Tang San tersenyum, "Bukankah ini memang aku? Penampilanku memang berubah. Bolehkah kami masuk dulu ke akademi? Nanti akan kujelaskan. Apakah Dekan Flender, Wakil Dekan Liu Erlong, dan Guru... apakah mereka baik-baik saja?"
Meski masih ragu apakah pemuda tampan dan elegan ini benar-benar Tang San, Delapan Tombak Laba-laba di punggungnya dan Haotian Hammer di tangannya tak mungkin palsu. Zhao Wuji mengangguk, "Mereka baik. Ayo masuk dulu. Kalian ini sedang apa? Kok seperti mau perang? Mau menghancurkan akademi?"
"Dai Mubai" dengan cepat mengambil setelan panjang dari "Hundaoqi"-nya, mengenakannya saat menarik kembali "Hunwu", "Ini salah paham, semua ini salah paham. Kami juga tidak mengenali Xiao San. Sampai sekarang aku masih tidak percaya! Tapi, seharusnya kau tidak tahu waktu pertemuan yang kami sepakati!"
Tang San menghela napas, "Aku akan jelaskan semuanya setelah kita kembali. Sebenarnya, Guru sudah pernah melihat penampilanku seperti ini. Waktu pertemuan juga diberitahukan olehnya. Kalian pasti akan percaya setelah bertemu Guru."
Zhao Wuji mengangguk, "Aku dengar dari Guru bahwa kau pernah kembali sekali, tapi buru-buru pergi lagi. Jangan berdiri saja, cepat masuk. Kalian semua adalah kebanggaan Akademi. Flender si pelit itu pasti akan senang sampai ke langit kalau tahu kalian kembali."
Dengan Zhao Wuji memimpin jalan, tidak ada lagi hambatan. Lima Iblis Shrek mengikutinya masuk ke dalam akademi.
Berkat demonstrasi kekuatan Tang San dan penjelasan singkatnya, perlahan-lahan DAI Mubai dan yang lain mulai mempercayainya.
Bagaimanapun, Tang San saat ini sudah mencapai level lima cincin. Sangat langka orang seusianya yang bisa mencapai level ini.
"San Ge, katakanlah, hadiah apa yang pernah kau berikan padaku?" Ning Rongrong berjalan di samping Tang San sambil bertanya.
Tang San tersenyum, "Masih tidak percaya? Pernahkah kau menggunakan Flying God Claw? Bagaimana dengan senjata rahasia? Apakah Sekte Qibao Glazed masih mempersenjatainya?"
"Ning Rongrong matanya memancarkan kilatan pengertian, "Ternyata kamu benar-benar San Ge. Tapi, kenapa penampilanmu bisa berubah drastis? Sulit dipercaya. Bahkan menjadi sangat tampan.""
"Dai Mubai yang berjalan di depan tak tahan menoleh ke Tang San, tersenyum getir, "Kalau kamu benar-benar Xiao San, aku akan iri. Bakatmu sejak dulu sudah lebih baik dari kami, sekarang malah jadi ganteng begini. Mau hidupin orang nggak sih?""
"Tang San tersenyum, "Kamu sudah punya Zhuqing, tidak mengincar cewek lagi. Buat apa peduli itu? Zhuqing tidak akan pindah hati hanya karena kamu kurang ganteng dariku. Masih belum puas? Nanti ketemu Guru mereka, aku jelaskan sekalian biar tidak usah ulang dua kali.""
"Gedung pengajaran Akademi Shrek sekarang dua kali lebih besar dari dulu, tapi kuota murid tidak bertambah. Fasilitas fisiknya jauh lebih lengkap. Lokasi pelatihan simulasi atribut sudah hampir sempurna, cocok untuk siswa dengan berbagai jenis Hunwu berlatih."
""Xiao Ao kenapa belum datang? Jangan-jangan dia lupa hari penting ini?" Tang San bertanya bingung."
"Mendengar ini, mata Ning Rongrong kembali memerah. Saat itu, mereka sudah memasuki gedung pengajaran. Dai Mubai menepuk bahu Tang San, "Jangan tanya dulu. Nanti ketemu Master baru bicara. Sudah 5 tahun tidak bertemu, kita harus ngobrol panjang.""
Frank Flender bersandar dengan santai di kursi besar di ruang kerjanya. Beberapa tahun terakhir hidupnya terasa sangat tenang. Meski menjabat sebagai dekan, banyak urusan akademi tidak lagi perlu ditanganinya langsung. Urusan administrasi akademi dipimpin oleh Liu Erlong, sementara pelatihan siswa ditangani oleh Sang Master, ahli teori super.
Sebagai dekan, ia bahkan tidak perlu memikirkan masalah dana akademi. Seluruh kebutuhan operasional akademi dibiayai oleh anggaran khusus dari Kekaisaran Tian Dou.
Ditambah perhatian istimewa dari kerajaan, posisinya di Kekaisaran Tian Dou sekarang sangat tinggi, menjadi incaran banyak pejabat yang ingin menjilat.
Mungkin karena kondisi mental yang baik, Soul Power-nya meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kini mencapai Level 83, resmi menyandang gelar Roh Dou Luo. Bahkan Zhao Wuji baru saja mencapai terobosan Level 80. Kini akademi memiliki dua Roh Dou Luo, selain Tuan Bergelar Racun yang jarang muncul. Liu Erlong sendiri kini berada di Level 79, hanya selangkah lagi menuju Level 80.
Sang Dekan sedang merenungkan apakah akan mencoba teh baru kiriman keluarga kekaisaran ketika pintu ruangannya diketuk.
"Pintu tidak dikunci, masuklah," kata Flender dengan malas.
Yang datang ke ruangannya pasti hanya beberapa orang itu saja, rekan-rekan lama yang sudah sangat akrab. Tentu saja semuanya berlangsung santai.
Pintu terbuka, siluet familiar Zhao Wuji muncul.
"Bos, lagi ngapain?" tanya Zhao Wuji sambil tersenyum lebar mendekati Flender.
Frank Flender meliriknya, terkekeh, “Kau datang tepat waktu. Aku baru hendak minum teh. Karena kau sudah di sini, bertarunglah. Hemat tenagaku untuk bangun.”
Zhao Wuji tertegun tak berkutik memandang Flender, “Dekan kita yang mulia, kian hari kau makin malas.”
Flender langsung berpose bak pahlawan gagah, “Sebagai Dekan Akademi Shrek, tugasku mengatur strategi keseluruhan. Urusan remeh tak perlu hamba kerjakan sendiri. Untuk mencetak lebih banyak talenta unggul di Akademi Shrek, setiap hari kupikirkan matang-matang jalur pengembangan di masa depan.”
Zhao Wuji tertawa terbahak, “Cukup lah. Kau bukan cuma makin pemalas, tapi juga makin jorok. Bocah-bocah, lihatlah bagaimana wujud dekan kalian sekarang. Masuklah kalian semua.”
Flender terkesiap. Di kantornya sendiri, ia tak perlu waspada. Baru setelah perkataan Zhao Wuji, Soul Power-nya menangkap jejak aura dari luar dalam gelombang energi.
Pintu terbuka. Lima orang masuk berbaris. Melihat mereka, dekan pemalas nan jorok ini langsung membelalakkan mata.
“Ka...kalian...”
Flender bangkit gemetar dari balik meja. Pandangannya menyapu wajah lima orang di depannya. Shrek Tujuh Monster, kebanggaan abadi di hatinya sekaligus kebanggaan Akademi Shrek. Kembalinya anak-anak ini membuat gejolak semangatnya meluap hingga tak terkendali.
Ma Hongjun cepat-cepat melangkah maju beberapa langkah, memeluk gurunya erat-erat, "Guru, aku sangat merindukanmu."
Dai Mubai tersenyum, "Dekan Flender, Anda lupa janji lima tahun kami? Hari ini tepat jatuh temponya."
Flender memeluk Si Gendut dengan erat, lalu memandang ke arah yang lain.
Saat pandangannya jatuh ke wajah Tang San, dia tertegun sejenak. Yang lain masih bisa dikenali, tapi melihat pemuda berbaju putih yang tampan dan beraura elegan ini, dia ragu-ragu bertanya, "Kamu..."
Tang San tersenyum getir, "Dekan Flender, aku Xiao San!"
Flender menggosok-gosok matanya tak percaya, "Kamu Xiao San? Astaga, pantasan Guru Besar pernah bilang wajahmu berubah banyak setelah Blue Silver Grass mengalami Kebangkitan kedua. Ternyata benar. Aku jadi iri, bocah berbakat ini malah jadi lebih tampan. Luar biasa."
"Iri saja. Percuma." Dua sosok masuk dari pintu, tak lain adalah Guru Besar dan Liu Erlong yang mendapat kabar.
Sebenarnya Tang San ingin langsung menemui Guru Besar, tapi Flender tetap Dekan. Akhirnya mereka semua ke sini dulu. Zhao Wuji yang mengirim orang untuk memberi tahu Guru Besar dan Liu Erlong.
"Guru." Emosi Tang San tiba-tiba bergejolak, aura elegannya lenyap. Dia membungkuk dalam-dalam menghadap Guru Besar.
Master memegang bahu Tang San, tidak membiarkannya membungkuk. Wajah kaku itu tersenyum, gejolak semangat di matanya tak bisa disembunyikan, "Pulang sudah cukup, pulang sudah cukup. Tampaknya kekuatanmu meningkat lagi."
Ning Rongrong dengan manis berkata, "Dekan kita yang mulia, di mana daun teh Yang Mulia? Biar aku menyeduh teh untuk semua."
Flender tak sungkan, tertawa terbahak, "Bagus! Kudengar Rong Rong sudah ditetapkan sebagai penerus Pemimpin Sekte. Bisa dilayani calon pemimpin Sekte Qibao Glazed, ini kehormatan besar."
Zhu Zhuqing di samping tak tahan tersenyum, "Aku akan bantu Rong Rong."
Dai Mubai menyahut, "Benar, Zhuqing sekarang adalah Putri Mahkota Kekaisaran Xing Luo."
Zhu Zhuqing melotot padanya, "Aku sudah menikahimu?"
Dai Mubai terkekeh, "Soal waktu saja, 'kan?"
Flender menyerahkan daun teh ke Ning Rongrong sambil menatap Dai Mubai, "Mu Bai, kau diangkat jadi Putra Mahkota?"
Di hadapan orang-orang terdekat, lima tahun telah membuat Dai Mubai matang sepenuhnya. Ia mengangguk tanpa basa-basi, "Ini tak lepas dari ajaran Dekan dan Master dulu. Tanpa ilmu yang kalian berikan, takkan ada diriku hari ini."
Semua paham, setiap kata Dai Mubai bukan basa-basi kosong. Semuanya lahir dari hati.
Berkat bersama anggota Shrek Tujuh Monster lainnya dan pembelajaran di Akademi Shrek, kepercayaan dirinya akhirnya pulih kembali. Setelah memenangkan Kompetisi Elit Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi Seluruh Benua, selama lima tahun terakhir ini selain berlatih keras, dia juga bertekad memperbaiki pemerintahan sehingga sepenuhnya mendapat pengakuan dari keluarganya.
Kakaknya yang terpuruk semakin tidak mampu menyainginya.
