Merenungkan hal ini, Tang San tiba-tiba mendapat pencerahan seperti disiram air suci. Ia menyimpulkan: Jika Xue Qinghe berhasil mendapatkan tahta Kekaisaran Tian Dou, langkah berikutnya Kuil Wuhun pasti akan membantu menyatukan seluruh wilayah kekaisaran dengan menganeksasi kepangeranan dan kerajaan kecil. Setelah persatuan tercapai, dengan dukungan Kuil Wuhun, mereka hanya perlu alasan palsu untuk meluncurkan perang penyatuan melawan Kekaisaran Xing Luo.
Nantinya, bisa dikatakan Tian Dou yang menyatukan benua, atau Xing Luo yang menang. Ternyata ini strategi yang brilian!
Xue Qinghe melihat Tang San tidak bersuara, mengira dirinya telah berhasil menyentuh hatinya, melanjutkan, "Tang San, jika ada duri dalam hatimu karena aku meracuni ayah kandungku sendiri, ini bukan masalah. Meskipun aku mengutamakan keuntungan dalam bertindak, tidak sampai sejauh itu. Jujur saja, nama asliku bukan Xue Qinghe, dan aku juga bukan anak kandung Xue Ye. Ngomong-ngomong, ayahmu adalah pembunuh ayahku. Aku bahkan bisa mengabaikan kebencian seperti ini, bukankah ini cukup membuktikan ketulusanku?"
Begitu kata-kata ini keluar dari mulut Xue Qinghe, Tang San hanya punya dua pilihan: tunduk sepenuhnya atau pertarungan sampai mati. Xue Qinghe telah mengungkap rahasia terbesarnya, jelas tidak berniat melepaskan ketiga orang ini. Membunuh atau menundukkan, tidak ada jalan ketiga. Untuk mendapatkan kepercayaan Tang San, dia tak lagi peduli banyak hal.
Benar saja, perkataan Xue Qinghe kembali membuat Tang San terkejut bukan main, sedikit keraguan di hatinya sebelumnya pun terjawab, "Apakah kau putra Paus Kuil Wuhun sebelumnya?"
Xue Qinghe mengatakan ayahnya adalah pembunuh ayah kandungnya. Melihat posisinya yang strategis dalam Kuil Wuhun sebagai inti tak tergantikan dari seluruh rencana, Tang San segera menebak identitas aslinya.
Xue Qinghe tersenyum bangga sambil mengangguk, "Tang San, aku sudah menghilangkan semua keraguan dalam hatimu. Sebutkan syarat keduamu. Menurutku, baik posisiku di Kuil Wuhun maupun di Kekaisaran Tian Dou, cukup untuk memenuhi segala keinginanmu."
Tang San menarik napas dalam-dalam, melirik Dugu Bo yang telah kembali ke wujud manusia di sampingnya, lalu memandang Yang Wudi yang berdiri tegak bagai tombak. Ia mengangguk, "Syarat pertamaku adalah untuk balas dendam Xiao Wu. Syarat keduaku adalah untuk kedua orang tuaku. Ibuku tewas menyedihkan saat menyelamatkan ayahku, sementara ayahku ditolak keluarganya karena pengaruh Kuil Wuhun, menghabiskan sisa hidupnya dalam kesedihan merindukan ibu. Jika kau bersedia membalaskan dendam darah yang terakhir ini untukku, aku tak keberatan bekerja di bawahmu."
Mendengar kata-kata Tang San, wajah Xue Qinghe langsung berubah menjadi warna besi yang membara. Jika syarat pertama Tang San masih mungkin dipenuhi, maka syarat kedua ini sama sekali mustahil. Membalaskan dendam untuk Tang San berarti harus menghancurkan seluruh Kuil Wuhun. Mana mungkin itu dilakukan?
"Kau mempermainkanku?" Tinju ganda Xue Qinghe sudah refleks mengepal.
Tang San berkata datar, "Aku hanya menyatakan fakta. Sayangnya kau tak bisa melakukannya. Yang Mulia Putra Mahkota, kau orang yang cerdas tapi juga naif. Tak semua orang memprioritaskan keuntungan sepertimu. Bagaimana mungkin aku berkompromi denganmu dalam urusan orang tuaku atau Xiao Wu? Kuil Wuhun akan menjadi musuh seumur hidupku. Lebih baik jadi giok yang pecah daripada genteng yang utuh."
Delapan kata terakhir diucapkan Tang San dengan tegas dan pasti, kedelapan kata ini berasal dari dunia sebelumnya miliknya. Mendengar kedelapan kata ini, baik Dugu Bo maupun Yang Wudi di samping Tang San langsung dipenuhi semangat yang berkobar. Bersamaan dengan pengucapan kedelapan kata itu, Delapan Tombak Laba-laba dengan cahaya darah mengerikan di punggung Tang San pun menembus keluar dari tubuhnya. Jawaban yang diberikan Tang San kepada Xue Qinghe bisa digambarkan paling tepat dengan empat kata.
Mati——Bertarung——Sampai——Akhir——.
Leher Xue Qinghe dipenuhi urat yang berdenyut-denyut karena kemarahan. Saat ini hatinya dipenuhi amarah bagai gelombang dahsyat yang mengguncang. Seluruh wajahnya tertutup kabut kehijauan akibat kemarahan.
Semburat cahaya tiba-tiba menyala dari tubuhnya, cahaya keemasan menyilaukan yang dimulai dari dahinya, seketika menyebar ke seluruh tubuh.
Cincin Jiwa bermunculan satu per satu di tubuhnya: Dua Kuning, Dua Ungu, Tiga Hitam—total tujuh Cincin Jiwa! Rambutnya berubah menjadi keemasan menyilaukan, setiap helai memancarkan cahaya. Pakaian di punggungnya terkoyak, dua pasang sayap putih bersih menyembur dan mengembang dari belakang. Tubuhnya perlahan melayang seolah terbebas dari gravitasi, berhenti di ketinggian 30 cm di atas tanah.
Di bawah pencahayaan cahaya keemasan yang intens, mata Xue Qinghe juga sepenuhnya berubah menjadi keemasan. Bayangan besar yang tak terlihat wajahnya muncul di belakang tubuhnya, satu-satunya perbedaan antara siluet emas ini dengan tubuh aslinya adalah jumlah sayap - siluet emas itu memiliki tiga pasang enam sayap di belakangnya.
Biji mata Dugu Bo dan Yang Wudi tak bisa menahan diri untuk tidak menyempit. Dugu Bo tak kuasa bertanya rendah kepada Tang San, "Ini Hunwu apa?"
Sebagai murid Master, Tang San bisa dibilang salah satu yang paling memahami berbagai Hunwu di Dunia Ahli Jiwa. Wajahnya berkerut serius saat menjelaskan, "Ini adalah legenda Hunwu kelas tertinggi. Guru pernah berkata, Malaikat Bersayap Enam melambangkan utusan dewa. Pemilik Hunwu ini tidak hanya memiliki innate full spiritual power bawaan, tapi juga full spiritual power level 20 sejak lahir. Begitu mendapat Cincin Roh Pertama, mereka bisa langsung meraih Cincin Jiwa kedua. Xue Qinghe yang masih awal tiga puluhan dan di bawah 35 tahun ini sudah melebihi level 70. Di antara generasi muda Kuil Wuhun, dialah yang terkuat dalam Generasi Emas."
Meski Tuan Bergelar Tombak Ular dan Tuan Bergelar Landak Beracun sudah terluka, kekuatan sebenarnya secara keseluruhan mereka masih seimbang dengan pihak Tang San. Namun dengan kehadiran Xue Qinghe yang memiliki Super Martial Soul Malaikat Bersayap Enam, situasi berubah total. Xue Qinghe jelas berbeda dengan ahli jiwa biasa di sekitarnya. Tang San hampir yakin, kemampuan Xue Qinghe pasti melebihi dirinya. Sebagai Tuan Muda Kuil Wuhun, tentu dia dilengkapi berbagai pusaka langka ahli jiwa. Ditambah Super Martial Soul-nya yang berbahaya karena potensi kekuatannya yang misterius, di mata Tang San ancamannya bahkan melebihi dua Tuan Bergelar tadi. Dengan kerja sama timnya bersama dua Tuan Bergelar, pihak kita praktis tak punya peluang.
Empat sayap Xue Qinghe terkembang di punggungnya, tubuhnya melayang di tengah hampa. Sepasang mata emasnya menatap dingin Tang San, "Tang San, kau akan membayar harga untuk ucapanmu tadi. Kau pasti tahu, setelah mengetahui begitu banyak rahasiaku, aku takkan membiarkanmu pergi. Kuberi kesempatan terakhir: tunduk atau hancur?"
Delapan Tombak Laba-laba di punggung Tang San menopang tubuhnya naik hingga sejajar dengan Xue Qinghe, "Kujawab sekali lagi: Bertarung——."
Xue Qinghe menyungging senyum dingin, "Baik, akan kupenuhi permintaanmu. Biar kurasakan sendiri sejauh apa kekuatanmu sekarang."
Begitu suara terdengar, di belakang Xue Qinghe muncul jejak api keemasan, seluruh tubuhnya bagai meteor yang mengejar bulan melesat tajam ke arah Tang San. Meski kecepatannya tak mungkin menyamai Klan Kecepatan, saat terbang maju, Tang San merasakan dengan jelas bahwa sosok Xue Qinghe di depannya tiba-tiba menjadi tak nyata. Ruang di sekeliling tubuhnya seolah sedikit terdistorsi, membuat kekuatan spiritual Tang San gagal mengunci posisi pastinya. Pancaran cahaya keemasan yang mempesona, bersama bayangan emas megah di belakangnya, meletus bersamaan. Tekanan dahsyat penuh aura sakral menghujam wajahnya.
Saat Xue Qinghe meluncurkan serangan, Julukan Douluo Tombak Ular dan Julukan Douluo Ikan Buntal juga bergerak serentak. Kali ini kedua Tuan Bergelar itu tanpa ragu-ragu langsung menggunakan Kemampuan Spirit ke-7 mereka - Hunwu Zhen Shen (Bentuk Sejati Martial Soul).
Tombak ular di tangan Julukan Douluo Tombak Ular mekar di angkasa, senjata berpendar cahaya hijau-ungu itu berubah menjadi aliran cahaya yang menyatu ke tubuhnya. Seketika, wujud aslinya lenyap. Di udara tiba-tiba muncul ular raksasa hijau-ungu yang ganas. Berbeda dengan Ular Bilin Kaisar milik Dugu Bo, ular hasil transformasi ini panjangnya hanya sekitar belasan meter. Sisiknya berbentuk oval mengembang penuh, bagai serangkaian pisau tajam yang mencuat dari tubuh. Ular itu berkepala dua - satu hijau satu ungu, lidah bercabang bagai pedang tajam yang terkembang, memancarkan semangat keganasan yang mencekam.
Melihat Bentuk Sejati Hunwu Tuan Tombak Ular ini, Tang San langsung teringat pada jenis mutasi Hunwu yang pernah dijelaskan Master padanya - Bentuk Sejati Senjata Jiwa yang Bermutasi menjadi Binatang Roh. Bentuk khusus ini tidak hanya memiliki peningkatan transformasi binatang dari Bentuk Sejati Beast Wu Hun, tetapi juga ketangguhan Bentuk Sejati senjata. Ini adalah bentuk terbaik dari Hunwu Zhen Shen, hanya bisa muncul ketika mendapatkan Cincin Jiwa ketujuh dengan bertemu beberapa Binatang Roh khusus ditambah faktor keberuntungan luar biasa. Yang terpampang di depan yang lain sekarang adalah kekuatan sebenarnya dari Tuan Tombak Ular ini.
Di sisi lain, Tuan Landak Racun kembali berubah menjadi bola duri raksasa berdiameter 10 meter. Luka sebelumnya yang tertusuk telah sembuh total. Berputar cepat di udara, ia langsung bergerak ke arah Dugu Bo. Dua Tuan Bergelar ini sepenuhnya menunjukkan kemampuan mereka.
Kali ini Tang San tak bisa membantu Dugu Bo dan Yang Wudi. Ia tak bisa mengunci Xue Qinghe, sementara Xue Qinghe telah sepenuhnya menguncinya. Lingkaran-lingkaran cahaya keemasan dengan suara misterius dan indah langsung menyelubungi Tang San. Xue Qinghe yang terbungkus cahaya emas bahkan tak terlihat Cincin Jiwa keberapa yang dilepaskannya.
Di saat yang sama, yang paling mengejutkan Tang San adalah cahaya keemasan dari Xue Qinghe tidak hanya menyelimuti dirinya sendiri, tapi juga membungkus Tuan Tombak Ular dan Tuan Landak Racun. Segala sesuatu di sekitar menjadi samar-samar berwarna keemasan.
Meskipun belum merasakan efek yang dibawa oleh cahaya keemasan ini, Tang San bisa memastikan dengan jelas bahwa cahaya ini merupakan kemampuan tipe yang sama dengan wilayah kekuasaan Dewa Pembunuh dan Blue Silver miliknya. Benar, ini adalah bakat wilayah kekuasaan Xue Qinghe, kemampuan khusus dari Super Martial Soul Malaikat Bersayap Enam.
Menghadapi ancaman dari Xue Qinghe, tubuh Tang San cepat-cepat merunduk ke depan sementara Delapan Tombak Laba-laba menancap ke tanah. Saat itu seluruh tubuhnya menghadap ke bawah seakan hendak merebahkan diri ke tanah. Sesaat kemudian, Delapan Tombak Laba-laba yang melengkung itu melenting keras, mendorong tubuh Tang San melesat ke udara hingga mencapai tengah hampa. Bersamaan itu, ribuan Blue Silver Emperor menyebar ke segala arah selama proses kenaikannya, melukiskan kilauan Biru-Emas di udara yang langsung membelit Xue Qinghe.
Karena seluruh konsentrasi Xue Qinghe terkunci pada Tang San, ketika Tang San melompat ke udara, Xue Qinghe yang terhubung oleh aliran energi pun mengubah gerakan menukiknya menjadi terbang tinggi, langsung mengejar Tang San.
Tang San memiliki tujuan khusus dengan mengubah medan perang ke langit. Semua wilayah kekuasaan memiliki batasan jangkauan, baik wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa miliknya, wilayah kekuasaan Blue Silver, maupun wilayah kekuasaan Malaikat milik Xue Qinghe. Tang San menyadari bahwa peningkatan wilayah kekuasaannya saat ini takkan seefektif wilayah kekuasaan Malaikat Xue Qinghe dalam membantu sekutu. Oleh karena itu, ia sengaja menarik pertarungan melawan Xue Qinghe ke langit. Dengan cara ini, wilayah kekuasaan kedua belah pihak takkan berpengaruh pada sekutu masing-masing. Mengingat Douluo Racun Duri dan Douluo Tombak Ular sebelumnya telah terluka, setidaknya dalam waktu singkat Dugu Bo dan Yang Wudi takkan terdesak. Ini membuka peluang bagi pihak mereka.
Xue Qinghe yang cerdas tentu memahami maksud Tang San, namun tetap mengejarnya. Ia memiliki keyakinan mutlak pada kekuatannya. Meski mengagumi potensi Tang San, selisih usia lebih dari sepuluh tahun dan bakat alamnya yang tak kalah membuatnya yakin kesenjangan sepuluh tahun tak mudah ditutupi hanya dengan usaha. Membunuh Tang San akan membuat Dugu Bo dan Yang Wudi tak berarti. Di sisi lain, ia ingin menguji kemampuan sejatinya melalui pertarungan ini. Setelah menahan diri selama bertahun-tahun dengan menyembunyikan kekuatan sejati melalui teknik rahasia Kuil Wuhun, rencananya akhirnya memasuki tahap eksekusi. Ia tak sabar menunjukkan kekuatan yang selama ini dipendam.
Cahaya keemasan tiba-tiba menyebar, menciptakan lingkaran-lingkaran aura mempesona di udara, menyapu bersih Blue Silver Emperor Tang San yang beterbangan. Xue Qinghe menerobos langsung ke garis tengah, sayap empat helainya terkembang, bak meteor emas yang menubruk Tang San.
Menatap kilau emas yang membesar di depannya, Tang San tanpa rasa takut langsung menyambut. Kemampuan terbang dari Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor diaktifkan.
Dalam data Xue Qinghe, tidak ada catatan detail tentang kemampuan terbang Tang San ini, hanya diketahui kemampuan lompat super dari Delapan Tombak Laba-laba. Melihat Tang San tiba-tiba terbang mendekat, ia tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.
Cincin Jiwa Pertama berkilauan, aura emas pada tubuh Xue Qinghe segera terkonsentrasi di tinju kanan. Dengan pukulan dahsyat yang mengarah lurus ke Tang San, kilau emas yang terkumpul membentuk perisai bundar raksasa menghantam tubuhnya.
Tang San menarik napas dalam, kedua tangannya berubah pucat bak giok. Xuantian Gong berputar kencang dalam tubuhnya, Soul Power biru-emas yang pekat memancar dari telapak tangan. Kekuatan Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga meledak - tanpa menggunakan Kemampuan Spirit, ia langsung menghadapi perisai cahaya emas Xue Qinghe secara frontal.
Dalam ledakan "Boom" yang menggema, dua siluet di angkasa itu terpisah seketika setelah tubrukan singkat.
Tubuh Xue Qinghe yang sedang melaju tiba-tiba berhenti, bergoyang-goyang di udara. Sementara Tang San terpental hingga terbang sejauh 30 meter ke belakang sebelum akhirnya berhasil mengendalikan tubuhnya. Gejolak Energi Darah langsung terjadi dalam tubuhnya.
Melalui benturan langsung ini, Tang San segera menyadari Soul Power Xue Qinghe yang sangat unik. Saat bertubrukan, kehangatan misterius merambat dari kekuatan lawan ke dalam tubuhnya. Tenaga dalam Xuantian Gong-nya justru menunjukkan tanda-tanda meleleh dalam kehangatan penuh aura suci ini, tertekan hingga tak bisa mengeluarkan kekuatan penuh. Jelas, Super Martial Soul Six-Winged Angel tak hanya memiliki Bawaan wilayah kekuasaan, Soul Power-nya sendiri juga memiliki sifat khusus. Kemampuan Spirit pertama Xue Qinghe hanyalah memusatkan Soul Power dengan properti khusus ini untuk dilepaskan.
Di sisi lain, Xue Qinghe merasakan sesuatu yang berbeda. Meski berhasil melontarkan Tang San, dia menangkap Soul Power Tang San yang seimbang dan tenang bagaikan energi kosmik murni. Terutama saat terjadi kontak, muncul Gaya Getar khusus yang memaksa serangan derasnya yang seperti sungai besar tercerai-berai. Meski terlihat kalah telak, Tang San sebenarnya tidak mengalami cedera berarti. Terutama kedua tangannya yang seperti diukir dari giok, keras luar biasa seolah bisa merobek serangan energi lawan dengan telapak tangan kosong.
Cahaya samar berkilauan, wajah Tang San memancarkan aura dingin. Xue Qinghe jauh lebih kuat dari yang dibayangkannya. Dia mampu menghadapi petarung level Roh Dou Luo biasa secara frontal, namun tidak memiliki keyakinan melawan Roh Suci Xue Qinghe yang melampaui level 70.
Pertarungan di bawah juga telah dimulai. Yang Wudi dan Dugu Bo saling bertukar posisi sambil melepaskan Hunwu Zhen Shen mereka. Yang Wudi menghadapi Roh Dou Luo Cituan, sedangkan Dugu Bo berhadapan dengan Roh Dou Luo Tombak Ular yang juga berubah wujud ular.
Ular raksasa berkepala hijau-ungu menghadapi Ular Bilin Kaisar yang lebih besar volumenya. Sementara Tombak Penghancur dengan api hitam pekat menyambut bola duri raksasa.
Pertarungan Dugu Bo melawan Roh Dou Luo Tombak Ular sepenuhnya berupa bentrokan fisik seperti pertarungan jarak dekat. Meskipun Ular Bilin Kaisar hasil transformasi Dugu Bo terlihat jauh lebih besar, namun saat bersentuhan pertama, dia langsung mengalami kerugian.
Ular Raksasa Berkepala Ganda Hijau-Ungu menyemburkan lidah ular tajam seperti pedang dari kedua mulutnya, meninggalkan dua luka dalam di tubuh Ular Bilin Kaisar. Sisik seperti giok milik Ular Bilin Kaisar sama sekali tidak mampu menahan lidah ular yang lebih tajam dari pedang baja. Meskipun gigitan Ular Bilin Kaisar juga mengenai tubuh lawan, namun tidak berhasil melukai Ular Raksasa Berkepala Ganda Hijau-Ungu, hanya menyisakan bekas goresan. Bahkan racun mematikan Ular Bilin Kaisar hanya menyebabkan korosi ringan pada kulit lawan. Kekerasan Bentuk Sejati Martial Soul Dou Luo Tombak Ular ternyata jauh melebihi Ular Bilin Kaisar.
Baik Dou Luo Tombak Ular maupun Dou Luo Ikan Buntal, keduanya dikerahkan khusus oleh Xue Qinghe untuk menghadapi Dugu Bo. Secara alami, mereka memiliki resistensi kuat terhadap racun mematikannya. Namun, Ular Raksasa Berkepala Ganda Hijau-Ungu tidak mudah mengalahkan Ular Bilin Kaisar dalam waktu singkat. Terlebih sebelumnya dia telah menerima luka yang cukup parah. Dugu Bo yang menyadari Martial Soul-nya tertekan, segera beralih ke strategi bertahan. Dengan terus memuntahkan racun dan kabut beracun, dia mengulur waktu sambil melingkarkan tubuhnya membentuk formasi ular, menggunakan kepala terkerasnya untuk bertubrukan dengan lawan.
Di sisi lain, kemampuan Dou Luo Cituan jauh melampaui Yang Wudi. Namun serangan Yang Wudi yang menggunakan Tombak Penghancur begitu mematikan. Bekas api hitam sebelumnya telah meninggalkan kesan mendalam, ditambah lagi dia harus terus-menerus menyerap racun mematikan yang dimuntahkan Dugu Bo demi melindungi Ahli Jiwa Kuil Wuhun di sekitarnya. Bentuk bola duri raksasanya terus bertabrakan dengan Tombak Penghancur, menciptakan situasi seimbang.
Dalam pertarungan level ini, kedua belah pihak enggan menggunakan jurus Pasrah Total - teknik akhir Kemampuan Spirit yang berisiko saling melukai. Dengan cadangan Soul Power yang cukup, pertarungan pun berubah menjadi perang panjang.
Meski kedua pihak yang berkonfrontasi di udara memiliki Soul Power terendah di antara enam petarung, kemenangan mereka akan menentukan hasil akhir. Kemenangan Tang San akan membuka peluang melarikan diri dari istana. Sebaliknya, kemenangan Xue Qinghe berarti kematian bagi ketiga orang yang mengetahui rahasia ini.
Delapan Tombak Laba-laba mengembang di punggungnya. Tang San menarik napas dalam, menggunakan semangat pembunuh otoriter dari wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa untuk mengusir efek pemurnian energi malaikat yang disuntikkan Xue Qinghe ke dalam tubuhnya.
Anehnya, teknik tenaga dalam Xuantian Gong Tang San yang tenang dan seimbang tidak berpengaruh pada pemurnian energi spiritual Angel. Namun begitu wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa muncul, seolah langsung menekan energi spiritual Angel dan menghilangkan efek pemurniannya yang seperti belatung yang menggerogoti tulang. Tang San segera memahami: energi spiritual Angel pastilah energi suci murni, sedangkan semangat pembunuh otoriter dalam wilayah kekuasaannya justru bertolak belakang. Jika energi spiritual Angel adalah "kebaikan", maka wilayah kekuasaannya adalah "kejahatan". Kebaikan dan kejahatan tak bisa berdampingan, saling menahan adalah konsekuensi alamiah. Sama seperti wilayah kekuasaannya tak bisa mempengaruhi lawan yang dipenuhi aura suci, efek pemurnian dan peleburan dalam wilayah kekuasaan Angel lawan juga tak berpengaruh padanya.
Xue Qinghe menyeringai dingin, "Wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa yang hebat. Hu Liena ternyata memperoleh wilayah ini bersamamu. Kau pasti sudah merasakan, wilayah kekuasaan kita saling menetralkan. Sayangnya, ada satu hal yang belum kau ketahui: kebangkitan sejati bakat wilayah kekuasaan baru terjadi setelah memiliki Kemampuan Spirit ke-7, Hunwu Zhen Shen. Tanpa wujud sejati Hunwu, efek wilayah bawaan hanya memberikan efek pendukung terbatas. Hanya melalui Hunwu Zhen Shen, kekuatan sebenarnya wilayah ini bisa terungkap. Meski wilayahmu setara level denganku, kesenjangan level tak bisa kau tutupi. Sekarang akan kuperlihatkan padamu kekuatan sejati dari bakat wilayah kekuasaan!"
Sambil berkata, Cincin Jiwa ketujuh yang mengelilingi tubuhnya menyala dengan warna hitam pekat. Hitam dan emas, dua cahaya yang tidak cocok bercampur. Tak lama, Cincin Jiwa hitam itu seolah terasimilasi, dalam proses pelepasannya berubah menjadi keemasan.
Cahaya keemasan memancar kuat. Bayangan di belakang Xue Qinghe bergerak perlahan ke depan, sementara dirinya sendiri menyatu cepat dengan bayangan itu. Seluruh tubuhnya termasuk kulit dan rambut diwarnai menjadi keemasan murni. Pakaiannya lenyap dimurnikan dalam cahaya emas. Nyala api keemasan yang mempesona membungkus tubuhnya, bagaikan dewa turun ke dunia. Bahkan enam Cincin Jiwa lainnya di tubuhnya saat ini juga berubah menjadi keemasan.
Pada dua pasang sayap putih di punggung Xue Qinghe, warna emas menyebar dari akar hingga ujung setiap bulu. Dengan suara "crack", sepasang sayap lagi terbuka dari punggungnya. Wujud Asli Malaikat Bersayap Enam sepenuhnya terwujud di bawah pengaruh Cincin Jiwa ketujuh Hunwu Zhen Shen. Semangat Xue Qinghe tiba-tiba mengembang bak gelombang dahsyat. Dirinya yang telah melepas Hunwu Zhen Shen memberikan Tekanan pada Tang San yang bahkan tidak kalah dari seorang Tuan Bergelar.
Dalam 10 daya saing inti Master disebutkan, efek peningkatan Hunwu Zhen Shen berbanding lurus dengan kualitas Hunwu itu sendiri. Artinya, semakin tinggi kualitas Hunwu, semakin besar peningkatan yang didapat setelah menggunakan Hunwu Zhen Shen. Hunwu tingkat tinggi semakin penting memiliki Kemampuan Spirit ke-7, karena hanya melalui Hunwu Zhen Shen kekuatan sejati Hunwu bisa ditampilkan sepenuhnya.
Dalam pertarungan sebelumnya, Hunwu Zhen Shen terkuat yang pernah dihadapi Tang San adalah Haotian Hammer. Saat itu tetua Sekte Haotian hanya menggunakan 40% kekuatan, tidak sepenuhnya menampilkan kekuatan maksimal Bentuk Sejati Senjata Jiwa Haotian Hammer. Namun dari peristiwa Tang Hao yang sendirian mampu memaksa lebih dari 5 Tuan Bergelar Kuil Wuhun bertempur bersamaan, terlihat betapa dahsyatnya Hunwu ini. Kini Hunwu Malaikat Bersayap Enam di depan mata, kualitasnya pasti tidak kalah dari Haotian Hammer dengan efek peningkatan yang sama mengerikannya.
Xue Qinghe merentangkan kedua lengannya ke samping tubuh, menggantung di udara seperti salib. Dengan kepala menengadah, suara lengkingan merdu keluar dari mulutnya. Cahaya keemasan tiba-tiba meledak dari tubuhnya, menyebar dengan kecepatan luar biasa. Dalam sekejap mata, area seluas ribuan meter persegi di udara telah terlindungi cahaya ini, termasuk Tang San di dalamnya.
Segala sesuatu di sekitar tiba-tiba berubah menjadi keemasan, membuat Tang San terkejut dalam hati. Tapi saat ini, dia tahu dirinya tak boleh panik. Ini seharusnya adalah wilayah kekuasaan Malaikat dalam efek Hunwu Zhen Shen, wilayah kekuasaan Malaikat sejati yang disebut Xue Qinghe.
Berada dalam cahaya keemasan itu, hal pertama yang dirasakan Tang San adalah tekanan kuat dari segala arah. Inderanya terbatas dalam ruang sempit, bahkan deteksi kekuatan spiritual hanya bisa mencakup radius 5 meter di sekitar tubuhnya. Seluruh diri seolah memasuki dunia lain. Dan penguasa dunia ini adalah Xue Qinghe.
Perasaan Soul Power terkikis dan dimurnikan muncul lagi, memaksa Tang San segera melepaskan wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa-nya.
Wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa dan wilayah kekuasaan Malaikat saling menekan. Siapa yang bisa mendominasi tergantung kekuatan masing-masing. Jelas bahwa saat ini, wilayah kekuasaan Tang San tak bisa menandingi Xue Qinghe yang telah menggunakan Hunwu Zhen Shen. Wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa tertekan oleh aura suci yang kuat hingga hanya menyelimuti permukaan kulit Tang San, mempertahankan Soul Power-nya agar tak dimurnikan. Tapi efek peningkatannya sendiri telah hilang sepenuhnya.
Mata Tang San bersinar terang, melalui Zijin Modong, kekuatan spiritualnya dilepaskan tanpa syarat. Efek Tulang Kepala Kebijakan yang terkonsentrasi secara spiritual mulai terlihat jelas. Setelah mengaktifkan Zijin Modong, jangkauan persepsi spiritualnya langsung meluas dari 5 meter sebelumnya menjadi sekitar 50 meter persegi. Penglihatan Zijin Modong juga mampu menangkap area sekitar ratusan meter di sekeliling tubuhnya, meski hanya bisa membedakan objek samar-samar.
"Kau rasakan jurang perbedaan antara kita, Tang San. Ini adalah wilayah kekuasaanku, akulah penguasa mutlak di sini. Bahkan Tuan Bergelar sekalipun hanya bisa keluar tanpa cedera di tempat ini. Sedangkan seluruh keberadaanmu telah sepenuhnya kukuasai. Sejujurnya, aku sangat mengagumimu. Prestasimu di masa depan pasti akan melampauiku. Karena itu, aku memberi kesempatan terakhir. Sungguh tak tega menghabisi jenius sepertimu. Hanya orang-orang luar biasa seperti kita yang bisa saling memahami keagungan masing-masing, bukan?"
"Dengarkan suara Xue Qinghe," Tang San berusaha sekuat tenaga merasakan posisi lawannya, namun semuanya sia-sia. Efek wilayah kekuasaan Malaikat di hadapannya terlalu kuat. Meski telah meningkatkan indera melalui Spirit Bone dan Zijin Modong, kemampuannya tetap mengalami pelemahan yang signifikan dibanding biasanya. Terutama cahaya keemasan penuh aura suci di wilayah ini, membuat konsumsi energi spiritual dan kekuatan mentalnya untuk mempertahankan wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa terkuras dengan cepat. Jika tidak bisa menghancurkan wilayah ini, Xue Qinghe bahkan tidak perlu bertarung – cukup terus mengendalikannya seperti ini sampai energi spiritual Tang San habis terkuras dan kalah.
Tentu, Tang San juga paham: Xue Qinghe yang sedang menggunakan Hunwu Zhen Shen dan wilayah kekuasaan Malaikat pasti mengalami konsumsi energi spiritual yang sangat cepat. Dia tak mungkin berlomba menghabiskan energi seperti ini dengannya.
"Jawabannya sudah kuberikan sebelumnya. Pertarungan belum usai. Kalau mampu, bunuh saja aku." Sambil berkata demikian, delapan tombak laba-laba di belakang Tang San sedikit melengkung melindungi punggungnya. Cincin jiwa kelima dan keenam di tubuhnya bersinar bersamaan.
Cahaya biru-emas terkonsentrasi di lengan kanan. Tombak Raja Blue Silver sepanjang tiga meter menyatu sempurna dengan lengannya. Bersamaan itu, seluruh tubuh Tang San tiba-tiba menjadi samar-samar – efek dari kemampuan Kekosongan pada Kemampuan Spirit keenam level 100.000 tahun.
Jika level Soul Power adalah keunggulan Xue Qinghe, maka Kemampuan Spirit 100.000 tahun inilah keunggulan Tang San.
“Kemampuan Spirit 100.000 tahun? Biarkan aku lihat, berapa persen efektivitas Kemampuan Spirit 100.000 tahunmu di wilayah kekuasaan malaikatku ini.”
Secara tiba-tiba, cahaya keemasan dari wilayah kekuasaan malaikat di sekitar tubuh Tang San langsung mengental, membuatnya seolah terjebak dalam lumpur emas yang memperlambat pergerakannya.
Gelombang kecil kekuatan spiritual terdeteksi. Tang San langsung bereaksi: Delapan Tombak Laba-laba membentuk perisai, tubuhnya berputar sementara Tombak Raja Blue Silver di tangannya sudah menusuk ke arah sumber energi spiritual yang terdeteksi - bukan melepas diri, tapi menusuk langsung sebagai senjata.
Siluet keemasan yang solid melesat melewati tubuh Tang San. Dengan ngeri ia sadar baik Delapan Tombak Laba-laba maupun Tombak Raja Blue Silver-nya gagal menyentuh benda fisik musuh. Bayangan emas yang melintasi tubuhnya itu meninggalkan efek Pusing. Meski dalam kondisi Kekosongan, kekuatan spiritual dan Soul Power-nya langsung turun drastis.
Perlu diketahui, dalam kondisi Kekosongan, Tang San kebal terhadap serangan fisik. Semua bentuk energi (termasuk serangan kekuatan spiritual) akan melemah 50%. Namun serangan Xue Qinghe tadi mirip konsep Kekosongannya - bedanya Kekosongan Tang San berfokus pada pertahanan, sementara bayangan samar Xue Qinghe lebih bersifat ofensif.
“Hmm. Memang pantas disebut Cincin Jiwa 100.000 Tahun, ada trik tersendiri. Bahkan skill evolusi kedua wilayah kekuasaan Malaikatku, 'Turunnya Malaikat', tak bisa mengalahkanmu. Sepertinya aku mulai iri padamu. Tapi ini masih belum cukup.”
Cahaya keemasan di lengan kanan meredup. Menyadari Tombak Raja Blue Silver tidak efektif dalam situasi ini, Tang San segera menarik kembali Kemampuan Spirit yang mengkonsumsi banyak Soul Power-nya, memadatkan energi spiritual dalam tubuh.
Fluktuasi energi dari jiwa kembali muncul, kali ini jauh lebih cepat. Dengan pengalaman sebelumnya, Tang San akhirnya berhasil menangkap bayangan itu menggunakan Zijin Modong-nya. Seperti penilaiannya sebelumnya, dalam wilayah kekuasaannya, Xue Qinghe telah menjelma menjadi wujud samar-samar yang menyergap langsung. Bedanya, kali ini kedua tangannya memegang pedang dari api emas murni. Meski tanpa wujud fisik, fluktuasi energi mengerikan darinya membuat jantung Tang San berdebar kencang.
Ini adalah serangan berbentuk energi murni. Meski status Kekosongan meningkatkan resistensinya 50%, Tang San sama sekali tak berani menahan serangan ini langsung dengan tubuhnya.
Yang paling menyiksa Tang San adalah ketidakmampuannya melihat Cincin Jiwa mana yang dilepas lawan. Artinya, ia tak bisa menentukan kemampuan apa yang harus digunakan untuk menghadapinya.
Waktu yang dipilih Xue Qinghe jelas sangat tepat, tepat ketika Tang San baru saja menarik kembali Tombak Raja Blue Silver dan belum sempat melepasnya lagi. Sementara Delapan Tombak Laba-laba bersifat serangan fisik, sulit menahan bentuk serangan energi murni ini. Ditambah lagi peningkatan Angel Domain terhadap dirinya mencapai 30%. Meski tidak bisa melemahkan Tang San 30% karena wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa miliknya, ini sudah cukup. Soul Power-nya memang lebih unggul dari Tang San.
Berada dalam wilayah kekuasaan sejati ini, indera dan reaksi Tang San melambat drastis. Jika serangan pertama Xue Qinghe adalah uji coba, maka serangan kali ini adalah pukulan berat yang dipersiapkan untuk Tang San, sekaligus serangan penegak dominasi mutlak. Meski tidak bisa langsung membunuh dengan Serangan Mematikan Satu Pukulan, setidaknya harus membuatnya cedera serius.
