Oscar menunjuk mayat Beast Cermin, "Kakak, cepat ambil Spirit Bone-nya. Aku akan mengumpulkan darah mereka."
Sambil berkata demikian, Oscar mengeluarkan berbagai wadah dari artefak jiwanya. Sebelum mendapatkan Kemampuan Spirit tingkat enam ini, dia tidak tahu apakah akan berhasil jadi tidak mempersiapkan. Tapi selama dalam kondisi berbahaya ini, barang bawaan yang dibawa cukup banyak. Beberapa wadah bisa dikosongkan untuk menampung darah.
Bagaimanapun, tidak ada Ahli Jiwa yang akan dengan mudah memberikan darahnya, sedangkan Kemampuan Spirit Keenam-nya harus menggunakan darah segar sebagai media. Oscar sudah merencanakan untuk menggunakan darah Ahli Jiwa dengan kekuatan seimbang di hadapannya untuk membuat sejumlah Sosis Besar Cermin yang akan dibawa kemana-mana, cukup untuk perlindungan diri.
Hao Te telah memahami dari perilaku Oscar sebelumnya bahwa Kemampuan Spirit Keenam-nya terkait dengan darah. Matanya memancarkan kelembutan samar, menyadari Oscar sengaja tidak mengambil Spirit Bone itu sehingga memintanya untuk mengumpulkan.
Dengan kekuatan fisik yang dahsyat, kepala Binatang Cermin Bayangan dengan mudah dihancurkan Hao Te, memperlihatkan wujud asli Spirit Bone. Oscar tentu tidak salah melihat - di dalam kepala makhluk itu terdapat tulang kepala Spirit Bone transparan dan berkilau seperti kristal yang mampu memantulkan cahaya. Seluruh tulang kepala itu bagaikan terbuat dari cermin, berkilauan lembut saat terkena pantulan cahaya.
Terasa berat di genggaman, gelombang Soul Power khusus menyebar dari ujung jari Hao Te, membuat matanya tak sadar memancarkan kilau kerinduan. Siapa yang tidak menginginkan Spirit Bone? Apalagi ini adalah tulang kepala yang nilainya hanya di bawah Spirit Bone badan. Bagi para Ahli Jiwa, ini adalah harta yang sangat langka.
Dalam waktu singkat, Oscar telah mengumpulkan darah yang dibutuhkannya. Kembali ke sisi Hao Te, pandangannya secara alami tertuju pada tulang kepala bayangan itu. Namun di matanya, tidak terlihat keserakahan sama sekali. Dengan mendapatkan Kemampuan Spirit keenam yang paling cocok untuknya, ia sudah merasa puas dan tidak memiliki niat serakah. Alasan bertarung adalah agar nyawanya tidak tertinggal di sini.
Kilau keraguan di mata Hao Te perlahan memudar. Kedua tangannya menyerahkan tulang kepala itu kepada Oscar, "Serap ini. Pasti sangat berguna bagimu."
Oscar terkejut sebentar, "Kakak, kenapa kau melakukan ini? Bantuanmu sudah terlalu banyak bagiku. Aku sudah sangat bersyukur mendapat Cincin Jiwa. Spirit Bone ini seharusnya menjadi hakmu. Bukankah kau keluar berburu Binatang Roh demi harta ini?"
Hao Te menghela napas, "Saudara, jangan berdebat denganku lagi. Terimalah ini. Ini lebih penting bagimu daripada bagiku. Efek maksimal hanya tercapai ketika Hunwu dan Spirit Bone dari Binatang Roh yang sama diserap oleh orang yang sama. Kau pasti mengerti ini. Apalagi, nyawaku ini kau yang selamatkan. Meski selama dua tahun ini aku membantumu, tapi kalau bukan karena kau menyelamatkanku dulu, mana ada kesempatan aku membantumu? Aku berhutang nyawa padamu, ini hanya sepotong Spirit Bone saja."
Pertemuan Oscar dengan Hao Te sangat tidak disengaja. Saat itu, Hao Te baru saja disergap dan mengalami cedera serius oleh sekelompok rekan tim perburuan, lalu pingsan di tengah hutan belantara. Beruntung dia bertemu Oscar yang membantunya menetralkan racun dengan Sosis Kecil penetral racun, lalu memulihkan kondisinya dengan Sosis Besar Pemulihan. Ketika musuh mengejar, mereka berhasil kabur jauh berkat Sosis Jamur Terbang, sehingga sepenuhnya mengatasi krisis Hao Te saat itu.
Hao Te sendiri adalah orang yang blak-blakan. Meski tak mengatakannya, hatinya dipenuhi rasa syukur pada Oscar sang penyelamat. Inilah alasan utama kedekatan hubungan mereka dan kepercayaan mutlak Oscar padanya.
"Tapi..." Oscar masih ingin berbicara, namun dihentikan oleh Hao Te.
"Saudara, jangan kau berkata apa-apa. Sebenarnya, memberimu Spirit Bone ini juga ada kepentingan pribadiku. Usiaku sudah lebih dari 50 tahun. Setelah ahli jiwa memasuki usia 60 tahun, meningkatkan kekuatan akan jauh lebih sulit. Seumur hidupku, mencapai tingkat Roh Dou Luo mungkin sudah situasi terbaik. Tapi kau berbeda! Usiamu baru 22 tahun! Aku belum pernah melihat Ahli Jiwa sistem makanan sehebat dirimu. Masa depanmu tak terbatas, bahkan mungkin mencapai level legendaris Ahli Jiwa sistem makanan bergelar Tuan Bergelar. Kau memanggilku Kakak, berarti di masa depan aku bisa bergantung padamu. Semakin kuat dirimu, bukankah sandaranku akan semakin kokoh?"
Oscar tentu mengerti, alasan Haote mengatakan hal ini adalah agar dirinya menerima Spirit Bone ini. Menatap kilauan cahaya yang dipantulkan cermin di hadapannya, dia tidak berkata-kata lagi. Ya, bagi dirinya, memiliki Spirit Bone yang cocok sangatlah penting. Harta karun langka ini mampu meningkatkan kekuatannya ke level yang lebih tinggi.
Dengan penuh hormat menerima Spirit Bone kepala bayangan cermin, Oscar tidak lagi ragu-ragu. Di bawah pandangan puas Haote, matanya terkonsentrasi. Cahaya perak samar mulai melepas diri dari Spirit Bone bayangan cermin. Braak! Seluruh Spirit Bone berubah menjadi aliran udara perak yang menyusup melalui tujuh lubang wajah Oscar, membuatnya terdiam kaku.
Haote mundur selangkah, mengumpulkan Soul Power-nya sambil waspada mengobservasi sekeliling untuk menjaganya. Mayat-mayat di tanah perlahan menjadi dingin. Dalam atmosfer berdarah dan mencekam, seorang Ahli Jiwa sistem makanan yang belum pernah dialami sebelumnya sedang bertumbuh dengan kecepatan mencengangkan.
……
Akademi Shrek.
Seluruh kampus telah berada dalam kegemparan sejak kemarin sore, semua karena pengumuman mengejutkan yang dipasang akademi.
Lima anggota Shrek Tujuh Monster kembali, akan mengadakan pertandingan demonstrasi bersama dua dekan. Di dunia Ahli Jiwa, yang kuat selalu dihormati. Kejayaan yang diciptakan Shrek Tujuh Monster tahun lalu hampir mustahil ditiru. Mereka tidak hanya memenangkan gelar juara Kompetisi Elit Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi Seluruh Benua, tapi usia mereka saat itu juga menjadi rekor permanen kompetisi.
Lima tahun kemudian, lima dari tujuh monster kembali, termasuk Tang San yang paling dinanti-nantikan para murid. Hampir semua siswa Akademi Shrek pernah mendengar guru mereka menggambarkan dengan hidup penampilan Tang San di kompetisi dulu, terutama pertarungan terakhir melawan tim Akademi Kuil Wuhun di final, dimana dia menyelamatkan situasi dan memenangkan hadiah utama.
Setidaknya secara permukaan, bahkan Kuil Wuhun pun tak bisa berbuat apa-apa terhadapnya karena dia tidak melanggar satu pun aturan Kuil Wuhun.
Setiap anggota Shrek Tujuh Monster adalah figur legendaris bagi murid-murid biasa ini. Kembalinya mereka plus pertandingan demonstrasi dengan dua dekan benar-benar peristiwa yang menggemparkan!
Perlu diketahui, kedua dekan sekarang adalah Roh Dou Luo di atas level 80. Pertandingan seperti ini tentu akan menampilkan Kemampuan Spirit super yang megah - sesuatu yang didambakan para Ahli Jiwa level rendah.
Para murid sedang berspekulasi dengan antusias tentang hasil pertunjukan pertarungan, mengingat kembali kisah Shrek Tujuh Monster yang diceritakan para guru. Sementara pihak akademi juga mempersiapkan segalanya dengan intensif. Lokasi pertunjukan berada di pusat gravitasi hutan luas di belakang akademi - tempat ini adalah permintaan khusus dari Tang San dan kawan-kawan.
"Erlong, kau benar-benar mencelakakanku. Apa kau tidak tahu tingkat kegila-an beberapa bocah itu? Lagipula, sebagai Dekan Akademi terhormat, mana mungkin aku mudah turun tangan?" Flender melotot dengan wajah kesal pada Liu Erlong di hadapannya.
Liu Erlong mendengus, "Kalau begitu, mulai sekarang urusan akademi kau yang atur. Hari ini aku yang tampil di pertunjukan, setuju?"
"Eh, ini..." Flender langsung kehilangan kata-kata.
Liu Erlong berkata kesal, "Selama ini Yang Mulia hanya duduk-duduk seperti bos besar tanpa kerja. Sudah saatnya memberi kontribusi untuk akademi. Tunjukkan kekuatanmu di depan para murid, biar mereka mengenal betul sosok Dekan kita yang mulia."
Flender mengerutkan wajah, "Tapi kekuatan lima Monster Kecil itu kan kau tahu. Kalau lima Ahli Jiwa level 60 biasa, mungkin masih bisa kuhadapi. Tapi mereka bukan orang sembarangan. Empat dari lima orang itu memiliki Spirit Bone. Teknik Penggabungan Hunwu Mu Bai dan Zhuqing saja sudah cukup membuatku kewalahan. Apalagi masih ada tiga bocah lain yang mengintai. Bisa-bisa aku jadi bahan tertawaan."
Liu Erlong tersenyum kecut, "Bukannya aku mengatur kamu dan Zhao Wuji berdua? Bukan menyuruhmu sendirian."
Flender tertegun sejenak, "Bukannya pengaturanmu itu untuk kita berdua bergantian?"
Liu Erlong menjawab dengan enteng, "Tentu tidak, pengaturanku untuk kalian berdua maju bersama. Masa aku tidak tahu betapa hebatnya Tang San cs? Bagaimanapun juga kamu adalah bosku, aku tidak mungkin membiarkanmu dipermalukan."
Mendengar ini, Flender langsung lega dan tertawa lebar, "Memang adikku yang baik! Berdua bagus, berdua bagus! Biarpun lima Monster Kecil itu kuat luar biasa, tetap tak bisa lolos dari telapak tanganku."
Liu Erlong memandangnya dengan pandangan merendahkan, "Tadi siapa yang panik begitu? Bos, jangan kira dua lawan lima bisa santai. Monster-monster kecil ini tidak bisa diukur dengan logika biasa. Kemarin saat kuberitahu, mereka langsung setuju, hanya memilih lokasi pertunjukan saja."
Flender tak acuh, "Biarpun mereka jenius di antara jenius, jangan remehkan kakakmu! Aku dan Wuji sama-sama Roh Dou Luo. Di level ini, selisih 20 level adalah jurang tak terjembatani. Normalnya, satu dari kami bisa mengalahkan sepuluh Roh Di level 60 sekalipun, apalagi lima. Ini dua lapis jaminan, kalau kami berdua kalah dari lima anak itu, lebih baik kami pensiun saja."
Liu Erlong terkekeh, "Makanya, pertandingan demonstrasi ini sebenarnya tidak adil. Jadi, aku menambahkan satu kalimat dalam promosi. Asalkan kelima orang itu bisa bertahan selama tiga batang dupa di bawah seranganmu dan Wuji, mereka dianggap menang."
Flender mengangguk, "Bagus juga. Bagaimanapun mereka adalah jenius hasil didikan kita. Kekalahan telak akan memalukan. Dengan batas waktu, hasil seri bisa membuat semua pihak senang. Ngomong-ngomong Erlong, apa kamu sudah memungut biaya tiket dari para murid? Ini bisa jadi pemasukan besar!"
Liu Erlong memutar matanya, "Bos, apa kau sangat kekurangan uang? Seingatku kerajaan baru saja memberikan dana bantuan."
