Meski Tang San baru saja menambahkan Cincin Jiwa pertama pada Haotian Hammer, jika membandingkan kondisinya dengan Ahli Jiwa biasa, akan terlihat jelas alasan mengapa tubuhnya tak mampu menanggung peningkatan atribut.
Seorang Tuan Bergelar biasa, bahkan dengan konfigurasi optimal sekalipun, sembilan Cincin Jiwa-nya biasanya hanya: kuning, kuning, ungu, ungu, hitam, hitam, hitam, hitam, hitam. Cincin Jiwa 100.000 Tahun hampir mustahil ditemukan. Spirit Bone sebanyak satu atau dua buah saja sudah dianggap luar biasa.
Tapi bagaimana dengan Tang San? Hunwu pertama Tang San saat ini, Blue Silver Emperor, telah memiliki semua Cincin Jiwa dengan konfigurasi: Kuning, Kuning, Ungu, Hitam, Merah, Merah, Merah, Merah, Merah. Tiga cincin pertama masih tergolong normal, namun mulai dari cincin keempat sudah sepenuhnya melampaui tingkatan. Selain itu, terdapat lima Cincin Jiwa 100.000 Tahun!
Menurut total tahun kultivasi Cincin Jiwa, seorang Tuan Bergelar dengan konfigurasi optimal Cincin Jiwa tidak akan melebihi 200.000 tahun kultivasi gabungan. Bahkan yang melebihi 150.000 tahun saja sudah jarang.
Lalu Tang San? Total tahun kultivasi sembilan Cincin Jiwanya pasti melebihi 500.000 tahun, 2,5 kali lipat dari Ahli Jiwa biasa. Apalagi, Cincin Jiwa pertama Hunwu keduanya langsung berlevel 100.000 tahun ditambah kultivasi 100.000 tahun. Total tahun kultivasi Cincin Jiwanya mencapai tiga kali lipat Tuan Bergelar biasa, yakni 600.000 tahun!
Belum lagi, jangan lupa Tang San kini telah memiliki enam Spirit Bone. Spirit Bone Eksternal Delapan Tombak Laba-laba sedang berevolusi seiring breakthrough Tang San ke level Tuan Bergelar. Bisa dibayangkan setelah evolusi selesai, kekuatannya setara dengan Spirit Bone 100.000 tahun!
Selain Spirit Bone tambahan ini, Tang San juga memiliki Tulang Lengan Kanan Tianqing Niu Mang level 100.000 tahun, Tulang Lengan Kiri Titan Giant Ape, Tulang Kaki Kiri Hiu Harimau Iblis, dan Tulang Kaki Kanan Kaisar Blue Silver. Total empat Spirit Bone 100.000 tahun! Satu-satunya Tulang Kepala Kebijakan hasil konsentrasi spiritual yang bukan level 100.000 tahun sendiri berasal dari Binatang Roh di atas 50.000 tahun. Setelah menyatu dengan Han Hai Qian Kun Zhao, siapa berani mengatakan efeknya lebih buruk dari empat Spirit Bone 100.000 tahun? Dalam pertarungan nyata, fungsinya justru menempati posisi pertama.
Dalam kondisi ini, penguatan atribut Tang San sendiri melebihi dua kali lipat Tuan Bergelar biasa. Fakta bahwa tubuhnya bisa bertahan hingga sekarang baru menunjukkan gejala masalah, sudah cukup membuktikan ketangguhan dirinya.
Bagi orang lain, situasi ini mungkin mematikan. Namun sebelum meninggalkan Pulau Dewa Laut, Tang San sebenarnya telah menemukan metode untuk mengatasinya.
Setelah menerima ritual persembahan dari dua Raja Hutan, kekuatan spiritual dan Soul Power-nya telah pulih ke puncak intensitas. Kilauan Dewa Laut yang melekat memancar keluar, langsung menembus inti Dewa Laut pada trisula Dewa Laut di sampingnya. Seketika, cahaya keemasan berkilauan meletus, menyelubungi seluruh tubuh Tang San.
Bo Saixi benar, peningkatan atribut bagi manusia memang memiliki batasan. Kemampuan tubuh manusia dalam menanggung selalu memiliki batas atasnya. Namun setelah mencabut trisula Dewa Laut dan melewati tujuh ujian pertama dari Sembilan Ujian Dewa Laut, Tang San bisa dikatakan telah menginjakkan satu kaki ke wilayah kekuasaan dewa. Meskipun kultivasinya masih jauh dari cukup, jejak aura dewa yang dimilikinya adalah energi Dewa Laut yang paling murni. Hal ini mutlak tidak perlu diragukan.
Di bawah kilauan Dewa Laut, Tang San tiba-tiba merasakan tubuhnya seolah masuk ke dalam tungku raksasa. Cahaya merah dari ritual persembahan dua binatang suci menghilang, namun dari tubuhnya mulai mengepul cahaya api keemasan yang lebih intens.
Bagian terpanas pada tubuhnya terletak di posisi enam Spirit Bone. Samar-samar terlihat meridian, otot, bahkan tulang-tulang di bawah enam posisi tersebut bergerak-gerak dengan cepat.
Kesakitan hebat terus menerpa otak Tang San. Meskipun kilauan Dewa Laut membawa panas membakar, tapi jauh lebih nyaman dibandingkan rasa kembung dan sakit sebelumnya. Ia merasa seluruh tubuhnya seolah direndam dalam air panas sumber alam, suhu yang tinggi tapi masih bisa ditahan.
Kerangka tulang Tang San terus mengeluarkan suara yang membuat gigi ngilu, sementara urat dan ototnya sesekali menggema ledakan. Otot-otot di permukaan tubuhnya langsung membengkak secara drastis, berubah menjadi pria berotot yang mengerikan. Namun segera, di bawah sorotan cahaya keemasan dari trisula Dewa Laut, otot yang menggembung ekstrem itu perlahan mengempis. Tubuhnya kembali ke bentuk semula: kekar tanpa berlebihan.
Kulit sawo matangnya diwarnai lapisan keemasan muda. Bukan kilau metalik, melainkan keemasan yang sakral.
Tiba-tiba pemahaman baru muncul dalam hati Tang San. Ia menyadari ketika kemampuan menanggung beban tubuhnya mencapai batas maksimal, di bawah sinar Dewa Laut ini, seolah telah menyelesaikan proses transformasi total. Tanpa perlu uji coba, ia bisa merasakan tubuhnya menjadi luar biasa tangguh.
Kedua Hunwu telah ditarik kembali ke dalam tubuh Tang San. Penampilannya kembali normal, meski pakaiannya telah hancur lebur oleh energi ganas, hanya menyisakan kulit yang memancarkan cahaya keemasan muda.
Trisula Dewa Laut tiba-tiba melayang sendiri ke genggaman tangan kanan Tang San. Perasaan menyatu sempurna langsung menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia merasakan dengan jelas bahwa keselarasan antara dirinya dengan trisula Dewa Laut semakin erat.
Semua ini seharusnya sempurna, namun ketika semuanya berakhir, hanya kesedihan yang tersisa di mata Tang San yang dalam. Setelah menancapkan kembali trisula Dewa Laut yang telah kembali menghitam ke tanah, menyimpan Spirit Bone Xiao Wu yang diganti dari lengan kanannya, menggendong Xiao Wu yang terbaring di tanah, ia bersujud dan memberi penghormatan kepada Tianqing Niu Mang dan Titan Giant Ape yang telah kembali ke bentuk awal.
Tiga kali sembah sujud sesuai ritual standar.
Mata Tang San memancarkan cahaya gemilang nan dingin, "Kedua kakak, kematian kalian tak akan sia-sia. Pertama aku akan membangkitkan Xiao Wu, lalu membalaskan dendam kalian. Roh pahlawan takkan jauh, setelah aku resmi mewarisi takhta Dewa Laut, pasti akan membebaskan jiwa kalian untuk bertemu Xiao Wu."
Setelah ritual selesai, Tang San meletakkan Xiao Wu di tanah, lalu dengan penuh hormat menyimpan mayat Da Ming dan Er Ming ke dalam Kantung Serbaguna Ruyi-nya, menahan air mata dengan gigih. Ia merasa belum pantas menangis sebelum menyelesaikan harapan terakhir kedua saudara itu.
Meskipun proses menyerap Cincin Jiwa melalui ritual persembahan berlangsung cepat, seluruh proses memakan waktu hampir setengah jam. Bibi Dong mungkin akan segera mencari ke sini. Tempat ini tidak ideal untuk membangkitkan Xiao Wu. Ia harus segera pergi mencari lokasi terpencil untuk melakukan kebangkitan.
Memasukkan Xiao Wu yang dalam keadaan pingsan ke dalam Kantung Serbaguna Ruyi, Tang San mengangkat trisula Dewa Laut dan menatap tajam ke arah Bibi Dong. "Bibi Dong, kita akan bertemu lagi."
Melesat ke udara dengan breakthrough Sembilan Cincin Jiwa, Soul Power level 91 yang perkasa disuntikkan sepenuhnya. Tang San melompat tinggi sambil melepaskan kekuatan spiritual untuk memblokir semua penyelidikan eksternal, lalu terbang menjauh.
Dia harus pergi dari sini, meninggalkan Hutan Xingdou. Di hati Tang San, Xiao Wu lebih berharga dari nyawanya sendiri. Kesempatan untuk menghidupkannya kembali takkan disia-siakan. Sebagian Hutan Xingdou berada di wilayah Kerajaan Hunwu. Sang Permaisuri Bibi Dong bisa mengerahkan pasukan Ahli Jiwa kapan saja. Menghidupkan Xiao Wu disini terlalu riskan. Maka terlintaslah lokasi alternatif di pikirannya - tempat dengan tingkat keamanan absolut untuk ritual kebangkitan.
Hampir bersamaan dengan kepergian Tang San, di sisi lain Bibi Dong menyelesaikan meditasinya dan membuka mata perlahan.
Berbeda dengan kemarahan membludak saat bertarung dengan Tang San, kini raut wajahnya tenang. Tatapannya tertuju pada satu arah saat bergumam berat, "Kalian merasakannya?"
Empat Tuan Bergelar saling pandang, lalu mengangguk kompak dalam diam.
Bibi Dong berdiri, ekspresi wajahnya gelap seolah hendak meneteskan air. "Bagus, sangat bagus. Merampas binatang roh yang pasti kudapatkan, lalu menyerap cincin jiwa mereka di hadapanku. Tang San, kau memang tak mengecewakanku. Kecepatan pertumbuhanmu juga jauh melampaui perkiraanku."
Tuan Krisan Yue Guan di sampingnya tak bisa menahan teriakan, "Yang Mulia Kaisar, apakah... orang itu adalah Tang San?"
Bibi Dong menyunggingkan senyum dingin. "Siapa lagi kalau bukan dia? Mungkin dia sendiri tak menyangka, justru karena menyerap cincin jiwa dua binatang roh di sini, identitasnya terbongkar. Tapi aku heran, mengapa dua Raja Hutan itu sama sekali tidak melawan? Bagaimana dia bisa menyerap dua Cincin Jiwa 100.000 Tahun dengan begitu cepat? Jejak auranya sudah menghilang, pasti dia benar-benar kabur."
Yue Guan tak kuasa bertanya, "Yang Mulia Kaisar, hamba kurang memahami maksud Yang Mulia."
Bibi Dong melayangkan pandangan dingin. Kematian Tuan Hantu jelas-jelas menurunkan nilai Tuan Krisan. Ditambah amarah yang meluap-luap dalam dirinya, andai bukan karena Kerajaan Hunwu sedang membutuhkan banyak tenaga, dia benar-benar ingin mencincang orang bodoh di hadapannya ini.
“Apakah ini masih perlu kujelaskan? Mampu melawan begitu banyak orang dengan kekuatan, meski terkait efek khusus trisula itu, tapi jika dia tidak punya kekuatan Tuan Bergelar, bisakah dia mempermainkan kalian dan menghalangiku? Memiliki kekuatan Tuan Bergelar sekaligus menyerap dua Cincin Jiwa 100.000 Tahun. Selain Dua Jiwa Martial Soul, adakah penjelasan lain? Di Benua Douluo, selain aku, hanya Tang San yang memiliki Dua Jiwa Martial Soul."
Yue Guan tak tahan bertanya, "Bagaimana jika ada yang menyambutnya, orang lain yang menyerap cincin jiwa dua binatang roh itu? Tang San baru berapa usia? Di bawah 30 tahun. Mana mungkin dia menjadi Tuan Bergelar?" Mantan yang pernah melihat Tang San berkali-kali ini sulit mempercayai Tang San memiliki kekuatan level Tuan Bergelar.
Bibi Dong akhirnya meledak, tangannya mengibas kasar membuat tubuh Yue Guan terlempar, "Bodoh! Dulu siapa yang percaya dia bisa mengalahkan Generasi Emas Kuil Wuhun dengan tim Akademi Shrek? Siapa menyangka kekasih Binatang Roh 100.000 Tahun-nya akan berkorban untuknya? Yang mustahil dilakukan manusia biasa adalah tanda manusia luar biasa. Orang ini akan menjadi musuh tersulit kita, bahkan mungkin satu-satunya. Tak kusangka, dia lebih berbahaya dari ayahnya Tang Hao."
Tiga Tuan Bergelar lain diam seribu bahasa menyaksikan Bibi Dong yang seperti siap meledak setiap saat.
Bibi Dong terus-menerus memutar berbagai pikiran dalam benaknya, apakah harus pulang begitu saja? Tidak, tidak bisa pergi seperti ini. Tujuan ekspedisi ini belum tercapai. Jika ancaman mengerikan Tang San tidak muncul, mungkin dia masih bisa mencari kesempatan untuk menemukan Binatang Roh 100.000 tahun, tetapi sekarang jelas tidak ada waktu lagi untuk melakukannya. Dia membutuhkan puncak intensitas, dan lebih perlu melangkahkan kaki terakhir itu. Berbalik badan, Bibi Dong menatap kedalaman Hutan Xingdou, matanya sudah memancarkan kilauan dingin.
Tang San tentu tidak akan memberi kesempatan Bibi Dong menemukannya lagi. Setelah keluar dari Hutan Xingdou, dia segera terbang ke langit tinggi dan melesat cepat ke satu arah.
Akhirnya mencapai tingkatan tertinggi yang diimpikan semua Ahli Jiwa - Tuan Bergelar, namun wajah Tang San tetap diselimuti embun beku. Meskipun Soul Power dalam tubuhnya terus mengalir tanpa henti, lebih kuat dua kali lipat dari saat masih memiliki delapan cincin, mendorong tubuhnya terbang di udara seperti bayangan ilusi, dan konsumsi Soul Power akibat terbang bahkan tidak secepat kecepatan pemulihan alaminya, semua ini sama sekali tidak bisa membangkitkan emosi antusias dalam dirinya. Dalam pikirannya terus bergema kata-kata ritual persembahan Da Ming dan Er Ming, serta pemandangan bayangan darah mereka yang perlahan memudar.
Xiao Wu masih berada dalam kondisi koma. Jiwanya juga sengaja ditekan oleh Tang San agar tidak sadar, namun kenyataan harus dihadapi. Kematian Da Ming dan Er Ming jelas akan memberikan pukulan berat baginya.
Bagaimanapun juga, prioritas pertama adalah menghidupkan kembali Xiao Wu. Dendam pasti harus dibalaskan, tetapi bukan saat ini. Meskipun Tang San percaya bahwa dengan kekuatan Tuan Bergelar yang telah dicapainya ditambah trisula Dewa Laut, dia sudah memiliki kemampuan untuk melawan Bibi Dong, namun perbedaan kekuatan masih jelas. Terlebih dia akan segera mengembalikan Cincin Jiwa ke Xiao Wu. Dalam kondisi Cincin Jiwa tidak lengkap dan Bibi Dong dikelilingi banyak petarung kuat, jalan untuk membalas dendam masih sangat panjang.
Hampir tanpa henti terbang, didukung oleh Soul Power yang kuat, Tang San terbang di udara selama dua hari penuh hingga akhirnya mencapai tujuan. Tempat ini tidak akan pernah ditemukan oleh Bibi Dong, karena lokasinya bukan hanya berada di pedalaman Kekaisaran Tian Dou, tetapi juga sangat rahasia.
Masih berupa hutan lebat, sekilas tampak tidak berbeda jauh dengan Hutan Xingdou. Namun dengan observasi lebih teliti, terlihat Hutan Xingdou termasuk hutan hujan tropis, sedangkan di sini lebih banyak pepohonan dan tanaman yang cocok tumbuh di wilayah utara. Satu-satunya kesamaan mutlak adalah hamparan Blue Silver Grass yang menutupi permukaan tanah hutan.
Tanpa jeda sedikit pun, Tang San menerobos masuk ke dalam hutan, menyusuri jalur yang familiar baginya. Tempat ini bahkan lebih dia kuasai dibanding Hutan Xingdou. Jika Hutan Xingdou adalah tragedinya, maka tempat ini adalah tanah keberuntungannya.
Di sini, dia mendapatkan sejumlah besar herbal immortal tingkat dewa yang membantu Shrek Tujuh Monster memiliki kekuatan untuk bersaing dengan Generasi Emas Kuil Wuhun. Di sini, dia berhasil menempa Tubuh Emas Tempaan Es dan Api yang menjadi fondasi kokoh untuk kultivasinya di masa depan. Juga di tempat ini, ibu mendapatkan nutrisi dari Mata Air Es dan Api untuk pulih dengan cepat. Mungkin dalam masa hidup ayah, pasangan suami-istri ini bisa bersatu kembali. Benar, tempat ini adalah Hutan Senja, bekas tempat latihan Dugu Bo. Sekarang menjadi tempat persembunyian orang tua Tang San.
Hutan Senja dipilih Tang San sebagai lokasi kebangkitan Xiao Wu. Di sekitar Mata Air Es dan Api, tidak perlu khawatir diganggu Binatang Roh sekaligus hampir terisolasi dari dunia. Di sini juga terdapat orang tua Tang San. Setelah meninggalkan benua selama hampir 5 tahun, tentu dia harus mengunjungi orang tuanya terlebih dahulu. Memilih tempat ini untuk kebangkitan Xiao Wu jelas merupakan pilihan terbaik.
Tak lama kemudian, Tang San telah tiba di gunung yang familiar. Segalanya tampak tak berubah. Sepanjang perjalanan, Tang San mengaktifkan skill menghilang Lapisan Pelindung Samudra sehingga tidak menghadapi gangguan Binatang Roh sama sekali. Dengan lancar dia tiba di kaki gunung. Tanpa perlu mengaktifkan Delapan Tombak Laba-laba, Tang San langsung terbang menggunakan skill dari Spirit Bone ibunya. Dalam sekejap mata, dia sudah berada di puncak gunung.
Dari puncak gunung memandang ke bawah, dapat terlihat jelas bahwa di sekitar Mata Air Es dan Api, berbagai tanaman telah memadati lembah. Meski belum bisa dibandingkan dengan saat Tang San "menjarah" tempat ini dahulu, dan tidak ada tumbuhan immortal yang lolos, namun telah dipenuhi oleh banyak bahan-bahan herbal berkualitas tinggi. Yang dibutuhkan hanyalah waktu untuk menjadi harta karun alam semesta.
Pandangan Tang San tidak terpaku pada ramuan-ramuan itu, langsung menatap ke tepi pantai tempat pertemuan Mata Air Es dan Api. Hanya dengan sekali pandang, dia menemukan apa yang ingin dilihatnya.
Blue Silver Emperor raksasa menempati area puluhan meter persegi. Setiap helai daunnya selebar 2 kaki, pola emas yang jelas berkilauan di bawah sinar matahari. Meskipun Mata Air Es dan Api adalah tuan sejati tempat ini, tak diragukan lagi bahwa secara visual, Blue Silver Emperor yang mahabesar itu menjadi pusat gravitasi lembah ini.
Bersamaan dengan tatapan Tang San ke arahnya, helai-helai Blue Silver Emperor bergerak serempak, seolah merasakan sesuatu dan tegak diterpa angin. Di sampingnya, sosok tinggi renta melompat bangkit. Meski hanya memiliki satu lengan dan satu kaki, aura menggentarkan yang dibawanya saat bangkit tetap membuat tercekik.
"Siapa?!" Teriakan Guncangan menggema di lembah, dua sorot mata kedinginan langsung menancap ke posisi Tang San.
Dua hari penerbangan, energi depresi yang dipendam Tang San di hati akhirnya bertemu kembali dengan orang tua. Ia tak lagi bisa menahan gejolak semangat dalam diri, melolong panjang sambil terjun dari udara. Seolah ingin meluapkan seluruh kesedihan akibat kematian Da Ming dan Er Ming melalui teriakan itu.
Mendengar lolongan itu, ekspresi wajah Tang Hao langsung berubah. Kedalaman spiritual yang dibutuhkan untuk teriakan naga selangit kesembilan itu sungguh mengerikan. Bahkan di masa kejayaannya pun hanya sebatas ini. Namun raut muramnya segera berubah menjadi keterkejutan, lalu kegembiraan meluap. Sementara Blue Silver Emperor raksasa di sampingnya telah menari tertiup angin, melambai-lambai penuh sukacita.
"Xiao San, itu Xiao San." Suara ibu Tang San, A Yin, bergema dari posisi pusat Blue Silver Emperor. Cahaya Biru-Emas memancar dari setiap helai rumput, terkonsentrasi di udara membentuk bayangan samar wanita berparas cantik tak tertandingi sekitar 30 tahun. Matanya nanar memandang sosok yang turun dari langit, suaranya tersekat-sekat meski tubuh energi ini tak bisa menitikkan air mata.
"Xiao San, benar-benar Xiao San." Tang Hao telah melihat dengan jelas wujud Tang San. Begitu pula Tang San yang kini melihat jelas ayahnya.
Hampir lima tahun tidak bertemu, Tang San justru terkejut menemukan bahwa sang ayah tidak semakin renta, malah tampak lebih muda. Rambut putih yang sebelumnya acak-acakan kini tersisir rapi, sebagian besar telah kembali menghitam. Keriput di wajahnya berkurang, mata kuning keruh berubah tajam bagai obor. Meski dalam gejolak emosi, gerak-geriknya tetap memancarkan sikap tenang dan berwibawa.
"Ayah—, Ibu—" Tang San mendarat 5 meter dari Tang Hao dan A Yin. Turun dari udara, ia langsung berlutut dengan kedua lutut, air mata bercucuran sambil bersujud di hadapan orang tuanya.
Di antara rekan-rekannya, Tang San selalu yang paling bijaksana, pengendali situasi, dan terkuat. Tapi di lubuk hati, ia juga punya sisi rapuh. Bagaimanapun ia manusia biasa! Kerinduan pada orang tua hanya bisa dipendam. Kini akhirnya bertemu lagi, bagaimana mungkin ia tidak bergejolak? Ditambah pengaruh kematian Da Ming dan Er Ming pada emosinya, tangisannya meledak seperti luapan perasaan. Persis seperti anak kecil yang merasa terzalimi saat bertemu orang tua.
"Jangan menangis, Nak." Bayangan A Yin mencoba memeluk, tapi tubuh samar-samarnya tak bisa meninggalkan pusat Blue Silver Emperor. Ia menggerakkan helai rumput lebar untuk melilit tubuh Tang San, erat membungkusnya, memberikan kehangatan jiwa.
Mengangkat kepala dengan mata berkaca-kaca, ini pertama kalinya Tang San melihat wajah asli ibunya. Meski hanya bayangan, dia menyaksikannya dengan begitu seksama. Di dunia sebelumnya, dia sudah berkhayal tentang rupa ibu tak terhitung kali. Di dunia ini pun ibu kandungnya tetap tak pernah dijumpai. Kini, akhirnya menyaksikan sosok sang ibu, gejolak semangat Tang San memuncak tak terbendung, air mata yang tak terkontrol membasahi helai-helai daun Blue Silver Emperor.
Tang Hao juga tergopoh-gopoh melangkah penuh gejolak mendekati Tang San, bibirnya bergetar, "Bagus, anak baik, pulang saja sudah cukup. Lima tahun kau pergi, tahukah betapa rindunya kami?"
"Anak durhaka." Suara Tang San sudah serak oleh tangisan, akumulasi masalah dalam hati tercurah habis dalam isakan ini.
Daun-daun A Yin memeluk Tang San hingga berdiri, namun tak berani menyentuh trisula Dewa Laut di tangannya. Sehelai daun kecil mengusap lembut air mata di wajah Tang San, "Nak, menangislah, keluarkan semua. Kembali ke sisi Ayah Ibu, keluarga kita sudah berkumpul. Apapun yang terjadi, semuanya telah berlalu."
Sambil berkata demikian, A Yin melepaskan daunnya. Tang San segera membentangkan kedua lengan memeluk erat ayahnya. Tang Hao menepuk-nepuk punggung Tang San dengan lengan tunggalnya, air mata tua pun mengalir deras.
Dapat hidup tenang bersama istri selalu menjadi hal yang paling diidamkan Tang Hao, namun setelah Tang San pergi dulu, barulah ia sadar bahwa di hatinya masih ada seseorang yang setara kedudukannya dengan sang istri, yaitu putranya sendiri Tang San.
Sejak kecil, bisa dikatakan ia tak pernah merawat Tang San. Justru Tang San yang sudah sangat dewasa sejak kecil selalu merawatnya. Setelah hidup tenang bersama istri, Tang Hao sering teringat wajah Tang San di masa kecil. Di hatinya selain rasa bersalah, juga ada kasih sayang ayah yang mendalam. Meski suami-istri telah bersatu kembali, ayah dan anak justru terpisah. Setelah mengorbankan dua anggota tubuhnya, meski Tang Hao merasa tak lagi berhutang pada Sekte Haotian, ia juga kehilangan kekuatan dahsyat yang pernah dimilikinya, tak bisa lagi melindungi putranya. Kerinduan A Yin pada Tang San bahkan lebih besar darinya. Kasihan hati orang tua, perasaan orang tua pada anak adalah yang paling tulus dan agung. Akhirnya bertemu putra yang semakin gagah dari sebelumnya, baik Tang Hao maupun A Yin dilanda gejolak semangat yang menggebu-gebu.
Keluarga bertiga berada dalam suasana ini selama setengah jam penuh tanpa mengucapkan sepatah kata pun, namun hati mereka menyatu erat.
Emosi Tang San pelan-pelan mereda. Bagaimanapun ia bukan orang biasa. Menancapkan trisula Dewa Laut di sampingnya, ia berkata pada orang tua: "Ayah-Ibu, aku masih ada urusan penting. Setelah menyelesaikannya, baru bisa bercerita tentang perpisahan ini."
Tang Hao menyeka air mata di wajahnya, melihat Tang San dengan sedikit kebingungan, "Apa lagi yang ingin kamu lakukan?"
Tang San buru-buru menjawab, "Ayah, aku tidak akan pergi, cukup di sini saja. Aku ingin... menghidupkan kembali Xiao Wu." Empat kata terakhir diucapkannya dengan suara tegas dan penuh keyakinan, membuat Tang Hao dan A Yin terkejut bukan main.
"Xiao San, kamu..." Tang Hao memandangi putranya dengan rasa tak percaya. Sebelum Tang San pergi ke Pulau Dewa Laut, dia sudah mendengar syarat kebangkitan Xiao Wu. Meski teriakan panjang Tang San sebelumnya telah memberi petunjuk, tetap sulit dipercaya. Ingatlah, di masanya dulu, dirinya sudah menjadi Tuan Bergelar termuda. Sementara putranya sekarang 10 tahun lebih muda dari usia ayahnya saat itu.
Tang San mengulurkan tangan kanannya. Kilauan biru menyambar, seketika menyelimuti sekeliling dengan cahaya kebiruan. Blue Silver Emperor milik ibu A Yin langsung merespon, ikatan darah yang sama menciptakan resonansi kuat. Cahaya Biru-Emas memancar dari tubuh ibu dan anak ini, dengan pancaran Tang San yang jauh lebih intens. Energi ini merangsang pertumbuhan liar Blue Silver Grass di sekitar lembah, bahkan tubuh asli A Yin bergetar hebat di bawah stimulasi aura Blue Silver Emperor. Setiap pola emas pada helai rumput bersinar terang, membuat vegetasi tersebut berkilau seperti kristal biru.
Di bawah tatapan tertegun tak berkutik Tang Hao dan A Yin, sembilan Cincin Jiwa berturut-turut melesat naik dari tubuh Tang San. Saat Tang Hao melihat lima cincin terakhir dari sembilan Cincin Jiwa itu semuanya berwarna merah, seluruh tubuhnya membeku tak bergerak.
"Xiao San, cincin-cincin jiwamu ini..." A Yin yang pernah menjadi Binatang Roh 100.000 Tahun membuka suara. Sebagai mantan Binatang Roh legendaris, dia sangat membenci Ahli Jiwa yang memburu Binatang Roh 10.000 tahun yang telah memiliki kecerdasan tinggi. Dia tak percaya putranya bisa memiliki begitu banyak Cincin Jiwa 100.000 Tahun, apalagi mengingat Xiao Wu juga pernah menjadi korban perburuan semacam itu.
Tang San yang cerdik segera memahami perubahan ekspresi wajah ibunya. Dengan sigap dia menjelaskan: "Ibu, jangan salah paham. Dari semua Cincin Jiwa 100.000 Tahun ini, hanya satu yang berasal dari memburu Raja Iblis Harimau Paus - Binatang Roh jahat di lautan. Selebihnya tidak didapat dengan memburu Binatang Roh."
Meski kebangkitan Xiao Wu sangat penting, Tang San tak ingin ibunya terus salah mengerti. Dia menjelaskan asal-usul beberapa Cincin Jiwanya secara singkat. Tentang petualangan di Pulau Dewa Laut, dia hanya menyebutnya sebagai "pengembangan kemampuan praktis" sambil lalu, tak ingin orangtuanya khawatir.
Mendengar penjelasan itu, bahkan Tang Hao tak bisa menyembunyikan kekagumannya: "Xiao San, kau benar-benar terberkati. Apa kau sudah memutuskan untuk membangkitkan Xiao Wu? Dan sudah mempersiapkan semuanya?"
Tang San mengangguk dengan tegas, "Ayah, aku sudah memikirkannya matang-matang. Bahkan jika kebangkitan Xiao Wu harus mengorbankan seluruh kemampuanku, aku takkan ragu. Seperti cinta Ayah dan Ibu, cintaku padanya juga takkan pudar sampai mati pun takkan berubah."
Tang Hao menghela napas dengan senyum getir, "Benar-benar darah dagingku. Kesetiaanmu persis seperti ayahmu dulu."
A Yin tak bisa menahan tawa "Puchi", "Kau sedang memuji diri sendiri?" Namun ekspresinya segera berubah serius, menatap putranya, "Xiao San, apa kau yakin?"
Tang San mengangguk, "Semua sudah siap. Aku membawa Xiao Wu ke sini demi memastikan keberhasilan maksimal. Ayah, Ibu, tenang saja. Aku takkan biarkan Xiao Wu menderita lagi."
A Yin dan Tang Hao saling bertatapan. Sebagai orang tua, mereka tentu tak ingin putra mereka mengambil risiko. Tapi mereka juga paham tekad baja Tang San untuk menghidupkan kembali Xiao Wu. Pengalaman pahit mereka sendiri membuat mereka mengerti perasaan Tang San saat ini. Yang bisa mereka lakukan hanyalah mendukung dan mendoakan kelancaran proses kebangkitan.
Tang Hao menepuk bahu putranya, "Ini urusan besar, jangan terburu-buru. Tenangkan dirimu dulu, lalu berlatihlah sampai mencapai kondisi puncak. Aku dan ibumu akan menjaga meditasimu di sini. Tak perlu khawatir dengan gangguan luar."
Melihat dukungan dan dorongan di mata ayah, Tang San mengangguk kuat, sekali lagi memeluk erat ayahnya sebelum akhirnya duduk bersila di tanah dan mulai menjalankan Xuantian Gong miliknya.
Tenaga Dalam Xuantian Gong akhirnya mencapai kesempurnaan saat Tang San melakukan breakthrough ke sembilan cincin jiwa, meraih tingkat kesembilan. Di generasi sebelumnya di Tang Men, bahkan tetua terkuat sekalipun tak pernah berlatih hingga level ini. Kini Tenaga Dalam dalam tubuhnya telah membentuk Zhen Gang Shen Li menurut Taoisme. Saat dijalankan, Hunwu-nya menarik kembali diri, kabut putih tipis perlahan merembes dari setiap pori Tang San menyelimuti tubuhnya. Dalam sekejap, hanya kabut putih yang terlihat, menyembunyikan wujud aslinya.
Tang Hao dan A Yin mengamati dengan seksama di samping. Meski Tang Hao sendiri pernah berlatih hingga level Tuan Bergelar, situasi seperti yang dialami Tang San ini adalah pertama kalinya ia saksikan. Kabut putih itu tampak lembut, namun Tang Hao bisa merasakan kelenturan kuat yang melindungi tubuh Tang San.
Ini adalah latihan pertama Tang San setelah mencapai sembilan cincin. Xuantian Gong mengalir mulus bersama aliran Tenaga Dalam yang digerakkannya, resmi memasuki tingkat kesembilan. Perlahan, kabut putih yang melindungi tubuhnya mulai melayang di tengah hampa, terkonsentrasi membentuk tiga bunga teratai raksasa. Inilah manifestasi "Tiga Bunga Berkumpul di Puncak, Lima Energi Menghadap ke Asal".
Dalam tarikan dan embusan napas, seolah-olah awan di langit tertarik menghampiri. Energi spiritual alam semesta, bahkan energi dari Mata Air Es dan Api, menyatu tak kasat mata dengan kabut putih itu, kemudian masuk ke dalam tubuh Tang San melalui proses pernafasannya.
Persepsi Tang San sendiri merupakan pemandangan berbeda. Ia merasakan dengan jelas bahwa baik Xuantian Shou maupun Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga telah mencapai kesempurnaan seiring naiknya Xuantian Gong ke tingkat kesembilan. Ia paham, kini dirinya akhirnya memiliki kemampuan untuk menggunakan dua senjata rahasia terhebat yang menempati peringkat teratas dalam daftar senjata tersembunyi Tang Men.
Seni Bela Diri Tang Clan telah ia latih hingga mencapai tingkat tertinggi. Jika berada di dunia asalnya, pencapaian ini cukup untuk mengguncang seluruh dunia persilatan sepanjang masa.
Namun di dunia ini, kultivasi Tang San jelas belum mencapai puncak. Saat ini kekuatan Soul Power-nya berada di level 91, dengan jalan lebih berat menanti di depan. Meski demikian, setelah Xuantian Gong mencapai kesempurnaan, teknik ini membantu tubuhnya memiliki kemampuan menyerap energi alam secara mandiri. Tidak hanya meningkatkan kemampuan pemulihan selama pertempuran, tapi juga meningkatkan kecepatan kultivasi secara signifikan, memberikan keunggulan besar dibandingkan Tuan Bergelar pada umumnya.
Perlahan-lahan, area yang tertutup kabut putih semakin meluas, menandakan semakin banyak energi alam yang diserapnya. Akhirnya, saat kabut putih itu dihisap Tang San bagaikan paus menyerap air ke dalam perutnya, latihannya berakhir. Soul Power yang sebenarnya tidak terkonsumsi sama sekali telah pulih ke puncak, bahkan menunjukkan peningkatan signifikan. Kekuatan spiritualnya telah sepenuhnya terkonsentrasi, pikiran yang bergolak kini sepenuhnya stabil.
Momen kebangkitan Xiao Wu akhirnya tiba.
