Dari belakang, Tang San bisa melihat kedua tinju Hu Liena yang terkepal erat, seolah berusaha keras menekan emosinya. Ia tidak banyak bicara, hanya menunjukkan ketenangan yang tak terikat di wajahnya.
Xie Yue di samping terus mengobservasinya, tapi mencoba membaca sesuatu dari ekspresi Tang San, bukankah itu lebih sulit daripada mencapai langit?
Yan sama sekali tidak menyangka Hu Liena akan mengatakan hal seperti itu padanya. Perasaan tersinggung, tidak rela, marah, dan menderita bergolak dalam hatinya. Namun menghadapi Hu Liena di depannya, ia sama sekali tidak bisa meluapkan amarah.
Pandangannya melesat melewati Hu Liena, melontarkan tatapan penuh kebencian ke arah Tang San. Dengan geram, ia berbalik menuju lokasi perkemahan tim.
"Sekarang bolehkah aku pergi? Nona Hu Liena." Tang San berbicara dengan tenang.
Hu Liena berbalik, memandangi pria pertama yang membuat hatinya bergetar ini. Entah mengapa, ia merasa sedikit panik.
Cepat-cepat ia menghampiri Tang San, "Maaf, tadi Yan terlalu impulsif. Jangan kamu hiraukan. Apa kamu harus buru-buru pergi? Bagaimana kalau mampir ke perkemahan kami? Sudah lebih dari setahun kita tidak bertemu, mari bertukar pemahaman tentang wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa."
Tang San menggelengkan tangan, "Tidak perlu. Belum masuk perkemahan Kuil Wuhun saja sudah dianggap musuh. Jika aku masuk, bukankah akan dituduh mencuri informasi? Aku tidak berani mengambil risiko itu."
“Kamu……” Hu Liena melihat sikapnya yang menjaga jarak, mengingat keanggunan yang hilang sebelumnya. Sejenak, bahkan dia yang cerdas pun terdiam tak tahu harus berkata apa.
“Nana, tadi kamu bilang dia juga punya wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa? Takkan kau perkenalkan?” Xie Yue menghampiri adik perempuannya. Berbeda dengan Yan, mantan anggota terkuat Generasi Emas ini memiliki mental yang jauh lebih tenang. Yang menarik perhatiannya adalah sosok Tang San. Pemuda yang mampu membuat adiknya berubah seperti ini jelas luar biasa.
Hu Liena menatap kakaknya, “Tang Yin, ini kakakku. Kak, dia Tang Yin. Saat di Kota Pembunuhan dulu, aku melewati Jalan Neraka terakhir bersamanya. Tanpa bantuannya, mungkin kau sudah tak bisa melihatku lagi.”
Xie Yue sudah menduga sebagian, tak menunjukkan keterkejutan berlebihan. Namun matanya memancarkan rasa terima kasih, “Kalau begitu aku harus berterima kasih. Kau adalah penyelamat nyawa Nana.”
Tang San menggeleng, “Tidak juga. Saat itu kami saling membantu demi tujuan yang sama. Sudah larut, aku perlu cari tempat istirahat. Takkan ganggu kalian lagi.”
Taktik "pura-pura mundur untuk maju" yang digunakan Tang San ini mencapai tingkat kesempurnaan. Dia bertaruh bahwa Hu Liena akan menahannya tetap tinggal.
“Kau belum boleh pergi.” Tiba-tiba suara dingin terdengar. Tang San hanya melihat bayangan berkelebat, dan sosok Tuan Hantu sudah berdiri di hadapannya.
“Kakek Hantu. Bagaimana Kakek bisa datang?” Hu Liena berseru kaget. Dalam hal senioritas, Tuan Krisan dan Tuan Hantu lebih tinggi satu generasi dari Paus Bibi Dong. Karena itu Generasi Emas memanggil mereka "kakek" secara informal, sedangkan dalam acara resmi menggunakan sebutan "tetua".
Wajah Tuan Hantu masih samar. Suaranya tegas dan lugas, "Tadi percakapan kalian semua sudah kudengar. Ada satu hal yang Yan katakan benar. Jika dia mengganggu target kita sampai segala usaha menjadi sia-sia, bahkan aku dan Juhua Guan pun tak bisa lepas dari hukuman. Na'er, kamu pasti tahu betapa pentingnya target ini bagi Yang Mulia Kaisar."
Kilauan dingin berkedip di mata Tang San, "Kalau begitu, kalian ingin menahanku di sini?" Haotian Hammer di tangannya perlahan terangkat.
Mendengar kata-kata Tuan Hantu, Hu Liena langsung panik, "Kakek Hantu, dia tidak akan begitu. Dia temanku. Bagaimana kalau aku membujuknya meninggalkan Hutan Xingdou dulu?"
Tuan Hantu tersenyum dingin, "Kekhawatiran berlebihan akan mengaburkan penilaian! Na'er, ini tidak seperti dirimu yang cerdas. Apa target kita tidak mungkin muncul di pinggiran hutan? Dari arah manapun dia pergi, berpotensi mengganggu target. Meski kemungkinannya hanya sepersepuluh ribu, kita harus tetap mencegahnya."
Wajah cantik Hu Liena memerah, namun dia tak menangkap kesan pembunuhan sama sekali dalam ucapan Tuan Hantu.
“Tidak bisa pergi bukan berarti kami berniat jahat padamu. Pemuda. Kami hanya ingin kamu sementara waktu bekerja sama, ikut bersama kami. Setelah tujuan perjalanan ini tercapai, kebebasanmu akan kami kembalikan. Bukankah kamu datang untuk berburu Binatang Roh ke-6? Aku bisa janji membantumu memilih yang paling cocok. Sebagai imbalan, bagaimana? Kuil Wuhun bukan tempat otoriter. Hanya organisasi Ahli Jiwa biasa.”
Perkataan Tuan Hantu tidak hanya mengejutkan Tang San, bahkan Hu Liena dan Xie Yue juga terheran. Tuan Hantu yang terkenal dingin dan kejam, tiba-tiba menjadi begitu kooperatif?
"Baik, aku setuju." Jawaban Tang San membuat kakak-adik Xie Yue terkejut.
Hu Liena bertanya heran: "Kamu setuju?"
Tang San berkasa dingin: "Tak bisa melawan, tapi dapat keuntungan. Mengapa tidak? Tapi selama bersama kalian, aku tak akan membantu dalam pertarungan."
Tuan Hantu berkata angkuh: "Kuil Wuhun tak pernah butuh bantuan orang. Xie Yue, bawa dia ke perkemahan, tinggal bersama kamu dan Yan. Na Na, kamu tetap di sini, ada yang ingin kubicarakan."
Xie Yue membungkuk hormat: "Baik." Lalu memberi isyarat mengajak Tang San, berjalan mendahului ke depan.
Baru sekarang Tang San merasa sedikit lega. Tujuan pertama telah tercapai. Ini hasil terbaik yang bisa diharapkan.
Melihat dua sosok yang menghilang dalam kegelapan hutan, Tuan Hantu berkata pada Hu Liena: "Tahukah kenapa aku menahannya?"
Hu Liena menggelengkan kepala, "Bagaimanapun juga alasannya pasti bukan karena dia mungkin mengganggu target. Alasan seperti ini hanya Yan yang bisa memikirkan. Hutan Xingdou sangat luas, belum lagi kemungkinan dia bertemu Binatang Roh itu, bahkan jika bertemu, Binatang Roh itu tidak akan menjadi waspada hanya karena satu orang saja."
Tuan Hantu tersenyum, "Inilah Putri Suci pintar kita. Aku menahannya karena dia mungkin bisa membantu kita memecahkan masalah besar."
Hu Liena tergerak hatinya, "Maksudmu... Sekte Haotian?"
Tuan Hantu mengangguk perlahan, "Benar. Terlihat jelas dia sedang dalam situasi sulit. Dia dua kali menyebut dirinya berstatus kebebasan. Mungkin ini penekanan bawah sadar. Tapi setidaknya ini membuktikan hubungannya dengan Sekte Haotian tidak harmonis, bahkan mungkin sudah memisahkan diri. Jika benar demikian, ini kabar baik bagi kita. Jika bisa mendapatkan informasi akurat tentang situasi internal Sekte Haotian darinya, akan sangat menguntungkan operasi perburuan Yang Mulia Kaisar selanjutnya."
Meski secara rasional Hu Liena tahu harus mendukung Tuan Hantu, tapi begitu memikirkan harus berurusan dengan sekte Tang Yin, hatinya langsung merasa ragu, "Kakek Hantu, lokasi Sekte Haotian sudah kita ketahui. Hanya karena investigasi belum tuntas kita belum bertindak. Mengapa harus melibatkan dia? Usianya paling-paling hanya murid generasi ketiga, mustahil tahu banyak rahasia internal Sekte Haotian."
Guimei tersenyum, "Dasar si bodoh, kau benar-benar panik karena khawatir! Masalah Sekte Haotian hanyalah satu alasan aku menahannya. Alasan lainnya adalah untukmu. Kelihatannya kau sudah menyukai bocah itu. Harus diakui, dia memang luar biasa, tak kalah dari Xie Yue dan Yan. Cukup pantas untukmu. Apalagi dia juga memiliki wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa sepertimu. Pasti dia talenta berbakat."
"Tapi, jika kau ingin bersamanya, statusnya akan jadi masalah besar. Jika dia bisa bergabung dengan Kuil Wuhun dan memberikan kontribusi untuk meningkatkan posisinya, maka Yang Mulia Paus mungkin akan lebih mudah menerimanya."
"Itu mustahil." Meski pipinya memerah, Hu Liena langsung membantah perkataan Tuan Hantu, "Kakek Gui, mana mungkin aku bisa membujuknya melawan sektenya sendiri? Lagipula, Sekte Haotian sudah mengasingkan diri, haruskah kita membasmi mereka sampai habis?"
Tuan Hantu bersuara berat, "Nana, jangan pernah ucapkan ini di hadapan Yang Mulia. Kebencian Yang Mulia terhadap Sekte Haotian sangat mendalam. Jika harus memilih satu dari Tiga Sekte Teratas untuk dihancurkan, pasti Sekte Haotian yang dipilih. Dulu, Tang Hao membunuh mantan Paus hingga Yang Mulia hampir gila. Kita dan Sekte Haotian ibarat air dengan minyak. Selain itu, membiarkan bekas sekte terkuat dunia ini tetap eksis seperti menyimpan bom waktu. Karena itu, Sekte Haotian harus dimusnahkan."
Hu Liena masih ingin mengatakan sesuatu, namun dihentikan oleh Tuan Hantu yang mengangkat tangan, "Jika kau ingin yang terbaik untuknya, cobalah bujuk dia bergabung dengan Kuil Wuhun. Masalah pasti ada solusinya. Setidaknya Operasi Perburuan Jiwa kami selalu dirahasiakan. Keputusan akhir bukan wewenang kita, semuanya tergantung pada keputusan Yang Mulia Kaisar. Tapi, kalian berdua memang cocok. Karakter pemuda ini juga baik. Saat keluar dari Kota Pembunuhan dulu, dalam situasi seperti itu dia tidak mengambil keuntungan darimu, sangat langka."
Hu Liena kembali ke perkemahan dengan perasaan cemas, karena ia sadar tak tahu harus bagaimana menghadapi Tang San. Urusan Kuil Wuhun bukanlah wewenangnya, dan bagaimanapun dilihat, meskipun Tang San benar-benar telah meninggalkan Sekte Haotian, mereka tetap berada di kubu yang berseberangan.
Berkali-kali Hu Liena berusaha menghapus bayangan Tang San dari pikirannya, namun gagal. Kegembiraan sesaat saat pertemuan tadi bahkan melebihi semua kebahagiaannya selama setahun terakhir.
Tang San mengikuti Xie Yue memasuki area perkemahan Kuil Wuhun. Sebelumnya ia telah memindai area ini dengan kekuatan spiritual. Matanya menyapu sekeliling, menganalisis situasi dengan cepat. Saat ini, selain petugas patroli, semua anggota lain sudah kembali ke tenda masing-masing. Namun Yan justru berdiri di pintu tenda.
Melihat Xie Yue membawa kembali Tang San, Yan tertegun sejenak lalu melontarkan pandangan bertanya ke arah Xie Yue.
Xie Yue menggeleng lembut padanya, lalu membawa Tang San berjalan mendekat. Ia menjelaskan secara singkat perkataan Tuan Hantu sebelumnya.
"Apa? Dia akan terus bersama kita sampai operasi selesai?" Yan menyesal, menyesali kenapa tadi begitu impulsif. Seandainya waktu itu membiarkan pria bernama Tang Yin ini pergi, pasti lebih baik daripada ikut dalam tim. Setidaknya jika dia pergi, Hu Liena tidak akan bertemu dengannya.
Nada Xie Yue semakin berat, "Ini perintah Tetua Hantu. Yan, jangan terlalu banyak berpikir."
Yan melotot tajam ke arah Tang San, "Bocah, ingat baik-baik. Jika kau berani mendekati Na Na, aku akan segera membunuhmu."
Tang San tersenyum tipis. Nada datarnya justru paling provokatif, "Apa kau punya kemampuan itu?"
"Kau..." Murka yang ditahan Yan hampir meledak. Saat ia hendak nekat bertarung habis-habisan dengan Tang San, suara lembut nan dingin terdengar.
"Sudah malam, istirahatlah lebih awal."
Mendengar suara itu, Yan gemetar ketakutan. Ia tentu tahu pemilik suara tersebut. Menahan amarah, ia berbalik dan masuk ke tenda.
Saat itu, Hu Liena dan Tuan Hantu kembali bersama. Pandangan Hu Liena tertuju pada Tang San yang kebetulan juga menoleh ke arahnya. Tatapan mereka bertemu di udara, mata Hu Liena penuh permintaan maaf. Tang San hanya tersenyum lembut, sekali lagi memperlihatkan keanggunan sempurna itu.
Masuk ke tenda, Tang San tidak lagi memprovokasi Yan yang duduk di sudut dengan mata terpejam, dia juga mencari sudut untuk duduk dan mulai berlatih dengan posisi duduk bersila. Tentu saja, dia tetap waspada. Bukan hanya terhadap Yan, tapi juga Xie Yue.
Sepanjang malam tak ada kejadian. Keesokan paginya, ketika Tang San menyelesaikan latihannya, tenda sudah kosong. Xie Yue dan Yan telah pergi satu per satu tak lama sebelumnya.
Tang San merapikan rencana dan alur pikirannya, baru kemudian keluar dari tenda.
"Makanlah." Sebuah tangan putih mungil mengulurkan sepotong daging asap dan roti kering di hadapannya. Pemiliknya tak lain adalah Hu Liena.
Menerima makanan itu, Tang San mengangguk pada Hu Liena.
Hu Liena berbisik pelan, "Aku benar-benar minta maaf untuk kejadian kemarin. Aku tidak tahu akan membawa masalah sebesar ini untukmu. Tapi Kakek Hantu sebenarnya tidak berniat jahat. Lokasi target misi kita sudah hampir ditemukan. Setelah tugas selesai, kamu bisa pergi kapan saja."
Tang San menjawab datar, "Kupikir kau akan mencoba membujukku bergabung dengan Kuil Wuhun."
Hu Liena tersenyum merekah, membuat bunga-bunga di sekitarnya tampak pudar, "Aku tidak mau mencari malu sendiri. Bukankah kata-kata seperti itu sudah pernah kusampaikan padamu sebelumnya?"
Tang San menatapnya, "Kau gadis yang cerdas."
Hu Liena menghela napas, "Aku anggota Kuil Wuhun. Seringkali aku tidak punya pilihan. Untuk urusan kali ini, aku akan berusaha menebusnya di lain waktu."
Tang San menggelengkan kepala, "Bukankah kau bilang kita teman? Kalau begitu jangan sebut kompensasi. Seorang Tuan Bergelar bersedia membantuku menangkap Binatang Roh ke-6, itu sudah menguntungkanku. Tapi aku penasaran, target apa yang bisa membuat Kuil Wuhun mengerahkan begitu banyak ahli?"
Saat mengucapkan ini, ia berusaha mempertahankan ketenangan yang tak terikat, namun tetap ada kecemasan dalam hatinya. Apakah Hu Liena menjawab langsung pertanyaannya atau tidak akan menjadi indikator sikapnya terhadap Tang San.
Hu Liena menengok ke sekeliling lalu berbisik, "Kami akan menangkap Binatang Roh kuat yang mungkin menimbulkan masalah. Untuk berjaga-jaga, dikerahkanlah banyak orang. Jika nanti bertemu target, jaga dirimu. Tentang targetnya, dengan kecerdasanmu, pasti sudah bisa menebak."
Mengerahkan Tuan Bergelar dan banyak ahli, pasti untuk Binatang Roh 100.000 Tahun. Tang San puas dengan jawaban ini. Ekspresi terkejutnya muncul sebentar lalu menghilang, tanpa meninggalkan celah kelemahan.
Hu Liena mengalihkan topik, "Satu tahun lalu saat berpisah, kau sangat berbeda. Meski masih dingin seperti kemarin, sifatmu banyak berubah. Lebih matang, dan bau amis darahmu sudah hilang."
Tang San tersenyum tipis, "Bukankah kau juga? Jangan lupa, kita sama-sama keluar dari sana."
Hu Liena menghela napas, “Guru telah menghabiskan banyak tenaga untuk menghilangkan bau amis darah di tubuhku, melalui berbagai perawatan baru bisa kembali seperti manusia normal. Tapi, kurasa pemulihanmu lebih baik dariku. Aku tak akan menanyakan urusan keluargamu, tapi jika benar tak ada tempat yang cocok, ikutlah ke Kuil Wuhun bersamaku. Guru pasti akan menghargaimu.”
Senyum dingin mengembang di bibir Tang San, “Lupakan saja. Kuil Wuhun dan Sekte Haotian bagai air dengan api. Mau menerimaku yang berasal dari Sekte Haotian?”
Hu Liena tersenyum cerah, “Itu tergantung apakah kau bisa memikat guruku. Kita harus segera berangkat, bersiaplah untuk berjalan bersamaku. Kita akan memasuki bagian terdalam Hutan Xingdou, setiap saat bisa menghadapi serangan Binatang Roh kuat.”
Tang San terdiam sejenak, “Target kalian ada di kedalaman Hutan Xingdou?”
Hu Liena mengangguk, “Kami sudah berada di sini cukup lama. Dari berbagai tanda, target seharusnya berada di pusat gravitasi Hutan Xingdou.” Alasannya membocorkan informasi ini, selain karena kepercayaan pada Tang San, juga karena tak ada alasan untuk mencurigainya. Kekuatan besar yang dikerahkan Kuil Wuhun kali ini, bahkan satu Tang San pun – apalagi beberapa – takkan berpengaruh. Baginya, ini hanya formalitas membawa Tang San. Namun diam-diam, ia lebih ingin mendekati dunia pria ini.
Beberapa kalimat komunikasi sederhana, Tang San sudah mendapatkan banyak informasi berguna. Xiao Wu berada di pusat gravitasi Hutan Xingdou, ini juga penilaiannya.
Saat itu, suara Tuan Hantu bergema, "Berangkat."
Selama Tang San berbincang dengan Hu Liena, termasuk tenda tempatnya menginap sebelumnya, seluruh perkemahan telah selesai dipersiapkan.
Hu Liena menarik lengan baju Tang San, kemudian bergegas menyusul.
Tang San berjalan di sampingnya, Yan dengan wajah bermusuhan dan Xie Yue dengan ekspresi datar juga telah menyusul. Dua Tuan Bergelar tetap berada di depan dan belakang, hanya saja trio di pusat tim kini bertambah menjadi empat orang.
Yan berjalan di belakang Tang San, pandangan mengancamnya memberikan rasa tidak nyaman seperti duri di punggung, namun Tang San tidak terlalu menghiraukan. Yan ini belum cukup mampu menimbulkan ancaman baginya.
Setelah perenungan semalaman, Yan kini telah pulih kesadarannya. Ia tahu, di hadapan Hu Liena, mustahil baginya menyentuh Tang San. Jika dipaksakan hanya akan merusak hubungannya dengan Hu Liena. Meski secara permukaan Tang San dan Hu Liena terlihat biasa saja, tapi ia terlalu familiar dengan sorot mata Hu Liena - ini pertama kalinya ia melihat Hu Liena memandang seorang pria dengan tatapan lembut seperti itu.
Konon wanita itu sensitif, tapi pria sebenarnya juga sama sensitifnya. Terutama Yan yang hatinya selalu tertuju pada Hu Liena, perasaan ini menjadi sangat tajam. Yan sudah memutuskan, Hutan Xingdou yang penuh bahaya mengintai ini tidak memungkinkan untuk langsung bertindak, tapi bukankah masih bisa memanfaatkan segala sesuatu di sekitar?
Tang San berjalan berdampingan dengan Hu Liena, sambil diam-diam mengobservasi pergerakan tim dan segala sesuatu di sekelilingnya. Ia agak terkejut menemukan bahwa Tuan Hantu dan Tuan Krisan saling berkoordinasi di depan dan belakang, dalam formasi elips ini, seolah aura kedua Tuan Bergelar itu mengisolasi dunia luar.
Tang San tidak berani menggunakan wilayah kekuasaan Blue Silver. Saat ini ia berada di dalam formasi, sekali fluktuasi energi dari wilayah kekuasaannya bersentuhan dengan aura pertahanan mirip barrier kedua Tuan Bergelar itu, mereka akan langsung mencurigainya.
Tuan Hantu yang berjalan di depan mulai mempercepat laju. Seluruh tim melaju dengan kecepatan tinggi seperti angin menerobos hutan. Yang mengejutkan Tang San, sepanjang perjalanan bahkan ketika bertemu beberapa Binatang Roh kuat, makhluk-makhluk itu tidak menyerang, hanya mengawasi dari kejauhan saat tim ini berlalu.
Segera dia mengerti mengapa situasi ini terjadi—karena aura dan wibawa dua Tuan Bergelar. Energi yang menyelimuti tim seperti barrier itu justru menjadi penangkal bagi Binatang Roh di luar. Dengan dua Tuan Bergelar berjalan bersama, berapa banyak Binatang Roh yang berani mengganggu? Karena itu, tim dari Kuil Wuhun ini menghemat banyak waktu.
Namun seiring langkah yang terus melaju, kecemasan mulai merayap di hati Tang San. Karena saat ini dia sama sekali tidak bisa meninggalkan tanda untuk Xiao Wu. Bahkan jika berhasil meninggalkan tanda, mustahil Xiao Wu melihatnya jika benar berada di pusat hutan.
Tak ada yang sempurna. Setelah keberhasilan awal menyusup, Tang San kini menghadapi kesulitan baru.
"Istirahat di tempat." Setelah berjalan cepat selama dua jam, Tuan Hantu di depan akhirnya berhenti dan memberi isyarat untuk beristirahat.
Para ahli Kuil Wuhun segera membentuk lingkaran. Beberapa bertugas berpatroli sementara sisanya langsung beristirahat. Seluruh proses berlangsung tanpa sepatah kata pun.
Hu Liena melirik Tang San, menunjuk tempat di sebelahnya sebagai isyarat agar dia duduk di sana. Tapi sebelum Tang San sempat duduk, Xie Yue dan Yan sudah mengapit Hu Liena di kiri-kanan.
Hu Liena mengerutkan alisnya sedikit, hendak marah. Namun dia melihat Tang San dengan natural duduk berseberangan dengannya, memejamkan mata dengan ketenangan yang tak terikat, seakan semua yang terjadi di sekitarnya tak ada hubungan dengannya.
Hu Liena menyadari, semakin lama dia semakin tak bisa memahami pria ini.
Saat Tuan Hantu mengumumkan istirahat, Tang San telah menyadari barrier di sekitarnya menghilang. Seiring masuk lebih dalam ke Hutan Xingdou, dia telah melihat banyak Binatang Roh yang sangat kuat, dan secara alami mengerti jarak ke pusat hutan semakin dekat. Momen ini adalah kesempatan langka baginya. Pikirannya telah melayang ke Xiao Wu, tak ada ruang untuk memikirkan provokasi Yan.
Wilayah kekuasaan Blue Silver Grass menyebar diam-diam dari bawah tubuhnya. Dengan kekuatan spiritual luar biasa dan perlindungan Blue Silver Grass di sekitarnya, indra perasanya menyebar cepat melalui koneksi dengan vegetasi tersebut.
Kali ini tujuannya bukan mengamati visual. Indra perasanya menjangkau sejauh mungkin, merasakan semua jejak aura yang bisa ditangkap di sekeliling.
Jika ada yang mengobservasi dengan teliti, akan terlihat Blue Silver Grass di tanah bergoyang berirama. Segala informasi berkumpul di otak Tang San seperti salju. Meski setiap petunjuk samar, dengan ini dia memaksakan kemampuan kognitifnya hingga batas, mencari dengan cepat target yang diincarnya.
Sejumlah aura kuat muncul dalam jangkauan penginderaan wilayah kekuasaan Blue Silver, jelas itu adalah satu per satu binatang roh kuat di Hutan Xingdou. Di lokasi mereka berada, tidak ada binatang roh dengan kultivasi di bawah 30.000 tahun. Justru karena itu, dua Tuan Bergelar juga harus memusatkan perhatian, merasakan perubahan di sekitar dengan hati-hati. Jika berada di hutan luar, meski melakukan perjalanan selama 4 jam pun mereka tidak akan beristirahat. Tapi di sini, mereka harus tetap dalam kondisi terbaik.
Satu demi satu aura kuat melintas dalam benak Tang San. Aura milik binatang roh berkultivasi di atas 10.000 tahun ini meski tidak lemah, tapi bukanlah yang dia cari. Yang dia cari adalah aura khas Xiao Wu, aura familiar yang seharusnya setara dengan Soul Power-nya sendiri.
Kesadaran merambat tiba-tiba. Ketika kekuatan spiritual Tang San hampir mencapai tepi, dua aura yang sangat brutal muncul dalam jangkauan penginderaan wilayah kekuasaan Blue Silver-nya.
Saat kedua aura ini muncul, Tang San langsung merasa seolah kepalanya dihantam palu berat. Seluruh tubuhnya gemetar hebat. Matanya terbuka lebar, "Wah!" Dia memuntahkan darah segar. Wajahnya menjadi pucat pasi, tubuhnya limbung jatuh ke tanah.
"Ada apa ini?" Hu Liena yang pertama bereaksi. Dia menyambar Tang San dengan cepat tepat sebelum tubuhnya terjatuh.
“Tadi masih bergerak bebas, kenapa tiba-tiba seperti terkena cedera serius?” Hu Liena panik, segera menyalurkan Soul Power-nya dengan cara selembut mungkin ke dalam tubuh Tang San.
Tapi dia menemukan Soul Power dalam tubuh Tang San sangat penuh, tanpa konsumsi. Namun jejak auranya sangat lemah, tergeletak di pelukan lembut Hu Liena dengan nafas tersengal-sengal.
Kilatan bayangan, Tuan Hantu dan Tuan Krisan hampir bersamaan muncul di sisi Hu Liena. Xie Yue juga terkejut, hanya Yan yang menunjukkan sedikit rasa puas.
Tuan Hantu menekan jarinya ke titik antara alis Tang San. Aliran udara dingin langsung membanjiri otaknya, membuatnya menggigil. Jejak aurnya pulih sedikit tapi terengah-engah, seperti orang yang baru menyelamatkan diri dari tenggelam di tepi pantai, terengah-engah menghirup udara.
Hu Liena bingung memandang dua Tuan Bergelar. Wajah Tuan Krisan terlihat terkejut, meski rupa Tuan Hantu tak terlihat.
“Bocah ini luar biasa! Dia pasti menggunakan kemampuan investigasi spiritual sejenis untuk memindai sekitarnya. Tapi pelepasan kekuatan spiritualnya bahkan tak terdeteksi olehku dan Guimei.”
Hu Liena buru-buru bertanya, “Lalu kenapa dia bisa seperti ini?”
Tuan Hantu bersuara berat: "Seharusnya saat dia menggunakan kekuatan spiritual untuk mendeteksi, dia bertemu dengan petarung pemberani yang jauh di luar kemampuannya. Mereka merasakan keberadaan kekuatan spiritualnya dan memantulkan balik dengan paksa, sehingga membuatnya cedera serius. Dia akan segera sadar, mari kita dengar penjelasannya."
Kesadaran Tang San perlahan pulih. Rasa sakit kepala yang menusuk nyaris membuatnya mengerang. Sejak kebangkitan kedua Blue Silver Emperor, ini pertama kalinya dia mengalami kerugian sebesar ini, apalagi di bidang spiritual yang selama ini dikuasainya. Perlu diketahui, ciri khas wilayah kekuasaan Blue Silver adalah kerahasiaannya yang halus bagai embun membasahi daun. Dua aura kuat yang tiba-tiba muncul itu jelas-jelas mendeteksi keberadaannya lalu melepaskan serangan spiritual, membuatnya terkena efek balik.
Meski terluka parah, pada saat efek balik itu terjadi, kekuatan spiritual Tang San justru merasakan kejernihan yang luar biasa. Selain dua aura yang benar-benar mengerikan itu, ada satu aura lemah lainnya. Dari tingkat kekuatannya, aura ini sebanding dengan miliknya.
Sayangnya, Tang San tidak punya cukup waktu untuk merasakan lebih jauh. Tapi dia hampir yakin, target yang dicarinya telah ditemukan. Meski menanggung kesakitan yang hebat, hatinya lega karena dua aura yang memantulkan kekuatan spiritualnya itu sungguh luar biasa kuat - bahkan melampaui level dua Tuan Bergelar di sekitarnya.
"Ketegangan dalam hati perlahan mereda, kesadaran Tang San berangsur pulih. Ia merasakan segala sesuatu di sekitarnya, kelembutan yang menjadi bantal kepala dan aroma samar itu tentu ia tahu asalnya. Meski tubuh Hu Liena mampu membangkitkan godaan baginya, namun takkan pernah bisa menggoda hatinya.
Dengan bantuan Hu Liena, Tang San berusaha bangkit dan duduk tegak. Saat ini matanya redup, napas beratnya membuatnya terlihat agak kerepotan.
"Tang Yin, apa yang terjadi?" tanya Hu Liena sambil merasa lega melihat Tang San sudah sadar.
Tang San memandang dua Tuan Bergelar di depannya dengan senyum getir: "Awalnya aku ingin memeriksa situasi sekitar untuk mencari Binatang Roh yang cocok. Tapi tak disangka, bertemu makhluk luar biasa kuat. Ia bisa mendeteksi kekuatan spiritualku bahkan melancarkan serangan mental. Andai tak cepat bereaksi, nyawaku sudah melayang tadi."
Mata Tuan Krisan berbinar, suara lembut yang khas terdengar: "Makhluk luar biasa kuat? Seberapa kuat? Di arah mana?"
Tang San menjawab pasti: "Setidaknya setara level Roh Dou Luo. Kemampuan spiritualku termasuk baik di antara Ahli Jiwa selevel. Hanya Roh Dou Luo yang bisa melukaiku dari jarak jauh. Di sana." Tang San menunjuk arah yang terdeteksi wilayah kekuasaan Blue Silver-nya, tak ada yang disembunyikannya.
Mendengar kata Roh Dou Luo, Tuan Krisan tak bisa menahan diri mengerutkan alisnya sedikit, "Hanya tingkat Roh Dou Luo? Sepertinya itu bukan target yang kita cari. Apa mungkin perasaanmu keliru?"
Tang San jelas sedang berbohong, menyembunyikan dua menjadi satu dan mengecilkan kekuatan sebenarnya. Dengan senyum getir dia berkata, "Aku tidak bisa menjelaskan detailnya, karena kekuatan spiritualku langsung terkena Membalik Menyerang saat itu." Meski berkata demikian, dalam hati dia menyungging senyum dingin: Jika kalian benar-benar mencari, bersiaplah menghadapi konsekuensinya.
Jika harus menggambarkan kekuatan dua aura itu, dalam ingatan Tang San hanya ayahnya sebelum menghilangkan kekuatannya yang pernah memberinya tekanan mengerikan seperti itu. Sesuatu yang jelas tak mampu dilakukan dua Tuan Bergelar di hadapannya ini.
Yang lebih penting, pemindaian spiritual Tang San sebelumnya telah menjadi alarm bagi dua keberadaan kuat itu. Masakan mereka tak membuat persiapan?
Tuan Krisan dan Tuan Hantu saling bertatap. Tuan Hantu berkata, "Apapun itu, kita harus periksa. Target pasti di sekitar sini. Lebih baik membunuh yang salah daripada melewatkan yang benar. Bergerak!"
Dua puluh ahli Kuil Wuhun melompat ke udara. Hu Liena hendak membantu Tang San berdiri, tapi Xie Yue sudah lebih dulu menyandarkan laki-laki itu di bahunya. Matanya memberi isyarat tegas pada Yan yang ingin melakukan hal sama. Karena Yan menyimpan permusuhan pada Tang San, Hu Liena takkan mengizinkannya melindungi sang pria. Xie Yue berbeda - dia adalah kandungannya sendiri.
Xie Yue mengangguk pada Hu Liena memberi isyarat agar tenang, tapi Hu Liena masih mengikuti kakaknya dengan gugup, memandang Tang San yang wajahnya pucat pasi menutup mata, seolah seluruh massa tubuhnya bergantung di bahu Xie Yue.
Kilauan dingin memancar deras di mata Hu Liena, kondisi Tang San membuat hatinya tersayat dalam. Keinginan membunuh telah menggelora di relung hatinya.
Bahkan Tang San sendiri tak menyangka, penyelidikan sengajanya justru dianggap sebagai bukti kesetiaan oleh anggota Kuil Wuhun. Baik dua Tuan Bergelar maupun Xie Yue, kewaspadaan mereka padanya berkurang drastis. Tentu saja, sikap Yan padanya tetap tak berubah.
Tim Kuil Wuhun bergerak cepat mengarah yang ditunjuk Tang San. Yang mengejutkan Tuan Hantu dan Tuan Krisan, semakin masuk ke dalam, Binatang Roh sekitar justru berkurang. Makhluk-makhluk kuat yang sebelumnya mengintai menghilang saat mereka menerobos lebih dalam hutan. Hanya kicau serangga dan burung, kesunyian yang berlebihan meningkatkan kewaspadaan dua ahli ini. Sebagai orang berpengalaman, mereka tak akan lengah hanya karena lingkungan yang tenang.
