Meski guncangan hebat membuat Tang San merasa terbakar di dalam, kesadarannya masih sangat jernih saat ini. Dia memahami bahwa dirinya lebih diuntungkan dalam tubrukan tadi. Ayahnya pernah berkata bahwa Haotian Hammer adalah musuh alami semua Hunwu tipe serangan kuat. Tak peduli seberapa hebat Hunwu serangan kuat lawan, efek penetrasi kekuatan yang melekat pada Haotian Hammer akan memberikan pukulan berat pada lawan. Apalagi saat mengayunkan Haotian Hammer dalam Tarian Rambang Angin, dia juga menggunakan Jurus Guncangan dari Sembilan Jurus Haotian. Dalam situasi benturan langsung, efek yang dihasilkan pasti akan maksimal. Tanpa Haotian Hammer ini, mengapa Tang San rela melepaskan berbagai Kemampuan Spirit-nya yang luar biasa?
Meski teknik pengorbanan Dou Luo Hailong memiliki kekuatan yang luar biasa, dengan menggunakan tubuh fisiknya untuk bertubrukan dengan Haotian Hammer dalam kondisi daya serang yang hampir setara, jelas Tang San lebih diuntungkan. Luka yang diderita Dou Luo Hailong pasti lebih parah daripada dirinya. Yang lebih penting, kemampuan pemulihan Tang San sangat luar biasa. Bahkan tanpa menggunakan Sosis Besar Pemulihan Oscar, proses penyembuhannya pasti lebih cepat daripada Dou Luo Hailong.
Namun, Tang San saat ini sama sekali tidak merasa gembira. Alasannya sederhana: dia berada di tengah lautan, bukan di atas Pilar Suci. Benar, serangan sebelumnya memang memberinya keunggulan. Tapi dari posisinya sekarang yang berjarak beberapa puluh meter dari platform, apa yang dipikirkannya pasti juga telah terlintas di benak Dou Luo Hailong. Berada di lautan adalah momen terbaik bagi lawan untuk melancarkan serangan. Hanya dengan kembali ke Pilar Suci-lah keunggulan ini bisa diubah menjadi kemenangan.
Tantangan ini berbeda dari sebelumnya. Meski situasi pertarungan disederhanakan, risikonya jauh lebih mematikan dibanding ujian sebelumnya. Kesalahan sekecil apapun bisa berujung pada kekalahan total. Bagaimanapun, dalam kondisi tidak bisa menggunakan Cincin Jiwa dan skill Spirit Bone, baik Tang San maupun Dou Luo Hailong memiliki pertahanan fisik yang jauh lebih rapuh dibanding pertarungan normal. Jika tidak, tubrukan tadi tidak akan membuat keduanya memuntahkan darah.
Karenanya, saat tubuhnya mulai terhempas ke dasar laut, Tang San segera menarik kembali Haotian Hammer dan melepaskan Blue Silver Emperor. Dengan hanya menggunakan kekuatan spiritual dasar ini, dia tidak melanggar aturan yang telah disepakati kedua belah pihak.
Berbanding terbalik dengan Haotian Hammer, puluhan Blue Silver Emperor yang dilepaskan tiba-tiba meningkatkan daya apungnya. Dengan kedua tangan mengumpulkan tenaga untuk mendorong ke bawah, meski tak bisa menggunakan kemampuan terbang dari Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor, tubuh Tang San tetap melesat cepat ke permukaan laut.
Namun pada saat ini, kekuatan spiritual Tang San yang menyebar berhasil menangkap sosok berwarna biru tua yang bergerak dengan kecepatan mengerikan ke arahnya, telah melewati Pilar Suci Naga Laut dan mendekat dengan kecepatan luar biasa.
Kedatangannya sangat cepat. Ekspresi Tang San langsung berubah serius. Dari perhitungan sederhana, ia tahu bahwa Dou Luo Hailong akan tiba sebelum dirinya sempat muncul ke permukaan air. Di lautan luas ini, kecepatannya sangat terbatas, sementara Dou Luo Hailong sebagai Ahli Jiwa laut justru mendapat peningkatan kemampuan, bahkan daya serangnya mungkin bertambah karena pengaruh laut.
Dou Luo Hailong saat ini sedang frustasi. Dari serangan sebelumnya, ia merasakan lengan hampir patah dengan sisik naga di lengannya hancur berantakan. Meski telah pulih melalui Hunwu, kedua lengannya masih gemetar hebat. Kekuatan otoriter dari Haotian Hammer merasuk ke dalam tubuhnya. Sementara organ dalam Tang San terasa terbakar, kondisinya lebih parah: setelah jatuh ke laut, ia memuntahkan dua semburan darah segar baru bisa mengusir energi karisma Haotian Hammer dari tubuhnya. Sekarang ia benar-benar memahami kengerian Hunwu Haotian Hammer dan menyesal mengapa menyetujui pertarungan fisik tanpa Kemampuan Spirit. Di dalam lautan ini mungkin kesempatan terakhirnya - tak boleh membiarkan bocah itu mencapai tepi pantai. Jika benturan terjadi beberapa kali lagi, dirinya tak akan sanggup bertahan.
Oleh karena itu, saat Tang San merasakan krisis, Dou Luo Hailong yang terluka segera mempercepat diri dalam air. Air laut justru menjadi pendorong baginya, bukan penghambat. Tak lama, ia melihat sosok Tang San yang sedang menggunakan Blue Silver Emperor untuk naik ke permukaan laut.
Kesempatan bagus. Meski takut pada Haotian Hammer, Dou Luo Hailong tidak gentar menghadapi Blue Silver Emperor. Apalagi dalam air tanpa kemampuan spirit, berapa persen kekuatan Tang San yang bisa digunakan?
Pada momen kritis ini, kemampuan pertempuran air selama setahun yang dilatih Tang San bersama Xiao Bai dalam Ujian Kedua menjadi penentu. Merasakan kedekatan Dou Luo Hailong, ia langsung bereaksi. Blue Silver Emperor yang digunakan untuk naik segera ditarik kembali - saat ini hanya tersisa 2 meter ke permukaan. Bersamaan dengan itu, Haotian Hammer kembali menggenggam di tangannya. Tanpa jeda, lengan kiri Tang San mengayunkan Haotian Hammer yang dilemparkan langsung ke arah Dou Luo Hailong yang mendekat.
Begitu Haotian Hammer menyentuh tangan, bobot mengerikannya langsung menyeret tubuh Tang San turun 3 meter. Setelah melemparkan palu legendaris itu, Tang San tanpa ragu-ragu berbalik dan berenang cepat ke permukaan.
Dou Luo Hailong menyaksikan gerakan ini dengan senyum sinis. "Apa ini cukup untuk menghalangi seranganku?" pikirnya. "Cukup dengan menghindar. Tanpa kemampuan spirit, palu itu tak mungkin melacak pergerakanku di dalam air."
Memikirkan ini, tubuh Dou Luo Hailong sedikit bergoyang. Sisik-sisik di tubuhnya membuka lalu menutup kembali. Tubuhnya menyelam tajam ke bawah, berusaha meluncur di bawah Haotian Hammer yang terbang mendekat. Dengan satu tenaga saja, ia bisa menyusul Tang San yang sedang berenang ke permukaan air. Saat itu, hubungan mereka akan seperti pisau dan ikan siap diiris.
Namun kejadian tak terduga terjadi. Tang San tak menoleh, tapi tangan kirinya di belakang punggung membentuk cakar lalu menarik pelan. Tubuh Dou Luo Hailong yang baru saja hendak melesat ke atas tiba merasakan tekanan dahsyat dari atas. Menengadah, ia melihat palu hitam berpola emas gelap itu sudah di depan mata.
Ini mungkin? Jarak terlalu dekat dan Haotian Hammer jatuh terlalu cepat, memaksa Dou Luo Hailong membatalkan niat mengejar Tang San. Kedua cakarnya menyilang menangkis Haotian Hammer.
Braak! Suara berat bergema. Meski Haotian Hammer sangat berbobot dan dibalut Soul Power Tang San, tetap tak sebanding dengan Dou Luo level 95. Palu seberat lebih dari dua ribu jin ini terpental ke atas, hampir menyembur keluar dari air.
Tapi bobot Haotian Hammer bukan tanpa efek. Meski tak bisa melukai Dou Luo Hailong dalam kondisi ini, beratnya dan kekuatan tubrukan membuat tubuh sang Dou Luo terhembas ke bawah, tertunda setidaknya satu detik.
Pada saat ini, tubuh Tang San sudah muncul ke permukaan air. Tangan kiri menggerakkan, Haotian Hammer yang terlempar akibat serangan Dou Luo Hailong menghilang di udara, lalu muncul kembali di tangan kirinya. Tang San tetap tak berhenti, melemparkan Haotian Hammer sekali lagi sambil menekan permukaan air dengan kedua tangan, melompat keluar dari laut.
Kali ini Dou Luo Hailong tak menghindar lagi. Kejadian Haotian Hammer mengejarnya tadi terlalu misterius. Ia langsung menghadapi frontal. Saat mengira Haotian Hammer akan terpental lagi, senjata itu tiba-tiba lenyap. Air laut langsung bergolak oleh Soul Power-nya yang dahsyat membentuk arus bawah. Dou Luo Hailong kini berada tepat di bawah Tang San. Arus bawah itu berubah menjadi ombak yang menyembur ke permukaan, menyangga tubuh Tang San yang mulai turun dan melambungkannya kembali ke udara.
Dou Luo Hailong frustasi. Tak disangkanya Tang San menggunakan metode pergantian Hunwu untuk lolos dari kejaran. Tapi posisi Tang San masih di atas air, masih ada kesempatan. Dengan gerakan menggaruk air yang sama, Dou Luo Hailong mengejar tubuh Tang San ke permukaan.
Saat Haotian Hammer menghilang dalam air, Tang San telah beralih ke Hunwu Kaisar Blue Silver Grass-nya. Sehelai Blue Silver Emperor melesat seperti kilat Biru-Emas, melintasi jarak beberapa puluh meter, dan membelit Pilar Suci Hailong.
Dan saat dia menyelesaikan semua ini, Dou Luo Hailong telah mengejarnya dengan menerobos permukaan air. Di bawah kendali Soul Power-nya, sebuah ombak langsung mendorong tubuhnya untuk mengejar Tang San. Dua cakar naga memancarkan cahaya yang berkedip-kedip. Tang San merasakan dengan jelas, bahkan jika Xuantian Shou miliknya bertabrakan dengan cakar naga yang memancarkan Kilauan Biru ini, pasti tidak akan membawa hasil baik.
Blue Silver Emperor membelit Pilar Suci Hailong. Tang San menarik dengan kuat, tubuhnya yang semula hendak tenggelam langsung melesat horizontal ke arah Pilar Suci Hailong. Namun kecepatan Dou Luo Hailong jauh melebihnya. Di bawah kendali Soul Power-nya, laut kembali mengirimkan ombak besar yang menubruk bagian bawah tubuhnya, mendorongnya untuk mengejar Tang San dengan kecepatan yang bahkan melebihi tarikan Blue Silver Emperor. Cakar naga yang tajam itu semakin mendekati Tang San. Secara kasat mata, mustahil bagi Tang San untuk lolos dari kejaran Dou Luo Hailong.
Seandainya hanya tubuh asli Dou Luo Hailong yang mengejar, Tang San masih memiliki kesempatan. Bagaimanapun juga, dia bisa bertabrakan langsung dengan lawan di udara dan menggunakan gaya dorongnya untuk kembali ke platform Pilar Suci. Namun yang mengejarnya bersamaan dengan Dou Luo Hailong adalah ombak raksasa. Begitu terjerat kembali dalam ombak laut ini, Dou Luo Hailong pasti tak akan memberi kesempatan sedikitpun pada Tang San. Fakta ini dipahami Dou Luo Hailong, dan tentu saja juga jelas bagi Tang San.
Dalam situasi seperti ini, Tang San menunjukkan penilaian luar biasa dan kebijaksanaan tempurnya. Menghadapi pengejaran, dia sama sekali tidak panik. Kilatan cahaya hitam muncul di tangan kirinya, Blue Silver Emperor yang menghubungkannya dengan Pilar Suci Hailong menghilang, digantikan oleh Haotian Hammer.
Berat Haotian Hammer hanya tidak terasa oleh Tang San, namun secara fisik tetap ada. Begitu Haotian Hammer dikeluarkan, tubuh Tang San segera terjun ke arah permukaan laut, terlihat seperti tindakan putus asa.
Namun, Tang San tidak menggunakan Haotian Hammer untuk menyerang lawan. Alih-alih, dia melemparkan Haotian Hammer kembali ke arah Dou Luo Hailong. Tubuhnya sendiri tertarik ke bawah oleh berat Haotian Hammer, terjun miring ke arah permukaan air. Daya tarik yang sebelumnya cukup kuat untuk menariknya ke platform Pilar Suci Hailong kini tak memadai. Tapi Tang San tampak tak peduli, membiarkan tubuhnya terjun miring sambil mengubah posisi tubuh untuk menghadap ke arah Dou Luo Hailong.
Dou Luo Hailong menyunggingkan senyum dingin. "Masih mau mencoba?" Cakar naganya menyilang, menghadang Haotian Hammer.
Keajaiban terulang kembali. Haotian Hammer yang hampir bertabrakan dengan cakar Dou Luo Hailong tiba-tiba merosot ke bawah, menghindari cakar tersebut, lalu menyambar ke atas dengan cepat dan menghantam bagian dada Dou Luo Hailong. Perubahan gerakan ini bahkan lebih cepat tiga kali lipat dibanding saat di dalam air laut.
Dou Luo Hailong terkejut bukan main, meski mengandalkan kekuatan Hunwu-nya yang tangguh, namun Haotian Hammer sebelumnya telah meninggalkan kesan yang terlalu mendalam padanya. Dia tidak berani membiarkan palu mengerikan ini menghantam tubuhnya. Cakar naga buru-buru menangkis. Namun Haotian Hammer kembali menyelam, kali ini menggambar garis lengkung raksasa, berbalik ke atas, dan menyerang dari ketinggian dengan target berubah menjadi kepala Dou Luo Hailong.
Pada saat ini, Tang San yang hampir jatuh ke permukaan laut terus menggerakkan kedua tangannya, mencengkeram dan melepaskan, seolah ada benang tak kasatmata yang menarik Haotian Hammer, membuatnya melakukan berbagai perubahan ajaib.
Benar, inilah Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga. Ilmu rahasia Tang Men, Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga.
Saat berada di dalam air laut, Tang San menggunakan Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga untuk mengubah arah Haotian Hammer guna membuka kesempatan menerobos permukaan air. Sedangkan serangan keduanya sebelum muncul memanfaatkan pola pikir inersia Dou Luo Hailong. Meski Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga-nya kuat, namun posisinya sudah di udara sementara Haotian Hammer masih di dalam air - perbedaan medium membuatnya tak bisa dikendalikan. Dou Luo Hailong hanya melakukan pertahanan keras karena kewaspadaan terhadap serangan pertama.
Kini, berada di udara, Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga Tang San bagai ikan mendapat air. Haotian Hammer dikendalikan dengan presisi memukau, didukung kekuatan internal Xuantian Gong, berubah wujud menjadi Haotian Flying Hammer yang terus mengubah pola gangguan tanpa benturan langsung, semua demi membeli waktu bagi dirinya.
Tang San tahu betul, begitu Haotian Hammer bersentuhan dengan cakar naga yang sedang mengumpulkan tenaga lawan, palu itu akan langsung terlempar. Dou Luo Hailong pasti bisa mengejarnya dengan cepat. Namun daya serang Haotian Hammer memang mengerikan, jika menghantam bagian lain tubuh Dou Luo Hailong, dia tidak akan bisa bertahan. Karena itu, Tang San terus menghindari cakar naga Dou Luo Hailong sambil mengubah posisi serangan. Meski kecepatan pengejaran Dou Luo Hailong masih terlihat tinggi, ritme gerakannya melambat setengah ketukan karena terhambat Haotian Hammer.
Memanfaatkan kesempatan singkat ini, Tang San mengendalikan palu dengan tangan kiri sementara tangan kanannya melemparkan pancaran cahaya logam ke belakang. Kilau metalik itu menembus langit sejauh lebih dari dua puluh meter, mencengkeram erat sisik naga pada ukiran Pilar Suci Hailong. Dengan tenaga tambahan dari tarikan ini, tubuhnya yang hampir jatuh ke air itu kembali melesat cepat menuju platform Pilar Suci Hailong.
Cakar Dewa Terbang, benar, itu adalah Cakar Dewa Terbang milik Tang San. Sejak sebelumnya terjatuh ke air laut dan menyimpan Haotian Hammer untuk melepas diri dengan Blue Silver Emperor, dia telah mengeluarkannya dari Twenty-Four Bridge Moonlight Night dan mengaitkannya di lengan bawah kanannya. Tarikan Blue Silver Emperor sebelumnya hanya untuk mendekatkan diri ke Pilar Suci Hailong, memasuki jangkauan pengambilan Cakar Dewa Terbang. Saat ini dia membutuhkan Haotian Hammer untuk menahan Dou Luo Hailong, tentu tidak bisa beralih ke Blue Silver Emperor. Senjata Tersembunyi Tang Men yang hampir tidak pernah digunakan Tang San ini, kini menunjukkan peran besar.
Cakar Dewa Terbang, setelah beberapa kali penyempurnaan oleh Tang San, jarak efektifnya bertambah menjadi 30 meter, dikendalikan melalui mekanisme tersembunyi yang terpasang di tangan. Diluncurkan dengan sistem mekanisme pegas, termasuk kategori Senjata Tersembunyi Mekanis tipe tali dalam Tang Men. Dapat digunakan untuk serangan maupun melewati medan kompleks. Sangat handal dalam memanjat. Di kehidupan sebelumnya Tang San, Cakar Dewa Terbang Tang Men adalah senjata terbaik untuk menembus tembok kota.
Saat ini, Tang San mengandalkan Cakar Dewa Terbang untuk membalikkan situasi. Meskipun daya cengkeramnya tidak bisa menusuk ke dalam Pilar Suci Hailong, mencengkeram erat sisik naga pada patung berbentuk naga tidak menjadi masalah. Dengan ketajaman mata Tang San, mana mungkin terjadi kesalahan?
Melihat jarak Tang San semakin dekat ke Pilar Suci Hailong, Dou Luo Hailong semakin panik. Ia tahu jika Tang San berhasil mendarat kembali di platform pilar, tak akan ada kesempatan lagi untuk mendorongnya ke air. Pertarungan ini akan berakhir. Luka dari tubrukan sebelumnya mulai berdenyut-denyut. Kesempatan menyelamatkan situasi semakin tipis. Sementara itu, Haotian Hammer yang dikendalikan Tang San dengan keterampilan luar biasa memaksanya untuk terus membagi konsentrasi. Mengejar Tang San yang kembali mempercepat laju menjadi semakin mustahil.
Pada momen kritis ini, Dou Luo Hailong menunjukkan sisi garangnya. Saat Haotian Hammer berpindah posisi dan menghantam dari bawah ke arah perutnya, ia sama sekali tidak menghindar. Dengan sengaja menerima hantaman Boom Haotian Hammer di perutnya, sementara cakar naga menepuk ke belakang untuk memukul gelombang raksasa yang dibangkitkannya. Seluruh tubuhnya melesat seperti peluru mengejar Tang San. Keberhasilan atau kegagalan bergantung pada langkah ini.
Braak——, tubuh Dou Luo Hailong terlempar beberapa meter di bawah pukulan berat Haotian Hammer, tapi tujuannya telah tercapai. Dengan mendorong air laut menggunakan kedua tangan, kecepatannya mencapai tingkat yang sangat mengerikan dalam waktu singkat. Haotian Hammer yang tertinggal di belakang sudah mustahil menyusulnya. Saat ini, karena terus mengejar, jaraknya dengan Tang San hanya sekitar 10 meter. Sementara jarak Tang San ke tepi pantai juga masih 10 meter. Ini adalah jarak penentu kemenangan. Dou Luo Hailong menghitung dengan presisi: meskipun Tang San menarik kembali Haotian Hammer dan melemparkannya lagi, kecepatannya takkan bisa menyaingi kecepatan pengejarannya. Ia pasti bisa menarik Tang San kembali ke lautan sebelum mencapai tepi pantai.
Kekuatan spiritual Tang San lebih unggul dari Dou Luo Hailong. Bagaimana mungkin dia tidak bisa menilai situasi yang sudah diprediksi lawannya? Jika Haotian Hammer tidak sempat digunakan, maka tinggalkan saja senjata itu.
Tanpa lagi mengendalikan Haotian Hammer, tangan kirinya menyapu pinggang. Ribuan cahaya logam kristal mekar seperti bunga yang merekah di depan Tang San. Bahkan dia masih sempat memberi peringatan ke Dou Luo Hailong, "Tou Gu Zhen, penetrasi zirah, mengandung racun."
Di bawah dorongan Soul Power tingkat 84 yang maha dahsyat, puluhan Senjata Rahasia menutup semua jalur maju Dou Luo Hailong. Setiap senjata mengeluarkan siulan menusuk telinga. Tang San tidak berbohong - seluruh senjata yang diluncurkannya khusus dirancang untuk menembus Tenaga Pelindung internal, bahkan termasuk dua Peluru Kembar Penjemput Nyawa. Dahulu, Tuan Bergelar Racun pernah menggunakan senjata ini untuk keluar tanpa cedera dari lawan yang lebih kuat.
Soul Power ditambah kekuatan fisik Tang San kini melampaui Tuan Bergelar Racun. Saat senjata-senjata itu mekar di hadapannya bagai kipas merak yang mekar, takdir pertarungan ini telah ditentukan.
Merasakan daya hantam yang hampir gila itu, cahaya keteguhan di mata Dou Luo Hailong akhirnya memudar. Cincin Jiwa kelimanya berkilauan. Dengan derak logam yang berisik, sisik naganya mengalami transformasi ajaib - berkumpul membentuk perisai kilat di depan tubuhnya.
Percikan Planet Mars bertebaran. Dentuman tubrukan bergemuruh antara Tang San dan Dou Luo Hailong. Dengan Kemampuan Spirit kelima 'Gemetarnya Zirah Naga Suci', Dou Luo berhasil menahan semua Senjata Rahasia itu. Namun saat itu, Tang San telah mendarat kembali di Pilar Suci Naga Laut.
Kaki menyentuh tanah, Tang San tak kuasa memuntahkan darah segar lagi. Ia terengah-engah sambil mundur beberapa langkah mendekati Xiao Wu. Tangan kanannya bergetar menarik kembali mekanisme Flying God Claw yang segera melesap kembali ke mekanisme tersembunyi di pergelangan tangannya.
Sisik naga kembali menyatu dengan tubuhnya, Dou Luo Hailong yang terdorong ombak kembali naik ke platform Pilar Suci Naga Laut. Matanya terlihat melayang, sisik naga di seluruh tubuhnya perlahan menghilang, memperlihatkan wajah tegar namun pucat pasi.
Dengan badan tegak, meskipun dada Tang San masih naik-turun, sorot matanya tetap mantap beradu pandang dengan Dou Luo Hailong tanpa sedikitpun mundur. Proses kembali dari Laut Tengah ke Pilar Suci sebenarnya hanya memakan waktu beberapa tarikan napas. Namun dalam waktu sesingkat itu, Tang San telah mengerahkan segala kemampuannya. Dalam kondisi tidak bisa menggunakan Kemampuan Spirit, dia telah meledakkan seluruh potensi tersembunyinya. Meskipun terlihat mudah, konsumsi energinya jauh lebih besar dibanding pertarungan sebelumnya, terutama energi mental. Jika tidak, dia tidak akan menggunakan Peluru Kembar Penjemput Nyawa di akhir.
"Kau menang." Ekspresi Dou Luo Hailong berangsur tenang saat berbicara pada Tang San. Untuk menghalangi Senjata Rahasia Tang San, dia terpaksa menggunakan Kemampuan Spirit yang berarti kekalahan. Jika sesaat sebelumnya masih ada ketidakpuasan, pandangannya pada Flying God Claw yang ditarik kembali Tang San dan Haotian Hammer yang muncul lagi di tangan kiri membuatnya sadar kekalahannya memang pantas.
Tang San menjawab: "Terima kasih atas kelapangan hati Sesepuh. Andai Kemampuan Spirit boleh digunakan, hasil pertarungan mungkin akan berbeda."
Dou Luo Hailong menggelengkan kepala, "Bahkan jika menggunakan kemampuan spirit, perbandingan kekuatan kita tetap 60:40. Meski levelmu belum mencapai tingkatan Tuan Bergelar, empat Cincin Jiwa 100.000 Tahun dan lima Spirit Bone-mu memberi ancaman besar bagiku. Setiap Cincin Jiwa dan Spirit Bone 100.000 tahun memiliki dua skill. Dengan berbagai kemampuan ini, sulit bagiku untuk mengalahkanmu. Yang lebih penting adalah kecerdasanmu, kemampuan kalkulasi presisi, serta kendali atas pertarungan - semua ini memaksimalkan berbagai skillmu. Ini sepenuhnya mengimbangi kesenjangan Soul Power kita. Kekalahan tetaplah kekalahan, tak ada alasan untuk tidak menerima. Berbagai teknik spirit buatan sendiri-mu benar-benar membuka mataku. Tapi bisakah kau memberitahuku, metode apa yang kau gunakan untuk mengontrol Hunwu-mu tadi? Teknik buatan apa itu?"
Tang San menjawab, "Itu disebut Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga. Sebuah metode pemanfaatan Soul Power, jika dilatih hingga tingkat tertinggi bisa mengendalikan objek dalam radius tertentu seperti yang saya lakukan tadi. Dapat diterapkan luas dalam pertarungan nyata. Serangan terakhir saya tadi menggunakan Senjata Rahasia, sejenis senjata proyektil. Pertarungan ini tetap mengandalkan trik. Karena saya tidak yakin bisa menahan Kemampuan Spirit ke-9 Anda. Jarak Soul Power kita terlalu jauh, sangat sulit untuk menutupinya hanya dengan skill dan cara lain."
Dou Luo Hailong mengangguk, tak mengatakan apa-apa lagi. Ia menengadah melihat bola cahaya keemasan yang berkilauan di udara, lalu menepuk Pilar Suci Hailong. Seketika, ukiran naga di pilar itu seolah hidup kembali. Energi naga keemasan berputar-putar dengan gemuruh teriakan naga, langsung menubruk Tang San dan menembus dadanya. Sementara itu, seberkas cahaya keemasan terpisah dari energi naga tersebut menyentuh dahi Xiao Wu.
"Menantang Tuan Bergelar Dou Luo. Pilar Suci Hailong, berhasil dilalui."
Titik merah di dahi Xiao Wu tiba-tiba berpendar, memuntahkan tirai merah yang hancur lalu menyatu dengan tubuhnya. Suara monoton yang familiar itu kembali bergema: Menantang Tuan Bergelar Dou Luo, pengikut yang lolos, penumpukan hadiah.
Bekas Trisula di dahi Tang San langsung bersinar terang setelah energi naga keemasan itu disuntikkan. Tang San merasakan gelombang kekuatan mengalir di sekujur tubuhnya. Luka akibat pertarungan dengan Dou Luo Hailong sembuh seketika, Soul Power-nya pun pulih ke kondisi terbaik. Suara berwibawa yang berat bergema:
“Tes kelima, menantang Tuan Bergelar, seluruh tes kelayakan lolos. Karena adanya situasi mencurigakan dalam proses penantangan, sehingga tidak mendapatkan pengakuan dari ketujuh Tuan Bergelar penjaga Tujuh Pilar Suci. Oleh karena itu, hadiah dikurangi, hanya menerima hadiah dasar yaitu Afinitas dengan Dewa Laut 5%. Waktu penyelesaian tes sebelas jam, di bawah sepertiga total waktu, hadiah dikalikan tiga. Peningkatan afinitas Dewa Laut 15%, total afinitas mencapai 50%. Karena mendapatkan hadiah besar melalui cara curang, tes keenam mengalami perubahan dengan peningkatan kesulitan.”
Di tengah hampa, gumpalan cahaya keemasan yang kehilangan dukungan cahaya keemasan dari Tujuh Pilar Suci berubah menjadi pilar cahaya keemasan yang turun dari langit, menyelubungi tubuh Tang San. Sensasi hangat mengalir dari segala arah, meresap ke seluruh tubuh melalui keempat anggota tubuh. Seolah ada perubahan halus yang sedang terjadi.
Tang San sendiri tak menyangka, setelah lolos tes kelima dengan cara curang, ia justru mendapatkan hadiah peningkatan 15% Afinitas dengan Dewa Laut. Hatinya dipenuhi kejutan dan kegembiraan. Ia merasakan dengan jelas cap Trisula Dewa Laut di dahinya kini terasa membara, gelombang getaran energi misterius menyebar dalam tubuhnya. Lima Spirit Bone yang sebelumnya memanas akibat evolusi Cincin Jiwa kelima kembali mengeluarkan hawa panas. Meski mencoba merasakan perubahan Spirit Bone melalui kekuatan spiritual, tak ada sensasi khusus yang terdeteksi. Seolah afinitas dengan Dewa Laut sedang mengubah sesuatu secara halus.
Di mata Dou Luo Hailong dan Xiao Wu, tanda Bekas Trisula Dewa Laut di dahi Tang San menunjukkan beberapa perubahan halus. Warna aslinya yang keemasan menyilaukan berubah menjadi emas gelap, dengan tambahan pola magis yang sangat rumit di permukaan bekas trisula tersebut. Karena ukuran tanda ini sangat kecil, pola magis tersebut sulit terlihat tanpa pengamatan seksama. Dibandingkan permukaan yang sebelumnya halus, bekas trisula di dahi Tang San kini tampak sedikit menonjol.
Cahaya keemasan meredup dan segalanya kembali normal. Kondisi fisik dan mentalnya yang telah pulih sepenuhnya membuat Tang San merasa seolah mampu menantang kembali Tujuh Pilar Suci. Tanpa sadar ia mengepal tinju ganda, gelombang Soul Power dalam tubuhnya bergetar samar - pertanda peningkatan kekuatan tersembunyi.
Dalam waktu singkat sebelas jam, melalui tujuh pertempuran berturut-turut. Meski tidak semuanya memerlukan pengeluaran seluruh kekuatan, tekanan dari tantangan melawan tujuh Tuan Bergelar Dou Luo tetap membuatnya berkembang. Langkahnya kini semakin mendekati level Soul Power ke-85.
Dou Luo Hailong memberikan penghormatan ringan kepada Tang San, "Selamat, Yang Mulia telah lolos Ujian Kelima. Afinitas dengan Dewa Laut melebihi 50%."
Tang San terkejut bertanya, "Sesepuh, bagaimana Anda tahu persentase Afinitas Dewa Laut saya?"
Dou Luo Hailong berkata: "Karena perubahan cap, hanya jika melebihi 50% baru akan muncul situasi mencurigakan seperti ini. Mengenai Afinitas dengan Dewa Laut, saya tidak bisa menjelaskan lebih banyak. Tapi saya bisa memberitahu Yang Mulia. Jika Anda ingin benar-benar memahami misterinya, berusahalah dalam empat ujian berikutnya untuk meningkatkannya sampai 100%. Hanya dengan begitu Anda akan mengerti makna sebenarnya."
"Terima kasih atas peringatan Sesepuh."
Pada saat itu, kelompok yang semula berada di tepi pantai tiba-tiba melompat serempak. Dengan beberapa lompatan yang memanfaatkan air laut sebagai pijakan, mereka naik ke Platform Pilar Suci Hailong. Wajah mereka pucat pasi seolah menghadapi sesuatu yang mengerikan.
"Apa yang terjadi dengan kalian?" Tang San bertanya bingung.
Dai Mubai menyeringai pahit: "Xiao San, cepat periksa isi tes keenam. Sebelummu menyelesaikan ujian, soal tes keenam kami juga belum muncul. Tapi tadi, kami tiba-tiba mendapat petunjuk bahwa tingkat kesulitan tes keenam meningkat."
"Tak perlu melihat, biar saya yang jelaskan." Suara lembut nan berwibawa terdengar dari belakang. Tang San menoleh dan melihat Bo Saixi Sang Dou Luo Dewa Laut berjubah merah telah berdiri di belakangnya tanpa terasa. Dou Luo Hailong segera mundur dengan hormat.
"Salam untuk Sesepuh." Tang San buru-buru maju memberi hormat.
Senyum tipis mengembang di wajah Bo Saixi: "Aku tak menyangka kalian bisa mencapai tahap ini secepat ini. Tapi yang harus datang akhirnya tiba. Pasti kau sudah dapat petunjuk, konten tes keenam akan meningkat kesulitannya karena kecerdikan kalian dalam tes kelima."
Hati Tang San berdebar kencang, "Sesepuh, yang menggunakan trik dalam tes kelima hanyalah aku seorang. Ini tidak ada hubungannya dengan rekan-rekanku. Seharusnya hanya kesulitanku saja yang ditambah."
Bo Saixi menggelengkan kepala sambil tersenyum, "Yang Mulia Dewa Laut benar-benar adil. Bisakah kau katakan tes Oscar itu dilakukan secara adil? Bahkan ketiga orang Dai Mubai, jika tanpa petunjuk dan strategi rahasiamu melalui pemindaian kekuatan spiritual, betapa sulitnya bagi mereka untuk lulus tes? Selain itu, selain Oscar, ketiganya juga telah menerima hadiah yang sesuai."
Tang San terdiam sejenak. Dari sudut pandang ini, memang benar semua orang menggunakan trik dalam tes kelima. Ia mulai memahami bahwa alasan tidak ada peringatan tentang pengurangan kesulitan tes di ujian sebelumnya adalah karena tes tersebut bersifat kelompok. Saling membantu dan menggunakan strategi adalah manifestasi kecerdasan yang menjadi bagian dari tes. Sedangkan tes kelima menguji kekuatan individu. Menggunakan bantuan kekuatan orang lain di sini dianggap sebagai kecurangan.
"Sesepuh, lalu apa tes keenam kami?" Tang San tidak memeriksa pesan ilahi karena Bo Saixi sudah ada di hadapannya dan berjanji akan memberitahu. Menghormati sang Grand Dou Luo, ia langsung bertanya.
Bo Saixi menghela napas pelan, "Awalnya, tes keenam kalian adalah bertahan selama sebatang dupa di bawah serangan gabungan Tujuh Pilar Suci Dewa Laut. Tapi sekarang, karena peningkatan kesulitan, tes tersebut telah berubah."
Mendengar perkataan Bo Saixi ini, ekspresi wajah Tang San langsung berubah drastis. Bertahan selama sebatang dupa di bawah serangan Tuan Bergelar Dou Luo Penjaga Tujuh Pilar Suci Dewa Laut, ini sudah merupakan ujian yang sangat menyimpang. Perlu diketahui, jika satu dari Tujuh Tuan Bergelar Dou Luo Pilar Suci bertarung sendirian, Tang San masih yakin bisa mengatasinya. Namun jika ketujuh musuh menyerang bersama dengan kemampuan yang saling melengkapi, seperti kombinasi Shrek Tujuh Monster, kekuatan mereka pasti akan meningkat secara eksponensial. Jangankan sebatang dupa, bertahan dari satu gelombang serangan saja sudah sangat sulit. Yang lebih krusial, dalam Shrek Tujuh Monster, Zhu Zhuqing hanya memiliki Ujian Hitam Lima Tingkat yang sudah selesai, sehingga dia tidak bisa ikut serta dalam Ujian Keenam.
Dengan berkurangnya satu anggota, kekuatan Shrek Tujuh Monster menyusut drastis, dan mereka tidak bisa menggunakan teknik fusi Hunwu terkuat mereka saat ini yaitu Harimau Hantu. Dalam kondisi ini, enam orang harus bertahan selama sebatang dupa - benar-benar tantangan yang sangat berat. Wilayah Penghancur Sihir milik Dou Luo Hailong bukanlah main-main. Tanpa dua wilayah kekuasaan Tang San sebagai jaminan, sebatang dupa akan menjadi mimpi buruk bagi mereka.
Namun menurut petunjuk Bo Saixi, peningkatan kesulitan Ujian Keenam bahkan lebih dari sekadar menghadapi Tujuh Tuan Bergelar Dou Luo Pilar Suci Dewa Laut. Ujian apa yang lebih sulit dari itu? Apakah Ujian Keenam ini benar-benar masih memberi kesempatan untuk lulus?
"Sesepuh, sebenarnya apa isi Ujian Keenam kami?" Tang San mengucapkan pertanyaan ini dengan berat. Akhirnya dia mengerti mengapa ekspresi rekan-rekannya begitu muram.
Bo Saixi tersenyum tipis, berkata: "Ujian keenam kalian tetap bertahan selama sebatang dupa. Namun, yang menyerang kalian bukan ketujuh Penjaga Pilar Suci Dewa Laut termasuk Hailong, melainkan... aku."
