Tubuh membeku di udara, jaring Blue Silver Emperor yang kekuatannya bertambah dua kali lipat membungkus Tang Hu seperti bakcang. Penggunaan kemampuan spirit keenam terpaksa terhenti, sementara racun mematikan pada jaring langsung meresap melalui luka-luka di tubuhnya.
"Kali ini, bukan hanya kepedihan saraf, tetapi juga disertai stimulasi yang lebih kuat. Rasa sakit yang mendalam seketika menyebabkan saraf Tang Hu mengalami kelumpuhan sementara. Yang lebih mengerikan adalah, dua racun mematikan (dingin dan panas) menyerang tubuhnya secara bersamaan, mulai merusak meridian di dalam tubuhnya dengan cepat."
Terikat oleh Jaring Pengikat dalam kondisi tubuh yang terluka, ini jelas menjadi kesialan terbesar Tang Hu. Ia ingin mengerahkan tenaga, tapi menyadari kekuatan yang bisa dikumpulkannya terus berkurang, sementara belitan jaring Blue Silver Emperor di tubuhnya semakin mengencang.
Braak! Tang Hu jatuh ke tanah. Meski masih bisa berdiri dengan susah payah, kekuatan untuk melawan semakin melemah seiring menyebarnya racun.
Tangan kanan Tang San yang memancarkan cahaya keemasan terus mengarah ke Tang Hu, bergerak mengikuti perubahan posisi tubuhnya. Saat ini, sinar emas di lengannya telah menjulur sepanjang tiga meter, bagai tombak panjang keemasan yang berkilauan. Tidak diragukan lagi, teknik spirit kelimanya bisa sepenuhnya bekerja pada Tang Hu.
"Jangan pukul Ayahku!" Tiba-tiba suara kekanak-kanakan yang panik terdengar. Sosok mungil itu menerobos kerumunan orang dan berlari cepat ke depan Tang Hu.
Tang San terkejut. Saat ini, teknik spirit kelimanya terus memberikan tekanan pada Tang Hu. Orang lain mungkin tidak merasakannya, tapi tekanan aura dari tombak emas di lengannya saja sudah cukup untuk menembus tubuh orang biasa.
Dari kerumunan orang, yang berlari keluar adalah Tian Tian, gadis kecil yang mengantar makanan untuk Tang San semalam. Melihatnya hampir memasuki area tombak panjang keemasan, Tang San segera menyampingkan badan sambil mengarahkan tombaknya ke kejauhan. Kemampuan Spirit-nya akhirnya terpicu.
Kilatan cahaya keemasan seketika berubah menjadi titik emas yang menghilang di kejauhan. Seluruh tombak panjang Blue Silver Emperor yang terkonsentrasi menghilang bersama gelombang cahaya yang terdistorsi.
Dalam kondisi sepenuhnya menekan lawan, Tang San memang tidak berniat menghancurkan lawannya dengan Kemampuan Spirit kelimanya. Jika tidak, saat Jaring Pengikat menjerat Tang Hu, Kemampuan Spirit kelimanya sudah bisa dilepaskan. Tombak keemasan penuh aura mengerikan itu bernama Tombak Raja Blue Silver.
Sebagai Kemampuan Spirit yang terbentuk secara mandiri dari Blue Silver Grass, Raja Blue Silver saat itu telah mempertimbangkan kekurangan dalam skill Tang San, sehingga menganugerahinya teknik serangan tunggal ini.
Di bawah pengaruh wilayah kekuasaan Blue Silver, kekuatan serangan sebenarnya dari Tombak Raja Blue Silver sangat mengerikan, bahkan melampaui efek serangan penuh kekuatan spiritual Zijin Modong Tang San saat ini.
Sunyi. Pelataran depan Sekte Haotian tenggelam dalam keheningan yang mencekam.
Pertarungan antara Tang San dan Tang Hu tidak berlangsung lama, dari awal hingga akhir sebenarnya hanya beberapa kali proses pelepasan Kemampuan Spirit. Namun, proses singkat ini sudah cukup mengguncang semua yang hadir.
Sebagai Roh Wang, Tang San dengan keras menggunakan lima Kemampuan Spirit-nya, membuat Tang Hu yang berstatus Roh Di bahkan tidak sempat menggunakan Kemampuan Spirit keenamnya sebelum benar-benar dikalahkan. Saat ini semua orang bisa melihat bahwa dia sudah kehilangan semua kemampuan melawan.
Memang benar, Tang San adalah Soul Master tipe pengendali. Dalam pertarungan satu lawan satu, Soul Master tipe pengendali memiliki keunggulan saat menghadapi Ahli Jiwa spesialis serangan keras. Tapi jangan lupa, Hunwu Tang Hu adalah Haotian Hammer, senjata legendaris yang pernah menjadi simbol kebanggaan sekte terkuat di dunia.
Sedangkan yang digunakan Tang San hanyalah Hunwu tak dikenal yang tidak mereka ketahui asalnya.
Contoh klasik lemah mengalahkan kuat, bahkan dalam bentuk yang benar-benar menekan lawan tanpa memberi kesempatan membalas. Yang ditunjukkan Tang San bukan hanya kekuatan, tapi juga pengalaman pertarungan nyata yang kaya dan kemampuan kalkulasi yang sangat presisi.
Tang San berjalan perlahan mendekati gadis kecil Tang Tiantian. Saat ini, wajah Tang Tiantian sudah dipenuhi kemarahan.
"Paman jahat, paman memukul Ayah!" Mata Tang Tiantian penuh dengan permusuhan.
Tang San menarik napas dalam hati. Anak-anak yang dibesarkan di lingkungan sekte memang sangat berbeda dengan dirinya di masa lalu.
Dulu ketika pertama kali bertemu dengan anggota Shrek Tujuh Monster lainnya, kecuali Ning Rongrong yang masih agak kekanakan, hampir semua anggota berusia 12 atau 13 tahun sudah memiliki pemikiran yang matang.
“Tiantian, ini salah Paman. Minggirlah, biarkan Paman mengobati Ayahmu, ya? Jika terlambat diobati, Ayahmu akan menderita.”
“Aku tidak percaya.” Tang Tiantian membentangkan kedua lengannya, tetap berdiri menghalangi di depan ayah kandungnya.
“Tiantian, minggirlah.” Tang Hu menggeram dengan suara berat sambil menahan rasa sakit di tubuhnya. Meski kalah dalam pertandingan, yang paling tak tertahankan baginya justru perlindungan dari putrinya. Seorang kuat di antara murid generasi ketiga, harus bergantung pada perlindungan anak perempuan? Harga dirinya yang tinggi tak bisa menerima ini.
Tang Tiantian menoleh memandang ayahnya. Melihat sorot mata tajam sang ayah, akhirnya dengan enggan ia menggeser tubuhnya ke samping.
Tang San mengibaskan tangan kanannya, menarik kembali jaring laba-lambanya. Pandangannya tidak berlama-lama tertuju pada Tang Hu. Selama proses penarikan jaring, dengan kemampuan kendali dahsyatnya, ia telah menyedot kembali racun yang bekerja di tubuh Tang Hu.
Ia berbalik menghadap lima tetua yang berdiri di sana, akhirnya memusatkan pandangan pada Tetua Ketujuh.
“Bolehkah saya sekarang menantang Tetua Ketujuh?” Kalimat sederhana ini bagai tamparan keras di wajah Tetua Ketujuh. Sebagai pendatang, sikap Tang San sangat tegas. Terutama karena ketegasannya kali ini tak bisa dicela. Pesannya jelas: Saya menghormati tetua sekte, tapi penghinaan terhadap ibu kandung saya takkan saya toleransi.
Sejak Tang San tiba di halaman depan, hingga pertarungannya dengan Tang Hu setelahnya, dia menunjukkan terlalu banyak hal. Setiap penampilannya membuat para tetua Sekte Haotian tidak bisa menyembunyikan perubahan ekspresi wajah.
Wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa, Wilayah Blue Silver, Dua Jiwa Martial Soul, Kemampuan Spirit keempat level sepuluh ribu tahun - ketika semua ini terkumpul dalam satu orang, dia tampak begitu istimewa.
Di usia 20 tahun dengan level Roh Wang ke-59, ditambah berbagai kemampuan luar biasa. Kata "jenius" pun terasa kurang untuk menggambarkan Tang San.
Meski ini tidak mengubah pandangan para tetua Sekte Haotian terhadap Tang Hao, mereka harus mengakui bahwa pemuda ini benar-benar memiliki modal untuk berbangga diri.
Tentu, Tang San sendiri tidak merasa menunjukkan kesombongan. Namun sebagai jenius generasi muda, jiwa Shrek Tujuh Monster, dan juara Kompetisi Elit Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi Seluruh Benua, aura penguasa telah meresap dalam dirinya - hasil dari berbagai pengalaman yang membentuknya secara perlahan.
Tetua ketujuh perlahan melangkah maju. Setiap langkahnya mantap. Meski wajahnya tenang, jelas terlihat jejak sepatunya tenggelam tiga inci ke batu keras di setiap langkah.
Yang luar biasa, pola sol sepatunya bahkan tercetak sempurna di setiap jejak yang ditinggalkan pada batu solid tersebut.
“Kemurnian kekuatan fisik, kekentalan Soul Power, membuktikan kekuatan dirinya sebagai tetua Tang Men.”
Tang San menarik napas dalam-dalam, Kekuatan internal Xuantian Gong dalam tubuhnya digerakkan dengan cepat bagai sungai besar yang mengalir deras.
Pertarungan sebelumnya, meski terlihat dimenangkannya dengan mudah, kenyataannya baik perhitungan yang presisi maupun penggunaan setiap Kemampuan Spirit telah mengkonsumsi banyak tenaga dan energi internalnya. Tang Hu sama sekali bukan lawan mudah. Jika benar-benar membiarkannya menggunakan Kemampuan Spirit tingkat enam, Tang San harus menunjukkan lebih banyak kemampuan. Kemenangan atas Tang Hu sebagian disebabkan oleh sikap meremehkan dari lawan.
Perlahan mendekati Tang San, Tetua Ketujuh kini telah kehilangan kesombongannya, berkata datar: "Aku tak akan mengambil keuntungan. Apapun Kemampuan Spirit yang digunakan, aku hanya akan mengeluarkan tiga puluh persen Soul Power."
Tang San tahu, meski terlihat tenang, Tetua Ketujuh sangat serius dalam pertandingan ini. Pernyataan hanya menggunakan tiga puluh persen Soul Power jelas telah memperhitungkan konsumsi energinya sebelumnya.
“Gunakanlah empat puluh persen Soul Power. Konsumsi energiku mungkin lebih kecil dari perkiraan Tuan, dan aku akan menggunakan kekuatan Spirit Bone, tak boleh mengambil keuntungan.”
Masih punya Spirit Bone? Murid-murid generasi ketiga membelalakkan mata. Apakah dia benar-benar manusia?
Sebagai anggota garis keturunan langsung Sekte Haotian, mereka telah melihat banyak petarung kuat, tapi yang seistimewa Tang San ini tetap yang pertama.
Alis Tetua Ketujuh berkedut halus, “Tidak perlu, tiga puluh persen sudah cukup.”
Tang San menggeleng, “Lebih baik empat puluh persen. Jika Tuan merasa dirugikan, biarkan aku yang memilih lokasi pertarungan, bagaimana?”
Tetua ketujuh mengerutkan alisnya sedikit, "Baik, kau yang pilih." Sebagai sesepuh dua generasi di atasnya, meski sebelumnya memarahi Tang San, saat benar-benar harus bertarung dengannya, bahkan jika permintaan Tang San lebih tidak masuk akal sekalipun, dia akan menyetujui.
Tang San sudah lama memikirkan lokasi terbaik untuk bertarung dengan tetua ketujuh ini.
Jika tidak berada di gunung, dia pasti akan memilih hutan. Tapi di lokasi Sekte Haotian, tidak banyak tumbuhan.
Karena itu, dia memiliki pilihan lain.
Menunjuk ke arah luar sekte dengan tangannya, Tang San berkata: "Di jembatan besi saja."
Begitu kata-katanya keluar, murid-murid Sekte Haotian pertama kali merasakan kepercayaan diri kuat yang dipancarkannya.
Mereka paham, jembatan besi yang dimaksud Tang San pastilah jembatan terakhir yang menghubungkan dengan puncak gunung tempat sekte berada, yaitu yang baru saja putus beberapa hari lalu.
Jembatan besi ini tidak hanya menggantung di ketinggian, tapi juga karena faktor kelembapan dan suhu, permukaannya tertutup embun beku. Di atasnya tidak hanya sulit mengeluarkan tenaga, bahkan berdiri tegak pun sulit.
