Saat berlatih di bawah air terjun, Tang San berdiri di atas batu bundar licin. Keseimbangannya terlatih sempurna. Kini saat pertama kali menggunakan teknik ini di luar, Soul Power dalam tubuhnya bergolak menciptakan sensasi lega yang luar biasa.
Akhirnya pukulan ke-81 dari 81 Palu terayun. Cahaya putih menyala-nyala tiba-tiba membesar - bukan hanya kekuatan serangan Tang San, tapi juga wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa yang dilepaskannya. Untuk menaklukkan klan Pertahanan ini, ia benar-benar menggunakan semua kemampuannya.
Tai Tan berteriak: "Badak Tua, gunakan Hunwumu!"
Niu Gao saat ini sudah tidak peduli muka lagi, bagaimanapun juga, dibandingkan dengan muka, nyawa jauh lebih penting. Tubuhnya yang memang sudah kekar mengembang dengan cepat, kulitnya seketika berubah menjadi hitam pekat, lapisan keratin yang sangat tebal tiba-tiba muncul. Cincin Jiwa pertama, kedua, dan ketiga yang membutuhkan Soul Power paling sedikit dan kecepatan pelepasan tercepat di tubuhnya bersinar bersamaan. Benar-benar mengubah tubuh gagah Niu Gao menjadi sebuah benteng pertahanan.
Boom——
Teknik Palu Angin Kacau yang telah terakumulasi penuh benar-benar menakutkan. Meski tanpa bantuan Haotian Hammer, pukulan terakhir yang mengumpulkan 81 kali serangan Soul Power Tang San ini, ledakan kekuatan serangannya dalam sekejap tetap membuat orang terkesima.
Kekuatan ledakan tinju itu seotoriter auman harimau dan teriakan naga, kekuatan mengerikan yang pernah membuat air terjun 200 meter mengalir terbalik itu kembali muncul. Soul Power megah tiba-tiba menyerap tubuh gagah itu. Ledakan kekuatan dahsyat seketika meledak.
Dalam dentuman keras, tubuh besar Niu Gao terlontar seperti peluru. Terpengaruh wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa, kekuatan serangan Tang San meningkat beberapa tingkat sedangkan pertahanan Niu Gao menurun. Efek serangan menjadi semakin mengerikan.
Tubuh sebesar gunung itu seketika menubruk dan menghantam lurus dinding aula, menciptakan lubang berbentuk manusia.
"Harus diakui, bangunan Klan Yu benar-benar kokoh. Meskipun seluruh aula berguncang hebat, akhirnya struktur tetap utuh tanpa runtuh."
Tubuh Tang San yang berputar kencang telah berhenti. Dadanya naik-turun tak beraturan. Tanpa bantuan Haotian Hammer, kekuatan Teknik Palu Angin Kacau-nya berkurang drastis. Konsumsi energinya pun melonjak. Seluruh 81 Palu itu menyedot hampir lima puluh persen Soul Power-nya.
Tai Tan bergegas mendekati punggung Tang San. Telapak tangannya menempel di bahu sambil menyalurkan Soul Power ke dalam tubuhnya. Soul Power murni itu memang tak bisa mengisi ulang, tapi setidaknya mampu merapikan aliran energi vitalnya.
Derap langkah berat terdengar dari luar. Niu Gao tadi terlalu asyik mengobrol dengan Tai Tan sampai lupa memerintahkan pelayan menyajikan teh. Guncangan dahsyat ini menggemparkan seluruh anggota Klan Yu.
Seketika lebih dari 20 orang bertubuh kekar membanjiri ruangan. Pemimpinnya memiliki wajah mirip Niu Gao tapi lebih muda. Begitu masuk, matanya langsung menatap Tai Tan.
"Oh, ternyata Paman Tai yang datang. Kenapa Ayah tidak ada? Suara ledakan tadi..." Lelaki kekar itu memberi hormat sambil bertanya dengan wajah penuh tanya.
Tai Tan menatap Tang San, ekspresi wajahnya menjadi sangat aneh. Datang sebagai tamu ke rumah orang, malah meledakkan tuan rumah keluar dari tembok. Tentu saja dia tidak khawatir dengan kesehatan Niu Gao. Jika Tang San menggunakan Haotian Hammer, mungkin bisa benar-benar melukainya. Tapi dengan tangan kosong, bahkan 81 pukulan Teknik Palu Angin Kacau pun takkan bisa melukai Niu Gao yang sudah melepas Hunwu-nya.
Tai Long berbisik di telinga Tang San: "Dia bernama Niu Ben, putra sulung Kakek Niu Gao. Teman baik ayahku juga. Bakatnya jauh lebih kuat dari ayahku. Level Soul Power-nya seharusnya setara dengan Tuan Muda."
Sebelum Tai Tan sempat menjawab, sang tuan rumah sudah kembali. Dari lubang yang rusak, Niu Gao merangkak masuk dengan wajah berdebu dan kotor. Bajunya robek di beberapa tempat, Hunwu-nya sudah ditarik kembali. Tapi debu di tubuhnya dan ekspresi wajahnya yang aneh itu membuat orang tak bisa menahan tawa.
Niu Ben dan anggota klan Pertahanan lainnya tertegun tak berkutik melihat Niu Gao tua itu, semuanya membeku. Niu Ben bahkan menggosok-gosok matanya keras-keras, memastikan ini bukan halusinasi.
"Paman Tai Tan, ini salah Anda. Kenapa baru datang langsung menggertak ayahku?" Niu Ben menahan tawa sambil berkata pada Tai Tan. Karena hubungannya dengan Tai Nuo, ditambah Tai Tan yang melihatnya tumbuh sejak kecil, hubungan mereka sangat dekat. Jadi dia tidak terlalu sungkan.
Tai Tan tertawa terbahak-bahak, "Siapa yang menyuruh ayahmu nekat bersaing? Bukankah ini sudah kuisyaratkan? Tak apa, tak apa, kami dua orang tua hanya saling bertukar pandangan. Kau belum lihat saat Paman dirugikan. Jangan memihak ayahmu!"
Niu Gao melototi Tai Tan, jelas Tai Tan sedang menutupi dirinya. Merasa malu dan marah, amarahnya meledak ke anaknya, "Bajingan! Siapa yang izinkan kalian masuk? Tak lihat aku sedang bernostalgia dengan Kepala Klan Tai Tan? Pergi! Semua pergi dari sini!"
Niu Ben yang sudah berusia 50-an tahun sama sekali tak berani melawan saat dimarahi Niu Gao. Di Klan Yu, Niu Gao adalah otoritas mutlak. Inilah alasan Niu Ben ingin tertawa melihat ayahnya kewalahan.
"Baik, baik, Ayah jangan marah. Aku segera pergi. Kalian berdua tua lanjutkan nostalgia kalian. Aku akan siapkan makanan dan minuman." Setelah berkata, Niu Ben segera melambaikan tangan membawa anggota Klan Yu pergi.
Tai Tan memuji, "Niu Ben bocah ini jauh lebih hebat dari Tai Nuo kami. Makin lihai mengurus urusan. Belum mewarisi temperamen burukmu, bagus, bagus."
"Bagus apanya!" Niu Gao kini menunjukkan wajah tak puas. Dengan geram ia mendekat, membersihkan debu di bajunya, meski enggan tapi harus menghadapi Tang San.
“Bocah, kau menang. Aku tadi sudah menggunakan Hunwu, pukulan ketiga juga tak perlu kuterapkan. Aku orang yang menepati janji. Mulai sekarang, tak ada lagi permusuhan antara klan pertahanan kami dengan ayahmu maupun dirimu.”
Melihat ekspresi Niu Gao yang menggeretakkan gigi, Tang San tak bisa menahan senyum. Ia paham betul bahwa ucapan Niu Gao masih menyimpan dendam terselubung terhadap Sekte Haotian. Tapi ia tak mempermasalahkannya. Meski Sekte Haotian adalah sektenya sendiri, hutang budi mereka pada sekte-sekte cabang seperti ini terlalu besar. Persoalan yang menumpuk selama bertahun-tahun tak mungkin selesai hanya dengan sekali pertarungan. Harus diselesaikan perlahan.
“Hamba hanya memanfaatkan kecerobohan senior. Dalam pertarungan normal, mana mungkin lawan memberi waktu lama pada hamba untuk mengumpulkan tenaga.”
Niu Gao mendengus, “Sudah, kalah ya kalah. Apa kau pikir aku orang yang tidak mau mengakui kekalahan? Tinggallah di sini kali ini.”
Tai Tan terkekeh, “Dari raut wajahmu, aku rasa kau belum rela kalah. Sudah selesai? Kau kalah di bidang pertahanan terkuatmu sendiri oleh anak muda. Tak ada penghargaan khusus?”
Niu Gao membentak, “Penghargaan apa? Mau aku bawa seluruh klan pertahanan untuk tunduk padanya?”
Tai Tan tertawa, “Tak perlu segitunya. Tapi akhir-akhir ini, aku dan Tuan Muda sedang merintis sekte baru bernama Tang Men. Kau berminat gabung? Karena perselisihanmu dengan Tuan dan Tuan Muda sudah selesai, seharusnya tak ada halangan lagi.”
Niu Gao menarik sebuah kursi dan duduk, "Jangan banyak bicara. Dari tadi sudah tahu kau bawa bocah ini pasti ada udang di balik batu. Si kera tua, kulihat kau sudah pikun. Apa kau belum cukup menderita karena ditipu Sekte Haotian? Masih mau kami alami malapetaka lagi?"
Tai Tan menggeleng pasrah, "Sudahlah, sulit menjelaskan sebentar. Dengar, Niu Gao, kau terlalu tidak sopan ke kakakmu ini. Setidaknya hidangkan dulu teh. Lagipula, penampilanmu seperti apa di mata anggota klan? Cepat ganti baju."
Niu Gao melotok kesal ke Tai Tan, "Ini semua gara-garamu. Aku ganti baju dulu." Setelah berkata demikian, ia pergi dengan langkah lebar.
Memandang punggung Niu Gao yang menjauh, Tai Tan berkata ke Tang San: "Tuan Muda, kau benar-benar mengejutkanku! Bagaimana bisa ide menyerang si badak tua di bidang keahliannya muncul? Pantasan kau bersikeras ikut, rupanya sudah punya strategi. Tapi si badak keras kepala, takkan mudah menyerah."
Tang San menghela napas pelan, "Sebenarnya, aku tidak memaksa Senior Niu Gao untuk kompromi. Hanya ingin mencoba melerai dendam masa lalu. Bagaimanapun kita pernah satu keluarga, keadaan 4 klan spesialisasi ini semua karena isolasi Sekte Haotian. Aku cuma ingin berbuat sesuatu untuk mereka. Tak perlu memaksa Senior Niu Gao bergabung Tang Men. Asal mereka tak lagi mendendami ayahku, sudah cukup."
Seperti kata pepatah, utang ayah harus dibayar anak. Saat ini, Tang San mulai membayar utang ayahnya. Ia hanya berharap di masa depan bisa menggantikan ayahnya melerai dendam masa lalu dan menghancurkan musuh sejati.
Baru saja mengucapkan satu kalimat sederhana itu, Niu Gao tiba-tiba kembali dari luar. Berdiri di pintu, ia bertanya pada Tang San: "Bocah, level Soul Power-mu sebenarnya berapa?"
Memandang wajah kesal sang tua yang berwatak jujur, Tang San menjawab sopan: "Soul power hamba level 66. Rohan Tempur Rohan Di spesialisasi sistem kontrol."
Niu Gao tertegun sejenak, "Sistem kontrol? Kapan Haotian Hammer berubah menjadi Martial Soul sistem kontrol?"
Tai Tan mengejek: "Cepatlah ganti baju. Bicarakan ini nanti, bukan perkara yang bisa dijelaskan dalam satu dua patah kata."
Niu Gao melirik Tai Tan dengan ragu, lalu berbalik dan pergi lagi. Langkahnya disertai gumaman: "Level 66, usia 21 tahun sudah mencapai level 66. Ini masih manusia biasa?"
Tak lama setelah Niu Gao pergi, pelayan sudah menyuguhkan teh harum. Jelas ini diperintahkan saat ia keluar pertama tadi. Beberapa anggota keluarga Yu mulai memperbaiki lubang di dinding aula yang ditubruk Niu Gao dari luar.
Tai Tan menyesap tehnya, lalu berkata pada Tang San, "Tuan Muda, kau pasti juga bisa melihat, hubunganku dengan Niu Gao sangat baik. Kami memiliki hubungan yang sangat erat yang melampaui nyawa. Jujur saja, harapanku agar Niu Gao memimpin Klan Yu bergabung dengan Tang Men bukan hanya untuk Tuan Muda. Lebih banyak karena kepentingan pribadiku sendiri. Usiaku sudah lanjut, sungguh berharap bisa hidup bersama saudara seperjuangan selama bertahun-tahun ini. Saling mendukung dan menemani. Aku akan berusaha keras membujuknya. Meski Niu Gao lugu dan blak-blakan, dia sama sekali tidak bodoh. Menurutku, dia akan mengerti. Jika dia bersedia memimpin Klan Yu bergabung dengan Tang Men, tolong beri aku muka."
Tang San tersenyum, "Jika benar begitu, itu justru yang diidamkan! Dengan arsitektur Klan Yu ditambah keahlian pandai besi Anda, bukankah Tang Men akan menjadi benteng tembaga yang tak tertembus?"
Niu Gao tidak lama pergi. Tak berapa lama, dia sudah kembali dengan pakaian bersih. Begitu masuk, kalimat pertamanya masih ditujukan ke Tang San, "Bocah, benar kau level 66?"
Tang San mengangguk.
Niu Gao berjalan duduk di sebelah Tai Tan, matanya memancarkan cahaya berpikir. Tai Tan tidak mengganggunya, membiarkannya merenung sendiri.
Usia 21 tahun, level 66, pertahanannya yang tangguh sama sekali tidak kalah dibandingkan anggota Klan Pertahanan selevel. Kapanpun anak didik Sekte Haotian pernah kekurangan kekuatan serangan? Hal pertama yang dipikirkan Niu Gao adalah prospek masa depan Tang San. Tak diragukan lagi, dalam waktu kurang dari 20 tahun, Tang San pasti akan menjadi ahli kelas atas yang luar biasa kuat.
Bahkan di antara Tuan Bergelar sekalipun, terdapat perbedaan kemampuan yang signifikan. Seperti Tang Hao di puncak kejayaannya yang bisa menghadapi tiga Tuan Bergelar biasa sekaligus tanpa masalah. Hanya dirinya sendiri sudah membuat Kuil Wuhun kalang kabut. Niu Gao paham, menghina ahli jiwa berpotensi seperti ini sama sekali tidak menguntungkan masa depan Klan Pertahanan.
Klan Pertahanan memang memiliki keunikan dalam bidang arsitektur. Lubang di dinding aula telah ditambal dengan rapi dalam waktu singkat.
Tai Tan berkata: "Badak Tua, aku tahu apa yang kau pikirkan. Jangan terlalu banyak merenung. Biar aku teguhkan keyakinanmu. Suruh pelayan-pelayannya mundur."
Meski bingung, Niu Gao tetap menuruti permintaan Tai Tan.
Tai Tan juga memberi isyarat pada anak buahnya. Kecuali Tai Long dan Ma Hongjun, semua diminta menunggu di luar ruang tamu.
Niu Gao memandang Tai Tan dengan bingung, "Kera Tua, untuk apa kau membuat segalanya jadi misterius begini?"
Tai Tan tersenyum tenang, "Aku hanya tidak ingin kamu menyesal di kemudian hari. Juga supaya kamu tahu, sebagai kakak tidak sembarangan mengambil keputusan. Tuan Muda, perlihatkan Hunwu Anda padanya."
Tang San dan Tai Tan saling bertatapan, kilatan kedekatan batin terpancar dari pandangan mereka. Bangkit berdiri, mata Tang San berkilat saat mengangkat tangan kiri. Cahaya hitam bergelegak dan Haotian Hammer telah berada di genggamannya.
Niu Gao memandang Tang San dengan bingung, lalu ke Tai Tan, "Si kera tua, bukankah aku pernah melihat Haotian Hammer? Eh bocah, kenapa tidak ada Cincin Jiwa-mu?"
Tang San tersenyum tipis, "Haotian Hammer hamba memang belum memiliki Cincin Jiwa."
Tai Tan berkata, "Jangan terburu-buru, perhatikan baik-baik."
Tang San memutar pergelangan tangan kirinya, Haotian Hammer menghilang. Kemudian pancaran sinar biru menyala saat ia mengangkat tangan kanan. Blue Silver Emperor berwarna biru-emas menyebar dari sekujur tubuhnya dalam konsentrasi kilauan biru, mengisi ruang tamu dengan aura kehidupan yang subur.
Saat Blue Silver Emperor terlepas, Niu Gao langsung melompat berdiri karena melihat enam Cincin Jiwa mempesona yang bersinar di tubuh Tang San.
"Tidak ada putih, yang terendah adalah kuning. Kuning, ungu, hitam - ketiga warna ini sangat familiar bagi Niu Gao. Sebagai Roh Dou Luo, dia tentu memiliki Cincin Jiwa dengan tiga warna tersebut. Namun ketika melihat kilatan merah darah yang terakhir yang mengerikan itu, otaknya langsung kosong sepenuhnya."
"Jangan heran, hal yang paling tidak kurang pada Tuan Muda adalah keajaiban. Lihat? Ketika pertama kali melihat ini, ekspresiku tak kalah kaget darimu sekarang," kata Tai Tan dengan nada kagum.
Tang San tidak menyembunyikan apapun dari Tai Tan. Orang tua yang sepenuh hati mendukungnya ini telah melihat Cincin Jiwa 100.000 Tahun yang mengerikan itu selama perjalanan. Ekspresinya saat itu hampir sama persis dengan Niu Gao sekarang. Tang San tidak menjelaskan, hanya memandang Cincin Jiwa 100.000 Tahun-nya dengan penuh kesedihan. Tai Tan juga tidak banyak bertanya. Dia mengerti ini adalah bentuk kepercayaan Tang San sekaligus keyakinan yang diberikan padanya.
Niu Gao menelan ludahnya keras-keras, bergumam pelan: "100.000 tahun... Ini benar-benar Cincin Jiwa 100.000 Tahun... Pantas saja pertahananmu begitu kuat. Tapi, dengan levelmu sekarang, bagaimana mungkin bisa menyerap Cincin Jiwa 100.000 Tahun?"
Setiap kali melihat Cincin Jiwa merah di tubuhnya, Tang San tak bisa menahan ingatan akan momen ritual persembahan Xiao Wu. Ekspresinya langsung muram. Dengan hati-hati dia mengeluarkan Xiao Wu dari Kantung Serbaguna Ruyi, "Maaf, Yang Mulia. Aku tak ingin menjawab pertanyaan itu. Seandainya ada pilihan, aku lebih memilih tidak memiliki Cincin Jiwa ini." Sambil berkata demikian, dia perlahan menarik kembali Hunwu-nya.
Tai Tan memberikan isyarat mata ke Niu Gao, menandakan agar dia tidak bertanya lagi. Niu Gao menarik napas dalam-dalam, tiba-tiba ekspresi wajahnya berubah drastis seolah mengingat sesuatu, suaranya gemetar sedikit: "Tunggu, kau... kau punya dua Hunwu?"
Ma Hongjun yang duduk di samping sudah lama tak sabar, "San Ge memang memiliki Dua Jiwa Martial Soul sejak awal! Apa yang aneh dari itu?"
Niu Gao membelalakkan matanya, "Si Gendut, kau bicara seenaknya. Berapa banyak Dua Jiwa Martial Soul yang pernah kau lihat?"
"Eh... ini..." Ma Hongjun langsung tak bisa menjawab.
Niu Gao terengah-engah beberapa kali, baru setelah lama menatap Tai Tan lagi, "Lao Ge, kedatanganmu kali ini membawaku ke permainan judi!"
Tai Tan menghela napas, "Aku tidak memaksamu. Keputusan ada di tanganmu. Aku hanya berharap di sisa usia kita bisa bersama seperti dulu. Setiap hari bisa beradu tenaga, minum bersama. Kau tahu aku bukan orang sembrono. Keputusanku ini punya alasan kuat."
Niu Gao bersuara berat: "Tapi kau juga pasti tahu. Sekte Qibao Glazed dan Keluarga Blue Lightning Tyrant Dragon sudah hancur. Tak perlu tanya siapa pelakunya. Dalam waktu dekat, dunia Ahli Jiwa pasti akan dirombak ulang. Aku harus memikirkan sukuku. Disini pilihan terburukku adalah tunduk pada Kuil Wuhun. Kelangsungan seluruh keluarga harus kujamin."
Tai Tan berkata: "Sekte kami bukanlah sekte ahli jiwa dalam arti tradisional. Secara sederhana, kami lebih mirip pedagang. Hanya saja pedagang yang memiliki kekuatan tempur hebat."
Niu Gao tertegun sejenak, "Pedagang? Aku tidak mengerti."
Tang San tersenyum: "Harus ada pemasukan untuk menghidupi anggota sekte. Klien pertama Tang Men adalah Sekte Qibao Glazed. Mereka juga klien jangka panjang. Kurasa, klien berikutnya akan menjadi keluarga kekaisaran kerajaan Tian Dou. Selain Kuil Wuhun, kami bisa berbisnis dengan siapa saja."
Tiba-tiba, Niu Ben masuk dari luar ruangan. Takut dimarahi ayahnya, dia sengaja mengetuk pintu saat tiba di ambang pintu, "Ayah, Paman Tai Tan, makanan sudah siap. Maukah kalian berbincang sambil makan?"
Niu Gao mengangguk, berkata pada Tai Tan: "Ayo, kita lanjutkan obrolan sambil makan."
Mendengar ada makanan, Ma Hongjun langsung bersemangat. Perutnya sudah keroncongan sejak tadi, tak tahan dia bertanya pada Niu Ben: "Ada daging? Yang potongan besar-besar."
Niu Ben tertawa terbahak-bahak, "Si Gendut, klan kami kekurangan banyak hal, tapi tidak dengan daging. Meski Hunwu kami adalah Badak Raksasa Pelat Baja, kami semua pemakan daging. Dijamin kenyang!"
Saat duduk di meja makan, Tang San langsung paham maksud Niu Ben tentang "pemakan daging". Seluruh permukaan meja bundar berdiameter tiga meter dipenuhi berbagai jenis daging. Hampir tidak terlihat sayuran.
Anggur bahkan langsung dihidangkan tiga guci, jenis yang berisi sepuluh jin. Isinya semua adalah minuman keras. Minum anggur dengan tegukan besar, makan daging dengan potongan besar, mungkin inilah ciri khas orang yang berkarakter lantang.
Tang San selalu mengira nafsu makannya cukup besar, tapi baru setelah duduk di meja ini ia menyadari apa artinya 'katak di bawah tempurung'. Belum lagi Niu Ben dan Tai Long, bahkan nafsu makan dua kepala klan juga luar biasa mengerikan. Potongan daging besar-besar ditelan seolah tak perlu dikunyah. Mangkuk anggur mereka diperkirakan bisa menampung lebih dari satu jin sekaligus. Dan Tang San tak pernah melihat mereka butuh tegukan kedua untuk satu mangkuk anggur.
"Bocah, ayo, minum anggur!" Niu Gao mengangkat mangkuk anggurnya ke arah Tang San.
Wajah Tang San langsung menunjukkan senyum getir, "Senior, lebih baik kalian saja yang minum. Jika aku harus menghabiskan mangkuk besar berisi minuman keras ini, mungkin aku tidak akan bisa tetap duduk di meja."
Niu Gao mengerutkan kening, "Bagaimana bisa anak muda tidak bisa minum anggur? Di usiamu ini, aku sudah bisa minum seperti ikan!"
Tang San tertawa, "Sekarang pun kemampuan minum Senior tetap luar biasa. Karena Senior mengajak, aku akan menemani Senior satu mangkuk." Sambil berkata demikian, ia mengangkat mangkuk anggur di depannya yang hampir tak tersentuh dan menenggaknya habis. Saat meminumnya, ia menggunakan Xuantian Gong untuk melindungi tenggorokannya, dengan cepat mengalirkan cairan anggur ke perut, sama sekali tidak merasakan aromanya.
Niu Gao juga menenggak habis anggurnya, tertawa terbahak, "Nah, ini baru semangat muda yang seharusnya!"
Tang San belum pernah minum alkohol seperti ini sebelumnya dan jarang minum. Saat ini dia hanya merasakan panas membara di perut, wajah tampannya memerah karena kepanasan, sampai tidak bisa bicara.
Ketika Tang San diam-diam menyesali tindakan impulsifnya, tiba-tiba Xuantian Gong dalam tubuhnya bergerak halus. Sebuah sensasi dingin menyatu dengan panas membara, aliran darah dalam tubuhnya seolah dipercepat. Rasa terbakar itu segera berubah menjadi aliran hangat yang menyebar ke seluruh tubuh, tidak hanya menghilangkan rasa sakit tapi juga memberikan perasaan lega pada pembuluh darahnya.
Sebelumnya dia hanya minum bir gandum dengan kadar alkohol rendah. Ini pertama kalinya dia mencicipi minuman keras dan merasakan efeknya.
Sebenarnya kapasitas alkohol sangat terkait dengan kondisi fisik. Kondisi tubuh Tang San bisa dibilang sempurna - tubuh yang telah ditempa ribuan kali memiliki daya serap alkohol yang luar biasa. Terutama setelah pencucian meridian oleh dua herbal immortal tingkat dewa: Bājiǎo Xuánbīng Cǎo dan Lièhuǒ Xìng Jiāo Shū. Meski tidak bisa disebut kebal racun, menyerap sedikit minuman keras bukan masalah.
Alkohol dapat mempercepat peredaran darah manusia. Konsumsi sedikit alkohol sebenarnya bermanfaat bagi tubuh. Kemampuan penyerapan tubuh Tang San memungkinkannya mencerna minuman keras ini dengan sempurna.
Niu Gao melihat wajah Tang San yang sudah memerah setelah menghabiskan satu mangkuk anggur, segera menyadari bahwa pemuda ini pasti jarang minum alkohol. Fakta bahwa dia bisa meneguk habis satu mangkuk besar tanpa bisa bicara lagi, sudah merupakan bentuk penghormatan besar padanya. Hatinya mulai menaruh simpati lebih pada Tang San.
Setelah menarik napas panjang, Tang San mulai pulih dan berkata pada Niu Gao: "Senior, hamba benar-benar tidak tahan alkohol. Sepertinya hanya bisa menemani Senior satu mangkuk saja."
Niu Gao tertawa terbahak: "Baik! Aku tidak akan memaksamu. Akhirnya aku bisa mempertahankan muka di meja minum ini. Kau benar-benar hebat, sejak menetap di Kota Longxing, ini pertama kalinya aku kalah telak."
Tang San tahu dendam tersisa dalam diri Niu Gao atas kekalahan sebelumnya, tersenyum: "Sebenarnya itu hanya trik hamba. Jika bicara kemampuan pertahanan sejati, mana mungkin hamba bisa menandingi Senior?"
Niu Ben yang berdiri di samping merasa ada yang aneh dengan percakapan ini, hendak bertanya namun dihentikan oleh pandangan Tai Tan.
Niu Gao berkata: "Kalah ya kalah. Kau tak perlu menambahkan emas di wajah orang tua sepertiku ini. Tampaknya aku benar-benar sudah tua."
Tang San berkata, "Hamba bukan bermaksud rendah hati. Sebenarnya, hamba mendapat keuntungan besar. Secara kasat mata, syarat hamba untuk tidak menggunakan Kemampuan Spirit tampak merugikan diri sendiri. Namun kenyataannya, justru merugikan Yang Mulia. Bahkan dengan Kemampuan Spirit, peningkatan pertahanan Hunwu hamba masih jauh di bawah Hunwu Yang Mulia. Selain itu, Teknik Palu Angin Kacau hanya bisa menunjukkan kekuatan penuh dalam kondisi terkumpulnya tenaga yang memadai. Hamba menggunakan kelebihan diri untuk menyerang kelemahan Yang Mulia, sehingga secara kebetulan mendapat pengakuan. Jika sejak awal Yang Mulia langsung menyerang dengan kekuatan penuh, hamba pasti takkan sanggup bertahan. Alih-alih kemenangan hamba, lebih tepat disebut sebagai kebaikan hati Yang Mulia yang menyayangi generasi muda."
Mendengar perkataan Tang San, Niu Gao tertegun. Kekesalan di hatinya sedikit mereda. Ia tertawa, "Bocah baik, kau memang pandai bicara. Seingatku dulu Sekte Haotian tidak punya anggota sefasih kau."
Seketika itu, Niu Ben tak bisa menahan diri lagi. Ekspresi wajahnya berubah, "Ayah, dia anggota Sekte Haotian? Anda..."
"Diam!" Niu Gao melototi anaknya, "Meski berasal dari Sekte Haotian, aku sudah berjanji bahwa perseteruan kita dengan Sekte Haotian tak ada hubungannya lagi dengannya. Dia dibawa oleh Paman, mulai sekarang dia adalah teman klan Yu kita."
Niu Ben terdengar agak bingung mendengar perkataan ayahnya. Dia tahu betapa dalam kebencian ayahnya terhadap Sekte Haotian. Pemuda di hadapan ini ternyata bisa membuat ayahnya melepaskan kebencian itu, pasti bukan hanya karena campur tangan Tai Tan.
Niu Gao kembali menenggak semangkuk anggur bersama Tai Tan dan bertanya, "Lao Tai Tan, jelaskan lebih detail tentang Tang Men kalian itu."
Tai Tan mengangguk, "Tang Men kami didirikan di kediaman Klan Kekuatan. Utamanya memproduksi senjata khusus bernama Senjata Rahasia. Untuk dijual dan memperkuat kekuatan sendiri. Klan kami terkenal dalam bidang penempaan. Tuan Muda membawa desain-desain luar biasa. Jika bisa diproduksi massal, akan sangat mematikan bagi Ahli Jiwa level rendah. Begitu sukses, status kami di dunia penempaan tidak akan rendah seperti sekarang. Jika dikelola baik, bahkan bisa mengancam Kuil Wuhun."
"Senjata khusus yang bisa mengancam Ahli Jiwa?" Niu Gao memandang Tai Tan dengan setengah tak percaya. Dia tidak meragukan perkataan sahabatnya, tapi secara rasional sulit menerima kenyataan ini.
Tang San mengeluarkan Zhuge Shennu dari pelukannya. Seperti pepatah 'Lebih baik melihat langsung daripada mendengar ribuan kali', demonstrasi nyata lebih efektif daripada penjelasan panjang lebar tentang kekuatan senjata tersembunyi Tang Men.
Di bawah sorotan mata yang lain, dalam dentangan suara mekanisme pegas, Tang San telah memasang pegas Zhuge Shennu dengan sempurna.
“Senior, bisakah Anda menggunakan Hunwu untuk menahan? Dengan begitu Anda bisa merasakan kekuatan sebenarnya.”
Melihat kotak hitam kecil di tangan Tang San, Niu Gao semakin meragukan pernyataan Tai Tan. Bagaimana mungkin benda sekecil ini bisa mengancam Ahli Jiwa?
Tai Tan berkata: “Lembu Tua, jangan pernah meremehkan ini. Dalam jangkauan tertentu, daya penghancurnya sangat dahsyat. Aku pernah mencobanya. Benar-benar luar biasa. Ahli Jiwa di bawah Level 40 sulit bertahan, bahkan yang melebihi Level 40 jika tidak segera menggunakan skill pertahanan bisa tewas dengan mudah. Kau tahu Sekte Qibao Glazed? Mereka diserang bersamaan dengan Keluarga Blue Lightning Tyrant Dragon. Murid sekte keturunan langsung Qibao Glayed bisa selamat bukan karena belas kasihan penyerang, atau kurangnya ahli dalam serangan. Semua berkat senjata Zhuge Shennu ini. Dengan ratusan Senjata Rahasia ini, mereka berhasil menahan serangan gelombang pasukan penyergap.”
Niu Gao terkejut bukan main, “Kau serius?”
Tai Tan menunjuk Zhuge Shennu di tangan Tang San, “Coba sendiri dan kau akan tahu.”
Niu Gao tidak lagi ragu-ragu, segera melepas Hunwu-nya. Jaket compang-campingnya sekali lagi terkoyak oleh pertahanan otot yang luar biasa kuat. Cincin Jiwa pertama, kedua, dan ketiga di tubuhnya bersinar serempak, menghasilkan lapisan keratin hitam seperti pelat baja yang menyebar rapat di sekujur tubuhnya.
"Ayo, bocah. Pertahananku sekarang setara dengan ahli jiwa level 50 yang bertahan sepenuh tenaga."
"Leluhur, berhati-hatilah." Tang San berseru pendek sambil menekan tombol peluncur Zhuge Shennu.
Dalam jarak sedekat ini, hampir tak ada yang melihat jelas bentuk semburan Zhuge Shennu. Hanya terlihat bayangan samar berkelebat, diikuti rentetan suara 'pupuk' di depan dada Niu Gao.
Enam belas anak panah tanpa terkecuali terpental kembali. Tang San menggerakkan tangannya, menggunakan Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga untuk menarik kembali proyektil itu.
Pandangan semua orang tertuju pada dada Niu Gao. Di pelat baja pertahanannya yang tebal, tertinggal 16 bekas putih rapi dengan kedalaman sekitar setengah jari.
Tang San tak kuasa mengeluarkan pujian: "Leluhur, pertahanan yang luar biasa."
“Niu Gao menyeringai, menggosok bekas di depan dadanya dengan tangan. Pelat baja sembuh secara ajaib dengan cepat,” “Agak sakit. Si kera tua, kau tidak berlebihan. Jika ini digunakan pada Ahli Jiwa di bawah level 40, pasti takkan bertahan. Bagaimana benda kecil ini bisa memiliki kekuatan sehebat itu? Sungguh sulit dipercaya! Setelah Sekte Tang resmi berdiri, jual juga beberapa ke kami. Klan Yu kami selalu lemah dalam serangan. Benda ini bagus.”
Tai Tan tertawa terbahak-bahak, “Ini masih yang standar. Masih ada Senjata Rahasia kelas atas. Bahkan master jiwa level 70+ pun belum tentu bisa menahan yang asli. Boleh saja kau beli, aku yang tentukan harga modal. Tuan Muda, berapa harga modal Zhuge Shennu kita?”
Tang San berpikir sejenak, “Katakanlah 60 koin emas.”
“Semahal itu?” Niu Gao membelalakkan matanya ke Tang San. Keluarganya yang bergerak di bidang desain dan konstruksi arsitektur hanya mendapat pendapatan ratusan koin emas per bulan. Tidak semua klan sekaya Sekte Qibao Glazed.
Harga yang disebut Tang San sebenarnya wajar. Biaya produksi aktual Zhuge Shennu sekitar 30 koin emas, tapi jika ditambah upah tenaga kerja, anak panah beracun, dan biaya lainnya, 60 koin emas memang harga modal sebenarnya.
Saat itu, Tang San menjual kepada Sekte Qibao Glazed dengan harga 500 koin emas untuk satu set lengkap. Dalam set senjata rahasia ini, yang paling utama adalah Zhuge Shennu. Disertakan juga pelontar lengan, Han Sha She Ying, busur punggung, dan lain-lain. Total biaya produksi tidak melebihi 200 koin emas.
Tang San tersenyum, "Zhuge Shennu ini dibuat dari Inti Besi Murni dengan teknik pengecoran tingkat tinggi. Anak panahnya sendiri dilapisi racun. Kalau bukan karena lapisan keratin di dada Tuan, mungkin sudah keracunan. Nanti mohon dibersihkan dengan teliti. Biaya produksi setiap unit Zhuge Shennu memang mencapai 60 koin emas. Jika dijual ke pihak luar, harganya sekitar 150 koin emas ke atas."
Niu Gao melihat ke Tang San lalu ke Tai Tan, "Kenapa kalian tidak merampok saja? Penghasilan satu bulan Klan Yu kami pun tidak cukup membeli beberapa barang ini."
Tai Tan menatap Niu Gao dengan tatapan penuh makna, "Makanya, masa depan cerah Tang Men kita! Tidak akan muncul di pusat konflik, tapi tetap mendapat keuntungan. Berada di Kota Tian Dou yang relatif aman. Mengamati perubahan dari jauh."
