Gadis itu menjawab singkat, "Kita akan tahu setelah bertemu." Di balik wajah dinginnya, sepasang mata besar nan indah itu juga menyiratkan gejolak semangat.
Dua siswa Akademi Shrek yang sedang bertugas di pintu gerbang sudah memperhatikan dua orang ini. Melihat mereka berdiri tepat di depan gerbang akademi sambil berkomentar tentang penampilan, seorang siswa langsung berjalan mendekat.
"Ada keperluan apa, kalian berdua? Tolong jangan menghalangi gerbang akademi kami. Jika kalian datang untuk mendaftar, sudah terlambat. Waktu pendaftaran sudah lewat."
Siswa yang mendekat itu terlihat berusia sekitar dua puluh tahun, karena umumnya siswa akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi memang berusia sekitar dua belasan hingga dua puluh tahun.
Pemuda berambut emas dan gadis berbaju putih saling memandang, tak bisa menahan senyum kecil. "Kami bukan datang untuk mendaftar. Apakah Dekan Flender dan Master ada di sini?"
Siswa yang bertugas mengerutkan kening. "Saya tidak tahu apakah Dekan dan Wakil Dekan sedang ada. Tapi menurut peraturan akademi, orang luar dilarang masuk. Jika ingin bertemu Dekan, silakan daftar dulu. Jika kalian ingin masuk akademi melalui jalan belakang, kalian bisa pulang saja. Akademi Shrek tidak menerima siswa semacam itu."
Dari penampilan dan aura mencolok pasangan muda ini, siswa yang bertugas langsung menyimpulkan mereka berasal dari kalangan bangsawan, dan mengkategorikan mereka sebagai tipe orang yang ingin masuk lewat koneksi.
Pemuda berambut emas itu tersenyum. "Adik tingkat, kamu sangat profesional. Tapi kurasa aku tidak perlu lagi 'dipanaskan ulang' di akademi. Tolong beri tahu Dekan bahwa Dai Mubai dan Zhu Zhuqing telah kembali. Saya yakin Dekan akan menyambut kami."
Pasangan muda yang tampan dan cantik ini tak lain adalah pemimpin Shrek Tujuh Monster - Macan Bermata Iblis Dai Mubai, dan anggota termuda Nether Spirit Cat Zhu Zhuqing.
Lima tahun telah berlalu, mereka tidak melupakan perjanjian lima tahun lalu. Meskipun masih banyak urusan yang harus diselesaikan di Kekaisaran Xing Luo.
Bagaimana mungkin mereka melupakan tenggat waktu lima tahun itu? Tahun-tahun yang dihabiskan di Akademi Shrek akan meninggalkan bekas mendalam sepanjang hidup mereka.
Lima tahun telah tiba, mereka ingin kembali mengunjungi Akademi Shrek, menemui para sesepuh seperti Flender, Master, dan Liu Erlong yang pernah membimbing mereka.
Tentu saja, yang lebih penting adalah menantikan momen gejolak semangat reuni Tujuh Monster.
Maka, mereka pun kembali. Ekspresi Dai Mubai dan Zhu Zhuqing bahkan telah menyiratkan kegembiraan di hati mereka.
Di luar dugaan keduanya, siswa piket yang tadi masih tenang tiba-tiba menunjukkan wajah penuh penghinaan, "Kau Dai Mubai? Kalau begitu aku adalah Senior Tang San. Berhentilah berpura-pura, kalian sudah menjadi kelompok ke-23 yang mengaku sebagai senior untuk mencoba masuk akademi. Aku tidak akan tertipu. Pergilah dari sini sekarang. Jika tidak, akan kusuruh orang mengusirmu."
Dai Mubai tertegun sejenak. Tentu dia tidak akan marah pada adik tingkat yang seusia ini. Dia mengusap hidungnya, "Ada yang meniru kami? Zhuqing, rupanya kita benar-benar meninggalkan kesan mendalam bagi akademi."
Dibandingkan lima tahun lalu, postur Dai Mubai kini lebih tegap. Keberadaannya yang berdiri tegak memancarkan aura kerajaan tanpa perlu marah. Zhu Zhuqing juga telah bertransformasi dari gadis pemalu menjadi perempuan muda yang luar biasa cantik.
"Meski belum memiliki kematangan dan pesona, penampilannya sudah sangat memikat. Siswa piket yang selalu bersikap sopan itu sebagian besar karena terpengaruh penampilan mereka."
Siswa piket akhirnya mulai kehilangan kesabaran, pandangannya pada Dai Mubai dipenuhi kecemburuan, "Cepat pergi. Atau aku tidak akan sungkan lagi."
"Oh? Adik tingkat ini temperamennya besar sekali, berani bersikap tidak sopan pada Bos Dai kami. Beraninya!" Suara sarkastik terdengar dari samping.
Pandangan Dai Mubai dan Zhu Zhuqing tertarik ke arah bayangan pohon di samping gerbang akademi. Seorang pria gemuk berdiri di sana dengan ekspresi mengejek.
Tubuhnya seperti delapan chi tingginya dan delapan chi lingkar pinggangnya. Besar dan gemuk, rambut pendeknya ditata ala Mohawk di tengah kepala bulatnya, dengan senyum mesum yang tak tersembunyi.
Meski sudah lima tahun berlalu dan perubahan drastis terjadi, Dai Mubai langsung mengenali pria gemuk ini. Si Gendut kecil kini menjadi raksasa gemuk - tak lain adalah anggota keempat Tujuh Monster, Phoenix Api Jahat Ma Hongjun!
"Sialan, si Gendut, kau makin gemuk." Dai Mubai melangkah mantap ke arah Ma Hongjun. Tertawa lebar, lengan gemuknya terbentang, menubruk keras dan berpelukan erat dengan Dai Mubai. Bunyi retak tulang dari tubuh mereka menunjukkan betapa kuatnya pelukan itu.
“Bos Dai, kenapa kau masih kasar begini? Sebenarnya, aku cuma mau memeluk Zhuqing.”
“Aduh——” Teriakan kesakitan...
“Baik, aku salah. Lepaskan aku, Bos. Badan kecilku tak tahan disiksa begini. Apa kau juga seperti ini saat memeluk Zhuqing? Aduh——” Teriakan terus berlanjut...
Zhu Zhuqing yang menyaksikan dari samping, matanya mulai memerah.
Siswa piket lain di gerbang Akademi Shrek mendekat sambil bergumam, "Kali ini aktingnya benar-benar meyakinkan! Lebih baik dari beberapa kali sebelumnya."
“Dasar sok akting!” Ma Hongjun melotot kesal, baru saja melepaskan diri dari pelukan beruang Dai Mubai. Gelombang tekanan spiritual dahsyat penuh kekerasan tiba-tiba memancar dari tubuhnya.
Dua siswa piket yang level Soul Power-nya baru 30-an itu langsung pucat dan mundur ketakutan di bawah tekanan aura tersebut.
Ma Hongjun mengancam dengan kepalan tangan gemuknya, “Dengan kekuatan sehebat gua, apa perlu belajar lagi?”
“Lima tahun tak bertemu, Si Gendut. Kelakuan mesummu tetap sama, tapi kesombonganmu makin menjadi!” Suara nyaring terdengar mendekat.
Ma Hongjun langsung berbalik. Melihat sang pemilik suara, ia membuka tangan lebar-lebar dan berlari, “Wah, Rong Rong jadi cantik sekali! Cepat, biar Kakak peluk!”
"Baju kecil merah muda, celana panjang merah muda, rambut panjang terurai hingga ke pinggul, Ning Rongrong juga telah tumbuh dewasa. Kecantikannya berbeda dengan Zhu Zhuqing. Zhu Zhuqing memancarkan pesona melalui tubuh seksi dan wajah cantik yang dingin, sementara kecantikannya lebih lembut dan harmonis, memancarkan aura bangsawan yang khas seperti Hunwu-nya Menara Sembilan Permata."
Meski usianya di bawah 20 tahun, namun ia sudah memiliki aura kemuliaan yang memancar.
"Si Gendut, mati kau!" Bilah udara berketajaman luar biasa membuat tubuh Ma Hongjun yang sedang berlari berhenti mendadak. Zhu Zhuqing telah melesat seperti bayangan dan memeluk Ning Rongrong.
Tangan besar Dai Mubai menepuk bahu gemuk Ma Hongjun, "Dasar gendut, masih mau cari untung?! Meskipun Xiao Ao adalah Ahli Jiwa sistem makanan, kalau kau sentuh Rongrong sedikit saja, dia pasti akan bertarung sampai mati melawanmu."
Ma Hongjun menghela napas sedih, "Padahal aku ini tampan dan berbakat, generasi langka. Kenapa tak ada gadis cantik yang tertarik? Melihat kalian semua berpasangan, aku jadi iri!"
Dai Mubai kesal, "Kata 'tampan dan berbakat' itu lebih cocok untukku. Jangan kau nodai kata-kata itu." Sambil berkata demikian, ia berteriak ke Ning Rongrong, "Rongrong, mana Xiao Ao?"
Tubuh Ning Rongrong yang sedang memeluk Zhu Zhuqing kaku seketika, matanya langsung memerah, "Aku juga tidak tahu apakah dia akan datang."
Lima tahun telah berlalu, Oscar sama sekali tidak memberi kabar, bahkan tidak mengirimkan sedikit pun informasi ke Sekte Qibao Glazed. Seolah-olah dia menguap begitu saja dari dunia ini.
Ning Rongrong terus menunggunya, tetapi seiring berjalannya waktu, sosok yang dinantikannya tak kunjung kembali.
Saat bersama dulu tak terasa, namun setelah benar-benar berpisah, Ning Rongrong baru menyadari betapa besar posisi Oscar di hatinya. Kerinduan yang begitu menyayat hati membuatnya tak bisa melepaskan diri.
Dia baru menyadari, setelah kepergian Oscar, justru dirinya semakin jatuh cinta padanya.
Setiap mengingat tatapan tajam mengerikan Oscar saat pergi, mengingat perjanjian 10 tahun yang diucapkannya, jantungnya langsung terasa diremas-remas sakit sambil matanya berkaca-kaca. 10 tahun - berapa puluh tahun yang dimiliki manusia dalam hidupnya?
Bahkan dia bisa membayangkan pengalaman seperti apa yang akan dialami Oscar selama 10 tahun ini.
Dia sering lari sendirian ke gunung, berteriak ke langit: "Xiao Ao, kembalilah! Aku tak butuh kekuatanmu, aku hanya ingin kamu kembali! Asalkan kamu kembali, sekaku apa pun peraturan sekte, aku takkan pernah berpisah darimu!"
Namun teriakan itu hanya dijawab gema lembah. Oscar masih belum memberikan kabar sama sekali, bagai burung yang hilang di angkasa.
Ning Rongrong sangat menyesal. Mengapa dulu dia tak punya pendirian? Mengapa tak bisa mencari cara untuk bersamanya? Dia benar-benar takut - takut suatu hari murid sekte tiba-tiba membawa pulang mayatnya.
Untuk mencegah dirinya memikirkan pria itu, selama lima tahun terakhir Ning Rongrong mati-matian menyibukkan diri dengan berlatih. Latihan yang membosankan sekalipun masih lebih baik daripada kerinduan yang menyiksa hati.
Melihat ekspresi Ning Rongrong, Dai Mubai dan Ma Hongjun langsung menyadari sesuatu yang salah. Mereka cepat-cepat mengerumuni Ning Rongrong bersama Zhu Zhuqing, bertanya pelahan padanya.
Di sisi lain, dua siswa yang bertugas jaga jelas ketakutan oleh Ma Hongjun. Setelah berbisik-bisik, salah satunya segera berlari kembali ke akademi untuk melapor.
Menghadapi rekan yang tak dijumpainya selama lima tahun, Ning Rongrong tak lagi sanggup menahan kesedihan. Sambil menangis, ia menceritakan proses kepergian Oscar dulu.
Mendengar ceritanya, Dai Mubai dan yang lain terdiam. Bahkan Ma Hongjun menghilangkan ekspresi bercandanya.
