“Si Gendut brengsek, kamu bilang mata siapa yang bermasalah?”
Pendengaran Dai Mubai sangat tajam. Dengan satu langkah, dia sudah berada di depan Ma Hongjun. Matanya penuh rasa ingin tahu melihat Bai Chenxiang yang cantik dan anggun di sisinya, bertanya heran: "Si Gendut, seleramu bagus! Ini dari mana..." Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, mulutnya langsung ditutup paksa oleh Ma Hongjun yang menyeretnya ke samping.
Melihat sorot mata memohon Ma Hongjun, Dai Mubai menjadi bingung. Awalnya dia ingin berkata: "Seleramu bagus, ini gadis dari dendam mana yang kau bawa?" Tapi Ma Hongjun yang sangat memahami dirinya tentu tak akan membiarkannya mengucapkan kalimat itu.
Oscar dan Ning Rongrong tertawa kecil di samping. Ning Rongrong berbisik pada Zhu Zhuqing menjelaskan hubungan Ma Hongjun dengan Bai Chenxiang saat ini.
Ma Hongjun panik menggunakan transmisi suara ke Dai Mubai: "Bos Dai, tolong jaga mulut. Kali ini aku serius. Gadis ini adalah sepupu perempuan San Ge. Hubungan kami benar-benar murni, aku sedang mengejarnya. Jangan sampai kau bocorkan masa laluku, aku bisa hancur."
Dai Mubai yang cerdik segera menangkap maksudnya. Dengan memberi kode mata ke Ma Hongjun, dia tertawa: "Kupikir dari mana datangnya gadis cantik ini, ternyata sepupu Xiao San. Hai, namaku Dai Mubai."
"Penampilan Dai Mubai memang tidak terlalu tampan, tapi mata jahat bawaan lahir dan aura tubuhnya memiliki daya tarik khusus. Kalau tidak, dulu dia tidak akan bisa tak pernah mengalami kekalahan dalam petualangannya di dunia wanita. Semangat tak kasat mata yang terpancar dari tubuhnya mudah memberi tekanan pada orang."
Bai Chenxiang tidak sesantai saat menghadapi Si Gendut, dengan sikap agak reserved dia berkata: "Halo Kakak Dai, namaku Bai Chenxiang. Panggil saja Xiang Xiang."
Ma Hongjun langsung menjerit konyol, "Xiang Xiang? Baru pertama ketemu langsung izin dipanggil Xiang Xiang?"
Bai Chenxiang melototinya, "Kakak Dai adalah kakak sepupuku, apa masalahnya?"
Ma Hongjun kesal, "Kalau aku? Kenapa tidak boleh memanggil begitu?"
Bai Chenxiang mendengus, "Kamu jorok! Gendut tapi wajahnya seperti babi kesepian. Siapa yang mau peduli? Kakak Dai jelas pria bermoral tinggi, mana bisa disamakan denganmu?"
"Dia? Pria bermoral tinggi?" Ma Hongjun melototi Bai Chenxiang lalu menatap Dai Mubai di sampingnya, perasaan pahit tiba-tiba menyergap. Tapi dia tak bisa berkata apa-apa. Mana berani, masa lalunya yang kelam membuatnya tak punya posisi tawar.
Berbeda dengan Ma Hongjun, Dai Mubai justru tertawa lebar, "Pantasan adik sepupu Xiao San, pandai bicara. Xiang Xiang, kau benar. Di antara kami, orang paling bermoral ya memang aku satu-satunya."
"Ahem..." Oscar di kejauhan batuk-batuk, pandangannya pada Dai Mubai terlihat sangat aneh, sangat ganjil...
Zhu Zhuqing berdiri di samping Ning Rongrong sambil tersenyum, sama sekali tidak berniat membongkar rahasia prianya. Bertahun-tahun telah berlalu, Dai Mubai bukan lagi pemuda gegabah dulu, dan dirinya pun bukan lagi gadis yang menyimpan dendam dan kekecewaan terhadap Dai Mubai.
Dai Mubai seolah tak peduli dengan tatapan orang-orang di sekitarnya, bertanya sambil tersenyum: "Xiao San mana? Bukankah katanya mau ke Pulau Dewa Laut?"
Ma Hongjun menjawab: "San Ge sudah pergi beberapa hari, katanya urusan keluarga. Seharusnya sebentar lagi kembali."
Mendengar nama Tang San, senyum Dai Mubai berangsur memudar: "Masalah Xiao Wu ini sebenarnya bagaimana? Master sudah menulis di surat, tapi... aku tetap sulit percaya. Bagaimana mungkin kesehatan dan jiwa seseorang bisa terpisah begitu saja?"
Mendengar Dai Mubai menyebut hal ini, mata Ma Hongjun langsung memancarkan semangat pembunuh yang kuat, aura keseluruhan tubuhnya mengalami perubahan drastis. Bai Chenxiang di sampingnya merasakan sensasi ini untuk pertama kalinya dari Ma Hongjun. Tiba-tiba dia merasa pria gendut di sebelahnya menjadi menakutkan. Terutama tekanan aura dari Hunwu Phoenix yang merupakan raja segala burung, membuat jiwanya gemetar. Secara refleks dia bergeser setengah langkah. Di matanya sekarang, Si Gendut ini tiba-tiba tampak jauh lebih besar. Bukan lagi pria culun yang suka bercanda jorok.
"Semua karena bajingan-bajingan di Kuil Wuhun itu!" geram Ma Hongjun. Narasi faktanya yang tanpa embel-embel telah mengubah lapangan depan pondok kayu menjadi penuh nuansa mencekam. Zhu Zhuqing bahkan berkaca-kaca air matanya, baru bisa tenang setelah dihibur Ning Rongrong.
"Kuil Wu——Hun——Dian——!" Dai Mubai menggeram, aura semangatnya meledak tiba-tiba. Shrek Tujuh Monster sudah terbiasa dengan pelepasan aura semacam ini. Karena kemampuan mereka hampir setara, reaksi mereka tidak terlalu kuat. Tapi Bai Chenxiang tidak tahan dengan tekanan aura Macan Emas Putih yang meledak di dekatnya. Dia mundur sambil limbung, wajahnya pucat ketakutan, kakinya tersandung-sandung.
“Saat dia hampir terjatuh, sebuah tangan kokoh dan tebal mencengkeram bahunya. Soul Power beraura panas membakar meresap ke dalam tubuhnya, membuat aura Bai Chenxiang langsung stabil. Seolah-olah sebuah dinding api tak kasat mata terkonsentrasi di depannya, menghalangi semangat dahsyat Dai Mubai.”
“Kemarahan saja tak berguna. Untuk melawan Kuil Wuhun, kalian harus terus meningkatkan kekuatan. Hanya ketika ketujuh kalian mencapai gelar Tuan Bergelar Generasi, barulah bisa menyaingi para ahli Kuil Wuhun.”
Suara datar terdengar dari kejauhan. Yang lain menoleh ke sumber suara dan melihat dua sosok mendekat. Sang pembicara adalah Master, ditemani Pedang Douluo Chen Xin yang hanya tersisa satu lengan.
“Master.” Shrek Tujuh Monster bersama Bai Chenxiang serentak membungkuk memberi hormat.
Master mengangguk ringan pada Dai Mubai dan Zhu Zhuqing, wajah kaku tanpa ekspresi. “Kalian sudah tahu tentang Xiao San dan Xiao Wu. Kuil Wuhun adalah musuh bersama kita. Selama ini, masing-masing kalian telah meningkatkan kemampuan dan memperoleh Kemampuan Spirit baru. Sebelum ke Kuil Dewa Laut, kalian perlu melalui proses Memoles. Setelah berpisah bertahun-tahun, meski kedekatan batin masih ada, ketidaktahuan akan skill baru rekan tim akan menghambat kerja sama tim mencapai kondisi terbaik.”
Yang lain mengangguk serentak. Terhadap ajaran Master, mereka selalu tunduk dan kagum.
Master menyapu pandangannya satu per satu ke seluruh anggota kelompok, lalu berkata: "Proses memoles dimulai sekarang. Meski Xiao San dan Xiao Wu tidak ada, lima kalian sudah lengkap. Untuk mencapai hasil tercepat, kalian membutuhkan tekanan."
Ma Hongjun berkata dengan gagap: "Master, a-apakah Anda ingin meminta Sesepuh Chen Xin menjadi tekanan kami?" Dia sangat tahu bahwa Pedang Douluo Chen Xin adalah pejuang puncak level 97! Itu sama sekali tak bisa dibandingkan dengan Tuan Bergelar biasa. Terutama, Pedang Douluo Chen Xin juga menyandang gelar Douluo Penyerang Nomor Satu di Benua.
Daya serang Yang Wudi telah mereka saksikan sendiri, bahkan Tang San juga pernah menderita kerugian besar di tangannya. Tapi Yang Wudi baru mencapai level 80-an, sementara Pedang Douluo yang sama-sama terkenal dalam serangan, memiliki kekuatan level 97 yang luar biasa. Tekanan ini benar-benar terlalu berat...
Bai Chenxiang melirik Si Gendut dengan pandangan meremehkan, dalam hati berpikir: Baru segini sudah takut? Ini hanya latihan untuk kalian, bukan musuh sungguhan. Perasaan baiknya terhadap Si Gendut yang tadi membantu menahan tekanan, dipaksanya hilangkan dengan kesempatan ini. Dari lubuk hati, dia tak mau percaya dirinya bisa punya perasaan apapun terhadap pria jorok berbadan gendut.
Master ekspresi wajahnya menjadi dingin, "Kalian seharusnya merasa beruntung. Bisa mengundang Sesepuh Sword Douluo sebagai tekanan untuk proses memoles tim kalian, tidak hanya akan mempercepat proses penyesuaian, tapi mungkin juga merangsang pertumbuhan kekuatan kalian lebih lanjut. Juga membantu kalian menemukan kekurangan dalam kemampuan bertarung."
Ning Rongrong tersenyum manis, "Kakek Pedang, tolong berikan kelonggaran ya!"
Sword Douluo mengeraskan ekspresinya, "Sekarang aku adalah lawan kalian, Rong Rong. Aku tidak akan memberikan kelonggaran. Dan Oscar, ingat baik-baik - jika kau tidak bisa melindungi Rong Rong dengan baik, aku tidak akan mengizinkannya pergi ke Pulau Dewa Laut bersamamu. Bukankah dulu kau bilang setelah kembali pasti sudah memiliki kekuatan untuk melindungi Rong Rong? Hari ini aku akan menguji itu. Semoga perkataanmu bukan sekadar omong kosong."
Mendengar perkataan Sword Douluo, ekspresi Lima Iblis Shrek langsung berubah serius. Mereka bisa merasakan dengan jelas bahwa Sword Douluo sama sekali tidak bercanda. Terutama Oscar - semua ekspresi bersenda guraunya lenyap, digantikan aura serius dan tenang yang khas. Tanpa berkata-kata, ia hanya mengangguk perlahan ke arah Sword Douluo.
Master menoleh ke Bai Chenxiang, "Chenxiang, kamu tidak perlu ikut dalam proses penyesuaian ini. Kemarilah ke sisiku."
“Oh.” Bai Chenxiang menjawab sambil berjalan ke sisi Master dengan ekspresi tidak terlalu serius. Hatinya agak kesal, bukankah aku diizinkan ikut petualangan bersama mereka? Lalu mengapa sekarang aku tidak dilibatkan dalam proses penyesuaian tim ini? Meskipun kekuatanku sedikit di bawah mereka, selisihnya tidak terlalu jauh. Bagaimanapun, aku adalah Roh Zong berkeping empat. Apakah mereka begitu meremehkanku? Dengan kecepatanku, setidaknya aku bisa menjaga diri sendiri.
Saat pikirannya melayang, Pedang Douluo Chen Xin perlahan melangkah maju. Refleksif, Lima Iblis Shrek mundur beberapa langkah. Ning Rongrong dan Oscar berada di barisan belakang, Dai Mubai berdiri di posisi sentral depan, Ma Hongjun dan Zhu Zhuqing mengapit kiri-kanan. Ekspresi wajah kelimanya sangat tegang.
Bai Chenxiang mulai menyadari keanehan situasi. Ketika Pedang Douluo menginjakkan langkah pertama, aura tubuhnya berubah total. Dari seorang tua biasa tiba-tiba menjadi sosok yang memancarkan energi tajam bak pedang terhunus. Bahkan udara di sekitarnya terdistorsi. Hanya dengan merasakan secuil ketajaman luar biasa dari aura tersebut, wajahnya pucat ketakutan.
Baru saat ini dia menyadari betapa kelirunya dirinya, mengapa Master tidak mengizinkannya ikut dalam Memoles di depan mata. Berdiri di belakang Sword Douluo, aura ketajaman luar biasa itu seolah hendak merobek tubuhnya. Bisa dibayangkan betapa mengerikan rasanya berdiri tepat di hadapannya. Meski kecepatannya tinggi, nasibnya mungkin hanya akan terkoyak oleh aura tajam itu.
Pada dasarnya, Bai Chenxiang selalu memiliki sikap sombong. Dia mengira dengan kecepatan Klan Kecepatan, tak ada yang bisa melukainya di dunia ini. Hanya setelah merasakan jejak aura yang dipancarkan Sword Douluo, barulah dia pahami jurang antara Klan Kecepatan dengan petarung sejati. Jangankan dirinya, bahkan Kakek sekalipun mungkin takkan sanggup menahan gempuran aura tajam yang dahsyat dan mengerikan itu.
Namun kelima orang yang berdiri berhadapan dengan Sword Douluo justru tak mundur sedikit pun dalam konfrontasi ini. Si Gendut yang selalu dianggap jorok di matanya malah berada di barisan terdepan. Cahaya samar mulai memancar dari tubuh masing-masing orang.
Master menarik lengan Bai Chenxiang untuk mundur cepat, menjauhi jangkauan aura Sword Douluo. Dari kejauhan, matanya tak lepas mengamati medan perang.
Cahaya putih berkilauan. Dai Mubai bukannya mundur malah melangkah maju, meneriakkan pekikan sambil mengerahkan energi. Transformasi dramatis terjadi pada tubuhnya - bayangan Macan Emas Putih raksasa nan garang muncul di belakangnya.
Tubuhnya membengkak secara drastis, otot-otot perkasa merobek baju atas. Bulu putih dengan pola hitam dan otot menonjol bersamaan. Kuning, kuning, ungu, ungu, hitam, hitam - enam Cincin Jiwa muncul sekaligus di tubuhnya. Semangatnya langsung meningkat drastis. Aura otoriter Macan Bermata Iblis seketika mengurangi tekanan yang dirasakan rekan-rekannya secara signifikan.
Master mengeluarkan suara heran, "Bagus, ternyata Soul Power-nya meningkat lagi. Seharusnya sudah mencapai level 65."
Bai Chenxiang tiba-tiba merasakan detak jantungnya terlewat. Meski usianya sedikit lebih muda dari Shrek Tujuh Monster, selisihnya tak banyak. Dibanding Zhu Zhuqing yang termuda di Shrek Tujuh Monster, dia hanya lebih muda satu tahun lebih sedikit. Dai Mubai di depannya mungkin 3-4 tahun lebih tua, tapi kekuatan level 65 ini jelas tak akan bisa dia capai dalam 3-4 tahun ke depan.
Bersamaan dengan Dai Mubai yang melepas Hunwu, keempat anggota lain juga memancarkan kilauan mempesona. Bayangan samar muncul di belakang masing-masing orang. Di belakang Zhu Zhuqing muncul bayangan kucing hitam, aura dingin dan padatnya terlihat jauh lebih matang dibanding Dai Mubai, meski Cincin Jiwa yang dilepaskannya identik. Memberikan kesan misterius dan berbahaya.
Hunwu Ma Hongjun tampak jauh lebih mencolok, bayangan phoenix merah menyala muncul di belakangnya. Meski jumlah Cincin Jiwanya satu lebih sedikit dari yang lain, semangatnya sama sekali tak kalah. Api Phoenix yang membara melayang keluar, mengelilingi tubuhnya dan memancarkan cahaya mempesona.
Di belakang Ning Rongrong muncul proyeksi cahaya yang identik dengan Menara Sembilan Permata di tangannya. Menara kristal berkilauan itu bertengger di telapak kanannya, enam Cincin Jiwa bersinar bergantian. Cahaya kemilau membuatnya terlihat bak dewi yang turun dari langit.
Bayangan di belakang Oscar justru paling unik - dua siluet perak samar yang menyatu, menyerupai monster berkepala dua dengan empat lengan dan kaki. Kilau perak tipis mengelilinginya, dengan konfigurasi enam Cincin Jiwa: Dua Kuning, Dua Ungu, dan Dua Hitam.
Lima orang ini terdiri dari empat Roh Di dan satu Roh Wang. Usia mereka yang masih muda membuat Bai Chenxiang tak sadar menahan napas, matanya tak berkedip menyaksikan pertarungan yang akan segera dimulai.
Tiba-tiba suara jernih yang tak terduga menggema, "Tunggu sebentar."
Dua sosok muncul seketika di arena. Berbalut jubah putih serupa, pria itu menggenggam tangan wanita sambil tersenyum samar.
"Bagaimana mungkin latihan dengan Sesepuh Sword Douluo bisa tanpa kehadiranku?"
Yang datang tidak lain adalah Tang San dan Xiao Wu. Cahaya biru samar menyelimuti tubuh Tang San dan Xiao Wu. Dengan penuh kelembutan, ia memeluk Xiao Wu, matanya memancarkan rasa berat hati, lalu menempatkannya ke dalam Kantung Serbaguna Ruyi miliknya.
Kehadiran Tang San langsung meredakan ketegangan di wajah Lima Iblis Shrek. Senyum tipis serentak mengembang di wajah mereka. Jika sebelumnya mereka adalah lima pejuang muda, maka dengan bergabungnya Tang San, mereka telah menjadi satu kesatuan yang kokoh.
Dai Mubai tertawa lebar, "Xiao San, timing kedatanganmu sempurna. Mari bersama-sama meminta bimbingan dari Sesepuh Pedang Douluo."
Tang San mengangguk. Dengan kecerdasannya, melihat Master yang tidak jauh darinya, ia langsung paham bahwa Pedang Douluo sengaja diundang untuk melatih mereka. Tekanan yang bisa diberikan oleh Pedang Douluo dengan kekuatannya pasti benar-benar mengerikan.
Kemunculan Tang San sama sekali tidak mengubah ekspresi Pedang Douluo Chen Xin. Ia membiarkan Tang San bergabung dalam formasi, berdiri di belakang Dai Mubai, mengubah formasi tiga-dua menjadi tiga-satu-dua. Barulah ia berkata datar, "Aku mulai."
Kilatan tajam tiba-tiba memancar dari mata Pedang Douluo. Seketika, sebilah pedang telah muncul di hadapannya. Pedang itu berwarna biru jernih sepanjang bilahnya, seperti diukir dari kristal. Yang paling unik adalah sembilan bintang di tubuh pedang itu dengan warna berturut-turut: kuning, kuning, ungu, ungu, hitam, hitam, hitam, hitam, hitam.
Melihat pedang ini, Enam Monster Akademi Shrek tak bisa menahan perubahan ekspresi. Kemampuan mengintegrasikan Cincin Jiwa yang seharusnya terpisah ke dalam Hunwu-nya, menunjukkan kedalaman kultivasi Sword Douluo di hadapan mereka.
Chen Xin mengangkat tangannya perlahan. Tatapannya sama sekali tidak memperhatikan Enam Monster Shrek, melainkan sepenuhnya tertuju pada pedangnya sendiri.
"Panjang pedang empat chi tiga inci (130cm), lebar tiga inci, gagang satu chi dua inci (36cm). Namanya: Tujuh Pembunuh."
Tepat saat tangan Pedang Douluo Chen Xin hendak menggenggam Tujuh Pembunuh Raksasa itu, cahaya di mata Tang San tiba-tiba bersinar terang. "Serangan frontal!" teriaknya keras.
Bersamaan dengan itu, dua lingkaran cahaya putih dan biru meledak dari tubuhnya, menyelimuti seluruh medan pertempuran seketika. Wilayah Pembunuh Dewa yang dingin dan garang, serta Wilayah Blue Silver yang penuh kehidupan dengan getaran spiritual kuat, mekar sempurna. Menyelubungi kawan seperjuangan, juga menjerat Sang Pedang Douluo.
Tang San adalah jiwa dari Tujuh Monster Shrek. Seluruh anggota tim memberikan kepercayaan mutlak padanya. Saat teriakan Tang San bergema, Dai Mubai sudah lebih dulu menerjang. Ia paham betul lawan seperti apa yang dihadapi. White Tiger Protective Barrier (Kemampuan Spirit pertama) dan Transformasi Macan Emas Putih (Kemampuan Spirit ketiga) langsung meledak. Seluruh tubuhnya yang semula bercahaya putih tiba-tiba berubah keemasan, seperti meteor emas yang menerjang tanpa ragu dengan semangat baja.
Meskipun start Zhu Zhuqing sedikit lebih lambat dari Dai Mubai, tubuhnya telah berubah menjadi bayangan yang dengan lihai mengitari ke belakang Sword Douluo. Cakar kucing yang tajam mengembang saat ia melesat rendah mendekati target.
Bai Chenxiang yang juga ahli dalam kecepatan merasakan dengan jelas bahwa dalam hal kecepatan, Zhu Zhuqing tidak kalah darinya bahkan mungkin lebih unggul. Perlu diingat, Bai Chenxiang adalah Ahli Jiwa murni spesialis kecepatan (Chun Min), sedangkan Zhu Zhuqing adalah Ahli Jiwa spesialis serangan cepat. Sebagai Ahli Jiwa serangan cepat, ia memiliki daya serang kuat yang tidak dimiliki Bai Chenxiang.
Bersamaan dengan gerakan mereka, sayap phoenix ganda Ma Hongjun telah terkembang. Dua skill peningkatan utama - Phoenix Wings Soaring dan Phoenix Api - diaktifkan bersamaan saat ia terjun dari udara. Cahaya di sekeliling tubuhnya mulai berdistorsi, jelas menandakan persiapan Kemampuan Spirit keempatnya: Phoenix Roar Sky Strike.
Lengan kanan Tang San masih terangkat. Kemampuan Spirit keempat Blue Silver Prison muncul bertumpuk tiga di sekitar tubuh Sword Douluo. Sementara itu, lengan kanannya telah berubah sepenuhnya menjadi keemasan - persiapan untuk Kemampuan Spirit kelima Blue Silver Overlord Spear. Menurut perhitungannya, tombak ini bisa dilepaskan bersamaan dengan tabrakan antara Dai Mubai dan Sword Douluo.
Menghadapi Tuan Bergelar tingkat puncak seperti ini, mereka sama sekali tidak berani menahan diri. Tekanan tak kasat mata yang dipancarkan Sword Douluo juga menjadi faktor penting yang memaksa mereka untuk mengerahkan seluruh kemampuan.
Ning Rongrong bahkan tidak segan mengeluarkan Soul Power-nya. Teknik pengendalian terpisahnya telah berlatih hingga mencapai tingkat Hati Tersebar Lima Rongga. Dia bisa mengontrol lima jenis efek peningkatan berbeda secara bersamaan pada objek yang berbeda.
Ahli Jiwa dari Sekte Qibao Glazed memiliki efek peningkatan yang semakin mengerikan seiring meningkatnya level Soul Power dan jumlah Cincin Jiwa. Saat Ning Rongrong mengeluarkan seluruh kemampuan peningkatannya, meskipun masih sedikit di bawah level ayahnya, perbedaannya hanya satu tingkat terakhir saja.
Menara Sembilan Permata memancarkan kilau warna-warni, sinar-sinar tersebut terus menyuntikkan energi ke tubuh Lima Iblis Shrek yang sedang melakukan serangan.
Pada Zhu Zhuqing, terdapat tiga skill peningkatan: peningkatan kelincahan, peningkatan serangan, dan peningkatan Soul Power. Efek mengerikan itu memberikan peningkatan hingga 70%.
Sinar yang jatuh pada Dai Mubai lebih banyak, total empat sinar yang masing-masing meningkatkan kekuatan fisik, pertahanan, serangan, dan Soul Power.
Yang diterima Ma Hongjun bahkan lebih dahsyat. Keenam efek peningkatan Ning Rongrong sekaligus menyelimutinya. Sebagai anggota dengan ledakan kekuatan terbesar, dialah penyerang utama sejati. Terutama efek penguatan atribut yang membuat Api Phoenix-nya semakin membara, nyala merah-emas terkonsentrasi seolah hidup.
Sedangkan efek peningkatan pada Tang San terutama berfokus pada serangan, sehingga hanya dua jenis: peningkatan Soul Power dan peningkatan serangan.
Ahli Jiwa level 60+ dengan peningkatan 70% di semua aspek, kekuatan yang mereka ledakkan saat ini - jika faktor Hunwu Zhen Shen tidak dihitung - masing-masing setara dengan level Roh Suci 7 cincin.
Meski sudah bertahun-tahun tidak bersama, begitu pertempuran dimulai, yang lain langsung menunjukkan kedekatan batin yang luar biasa. Dai Mubai menyerang frontal langsung ke tengah. Zhu Zhuqing menyergap dari belakang, fokus menyerang bagian bawah. Si Gendut menghujam dari langit. Ditambah Tombak Raja Blue Silver milik Tang San dan penguatan multi-atribut instan Ning Rongrong. Ledakan kekuatan yang mereka tunjukkan saat ini bahkan bisa membuat Tuan Bergelar biasa tercengang dan hanya bisa mundur.
Tapi yang mereka hadapi bukanlah Tuan Bergelar biasa.
Persis ketika serangan Dai Mubai dan Zhu Zhuqing hendak mengenai Sword Douluo, tangan kanan Sword Douluo akhirnya menggenggam gagang Pedang Tujuh Pembunuh Sembilan Bintang. Begitu gagang pedang itu tergenggam, yang merasakan dampak terkuat adalah Dai Mubai dan Zhu Zhuqing yang berada paling dekat.
Saat itu, Chen Xin seolah bukan lagi seorang manusia, melainkan pusaran angin topan. Aura semangat yang tak terucapkan meledak tiba-tiba dari tubuhnya. Dai Mubai yang berada di garis depan merasakan seolah ditubruk kekuatan dahsyat setajam pisau dari arah frontal. Meski berada dalam wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa, wilayah Blue Silver, dan peningkatan 70% dari Menara Sembilan Permata Ning Rongrong, tubuhnya tetap tak sanggup menahan.
Kemampuan Spirit yang sedang dikerahkan terpaksa terputus. Semangat mengerikan dari arah frontal saja sudah membuat momentum serangan Dai Mubai terhenti mendadak.
Bukan keinginannya sendiri untuk berhenti, namun tekanan semangat bagai badai dan hujan lebat itu memaksanya berhenti.
"Hmm..." Darah mengalir dari sudut bibir Dai Mubai. Tubuhnya terhuyung mundur beberapa langkah. Berbagai peningkatan yang menyelimutinya pun tak mampu menahan tekanan. Semangat Sword Douluo bagai pedang raksasa padat yang menubruk keras tubuhnya.
Zhu Zhuqing juga menderita. Sebagai yang pertama mendekati tubuh Sword Douluo, meski tidak menghadapi tekanan frontal, saat cakar kucingnya menyambar, seluruh tubuhnya serasa dicabik ratusan pisau tajam. Rasa sakit luar biasa membuatnya refleks terpental mundur.
Saat Dai Mubai dan Zhu Zhuqing terhambat, Ma Hongjun juga telah turun dari langit. Api Phoenix yang membara membuat tubuh gemuknya bagai meteor menghantam ke bawah. Cahaya yang berdistorsi seketika menyelubungi Sword Douluo, tinju kanannya telah menghantam tanah dengan seluruh kekuatan. Kemampuan Spirit keempat Phoenix Roar Sky Strike, meluncurkan.
Aura yang tiba-tiba dilepaskan Sword Douluo dari Seven Kill Sword dalam genggamannya sekaligus memukul mundur Dai Mubai dan Zhu Zhuqing. Saat ini momentum aura sedang menarik ke dalam, inilah alasan mengapa Ma Hongjun tetap meluncurkan serangan alih-alih berhenti dan mundur. Saat tubuh Ma Hongjun terjatuh dan satu tinjunya menghantam tanah, cahaya keemasan yang samar-samar juga telah tiba di depan Sword Douluo. Tombak Raja Blue Silver milik Tang San telah sampai.
Pemilihan waktu Tang San untuk melepas Kemampuan Spirit bisa dibilang tepat sasari. Jika sedetik lebih awal, tombak itu akan menusuk tubuh Ma Hongjun. Jika sedikit terlambat, Seven Kill Sword di tangan Sword Douluo yang sedang diayunkan ke bawah akan membuat serangan Ma Hongjun tak punya kesempatan. Dalam pertarungan nyata, dengan kekuatan Sword Douluo, sangat mudah membunuhnya dengan mudah.
Kedatangan Tombak Raja Blue Silver Tang San ini tepat saat Seven Kill Sword Sword Douluo terangkat horizontal dan Phoenix Roar Sky Strike Ma Hongjun baru saja diluncurkan.
Tempat ini adalah hutan luas di belakang Akademi Shrek, di mana Blue Silver Grass sangat melimpah. Semakin banyak Blue Silver Grass di sekitar, efek peningkatan wilayah kekuasaan Blue Silver Tang San semakin kuat. Di bawah efek peningkatan Menara Sembilan Permata dan wilayah kekuasaan Blue Silver-nya sendiri, Tombak Raja Blue Silver yang diluncurkannya telah mencapai efek puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bahkan seorang ahli sekelas Sword Douluo pun harus serius menghadapi serangan penetrasi bertipe titik ini.
Yang lain hanya melihat pergelangan tangan Sword Douluo bergetar sedikit, pedang Qisha-nya langsung bersinar. Tanpa menggunakan kemampuan spirit apapun, hanya dengan ujung pedang biru bening yang ditusukkan ringan, bilah pedang berwarna biru jernih itu berhasil menghalangi jalur Tombak Raja Blue Silver.
Bzzz—Dengungan frekuensi rendah yang bergetar memaksa Master dan Bai Chenxiang yang menyaksikan pertarungan dari kejauhan mundur selangkah lagi. Adegan aneh terungkap: Tombak Raja Blue Silver Tang San yang penuh kekuatan justru terbelah dua oleh tusukan pedang itu, berubah menjadi dua cahaya keemasan yang melesat melewati sisi tubuh Sword Douluo.
Terpengaruh oleh aliran energi, seluruh tubuh Tang San terseret jatuh ke depan. Cahaya yang memancar dari tubuhnya langsung meredup beberapa tingkat.
Namun pada saat yang sama, tubuh Pedang Douluo akhirnya menunjukkan jeda sejenak. Efek skill pembatasan reaktif Phoenix Roar Sky Strike Ma Hongjun mulai bekerja. Menghadapi serangan penuh kekuatan Shrek Tujuh Monster, bahkan dengan kekuatan selevel Pedang Douluo sekalipun, mustahil untuk menghindar sepenuhnya tanpa menggunakan Kemampuan Spirit kuat. Tentu saja, ini juga berkaitan erat dengan kemampuan Tang San dalam menguasai momentum.
BOOM——Cahaya putih menyilaukan tiba-tiba meledak dari tubuh Dai Mubai. Kemampuan Spirit keempat Hujan Meteor Macan Emas Putih mekar. Tepat saat api phoenix kolosal dari Phoenix Roar Sky Strike Si Gendut melesat ke langit, hujan meteor menghujam dari atas. Membentuk formasi serangan menjepit atas-bawah. Ini memang salah satu pola serangan andalan Shrek Tujuh Monster sejak dulu.
Sebatang Blue Silver Emperor juga menembus panas membakar api phoenix dan melilit pinggang besar Ma Hongjun.
Dalam ledakan "Boom" yang dahsyat, api phoenix perkasa dan Hujan Meteor Macan Emas Putih saling menyerang dari atas-bawah, terkonsentrasi penuh pada satu titik. Sesaat kemudian, tubuh Ma Hongjun sudah ditarik kembali oleh Tang San, sementara Dai Mubai dan Zhu Zhuqing serentak mundur.
Api tiba-tiba padam dengan mahir. Yang lain terkejut melihat Pedang Douluo Chen Xin yang seharusnya "terjebak" dalam serangan dua Kemampuan Spirit terkuat setelah peningkatan——ternyata telah lenyap. Yang tertinggal di tempat itu adalah pedang raksasa Tujuh Pembunuh sepanjang 2 meter dan selebar setengah meter.
Pedang ini tertancap di tanah, penampilannya persis sama dengan Pedang Tujuh Pembunuh yang sebelumnya dipegang Chen Xin, hanya saja diperbesar beberapa kali lipat. Semua serangan sebelumnya sepertinya tidak berpengaruh sama sekali padanya.
Tepat saat Tang San menarik kembali Ma Hongjun, enam sinar pedang perkasa menggoreskan karakter 'bunuh' besar di depan pedang raksasa itu. Setiap sinar pedang berwarna hitam pekat.
Itu bukan warna Soul Power asli Pedang Douluo, melainkan dimensi lain yang terbuka saat sinar pedang membelah ruang.
Ma Hongjun merasa bagian belakang bajunya sudah basah kuyup oleh keringat dingin. Jika dia masih berada di posisi sebelumnya, hasilnya pasti tubuhnya terpotong-potong.
Jika awalnya yang lain menganggap pertarungan ini hanya diskusi, sekarang mereka menyadari ucapan Pedang Douluo Chen Xin bukan omong kosong - sama sekali tidak ada niatan menahan diri darinya.
Tekanan yang tiba-tiba meningkat membuat Shrek Tujuh Monster serasa sulit bernapas, terutama Ma Hongjun yang nyaris terpotong-potong. Sorot mata kecilnya memancarkan kewaspadaan luar biasa.
Roarr——, di bawah tekanan yang hebat, Dai Mubai mengeluarkan teriakan keras. Kaki membuka lebar, lengan direntangkan di sisi tubuh dalam posisi memeluk. Bulu di seluruh tubuhnya tumbuh liar. Cincin Jiwa kelima di tubuhnya telah menyala. Cincin-cincin cahaya keemasan kuat terus muncul dari bawah kakinya. Setiap kali cahaya itu muncul, aura Dai Mubai membesar beberapa kali lipat. Bahkan bayangan Harimau Putih di belakangnya kini telah berubah menjadi keemasan.
Suara Zhu Zhuqing terdengar jelas, "Ini adalah Kemampuan Spirit kelima Mu Bai, Transformasi Dewa Harimau Putih. Efeknya mirip dengan Transformasi Macan Emas Putih, bisa memberikan peningkatan bertumpuk."
Ucapnya belum selesai, pedang raksasa yang tertancap di tanah sudah terangkat. Bilah raksasa itu mengarah ke atas, kilauan biru menyala-nyala menyambar ke bawah. Sebilah cahaya biru raksasa seperti pelangi menggelegar langsung menyasar Dai Mubai.
Tidak diragukan lagi, pedang raksasa ini adalah perwujudan Hunwu Zhen Shen dari Pedang Douluo Chen Xin. Meski tak ada yang paham bagaimana dia bisa mengubah tubuh menjadi pedang. Serangan ini bukan hanya tak bisa ditahan mereka, bahkan seorang Tuan Bergelar biasa pun belum tentu sanggup menahan.
"Mu Bai, lanjutkan." Suara dingin Tang San terdengar. Seketika, tubuhnya sudah melayang di tengah hampa. Skill Spirit Bone Xiao Wu, teleportasi instan, diluncurkan.
Segera setelahnya, seluruh tubuh Tang San diselimuti cahaya keemasan. Rekor Tak Terkalahkan merekah.
Suara seperti kain robek yang terdengar logam mengoyak udara, pelangi megah berhasil dihadang oleh tubuh Tang San. Saat yang sama, bayangan ilusi muncul dari belakang Shrek Tujuh Monster, langsung menyelubungi medan perang. Segalanya tiba-tiba kehilangan wujud nyata, lingkungan sekitar berubah menjadi dunia ilusi berkabut.
Di bawah selubung cahaya pelangi, Enam Monster Akademi Shrek merasakan sensasi spiritual khusus. Meski pemandangan depan tampak kabur, mereka tetap bisa merasakan posisi masing-masing dan lokasi Pedang Douluo Chen Xin.
Dari mana asal cahaya pelangi ini? Tepat dari Menara Sembilan Permata milik Ning Rongrong. Dulunya, Tang San memberikan Spirit Bone yang diperoleh dari Shi Nian kepada Ning Rongrong, memberinya skill ini. Kemampuan dari Spirit Bone Kebijaksanaan bernama Ruang Ilusi. Setelah menyatu dengan Hunwu Menara Sembilan Permata-nya, efek Ruang Ilusi ini jauh lebih kuat dibanding saat digunakan Shi Nian. Bagaimanapun, Menara Sembilan Permata adalah Hunwu bantuan terkuat di dunia saat ini.
Efek Ruang Ilusi: Di bawah kendali pengguna, bisa meningkatkan kekuatan spiritual sekutu sebesar 20%, sekaligus membentuk jaringan mental yang memungkinkan komunikasi pikiran antar anggota tanpa tersesat dalam ilusi. Bagi musuh, akan menimbulkan efek halusinasi yang tidak hanya mengacaukan arah, tapi juga secara bertahap melemahkan kekuatan spiritual mereka.
