“Tetua Tai Tan, Anda tidak bisa muncul besok. Target Anda terlalu mencolok. Jangan sampai bocor informasi. Si Gendut, besok kau ikut aku. Hanya kita berdua.”
Tai Tan ragu sejenak, berkata, “Tuan Muda, di sana ada beberapa puluh Ahli Jiwa. Hanya berdua, apa tidak terlalu sedikit?”
Tang San menggelengkan kepala, “Dua orang cukup. Satu membunuh, satu membakar.”
Kecuali Xiao Wu, semua yang lain merasa merinding tanpa alasan saat mendengar kalimatnya. Ekspresi datar Tang San tiba-tiba terlihat menyeramkan.
Satu hari berlalu dengan cepat. Tang San menunggui Xiao Wu di kamar, berlatih saat gadis itu tidur. Oscar, Ning Rongrong, dan Ma Hongjun berkeliling di Kota Gengxin.
Senja hari berikutnya, Si Long datang.
Saat itu, trio Oscar belum kembali. Di penginapan hanya ada Tang San, Xiao Wu, Tai Tan, serta dua anggota klan Tai Tan.
Tang San membawa Xiao Wu ke kamar Tai Tan untuk menemui Si Long.
Silong berkata, "Berbagai logam sudah hampir semua siap. Karena sebagian besar adalah logam langka, dua hari ini aku hampir membersihkan semua stok asosiasi. Akhirnya terkumpul semua. Hanya tinggal sedikit besi misterius yang akan diantar besok pagi."
Tang San tersenyum, "Kalau begitu, kami sangat berterima kasih pada ketua."
Silong tertawa kecil, "Ah, tidak usah berterima kasih. Aku justru berharap kalian sering-sering datang lagi ke sini."
Tai Tan bertanya, "Lao Gao si orang tua itu mana? Apa yang dilakukannya dua hari ini?"
Begitu mendengar nama Lou Gao, wajah Silong langsung berkerut senyum getir, "Wakil Ketua Tai Tan, Paman Tai Tan-ku, sebenarnya apa yang kalian berikan kepada guru itu? Dua hari ini guru tidak tidur sama sekali, bahkan lupa makan. Sepanjang hari hanya memandangi gambar teknik itu sambil sesekali mencoba mempraktekkannya. Seperti orang kesurupan."
Tang San dan Tai Tan saling pandang lalu tertawa. Dulu ketika Tai Tan pertama kali melihat gambar teknik Hujan Bunga Prunus, reaksinya juga persis sama. Hanya saja Tang San memberikan seluruh gambar teknik kepada Tai Tan sehingga masih bisa dipahami, sedangkan yang diberikan ke Lou Gao hanya sepertiga gambar teknik. Bagian-bagian misteriusnya justru lebih banyak dan sulit dimengerti.
Tai Tan berkata, "Tidak apa-apa, biarkan saja dia mempelajarinya. Besok kita akan meninggalkan Kota Gengxin. Saat itu kita bawa langsung dia pergi. Tenang saja, malam ini aku akan mengingatkannya untuk mengumumkan pengangkatanmu sebagai ketua asosiasi yang baru."
Si Long masih merasa khawatir, "Paman Tai Tan, izinkan saya memanggil Anda seperti ini. Sejujurnya, saya tidak tenang melihat Guru pergi sendirian." Dia sebentar lagi akan menggantikan posisi Ketua, sehingga tidak menggunakan sebutan Wakil Ketua untuk Tai Tan.
Tai Tan tertawa getir, "Apa? Kau takut kami akan mencelakakannya? Tapi sekarang, bahkan jika kami melarangnya ikut, mungkin dia akan merengek-rengek ingin ikut kami kembali ke Kota Tian Dou. Aku tahu daya tarik benda itu. Tenang saja, Lou Gao akan aman bersamaku. Siapa tahu dalam beberapa tahun, profesi Pandai Besi kita akan mulai berkembang. Nanti kau akan mengerti mengapa Lou Gao bersikeras ikut kami."
Sorot mata Si Long menunjukkan pemikiran mendalam, "Saya sudah berdiskusi dengan beberapa adik seperguruan. Beginilah: Dari empat murid senior, dua akan ikut pergi. Di antara kami, selain Si Di yang masih tingkat Master, sisanya sudah mencapai tingkat Grandmaster. Saya akan mengirim Si Yu dan Si Kai, dua Pandai Besi tingkat Grandmaster, untuk menemani kalian ke Kota Tian Dou sekaligus merawat Guru. Bagaimanapun Guru sudah lanjut usia."
Mendengar ini, Tang San dan Tai Tan sama-sama merasa sangat gembira. Pandai Besi Grandmaster bukanlah hal yang mudah ditemukan. Tang San pernah mendengar dari Tai Tan bahwa level Grandmaster sebenarnya hanya selangkah lagi dari Pandai Besi Dewa. Nilai dua Pandai Besi Grandmaster bagi Tang Men sama sekali tidak bisa diukur dengan uang. Ditambah lagi dengan Lou Gao. Bagi Tang San, kontribusi ketiga orang ini jauh lebih berharga dibanding semua logam yang dibeli kali ini.
Tang San menjawab tanpa ragu-ragu: "Kalau begitu mari kita putuskan begitu. Ketua Si Long, tenang saja, kami pasti akan memperlakukan Sesepuh Lou Gao dan dua murid Anda dengan baik. Seperti yang dikatakan Tetua Tai Tan, mungkin tidak lama lagi profesi pandai besi akan bangkit kembali di seluruh benua."
Saat mereka sedang berbincang, suara riang Ning Rongrong terdengar dari luar, "Kami sudah kembali."
Ning Rongrong langsung mendorong pintu masuk sambil tertawa tanpa mengetuk, ekspresinya langsung menjadi lebih sopan setelah melihat Si Long di dalam ruangan. Oscar dan Ma Hongjun mengikutinya masuk ke kamar.
Si Long tersenyum lembut bertanya, "Bagaimana hasil yang kalian dapatkan?"
Ning Rongrong tetap tersenyum ceria, "Cukup baik, cukup baik. Bisa dibilang dapat hasil kecil." Sambil berkata demikian, gelang Hundaoqi (artefak jiwa) di pergelangan tangannya berkilau, sebongkah bijih seukuran kepala manusia muncul di atas meja.
Melihat bijih ini, biji mata Tang San, Tai Tan, dan Si Long sama-sama menyempit tajam.
"Itu adalah sepotong kristal yang agak keruh. Jika hanya melihat kristalnya saja, kualitasnya tampak sangat buruk, tidak terlalu transparan. Warnanya agak kekuningan dan tidak murni."
"Namun, di dalam kristal ini terdapat area besar yang memancarkan cahaya keemasan."
"Kristal Papan Jingfa." Tang San, Tai Tan, dan Si Long hampir serentak berseru.
Ketiga orang itu saling bertatapan, pandangan mereka dipenuhi keheranan.
Ning Rongrong tersenyum manis, "Barang ini menghabiskan banyak uangku. San Ge, aku membelinya sesuai petunjupmu, tidak salah kan?"
Tang San terdiam sejenak. Dibandingkan dengan Kristal Papan yang pernah dia beli dari Flender dulu, kemurnian kristal ini jauh lebih tinggi dengan jumlah Jingfa yang sangat banyak. Meski Jarum Kumis Naganya belum banyak terpakai, nilai kristal ini sangat berharga untuk pembuatan Bulu Merak dan senjata rahasia lainnya di masa depan.
"Benar, ini memang Kristal Papan. Rong Rong, berapa yang kau bayar? Juallah padaku."
Ning Rongrong tertawa prik, Ma Hongjun di sampingnya tak tahan menyela, "Untuk apa dijual? Rong Rong hanya membayar satu Koin Hún! Pedagang itu memandangi kami seperti melihat idiot!"
"Satu Koin Hún?!" Si Long terkesiap, wajahnya menyeringai getir, "Mengapa aku tak pernah menemukan keberuntungan seperti ini? Aku tawar seribu Koin Hún. Maukah kalian menjualnya?"
"Ning Rongrong tersenyum manis, "Wah, untung besar! Keuntungan seribu kali lipat dalam sekejap. Tapi, lebih baik kamu tanya San Ge. Sekarang barang ini miliknya."
Si Long memandang Tang San dengan tatapan membara, namun bertemu dengan mata biru Tang San yang dalam bagai samudera. Tang San berkata dengan penuh permintaan maaf, "Maaf, Ketua Si Long, Kristal Papan ini juga sangat penting bagiku."
Si Long merenung sejenak, "Apakah kamu ingin menjadikannya sebagai hiasan?"
Pergelangan tangan Tang San berputar, tiba-tiba muncul butiran emas kecil sebesar butiran beras. "Di tanganku, ini bukan hiasan, tapi senjata mematikan."
Begitu kata-katanya habis, jari telunjuknya menyentak. Setiap gerakan Tang San terlihat jelas oleh yang lain, namun tetap memancarkan kecepatan yang tak tertandingi.
Tanpa suara sedikitpun, semua orang hanya melihat kilatan cahaya keemasan, dan di dalam Kristal Papan itu telah muncul garis emas.
Sejak pertemuan pertama, ini kali pertama Tang San menunjukkan kemampuan di hadapan Si Long. Si Long merasakan dingin merayap di hatinya, entah mengapa pemuda ini tiba-tiba memberinya kesan sangat berbahaya, bahkan lebih menekan daripada tekanan yang diberikan Tai Tan.
"San Ge, bagaimana caramu melakukannya? Ajari aku, dong?" Ning Rongrong membelalakkan matanya yang indah, wajahnya berseri-seri memandang Tang San.
Tang San berkata dengan pasrah, "Jika kamu ingin mempelajari kemampuanku ini, kamu harus meninggalkan Hunwumu. Dan juga harus berlatih setidaknya 10 tahun. Apakah benar-benar terlihat menyenangkan? Coba bayangkan, seperti apa rasanya ketika jarum ini menembus tubuh manusia."
Tai Tan matanya berbinar, "Ini pasti Jarum Kumis Naga."
Tang San mengangguk sambil tersenyum, "Kristal Papan ini setidaknya bisa membuat lebih dari seribu Jarum Kumis Naga."
Setelah melihat demonstrasi Tang San, Si Long tidak bisa lagi mengutarakan keinginannya untuk membeli Kristal Papan ini. Kristal Papan di tangan Tang San jauh lebih bermanfaat daripada di tangannya.
Tang San berkata kepada Ning Rongrong, "Rong Rong, barang baik apa lagi yang kamu beli? Sepertinya kamu benar-benar beruntung!"
Ning Rongrong terkikik, "Aku memang membeli beberapa barang lain, tapi aku sendiri tidak tahu apa isinya."
Sambil berkata demikian, gelangnya bergetar dan serangkaian benda muncul di hadapan yang lain.
Yang pertama dilihat Tang San adalah bijih hitam pekat dengan aura dingin samar di permukaannya, terlihat seperti bijih besi biasa. Ini adalah benda terbesar yang dikeluarkan Ning Rongrong, dengan diameter sekitar satu meter, namun bobotnya luar biasa berat. Setelah menyentuh lantai, seluruh lantai gedung bergetar.
Tang San, Tai Tan, dan Si Long - ketiga orang yang berpengalaman ini - kembali terkejut. Tai Tan melangkah cepat mendekati bijih hitam itu, menempelkan tangannya di permukaan bijih, "Suhunya tidak normal, ini bukan bijih besi biasa."
Silong matanya berkilau dengan cahaya khusus, bahkan terlihat sedikit memohon pada Ning Rongrong, "Nona Ning, bolehkah saya mengidentifikasi jenis bijih ini?"
Ning Rongrong tersenyum tipis, "Tentu saja. Bijih ini saya pilih dari tempat penjualan bijih besi, harga besi murni dihitung berdasarkan volume. Kira-kira satu Koin Hún juga."
Oscar menambahkan, "Bahkan kurang dari satu Koin Hún, dengan bonus benda ini yang juga sangat berat." Sambil berkata demikian, ia menunjuk ke bijih hitam di sampingnya - sebongkah bijih abu-abu keabu-abuan berukuran sepertiga volumenya. Permukaan bijih ini memancarkan kilau logam samar, terlihat seperti batu biasa.
Silong perlahan mengangkat tangan kanannya. Titik cahaya keemasan muncul di tengah telapaknya, disusul kilatan emas - sebuah pahat kecil berwarna emas murni muncul. Satu Putih, Dua Kuning, tiga Ungu, dan satu Hitam - empat Cincin Jiwa mengelilingi pahat kecil ini, terlihat jauh lebih kecil daripada Cincin Jiwa Ahli Jiwa yang pernah diliat Tang San dkk.
Dari konfigurasi Cincin Jiwa-nya, Silong jelas tidak memiliki kualifikasi bagus. Sebagai Roh Suci, dia hanya punya satu Cincin Jiwa 10.000 tahun. Namun Hunwu-nya yang unik berhasil menarik perhatian yang lain.
Tai Tan berbisik: "Hunwu Si Long adalah Pahat Emas, paling ahli dalam identifikasi berbagai bijih besi dan penempaan benda-benda rumit. Setidaknya mewarisi 80% keahlian Lou Gao. Posisinya sangat tinggi di dunia penempaan."
Sebagai Roh Suci, meski Si Long sama sekali tidak berbakat dalam pertempuran bahkan bisa diintimidasi oleh Miles yang levelnya lebih rendah, saat Pahat Emas Hunwu-nya muncul di tangannya, aura dirinya langsung berubah total.
Pada saat ini, Tang San bahkan merasakan Si Long di depannya sama fokusnya seperti Yang Wudi yang memegang Tombak Penghancur Jiwa.
Cahaya keemasan berkilat, yang lain bahkan tidak sempat melihat Cincin Jiwa keberapa di Pahat Emas yang menyala, ujung pahat itu sudah menyentuh bijih hitam.
*Ding!* Bijih hitam langsung mengeluarkan suara retakan jernih. Titik cahaya keemasan menyebar dari titik kontak ke seluruh bijih. Jaring cahaya keemasan membungkus bijih itu lalu meresap ke dalam. Ya, itu benar-benar sensasi penetrasi.
Rangkaian suara retakan jernih terus terdengar. Asap tipis meledak dari permukaan bijih. Di bawah sentuhan halus Pahat Emas Si Long, lapisan luar bijih itu pecah merata. Lalu, hawa dingin pekat menyebar, suhu ruangan langsung turun drastis.
Tai Tan mengayunkan tangannya, Soul Power yang pekat menyapu lapisan luar bijih yang retak, seketika memperlihatkan bijih logam hitam di dalamnya.
Meski warnanya sama-sama hitam, namun hitam ini tanpa sedikit pun kotoran. Dengan Zijin Modong-nya, Tang San bisa jelas melihat kepadatan bijih logam ini sangat tinggi. Bahkan dengan pengamatan mikroskopis Ru Wei dari Zijin Modong-nya, sulit menemukan celah sekecil apapun. Kedalamannya bagaikan langit, hanya dengan melihat sekilas, bahkan orang yang paling awam tentang logam pun bisa tahu bijih ini jelas bukan sekadar besi biasa.
Cahaya keemasan meredup, Silong telah menarik kembali Hunwu-nya. Matanya terlihat membeku, bergumam dengan suara serak: "Hanxin Tiejing, benar-benar Hanxin Tiejeng... Sebesar ini..."
Ning Rongrong mengedipkan mata besar nan polosnya, "Presiden Silong, yang ini tampaknya cukup bagus ya, Bapak tidak berminat membeli?"
Pandangan Silong pada Ning Rongrong langsung berubah aneh, "Nona Ning, Hanxin Tiejing adalah logam terkeras di benua. Bukan tidak mau beli, tapi sungguh tidak mampu. Harganya 10 kali lipat dari besi misterius. Sekalipun kusuruh cari, di seluruh Kota Gengxin tidak akan ada lebih dari 5 kilogram. Yang kau bawa ini ratusan kilogram. Nilainya setara langit."
Di sini ia berhenti sejenak, lalu bergumam pelan: "Nona Ning, bisakah kau beri tahu, bagaimana caramu menemukan semua barang-barang ini?"
Ning Rongrong tersenyum tanpa bicara. Oscar di sampingnya yang sudah tak tahan melihatnya, tersenyum dan berkata: "Sekte Qibao Glazed bukan hanya sekte bantuan nomor satu di dunia. Para Ahli Jiwa dengan Hunwu Menara Tujuh Permata juga memiliki kemampuan identifikasi harta karun yang luar biasa. Rong Rong pernah mengalami petualangan unik, dalam hal identifikasi harta, kemampuannya bahkan melebihi Pemimpin Sekte Ning."
Jika hanya menemukan satu jenis bijih langka, mungkin masih bisa dijelaskan dengan keberuntungan. Tapi kasus Ning Rongrong jelas bukan sekadar keberuntungan. Dia bahkan tidak tahu apa sebenarnya benda-benda yang dibelinya ini, tapi bisa merasakan nilai kasar dari benda-benda tersebut.
Hati Tang San terguncang hebat. Hanxin Tiejing yang disebut Silong juga dikenalnya, di dunia sebelumnya disebut Han Tie Tiemu. Terhadap logam ini, Tang San memiliki ikatan emosional yang mendalam karena pernah menggunakan logam ini untuk menciptakan senjata rahasia legendaris yang tak tertandingi - Fo Nu Tang Lian. Hanxin Tiejing adalah material terpenting sekaligus inti pembuatan Fo Nu Tang Lian, salah satu dari tiga inti utama dalam proses pembuatannya.
Pandangan Ning Rongrong beralih ke batu abu-abu tak mencolok di samping Hanxin Tiejing. Kalimatnya berikutnya kembali menyedot perhatian semua orang.
"Aku merasa, nilai batu ini sepertinya justru yang tertinggi di antara semua benda ini."
“Apa?” Si Long hampir tanpa berpikir langsung melesat ke sana. Jika sebelumnya Inti Besi Murni masih memancarkan jejak aura, maka logam ini sama sekali tidak memiliki energi khusus yang bisa ia rasakan.
Tang San dan Tai Tan juga mendekat. Tiba-tiba, tubuh Tang San bergetar hebat, "Tidak mungkin kebetulan seperti ini."
Mengangkat tangan, perlahan mengelus bijih yang hanya sepertiga ukuran Inti Besi Murni itu, pandangannya tiba-tiba menjadi panas membakar. Soul Power bergolak, dalam kilatan cahaya hitam, Haotian Hammer yang memancarkan aura internal telah muncul di genggamannya.
Berdiri tegak, Tang San memberi isyarat pada yang lain untuk mundur. Sorotan mata Si Long telah tertancap kuat pada Haotian Hammer-nya. Pada saat inilah ia baru menyadari makna sikap hormat Tai Tan terhadap Tang San.
Ujung kaki kiri diangkat, kekuatan internal Xuantian Gong mengalir deras. Whoosh! Bijih keabu-abuan itu terlempar. Dengan ujung kaki kiri sebagai poros, tubuh Tang San berputar cepat bagai busur panah yang meregang penuh. Saat bijih mencapai titik tertinggi, tubuhnya berhenti sesaat. Lalu, tali busur itu pun mengendur.
Boom——
"Haotian Hammer menyapu keluar, cahaya hitam dan batu abu-abu itu bertabrakan seketika. Di detik berikutnya, semua orang hanya merasakan dengungan di telinga. Batu abu-abu itu tidak hancur meski dihantam Haotian Hammer, malah menembus dinding dan menghilang bersama tubuh Tang San."
"Dengungan di telinga yang lain belum hilang, Tang San sudah muncul kembali di ruangan seolah dari udara, dengan batu kelabu itu dipeluknya erat."
"Menerima pukulan terkonsentrasi dari Tang San, batu abu-abu ini sama sekali tidak menunjukkan retakan atau bahkan lekukan di permukaannya. Seolah tak ada yang pernah terjadi."
"Tai Tan dan Si Long segera mendekat. Diamond Drill Si Long muncul lagi, dan dengan persetujuan Tang San, pahatan diamondnya menyentuh batu kelabu itu. Dengar! Setelah bunyi 'ding' halus, kilau perak sesaat terlihat di titik sentuhan, namun menghilang saat pahatannya diangkat."
""Logam apa ini? Aku belum pernah melihatnya. Sangat tangguh! Jika Inti Besi Murni adalah logam terkeras, maka ini pasti logam paling elastis. Kualitasnya bahkan melebihi Inti Besi Murni. Bagaimana mungkin? Sepanjang karier penempaanku, belum pernah kulihat logam ajaib seperti ini!""
Tang San menatap Ning Rongrong, "Kali ini kau benar-benar mendapatkan harta karun besar. Logam ini pun belum pernah kulihat sebelumnya. Tapi jika tebakanku benar, ini pastilah Perak Murni dari Perak Laut Dalam."
Si Long belum memahami makna Perak Murni Laut Dalam, tapi Tai Tan yang sudah tahu langsung berseru gembira, "Kalau begitu, Hujan Bunga Prunus bisa..."
Tang San tersenyum getir, "Belum pasti. Setidaknya, baik Anda, aku, bahkan Master Lou Gao sekalipun tak mungkin bisa menempa Perak Murni Laut Dalam ini. Ia terlalu tangguh. Sepengetahuanku, Perak Murni Laut Dalam tak bisa dilelehkan api apapun. Satu-satunya cara menempa adalah dengan palu hidup. Kita semua tak memiliki kemampuan itu."
Tai Tan merenung sejenak, "Mungkin hanya Tuan kita dulu yang sanggup."
Mendengar sebutan untuk ayahnya, cahaya berkilat di mata Tang San, "Aku ada ide! Mungkin memang ada cara. Tapi ini harus ditunda dulu."
Usai berkata, bayangannya berkelebat sebentar. Semua barang yang dibeli Ning Rongrong lenyap ditelan Twenty-Four Bridge Moonlight Night.
Detak jantung Tang San semakin cepat, karena akhirnya dia mendapat kesempatan untuk menempa senjata rahasia legendaris yang diperjuangkannya seumur hidup di kehidupan sebelumnya. Bulu Merak, Hujan Bunga Prunus, Fo Nu Tang Lian. Apakah kita akhirnya akan bertemu lagi di dunia ini? Jika berhasil menciptakan tiga senjata rahasia ini, apa lagi yang perlu ditakuti meski berhadapan dengan para petarung sejati dari Kuil Wuhun?
Silon terus mengatur napasnya, berusaha menahan pikiran jahat. Kejadian tadi benar-benar mengguncang jiwanya. Inti Besi Murni Hanzin dan Perak Laut Dalam murni - harta karun seperti ini sangat langka. Mereka seperti Cincin Jiwa 100.000 Tahun di dunia penempaan. Sungguh ironis, setelah bertahun-tahun di Kota Gengxin, hasilnya kalah dengan orang yang baru datang beberapa hari. Rasa sakit itu tak terungkap dengan kata-kata. Tiba-tiba Silon merasa iri pada gurunya. Setidaknya sang guru bisa melepaskan segalanya. Sebagai pandai besi top, seorang Pandai Besi Dewa, betapa indahnya bisa menempa dengan material terbaik!
Meski Tang Hao pernah berkata bahwa pandai besi yang bisa menciptakan Senjata Dewa dari Besi Biasa-lah Pandai Besi Dewa sejati. Tapi bagaimana jika Pandai Besi Dewa menggunakan Logam Dewa untuk menempa?
Setelah berhasil menenangkan dirinya, Silung berkata kepada yang lain, "Aku datang untuk mengundang kalian menghadiri acara lelang malam ini. Semuanya sudah kusiapkan. Mari ikut aku sekarang. Sepengetahuanku, akan ada beberapa barang langka yang sulit didapat dilelang malam ini. Ada produk jadi, juga logam."
Tang San terus diam-diam mengobservasi Silung. Meski melihat keinginan yang sangat kuat dan sedikit keserakahan di mata sang ketua, ia tak menemukan niat jahat sama sekali. Sekarang sorot mata Silung telah kembali jernih. Sebagai pandai besi top, kemampuannya menjaga integritas seperti ini patut diacungi jempol. Pantas saja Lou Gao mempercayakan Asosiasi Pandai Besi padanya.
Begitu keluar dari penginapan, mereka langsung tiba di gedung Asosiasi Pandai Besi Pusat. Namun berbeda dengan hari sebelumnya, lobi lantai satu sekarang sepi pengunjung. Mungkin karena sudah larut malam.
Alih-alih langsung naik ke lantai empat tempat lelang, mereka lebih dulu memasuki lantai tiga area pengujian level pandai besi. Silung membawa mereka ke sebuah ruangan dan membagikan jubah hitam panjang yang menutupi seluruh tubuh termasuk kepala, hanya menyisakan mata, hidung, dan mulut. Ini jelas untuk mencegah kebocoran identitas - mengingat lelang adalah aktivitas yang sangat privat dimana baik pembeli maupun penjual tak ingin identitasnya terbongkar.
Saat tiba di lantai empat, Tang San melihat banyak orang berjubah serupa memasuki ruang lelang dengan tenang. Tak ada suara percakapan, semuanya berlangsung dalam keheningan. Rupanya ini bagian dari peraturan balai lelang Asosiasi Pandai Besi.
“Tunggu sebentar.” Saat mereka bersiap memasuki balai lelang, sebuah benda bulat berwarna hitam pekat tiba-tiba muncul di samping mereka.
Tang San tersentak dalam hatinya, langsung mengenali sosok yang seluruh tubuhnya diselubungi pakaian hitam ini. Bukan orang lain, dialah Ketua Asosiasi Pandai Besi, Pandai Besi Dewa Lou Gao.
Postur tubuh Lou Gao memang sangat unik, sekilas terlihat seperti bola hitam raksasa. Saat ini ia mengangkat kepala menatap Tang San, matanya dipenuhi urat darah merah. Jelas seperti yang dikatakan Si Long, selama dua hari sang Pandai Besi Dewa ini tidak beristirahat dengan baik, terus terobsesi dengan gambar teknik Hujan Bunga Prunus.
“Aku ikut masuk bersama kalian.” Lou Gao sengaja merendahkan suaranya sambil berkata demikian, lalu bergegas melangkah masuk ke aula lelang.
Yang lain mengikutinya dari belakang, memasuki dunia kegelapan.
Seluruh ruang lelang diselimuti kegelapan, hanya pancaran cahaya redup di permukaan tanah yang menjadi penunjuk arah. Di bawah pimpinan Lou Gao dan Si Long, mereka segera tiba di deretan kursi paling depan. Tata letak di sini memberi kesan seperti sebuah teater besar.
Penglihatan Tang San tentu tidak terpengaruh oleh kegelapan. Balai lelang berbentuk setengah lingkaran ini memiliki sekitar dua ratus kursi, dengan platform persegi panjang raksasa di bagian depan sebagai tempat memamerkan barang lelang. Saat ini kursi di balai lelang telah terisi lima puluh persen, dengan peserta lelang terus berdatangan. Suasana di dalamnya sangat hening, percakapan yang ada pun dilakukan dengan suara berbisik.
“Lou Gao membawa yang lain duduk di posisi pusat gravitasi barisan paling depan. Ia sendiri duduk di sebelah Tang San, sementara di sisi lain Tang San terdapat Xiao Wu.”
“Begitu duduk, Lou Gao segera mendekat ke telinga Tang San dan berbisik: "Bocah, aku mau semua gambar teknik."”
“Tang San tersenyum tipis, "Tidak masalah. Setelah kembali ke Tang Men, Sesepuh pasti akan melihatnya. Ke depannya kami masih perlu mengandalkan keterampilan ilahi Sesepuh."”
“Lou Gao mendengus, "Cukup! Jangan bersikap tidak serius denganku. Aku juga sudah paham, desain di gambarmu itu mustahil diproduksi massal. Tapi satu saja yang berhasil dibuat, itu akan menjadi mahakarya luar biasa. Aku ingin menggunakan Inti Besi Murni Dingin. Menurutmu bagaimana? Kira-kira butuh dua jin Inti Besi Murni Dingin."”
“Mendengar perkataan Lou Gao, Tang San dalam hati mengagumi: Tak salah sebagai Pandai Besi Dewa. Hanya dengan melihat gambar Hujan Bunga Prunus selama dua hari itu, itupun masih tidak lengkap, dia sudah memahami pentingnya material yang dibutuhkan.”
“Tang San menggeleng pelan, "Inti Besi Murni Dingin tidak cocok. Kekerasannya memadai tapi kelenturannya kurang. Mekanisme pegas bisa runtuh karena tekanan berlebihan. Tenang, sudah kupersiapkan logam yang sesuai. Tapi logam ini membutuhkan kerja sama tim khusus. Setelah kembali ke Tang Men, akan kujelaskan semuanya."”
“Lou Gao tiba-tiba terdiam. Setelah lama, dia berkata pada Tang San: "Bocah, aku mau bergabung dengan Tang Men tanpa imbalan. Tapi ada satu syarat."”
“"Silahkan bicara."”
Lou Gao bersuara berat: "Syaratku, semua benda yang kutempa harus hanya tercantum namaku."
Tang San mengangguk, "Boleh. Tapi harus disertai nama Tang Men. Bagaimanapun, gambar tekniknya kami yang menyediakan, bukan?"
Lou Gao mengangguk, matanya yang merah menyala memancarkan tekad baja, "Mungkin ini jalan lain untuk mengubah status pandai besi. Aku harus menciptakan mahakarya abadi, biar petinggi Kuil Wuhun tahu, pandai besi pun bisa setara dengan mereka."
Tang San berkata tulus: "Aku yakin, Yang Mulia pasti akan sukses."
Terhadap orang tua di sampingnya, diam-diam tumbuh rasa hormat. Obsesi Lou Gao pada penempaan dan keteguhannya dalam memperjuangkan martabat pandai besi patut diacungi jempol. Kehadirannya pasti akan membawa senjata tersembunyi Tang Men ke puncak baru.
Tang San tak menyadari, percakapan sederhana dengan Lou Gao hari ini akan membuat senjata rahasia bertanda "Lou Gao" di masa depan menjadi harta tak ternilai yang sejajar dengan senjata bertanda "Tang San".
Cahaya tiba-tiba menyilaukan, membuat kebanyakan orang mengerjapkan mata. Di atas platform muncul sorot cahaya, memperlihatkan seorang lelaki berusia lima puluh tahun mengenakan jubah resmi berdiri di sana.
“Selamat datang para tamu terhormat. Saya Si Di. Lelang hari ini akan segera dimulai. Silakan semua mengambil tempat duduk. Meski kemungkinan besar hadirin di sini adalah teman lama, saya tetap perlu mengulang aturan. Saat melakukan penawaran, harap angkat papan di samping kursi Anda sebagai tanda penawaran sambil menyebutkan harga. Walau tahu ini mustahil, saya tetap berharap setiap tamu terhormat bisa pulang dengan puas.”
Pembukaan yang lembut dan menjilat. Orang tua berusia lima puluh tahun di atas panggung ini adalah murid termuda Lou Gao, Si Di, satu-satunya dari empat muridnya yang belum mencapai level master pandai besi. Tentu saja, dia juga ayah dari kapten pasukan waktu itu.
Staf Asosiasi Pandai Besi perlahan mendorong podium yang diselubungi kain merah ke atas panggung. Terlihat jelas benda di atas podium itu sangat berat sampai empat staf yang mendorongnya tampak kesulitan.
"Selanjutnya, kami memulai item lelang pertama hari ini - sepotong logam khusus dengan kemurnian lebih dari 90%, berat 231 kilogram. Tidak perlu bertele-tele, ini adalah besi misterius. Bertahun-tahun ini pertama kalinya saya melihat besi misterius sebesar ini. Pasti semua tamu terhormat tahu, bahkan sedikit saja besi misterius yang dicampur dengan baja biasa akan menyebabkan transformasi substansi. Dengan ukuran dan kualitas sehebat ini, harganya tak bisa dihitung per unit. Oleh karena itu, kami khusus menjadikannya sebagai item pembuka lelang. Harga dasarnya 20,000 koin emas, kenaikan minimal 100 koin emas per tawaran. Sekarang para tamu terhormat bisa mulai menawar."
Sambil berkata, Si Di mengangkat tangan membuka kain merah, memperlihatkan wujud asli besi misterius.
Besi misterius seberat 231 kilogram membuat Tang San tak bisa menahan kekaguman. Seperti yang dikatakan Si Di, blok besi sebesar ini dengan kualitas terbaik sangat langka. Besi misterius dijuluki "titik mata". Sebagai material paduan logam, ia bisa meningkatkan ketangguhan logam lain secara signifikan. Benar-benar barang langka yang tak ternilai.
Saat Si Di mengumumkan lelang dimulai, Tang San segera merasakan tatapan Ning Rongrong yang mengarah padanya.
Hati Tang San berdesir pelan, ia mengangguk perlahan.
Penawaran harga telah dimulai. Suara penawaran jelas terus bergema dari belakang.
"Dua puluh tiga ribu koin emas!" Suara berat tiba-tiba melambungkan harga, mengalahkan semua penawar sebelumnya.
Si Di tersenyum tipis, "Tamu terhormat nomor 132 menawar 23.000 koin emas. Ada yang lebih tinggi? Baik, tamu 164 menawar 23.500 koin emas......"
Harga terus meroket, tapi Ning Rongrong tak buru-buru bertindak. Tang San tetap tenang. Siapa yang akan menolak lebih banyak besi misterius? Menimbunnya berarti pondasi untuk penempaan di masa depan. Dengan menambahkan besi misterius ke Zhuge Shennu, bukan saja daya tahan pegas meningkat, penetrasi anak panah juga akan bertambah. Dengan persediaan cukup, rencana Tai Tan untuk membuat Zhuge Shennu berukuran besar bisa terwujud.
Segera, harga besi misterius ini sudah melonjak menjadi 25.000 Koin Hún.
