Kilauan Dewa Laut yang mencapai 70% memainkan peran besar. Perlahan, gagang panjang mulai terangkat naik di bawah upaya Tang San. Darah segar yang mengalir dari telapak tangannya menyelimuti semakin banyak pola magis pada gagang trisula, berubah menjadi cahaya emas kemerahan.
Perlahan, Tang San melihat sambungan antara gagang panjang dan kepala trisula - serangkaian cincin yang terkunci erat, semakin membesar mendekati kepala senjata.
Seiring dengan bagian sambungan yang terangkat dari tanah, tepi kepala trisula yang berbentuk segitiga mulai muncul, dengan pola bulan sabit di kedua sisinya. Saat ini, darah segar Tang San telah menyebar ke posisi tersebut, mengotori dua bulan sabit itu dengan warna merah. Dari posisi ini terlihat bahwa kepala trisula sangat besar, dan semakin ditarik ke atas, Tang San merasakan pegangan panjang di tangannya semakin berat. Hanya dalam waktu singkat, dia mulai merasakan kelemahan. Selain itu, dia juga merasakan bahwa sebelumnya tangannya hanya mengeluarkan darah, tetapi sekarang seolah dihisap darahnya dengan rakus oleh pola pada pegangan tersebut.
Mengatupkan gigi, Tang San mengerahkan kekuatan kaki. Dua tulang kaki 100.000 tahun memberinya daya dukung besar. Suara gesekan melengking terdengar saat trisula perlahan naik. Dari tepi segitiga, bagian bawah kepala trisula tebal dengan sudut tajam selebar tiga inci mulai menyembul ke kedua sisi, menandai awal bagian kepala trisula sejati yang muncul dari tanah.
Trisula secara alami terbagi tiga: dua bagian samping yang relatif ramping, dan bagian tengah yang sangat lebar seperti pedang. Di posisi pusat gravitasi antara bilah lebar tengah dan sambungan bawah, terdapat lubang belah ketupat besar yang membuat seluruh trisula terlihat seperti kehilangan sesuatu. Sampai titik ini, sepertiga bagian kepala trisula telah berhasil ditarik keluar.
Di bawah nutrisi darah segar yang mengalir dari telapak tangan Tang San, seluruh pola pada gagang panjang Trisula Dewa Laut telah terbangunkan. Meski cahayanya tidak terlalu terang, tekstur keemasan tersebut jauh lebih memukau dibandingkan penampilan hitam legam sebelumnya. Seiring darah yang terus menetes ke bawah dan menyuntik ke kepala trisula, warna keemasan terus menyebar. Dua pola bulan sabit di bawah kepala trisula telah memancarkan cahaya terang. Terasa seperti cahaya keemasan meledak layaknya gunung berapi dari tanah di tengah Altar Dewa Laut, menyinari seluruh tubuh Tang San hingga diwarnai kilau keemasan.
Namun, Tang San menyadari trisula di tangannya semakin terasa berat. Meski telah mengerahkan seluruh kekuatan, ia tak mampu mengangkatnya sedikit pun. Sementara kecepatan kehilangan darah terus meningkat. Ini jelas pertanda buruk.
Tiba-tiba, sesuatu terlintas dalam pikirannya. Sebuah dorongan aneh mengendalikan Tang San untuk menunduk. Kilauan Dewa Laut yang menyembur dari Bekas Trisula Emas Gelap di dahinya perlahan turun menyusuri gagang sepanjang satu zhang, hingga mencapai lubang belah ketupat di bagian trisula yang menyembul dari tanah.
Hmm——
Pada detik ini, udara seolah membeku. Kilatan cahaya keemasan menyembur dari kepala trisula Dewa Laut. Tang San dan trisula itu seperti menyatu, pola magis keemasan identik dengan yang ada di trisula tiba-tiba memancar dari tubuhnya. Xiao Wu dan Ning Rongrong terlempar keluar dari Altar Dewa Laut oleh gelombang energi dahsyat.
Bo Saixi di bawah altar tepat waktu menangkap mereka.
Kedua gadis itu serentak memuntahkan darah segar. Tapi Ning Rongrong sama sekali tidak mengendurkan peningkatan untuk Tang San, bahkan Menara Sembilan Permata-nya bersinar lebih terang, memberikan peningkatan maksimal.
Xiao Wu memandang Tang San dengan wajah gelisah. Ia sangat menyesal tak bisa membantu seperti Rong Rong. Kini ia hanya bisa menyaksikan Tang San bergulat dalam kesakitan.
Tiba-tiba, Kilauan Dewa Laut dari dahi Tang San berubah warna dari keemasan menjadi biru laut yang pekat. Bintik-bintik emas perlahan menghilang, menyisakan warna murni.
Sebuah benda segitiga biru berputar perlahan keluar dari titik antara alis Tang San. Melalui jembatan cahaya biru, benda itu mendekati lubang belah ketupat di ujung trisula. Itulah Han Hai Qian Kun Zhao.
Bahkan Tang San sendiri pun tidak mengerti mengapa situasi ini terjadi, karena dia sama sekali tidak mengaktifkan kemampuan Han Hai Qian Kun Zhao. Benda itu sepenuhnya terbang keluar dari dalam tubuhnya secara mandiri. Namun, dari Han Hai Qian Kun Zhao, Tang San merasakan gelombang emosi yang sangat kuat, seolah-olah harta karun dari Kekaisaran Tian Dou ini juga memiliki kehidupan sendiri pada momen ini.
Adegan ajaib terjadi. Ketika Han Hai Qian Kun Zhao terbang hingga tiga inci di depan lubang berbentuk belah ketupat pada trisula Dewa Laut, ia berhenti. Tiba-tiba, kilauannya berubah drastis. Bentuk segitiganya membesar dua kali lipat seolah dua Han Hai Qian Kun Zhao menyatu, berubah menjadi permata belah ketupat biru tua yang ukurannya persis cocok dengan lubang di trisula Dewa Laut. Cahaya biru menyilaukan bahkan mengalahkan kilauan keemasan. Tang San jelas merasakan Soul Power-nya, kekuatan spiritual, Kilauan Dewa Laut, serta darah segar dalam tubuhnya sedang mengalir deras dengan kecepatan yang mengerikan. Perasaan lemah terus menerjang otaknya, meski dibantu Ning Rongrong dari belakang, dia tetap merasa hampir tak sanggup bertahan.
Bagaimana mungkin? Bahkan dengan kebijaksanaannya, Tang San tak pernah menyangka Han Hai Qian Kun Zhao... Namun di saat ini, sebuah pencerahan tiba-tiba muncul di pikirannya.
Sejak mendapatkan Han Hai Qian Kun Zhao, tubuhnya telah berubah secara halus - terutama sensasi panas membakar pada Spirit Bone-nya. Menurut Bo Saixi Sang Dou Luo Dewa Laut, seharusnya dia hanya mendapat Ujian Level Delapan Top. Tapi mengapa justru mendapat Ujian Dewa Laut Sembilan? Apakah semua ini karena pengaruh Han Hai Qian Kun Zhao?
Keluarga kekaisaran kerajaan Tian Dou tidak mungkin mengetahui rahasia seperti ini. Jika tidak, meskipun mereka sangat menghargai diriku, tidak masuk akal untuk memberikan Han Hai Qian Kun Zhao. Jika perlakuan khusus yang kuterima di Pulau Dewa Laut disebabkan oleh artefak kecil ini, maka semua penjelasan menjadi logis.
Keraguan yang selama ini tersimpan di hati Tang San akhirnya terpecahkan berkat perubahan Han Hai Qian Kun Zhao. Jika sebelumnya melewati Enam Ujian Dewa Laut sebagian besar mengandalkan kekuatan dan kebijaksanaannya sendiri, maka Ujian Ketujuh Dewa Laut yang ada di depan mata, serta kemunculan Sembilan Ujian Dewa Laut, hanya bisa dijelaskan sebagai keberuntungan semata.
Mungkin, 99% pencapaian yang diperoleh seseorang bergantung pada kerja keras, namun 1% keberuntungan dan kesempatan seringkali lebih penting daripada 99% usaha tersebut. Saat kesempatan datang, siapa yang mampu menyambutnya akan sukses, sebaliknya akan terpuruk selamanya.
Tak diragukan lagi, Tang San adalah orang yang mampu menyambar dan memanfaatkan kesempatan. Meski kondisi kesehatannya sedang kritis dengan kehilangan darah segar berlebihan dalam tubuh, tekadnya tak pernah pudar. Ia tahu, tanpa kehadiran Han Hai Qian Kun Zhao ini, bahkan Bo Saixi sekalipun takkan mampu mencabut trisula Dewa Laut ini. Ini adalah kesempatannya, bukan hanya untuk bertahan hidup tapi juga meraih kekuatan setara dewa. Mustahil baginya menyerah.
Denting halus terdengar saat Han Hai Qian Kun Zhao yang telah berubah menjadi bentuk belah ketupat akhirnya menyatu dengan lubang pernapasan berbentuk belah ketupat pada trisula Dewa Laut. Riuh gesekan logam disertai ledakan energi dahsyat langsung menyapu seluruh ruang kuil dalam sekejap.
Ruangan yang sebelumnya gelap gulita seakan dinyalakan oleh cahaya keemasan tersebut. Baik tanah, langit-langit ruangan, dinding, maupun tujuh platform lain yang melindungi Altar Dewa Laut—semuanya diselimuti pola magis keemasan. Ruangan yang awalnya terlihat sederhana dan kuno tiba-tiba berubah penuh kemewahan oleh pancaran emas. Aura suci tak tertandingi meledak dari posisi Trisula Dewa Laut, membentuk pilar cahaya raksasa yang menembus langit-langit ruangan.
"Aaa——!" Tang San menjerit memekik ke langit. Otot punggung dan lengannya nyaris meledak akibat tekanan berlebihan, tapi Trisula simbol kekuasaan Dewa Laut perlahan mulai terlepas dari tanah.
Di dahi Tang San yang menengadah, Bekas Trisula Emas Gelap kembali berkilau keemasan menyilaukan. Cahaya ilahi itu menyatu sempurna dengan pancaran dari Trisula Dewa Laut.
Bilah utama trisula yang mirip pedang perlahan terangkat ke atas didampingi dua bilah samping. Darah Tang San yang diwarnai merah segar seakan membersihkan kegelapan dan debu di permukaannya. Kilau keemasan yang berkilauan seperti air memancarkan cahaya menyilaukan, diiringi gemuruh bergema bagai teriakan naga dari trisula.
Altar Dewa Laut berguncang hebat. Guncangan merambat ke Kuil Dewa Laut, bahkan hingga ke seluruh Gunung Dewa Laut.
Berdiri di kaki Gunung Dewa Laut, Dai Mubai, Oscar, Ma Hongjun, Zhu Zhuqing, dan Bai Chenxiang membelalakkan mata mereka ke arah puncak Gunung Dewa Laut.
Di langit yang kini dipenuhi awan gelap, seluruh Pulau Dewa Laut menjadi remang-remang. Namun tiba-tiba, Kuil Dewa Laut menyala dengan gemilang. Bangunan megah itu memancarkan cahaya keemasan yang menyilaukan, menerobos kegelapan dan menerangi Gunung Dewa Laut, bahkan seakan menyinari seluruh pulau. Pilar cahaya keemasan raksasa melesat ke angkasa, menusuk awan-awan kelam.
Bersamaan dengan itu, Tujuh Pilar Suci Dewa Laut di pulau ini juga berpendar. Tujuh aliran cahaya emas dengan ketebalan berbeda menyembur dari berbagai penjuru, menyatu dengan pilar emas yang disemburkan Kuil Dewa Laut.
Cahaya ini bertahan selama sepuluh detik sebelum mereda. Awan-awan di tengah hampa telah berubah menjadi awan keemasan oleh gumpalan cahaya yang terkonsentrasi. Gumpalan emas itu perlahan berubah bentuk di udara, secara samar-samar membentuk sosok manusia. Tampak siluet itu mengenakan baju zirah emas yang menutupi hampir seluruh tubuhnya, dengan rambut panjang biru tua terurai di bahu. Yang terpenting, di tangan siluet cahaya ini terlihat trisula emas yang seolah mampu membelah langit dan bumi.
Para Dou Luo penjaga Tujuh Pilar Suci Dewa Laut yang berdiri di depan Kuil Dewa Laut menatap ke tengah hampa. Hampir bersamaan mereka bersujud, pandangan religius mereka dipenuhi cahaya menyala-nyala, memberikan Penghormatan kepada bayangan di udara itu.
Situasi serupa muncul di seluruh Pulau Dewa Laut yang berpenghuni. Penduduk pulau yang melihat fenomena langit ini satu per satu tanpa ragu-ragu keluar dari kamar, bersujud di tempat terbuka sambil memberi hormat kepada bayangan raksasa tersebut.
Wibawa Dewa Laut terlihat hingga ribuan li. Di lautan, seolah semua makhluk merasakan jejak aura bayangan keemasan itu. Pada saat ini, laut tiba-tiba berhenti bergerak, ombak mengamuk mereda, segala makhluk laut berhenti berenang. Tubuh mereka secara tak sadar berbalik ke arah Pulau Dewa Laut, gemetar penuh hormat dalam Penghormatan. Bahkan Raja Paus Iblis Samudra Dalam yang sedang menjelma naga pun kini telah membuka mata tunggal raksasanya, memancarkan ekspresi terkejut dan ketidakrelaan.
Ribuan berkas cahaya emas tipis muncul dari segala arah. Sebagian cahaya ini berasal dari Pulau Dewa Laut, namun lebih banyak lagi berasal dari lautan. Jika Bo Saixi Sang Dou Luo Dewa Laut melihat pemandangan ini, pasti ia akan paham - inilah yang disebutnya sebagai kekuatan keyakinan. Keyakinan dari segala makhluk laut terhadap Dewa Laut.
Menanggung cahaya keyakinan itu, bayangan raksasa Dewa Laut di tengah hampa perlahan menjadi semakin jelas, sejelas wujud nyata. Dai Mubai dan keempat rekannya terkejut menemukan bahwa wajah dewa laut yang tersembunyi dalam baju zirah keemasan itu ternyata sangat familiar.
"Xiao San, itu... itu Xiao San." Benar, wajah yang jelas itu persis sama dengan Tang San, hanya saja memancarkan kewibawaan suci yang tak boleh dinodai.
Di dalam Kuil Dewa Laut, di atas altar suci. Tangan kanan Tang San telah teracung tinggi, memegang trisula Dewa Laut sepanjang lebih dari 3,6 meter yang memancarkan cahaya keemasan tak terhingga.
Kini, warna hitam pada trisula Dewa Laut telah sepenuhnya lenyap, hanya menyisakan kilau emas. Setiap pola emas terlihat jelas hingga ujung senjata. Bilah utama trisula setinggi 60 cm dan selebar 15 cm, dengan Han Hai Qian Kun Zhao yang telah berubah menjadi permata belah ketupat raksasa berwarna keemasan, menyatu sempurna dengan tubuh trisula bagai kristal emas.
Dua bilah samping memancarkan cahaya berkilauan seperti ombak emas selaras dengan tuannya, masing-masing memiliki kait melengkung di sisi luarnya. Seluruh tepian trisula tak terlihat tajam karena telah diselimuti cahaya keemasan.
Ya, Tang San berhasil. Ia berhasil mencabut Trisula Dewa Laut, menyelesaikan Ujian Ketujuh dengan sukses. Cahaya keemasan meledak dari titik antara alisnya, berubah menjadi tirai cahaya yang hancur. Bersamaan dengan itu, di bawah panggung, Ning Rongrong dan Xiao Wu juga memiliki kilatan cahaya merah di dahi mereka sebelum akhirnya pecah.
Xiao Wu mendapat petunjuk: "Menemani Ujian Ketujuh Dewa Laut selesai, hadiah bertumpuk."
Ning Rongrong berbeda dengannya. Ini adalah ujian terakhirnya, petunjuk yang diterima pun sangat panjang: "Ujian Tujuh Tingkat Tertinggi, Ujian Ketujuh selesai. Dengan kemampuan bantuan luar biasa, membantu rekan-rekannya melewati berbagai kesulitan, menunjukkan bakat menakjubkan dan kemampuan peningkatan yang sangat istimewa. Tujuh ujian terlampaui, memperoleh wewenang Tingkat Merah Pulau Dewa Laut, diangkat sebagai Pendeta Kedua, hadiah Soul Power tiga level, seluruh Cincin Jiwa meningkat lima ribu tahun. Karena level mencapai bottleneck setelah ujian, diberikan tambahan satu Cincin Jiwa Pemberian Dewa, hadiah kelulusan Ujian Tujuh Tingkat Tertinggi satu Cincin Jiwa Pemberian Dewa."
Mendengar petunjuk ini, bahkan Ning Rongrong sendiri merasa tak percaya. Ia hanya memiliki satu ujian lebih banyak dibanding Dai Mubai dkk, tapi satu ujian ini membuat hadiahnya jauh melebihi yang lain. Bahkan mendapat dua Cincin Jiwa Pemberian Dewa. Sungguh luar biasa. Kini ia telah mencapai level 70, hanya butuh dua Cincin Jiwa lagi. Seiring peningkatan usia Cincin Jiwa, kemampuan tubuhnya menahan beban pasti meningkat signifikan. Dua Cincin Jiwa Pemberian Dewa terakhir ini memiliki kesempatan untuk menjadi Cincin Jiwa 100.000 Tahun!
Saat ini Menara Sembilan Permata Ning Rongrong belum ditarik kembali, tujuh Cincin Jiwa masih terpancar di permukaan tubuhnya. Warna asli Cincin Jiwa adalah Ungu, Ungu, Ungu, Ungu, Hitam, Hitam, Hitam. Namun setelah hadiah dari ujian terakhir ini, warna Cincin Jiwanya berubah lagi menjadi Ungu, Ungu, Hitam, Hitam, Hitam, Hitam, Hitam. Ternyata ada dua Cincin Jiwa Ribuan Tahun dan lima Cincin Jiwa 10.000 tahun. Kini, dia akhirnya mengerti mengapa Cincin Jiwa Bo Saixi Sang Dou Luo Dewa Laut bisa memiliki delapan Hitam dan satu Merah - semuanya berasal dari hadiah Ujian Top! Bo Saixi menjalani Ujian Level Delapan Top, peningkatan usia Kultivasi Cincin Jiwa hadiahnya pasti lebih tinggi dari miliknya, sehingga tercipta pemandangan spektakuler Cincin Jiwa seluruhnya berusia di atas 10.000 tahun.
Tang San saat ini sepenuhnya tenggelam dalam cahaya keemasan itu, trisula Dewa Laut di tangannya terasa hanya sekitar seratus jin, tak jauh lebih berat dari palu tempa yang pernah digunakannya. Tapi saat ini, Tang San yang mengangkat tinggi trisula itu tak bisa bergerak. Berdiri di sana seperti orang berlumuran darah. Hampir semua otot di tubuhnya pecah akibat tekanan berlebihan, dia hanya bisa mempertahankan posisi ini sambil berdiri.
Tepat sebelum jatuh ke dalam koma total, samar-samar dia mendengar petunjuk dari pikiran: "Ujian Ketujuh Dewa Laut, mencabut, Senjata Dewa, Trisula Dewa Laut, lolos. Hadiah: Afinitas dengan Dewa Laut meningkat 15%, Total Afinitas dengan Dewa Laut 85%, mendapatkan pengakuan Trisula Dewa Laut, memiliki hak penggunaan Trisula Dewa Laut."
Di luar Kuil Dewa Laut, bayangan keemasan raksasa tiba-tiba menyusut. Setelah menyerap kekuatan doa tak terhitung, ia berubah menjadi aliran cahaya yang menyusup dari puncak kuil, menembus atap, dan langsung disuntikkan ke trisula Dewa Laut di tangan Tang San. Pada saat yang sama, Tang San akhirnya tidak bisa bertahan lagi, terjatuh ke lantai dengan suara "plok" dan jatuh dalam keadaan koma.
Bersamaan dengan kejatuhannya, cahaya terang yang semula memenuhi aula kuil langsung meredup. Perubahan paling drastis terlihat pada trisula Dewa Laut yang dalam sekejap kembali ke wujud hitam legam seperti sebelum dicabut oleh Tang San. Sebagian besar beratnya menindih tubuh Tang San, sementara ujung gagangnya menubruk Altar Dewa Laut. Dentuman kerasnya membuat seluruh Pulau Dewa Laut gemetar.
"San Ge."
"Kakak——"
Ning Rongrong dan Xiao Wu yang sudah sadar langsung menerjang hampir bersamaan. Xiao Wu berusaha menopang Tang San, sementara Ning Rongrong mencoba menggeser trisula Dewa Laut yang sudah dingin itu. Namun senjata ilahi yang menindih tubuh Tang San sama sekali tidak bergerak.
Perlu diketahui, Soul Power saat ini setelah mendapat hadiah seharusnya mencapai level 82 jika sudah menyerap , meski belum diserap pun sudah setara level 80. Walau dia , namun kekuatan tubuh ahli level 80 sangat luar biasa. Dengan mengerahkan , kekuatan fisiknya pasti melebihi . Namun trisula Dewa Laut tetap tak bergerak sama sekali, memberi kesan pada Rong Rong bahwa benda ini bukan senjata, melainkan bagai yang tak tergoyahkan. ini membuktikan benda ini setidaknya berbobot lebih dari .
Tapi yang aneh, trisula Dewa Laut yang menindih tubuh hanya membuat dagingnya yang terluka sedikit cekung. Jika benar beratnya melebihi , bagaimana mungkin efeknya hanya segitu? Jika Tang San yang kehilangan kemampuan bertahan sampai tertindih, pasti sudah tewas.
"Aku yang coba." Suara yang tenang terdengar. Saat Ning Rongrong menoleh, ia terkejut melihat Bo Saixi justru berjongkok di sampingnya. Menurutnya, kekuatan Bo Saixi seharusnya bisa dengan mudah mengambil trisula Dewa Laut itu dari saja.
Bo Saixi yang saat ini tidak hanya berjongkok di samping Tang San, tapi juga menunjukkan ekspresi serius. Kedua tangannya mencengkeram trisula Dewa Laut sementara gelombang Soul Power yang tak terbatas memancar darinya. Ia bahkan melepaskan Hunwu-nya - delapan Hitam dan satu Merah, sembilan Cincin Jiwa muncul bersamaan. Untuk mengangkat trisula Dewa Laut ini, tampaknya ia mengerahkan seluruh kekuatannya.
"Bbangkit--" Bo Saixi bergumam rendah. Dapat terlihat jelas Soul Power luar biasa yang memancar dari kedua tangannya membungkus trisula Dewa Laut. Meski demikian, trisula itu tidak langsung terangkat melainkan perlahan terpisah dari tubuh Tang San. Ekspresi Bo Saixi tegang, bahkan urat di dahinya menonjol jelas - benar-benar menggunakan seluruh kemampuannya.
Melihat pemandangan ini, Ning Rongrong segera melepaskan Menara Sembilan Permata-nya. Tanpa ragu-ragu, ia memancarkan dua cahaya pelangi - satu untuk peningkatan kekuatan fisik dan satu untuk peningkatan Soul Power ke arah Bo Saixi.
Efek Menara Sembilan Permata sebagai Support-type Martial Soul nomor satu segera terlihat. Dengan dua sinar peningkatan dari Ning Rongrong, ekspresi Bo Saixi langsung tenang. Ia cepat-cepat mengangkat trisula Dewa Laut dan meletakkannya perlahan di samping Tang San. Saat menoleh ke Ning Rongrong, matanya memancarkan pujian.
"Sesepuh, trisula ini begitu berat?" Ning Rongrong tak tahan bertanya.
Bo Saixi menjawab: "Selamatkan Tang San dulu baru kita bicara."
Tanpa tekanan trisula, Tang San sudah dipeluk erat oleh Xiao Wu. Melihat hampir tidak ada bagian kulit Tang San yang utuh, air mata Xiao Wu meleleh deras sambil mati-matian menyuntikkan Soul Power-nya ke dalam tubuh Tang San.
Di kaki kanan Tang San, cahaya Biru-Emas perlahan menyebar ke seluruh tubuh. Skill bawaan Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor "Api Liar Tak Dapat Membakar Habis, Angin Musim Semi Menghidupkan Kembali" aktif secara otomatis. Namun kecepatan penyembuhannya sangat lambat, menunjukkan betapa parahnya kerusakan tubuh Tang San.
Bo Saixi meletakkan tangannya di depan dada Tang San. Kekuatan spiritualnya langsung menyelubungi tubuh pria itu, membuat ekspresi wajahnya langsung berubah lebih serius.
"Situasinya sangat berbahaya. Kekuatan Spirit Bone mungkin bisa memperbaiki tubuh fisiknya, tapi dia kehilangan terlalu banyak darah tadi. Harus segera ditransfusi. Jika tidak, nyawanya terancam. Orang biasa yang kehilangan sepertiga darah saja sulit bertahan. Darah yang keluar melalui kedua tangannya dan otot yang pecah tadi kemungkinan melebihi enam puluh persen."
Xiao Wu langsung menjawab tanpa ragu-ragu: "Sesepuh, saya akan memberikan darah saya padanya."
Bo Saixi memandang Xiao Wu sambil mengelus kepala gadis itu dengan penuh kasih. "Kamu benar-benar gadis bodoh. Keberadaan kekasih seperti kamu adalah keberuntungan terbesar dalam hidup Tang San."
Xiao Wu menggelengkan kepala sambil tersedu-sedu. "Tidak, justru bertemu dengannya adalah keberuntungan terbesarku. Sesepuh, apa yang harus saya lakukan?"
Bo Saixi menatap dalam-dalam pada Xiao Wu, "Berikan tangan kananmu padaku."
Xiao Wu mengangkat tangan kanannya sesuai permintaan. Jari Bo Saixi bergerak cepat, membuat luka kecil di pergelangan tangan Xiao Wu. Darah segar segera mengalir keluar.
Bo Saixi bergumam pelan, "Kuharap darahmu tidak bertentangan dengan darah asli di tubuhnya."
Xiao Wu menjawab tegas, "Kakak telah menyerap Cincin Jiwa dan Spirit Bone-ku, itu berarti darah kami sudah menyatu. Pasti tidak akan ada penolakan. Sesepuh, tolong segera selamatkan dia."
Bo Saixi mengangguk, menggerakkan tangan kanannya untuk mengendalikan aliran darah. Darah Xiao Wu membentuk gumpalan merah di udara. Mata Bo Saixi memancarkan aura kuat, kilauan biru murni menyelimuti tubuh Tang San. Dengan suntikan energi biru ini, kecepatan regenerasi Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor di tubuh Tang San meningkat signifikan. Jari-jari Bo Saixi terus bergerak, memisahkan urat darah merah dari gumpalan darah dan menyuntikkannya melalui berbagai luka di kulit Tang San. Gumpalan darah itu berfungsi seperti jembatan antara Tang San dan Xiao Wu, terus menerus mentransfer darah sang gadis ke tubuh pemuda itu.
“Wajah Tang San yang pucat seperti kertas emas perlahan mulai mendapatkan kembali sedikit warna darah, sementara wajah cantik Xiao Wu semakin memucat. Namun matanya memancarkan kepuasan. Bo Saixi membagikan persepsi kekuatan spiritualnya yang memindai kondisi kesehatan Tang San kepada Xiao Wu. Dia bisa merasakan dengan jelas bahwa tubuh Tang San sedang pulih dengan kecepatan yang mencengangkan. Jelas darahnya telah berperan.”
Setelah menghabiskan waktu hampir setengah jam, Bo Saixi menghela napas panjang. Dengan gerakan tangan kanannya, dia menutup luka di pergelangan Xiao Wu sehingga darah berhenti mengalir. Sambil menekan beberapa titik di tubuh Tang San, di bawah pancaran cahaya biru-emas yang menyebar, semua luka di permukaan kulit Tang San telah sembuh total.
“Sesepuh, jangan berhenti! Dia belum sepenuhnya pulih. Aku masih punya banyak darah, teruskan transfusinya,” desak Xiao Wu sambil menahan perasaan lemah yang hebat, wajahnya dipenuhi kegelisahan.
Bo Saixi mengerutkan kening, “Dasar si bodoh! Sudah sepertiga darahmu kau berikan padanya. Jika ini terus berlanjut, kau sendiri yang akan kolaps. Ingat, jiwamu saat ini hanya menyatu, bukan benar-benar berada dalam tubuhmu. Meski dulunya kau adalah Binatang Roh 100.000 tahun, konsumsi darah seperti ini takkan bisa kau tahan.”
Dengan sikap tak peduli Xiao Wu berkata, “Yang penting selamatkan dia. Jangan khawatirkan aku.”
Bo Saixi berkata dengan sedikit marah, "Kamu begitu tidak menghargai kesehatanmu sendiri, apakah dia akan senang ketika sadar nanti? Lagipula, kamu tidak perlu lagi mengkhawatirkannya. Luka di tubuhnya jika terjadi pada orang lain pasti fatal. Tapi kemampuan bertahan hidupnya sungguh luar biasa, bahkan melebihiku. Dengan suntikan darahmu tadi ditambah kemampuan pemulihan alami tubuhnya, semuanya sudah tak masalah. Paling-paling butuh tiga hari istirahat, dengan kemampuan fisiknya yang tangguh, dia pasti pulih. Justru kamu, kurasa jiwamu sudah terlalu lama berada di luar, saatnya kembali."
Mendengar Bo Saixi mengatakan Tang San sudah terlepas dari bahaya, Xiao Wu baru relaks, tubuhnya goyah hampir pingsan. Ning Rongrong segera menyodorkan Sosis Besar Pemulihan dan memasukkannya ke mulutnya.
Xiao Wu menelan dengan susah payah, "Sesepuh, Rong Rong, saat dia bangun, jangan beri tahu dia aku mentransfusikan darahku. Dia pasti akan sedih."
Lingkaran mata Ning Rongrong memerah, "Xiao Wu, kamu..."
Xiao Wu memohon, "Rong Rong, kumohon. Aku tidak ingin dia menderita. Lagipula aku baik-baik saja. Janji, jangan beri tahu dia ya?"
Ning Rongrong tidak bisa berkata apa lagi, hanya bisa mengangguk, hatinya penuh kekaguman pada Xiao Wu sekaligus tersentuh mendalam oleh cinta antara dia dengan Tang San. Pantaslah San Ge rela berkorban segalanya untuk Xiao Wu, hubungan mereka benar-benar...
Xiao Wu memandang Bo Saixi lagi. Bo Saixi menghela nafas: "Mendapat istri seperti ini, apa lagi yang diinginkan suami. Segeralah kembali ke tubuhnya. Aku akan merahasiakan ini. Memberikan darahmu padanya mungkin justru hal yang baik."
Xiao Wu akhirnya sepenuhnya rileks. Cahaya merah berkilat, jiwanya kembali ke dalam tubuh Tang San, menyatu ke dalam Spirit Bone dan Cincin Jiwa-nya, langsung terlelap. Tubuhnya yang tak berjiwa pun jatuh lemas di pelukan Ning Rongrong, masuk ke dalam koma.
Koma Tang San kali ini berlangsung selama satu hari penuh sebelum akhirnya sadar. Penilaian Bo Saixi tentang kondisi kesehatannya memang benar. Kerusakan yang dialami Tang San bukan hanya pada kulit dan otot permukaan, namun karena tenaga berlebihan juga merusak organ dalam, tulang-tulang, dan pembuluh darah - benar-benar membutuhkan waktu lama untuk pulih.
Tapi Bo Saixi tidak tahu, Xiao Wu pernah memakan Kristal Darah Naga Ginseng dan tumbuhan immortal kelas tinggi Mawar Cinta yang Terputus. Darahnya jelas tak bisa disamakan dengan darah biasa. Sepertiga darahnya menyuntik ke tubuh Tang San. Meski sebagian besar efek obat telah diserap tubuh Xiao Wu, sedikit sisa khasiat dalam darahnya tetap mempercepat proses pemulihan Tang San. Mawar Cinta yang Terputus itu bisa menghidupkan orang mati dan meregenerasi tulang!
Saat sadar dari tidur panjang, Tang San hanya merasakan kelemahan di sekujur tubuh. Roh perlahan-lahan pulih, merasakan dinginnya tanah batu di bawahnya, kesadarannya berangsur pulih sepenuhnya.
"Di dalam Kuil Dewa Laut sudah tidak gelap seperti saat ia pertama kali datang. Di langit-langit aula utama, pola keemasan yang megah menyebar ke mana-mana. Meski cahayanya tidak terlalu terang, cukup untuk menerangi bagian dalam aula. Pola-pola ini merambat ke bawah sepanjang dinding, dan Tang San juga bisa merasakan cahaya serupa mengelilingi tubuhnya.
Perasaan tidak berdaya pasti berasal dari efek samping skill perbaikan "Api Liar Tak Terpadamkan, Angin Semi Menghidupkan Kembali" dari Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor. Mengingat sebelumnya kondisi kesehatannya rusak parah. Namun, ia sangat bersemangat karena berhasil melewati Ujian Ketujuh. Terutama, ia masih mengingat jelas kata-kata yang didengar sebelum pingsan. Yang terpenting adalah pengakuan atas Trisula Dewa Laut dan hak menggunakannya. Bagi Tang San, ini jelas menjadi suntikan semangat.
"Kalau sudah sadar, bangunlah." Suara Bo Saixi bergema di sekeliling.
Tang San membalikkan badan dan duduk. Di depannya, dalam jarak tidak terlalu jauh, duduk Bo Saixi Sang Dou Luo Dewa Laut. Di antara mereka, terbaring Trisula Dewa Laut yang nyaris merenggut nyawanya. Tubuh trisula sepanjang 3,6 meter itu masih memancarkan kesan kokoh yang kuat.
Setelah duduk, Tang San baru menyadari bahwa seluruh Kuil Dewa Laut dipenuhi pola keemasan itu, termasuk Platform Dewa Laut di bawahnya dan tujuh platform lain di sekelilingnya. Hal ini membuat aula yang awalnya sederhana terlihat sangat megah.
“Selamat, Tang San. Melalui Ujian Ketujuh Dewa Laut, kau telah mulai mendapatkan pengakuan sejati dari Sang Dewa Laut.” Bo Saixi tersenyum kepadanya.
Tang San menghela napas, berkata: "Sesepuh, aku mengerti. Kemampuanku mendapatkan Ujian Dewa Laut Sembilan dan pengakuan trisula Dewa Laut, mungkin semua karena Han Hai Qian Kun Zhao itu. Yang Mulia pasti juga mengetahuinya. Tapi mengapa sebelumnya Yang Mulia tidak mengambilnya dariku? Aku yakin, pasti ada cara."
Bo Saixi menggeleng lembut, "Tidak, kau adalah orang pilihan Yang Mulia Dewa Laut, mana mungkin digantikan orang lain? Aku pun tak mampu mengambil Hati Dewa Laut darimu. Ia sendiri yang memilihmu. Ini bukan sekadar keberuntungan, tapi karena kau memenuhi persyaratan Yang Mulia Dewa Laut. Fakta ini tak bisa diubah siapapun."
Hati Dewa Laut? Pandangan Tang San tertuju pada permata belah ketupat di kepala trisula. Kini, seiring trisula kembali menghitam, permata itu menjadi transparan, sama sekali tak menunjukkan keagungannya saat trisula tercabut.
"Hati Dewa Laut? Inikah nama sebenarnya dari Han Hai Qian Kun Zhao?"
Bo Saixi mengangguk, "Benar. Hati Dewa Laut bukan hanya inti trisula Dewa Laut, tapi juga inti pewarisan Dewa Laut. Sejak kau mendapatkannya dan diakui, ujian Yang Mulia Dewa Laut telah dimulai. Dari Hati Dewa Laut, aku melihat banyak hal. Ia telah menyelamatkanmu berkali-kali. Contoh yang kau ketahui, ingatkah pertemuanmu dengan Raja Paus Iblis Samudra Dalam dalam perjalanan kemari?"
