Melihat sosok berjubah ungu memeluk Xiao Wu yang sedang berjuang di dalam pondok, cahaya merah dingin mematikan langsung menyala di mata Tang San. "Matilah kau!" Delapan Tombak Laba-laba mengembang di punggungnya saat ia melesat dengan kecepatan maksimum memanfaatkan Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor, langsung menubruk sosok ungu itu tanpa melepas Spirit-nya.
Penggunaan Kemampuan Spirit sengaja dihindari untuk melindungi Xiao Wu. Namun amarahnya yang membara membuatnya bertekad untuk mencincang tubuh si penganiaya menjadi seribu potongan bagaimanapun caranya.
Orang jubah ungu itu bereaksi cepat mendengar suara dari belakang. Bersamaan dengan serangan Tang San, tubuhnya meliuk seperti ikan, menghindar sambil membawa Xiao Wu meluncur sejauh 5 meter, tepat menghindari sergapan Tang San.
Namun siapa Tang San? Dalam kemarahan memuncak, potensi tersembunyi dalam dirinya meledak. Delapan Tombak Laba-laba di sisi kanan bawah tubuhnya menyabet tanah dengan keras, sementara tombak kiri bawah menancap sebagai penyangga. Tubuhnya berputar di tengah hampa tanpa mengurangi momentum, kembali menghadang orang jubah ungu.
Delapan Tombak Laba-laba yang memiliki ketajaman luar biasa itu menghujam ke arah tubuh lawan. Kali ini Tang San mengerahkan seluruh kekuatan, kecepatannya secepat kilat.
Meski orang jubah ungu itu juga seorang Ahli Jiwa, dalam waktu yang begitu singkat Tang San sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk melepas diri Hunwu. Delapan Tombak Laba-laba sudah menyambar di depan mata.
Menghadapi krisis maut, orang jubah ungu melakukan gerakan yang membingungkan Tang San: mendorong tubuh Xiao Wu ke ranjang di samping. Sambil menendang dengan kaki kanan ke dada Tang San - taktik meng-counter serangan vital musuh yang wajib dihindari.
Sayangnya, meski reaksinya cepat, masih kalah dibanding Tang San. Tendangannya yang seharusnya menjadi taktik meng-counter serangan vital musuh dengan kaki panjangnya, ternyata Delapan Tombak Laba-laba milik Tang San lebih panjang lagi - tiga meter, mana mungkin bisa dijangkau oleh tendangannya?
Tepat ketika setidaknya empat Tombak Laba-laba hendak menusuk tubuh orang berjubah ungu itu, Tang San akhirnya melihat jelas wajahnya. Saat memandang lawannya, sorot merah di matanya terhenti sejenak, gerakan serangannya pun melambat.
Yang terpampang dihadapannya bukanlah pria kekar atau bajak laut yang ganas. Melainkan seorang wanita bertubuh proporsional. Tampak berusia 27-28 tahun dengan kecantikan luar biasa. Hidung mancung, mata besar, rambut pendek ungu yang rapi, memancarkan aura gagah. Matanya yang besar berwarna ungu itu kini dipenuhi ketakutan saat menatap Tang San.
Perempuan? Ini Mutiara Ungu? Karena dua pikiran inilah gerakan Tang San melambat. Mutiara Ungu yang gesit itu segera merasakan kelengahan lawan. Dengan memanfaatkan momentum tendangan kaki kanannya, ia berputar satu kali di udara. Saat berputar, jubah luarnya terlepas dan dilemparkan ke arah Tang San, sementara tubuhnya sendiri mundur mengambil jarak.
Menemukan bahwa lawannya adalah perempuan, amarah dalam hati Tang San seketika mereda. Ia tidak mengejar lawan lagi, tubuhnya berkelebat dan tiba di sisi Xiao Wu. Tang San langsung merangkul tubuh lembutnya ke dalam pelukannya. Sebuah jubah longgar tiba-tiba dilemparkan dari Twenty-Four Bridge Moonlight Night, membungkus tubuh Xiao Wu.
Tubuh asli Xiao Wu yang kehilangan jiwa ini terlihat panik. Merasakan aura Tang San tiba-tiba, dia mendesah dan erat-erat memeluk pinggang Tang San, tak mau melepaskannya. Bagian depan dadanya naik-turun dengan hebat, jelas menunjukkan bahwa dia mengalami keterkejutan yang luar biasa.
Tang San sementara mengabaikan lawan, namun lawan tak berniat membiarkannya pergi.
Zi Zhenzhu sebagai Komandan Pasukan Bajak Laut Zi Zhenzhu, selama lebih dari sepuluh tahun berkuasa di lautan ini. Kapan pernah mengalami keadaan memalukan seperti ini? Hampir terbunuh dalam serangan Tang San, komandan yang cantik ini langsung murka.
"Siapa berani membuat kekacauan di wilayah Pasukan Bajak Laut Zi Zhenzhu?" Dari sudut pandang Zi Zhenzhu, hanya terlihat rambut panjang biru Tang San yang terurai. Rambut itu menutupi wajah Tang San yang sedang menunduk memandangi Xiao Wu. Hanya Delapan Tombak Laba-laba berduri yang mengerikan di punggungnya yang membuat Komandan Zi Zhenzhu ini terkejut. Secara reflek dia mengerahkan Soul Power, melepas diri Hunwu-nya.
Merasakan ketakutan yang dialami Xiao Wu, murka Tang San langsung berkobar lagi. Mengingat rekan-rekannya terkunci di luar pintu, ia perlahan menengadah dan berkata dingin: "Akan kuhabisi nyawamu. Bukan hanya kau, seluruh Klan Bajak Laut Mutiara Ungu ini akan kubasmi sampai tak tersisa."
Saat Mutiara Ungu memandang wajah Tang San yang menengadah, matanya terbelalak. Di pandangannya, dahi Tang San yang penuh, hidung mancung dan rahang persegi, wajah tampannya dipenuhi niat membunuh yang membeku. Sorot mata birunya memancarkan sinar emas-ungu yang berkedip-kedip. Namun di balik aura mematikan itu, terpancar kesan elegan yang harmonis. Setiap gerakannya menunjukkan kesempurnaan yang mulus. Sepanjang hidupnya, ini pertama kali Mutiara Ungu melihat sosok seperti ini.
Tentu saja, daya tahan Mutiara Ungu terhadap ketampanan jauh lebih kuat dari wanita biasa. Orientasi seksualnya memang tidak normal. Jika tidak, mana mungkin ia ingin menikahi seorang wanita.
"Akan kulihat bagaimana kau menghancurkan Klan Bajak Laut Mutiara Ungu kami. Keluar!" Serunya sambil tubuhnya mundur dengan ledakan, melesat keluar pondok kayu dalam sekejap. Tang San kaget, khawatir Lima Iblis Shrek akan jadi sasaran amarahnya. Membawa Xiao Wu menyulitkan penggunaan teleportasi instan. Kaki kanannya menghentak tanah, mengejar dengan kecepatan penuh.
Zi Zhenzhu tidak bermaksud menyulitkan Lima Iblis Shrek dan Bai Chenxiang. Tubuhnya berhenti di ujung lapangan depan pondok kayu. Saat ini, Hunwu-nya telah sepenuhnya teraktivasi - tubuhnya meliuk-liuk lembut, mata yang memancarkan aura kematian, serta sisik kecil biru keabu-abuan yang menyelimuti permukaan kulitnya.
Ular. Melihat transformasi tubuhnya, Tang San langsung menduga Hunwu-nya pasti terkait ular. Namun bukan ular biasa, melainkan ular laut.
Dua Kuning, Dua Ungu, dan Dua Hitam - enam Cincin Jiwa dengan konfigurasi optimal bersinar di tubuh Zi Zhenzhu. Meski Tang San menduga usia sebenarnya lebih tua dari penampilan, dari kombinasi cincin jiwa dan tingkat Soul Power 68 yang disebut Jixiang, nyata bahwa wanita ini memiliki kekuatan yang luar biasa.
Tapi apa artinya itu? Ular laut berbisa? Bagaimanapun tetap saja ular. Dengan gerakan gesit, Tang San menyerahkan Xiao Wu ke Ning Rongrong yang masih terbaring lemah. Seketika ia melesat menghampiri Zi Zhenzhu. Menangkap pemimpin lebih dulu - dengan ribuan musuh dan 200 Ahli Jiwa di sekeliling, mustahil bertahan sendirian. Cukup dengan menahan Zi Zhenzhu, jalan keluar akan terbuka lebar.
Di tengah hampa, Hunwu Kaisar Blue Silver Grass Tang San tiba-tiba meledak keluar. Enam Cincin Jiwa hampir terlontar keluar dari dalam tubuhnya. Kuning, kuning, ungu, hitam, hitam, merah - kombinasi warna Cincin Jiwa yang mengerikan membuat hati Zi Zhenzhu bergetar hebat. Seketika itu juga, aura cahaya putih tiba-tiba meledak dari tubuh Tang San.
Menghadapi musuh, Tang San tidak pernah menahan diri. Sejak awal, dia langsung melepaskan wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa-nya.
Sejak memahami wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa di bawah tekanan Sword Douluo, kekuatan wilayah ini menjadi lebih dahsyat dari sebelumnya. Peningkatan utamanya terletak pada kendali. Dalam jangkauan wilayahnya, Tang San kini bisa memusatkan atau menyebarkan efek pelemahan wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa secara fleksibel. Karena lawannya hanya satu orang, semua semangat pembunuh terkonsentrasi penuh pada Zi Zhenzhu. Serangan Pembunuh Dewa meledak seketika.
Zi Zhenzhu tiba-tiba merasakan kedinginan menyeluruh di seluruh tubuhnya. Jejak aura dingin yang tak tertandingi seperti pisau tajam menembus dadanya, namun kekuatan ini sama sekali tak kasat mata. Tubuhnya yang membeku memunculkan rasa takut, secara reflek dia mundur selangkah. Semangat pertarungan menurun drastis, efek pelemahan wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa langsung bekerja. Ditambah dengan peningkatan kekuatan wilayah ini, niat membunuh yang dingin itu membuat fungsi tubuh Zi Zhenzhu terhambat. Kekuatan luar biasanya hanya bisa dikeluarkan tujuh puluh persen saja.
Cahaya hijau kekuningan muncul tiba-tiba di udara, membentuk jaring besar di tengah hampa yang langsung menyelubungi tubuh Zi Zhenzhu yang gerakannya terhambat. Saat Zi Zhenzhu berusaha memanfaatkan keunikan Hunwu-nya untuk menghindar, tiba-tiba 16 batang Blue Silver Emperor menyembur dari tanah, berubah menjadi sangkar yang mengurungnya dengan ketat. Jaring telah turun, di dalamnya ada sangkar. Zi Zhenzhu terkejut menemukan dirinya sama sekali tak punya kesempatan untuk menghindar. Lagipula dia tidak ahli dalam bentrok langsung.
Cahaya keemasan yang berkilauan muncul di lengan kanan Tang San. Setelah dua skill pembatasan besar mengunci lawan dengan ketat, Tombak Raja Blue Silver berubah menjadi sinar emas yang memperpanjang lengannya, langsung menekan dada montok Zi Zhenzhu. Baru pada saat ini, suara gemuruh besar dari tempat ini menarik banyak bajak laut berkumpul.
"Shifu, jangan!"
"San Ge, jangan bunuh dia."
Dua suara nyaris bersamaan terdengar. Tombak Raja Blue Silver Tang San tepat berhenti di celah dalam antara kedua payudara Zi Zhenzhu. Tekanan aura ketajaman luar biasa membuatnya bahkan tak bisa bersuara.
Memang, kekuatan Zi Zhenzhu cukup mumpuni. Pada tingkatan Roh Di, dia bisa dianggap petarung handal. Tapi yang dihadapinya adalah Tang San - seorang pria yang berani menantang Roh Dou Luo di level lebih tinggi.
Kalau di tengah laut, mungkin Zi Zhenzhu masih bisa mengandalkan karakteristiknya sebagai Ahli Jiwa laut untuk melawan Tang San. Tapi ini daratan, meski level Soul Power mereka sama, dalam hal kekuatan dan pengalaman pertarungan nyata, mana mungkin Zi Zhenzhu bisa menyaingi Tang San? Sejak Tang San menghancurkan tembok dengan satu pukulan, semangatnya sudah sepenuhnya tertekan. Kini kekalahannya semakin jelas.
Yang memanggil "Guru" tak lain adalah Jixiang yang berlari terburu-buru dengan wajah cemas.
Sehelai Blue Silver Emperor melayang dan membelit tubuh Jixiang, menariknya ke sisi Tang San. Sorot mata Tang San memancarkan aura menggentarkan sambil menyapu pandang ke para bajak laut yang terus memaki, "Siapa lagi yang berani menghina atau melangkah maju, jangan salahkan aku yang tak akan segan."
Para bajak laut langsung terdiam, satu per satu memandangi Tang San dengan mata penuh kemarahan.
Ini pertama kalinya Jixiang menyaksikan kekuatan Tang San. Melihat enam Cincin Jiwa di tubuhnya, terutama Cincin Jiwa merah, guncangan dalam hatinya tak terucapkan. Dalam pengetahuannya, meski Zi Zhenzhu bukan yang terhebat, tapi dia yang terkuat di pulau ini. Usia sebenarnya Zi Zhenzhu 35 tahun, jelas jauh lebih tua dari Tang San. Tapi dalam waktu singkat, Zi Zhenzhu yang cukup kuat sudah dikalahkan oleh Guru yang sama-sama bergelar Roh Di. Selain cemas, dalam hati Jixiang ada rasa bangga yang samar.
“Guru, jangan serang. Komandan Zi Zhenzhu bukan orang jahat.” Jixiang berkata gugup pada Tang San.
Tatapan Tang San beralih ke Jixiang lalu ke rekan-rekannya, "Merekalah partner yang kucari. Dia bukan penjahat? Apa kau tidak melihat kondisi rekan-rekanku tadi? Sebagai wanita, mau menikahi siapa? Yang ingin dinikahinya adalah guru kalian."
“San Ge, jangan melawan. Dia benar, komandan ini tidak terlalu jahat.” Kali ini yang berbicara bukan Jixiang, melainkan Ma Hongjun yang terbaring di tanah dan berusaha bangkit.
“Hmm?” Tang San memandang Ma Hongjun dengan heran. Di sisi lain, Xiao Wu duduk termangu, sementara selain Ma Hongjun, yang lain tampak pingsan.
Tujuh helai Blue Silver Emperor merentang sekaligus, masing-masing membelit tubuh ketujuh orang itu dan menarik mereka ke dekatnya.
“Si Gendut, apa yang terjadi?” Tang San menatap wajah Ma Hongjun yang pucat kebiruan dengan jejak aura biru muda, alisnya berkerut. Melalui Blue Silver Emperor, dia merasakan semua kecuali Xiao Wu dalam kondisi fisik lemah. Ma Hongjun sedikit lebih baik, masih bisa mempertahankan kesadaran. Enam orang yang lemah memiliki ciri yang sama: tubuh mereka sedingin es.
“Ma Hongjun” dengan susah payah menatap Tang San, berkata dengan tersendat-sendat: “Komandan pasukan mengikat kita di luar ini agar sinar matahari bisa lebih baik menyinari tubuh kita. Kita harus berdiri dengan kedua kaki menyentuh tanah, racun dingin dalam tubuh baru bisa dikeluarkan dari titik pusat kaki.” Setelah mengucapkan kalimat ini, kepala Ma Hongjun terjatuh dan ia pun pingsan.
Keraguan muncul di hati Tang San, Tombak Raja Blue Silver di lengannya ditarik sedikit sambil bertanya dengan suara berat kepada Zi Zhenzhu: “Apakah kau benar-benar bermaksud menyelamatkan mereka?”
“Menyelamatkan apaan! Aku cuma mau menyiksa mereka! Kalau berani, bunuh aku! Ayo bertarung! Keterlaluan kau ini! Penakut!” Begitu tekanan dari Tang San menghilang, Zi Zhenzhu yang sudah menahan amarah meledak dengan makian. Sebagai Komandan Pasukan Bajak Laut, sifat garangnya yang tiba-tiba meledak membuat ekspresi para bajak laut di sekeliling menjadi aneh.
Sambil berkata demikian, Komandan Zi Zhenzhu yang sudah terbebas dari tekanan ini bahkan berusaha melepas Kemampuan Spirit-nya untuk bentrok langsung.
Dari segi penampilan, Zi Zhenzhu jelas nomor satu di pulau ini. Namun temperamennya yang meledak-ledak juga sama-sama nomor satu. Bawahan-bawahannya selalu gemetar ketakutan di dekatnya, siapa berani membuatnya marah?
Tang San juga tertegun oleh makiannya. Namun setelah mendengar penjelasan Ma Hongjun, emosinya cepat mereda. Setelah melewati berbagai badai besar, kini setelah memastikan sang kekasih dan rekan-rekannya baik-baik saja, Tang San yang bijaksana dan tenang itu telah kembali.
Tombak Raja Blue Silver kembali diarahkan ke depan, jejak aura ketajaman luar biasa secara paksa memutuskan teknik spirit yang hendak dilepaskan Zi Zhenzhu. Tentu saja, Zi Zhenzhu juga tidak bisa berbicara lagi. Meski dia menyuruh Tang San bertarung, namun untuk benar-benar menubruk Tombak Raja Blue Silver yang sangat tajam itu, dia tidak memiliki keberanian tersebut.
Setelah telinganya tenang, pandangan Tang San beralih ke para bajak laut di sekelilingnya, "Siapa yang bisa memberitahuku bagaimana rekan-rekanku sampai di sini, dan kejadian apa yang terjadi setelahnya? Aku akan menghitung sampai tiga. Jika tidak ada yang menjawab, aku akan membunuh Komandan kalian terlebih dahulu."
Wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa yang dingin kembali dilepaskan. Tentu kali ini bukan untuk bertarung, melainkan menggunakan semangat pembunuh dahsyat yang terkandung di dalamnya untuk menunjukkan pada para bajak laut bahwa dia tidak bercanda.
Sebelum Tang San mulai menghitung mundur, seorang bajak laut tua sudah melangkah maju dan berkata tergesa-gesa, "Jangan bertindak, aku tahu ceritanya."
Pandangan dingin Tang San beralih padanya. Bajak laut tua ini tidak berani menunda, langsung menceritakan kronologi kejadian.
Ternyata, saat itu para korban terlempar ke laut oleh serangan tiba-tiba dari Paus Iblis Samudera. Meski monster itu tidak bisa mengejar, mereka semua pingsan akibat guncangan. Dai Mubai dan Zhu Zhuqing bahkan mengalami cedera semakin parah.
Saat mereka akhirnya siuman, mereka sudah tercerai-berai oleh hempasan ombak. Tak ada satu pun yang bisa berenang, tapi ada yang bisa terbang. Begitu Ma Hongjun yang kondisi fisiknya relatif lebih baik sadar, ia segera terbang ke udara mencari jejak yang lain. Setelah susah payah menemukan yang lain, mereka berkumpul. Dengan mengambil benda-benda mengapung dari tubuh mereka, mereka bertahan seadanya. Soul Power Ma Hongjun juga terkuras habis untuk mencari yang lain. Kondisi fisik setiap orang sangat buruk. Xiao Wu yang pernah memakan Kristal Darah Naga Ginseng dan Mawar Cinta yang Terputus - dua herbal immortal tingkat dewa - justru memiliki kondisi tubuh terbaik.
Hari demi hari berlalu. Meski mereka membawa makanan di hundaoqi, mengapung di tengah lautan setiap hari membuat sekelompok orang yang tak bisa berenang ini terus berjuang melawan ombak tanpa istirahat. Ditambah harus merawat Dai Mubai dan Zhu Zhuqing yang luka parah. Kondisi fisik mereka semakin memburuk. Mereka hanya bisa berharap bertemu perahu nelayan yang lewat.
Karena serangan terjadi tiba-tiba saat itu, Kapal Naga Abyss berada di pihak Tang San. Ini juga alasan utama mereka tak bisa menyelamatkan diri.
Pada hari kesepuluh, ketika bahkan fisik Ahli Jiwa sekalipun hampir tak sanggup bertahan, mereka malangnya bertemu binatang roh. Seekor binatang roh level sepuluh ribu tahun.
Jika berada di darat dalam kondisi fisik prima, bahkan Oscar dari Shrek Tujuh Monster bisa menghadapi Binatang Roh 10.000 tahun dengan menggunakan Usus Cermin Duplikasi. Namun, lokasi saat ini adalah laut dan kondisi mereka semua sangat lemah. Meskipun akhirnya mereka berhasil membunuh Binatang Roh tersebut dengan susah payah, mereka semua terluka. Tak lama kemudian, mereka baru menyadari Binatang Roh 10.000 tahun itu memiliki racun mematikan - mereka semua terkena racun dingin khusus yang bahkan Api Phoenix Ma Hongjun pun tak bisa menetralisirnya.
Sosis Kecil Oscar hanya bisa memperlambat efek racun, namun tidak menyembuhkannya. Dari tujuh orang, hanya Xiao Wu yang selalu mereka lindungi yang tidak terpengaruh.
Di saat kritis ini, mereka bertemu dengan Kapal Ungu Mutiara. Para bajak laut dari kapal tersebut menyelamatkan mereka dan membawa pulang ke Pulau Ungu Mutiara. Setelah pemeriksaan, para bajak laut yang paham laut ini menemukan bahwa racun yang diderita adalah racun dingin khusus yang tidak bisa disembuhkan namun tidak mematikan. Binatang Roh 10.000 tahun yang mereka hadapi ternyata adalah ular laut bernama Sea Viper yang memiliki Hunwu sama dengan Ungu Mutiara. Namun Ungu Mutiara pun tak bisa menetralisir racun ini - mereka harus bertahan di bawah sinar matahari selama tiga hari tanpa makanan (hanya minum sedikit air), berdiri tegak hingga racun terdorong ke tanah oleh tekanan matahari. Inilah penyebab kondisi lemah yang terlihat pada mereka semua.
“Sudah lama terendam di laut, belum lagi tidak bisa makan, kondisi fisik mereka pasti tidak baik-baik saja.”
Adapun Xiao Wu, karena tidak keracunan, kesehatannya pulih dengan cepat. Namun Zi Zhenzhu yang bermasalah orientasi seksual langsung tertarik padanya. Meski dasarnya tidak jahat, ia tetap tidak kebal terhadap pesona Xiao Wu yang luar biasa. Ia memutuskan untuk membuat "nasi menjadi bubur" dengan Xiao Wu sebelum yang lain pulih, dan menikahinya.
“Nasi menjadi bubur?” Tang San melemparkan pandangan meremehkan ke Zi Zhenzhu, “Kau sanggup?”
Zi Zhenzhu ingin bicara, tapi aura otoriter Tombak Raja Blue Silver memaksanya tidak punya kesempatan membuka mulut.
“Racun dingin receh saja perlu andalkan sinar matahari?” Tang San mendengus sinis. Tangannya menyusup ke Kantung Serbaguna Ruyi, dan di bawah tatapan takjub Ji Xiang, mengeluarkan mutiara merah-emas berkilau.
Soul Power bergelora mengalir masuk, membuat cahaya emas kemerahan menyala terang di telapak tangan, bagai matahari mini.
Saat menyuntikkan Soul Power ke mutiara, Tang San juga menarik kembali Tombak Raja Blue Silver-nya. Zi Zhenzhu hendak memaki, tapi seluruh tubuhnya gemetar tiba-tiba. Wajahnya pucat pasi saat terjerembap, mata dipenuhi ketakutan di bawah selubung cahaya emas kemerahan.
"Di dalam cahaya emas kemerahan itu, terdapat jejak aura yang sangat istimewa, membuat Zi Zhenzhu bahkan tidak bisa berbicara. Hal yang paling membuatnya ketakutan adalah rasa sakit itu seolah datang dari kedalaman jiwa."
Tang San melirik dingin ke arah Zi Zhenzhu, lalu mengalihkan pandangan. Blue Silver Emperor bergerak halus, pertama-tama menarik tubuh Zhu Zhuqing ke hadapannya. Dengan lembut memegang rahangnya, ia memasukkan mutiara bercahaya ke mulut Zhu Zhuqing sambil berbisik dengan suara yang tercampur kekuatan spiritual, "Tahan di mulut, jangan ditelan."
Baru setelah Zhu Zhuqing menutup mulut mungilnya, aura mengerikan itu menghilang. Zi Zhenzhu menghela napas lega. Saat hendak memaki lagi, Tang San menyumpal mulutnya dengan satu kalimat.
"Jika kau masih memaki, aku akan membunuh semua orang di sini. Menurutmu ada yang bisa menghentikanku?" Sambil berkata demikian, wilayah kekuasaan Pembunuh Dewa yang dingin kembali menyebar, dipadukan dengan Sinar Suci Ungu di matanya yang menusuk tajam ke pupil Zi Zhenzhu. Ini bukan serangan, tapi teror yang berasal dari jiwa.
Pemilihan waktu oleh Tang San sangat tepat. Setelah mengalami teror sebelumnya dan perasaan tidak berdaya menghadapi serangannya, Zi Zhenzhu sudah mulai takut padanya. Ditambah dengan teror spiritual ini, akhirnya sang kapten bajak laut perempuan ini tidak berani mengeluarkan makian.
Memalingkan pandangan ke pelaut tua yang berbicara sebelumnya, "Ambilkan satu baskom air bersih." Sambil berbicara, sebatang Blue Silver Emperor dilemparkan. Memanfaatkan keadaan Zizhu yang masih tertekan oleh Sinar Suci Ungu, jari-jarinya menekan beberapa titik di tubuhnya, menyegel Soul Power-nya sekaligus menutup titik bisunya.
Zizhu baru tersadar, langsung membuka mulut untuk memaki, namun mendapati dirinya tak bisa mengeluarkan suara. Fenomena ini menimbulkan efek intimidasi besar bagi para bajak laut di sekeliling. Beberapa Ahli Jiwa yang awalnya berniat memberontak pun langsung menahan diri.
Tang San tak lagi memerhatikan mereka. Telapak tangan ditekankan di punggung Zhu Zhuqing, Tenaga Dalam Xuantian Gong yang lembut mengalir masuk ke dalam tubuhnya.
Saat ini, kulit Zhu Zhuqing telah memancarkan kilau keemasan kemerahan samar. Jejak aura hitam kebiruan terus menyebar dari sekujur tubuhnya, wajah pucatnya perlahan mulai menunjukkan semburat kemerahan.
Bola kristal yang dikeluarkan Tang San adalah Inti Ular Berapi Sepuluh Kepala yang diperolehnya di Jalan Neraka. Ia tak tahu karakteristik racun dingin yang menjangkiti rekan-rekannya, mengapa bahkan Api Phoenix Si Gendut tak mampu menangkalnya. Namun bagaimanapun, racun ini berasal dari Binatang Roh ular. Dengan status Ular Berapi Sepuluh Kepala sebagai penguasa spesies ular, ditambah sifat murni Yang-nya, pastilah bisa menetralisir racun tersebut.
Kenyataan membuktikan penilaian Tang San tepat. Dalam sekejap, racun dingin dalam tubuh Zhu Zhuqing telah lenyap. Dengan lemah, ia membuka matanya.
Tang San meletakkan tangannya di mulut Zhu Zhuqing, si gadis memuntahkan mutiara api yang membara sambil lemah memanggil, "San Ge..."
Tang San menyelipkan sehelai Daun Longzhi ke mulut Zhu Zhuqing, "Kunyah dan telan perlahan. Jangan bicara dulu, istirahat yang cukup lebih penting."
Zhu Zhuqing mengangguk lemah. Kehadiran Tang San membuatnya tenang. Dengan bantuan Tang San, ia duduk bersila sambil perlahan mengunyah Daun Longzhi dan masuk ke kondisi meditasi.
Pemilihan Zhu Zhuqing sebagai prioritas pertama tentu ada alasannya. Kondisi Zhu Zhuqing dan Dai Mubai yang terluka parah beberapa hari lalu pasti paling kritis. Ditambah fisik wanita yang lebih rentan dibanding Dai Mubai, menjadikannya pasien pertama yang harus ditangani.
Selanjutnya Dai Mubai, Bai Chenxiang, Ning Rongrong, Oscar, dan Ma Hongjun. Setiap kali Tang San membersihkan Inti Ular Berapi Sepuluh Kepala dengan Soul Power sebelum memasukkannya ke mulut rekan-rekannya, menetralkan racun dingin dalam tubuh mereka satu per satu.
Setelah semua proses selesai, Tang San akhirnya bisa bernapas lega. Keringat dingin membasahi punggungnya - kondisi fisik rekan-rekannya jauh lebih buruk dari perkiraan. Penderitaan selama belasan hari ini nyaris merusak kemampuan regenerasi mereka. Andai detoksifikasi dilakukan di bawah terik matahari selama tiga hari lagi, bisa dipastikan potensi peningkatan kekuatan mereka di masa depan akan terhambat permanen.
Setelah menyelesaikan urusan rekan-rekannya, Tang San memeluk Xiao Wu dan mendekati Zi Zhenzhu.
Zi Zhenzhu yang sudah ditutup titik akupuntur bisunya oleh Tang San, tak bisa bersuara meski mengumpat marah. Ia membenci Tang San hingga ke tulang sumsum. Melihat Tang San mendekat, matanya menyala-nyala, tiba-tiba bangkit dari Kandang Perak Biru, meraih jeruji kandang itu dengan kasar sambil menatap penuh kebencian ke arah Tang San.
Bajak laut tua di kejauhan berkata: "Yang Mulia Roh Di, rekan-rekan Anda sudah diobati. Bolehkah kami meminta Tuan membebaskan Komandan kami? Kami tidak punya niat jahat kepada rekan-rekan Tuan. Ini semua hanya kesalahpahaman!"
Tang San menjawab dingin: "Lepaskan dia? Bisakah kau jamin kami tak akan dicincang oleh bajak laut di sini? Aku baru saja menghina Komandan kalian."
Si bajak laut tua hendak memberikan jaminan, namun ketika melihat sorot mata Tang San yang jernih penuh kewibawaan, kata-kata basa-basi langsung tercekat di kerongkongannya. Ia pun terdiam membeku di tempat.
Tang San berkata: "Mengingat kalian memang tidak menunjukkan permusuhan besar, aku tidak akan membunuh komandan kalian. Namun, alasan kami sampai dalam keadaan seperti ini juga karena Pasukan Bajak Laut Ungu kalian. Hai De'er pasti kalian kenal, kami menjadi korban tipuannya setelah menumpang kapal Haimo miliknya. Tidak ada salahnya memberitahu kalian, Hai De'er membawa kami ke perairan Iblis Paus yang membangunkan makhluk itu hingga menyerang kami. Jika kami bisa selamat dari serangan Iblis Paus Laut Dalam level 100.000 tahun itu, apalagi di tempat kalian ini. Meski tidak kubunuh, komandan ini juga tidak akan kulepaskan begitu saja. Untuk menjamin keamanan diri dan rekan-rekanku, selama beberapa hari ini komandan kalian harus menahan diri. Suruh anak buahmu memasak sepanci besar bubur dan menyiapkan makanan lain. Jangan coba meracuni - ada Ji Xiang di sampingku. Selama kalian patuhi perintahku, saat rekan-rekanku pulih kesehatannya, kami akan pergi dan melepaskan komandan kalian."
Bajak laut tua itu baru hendak bicara ketika Tang San menambahkan: "Jangan coba tawar-menawar denganku, kalian tidak punya hak itu. Kecuali kalian tega melihat nyawanya melayang."
Sebatang Blue Silver Emperor dilemparkan, membelit tubuh Zi Zhenzhu. Setelah Kandang Perak Biru dicabut, Tang San menarik tubuh komandan bajak laut itu mendekat menggunakan tanaman suci tersebut.
"Para bajak laut saling pandang bingung, untuk sementara memang tak ada cara lain selain mengikuti perkataan Tang San. Bajak laut tua berkata: Kami akan melakukan sesuai perintahmu. Tapi kumohon tepati janjimu, jangan sakiti Komandan kami."
Tang San berkata dengan tenang: "Setidaknya saat ini aku belum punya alasan untuk membunuhnya. Semoga kalian tidak memberikanku alasan itu."
Blue Silver Emperor bergerak luwes, menyusup ke bawah tubuh para anggota yang duduk bersila di lantai. Dengan kendali presisi Tang San, mereka semua dibawa kembali ke kamar Zi Zhenzhu.
Meski satu dindingnya hancur, ruangan yang cukup luas ini masih mampu menampung semua orang untuk beristirahat.
Tang San kembali menekan beberapa titik akupunktur di tubuh Zi Zhenzhu sebelum meletakkannya di sudut. Sambil memeluk Xiao Wu, ia membelai rambut panjangnya yang halus untuk menenangkan kegelisahannya. Dalam hati, ia menghela nafas lega - sebagian besar krisis ini akhirnya teratasi.
Ji Xiang dari awal sampai akhir diam-diam mengamati dari samping Tang San. Menyaksikan bagaimana sang Guru sendirian berhasil mengguncang seluruh Kompas Bajak Laut Zi Zhenzhu, di matanya kemampuan guru ini telah mencapai tingkat yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya.
"Ji Xiang."
Mendengar Tang San memanggilnya, Ji Xiang segera menghampiri lalu membungkuk hormat: "Guru."
Dalam pandangan Tang San terpancar kelembutan. Saat ini, dia tampak elegan kembali, tak tersisa sedikitpun aura menggetarkan yang baru saja menaklukkan para perompak. "Kuharap kau bisa memahami tindakanku. Ini adalah wilayah Kelompok Bajak Laut Ungu Mutiara. Dalam situasi tadi aku tak punya pilihan lain. Aku tahu kau punya ikatan emosional dengan tempat ini. Kuberjanji, kecuali darurat, takkan sembarangan melukai orang."
Mendengar perkataan Tang San, Ji Xiang jelas-jelas terlihat lega. Dia mengangguk kuat-kuat, "Guru, terima kasih. Sebenarnya meski Komandan Ungu Mutiara agak kasar tutur katanya, dia orang yang sangat baik. Dia sering memimpin kami dengan kapal Ungu Mutiara untuk membantu desa nelayan miskin. Hai De Er yang Guru sebutkan itu kukenal, dia mengandalkan banyak Ahli Jiwa yang dibawanya masuk ke kelompok bajak laut, posisinya cukup tinggi dan selalu semena-mena. Kali ini dia menantang Guru, nasibnya memang sial."
Tang San tersenyum tipis, "Yang penting kau memahamiku. Untuk Komandan Ungu Mutiara ini, biarkan dia tenang beberapa hari. Aku tak ingin mendengar makiannya."
Ji Xiang menatap ke sudut tempat Ungu Mutiara berdiri dengan wajah geram tapi tak bisa melampiaskan amarah, tak bisa menahan senyum kecil. "Komandan Ungu Mutiara mungkin belum pernah mengalami kerugian sebesar ini. Temperamennya sudah dirasakan setiap anggota kelompok bajak laut. Tak disangka Guru bisa menjinakkannya. Cara Guru mencegahnya berbicara, apakah itu salah satu metode penutupan titik meridian yang pernah Guru sebutkan?"
Tang San mengangguk, berkata: “Benar. Tubuh manusia memiliki banyak titik akupuntur, ada titik besar, titik kecil, titik mati rasa, dan titik kematian. Menekan titik yang berbeda dengan kekuatan berbeda akan menghasilkan efek khusus. Nanti akan kuberikan diagram titik akupuntur untukmu hafalkan. Meski Tenaga Dalammu belum bisa meningkat karena tak ada Cincin Jiwa, tetap harus terus berlatih Xuantian Gong untuk memahami aliran energinya.”
“Baik.”
Tak lama kemudian, makanan pesanan Tang San tiba. Meski yakin tak ada yang berani main curang, Tang San tetap menguji semua makanan dengan jarum perak untuk memastikan tak beracun sebelum memberikannya ke yang lain.
