Tang San berkata: "Xiao Wu, jangan panik dulu. Dengan kecepatan penuh, kita akan sampai dalam sekitar sehari. Da Ming dan Er Ming tetap penguasa sejati Hutan Xingdou, mereka memiliki keunggangan medan. Keduanya memiliki kecerdasan tinggi, pasti akan mencari cara untuk bertahan jika tidak bisa melawan. Meskipun pasukan Bibi Dong kuat, memburu Da Ming dan Er Ming tidak mudah dalam waktu singkat. Setelah masuk hutan, kita harus cepat bergabung dengan mereka, berkumpul untuk kabur bersama. Hutan besar seperti Xingdou sangat cocok untuk wilayah kekuasaan Blue Silver-ku, ditambah kemampuan menghilang dari Lapisan Pelindung Samudra, menyelamatkan mereka seharusnya tidak sulit."
Mata Xiao Wu memerah, ia mengangguk: "Kakak, aku tumbuh besar bersama Da Ming dan Er Ming. Mereka seperti saudaraku. Aku harus menyelamatkan mereka. Tapi Kerajaan Hunwu sangat kuat... Aku tidak ingin Kakak dalam bahaya. Aku..."
Tang San mencium dahinya, "Apa yang kau bicarakan? Bukankah saudaramu juga saudaraku? Jika saat itu Da Ming dan Er Ming tidak datang tepat waktu, aku pasti sudah mati. Aku masih mengandalkan mereka untuk membangkitkanmu sepenuhnya. Jangan terlalu banyak berpikir, kita pasti bisa menyelamatkan mereka."
Xiao Wu mengangguk patuh dan menyembunyikan wajahnya di dada Tang San, namun hatinya dipenuhi kecemasan. Entah mengapa, dia selalu memiliki peringatan aneh. Seolah sesuatu yang buruk akan terjadi.
Sehari kemudian, dalam perjalanan darurat tanpa istirahat, setelah 24 jam terbang non-stop, mereka akhirnya tiba di Hutan Xingdou. Kondisi fisik Tang San benar-benar tangguh. Meski sengaja tidak beristirahat, kemampuan penyembuhan alaminya telah memulihkan luka dari tubrukan dengan Tang Chen. Soul Power-nya juga telah kembali ke kondisi terbaik, sementara kekuatan spiritualnya yang tak terbatas sama sekali tidak menunjukkan kelelahan.
Tang San mendarat dengan Xiao Wu di pinggiran Hutan Xingdou. Bukan tidak bisa melanjutkan penerbangan, namun karena banyak Binatang Roh kuat di dalam hutan lebat itu. Terbang di udara akan mudah menjadi target serangan. Menggunakan Lapisan Pelindung Samudra juga akan mengonsumsi banyak kekuatan spiritualnya. Musuh kali ini sangat kuat, Tang San harus mempertahankan kondisi terbaik untuk menyelamatkan Da Ming dan Er Ming.
Memasuki Hutan Xingdou, Tang San menghentikan langkahnya. Jiwa Xiao Wu kembali ke tubuh asli.
“Kamu jaga aku, aku akan mencari jejak mereka dulu.” Tang San memberi isyarat ke Xiao Wu lalu duduk di tempat. Luas Hutan Xingdou sangat besar, mencari tanpa tujuan jelas seperti mencari jarum di tengah lautan. Di saat seperti ini, wilayah kekuasaan Blue Silver milik Tang San jelas bisa menunjukkan peran besar.
Binatang Roh di pinggiran Hutan Xingdou tidak terlalu kuat. Dengan perlindungan Xiao Wu ditambah kemampuan alami wilayah Blue Silver, menjaga keselamatan Tang San sama sekali tidak sulit.
Duduk bersila, Tang San meletakkan trisula Dewa Laut di atas lututnya. Kedua matanya menyala seperti dua safir berkilauan, delapan Cincin Jiwa Blue Silver Emperor muncul bersamaan. Gelombang biru menyebar dari tubuhnya, menyapu hutan dengan kecepatan luar biasa dalam bentuk kipas.
Setiap tanaman bisa menjadi stasiun transmisi wilayah Blue Silver. Sebelum mencapai level 70 saat wilayahnya belum berevolusi, ia sudah bisa memindai area luas. Kini dengan peningkatan signifikan wilayah Blue Silver dan kekuatan spiritual tak terbatas, sejauh mana jangkauannya bahkan tidak bisa diperkirakannya sendiri. Tapi ia yakin, tempat seperti Hutan Xingdou adalah medan terbaik untuk mengoptimalkan wilayah Blue Silver.
Jejak aura kehidupan yang riang gembira mulai terhubung satu per satu dengan Tang San. Nyawa yang luar biasa besar terus mengalir ke arahnya, menghapus lelah sehabis perjalanan dalam sekejap. Meski memejamkan mata, pandangan Tang San menyebar hampir tak terbatas mengikuti indra perasa. Setiap tanaman di hutan menjadi matanya.
Ia melihat berbagai Binatang Roh dengan tingkat kultivasi dan bentuk berbeda-beda, menyaksikan adegan hukum rimba. Tentu saja, yang lebih dominan adalah tanaman-tanaman yang telah hidup sejak zaman purba. Vitalitas hutan menginfeksi Tang San, memberinya pemahaman baru tentang skill evolusi wilayah kekuasaan Blue Silver-nya, Manifestasi Semesta.
Namun saat ini ia tak punya waktu untuk merenungkan ini lebih dalam. Seluruh energinya terfokus pada pencarian. Seiring perluasan indra perasa, semakin banyak tanaman bergabung dalam wilayah kekuasaan Blue Silver. Setiap tanaman melepas secercah nyawa untuk disuntikkan ke wilayah kekuasaan ini. Meski cakupan wilayah terus meluas, jumlah tanaman dalam wilayah justru bertambah. Kekuatan spiritual Tang San tidak hanya tidak terkuras signifikan, malah menunjukkan kecenderungan meningkat pesat. Kekuatan spiritual tingkat Hao Han (Keluasan Tak Terbatas)-nya mampu menganalisis berbagai informasi dari tanaman dengan kecepatan luar biasa, tidak seperti dulu yang harus membatasi wilayah karena ketidakmampuan mengolah informasi berlebih.
Meskipun demikian, bahkan kekuatan yang paling hebat pun memiliki batas. Ketika indra perasa Tang San menyebar meliputi lebih dari separuh Hutan Xingdou, informasi yang terlampau besar membuatnya hampir tak mampu menanggung. Namun pencariannya mulai membuahkan hasil. Dari informasi yang diberikan tanaman-tanaman, ia segera menemukan apa yang dicari melalui jejak-jejak kecil. Dengan memusatkan kekuatan spiritual dan mempersempit area pencarian, wilayah kekuasaan Blue Silver-nya bisa menjangkau lebih jauh.
Walau Xiao Wu hanya berdiri di samping Tang San, dia bisa merasakan vitalitas yang memancar dari wilayah kekuasaan Blue Silver di sekelilingnya. Terangsang oleh energi kehidupan ini, dia terkejut menemukan bahwa konsumsi jiwanya dalam tubuh asli melambat secara signifikan dan menjadi lebih stabil. Dengan demikian, dia bisa bertahan lebih lama dalam wujud fisiknya.
Setelah menghabiskan waktu setengah jam, Tang San akhirnya membuka matanya. Namun dia tidak menarik kembali wilayah kekuasaan Blue Silver-nya. Dengan ekspresi wajah serius memandang Xiao Wu, dia berkata dengan suara berat: "Kita harus segera pergi. Situasi Da Ming dan Er Ming mengkhawatirkan." Sambil menggenggam trisula dengan satu tangan dan memeluk tubuh lembut Xiao Wu secara frontal dengan tangan lainnya, Delapan Tombak Laba-laba keemasan di punggungnya melepas diri. Tubuhnya melesat maju didorong tombak-tombak megah itu, menyusuri bagian dalam Hutan Xingdou.
Xiao Wu segera bertanya: "Kakak, kau menemukan mereka? Bagaimana kondisi mereka sekarang?"
Tang San berkata: "Kekuatan spiritualku berhasil memindai posisi perkiraan mereka, jaraknya masih sangat jauh dari sini. Bahkan dengan kecepatan penuh, kita butuh minimal enam jam untuk mencapainya. Sejauh ini, Da Ming dan Er Ming seharusnya belum dalam bahaya nyawa, tapi mereka sedang melarikan diri. Yang mengejar di belakang kemungkinan adalah kelompok Bibi Dong. Jejak aura Da Ming dan Er Ming sangat tidak stabil, kadang kuat kadang lemah - pasti mereka mengalami luka parah. Kita harus buru-buru menyelamatkan mereka. Aku sudah menggunakan sensor spiritual untuk menyentuh kesadaran mereka. Meski jarak terlalu jauh untuk komunikasi nyata, setidaknya bisa membimbing mereka lari ke arah kita sehingga waktu pertemuan bisa lebih singkat. Xiao Wu jangan khawatir, orang baik selalu dilindungi nasib. Mereka pasti selamat."
Meski kata-katanya meyakinkan, hati Tang San terasa berat. Mengingat kekuatan dua Raja Hutan ini, ketidakstabilan aura yang terdeteksi menunjukkan betapa parah luka mereka. Kedua raja hutan ini bisa lolos berkat Kemampuan Kontrol Gravitasi dan Wilayah Perlambatan mereka. Tapi para pengejar dengan aura kuat tetap tak tertinggal. Mengaktifkan wilayah kekuasaan butuh dukungan energi. Pertarungan kedua raja hutan dengan musuh-musuh ini jelas sudah berhari-hari. Berapa lama lagi mereka bisa bertahan?
Hutan Xingdou memiliki vegetasi yang sangat lebat dengan banyak tanaman rendah, sehingga tidak realistis untuk terbang di dalamnya. Berkat kemampuan Delapan Tombak Laba-laba yang mampu bergerak di segala medan darat, Tang San telah memaksimalkan kecepatannya, melesat bagai aliran cahaya keemasan yang menerobos celah-celah tanaman.
Untuk menghemat Soul Power-nya agar bisa membantu Tang San dalam pertempuran, Xiao Wu mengembalikan jiwanya ke dalam tubuh Tang San. Dengan menyimpan tubuhnya ke dalam Kantung Serbaguna Ruyi, Tang San bisa mencapai kecepatan optimal tanpa hambatan.
Waktu terus berlalu. Melalui koneksi wilayah kekuasaan Blue Silver, Tang San bisa merasakan bahwa dirinya semakin mendekati dua Raja Hutan. Namun aura tidak stabil mereka semakin melemah. Setelah beberapa kali kontak dengan aura kuat di belakang, energi mereka terus mengalami pelemahan signifikan.
Di sisi lain Hutan Xingdou, Titan Giant Ape berukuran raksasa berlari liar di antara pepohonan. Tubuh besar Tianqing Niu Mang melilit erat di badannya, dengan kepala sapi menghadap ke belakang yang terus memancarkan lingkaran-lingkaran aura hijau kebiruan.
Tubuh mereka telah ternoda merah oleh darah masing-masing, luka yang diderita Tianqing Niu Mang terutama parah. Tubuhnya yang semula mencapai panjang lebih dari 30 meter, kini bagian belakang sepanjang 7-8 meter telah terputus. Luka itu terus meneteskan darah hitam pekat yang berbau busuk. Sepasang mata besarnya telah kehilangan kilau masa lalu. Setiap kali melepas lingkaran cahaya hijau kebiruan itu, tatapannya semakin redup. Bahkan di bagian tubuh lainnya, terdapat banyak luka menganga yang sebagian besar membusuk kehitaman. Asap-asap beracun sesekali mengepul dari tubuhnya, dan di mana pun asap itu menyebar, tanaman dengan cepat layu - bukti betapa mengerikannya racun mematikan yang bekerja padanya.
Kondisi Titan Giant Ape sedikit lebih baik daripada Tianqing Niu Mang, meski tubuhnya juga penuh luka. Terutama sebuah luka besar di depan dadanya yang begitu dalam hingga tulang terlihat, bahkan samar-samar bisa melihat jantung yang berdetak kuat dalam rongga dada. Andai luka itu lebih dalam beberapa sentimeter, mungkin jantungnya sudah hancur berkeping-keping.
Meski kini kondisi mereka sangat lemah, kedua binatang roh legendaris ini memancarkan kebencian dan ketidakrelaan dari sorot mata. Pertempuran ini telah berlangsung terlalu lama - lebih dari setengah bulan berlalu sambil terus bertarung dan melarikan diri.
Manusia-manusia yang mengejar mereka terlalu kuat, terutama dua orang yang pernah menggunakan Teknik Penggabungan Hunwu untuk menjebak mereka sebelumnya. Jika bukan karena mereka kembali menggunakan skill yang sama untuk sementara membekukan tubuh dua Makhlak Suci tersebut dan menyebabkan cedera serius, tidak akan mudah bagi para pengejar ini untuk memburu mereka. Ekor Da Ming yang putus dan luka di dada Er Ming berasal dari kejadian itu.
Selain dua manusia tersebut, ada seorang perempuan manusia yang luar biasa kuat. Serangan frontalnya bahkan tidak bisa ditahan oleh tubuh sekuat Da Ming dan Er Ming yang berada di level ini.
Sambil bertarung dan melarikan diri, jika bukan karena wilayah kekuasaan mereka yang bisa memperlambat kecepatan pengejaran, dan pemahaman mendalam mereka tentang Hutan Xingdou, mungkin mereka sudah dibunuh.
Da Ming dan Er Ming memiliki kecerdasan yang setara manusia. Mereka sangat paham alasan pengejaran ini. Mereka tidak rela - sama sekali tidak rela - membiarkan para manusia ini merebut Cincin Jiwa dan Spirit Bone mereka. Bahkan mati pun mereka takkan membiarkannya. Meskipun kondisi dua Makhlak Suci ini semakin lemah, mereka terus berlari sekuat tenaga tanpa sedikitpun tanda menyerah.
“Lao Er, aku hampir tidak sanggup bertahan, jangan pedulikan aku, larilah sendiri. Selama gunung masih hijau, tak perlu khawatir kayu habis. Bukankah kita sudah menerima sinyal penyelamatan? Segeralah bergabung dengan mereka. Aku akan menahan manusia-manusia rendah ini. Mereka ingin merebut Cincin Jiwa dan Spirit Boneku, itu mustahil. Laozi lebih baik menghancurkan diri sendiri daripada memberi keuntungan pada mereka.” Kebencian di mata Da Ming mencapai puncaknya.
Dalam hal kekuatan, Da Ming lebih kuat dari Er Ming. Dalam pertempuran selama belasan hari ini, dia menanggung lebih banyak serangan musuh, luka-lukanya parah, terutama racun mematikan yang menggerogoti tubuhnya. Jejak aura kehidupan terus merosot dengan cepat.
“Tidak, Kakak. Selama nafasku masih ada, aku takkan pernah meninggalkanmu.” Er Ming mengaum keras, kedua kakinya menghentak tanah, memancarkan cahaya kuning kuat yang menyebar ke belakang, memperlambat musuh yang mendekat. Gaya gravitasi dahsyat bahkan menghancurkan semua tanaman dalam radius cahaya menjadi debu.
“Er Ming, lepaskan aku. Dengan begini kita semua akan mati. Cepat pergi!” Tianqing Niu Mang Da Ming bergerak liar di punggung Er Ming, tapi tubuhnya dicengkeram erat oleh kedua tangan Er Ming yang tak mau melepaskan.
“Kakak, kau pikir aku masih bisa selamat? Racun itu sudah menjalar ke jantungku.”
“Apa?!” Da Ming terkejut bukan main, kepala sapi menoleh dari bahu Da Ming ke bawah, baru melihat luka di dada Er Ming yang bagian dalamnya juga telah menghitam.
Er Ming berkata dengan getir: "Kakak, kau benar. Bagaimanapun kita tidak boleh jatuh ke tangan bajingan-bajingan itu. Tapi karena mereka berani datang, pasti mereka punya cara untuk mencegah kita menghancurkan Cincin Jiwa dan Spirit Bone sendiri. Kita harus menjaga jarak, hanya dengan waktu yang cukup kita bisa melakukannya."
"Bajingan-bajingan ini!" Da Ming meneriakkan teriakan keras, menoleh keras sambil memuntahkan cahaya biru kehijauan yang intens. Dalam ledakan "Boom", tabrakan energi dahsyat mengubah semua yang di belakang menjadi kabut, namun sorot mata Da Ming semakin redup karenanya.
Bibi Dong tidak terburu-buru mengejar sambil berjalan. Jika Tang San melihatnya, pasti akan terkejut menemukan bahwa kaki Bibi Dong telah menghilang. Dari perut ke bawah, terdapat tubuh bulat raksasa berbentuk bola. Dari bola ini tumbuh delapan kaki panjang yang kokoh, menggerakkan tubuhnya dengan gesit. Kedelapan kaki panjang ini memiliki kemiripan dengan Delapan Tombak Laba-laba milik Tang San, hanya saja ditumbuhi bulu-bulu hijau tebal dan dilapisi lendir yang menjijikkan. Tetesan lendirnya mengeluarkan suara 'puuut' sambil menggerogoti tanah. Bibi Dong selalu enggan menunjukkan Hunwu-nya di depan orang karena wujudnya setelah menggunakan Hunwu sangat buruk rupa. Perubahan tidak hanya terjadi di bagian bawah tubuhnya. Kulit tubuh bagian atas juga tertutup zirah berwarna ungu-kehitaman, bahkan wajahnya pun terlindungi oleh cangkang. Di bawah kedua matanya, terdapat empat mata kecil yang tumbuh. Secara keseluruhan, penampilannya menyerupai laba-laba racun raksasa. Inilah Hunwu pertama Bibi Dong: Death Spider Empress ().
Kuning, Ungu, Ungu, Hitam, Hitam, Hitam, Hitam, Hitam, Merah. Sembilan Cincin Jiwa tersusun rapi di tubuhnya. Kombinasi Cincin Jiwa super ini menunjukkan level Tuan Bergelar yang luar biasa kuat.
Bibi Dong sama sekali tidak terburu-buru. Di belakangnya, mengikuti lima orang tua, termasuk Tuan Krisan dan Tuan Hantu. Untuk operasi ini, dia membawa enam ahli level Tuan Bergelar. Sebenarnya dia sangat paham, bahkan kekuatannya sendiri pun cukup untuk membunuh dua binatang suci itu. Namun untuk berjaga-jaga, kali ini benar-benar mengerahkan pasukan elit.
Semuanya berjalan sesuai rencananya. Setelah lebih dari dua minggu dikejar-kejar, dua Raja Hutan yang kabur di depan sudah mendekati tepi kelelahan total.
Bibi Dong sebenarnya bisa meledakkan kekuatan sebenarnya untuk menghabisi mereka, tapi sekarang dia sama sekali tidak terburu-buru. Di bawah penguncian kemampuan khususnya, kedua Raja Hutan ini mustahil melarikan diri. Dia sangat memahami racun mematikan yang dilepaskannya - semakin cepat Da Ming dan Er Ming berlari, semakin cepat racun menggerogoti mereka. Tak lama lagi, mereka akan roboh sendiri.
Keduanya tetap saja Raja Hutan. Alasan Bibi Dong memilih mengulur waktu seperti ini adalah karena takut akan serangan balik sebelum mati mereka. Bagaimanapun, satu dari enam Tuan Bergelar yang dibawa sudah tewas di bawah kekuatan dahsyat kedua Raja Hutan. Kerajaan Hunwu sedang dalam masa membutuhkan banyak orang, Bibi Dong tidak ingin menderita kerugian lagi.
Hanya saja, dua binatang roh legendaris ini lebih tangguh dari yang dibayangkannya, dan memiliki nyawa yang jauh lebih kuat dari perkiraan mereka. Meski mengalami cedera serius seperti ini, mereka masih bisa menghalangi pengejaran sambil melarikan diri dengan gila. Binatang Roh 100.000 Tahun menunjukkan kekuatan penuhnya.
Bibi Dong saat ini merasa sangat bersemangat. Asalkan dia bisa mendapatkan Cincin Jiwa dan Spirit Bone dari dua Binatang Roh 100.000 Tahun ini, maka dia akan memiliki keyakinan mutlak untuk melakukan upaya breakthrough ke tahap terakhir. Semakin kuat dua Raja Hutan ini, semakin tinggi kualitas Cincin Jiwa dan Spirit Bone mereka. Ini akan semakin menguntungkan saat dia menghadapi rintangan terakhir. Memikirkan semua ini, suasana hati Bibi Dong menjadi sangat baik. Mendapatkan semua ini sekarang hanyalah masalah waktu, dan waktu yang dibutuhkan tidak akan lama lagi.
Dia sama sekali tidak takut dengan situasi mencurigakan yang mungkin timbul. Kecuali jika Penyembah Agung kerajaan Qian Daoliu datang ke sini, barulah mungkin menghalanginya. Tapi, bagaimana mungkin Qian Daoliu datang ke sini? Selain dia, bahkan jika para ahli dari dua kerajaan besar datang seluruhnya, mereka tidak bisa menghentikannya menyelesaikan perburuan ini. Lima Tuan Bergelar yang mengikutinya di belakang cukup untuk menahan serangan dari Ahli Jiwa mana pun.
Untuk menghindari efek Membalik menyerang sebelum mati dari dua Raja Hutan, Bibi Dong bahkan memerintahkan untuk memperlambat kecepatan pengejaran, tetap menjaga jarak sekitar kilometer dari dua Raja Hutan. Sementara itu, kekuatan spiritualnya mengunci mereka dengan erat, mengikuti dengan tenang sambil menunggu racun mematikan yang disuntikkannya ke dalam tubuh dua binatang roh legendaris itu mulai bereaksi.
Memperhatikan, kecepatan Da Ming dan Er Ming semakin melambat, langkah Er Ming mulai menjadi tertatih-tatih. Durasi energi wilayah kekuasaan yang dilepaskan ke belakang pun semakin singkat.
Bibi Dong menyunggingkan senyum dingin, bergumam sendiri: "Bertahan selama ini sudah sangat luar biasa. Runtuhlah. Menjadi Cincin Jiwa dan Spirit Bone-ku adalah kehormatan bagi kalian."
"Yang Mulia Kaisar, apakah kita perlu meluncurkan serangan lagi?" Tuan Hantu bertanya dengan suara rendah.
Bibi Dong menggelengkan tangan, "Tidak perlu. Kalian lima orang membubarkan diri. Semakin mendekati akhir, kita harus semakin waspada. Dua Cincin Jiwa ini harus berhasil kudapatkan. Tak boleh ada sedikit pun kesalahan."
"Siap." Lima Tuan Bergelar membubarkan diri secara diam-diam dari belakang Bibi Dong, membentuk formasi kipas untuk mengepung dua binatang suci dari kejauhan. Tugas mereka hanya mengikat, menunggu dua binatang suci itu meninggal karena keracunan. Dengan kondisi kesehatan Raja Hutan yang sekarang, bahkan kerja sama mereka pun sulit mengalahkan seorang Tuan Bergelar. Para Tuan Bergelar ini juga menyebarkan kekuatan spiritual sepenuhnya, Tekanan aura menyebar untuk mengintimidasi berbagai Binatang Roh yang mungkin lolos di sekitarnya. Begitu dua Raja Hutan itu nyaris tak bernyawa, serangan terakhir Bibi Dong akan menyelesaikan misi ini. Bahkan tanpa serangan akhir pun, selama dua binatang suci itu mati karena racun mematikannya, hasilnya tetap sama.
Di mata Da Ming dan Er Ming mulai terlihat keputusasaan. Mereka tahu diri mereka hampir tak bisa bertahan. Ingin melancarkan serangan mendadak untuk membunuh satu musuh lagi, tapi para petinggi Kerajaan Hunwu ini sangat licik seperti iblis. Begitu mereka bergerak, lawan langsung mundur memberi jarak. Saat mereka mundur, musuh-musuh ini tetap mempertahankan formasi lingkaran pengepungan.
Kecepatan dua Raja Hutan ini sudah tak bisa menyaingi para master level Tuan Bergelar. Dengan pasrah mereka merasakan tubuh mereka perlahan melemah. Kini mereka paham tujuan lawan - manusia-manusia tak bermalu ini ingin menguras nyawa mereka sampai titik terakhir sebelum menghabisi.
Bibi Dong yang terlihat santai mengikuti dari belakang, sebenarnya terus memantau kedua binatang suci dengan kekuatan spiritualnya. Untuk mendapatkan Cincin Jiwa mereka, dialah yang harus memberi pukulan terakhir. Dia harus mencegah bunuh diri atau saling bunuh antar keduanya. Kemampuan Spirit-nya sudah siap, takkan memberi kesempatan sedikitpun.
Da Ming dan Er Ming jelas merasakan tekanan spiritual mengerikan dari Bibi Dong. Er Ming berhenti perlahan, menurunkan Da Ming dari punggungnya. Duduk lesap di tanah. Mereka memutuskan berhenti berjalan. Melanjutkan hanya akan mengkonsumsi nyawa. Berhenti, mungkin bisa mengorbankan seseorang sebagai teman seperjuangan.
“Er Ming depan dadanya naik-turun dengan hebat, racun telah menyerang jantungnya. Jika bukan karena tubuhnya yang luar biasa kuat, mungkin dia sudah tewas.”
Da Ming dan Er Ming saling memandang. Er Ming bertanya dengan suara berat: "Kakak, aku yang akan melindungimu. Mungkin dia bisa membunuh satu dari kita, tapi yang lain pasti punya kesempatan untuk bunuh diri."
Da Ming melihat keputusasaan dan ketidakberdayaan di mata Er Ming. Tiba-tiba matanya berbinar, "Tidak, tunggu sebentar. Mungkin... kita masih punya peluang untuk tidak mati di tangan mereka."
Persis ketika suara Da Ming belum menghilang, tiba-tiba cahaya keemasan yang menyilaukan menyala di Hutan Xingdou. Baik Bibi Dong maupun empat Tuan Bergelar lainnya terpaku oleh cahaya tak terduga ini.
Cahaya keemasan muncul di belakang Tuan Hantu yang sosoknya bergerak tak menentu. Pilar cahaya keemasan ini muncul tanpa peringatan, seolah muncul dari udara tipis, langsung menyelubungi tubuh Tuan Hantu.
Tuan Hantu menjerit kesakitan. Aura hitam pekat di sekeliling tubuhnya langsung hancur, memperlihatkan wujud aslinya. Kejang-kejang menyiksa seluruh tubuhnya. Di depan matanya, 5 meter jauhnya, sosok samar mulai muncul.
Jubah besar menutupi tubuh orang ini. Di tangan kanannya, dia memegang trisula hitam sepanjang 3,6 meter. Cahaya keemasan itu berasal dari dahi-nya.
"Hati-hati!" Kemunculan orang ini tiba-tiba membuat Bibi Dong merasakan krisis besar. Dia segera memberi perintah: "Bunuh dia!"
Bibi Dong sendiri tidak bertindak gegabah, karena dia harus menjaga terkunci dua binatang suci agar mereka tidak melakukan bunuh diri. Dibandingkan dengan nyawa Tuan Hantu, nilai dua binatang suci jelas jauh lebih tinggi.
Sebagai Tuan Bergelar serangan cepat, reaksi Tuan Hantu seharusnya sangat cepat. Namun saat ini, dia sama sekali tidak bisa menggunakan Kemampuan Spirit apapun. Jika cahaya keemasan itu jatuh pada orang biasa, hanya akan memberikan rasa hangat dan nyaman, bahkan menyembuhkan penyakit biasa. Tapi saat mengenai Tuan Hantu, efeknya tak kalah dari neraka magma. Seluruh tubuh Tuan Hantu seolah terbakar oleh cahaya itu, kesakitan yang luar biasa menembus hingga kedalaman jiwanya.
Wu Hun Tuan Hantu sangat unik. Di masa kecilnya dia pernah mati sekali, namun secara kebetulan jiwanya berhasil Menyatu kembali sehingga terjadi pembangkitan Hunwu. Muncul kondisi Hunwu yang sangat spesial yaitu hantu. Dalam arti tertentu, jiwanya sendiri adalah Wu Hun-nya, sedangkan dirinya secara fisik adalah orang mati yang hidup.
Yang paling ditakuti Tuan Hantu adalah cahaya suci yang dilepaskan oleh Hunwu Malaikat Bersayap Enam. Cahaya semacam ini merupakan musuh alami Hunwu-nya. Namun cahaya keemasan di hadapannya ini bahkan lebih menakutkan dibanding cahaya suci yang pernah ia rasakan dari Hunwu Malaikat Bersayap Enam sebelumnya. Kekuatan suci yang terinternalisasi di dalamnya membuatnya bahkan tidak punya kesempatan untuk melepaskan diri. Ia juga sama sekali tidak bisa melepaskan kemampuan spirit sekalipun. Dengan putus asa ia mengerahkan Soul Power-nya untuk bertahan, berusaha melepaskan diri menggunakan level Soul Power Tuan Bergelar. Asalkan bisa melepaskan diri, kehilangan beberapa tingkat Soul Power masih bisa ditolerir demi bertahan hidup. Tapi menghadapi lawan yang tidak bisa bergerak, apakah sang pelepas cahaya keemasan ini hanya akan menggunakan pancaran cahaya saja?
Orang yang tiba-tiba muncul ini tak lain adalah Tang San. Sebenarnya, sejak setengah dupa sebelumnya ia sudah tiba di area ini. Namun ia juga merasakan keberadaan kekuatan spiritual yang hampir setara dengannya. Oleh karena itu, ia tidak berani langsung menyamar mendekat, melainkan menggunakan kemampuan menghilang dari Han Hai Qian Kun Zhao untuk menyembunyikan aura sepenuhnya, sekaligus menginternalisasi kekuatan spiritual agar tidak terdeteksi lawan.
Tang San juga sangat terkejut ketika melihat Bibi Dong. Tapi dia segera tenang dan menganalisis situasi di depan mata. Saat melihat Bibi Dong dan para Tuan Bergelar bawahannya selalu menjaga jarak dengan dua Dewa Hewan, ditambah nyawa dua Dewa Hewan yang semakin melemah, Tang San langsung memahami rencana Bibi Dong. Persis saat itu, Bibi Dong memerintahkan para Tuan Bergelar bawahannya untuk menyebar guna mencegah pelarian dua Dewa Hewan. Hal ini memberi kesempatan di depan mata Tang San.
Tang San menyadari dengan jelas bahwa seluruh kekuatan spiritual Bibi Dong terkunci pada Da Ming dan Er Ming, siap memberikan gelombang serangan spiritual kapan saja sekaligus meluncurkan serangan menghancurkan. Dengan demikian, selama dia berhati-hati dengan kekuatan spiritualnya, mustahil akan terdeteksi oleh Bibi Dong.
Saat memilih target serangan, Tang San mempertimbangkan semua kemampuannya, akhirnya menetapkan Tuan Hantu sebagai sasaran utama.
Memilih Tuan Hantu, Tang San tentu memiliki pertimbangannya sendiri. Dari lima Tuan Bergelar yang dibawa Bibi Dong, Tang San hanya familiar dengan Tuan Hantu dan Tuan Krisan, serta pernah menyaksikan sebagian kemampuan mereka. Kedua Tuan Bergelar ini jika dipisahkan, kekuatan mereka sebenarnya tidak terlalu istimewa, bukan tipe Tuan Bergelar dengan Hunwu tingkat tertinggi. Namun posisi mereka di Kuil Wuhun sangat tinggi, alasan sederhananya karena kedua Tuan Bergelar ini memiliki Teknik Penggabungan Hunwu yang dahsyat. Begitu teknik ini digunakan, bahkan Tuan Bergelar level 95 atau 96 tingkat pun akan kesulitan menahan serangan. Sebelumnya, karena mereka berhasil menjebak Da Ming dan Er Ming, akhirnya Xiao Wu terpaksa melakukan ritual persembahan untuk menyelamatkan Tang San.
Jika berhasil membunuh salah satu dari mereka berdua, maka jelas akan mengurangi satu skill pembatasan yang sangat kuat dari kelompok Kuil Wuhun ini, bahkan mungkin skill pembatasan terkuat di antara mereka semua.
Kedua, setelah beberapa kali penggunaan, terutama setelah pertempuran melawan Raja Pembunuhan, pemahaman Tang San tentang Kilauan Dewa Laut semakin mendalam. Cahaya lembut ini ternyata memiliki kemampuan Penghancur Kejahatan yang luar biasa. Bahkan tanpa menggunakan trisula Dewa Laut, efek penghancur kejahatannya tetap sangat dahsyat. Julukan "milik Dewa Laut" benar-benar pantas disandangnya. Tuan Hantu dengan tarian hantunya, gerakannya membuat orang tak bisa melihat wajah aslinya, dipenuhi aura mengerikan yang jelas-jelas bukan berasal dari jalan kebenaran. Sangat mungkin Kilauan Dewa Laut bisa memberikan pembatasan tertentu padanya. Dalam situasi penyergapan mendadak, sangat mungkin menciptakan kesempatan bagi Tang San untuk melakukan pembunuhan seketika. Bahkan jika tidak bisa membunuh seketika, dengan bantuan Kilauan Dewa Laut, Tang San masih memiliki kesempatan untuk memberikan cedera serius pada lawan.
Tentu saja, alasan lain Tang San memilih Tuan Hantu daripada Tuan Krisan adalah karena Tuan Krisan memiliki Hunwu Bunga Abadi Qirong Tongtian yang pernah mencoba menerima Dai Mubai sebagai murid. Meskipun Tang San tidak memiliki kesan baik khusus padanya, rasa jijiknya jauh tidak sekuat terhadap Tuan Hantu. Dengan berbagai pertimbangan ini, Tuan Hantu akhirnya menjadi target serangan pertama Tang San.
Dengan Lapisan Pelindung Samudra, Tang San menyelinap diam-diam ke belakang Tuan Hantu. Kilauan Dewa Laut tiba-tiba diaktifkan, efeknya bahkan lebih baik dari perkiraannya. Empat Tuan Bergelar di sekitarnya langsung mengunci posisi tubuhnya dengan kekuatan spiritual saat ia muncul, dan bergegas menerjang ke arah itu. Tekanan aura kuat mereka mencoba menekan Tang San dengan jejak aura perkasa agar tak bisa menyerang, bahkan membunuhnya saat terintimidasi.
Sayangnya, meski tekanan gabungan empat Tuan Bergelar cukup signifikan, ini masih jauh lebih rendah dibanding Ujian Pertama Dewa Laut dulu. Dengan kekuatan spiritual tingkat Hao Han (Keluasan Tak Terbatas), Tang San mengabaikan mereka. Jarak terdekat antara Tuan Bergelar dengan Tuan Hantu mencapai 300 meter. Bagi Tuan Bergelar, jarak ini bisa ditempuh dalam satu atau dua tarikan napas. Namun bagi Tang San, waktu sesingkat itu sudah cukup untuk menyelesaikan banyak hal.
Melihat Tuan Hantu meronta kesakitan di bawah Kilauan Dewa Laut, Tang San bersukacita. Ia sadar telah menemukan kelemahan fatal Tuan Hantu secara tak sengaja. Tanpa ragu-ragu, Kilauan Dewa Laut segera dialihkan sementara trisula hitam legam menusuk langsung.
Tuan Hantu hanya merasakan seluruh tubuhnya ringan, cahaya keemasan yang menyiksanya tiba-tiba berpindah dari tubuhnya. Namun, sebelum sempat pulih dan kabur jauh, cahaya keemasan yang sepuluh kali lebih terang dari sebelumnya tiba-tiba menyelimuti seluruh tubuhnya. Trisula raksasa sudah menempel di depan dada.
Saat itu, yang bisa dilakukannya hanyalah mengangkat kedua tangan, memusatkan seluruh Soul Power-nya untuk menahan serangan ini. Dia tahu, asal bisa bertahan dari serangan ini, kawan-kawannya akan datang dan mencincang tubuh musuh penyergap ini menjadi seribu potongan. Tapi serangan ini pun tak sanggup dihadapinya.
Pada tiga mata trisula Trisula Dewa Laut, cahaya keemasan berkilau seperti aliran air. Senjata Dewa sejati ini mana mungkin bisa dihadapi oleh tubuh Tuan Hantu yang sudah terkena Kilauan Dewa Laut? Ketajaman luar biasa mata trisula dengan kemampuan pemusnah magi menyebar. Tuan Hantu merasa Soul Power di kedua telapak tangannya mengalir deras, justru meleset ke kedua sisi Trisula Dewa Laut. Sesaat kemudian, kedinginan menyapu seluruh tubuhnya saat cahaya menusuk itu melesat keluar dari punggungnya.
