tidak ikut masuk, hanya berdiri di depan pintu.
Ruangan seluas lebih dari seratus meter persegi ini memiliki dekorasi sederhana: meja lebar, rak buku yang menutupi dua dinding, dan dua sofa panjang.
Tang Yuehua duduk anggun di salah satu sofa. Senyumnya merekah lebar saat melihat Tang San berbaju putih masuk mengikuti Tang Long.
Tang San langsung menyadari kehadiran bibinya, namun pandangannya tertarik pada sosok perkasa di balik meja.
Tubuhnya menjulang lebih dari dua meter, berbadan lebar seperti harimau, wajah yang tajam seolah diukir dengan pisau dan kapak, rambut pendek beruban.
Meski hanya mengenakan jubah abu-abu sederhana, kehadirannya seolah menjadi inti dari seluruh istana ini.
Tinggi dua meter mungkin tak terlalu istimewa, namun satu-satunya kata yang terlintas di benak Tang San untuk menggambarkan sosok ini adalah: kesan kokoh.
Mata Ayah keruh, akibat luka lama. Namun pria yang mirip tujuh atau delapan persen dengan Ayah ini terlihat lebih muda. Sorot matanya yang tajam bagai obor langsung tertuju pada Tang San. Aura megah dan tak terbendung membanjiri ruangan, Tekanan dahsyat langsung menyelubungi tubuh Tang San.
Namun secara ajaib, Tekanan itu mengelak dari Tang Long, sama sekali tidak menyentuhnya.
Tang Long yang berkekuatan lumayan segera minggir dengan ekspresi wajah berubah. Saat menatap Tang San, matanya memancarkan kecemasan.
Yang mengejutkan Tang Long, Tang San melangkah masuk ruangan menghadapi Tekanan yang menerpa tanpa perubahan ekspresi. Kaki membentuk huruf T kokoh, tubuh tegak lurus. Keanggunan di wajahnya lenyap, diganti penghormatan tulus.
Lutut bertekuk perlahan. Di tubuh Tang San tampak samar-samar cahaya biru dan putih berkilauan di permukaan kulit. Byur! Ia bersujud menyembah pria di balik meja yang memancarkan aura megah itu.
"Tang San menghadap Pemimpin Sekte." Enam kata sederhana itu diucapkannya dengan jelas dan runtut, setiap suku kata terartikulasi sempurna.
Biji mata Tang Long melebar. Apakah makhluk ini benar-benar manusia? Di bawah Tekanan aura sekuat itu dari Pemimpin Sekte, dia masih bisa mengubah posisi untuk bersujud, bahkan berbicara!
Apakah kekuatannya benar-benar lebih kuat dariku? Tapi, Bibi Kedua bilang usianya baru 20 tahun.
Sebenarnya, bagaimana dia bisa tahu betapa mengerikannya Tekanan yang sedang ditanggung Tang San saat ini.
Tekanan dahsyat itu bagaikan gunung menjulang awan, menindasnya hingga sulit bernapas. Meski terlihat tenang, sebenarnya kedua wilayah kekuasaannya telah aktif bersamaan.
Wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa di lapisan dalam, dilapisi Wilayah Kekuasaan Blue Silver di luar sehingga aura yang dilepaskan tak terdeteksi.
Seluruh tubuhnya juga telah menegang sepenuhnya.
Berkat fisik yang ditempa dua tanaman suci dan berbagai pengalaman, Tang San menahan tekanan itu seperti berlatih palu di bawah air terjun.
Setiap gerakannya sebenarnya menemukan titik lemah dalam tekanan, mengurangi beban melalui gerakan-gerakan ini.
Enam kata yang diucapkannya dibentuk dengan Tenaga Dalam yang disemburkan menjadi suara.
Pandangan pria di belakang meja menyempit, semua tekanan lenyap seketika. Tang San merasa kekuatannya terkuras, andai bukan karena keseimbangan yang terlatih di bawah air terjun, pasti dia akan terjatuh. Namun akhirnya berhasil stabilkan tubuh, hanya sedikit bergoyang sambil tetap bersujud.
“Bangunlah.” Suara berat keluar dari mulut pria itu. Benar, pria ini adalah Pemimpin Sekte Haotian saat ini, saudara kandung tertua Tang Hao, Tang Xiao. Salah satu dari Dua Dou Luo Sekte Haotian. Gelar titulernya adalah Xiao Tian.
Tang San tidak langsung berdiri, melainkan membungkuk dan menyentakkan dahinya ke tanah sebanyak tiga kali, menimbulkan suara Dong Dong Dong.
Alis Tang Yuehua berkerut, ia segera maju menarik Tang San, “Apa maksudmu ini? Masalah ayahmu dulu tidak semuanya harus kau tanggung.” Baik dia maupun Tang Xiao, tentu paham ketiga sungkem Tang San ini adalah sebagai permohonan maaf Tang Hao kepada Tang Xiao.
Tang San yang telah berdiri tetap menunduk, “Hutang ayah harus dibayar anak, itu sudah kodrat. Pemimpin Sekte, aku bersedia menanggung semua tanggung jawab ayah.”
Ekspresi Tang Xiao sudah tampak berubah-ubah sejak Tang San masuk, mendengar ini, ia menghantam meja batu di depannya dengan keras, berteriak marah, “Kau sanggup menanggungnya?!”
Chi, meja di depan Tang Xiao runtuh tanpa suara, berubah menjadi serbuk halus tanpa merusak sekitarnya. Secara tak langsung, ia telah menunjukkan kultivasi yang mendalam dan mengerikan.
Tang Long yang berdiri di samping gemetar ketakutan, meja itu terbuat dari dua ton granit paling keras yang diukir langsung. Menghancurkannya mudah, yang sulit adalah mengubahnya menjadi serbuk tanpa suara.
Tang Xiao melotot ke arah Tang Long, “Kau menjulurkan lidah buat apa? Keluar, buat meja di gunung belakang dan bawa kembali. Kalau tidak rapi, jangan makan.”
“Ha?” Wajah Tang Long menyiratkan kepahitan, menatap Tang Xiao tapi tak berani membantah.
Tang Xiao membelalakkan matanya, “Mau kusuruh ulangi?”
“Aku pergi, aku pergi.” Tang Long yang galak di hadapan murid generasi ketiga, berubah jinak seperti kucing di depan Tang Xiao. Buru-buru lari keluar.
Tang San kembali bersujud, “Aku tak tahu apakah aku layak memikul ini, tapi rela mengabdi pada sekte dengan nyawaku, mengerahkan segala kemampuan untuk melayani sekte.”
Tang Xiao berbalik, mendorong jendela di belakangnya. Tangannya mengarahkan, serbuk batu di tanah tiba-tiba terangkat, beterbangan ke udara luar.
“Urusan sendiri malah dibebankan ke anak kecil. Tang Hao ah Tang Hao, kau mau terus lari sampai kapan?”
Mendengar kata-kata Tang Xiao, bayangan ayahnya yang cacat dan kesepian muncul di benak Tang San, “Pemimpin Sekte, ayah bukan lari. Katanya, dia tak pantas menghadapi sekte. Tak berhak kembali.”
Suara Tang Xiao gemetar tak tertahan, “Apa... dia baik-baik saja?”
Tang San mengangguk pelan, “Ayah baik. Setiap hari menemani ibu. Berencana menghabiskan sisa hidup seperti itu.”
“Menemani ibumu?” Tang Xiao berbalik kasar. Tang San jelas melihat matanya mulai kemerahan.
Tang San berkata, "Setelah Ibu wafat, beliau menjelma menjadi Blue Silver Grass. Ayah selalu menemani beliau."
Tang Xiao tertejut sejenak, menarik napas dalam-dalam, "Mungkin, ini adalah takdir terbaik untuknya." Saat ini, penampilannya tiba-tiba terlihat lebih tua, pandangannya pada Tang San perlahan menjadi lembut.
Kilatan cahaya muncul, sebuah kotak hitam panjang tiba-tiba sudah berada di tangan Tang San. Dengan kedua tangan mengangkatnya, "Pemimpin Sekte, ini yang Ayah suruh saya bawa. Katanya, ini satu-satunya hal yang bisa dilakukan untuk sekte."
Tang Xiao mengangkat tangan dan menyapu udara, dengan mudah menarik benda dari kejauhan. Kotak hitam berat itu jatuh ke telapak tangannya seolah tak berbeban.
Jari-jarinya mengetuk ringan, kotak pun terbuka. Saat energi dahsyat memenuhi ruangan, saat dua Spirit Bone di dalam kotak muncul di hadapan Tang Xiao, ekspresi wajahnya berubah drastis, janggut dan rambutnya gemetar.
Tang San hanya melihat bayangan kabur, Tang Xiao tiba-tiba sudah berada di depannya, meraih baju di depan dada Tang San dan menariknya ke dekatnya. Suara Tang Xiao gemetar, "Tang Hao... Adik Hao... Dia..."
Tang Yuehua yang juga telah melihat dua Spirit Bone dalam kotak hitam panjang itu berdiri terpaku, air mata mengalir tak terkendali.
"Ayah berkata, jika tidak melakukan ini, dia tak bisa tenang menemani Ibu di sisa hidupnya. Krisis luka lama Ayah juga teratasi dengan memotong anggota tubuh. Saat mengirim saya ke Bibi dulu, Ayah sudah melakukan semua ini. Pemimpin Sekte, Anda..."
“Panggil aku Paman.” Tang Xiao berteriak marah, membuat telinga Tang San berdenging.
“Paman.” Saat ini, tubuh Tang San bersentuhan dengan Tang Xiao. Ia bisa merasakan dengan jelas gejolak emosi yang hebat dari Tang Xiao. Meski sudah puluhan tahun tidak bertemu, rasa persaudaraannya terhadap ayahnya sama sekali tidak berkurang.
“Kakak, kakak kedua dia...” Tang Yuehua sudah tak bisa bicara karena tangisnya, tubuhnya gemetar hebat saat melihat dua Spirit Bone itu.
Dengan suara "plak", Tang Xiao menutup kotak hitam sambil melepaskan genggamannya pada kerah baju Tang San, “Xiao San, ayahmu memang memanggilmu seperti ini kan?”
Tang San mengangguk.
Pandangan Tang Xiao perlahan menjadi tenang, “Tahukah kau, sebenarnya aku tidak pernah menganggap dia melakukan kesalahan. Jika A Yin memilihku, mungkin aku akan melakukan hal yang sama bahkan lebih ekstrim darinya. Jadi, apapun yang orang katakan di masa depan, aku tidak ingin urusan Tang Hao menjadi bebanmu. Berbakti pada sekte adalah kewajibanmu, bukan karena masalah ayahmu, tapi karena kau adalah bagian dari sekte ini.”
Tang San merasa dadanya seperti tersumbat sesuatu. Ia menunduk dan berkata dengan suara dalam yang khas: “Terima kasih, Paman.”
