Sebelum serigala perampok hijau kebiruan muncul, serigala perampok abu-abu biasa tidak menghentikan serangan mereka. Justru serangan semakin ganas, secara efektif mengalihkan perhatian ketiga orang Tang San dari ancaman serigala perampok hijau kebiruan. Dalam kekacauan ini, tanpa wilayah kekuasaan Blue Silver, sungguh sulit mendeteksi keberadaan mereka.
Dai Mubai berputar cepat, menyemburkan White Tiger Fierce Light Wave tepat menghadang serangan mendadak serigala perampok hijau kebiruan itu.
Meski berukuran jauh lebih besar dari serigala perampok biasa, serigala hijau kebiruan ini sangat lincah. Menghadapi serangan Dai Mubai, ia langsung merendahkan tubuhnya, kemudian seluruh badan memancarkan cahaya samar-samar seolah meluncur rapat di permukaan tanah, berhasil menembus serangan Dai Mubai.
Ketika tubuhnya melambung, dia sudah tiba di depan Dai Mubai. Dua cakar depan menyambar dari bawah ke atas, cakar serigala hitam pekat yang tajam membentuk pisau cahaya hijau kebiruan selebar satu meter membentuk bulan sabut raksasa, berusaha membelah Dai Mubai dari bawah ke atas.
Ma Hongjun dan Tang San juga mendapat serangan simultan. Serigala abu-abu yang menyerang Ma Hongjun tiba-tiba mempercepat laju, seluruh tubuhnya berubah menjadi bayangan hijau yang langsung menubruknya. Waktu serangan ini dipilih saat Hongjun baru saja menepis dua serigala biasa dengan sayap api-nya, ketika tubuhnya memperlihatkan kelemahan. Tanpa pilihan lain, Hongjun terpaksa menarik kembali sayapnya dengan kedua tangan sebagai perisai, menahan tubrukan ini.
Anehnya, serigala abu-abu itu tiba-tiba berhenti di tengah hampa udara melawan hukum alam saat hampir menabrak sayap Api Phoenix. Tubuh serigala raksasa itu melengkung ke belakang seperti busur panah besar yang ditarik penuh, kedua cakar depan menyatu di atas kepala memancarkan cahaya biru kehijauan yang berubah menjadi pisau cahaya sepanjang 2 meter, menghujam ke bawah ke arah Ma Hongjun.
Sedangkan volume tubuh serigala pencuri hijau kebiruan yang menyerang Tang San adalah yang terbesar, bahkan lebih besar beberapa bagian dibanding dua serigala pencuri hijau kebiruan lainnya, dengan sepasang mata yang sepenuhnya berwarna hijau. Menyelinap diam-diam dari belakang untuk menerkam Tang San, ia juga yang pertama meluncurkan serangan di antara tiga serigala pencuri hijau kebiruan. Inilah alasan mengapa Tang San hanya sempat mengingatkan Dai Mubai, namun tidak sempat memperingatkan Ma Hongjun.
Cahaya biru kehijauan yang dingin merender tubuhnya tampak tembus pandang saat ia melakukan sprint dengan seluruh kekuatan. Cara serangannya berbeda dengan dua serigala pencuri hijau kebiruan lainnya—bukannya menggunakan cakar tajam untuk mengubahnya menjadi serangan cahaya, melainkan membuka mulut lebar-lebar saat berjarak tiga meter dari Tang San, lalu menyemburkan lingkaran cahaya hijau kebiruan yang langsung menyelubungi tubuh Tang San.
Pada saat ia meluncurkan serangan, Tang San sebenarnya sudah menyadarinya. Namun saat itu tekanan frontal yang dihadapinya sangat besar, dengan lebih dari sepuluh serigala pencuri yang menyerbu tanpa takut mati dalam kondisi gila-gilaan.
Cahaya dingin terpancar di wajah Tang San. Kedua tangannya menyatu di depan dada. Tepat sebelum serangan dari belakang mencapai dirinya, ia telah menghilang tanpa bekas. Lingkaran cahaya hijau kebiruan itu melesat melewati posisi sebelumnya, menyelubungi dua serigala perampok. Seketika tubuh kedua serigala perampok itu diselimuti cahaya kehijauan. Disusul tubuh mereka kejang-kejang sambil darah segar muncrat deras. Tak hanya darah, bahkan organ dalam mereka ikut menyembur. Nyawa mereka pun melayang. Dengan tubuh perkasa mereka, ternyata mereka tewas langsung akibat Guncangan dari lingkaran hijau kebiruan itu.
Saat wujud Tang San muncul kembali, ia tepat berada di atas kepala serigala perampok hijau kebiruan. Seperti pepatah "Datang tanpa membalas bukanlah sopan santun", tubuh Tang San meluncur diam-diam. Delapan Tombak Laba-laba yang penuh bau amis darah langsung menghujam ke arah serigala perampok itu.
Namun reaksi serigala perampok hijau kebiruan itu sangat cepat. Saat Tang San mengira tombaknya telah menembus tubuh musuh, ia sadar yang ditusuknya hanyalah bayangan sisa yang ditinggalkan serigala itu. Seketika, kekuatan dahsyat menghantam dari samping. Tang San terpaksa menarik kembali Delapan Tombak Laba-laba-nya. Seluruh tubuhnya berputar cepat di tengah hampa. Benturan keras itu menyebabkan gejolak Energi Darah di dadanya.
Hanya berkat ketangguhan tubuhnya yang luar biasa ditambah perlindungan Delapan Tombak Laba-laba, ia selamat. Seandainya ini Ahli Jiwa biasa, benturan itu pasti akan merenggut setengah nyawa.
Tang San mengutuk dirinya sendiri karena ceroboh. Saat tubuhnya berputar di udara, ia kembali menggunakan teleportasi instan untuk menghindari puluhan bilah angin hijau kebiruan yang diluncurkan serigala pencuri hijau itu. Mendarat di samping. Bilah angin yang dikeluarkan serigala pencuri hijau ini jelas jauh lebih berbahaya dibanding milik serigala pencuri biasa.
Bilah angin dari serigala pencuri biasa hanya selebar lebih dari satu kaki dengan ketebalan di bawah tiga inci. Sedangkan bilah angin serigala pencuri hijau ini memiliki ketebalan lebih dari satu kaki saja, dengan permukaan kipas selebar lebih dari satu meter. Daya penghancurnya sungguh berbeda langit dan bumi. Tanaman-tanaman yang dilewati tercincang menjadi serpihan. Udara berdesis tajam bergema bertubi-tubi.
Situasi Tang San genting, kondisi Dai Mubai dan Ma Hongjun di sisi lain juga tak kalah parah. Dai Mubai baru saja menyemburkan White Tiger Fierce Light Wave, tak menyangka lawannya bisa menyelinap di bawah gelombang cahaya itu meski sudah terkunci. Saat itu, tangannya baru saja membunuh seekor serigala pencuri biasa, membuat depan dadanya terbuka lebar.
Menghadapi serangan bilah cahaya yang menyambar dari bawah, ia terpaksa memilih menahan dengan keras. Kedua cakar harimau-nya yang dilapisi cakar tajam menyambar ke bawah, bertabrakan keras dengan serangan serigala pencuri hijau itu.
Dalam ledakan "Boom", Serigala Hijau terlempar ke belakang, namun Dai Mubai juga menderita. Tak hanya tubuhnya terpelanting, kulit di dadanya pun terkoyak oleh bilah angin dari cahaya hijau kebiruan itu. Meski White Tiger Protective Barrier dan White Tiger Golden Shield menahan serangan, energi asing yang tajam tetap meresap ke meridiannya. Kepedihan yang mendalam dan energi yang merusak memaksanya mengerahkan seluruh Soul Power untuk mengusirnya.
Dengan penilaian tajam, kekuatan Serigala Hijau ini mungkin di bawahnya namun setara dengan level 50 Soul Power-nya dulu. Masalah utamanya, ketidaktahuannya akan kemampuan lawan ditambah pengepungan oleh serigala biasa. Pertarungan sengit tak terelakkan.
Di sisi lain, situasi Ma Hongjun juga buruk. Serigala Hijau penyerangnya menunjukkan daya serang mengerikan. Dalam gesekan menusuk telinga, Phoenix Wings Soaring-nya hampir terbelah. Meski Api Phoenix menempel di lengan lawan, energi asing yang tajam merasuk ke tubuhnya. Kedua lengannya terasa seperti patah oleh kepedihan yang mendalam.
Penyergapan tiga Serigala Hijau jelas sukses. Tang San dan Dai Mubai yang sudah waspada pun terkena luka ringan, sementara luka Ma Hongjun lebih parah.
Serigala perampok hijau kebiruan yang bulunya terkena Api Phoenix bergerak sangat cepat, cakar tajamnya berkilat dan langsung memotong bulunya yang terbakar. Darahnya ternyata berwarna hijau kebiruan.
Tiga serigala perampok hijau kebiruan jelas tidak bermaksud membiarkan Tang San dan kawan-kawan. Saat ini, serigala perampok biasa lainnya telah membentuk lingkaran, tetapi tidak menyerang gila-gilaan seperti sebelumnya, lebih banyak melakukan gertakan dan sesekali menyergap. Sementara tiga serigala perampok hijau kebiruan itu mengerahkan seluruh kekuatan untuk menyerang Tang San dan kawan-kawan.
Sifat Dai Mubai selalu semakin kuat saat menghadapi lawan kuat. Disergap lawan membuatnya marah, "Dasar! Harimau tidak mengaum, kau kira aku kucing sakit?!" Dalam teriakannya, cahaya keemasan memancar dari seluruh tubuhnya. Ia langsung menerjang frontal ke arah serigala perampok hijau kebiruan itu, kedua Cakar harimau-nya berkilauan emas, setiap pisau cakar memancarkan cahaya keemasan sepanjang 30 cm.
Serigala perampok hijau kebiruan itu sama sekali tidak takut, dengan kecepatan luar biasa langsung membelit Dai Mubai. Secara kekuatan, Dai Mubai jelas lebih unggul. Namun setelah konsumsi sebelumnya, Soul Power-nya juga berkurang. Apalagi masih banyak serigala perampok biasa di sekitar yang mengintai, ia harus menyisakan keunggulan untuk berjaga-jaga. Dengan demikian, kesenjangan antara mereka berdua menjadi lebih tipis.
Namun, meski begitu, kekuatan tangguh Dai Mubai tetap tak tertandingi oleh serigala penjarah hijau kebiruan ini. Setelah beberapa kali bentrok langsung, serigala hijau kebiruan ini terus terdorong mundur oleh guncangan cakar harimau-nya, meninggalkan beberapa luka dalam di tubuhnya.
Namun yang membuat Dai Mubai frustasi adalah kelicikan luar biasa serigala hijau ini. Beberapa kali saat dia hampir merobek perut lawan, tubuh serigala itu tiba-tiba berkedip samar-samar seperti ilusi, menghilangkan sebagian besar daya serang, bahkan sempat menghindari serangannya.
Situasi Ma Hongjun tidak seproaktif Dai Mubai. Serangan sebelumnya melukainya parah - organ dalamnya terguncang, kedua lengannya penuh luka dalam berdarah. Meski kembali menggunakan Phoenix Wings Soaring untuk mengelak, dia terus mundur di bawah serangan kilat lawan.
Ledakan kekuatan Hongjun sebenarnya sangat dahsyat, namun kini sepenuhnya ditekan oleh kecepatan lawan, membuatnya terlihat seperti berada di ambang kekalahan.
Serigala hijau kebiruan yang menyerang Tang San adalah yang terkuat di antara semua serigala penjarah. Tubuh raksasanya memiliki Soul Power setara Tang San. Kecepatannya luar biasa, dan skill membuat tubuhnya samar-samar digunakan lebih mahir dibanding dua serigala hijau lainnya. Meski belum bisa menyaingi skill Kekosongan Tang San, tetap bisa menghindari sebagian besar serangan.
Menemukan situasi di sisi Ma Hongjun mulai memburuk, Tang San tahu tak bisa menunda lagi. Harus segera mengakhiri pertarungan. Meski serigala perampok hijau kebiruan ini cukup kuat, tapi belum benar-benar ia anggap berarti. Dibandingkan dengan Ahli Jiwa kuat yang pernah dihadapinya, makhluk kejam macam apa ini?
Siluetnya berkedip di udara, sekali lagi menggunakan teleportasi instan. Kali ini, Tang San berusaha menjauhkan jarak sejauh mungkin dari serigala perampok hijau kebiruan itu. Di sini, ia menunjukkan kekuatan sebagai jiwa Shrek Tujuh Monster. Posisi kemunculannya tepat di tengah area pertarungan Ma Hongjun dan Dai Mubai. Jaraknya hampir sama persis dari kedua orang itu.
Cincin Jiwa keempat tiba-tiba berpendar, cahaya hitam mengalir deras. Kemampuan Spirit 10.000 tahun, Kandang Perak Biru, diluncurkan.
Di bawah pengaruh wilayah kekuasaan Blue Silver, setiap skill Blue Silver Emperor mendapat peningkatan maksimal. Dalam sorotan cahaya, lawan yang dihadapi Ma Hongjun dan Dai Mubai sama-sama terkurung dalam kandang perak biru raksasa. Meski punya kemampuan penghalusan, tetap tak bisa menembus rintangan ini. Apalagi, demi keamanan, Tang San juga mengaktifkan skill evolusi wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa: Serangan Pembunuh Dewa.
Rasa takut dari kedalaman jiwa menusuk dua serigala perampok hijau kebiruan itu melalui aura kedinginan, membuat gerakan mereka terhambat sesaat. Kemungkinan lolos dari Kandang Perak Biru pun semakin sirna.
Dai Mubai dan Ma Hongjun bukan pertama kalinya bekerja sama dengan Tang San. Saat Tang San muncul di posisi tengah antara mereka berdua, mereka sudah mulai mengumpulkan tenaga. Melihat lawan mulai menyerang dengan putus asa di dalam batasan Kandang Perak Biru yang keras, keduanya juga melancarkan serangan kuat mereka secara bersamaan.
Hujan Meteor Macan Emas Putih menghujani dari langit, menembus celah-celah yang ditinggalkan Blue Silver Emperor, semua terfokus pada serigala perampok berwarna hijau kebiruan itu. Ma Hongjun yang sudah menahan amarah sejak tadi - selama proses mundurnya dia memang terus mengumpulkan tenaga, menunggu kesempatan untuk memberikan pukulan mematikan. Hanya karena kecepatan lawan yang luar biasa, dia terus bertahan sambil mundur. Kini saat serigala perampok hijau kebiruan itu berhasil dikendalikan oleh Kandang Perak Biru Tang San, apa lagi yang perlu ditakutkannya? Serangannya bahkan lebih cepat dari Dai Mubai. Lengan kanan yang berlumuran darah menghantam tanah di bawah Blue Silver Emperor.
Lengan kanannya yang mengandung Spirit Bone memiliki ketahanan jauh lebih kuat daripada lengan kiri, lukanya tidak terlalu parah. Kemampuan Spirit keempat, Phoenix Roar Sky Strike, diluncurkan. Saat cahaya bergelombang disertai gempa bumi muncul di bawah kaki serigala perampok hijau kebiruan itu, takdirnya sudah ditentukan.
Saat ini, para serigala perampok biasa di sekeliling jelas menyadari bahaya, segera menerjang gila-gilaan ke arah Dai Mubai, Ma Hongjun, dan Tang San. Berusaha menghentikan serangan Ma Hongjun dan Dai Mubai.
Namun, begitu Tang San mulai meluncurkan serangan, mengapa dia akan memberikan kesempatan seperti itu pada mereka?
Bzzz——Efek wilayah kekuasaan Blue Silver terpancar dalam bentuk paling sempurna saat ini, Mutasi Kemampuan Spirit Kandang Perak Biru yakni Blue Silver Thrust diluncurkan.
Ratusan Blue Silver Grass yang telah bersiap menusuk keluar, berubah menjadi duri-duri tajam yang menjulang ke langit. Meski tubuh para Werewolf Bandit sangat tangguh, di bawah tusukan Kemampuan Spirit 10.000 tahun ini—terutama dalam serangan area luas—mereka sama sekali tak punya kesempatan menghindar.
Walau Blue Silver Thrust belum cukup untuk benar-benar membunuh mereka, banyak Werewolf Bandit yang kakinya tertusuk atau bagian tubuh tertentu tertembus. Dengan satu serangan ini, Tang San hampir melukai semua Werewolf Bandit biasa dan membuat mereka Pusing state. Tentu, 7-8 Werewolf Bandit yang sangat sial tertusuk langsung di beberapa titik rapuh seperti alat kelamin... Meski belum mati seketika, penderitaan yang mereka alami lebih buruk dari kematian.
Serangan Tang San benar-benar tak terduga, semuanya terjadi terlalu cepat. Ketika Werewolf Bandit hijau kebiruan yang paling kekar menyadari ketidakberesan, dua Werewolf Bandit hijau lainnya sudah mulai menerima serangan dari Dai Mubai dan Ma Hongjun.
“Auu——” Serigala perampok hijau kebiruan yang paling kekar ini mendongak ke langit mengeluarkan teriakan keras, alih-alih menolong rekan, justru langsung menyerbu Tang San. Seluruh tubuhnya memancarkan kilau samar-samar, meninggalkan jejak cahaya panjang di belakangnya.
Meski sedang menggunakan skill, Tang San tak melupakan lawan utamanya. Sejak awal mengaktifkan kemampuan, dia sudah berniat membereskan tiga serigala perampok kuat ini. Dengan menghabisi mereka, pertempuran hari ini akan segera berakhir.
Karenanya, saat dua kali berturut-turut menggunakan Kemampuan Spirit keempat, tatapannya tetap mengunci serigala hijau kebiruan terkuat itu. Melihatnya menyerbu, kedua mata Tang San tiba-tiba berubah menjadi biru jernih.
Cahaya emas-ungu yang nyaris material menyembur keluar, Sinar Suci Ungu pun diluncurkan.
Meski kemampuan virtualisasi serigala raksasa hijau itu bisa menahan sebagian besar serangan fisik, Sinar Suci Ungu Tang San adalah serangan atribut spiritual murni. Bagaimana mungkin dihindari? Sekencang apapun kecepatannya, takkan sanggup melebihi cahaya. Dalam amukannya, serigala ini menyerang lurus ke depan, membuat tubuh kokohnya bertubrukan langsung dengan Sinar Suci Ungu.
Dalam ledakan "Boom" yang mengguncang, serigala raksasa biru kehijauan mengeluarkan lolongan menyayat hati. Namun, ia tidak mati oleh Sinar Suci Ungu. Tubuhnya memiliki kekuatan fisik yang luar biasa dan juga kekuatan spiritual yang sangat kuat. Meski hidung dan mulutnya memuntahkan darah serta seluruh tubuhnya kaku sesaat akibat serangan Sinar Suci Ungu, otot-ototnya justru membengkak secara gila-gilaan. Sangat mirip dengan Kemampuan Spirit yang pernah dilihat Tang San sebelumnya - Haus Darah.
Tidak bisa memberi kesempatan lagi pada makhluk ini. Mata Tang San bersinar tajam. Serigala biru ini saja sudah sangat kuat dalam kondisi normal, apalagi jika efek Haus Darah benar-benar digunakan. Akan sulit bagi tiga orang mereka untuk keluar tanpa cedera hari ini. Meski kini mereka kembali unggul, sebenarnya ketiganya juga mengonsumsi Soul Power dalam jumlah besar untuk mempertahankan keunggulan ini. Jika tidak bisa membunuh musuh sekaligus, mereka harus menanggung konsekuensi kehabisan Soul Power.
Kedua tangan Tang San mulai bergerak, menggantikan fungsi lengan. Kedua tangan pucat bak giok yang melesat dari pinggangnya selalu menyisakan kilau kristal. Pada saat ini, tak ada lagi yang bisa melihat gerakan lengan dan tangannya yang seperti menari. Seketika, seolah ribuan lengan tumbuh dari tubuhnya, bayangan tangan memenuhi kedua sisi badanya.
Kilauan cahaya berkilauan memancar dari tubuh Tang San, yang runcing, berduri, bersudut, bermata pisau, melengkung, berbentuk busur, kerucut, dan jarum. Tak terhitung Senjata Rahasia seakan meledak dari tubuhnya dan beterbangan ke segala arah.
Ada yang terbang lurus, miring, membentuk kurva, atau saling bertubrukan. Hampir seketika itu juga, di depan Tang San seolah mekar bunga mempesona yang terbentuk dari dentingan ribuan Senjata Rahasia yang saling berbenturan.
Setiap Senjata Rahasia seolah memiliki mata, dengan mudah menghindari tumbuhan di hutan. Di belakang masing-masing senjata, terlihat ekor api putih samar, kilauan mempesona yang membuat seluruh hutan seakan berbinar.
Meski Zijin Modong menyebabkan cedera serius pada serigala perampok berwarna hijau kebiruan itu, efeknya tidak bertahan lama. Sesaat sebelum terkena serangan, pemimpin kawanan serigala yang cerdik itu telah mengaktifkan skill haus darah-nya.
Setelah skill haus darah diaktifkan, segala tindakan murni mengandalkan insting membunuh tanpa perlu kesadaran penuh. Meski kesadarannya rusak parah oleh Sinar Suci Ungu, dalam kondisi haus darah ia yakin bisa merobek Tang San dan kedua rekannya menjadi serpihan.
Namun, ketika baru saja pulih dan tubuhnya kembali diselubungi cahaya virtual, ribuan Senjata Rahasia yang memenuhi langit telah menyatu membentuk bola raksasa. Tubuhnya sepenuhnya terperangkap di dalamnya, tanpa celah untuk menghindar. Ekor putih yang menyertai setiap Senjata Rahasia berasal dari tenaga dalam Xuantian Gong Tang San.
Setelah meluncurkan semua Senjata Rahasia ini, Tang San tidak terlihat lelah, malah wajahnya bersinar kemerahan karena kegembiraan. Ia berbisik pelan, "Beruntunglah kau mati di tangan teknik Senjata Rahasia peringkat keempat Tang Men: 1001 Malam. Ini bukan lagi senjata, melainkan kesepian. Kesepian kematian."
Senjata-senjata itu mencapai garis finish, berakhir persis bersamaan dengan kata terakhir Tang San.
Semua kemegahan terkumpul di bagian tengah. Setiap Senjata Rahasia menunjukkan efek berbeda - penetrasi menusuk dalam ke tubuh lawan, ledakan menggelegar, racun menyusup ke aliran darah, bilah tajam mengiris tubuh. Apapun jenisnya, ingatlah: semua berasal dari Tang Men.
1001 Malam, teknik Senjata Rahasia peringkat keempat dalam Seratus Solusi Senjata Rahasia. Hanya tiga teknik legendaris yang berada di atasnya. Peringkat keempatnya bukan karena kurang daya. Dari segi teknik, 1001 Malam bisa dibilang yang paling rumit di antara semua metode Senjata Rahasia.
Pada saat itu, Tang San melepaskan tepat 1.001 senjata rahasia. Setiap senjata harus dibantu dengan tenaga Xuantian Gong. Begitu teknik ini digunakan, kecuali memiliki kemampuan seperti teleportasi instan, tidak ada yang bisa menghindari serangan ini.
Saat menggunakan teknik Senjata Rahasia "1001 Malam", pengguna harus terlebih dahulu memakai teknik rahasia Xuantian Gong untuk memicu potensi tersembunyi dalam waktu singkat, meningkatkan total energi spiritual hingga tiga kali lipat. Kultivasi Xuantian Gong harus mencapai level enam atau lebih tinggi untuk bisa menggunakan teknik ini. Setelah menggunakan teknik rahasia ini, pengguna akan melemah selama tiga hari sebelum pulih.
Tang San baru saja menguasai teknik "1001 Malam". Teknik ini sebenarnya merupakan gabungan dari berbagai teknik Senjata Rahasia yang telah dipadukan secara sempurna. Latihan dimulai dengan meluncurkan tiga senjata sekaligus - melalui garis lurus, miring, dan melengkung ke satu target. Kemudian meningkat menjadi enam, dua belas,... hingga mencapai 1.001 senjata, barulah teknik ini dianggap benar-benar dikuasai.
Begitu digunakan, kekuatan serangannya mampu menghancurkan musuh yang 30% lebih kuat dari pengguna. Serangan multidirectional yang dikombinasikan dengan berbagai jenis senjata tersembunyi Tang Men ini mustahil dipertahankan. Dalam sejarah Tang Men, belum ada yang selamat setelah menghadapi teknik "1001 Malam".
Tentu saja, Seribu Satu Malam juga memiliki kekurangannya. Pertama, membutuhkan terlalu banyak Senjata Rahasia. Kedua, latihan tekniknya sangat sulit. Ketiga, konsumsi energinya sangat besar pada diri pengguna. Teknik ini khusus digunakan untuk melawan musuh dengan kecepatan luar biasa yang tidak bisa dikunci. Bayangkan, ketika Senjata Rahasia menyerang dari segala arah secara bersamaan, bagaimana mungkin bisa dihindari? Namun justru karena kelemahan-kelemahan inilah teknik ini hanya menempati peringkat keempat setelah Surat Maut Yanwang. Tapi tidak diragukan lagi, di Sekte Tang Men di dunia sebelumnya Tang San, para ahli yang mampu menguasai teknik Seribu Satu Malam ini akhirnya bisa menggunakan beberapa Senjata Rahasia terkuat Tang Men.
Sinar Suci Ungu Tang San tidak hanya ditujukan untuk menyerang Serigala Perampok Hijau Kebiruan, tetapi juga memberi dirinya waktu untuk menggunakan Senjata Rahasia. Dia telah menggunakan dua Kemampuan Spirit 10.000 tahun berturut-turut, dan membutuhkan waktu untuk menggunakan skill lagi. Dalam situasi ini, menggunakan Senjata Rahasia jelas pilihan terbaik.
Tentu saja, awalnya dia tidak berniat menggunakan teknik Seribu Satu Malam yang baru saja dikuasainya. Keputusan itu muncul secara spontan setelah melihat Serigala Perampok Hijau Kebiruan memasuki kondisi haus darah.
Sejak teknik ini berhasil dilatih, ini adalah pertama kalinya Tang San menggunakannya. Tenaga Dalam yang dihasilkan oleh stimulasi teknik rahasia Xuantian Gong harus digunakan dalam hitungan detik, atau sama sekali tidak efektif. Tang San pernah mencoba menggabungkan teknik rahasia ini dengan Kemampuan Spirit-nya, tetapi hasilnya tidak memuaskan. Meskipun Soul Power untuk Kemampuan Spirit semakin banyak semakin baik, ledakan tiba-tiba justru membuat Tang San kehilangan kendali atas Kemampuan Spirit-nya, efeknya malah lebih buruk daripada penggunaan normal. Teknik rahasia itu seolah dirancang khusus untuk 1001 Malam. Saat menggunakan metode ini, semuanya terasa Harmonis dan Lancar. Untuk pertama kalinya, Tang San menggunakan teknik peringkat keempat ini. Hingga kini, dari Seratus Solusi Senjata Rahasia Tang Men, hanya dua teknik peringkat teratas yang belum pernah digunakannya.
Haus Darah membuat energi darah pemimpin serigala hijau kebiruan itu menggelegak, tetapi sekarang hanya bisa menyemburkan kabut darah dari ribuan lukanya. Di hadapan 1001 Malam, hasil yang menunggunya hanyalah pembunuhan seketika. Hampir setiap titik vital di seluruh tubuhnya diselubungi kesunyian maut yang dibawa oleh 1001 Malam.
Dentuman keras juga bergema dari kedua sisi. Dai Mubai dan Ma Hongjun telah menyelesaikan serangan mereka sepenuhnya. Kandang Perak Biru terurai, serigala hijau kebiruan yang diserang Dai Mubai telah hancur lebur oleh Hujan Meteor Macan Emas Putih. Sementara lawan Ma Hongjun di sisi lain sudah berubah menjadi arang sepenuhnya.
Selama bertahun-tahun, Ma Hongjun belum pernah mengalami luka separah ini. Rasa sakit fisik jelas membuat Si Gendut ini marah. Oleh karena itu, setelah Phoenix Roar Sky Strike berakhir, Kemampuan Spirit kelimanya langsung dilepaskan.
Phoenix Meteor Shower.
Phoenix Meteor Shower milik Ma Hongjun masih memiliki perbedaan signifikan dengan White Tiger Meteor Shower Dai Mubai. Pertama, kedua skill ini memiliki level berbeda - satu Kemampuan Spirit 10.000 tahun, satu lagi Kemampuan Spirit seribu tahun. Kekuatan serangannya tentu tak bisa disamakan.
Cakupan Hujan Meteor Phoenix Si Gendut ini sangat luas, dengan setiap meteor api membawa kekuatan serangan api Phoenix-nya. Tentu ini sesuatu yang mengerikan.
Dalam dentuman keras, serigala perampok yang pusing akibat luka dari Blue Silver Thrust terjebak dalam Hujan Meteor Phoenix. Bagaimana mungkin hasilnya baik?
Saat gelombang serangan ini berakhir, hanya tersisa kurang dari sepertiga serigala perampok yang masih hidup, dan hampir semuanya mengalami luka berat.
Tang San tak akan memberi mereka kesempatan kabur. Meski kondisi fisiknya mulai melemah, dia tetap melepaskan skill evolusi Blue Silver Domain: Blue Silver Wide Entanglement. Semua serigala perampok yang terluka terakhir terbelit. Yang terjadi selanjutnya hanyalah pembantaian sepihak.
Bukan Tang San dan Dai Mubai yang melancarkan pembantaian, melainkan Si Gendut yang matanya terbakar api karena kemarahan. Hampir seperti orang gila, dia menerjang keluar dan membantai para serigala perampok tanpa ampun.
Baru setelah pertempuran usai, Tang San dan Dai Mubai melihat. Luka di lengan kiri Si Gendut tembus hingga tulang, seluruh tubuh bagian atasnya berlumuran darah segar. Setelah membakar mayat terakhir, dia berdiri terengah-engah sambil menyantap dua Sosis Besar Pemulihan pemberian Oscar.
Ketiganya bisa dibilang mandi darah, meski sebagian besar adalah darah musuh. Kini keadaan lemah Tang San mulai muncul, dia terjatuh sambil terengah-engah. Di antara mereka, kondisi Dai Mubai mungkin yang terbaik walau tetap terlihat compang-camping.
Dai Mubai tidak beristirahat. Dia memeriksa satu per satu mayat serigala perampok, tak ingin disergap yang belum mati saat pergi.
Memang tak ada serigala perampok yang tersisa. Serangan mereka terlalu ganas, sama sekali tak memberi kesempatan. Terutama serigala perampok hijau kebiruan yang menyerang Tang San - jika diukur level Binatang Roh, setara kultivasi 20.000 tahun. Kelicikannya jauh melampaui Binatang Roh 10.000 tahun biasa.
Setelah memeriksa sekali lagi, Dai Mubai akhirnya duduk kembali di samping Tang San. Selain serigala perampok yang sudah pasti mati, mayat-mayat lain dia injak sekali lagi untuk memastikan tidak ada lagi serigala perampok yang tersisa hidup.
Ma Hongjun juga telah kembali ke sisi Tang San. Ketiganya duduk berbalik punggung sambil memakan Sosis Besar Pemulihan dari Oscar untuk memulihkan stamina mereka.
Dai Mubai tersenyum getir, "Tak kusangka pertempuran ini akan menjadi begitu sulit."
Tang San berkata, "Aku meremehkan musuh. Tak kuduga ada serigala perampok berkekuatan Hijau kebiruan di antara mereka. Jika tebakanku benar, ini pasti hasil Mutasi pada serigala perampok. Kemampuan mereka jauh melebihi serigala perampok biasa."
Dai Mubai mengangguk dengan wajah masih ketakutan, "Kalau bukan karena refleksmu yang cepat mencegah mereka menunjukkan kekuatan penuh, kita pasti dalam masalah. Xiao San, Senjata Rahasia yang kau gunakan tadi sungguh mengesankan. Bisakah ini dipelajari?"
Tang San mengangguk mantap, "Bisa dipelajari, tapi harus dimulai sejak kecil. Jika kalian ingin belajar sekarang, pertama-tama harus menghapus Hunwu kalian, mulai dari nol, lalu berlatih selama beberapa puluh tahun."
Dai Mubai tertawa terbahak, "Lupakan saja! Si Gendut, kau bagaimana?"
Ma Hongjun saat ini perasaannya sudah stabil, tersenyum getir: “Lumayan. Efek Sosis Besar Pemulihan Xiao Ao semakin meningkat dibanding sebelumnya, lukaku sedang pulih, tapi lengan kiriku sulit diangkat. Perkiraan perlu istirahat beberapa waktu.”
Dai Mubai berkata: “Kalian istirahat dulu di sini, aku akan periksa para penduduk desa, sekalian memastikan apakah masih ada sisa-sisa serigala bajakan.”
Tang San mengangguk pada Dai Mubai. Meski dalam kondisi lemah, bersama Ma Hongjun setidaknya masih bisa mempertahankan diri. Bagaimanapun, di kehidupan sebelumnya mana ada praktisi Xuantian Gong yang memiliki sosis pemulihan seperti Oscar? Setelah memakan beberapa sosis pemulihan, Tang San merasa kelemahannya sudah membaik. Diperkirakan tidak perlu sampai tiga hari untuk pulih sepenuhnya.
Tak lama kemudian, Dai Mubai kembali dengan ekspresi wajah pucat.
“Sialan! Serigala-serigala bajakan ini benar-benar biadab. Semua perempuan dan anak-anak sudah dibunuh.”
“Apa?!” Tang San dan Ma Hongjun serempak terkejut.
Dai Mubai menjelaskan: “Mereka mungkin sudah membunuh para wanita dan anak-anak sebelum bertarung dengan kita. Tak disangka, kemunculan kita justru...” Matanya yang garang memancarkan kesedihan. Dialah yang memilih konfrontasi frontal. Namun tekanan yang ditimbulkan merekalah yang memicu pembantaian massal itu. Di tengah hutan luas ini, kini hanya tersisa tiga orang mereka tanpa satu pun manusia hidup lainnya.
Meskipun mereka telah membasmi habis para perampok serigala, mereka gagal menyelamatkan para penduduk desa. Perasaan ini terasa seperti batu besar menindih dada.
Tang San berdiri dan menepuk bahu Dai Mubai, "Bos, jangan terlalu dipikirkan. Setidaknya kita sudah membalaskan dendam mereka."
Dai Mubai tetap diam. Tang San mendekati mayat pemimpin perampok serigala berwarna hijau kebiruan, mencabut satu per satu Senjata Rahasia yang menancap di tubuhnya. Meski beberapa senjata sekali pakai sudah tidak bisa digunakan, kebanyakan masih bisa dipakai ulang. Menjelang perjalanan ke Pulau Dewa Laut, Senjata Rahasia ini sangat berharga bagi Tang San karena jumlahnya terbatas.
Saat mencabut Pisau Daun Willow dari tubuh pemimpin perampok serigala itu, tiba-tiba ia melihat kilatan cahaya biru kehijauan di bawah bekas luka senjata. Tidak ada darah yang mengalir.
"Lho, apa ini?" Tang San segera menggerakkan Pisau Daun Willow-nya, membelah paha perampok serigala itu hingga memperlihatkan gumpalan cahaya hijau berkilau di dalamnya.
Cahaya biru kehijauan itu juga menarik perhatian Ma Hongjun dan Dai Mubai. Keduanya mendekat. Ketiganya saling pandang, untuk sesaat merasa antara ingin tertawa dan menangis.
Benda hijau itu ternyata adalah Spirit Bone, tepatnya tulang kaki kanan. Cahaya hijau kebiruan samar yang terinternalisasi menunjukkan aura energi yang sangat kuat.
Dai Mubai bertanya pada Tang San, "Xiao San, menurutmu ini tulang bawaan dari tubuhnya sendiri atau hasil memburu Binatang Roh?"
