"Baik." Pemikiran Master bertepatan dengan Tang San yang segera menjawab dengan hormat.
Menarik kembali Delapan Tombak Laba-laba, Tang San mengenakan kembali kemejanya.
Master menghela nafas, "Xiao San, jangan terlalu sedih tentang masalah Xiao Wu. Selama ada kemungkinan untuk menghidupkannya kembali, kita masih punya kesempatan. Setelah kembali kali ini, apa rencanamu?"
Tang San berpikir sejenak, lalu berkata, "Guru, saat ini tampaknya Kuil Wuhun mungkin berniat menguasai seluruh daratan, memperkuat pengaruh mereka di benua ini. Mereka ingin menghabisi semua suara yang bisa mempengaruhi posisi mereka. Baik Anda maupun saya, dengan kekuatan kita sendiri mustahil mengubah keadaan ini. Anda memilih bergantung pada Kekaisaran Tian Dou. Tapi saya tidak ingin melakukan hal itu."
"Oh? Lalu apa rencanamu?" Tujuan kunjungan Master kali ini adalah untuk berbicara serius dengan Tang San. Awalnya dia ingin membujuk Tang San untuk bersama-sama membantu Kekaisaran Tian Dou. Bagaimanapun juga, kekuatan sebuah kerajaan besar cukup signifikan. Jika dimanfaatkan dengan tepat, ini adalah jalan pintas untuk melawan Kuil Wuhun.
Tang San mengerutkan alisnya sedikit, "Guru, memanfaatkan kekuatan Kekaisaran Tian Dou memang metode yang layak. Tapi menurut saya, situasi mencurigakan di dalam keluarga kekaisaran terlalu rumit. Saya tidak punya waktu, juga tidak ingin terlibat dalam pertarungan rumit semacam itu. Hal itu akan terlalu mempengaruhi Kultivasi dan perkembangan saya ke depan. Sebelum datang ke akademi, saya bertemu dengan senior Dugu Bo. Perkataannya membuat saya sangat tersentuh. Anda juga harus berhati-hati..."
Saat itu juga, Tang San menceritakan secara detail perkataan Dugu Bo kepada Master.
“……，Senior Dugu mungkin tidak mengetahui semuanya, aku juga tidak berpikir bahwa Xue Beng lebih baik dibandingkan Xue Qinghe. Hubungan di antara mereka terlalu rumit. Aku khawatir setelah berusaha keras, kita tidak hanya gagal mencapai tujuan tetapi malah terseret dalam masalah. Daripada begitu, lebih baik kita kembangkan kekuatan sendiri. Mungkin dalam satu atau dua hari aku belum bisa melawan Kuil Wuhun. Tapi untuk membuat masalah bagi Kuil Wuhun masih cukup mudah.”
Mendengar perkataan Tang San, ekspresi wajah Master langsung berubah muram. Selama ini, dia juga terlarut dalam dendam. Pilihan untuk bekerja sama lebih erat dengan Kekaisaran Tian Dou hampir tidak dipikirkan matang-matang. Setelah mendengar penjelasan muridnya, dia perlahan mulai tersadar.
“Kalau begitu, Xue Qinghe ini sangat luar biasa. Bukan hanya kita, mungkin bahkan Pemimpin Sekte Ning juga dikelabui. Tapi, dari mana dia mendapatkan racun campuran itu? Apakah ada Ahli Jiwa Racun yang lebih hebat dari Tuan Bergelar Racun?”
Tang San menggelengkan kepala, “Aku juga tidak tahu. Tapi jika harus membuat asumsi, ahli racun yang lebih kuat dari Dugu Bo mungkin ada. Namun ahli sehebat itu belum pernah muncul di daratan, malah mengabdi pada Xue Qinghe. Ini hanya membuktikan satu hal: pasti ada kekuatan besar di belakangnya. Dari situasi Senior Dugu yang merawat Kaisar Xue Ye, jelas kekuatan ini bukan berasal dari Kekaisaran Tian Dou sendiri. Jadi hanya mungkin berasal dari luar.”
Ekspresi Master berubah drastis, “Maksudmu... kemungkinan dari Kekaisaran Xing Luo?”
Tang San menggelengkan kepala, "Tidak, yang paling aku takutkan adalah kekuatan di balik ini adalah Kuil Wuhun."
Suasana di dalam ruangan tiba-tiba hening, Master dan Tang San sebagai guru-murid sama-sama terbenam dalam perenungan singkat. Mendengar analisis sederhana Tang San, Master tiba-tiba merasa hatinya berat. Jika benar seperti yang dikatakan Tang San, lalu apa arti semua latihan yang telah dilakukannya untuk para Ahli Jiwa selama ini?
"Guru, begini rencanaku. Aku ingin mendirikan sebuah sekte sendiri. Tapi aku akan berlindung di bawah naungan suatu kekuatan sambil berkembang perlahan. Dengan ini, aku punya cukup waktu untuk penyanggaan, dan kekuatan yang kumiliki tetap menjadi milikku sendiri. Apapun yang terjadi nanti dalam menghadapi Kuil Wuhun, dengan dukungan sekte, kita bisa menyerang saat maju dan bertahan saat mundur. Semuanya akan lebih terkendali."
Master bertanya, "Kamu ingin aku membantumu?"
Tang San menggeleng, "Sekarang Kaisar Xue Ye sangat mempercayai Guru, Anda tidak bisa pergi. Meskipun situasi internal keluarga kekaisaran kerajaan Tian Dou sangat rumit, kita tidak bisa sepenuhnya meninggalkan mereka. Begitu situasi stabil, aku yakin pertarungan antara Kekaisaran Tian Dou dan Kuil Wuhun tak terhindarkan. Mereka memanfaatkan Guru untuk melatih Ahli Jiwa mereka, kenapa kita tidak bisa memanfaatkan mereka untuk melawan Kuil Wuhun?"
Sorot mata Master tiba-tiba memancarkan kepuasan, "Xiao San, kamu benar-benar sudah dewasa. Tampaknya banyak hal sudah tidak perlu bimbingan guru, kamu bisa mengatasinya sendiri. Jelaskan detail rencanamu. Untuk membantumu, guru pasti akan mengerahkan semua kemampuannya."
Tang San tersenyum tipis. Beberapa hari ini dia telah menyusun kembali alur pikirannya dan sudah memiliki gambaran kasar tentang rencananya.
Menggunakan teknik transmisi suara, Tang San mulai menjelaskan rencananya secara detail kepada Master. Guru dan murid ini berdiskusi di dalam kamar selama dua jam penuh. Ketika Master meninggalkan kamar Tang San, dingin di matanya telah memudar. Selain rasa lega, senyum di wajah kaku-nya tidak hilang meski telah pergi.
Setelah berdiskusi dengan guru, rencana Tang San menjadi lebih matang. Setelah mengantar Master pergi, dia langsung menuju halaman. Kekuatan spiritual dilepaskan, merambat ke arah kamar latihan Ning Rongrong dan Ma Hongjun.
Ma Hongjun sepertinya baru selesai berlatih. Gelombang spiritual Tang San langsung terkonsentrasi, menyentuh kekuatan spiritualnya untuk memanggil keluar. Sementara Ning Rongrong masih dalam kondisi latihan. Belakangan ini dia mengalami pukulan berat. Hatinya terus merindukan Oscar, sementara sektenya mengalami bencana besar. Keberadaannya di akademi lebih untuk mencari hiburan, menghindari pikiran tentang masalah sekte.
Sebagai penerus sekte, seharusnya dia tidak melarikan diri seperti ini. Namun kini Sekte Qibao Glazed bahkan telah kehilangan markas mereka sendiri. Ning Fengzhi yang marah luar biasa mulai kehilangan semangat. Rongrong adalah satu-satunya putrinya, dia tidak ingin sang anak menambah kesedihan di antara anggota sekte. Karenanya, dia membiarkan Rongrong tetap berlatih di Akademi Shrek.
"San Ge, ada perlu apa?" Si Gendut menggeliat kuat. Daging pipinya yang tembem hampir menutupi mata kecilnya yang sesekali berkilat penuh vitalitas.
Ma Hongjun boleh dibilang anggota paling santai di Shrek Tujuh Monster. Kebebasannya dari ikatan membuatnya hidup tanpa beban.
Antara saudara tidak perlu berbelit-belit. Tang San menatapnya, "Gendut, aku ingin mendirikan sekte. Harap kau mau membantuku."
Ma Hongjun tertegun, "Mendirikan sekte? San Ge, kau serius?"
Sorot mata Tang San berkilat, "Bukankah Kuil Wuhun akan menggelar Turnamen Tujuh Sekte Besar setahun lagi? Mari kita buat kekacauan untuk mereka."
Si Gendut menyeringai, "Bikin onar? Aku suka itu! Siapa tahu di turnamen nanti, penampilan gagahku bisa memikat gadis-gadis polos."
Tang San kesal, "Apa isi kepalamu selain perempuan?!"
Hongjun menghela, "Aku juga tak mau! Tapi efek nafsu buruk masa kecil membuatku kecanduan. Sekarang kalau beberapa hari tak sentuh perempuan, rasanya gatal tak tertahankan. Kalian berenam sudah berpasangan, sementara aku lajang. Kalau tak cari hiburan, bisa mati bosan!"
Mendengar kata "berpasangan", mata Tang San langsung redup. Ia memandang Xiao Wu dalam dekapannya, diam seribu bahasa.
Ma Hongjun tentu saja melihat kegelapan di wajah Tang San, buru-buru berkata, "Lihat mulutku ini, lagi-lagi ngomong yang tidak pantas. San Ge, jangan dipikirkan. Mau dirikan sekte apa? Aku pasti bantu. Saudara sendiri, ngapain minta pendapatku? Kasih tahu dulu nama sektemu, biar aku bantu cari ide. Pasti kita cari nama yang keren."
Mata Tang San berkilau tajam, "Nama sekte sudah kupikirkan. Namanya: Tang Men."
"Tang Men? Kok terdengar agak aneh?" Ma Hongjun bingung menatap Tang San.
Tang San menarik napas dalam-dalam, Tang Men, rumah yang pernah dihampirinya selama tiga puluh tahun, kini hanya bisa dikenang dengan cara ini.
Sejak datang ke dunia ini, semenjak kecil Tang San sudah bermimpi mendirikan Tang Men, menyebarluaskan ilmu rahasia Tang Men di Benua Douluo ini. Sekarang, impian itu akan diwujudkan, meski tak sesederhana bayangan masa kecilnya.
Ma Hongjun bertanya, "San Ge, bukannya kamu anggota Sekte Haotian? Kalau dirikan sekte sendiri, apa Sekte Haotian tidak keberatan?"
Tang San tersenyum dingin, "Sekte Haotian sudah tertutup. Meski aku sudah melalui proses pengakuan leluhur, Tang Men dan Sekte Haotian tidak bertentangan. Kedepannya bisa jadi hubungan saling mendukung. Masa depan tergantung pada perkembangan Tang Men kita nanti."
Ma Hongjun tertawa terkekeh, "San Ge, sekarang aku baru sadar, kau benar-benar orang yang punya idealisme. Pokoknya aku ikut kau. Sekarang Tang Men cuma ada kita berdua, kau sebagai Pemimpin Sekte, aku jadi Wakil Pemimpin Sekte boleh ya?"
Tang San tertawa geli, "Sekte belum resmi berdiri, kau sudah ngarep jadi pejabat. Cara membangun sekte konkretnya sudah kupikirkan. Beberapa hari lagi kita mulai. Kalau mau jadi Wakil Pemimpin Sekte, silakan. Aku mau keluar dulu, urusan penting. Kalau Rong Rong selesai latihan, suruh dia tunggu aku, ada yang mau kubicarakan."
Sebelum Ma Hongjun sempat menjawab, suara Ning Rongrong sudah terdengar dari kamar, "San Ge, bicaralah sekarang. Latihanku sudah selesai."
Pintu terbuka, Ning Rongrong keluar dari kamar. Gadis yang dulu sangat lincah ini sekarang tampak lebih tenang, wajah cantiknya bahkan menyiratkan sedikit kesan berusia.
Dengan pandangan lembut memandang Xiao Wu dalam pelukan Tang San, Ning Rongrong berusaha keras tidak menampakkan emosi sedih yang bisa mempengaruhi Tang San.
Tang San bertanya, "Rong Rong, bagaimana situasi Sekte Qibao Glazed kalian sekarang?"
Ning Rongrong menghela napas, "Bisa bagaimana? Saat baru tiba di Kota Tian Dou, kami tinggal sementara di akademi. Setelah diundang Kaisar Xue Ye, Ayah membawa anggota klan pindah ke istana. Kaisar Xue Ye khusus menyediakan area khusus di istana untuk kami."
Tang San berkata, "Saya ingin bertemu Paman Ning, tapi bukan di istana Kekaisaran Tian Dou, terlalu banyak orang di sana. Ada hal yang ingin saya diskusikan dengan Paman. Rong Rong, bisakah kamu mengundang Paman Ning ke sini?"
Secara status, seharusnya Tang San yang mengunjungi. Namun dari ekspresi serius Tang San, Ning Rongrong menyadari San Ge pasti ingin membahas hal penting dengan ayahnya. Tanpa ragu-ragu dia mengangguk, "Baik, saya akan menjemput ayah. Malam ini juga. Setuju?"
Tang San tersenyum, "Tidak masalah. Terima kasih. Tapi selain Paman Ning, jangan beri tahu siapa pun tentang kepulangan saya. Khususnya keluarga kekaisaran kerajaan Tian Dou. Sampaikan pesan asli saya ke Paman Ning, dia akan mengerti kesulitan saya."
Ning Rongrong tersenyum cerah, "Repot apanya? Masih perlu basa-basi antara kita? Tenang saja. Ayah pasti sangat ingin bertemu. Sudah 5 tahun tidak jumpa, kalau tidak saya beri tahu, dia pasti tidak mengenalimu."
Ma Hongjun di samping tak tahan tertawa, "Kalimatmu terlalu ambigu, kalau didengar orang lain bisa mengira hubungan kaliam spesial."
Ning Rongrong melototi dia, "Si Gendut brengsek, jangan bicara sembarangan di depan Xiao Wu. Saya pergi dulu."
Tang San berkata, "Mari pergi bersama. Saya juga perlu keluar." Niatnya mendirikan Tang Men bukanlah ide spontan. Setelah pertimbangan matang, sebuah sekte tak mungkin hanya terdiri dari dia dan Ma Hongjun.
Keluar dari Akademi Shrek, Ning Rongrong tersenyum berpamitan pada Tang San, lalu menuju arah istana kerajaan.
Saat Tang San hendak menuju tujuannya, tiba-tiba kekuatan spiritualnya bergetar halus. Perasaan sedang diawasi membuat kewaspadaannya melonjak.
Meski tidak menggunakan wilayah kekuasaan Blue Silver, seiring peningkatan kekuatan spiritual, bahkan tanpa dikendalikan secara sadar, tubuh Tang San dikelilingi medan magnet spiritual. Jangkauannya tidak luas, tapi jika ada gelombang spiritual yang jelas mengincarnya, ia bisa langsung merasakan.
Ini adalah pintu gerbang Akademi Shrek. Tang San tak merasa takut. Tatapannya membeku, semangat pembunuh dingin tiba-tiba menyebar dari tubuhnya, menusuk ke arah sumber pengawasan.
Dari balik sudut, muncul sosok berbaju jubah abu-abu. Orang ini memancarkan aura yang sulit dipastikan. Tanpa menggunakan wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa, Tang San terkejut menemukan dirinya tak bisa mengunci posisi lawan.
Aura orang ini terasa mirip dengan Tuan Hantu, meski jauh lebih lemah. Tapi fluktuasi energi darinya membuat hati Tang San berguncang. Kilau pembunuh di matanya langsung berkobar.
Tuan Hantu dan Tuan Krisan memimpin pasukan elit Kuil Wuhun memburu Xiao Wu. Mereka termasuk daftar musuh yang harus dibunuh Tang San. Kemunculan orang dengan aura mirip Tuan Hantu yang mengintai ini langsung menyulut api balas dendam di dada Tang San.
Orang Berjubah Abu-abu tidak hanya mengenakan jubah abu-abu, tetapi juga memakai topi bambu di kepala. Dari tepi topi bambu itu tergantung kain kasa abu-abu sepanjang satu chi yang menutupi wajahnya.
"Siapa kau?" tanya Tang San dengan dingin.
Semangat pembunuh yang sama menusuk mulai menyebar dari tubuh lawan - dingin, beraroma darah. Meski tidak sepekat wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa milik Tang San, hanya dari semangat pembunuh ini Tang San bisa menyimpulkan: orang di hadapannya pasti bukan Ahli Jiwa akademisi biasa, melainkan yang telah melewati pembaptisan darah sesungguhnya. Dan jelas, lawan ini menyimpan permusuhan besar padanya.
Utusan Kuil Wuhun? Ini pikiran pertama Tang San. Dia melangkah maju, tiap langkah meningkatkan tekanan yang dipancarkannya. Ia masih enggan menggunakan Hunwu-nya, sebab Cincin Jiwa 100.000 Tahun berwarna merah itu terlalu mencolok.
Untuk menghindari bahaya tak perlu yang mungkin menimpa Xiao Wu, Tang San memasukkannya ke dalam Kantung Serbaguna Ruyi. Semangat pembunuhnya kembali meningkat. Jika lawan terbukti dari Kuil Wuhun, tak akan ada ampun.
Orang Berjubah Abu-abu tiba-tiba menyatukan kedua tangan di belakang punggungnya. Dentang kecil terdengar dari balik tubuhnya.
Mendengar suara ini, Tang San tertegun. Suara itu sangat familiar baginya. Pikirannya bergejolak, dia menghentikan langkah. Menatap lawan, dia bertanya lagi: "Kau siapa sebenarnya?"
Orang Berjubah Abu-abu sama sekali tidak mundur di hadapan tekanan yang dilepaskan Tang San, dan tidak ada fluktuasi emosi yang jelas yang tercipta pada tubuhnya. Ini membuktikan level Soul Power-nya tidak jauh lebih rendah dibandingkan Tang San.
Terlihat satu tangannya meraih ke dalam cadarnya. Melalui Zijin Modong, Tang San samar-samar melihat sesuatu berkilauan berwarna Perak di telapak tangan lawannya.
"Kamu siapa lagi? Mengapa bersama Ning Rongrong?" Suara serak terdengar dari balik cadar.
Mendengar suara ini, Tang San tiba-tiba merasa familiar. Semangat pembunuh di dadanya mereda beberapa tingkat, "Apa hubunganku dengan Rong Rong, urusanmu apa?"
"Rong Rong? Panggilan yang mesra!" Jejak aura Orang Berjubah Abu-abu tiba-tiba menjadi ganas. Tangan di belakangnya melecut keras, dalam dentingan logam, serangkaian bayangan langsung menembak ke arah kaki Tang San.
Sejak suara dentingan halus pertama muncul, Tang San sudah bersiap. Tangan kirinya melambai ringan, belasan jejak cahaya tipis melesat dari ujung jarinya.
Dentuman nyaring disertai percikan api bertebaran di udara. Enam belas jarum terbang yang dilepaskan Tang San memang gagal membalikkan serangan lawan, tapi cukup untuk mengubah arahnya hingga tercerai-berai. Dalam hal penggunaan Senjata Rahasia, mungkin tak ada yang bisa menyainginya di seluruh Douluo Continent.
Pada saat yang sama, kilauan biru bergerak, Tang San akhirnya tidak tahan lagi untuk bertindak. Blue Silver Emperor muncul dengan dahsyat, ribuan Blue Silver Emperor bermandikan cahaya merah dan emas melepaskan diri dari dalam tubuhnya, dengan cepat merayap ke arah lawan.
Dengan kekuatan dan gaya bertarung Tang San, sebenarnya mustahil menggunakan metode serangan seperti ini. Namun serangan lawan memaksanya mengubah strategi. Aura pembunuh di sekujur tubuhnya juga telah berkurang drastis.
Lokasi Akademi Shrek bukanlah area ramai. Waktu itu pagi hari, jalanan sepi. Hanya siswa yang bertugas berjaga di gerbang akademi yang menyaksikan pemandangan ini.
Dua Kuning, satu Ungu, Dua Hitam, satu Merah - enam Cincin Jiwa muncul dengan tenang di tubuh Tang San. Terutama cincin terakhir berwarna merah darah yang penuh aura mistis, hampir membuat orang terengah-engah. Kehadiran enam cincin ini langsung mengubah tekanan yang dipancarkan Tang San secara drastis.
Aura Orang Berjubah Abu-abu jelas tersendat. Dua Kuning, Dua Ungu, Dua Hitam - enam Cincin Jiwa serupa muncul di tubuhnya. Cahaya perak meledak dari kepalanya, dalam sekejap terciptalah sosok identik yang membelah diri.
Ilusi pembelahan diri? Tang San terkejut. Blue Silver Emperor yang dilepaskannya segera menyebar ke sekeliling. Aura cahaya biru memancar dari tubuhnya, wilayah kekuasaan Blue Silver telah digunakan.
Di bawah pengaruh wilayah kekuasaan Blue Silver, semua ujung Blue Silver Emperor tegak berdiri dari tanah, bagai hutan Blue Silver Emperor yang dengan cepat menyelubungi Orang Berjubah Abu-abu dalam jangkauannya.
"Dari mana kamu mendapatkan Zhuge Shennu-mu?"
"Bagaimana kamu bisa memiliki Twenty-Four Bridge Moonlight Night?"
Keduanya hampir bersamaan bicara. Hanya saja suara Tang San penuh keheranan, sementara suara lawannya dipenuhi semangat pembunuh yang lebih menyala.
Melirik sekilas kedua tangan lawan - sepasang tangan yang telah membengkak luar biasa, gelombang kekuatan fisik dahsyat memancar darinya.
Tang San tak bisa menahan kebingungannya, Zhuge Shennu hanya pernah dia berikan kepada Shrek Tujuh Monster dan anggota Sekte Qibao Glazed. Dari gelombang kekuatan yang dipancarkan lawan, tidak mirip dengan orang yang dia duga. Apakah ini anggota Sekte Qibao Glazed? Tapi tak perlu ada permusuhan sebesar ini hanya karena Ning Rongrong bersamaku!
Pergelangan tangan Tang San berputar, Zhuge Shennu miliknya sendiri telah berada di genggaman. "Baik Twenty-Four Bridge Moonlight Night maupun Zhuge Shennu, semuanya memang milikku aslinya. Mengapa aku tak boleh memilikinya?"
Emosi Orang Berjubah Abu-abu jelas memanas: "Kamu brengsek! Itu milik Xiao San!"
Cahaya berkilat di mata Tang San, "Oscar, benarkah ini kamu?"
Mendengar namanya disebut, Oscar jelas terkejut. Suaranya terdengar aneh: "Kamu... kamu mengenalku?"
“Tang San dengan cepat menarik kembali Hunwu-nya, berkata dengan marah: “Omong kosong! Kamu memakai Zhuge Shennu yang kuberikan untuk menyerangku, bahkan menyebut Twenty-Four Bridge Moonlight Night milikku, bertingkah misterius seperti ini—siapa lagi kalau bukan kamu? Dasar kau, benar-benar kembali hidup-hidup.”
Oscar juga tertegun. Pemuda di depannya ini, baik wajah maupun aura-nya, sama sekali tak mirip dengan Tang San dulu. Tapi gejolak semangat yang terpancar dari matanya saat ini jelas bukan palsu. Setelah 5 tahun petualangan di kutub utara yang kejam, dia jauh lebih matang dibanding sebelumnya. Masih ragu mempercayai Tang San, dia mundur dua langkah cepat sambil bersuara berat: “Jangan mendekat dulu.”
Tang San menghentikan langkah, kesal: “Xiao Ao, masih tidak percaya padaku? Ayo, ikut aku temui Guru. Dengan bukti dari Guru, kau pasti percaya. Kalau sudah kembali, ngapain sembunyi-sembunyi begini? Tahukah kau betapa Rong Rong merindukanmu?”
“Aku...” Oscar ragu-ragu, “Kau benar-benar Tang San?”
Tang San menatapnya dengan tatapan intens yang membuat tidak nyaman: “Ayo, kita cari tempat bicara. Akan kujelaskan.” Usai bicara, dia langsung berbalik menuju gerbang akademi.
“Tunggu! Aku tidak bisa masuk akademi. Kita cari tempat di luar saja.” Oscar buru-buru menghalangi. Sambil bicara, dia menarik kembali ilusi pembelah dirinya, kedua tangan kembali normal. Meski belum yakin sepenuhnya, melihat Tang San keluar dari Akademi Shrek dan ekspresi emosional tadi, permusuhan dalam hatinya perlahan memudar. Tapi kewaspadaan tetap tak berkurang.
“Tang San tertegun sejenak, namun tidak banyak bertanya, \"Ayo pergi.\"”
Memimpin jalan, Tang San membawa Oscar masuk ke kedai teh terdekat dari akademi. Sebenarnya ada urusan lain yang harus diselesaikannya, namun dibandingkan dengan kepulangan Oscar, hal itu jauh kurang penting. Baik suara maupun berbagai tanda menunjukkan bahwa pria berjubah abu-abu ini adalah Oscar, namun Tang San merasakan keanehan dalam diri Oscar sekarang. Ia tidak bisa menjelaskan secara pasti bagian mana yang bermasalah.
Keduanya memesan ruang pribadi dan duduk. Tang San berkata pada Oscar: \"Lepaskan topi lebar mu. Kau ini pria dewasa, masak malu-malu?\" Ia perlu memastikan identitas orang ini sebagai Oscar terlebih dahulu, baru bisa menceritakan pengalamannya.
Oscar menjaga jarak dengan Tang San, begitu pula sebaliknya. Hal ini terlihat dari tidak dikeluarkannya Xiao Wu oleh Tang San.
\"Pertama-tama tunjukkan Haotian Hammer mu. Dan sebutkan makanan apa yang pernah kau berikan padaku,\" kata Oscar dengan suara berat.
Tang San tanpa ragu-ragu mengangkat tangan kiri. Haotian Hammer muncul perlahan di genggamannya. Dengan kontrol sengaja, senjata legendaris itu tidak memancarkan aura otoriter aslinya. Bersamaan itu ia berkata: \"Liu Ban Xianlan yang dulu kau makan seharusnya sudah terserap hampir seluruhnya. Sejujurnya, berapa banyak orang seumuran kita yang mencapai level 6 cincin Spirit? Xiao Ao, tahukah kau, Rong Rong banyak menderita selama ini karena kepergianmu.\"
“Xiao San, benarkah kamu?” Saat empat kata "Liu Ban Xianlan" keluar dari mulut Tang San, Oscar sudah percaya. Rahasia ini hanya diketahui oleh Shrek Tujuh Monster dan Master.
Mengangkat tangan kanan, Oscar melepas topi lebar yang menutupi kepalanya.
Penampilan Oscar yang terlihat oleh Tang San adalah wajah berjanggut lebat yang hampir menutupi parasnya. Rambutnya acak-acakan. Satu-satunya fitur wajah yang jelas terlihat mungkin adalah mata peach-nya yang bernuansa kesedihan. Di sudut kiri matanya, sebuah bekas luka memanjang dari sudut mata hingga masuk ke dalam janggut.
Kedua pasang mata mereka bertemu, gejolak semangat dan kegembiraan terpancar jelas. Hampir bersamaan mereka berdiri dan saling berpelukan erat.
Tang San menepuk dada Oscar, "Kalau kamu sudah kembali, kenapa tidak ke Akademi? Kamu pasti sudah tahu kejadian di Sekte Qibao Glazed. Permusuhanmu tadi padaku karena melihatku keluar bersama Rong Rong, cemburu ya?"
Oscar tidak menyangkal, mengangguk pelan sambil menunjuk bekas lukanya, "Dengan wajah seperti ini, bagaimana mungkin aku menemui Rong Rong. Cukup dengan memandangnya diam-diam sesekali."
"Hanya karena bekas luka ini, kamu menghindari Rong Rong?" Nada suara Tang San meninggi.
Oscar tidak menjawab, kembali duduk di tempatnya semula.
“Oscar, bajingan! Kau anggap Rong Rong sebagai apa? Kau tahu betapa dia merindukanmu? Pikir kau Rong Rong akan berhenti menyukaimu hanya karena wajahmu rusak?” Tang San meraih kerah baju Oscar dan mengangkatnya paksa.
Oscar menghindari tatapan Tang San dengan wajah muram: “Xiao San, kau tak mengerti. Rong Rong semakin cantik dibanding lima tahun lalu. Aku memang tidak pantas untuknya. Dengan wajah seperti ini, bagaimana aku berani menemuinya?”
Perlahan melepas kerah baju Oscar dan menurunkannya ke kursi, Tang San kembali ke tempat duduknya dengan tenang. Dia paham, Oscar selalu merasa inferior terhadap Ning Rongrong. Oscar berasal dari keluarga biasa, sementara Rong Rong adalah penerus resmi Sekte Qibao Glazed. Status mereka bagai langit dan bumi. Ditambah Oscar hanyalah Ahli Jiwa sistem makanan. Wajar jika timbul perasaan tak layak. Dulu pun Oscar memilih pergi berpetualang sendirian karena ini.
Kesunyian tiba-tiba dari Tang San membuat Oscar tidak nyaman. Melihat Tang San duduk dihadapannya, Oscar ingin bicara tapi urung mengungkapkannya.
Beberapa hari yang lalu dia sudah kembali. Pertama-tama langsung pergi ke Sekte Qibao Glazed, namun ternyata tempat itu sudah kosong. Setelah bertanya, baru tahu bahwa Sekte Qibao Glazed mengalami malapetaka besar. Saat itu Oscar sangat panik, khawatir Ning Rongrong menjadi korban. Setelah bertanya ke berbagai pihak, akhirnya mengejar ke Kota Tian Dou. Di dekat Akademi Shrek, mendengar Ning Rongrong baik-baik saja, dia terus menunggu di gerbang akademi menanti penampilannya.
Hari ini akhirnya berhasil ditunggunya. Saat melihat Ning Rongrong lagi, jantungnya hampir melompat dari tenggorokan. Tapi tak lama, kegembiraannya berubah menjadi kepedihan. Melihat Ning Rongrong keluar akademi bersama seorang pemuda tampan, sementara wajahnya sendiri penuh bekas luka, hatinya remuk redam. Secara alami timbul permusuhan yang kuat terhadap Tang San. Meski sekarang tahu ini kesalahpahaman, tetap saja dia tak punya keberanian menemui Ning Rongrong.
Setelah 5 tahun berpisah, Tang San menjadi tampan, sementara wajahnya sendiri rusak. Bagaimana mungkin dia yang sudah rendah diri ini menghadapi wanita yang dicintainya?
“Duduk kembali di tempatnya, Tang San menggendong Xiao Wu keluar dari Kantung Serbaguna Ruyi. Begitu keluar dari kantung ajaib itu, kelinci kecil berbulu putih salju yang berkilauan segera menggesek-gesekkan diri ke luka Tang San. Dengan lembut membelai telinga panjang Xiao Wu, Tang San memeluknya di dada sambil berkata datar: "Setidaknya kau masih bisa memandang dari jauh kekasihmu secara diam-diam. Tapi Xiao Wu-ku bahkan sudah kehilangan wujud manusia. Kau mungkin bersedih karena rendah diri, tapi meski aku merana sekalipun, sekarang tak bisa lagi bertemu Xiao Wu-ku."
Sorot mata Tang San sangat tenang, tapi dari ucapannya, Oscar bisa merasakan jelas kesedihan yang begitu dalam.
"Xiao San, apa maksud perkataanmu ini?" Oscar menatap tak percaya ke kelinci putih di pelukan Tang San.
Tang San mengangkat kepala, menatap mata peach-nya. "Aku ingin memberitahumu, ini adalah Xiao Wu. Xiao Wu-ku."
Oscar terpaku. "Ini... Bagaimana ini bisa terjadi?"
Senyum getir muncul di wajah Tang San. "Apa gunanya menjadi tampan? Jika bisa memilih, aku lebih memilih menjadi buruk rupa daripada melihat Xiao Wu menerima trauma apa pun. Tapi sekarang, bahkan jika aku rela mengorbankan segalanya, dia tak mungkin hidup kembali. Hari itu, setelah aku dan Xiao Wu diselamatkan oleh Ayah..."
Oscar mendengarkan dengan diam kisah Tang San tentang pengalaman beberapa tahun terakhir. Tang San bercerita tentang ayahnya yang cacat, ibu yang telah meninggal, dan Xiao Wu yang mengorbankan diri untuk menyelamatkannya. Semua ini, dalam narasi tenangnya, menyentuh hati Oscar secara mendalam.
Oscar mengira penderitaannya selama ini sudah cukup berat, namun dibandingkan dengan Tang San di depannya, tiba-tiba ia merasa kesengsaraannya sendiri tak berarti apa-apa.
Seperti yang dikatakan Tang San, bagaimanapun juga, Ning Rongrong setidaknya masih hidup dan bisa dilihat. Tapi Xiao Wu hanya bisa berubah menjadi kelinci tanpa kesadaran.
“……, sekarang kau tahu dari mana Cincin Jiwa 100.000 Tahun-ku berasal. Jika ada pilihan, aku hanya ingin Xiao Wu-ku kembali. Aku menceritakan ini hanya untuk menyampaikan satu prinsip: hargai orang yang ada di hadapanmu. Jika suatu hari kau benar-benar kehilangan, penyesalan tak akan berguna.”
Mata Peach Oscar telah memerah, “Xiao San, maafkan aku. Tak kusangka, kau dan Xiao Wu ternyata...”
Tang San melambaikan tangan menghentikan Oscar, “Jangan minta maaf padaku. Kau harus minta maaf pada Rong Rong. Ya, mungkin dulu kau tak bisa melindunginya. Tapi yang dia inginkan justru kehadiranmu. Sekarang adalah saat Rong Rong paling rapuh. Jika kau sudah kembali tapi tetap tak menjaganya, kau mungkin akan kehilangannya selamanya. Mengerti?”
“Aku mengerti. Xiao San, aku yang salah. Ayo, aku akan segera kembali bersamamu. Apapun yang terjadi di masa depan, tak peduli apakah Pemimpin Sekte Ning bersedia mengizinkan Rong Rong bersamaku, aku tak akan meninggalkannya lagi. Meski hanya bisa menjaganya dari dekat, aku sudah puas.”
Sambil berkata demikian, Oscar tiba-tiba bangkit berdiri. Kilau di mata peach-nya tak lagi redup.
Senyum lega mengembang di wajah Tang San. Ia membelai bulu Xiao Wu dengan lembut, berbisik dalam hati: Xiao Wu, kau lihat? Rong Rong dan Xiao Ao akhirnya bisa bersatu. Kau pasti senang seperti diriku, kan? Kita juga pasti akan bersama suatu hari nanti. Apapun pengorbanannya, aku janji.
Sebelum menemukan pencerahan, hati Oscar terus disiksa rasa pedih. Kini setelah paham, ia tak sabar ingin segera bertemu Rong Rong. Ia menyambar topi lebar di meja dan bergegas keluar.
