Tang San masih berdiri tegak, tidak hancur menjadi bubur seperti yang dibayangkan. Tubuh tetua ketujuh justru terpental ke udara, berputar liar beberapa kali sebelum mendarat di kejauhan. Saat menginjak tanah, ia masih mundur beberapa langkah sebelum bisa stabil. Kedua lengannya jelas-jelas gemetar.
Puncak gunung sunyi senyap, hanya gema ledakan yang masih bergema di antara lembah.
Siapa sangka hasilnya akan seperti ini? Tang San berdiri perkasa di puncak gunung, memegang trisula Dewa Laut dengan aura penguasa semesta.
Dengan Penatua Kedua sebagai pemimpin, keempat tetua itu membelalakkan mata, mereka sama sekali tidak bisa mempercayai kenyataan ini. Meskipun serangan Penatua Ketujuh sebelumnya tidak menggunakan Kemampuan Spirit apapun, sebagai Tuan Bergelar, berat Haotian Hammer-nya setidaknya melebihi lima ribu jin. Serangan yang dihujamkan dengan kekuatan sebesar itu dapat dibayangkan dahsyatnya, apalagi dilancarkan dari atas ke bawah yang secara alami memiliki keunggulan posisi besar. Namun Tang San justru berhasil menahan serangannya, bahkan membuat Penatua Ketujuh terpental. Tentu saja, yang paling membingungkan mereka adalah tubuh Tang San yang sama sekali tidak melepas diri Hunwu-nya.
Tang San menegakkan trisula Dewa Laut lalu menghunjamkannya ke tanah dengan keras. Seketika, gemuruh bergema kembali. Seluruh benteng Sekte Haotian gemetar hebat akibat hantaman ini, retakan-retakan besar menjalar dari bawah kaki Tang San. Bahkan petempur sekelas Tang Xiao pun merasakan tanah di bawah kakinya goyang.
Alasan Tang San mampu menahan serangan Tujuh Tetua tanpa melepaskan Hunwu, selain karena kekuatan trisula Dewa Laut, juga karena kekuatan fisiknya telah mencapai tingkat yang benar-benar mengerikan. Setelah memperoleh Cincin Jiwa dan Spirit Bone dari dua Dewa Binatang Titan Giant Ape dan Tianqing Niu Mang, baik kekuatan fisik maupun kelenturan tubuh Tang San telah meningkat ke tingkat yang luar biasa. Sejak permukaan kulitnya berubah menjadi keemasan, tubuhnya tidak sepenuhnya termasuk dalam tingkatan manusia biasa. Oleh karena itu, meskipun Tujuh Tetua sangat kuat, mustahil melukai Tang San tanpa menggunakan Kemampuan Spirit.
"Sekarang apakah saya punya kualifikasi untuk berdiskusi dengan para tetua?" Tang San berkata dengan tenang.
Penatua Kedua berseru keras: "Tang San, apakah tujuanmu kembali ke sekte hanya untuk menantang sekte? Meski kekuatanmu meningkat, tidak menghormati sesepuh dan menunjukkan kekuatan pada sekte - kejahatan apa ini?"
Tang San membalas dingin: "Saya tidak tidak menghormati sesepuh, juga tidak pamer kekuatan. Saya hanya ingin menagih keadilan untuk ayah saya. Yang pertama bertarung juga kalian. Saya hanya membela diri."
“Bagus kau Tang San, aku ingin melihat sejauh apa kultivasimu.” Tujuh Tetua yang kembali terpental tak bisa menahan amarahnya. Namun melalui tubrukan ini, ia sepenuhnya menyadari kehebatan Tang San, terutama trisula di tangannya yang memancarkan cahaya hitam. Haotian Hammer di tangannya tiba-tiba membesar, kedua tangannya terpisah sambil mengaktifkan dua Kemampuan Spirit sekaligus. Dua Haotian Hammer dalam wujud Hunwu Zhen Shen kini menggenggam di kedua tangannya. Pertarungan kedua tampaknya akan segera dimulai.
Pada titik ini, bahkan Tang Xiao tak bisa lagi menghentikan para tetua. Sikap Tang San dianggap terlalu arogan. Gemuruh tubrukan sebelumnya dan guncangan yang mengguncang Bumi dari serangan Tang San telah membangunkan seluruh sekte. Banyak murid Sekte Haotian berhamburan keluar, berdiri di belakang para tetua, memandang takjub pada sosok Tang San yang tegak berdiri dengan trisula di puncak gunung.
"Tunggu!" teriak Tang San keras, menghentikan gerakan Tujuh Tetua.
Penatua Kedua bertanya dengan suara berat: "Apa lagi yang mau kau katakan?"
Tang San menjawab tenang: "Saya yakin para tetua sudah menganggap saya sebagai pengkhianat sekte. Jika saya menang dalam pertarungan ini, saya harap para tetua dan anggota kelompok sekte ini bisa mendengarkan pembelaan saya atas kasus ayah saya dulu."
Penatua Kedua membentak: "Meski kau mengalahkan Lao Qi, kau tak punya hak itu! Lao Qi, taklukkan dia! Apa aku harus mengulangi perintahku yang ketiga kalinya?"
Tujuh Tetua saat ini juga sedang marah besar. Dua kali berturut-turut dipaksa mundur oleh murid generasi ketiga yang baru berusia dua puluhan tahun, kerusakan pada mukanya juga tidak bisa ia terima. Dengan teriakan marah, Bentuk Sejati Haotian Hammer di tangan kirinya telah melesat ke arah Tang San.
Tang San masih belum berniat melepaskan Hunwu. Tangan kanannya memegang trisula Dewa Laut, tiba-tiba melangkah maju satu langkah, tangan kiri mengepal langsung menghantam ke arah Bentuk Sejati Haotian yang mendekat. Seberkas cahaya kuning terkonsentrasi di kepalan tangan kirinya. Di sekitar cahaya kuning itu, udara seolah membentuk pusaran raksasa yang terdistorsi. Udara seperti dikompresi dalam sekejap oleh cahaya mengerikan ini. Setiap orang merasakan udara di sekitar tubuh mereka menjadi semakin berat. Di detik berikutnya, kepalan tangan kiri Tang San telah berbenturan keras dengan Bentuk Sejati Haotian dari Tujuh Tetua.
Sebuah pilar cahaya kuning raksasa meledak keluar dari kepalan tangan kiri Tang San, bertabrakan secara tiba-tiba dengan Bentuk Sejati Haotian. Gemuruh yang lebih dahsyat dari benturan palu dan trisula sebelumnya kembali menggema. Terlihat wajah Tujuh Tetua berubah ekspresi, Bentuk Sejati Haotian Hammer satunya lagi di tangannya pun terlempar keluar.
Dua palu menyatu, menyemburkan dua berkas cahaya hitam mengerikan yang baru bisa menahan kekuatan seberat tekanan Gunung Tai itu. Namun cahaya kuning tua terus mendesak maju, menekan Tujuh Tetua hingga terus mundur. Entah karena malu dan marah, atau karena tekanan frontal yang begitu besar, wajahnya perlahan berubah menjadi ungu-merah.
Empat tetua lainnya langsung berubah lebih pucat, sementara anggota Sekte Haotian tertegun tak berkutik. Jelas terlihat Tang San tidak menggunakan kemampuan Hunwu miliknya sendiri. Ini seharusnya merupakan skill Spirit Bone. Tapi, hanya dengan satu skill Spirit Bone saja sudah bisa menahan serangan dua kali lipat Hunwu Zhen Shen dari Tetua Ketujuh, seberapa mengerikankah kekuatan ini?
Terus menekan Tetua Ketujuh hingga mundur 30 meter, tangan kiri Tang San tiba-tiba diangkat. Dua bentuk Haotian Zhen Shen itu bersama cahaya kuning dari tangan Tang San melayang ke udara, disusul ledakan bergemuruh di langit. Kedua wujud Hunwu Zhen Shen itu kehilangan cahaya dan terjatuh. Tetua Ketujuh buru-buru memanggil kembali, sehingga Haotian Hammer-nya tidak hancur.
Bukan berarti Haotian Hammer rapuh, tapi serangan Tang San terlalu kuat. Spirit Bone di lengan kirinya diberikan oleh Titan Giant Ape, bernama Titan Giant Ape Left Arm Bone. Spirit Bone ini memberinya dua skill utama: satu adalah Kendali Gravitasi, satunya lagi adalah Titan Sky Cannon yang sedang digunakan Tang San ini.
Meriam Langit Titan memanfaatkan kendali gaya gravitasi, mengkompres udara menjadi energi yang mengerikan dalam sekejap, memberikan serangan penuh kekuatan Titan Giant Ape. Kekuatannya setara dengan Kemampuan Spirit ke-9 dari Tuan Bergelar biasa. Tang San sebenarnya sudah memberikan kelonggaran, ledakan terakhir dari tembakan tangan kirinya ini sengaja dilepaskan di udara. Jika tidak, Penatua Ketujuh tidak akan hanya mundur 30 meter saja.
Tiga kali memukul mundur Penatua Ketujuh tanpa menggunakan Hunwu sama sekali. Kali ini, selain amarah, rasa takut mulai menyelinap di hati sang Penatua. Kekuatan Tang San sudah di luar pemahamannya, mengapa bisa seperti ini?
Tang San menatap Tang Xiao dan Penatua Kedua, berkata datar: "Mengalahkan Penatua Ketujuh memang tidak membuktikan apapun. Karena itu, aku ingin menantang kelima penatua sekaligus. Jika aku bisa mengalahkan kalian, berarti aku layak untuk berbicara."
"Xiao San!" Tang Xiao tak bisa menahan teriakan kagetnya mendengar perkataan itu. Menantang Lima Tetua Sekte Haotian sendirian? Bahkan dirinya yang terkuat di sekte pun tidak yakin bisa melakukannya. Meski para penatua mencapai tingkat Tuan Bergelar di usia senja dengan Cincin Jiwa biasa, mereka tetap Tuan Bergelar sejati dengan senjata Haotian Hammer. Perkataan Tang San yang terang-terangan merendahkan itu membuat muka kelima penatua memucat karena marah.
Tang San melakukan hal ini tentu memiliki tujuannya sendiri. Dia bukan orang yang gegabah. Alasan tidak langsung menunjukkan relik pemberian kakek buyutnya sejak awal karena dia tahu, meski memiliki relik, tanpa kekuatan yang memadai, akankah para tetua mendengarkannya? Akankah mereka mengembalikan dua Spirit Bone ayahnya? Tentu tidak mungkin. Meskipun Paman (Tang Xiao) membelanya, dari ucapannya sebelumnya terlihat jelas bahwa dia juga menganggap ayah Tang San bersalah di masa lalu. Dalam situasi seperti ini, Tang San terpaksa menggunakan cara ini.
Di Dunia Ahli Jiwa, kekuatan selalu menjadi yang utama. Tang San bermaksud membuktikan kehebatannya melalui kemampuan sejati untuk membuat semua anggota sekte, termasuk pamannya Tang Xiao, tunduk. Hanya dengan cara ini, setiap perkataannya baru akan dipercaya dan dia benar-benar memiliki kesempatan membersihkan nama ayahnya. Meski terkesan memaksakan kehendak dengan kekuatan, cara ini juga yang paling menghemat waktu. Tang San tidak pernah berencana membiarkan ayahnya tinggal di Sekte Haotian, juga tidak berharap sekte ini akan membantunya dalam pertempuran melawan Kekaisaran Wuhun di masa depan. Oleh karena itu, dia sengaja menggunakan metode yang keras dan definitif seperti halilintar untuk mencapai tujuannya.
Penatua Kedua berjalan keluar perlahan, diikuti oleh tiga penatua lainnya. Setiap langkah mereka terasa sangat khidmat, dan seiring langkah maju mereka, satu per satu Cincin Jiwa mulai melepas diri dari tubuh mereka. Tang San sedang menantang wibawa mereka. Meskipun lima lawan satu jelas tidak terhormat, dari cara Tang San menghadapi serangan Tujuh Tetua, jelas bahwa satu lawan satu mereka mungkin bukan tandingan pemuda ini. Saat ini, perasaan para tetua sangat kompleks - bukan hanya amarah yang dibangkitkan Tang San, tapi lebih banyak keterkejutan. Lima tahun berlalu, meski mereka tidak tahu apa yang terjadi pada Tang San, mereka bisa merasakan dengan jelas bahwa putra Tang Hao ini telah mengalami transformasi total.
Tujuh Tetua juga kembali ke barisan para tetua, berada di posisi paling belakang. Ekspresi wajahnya meski terlihat muram, namun sorot matanya sangat fokus dan serius.
Pertarungan ini sangat krusial bagi lima penatua. Meski mereka tak pernah membayangkan kemungkinan kalah, bahkan jika menang sekalipun tetap tidak akan terhormat. Keberanian Tang San menantang wibawa mereka membuat penanganan kasus ini menjadi rumit. Bagaimanapun, sebagai murid sekte, memiliki kekuatan seperti ini memberi makna luar biasa bagi seluruh Sekte Haotian.
Menghadapi tekanan besar yang dibawa oleh beberapa tetua yang maju bersamaan, ekspresi wajah Tang San juga menjadi serius. Meskipun kali ini dia hanya menghadapi lima Tuan Bergelar, dia memahami bahwa pertarungan ini tidak akan lebih mudah daripada saat menghadapi Bibi Dong yang memimpin enam Tuan Bergelar. Dengan kekuatan Hunwu sekte yaitu Haotian Hammer, kekuatan lima tetua di hadapannya jelas lebih kuat daripada enam Tuan Bergelar yang dipimpin Bibi Dong kala itu. Selain itu, tujuan sebelumnya hanya menyelamatkan dua Raja Hutan dan kabur, sedangkan hari ini dia harus mengalahkan lima tetua.
Sorot mata berkilauan bagai aura ilahi, Tang San akhirnya melepas diri Hunwu miliknya - Blue Silver Emperor.
Seketika, aura biru-emas menyebar dari dalam tubuhnya. Cahaya biru-emas yang tak terhitung membuat udara bergetar bergelombang. Dengan trisula Dewa Laut di tangan kanannya, seluruh tubuh Tang San bermandikan cahaya biru-emas tersebut. Meski menghadapi tekanan dahsyat, dia sama sekali tidak gentar. Cincin Jiwa demi Cincin Jiwa bermunculan dari bawah kakinya. Setiap tambahan Cincin Jiwa, aura vitalnya semakin mengental, secara samar mampu sejajar dengan tekanan dari lima tetua.
Kelima tetua hampir bersamaan berhenti melangkah. Melihat Cincin Jiwa yang terus bermunculan dari tubuh Tang San, mereka sama sekali tak bisa menyembunyikan guncangan dalam hati.
Hitam pekat, Hitam pekat, Hitam pekat, Hitam pekat, Merah, Hitam pekat, Merah, Merah, Merah. Sembilan Cincin Jiwa berputar diam di sekitar tubuh Tang San.
Pada momen ini, di depan gerbang Sekte Haotian, meski ada ratusan orang di puncak gunung ini, suasana sunyi senyap bagai tak ada nyawa.
Tiga syarat yang pernah diajukan lima penatua kala itu, kini telah dijawab Tang San melalui warna Cincin Jiwanya setidaknya dua syarat.
Empat Cincin Jiwa 100.000 Tahun memancarkan cahaya merah yang mempesona. Sembilan Cincin Jiwa ini membuktikan level Tuan Bergelar yang setara dengan mereka. Deretan Cincin Jiwa di atas 10.000 tahun ini juga menjelaskan alasan di balik kekuatan Tang San yang luar biasa. Meski belum menunjukkan bukti pembunuhan Tuan Bergelar Kuil Wuhun, saat ini baik Tang Xiao maupun lima penatua tak lagi meragukan pemenuhan tiga persyaratan awal - bahkan terlampaui.
Penatua Kedua menatap Tang San dengan ekspresi terkejut, amarah di matanya mereda jelas. "Bagaimana kau melakukannya?"
Jawaban Tang San singkat: "Melewati penderitaan." Walau hanya empat kata, membuat seluruh murid Sekte Haotian di puncak gunung itu gemetar. Usianya baru berapa? Baru 25 tahun. Sembilan Cincin Jiwa berusia puluhan ribu tahun ini tak hanya melambangkan kekuatan, tapi juga pengorbanan tak terhitung.
Kegelisahan di mata Tang Xiao telah lenyap sepenuhnya, yang tersisa hanyalah kegembiraan luar biasa. Dari diri Tang San, dia seolah melihat bayangan Pemimpin Sekte Haotian yang dulu memimpin sekte ini menguasai dunia tanpa tanding - kakeknya sendiri, Tang Chen. Dari Tang San, dia juga melihat harapan masa depan Sekte Haotian.
Tang San perlahan mengangkat trisula Dewa Laut di tangannya. Cap di titik antara alisnya telah menyala terang, Cincin Jiwa ketujuh merah bersinar. Seketika, tubuhnya sepenuhnya berubah menjadi warna biru-emas.
Emosi Penatua Kedua tiba-tiba menjadi lebih tenang. Dengan suara berat dia berkata: "Benar, dengan kekuatanmu saat ini, memang pantas untuk berbicara dalam sekte. Aku menarik kembali perkataanku sebelumnya. Tapi tantanganmu terhadap wibawa kami lima penatua harus dihukum. Asal kau mau mengakui kesalahanmu, kami akan memberikan hukuman ringan."
Tang San perlahan mengangkat trisula di tangannya, berkata dengan tenang: "Ayahku tidak melakukan kesalahan apapun dulu, aku juga tidak salah. Aku bukan menantang wibawa lima penatua, tapi ingin memberitahu kalian, dan setiap anggota kelompok kita, bahwa semua yang dilakukan Sekte Haotian selama lebih dari dua puluh tahun ini sungguh salah."
Sambil berkata, di dahi Tang San cahaya keemasan tiba-tiba menyinari Hati Dewa Laut pada trisula Dewa Laut. Seketika, seluruh puncak gunung diselimuti ribuan pancaran cahaya emas. Trisula Dewa Laut akhirnya memancarkan kemilau yang seharusnya. Pola-pola emas seolah hidup kembali, cahaya emas bergelombang di ketiga bilah trisula bagai cermin licin. Aura mengerikan tiba-tiba meledak dari tubuh Tang San, kewibawaan suci secara drastis memukul balik semangat yang dilepaskan lima penatua ke tubuh mereka sendiri. Pada detik ini, Tang San telah menjadi pusat gravitasi yang menyilaukan di puncak gunung.
"Trisula Dewa Laut, beratnya 108.000 jin. Para penatua harap berhati-hati." Sambil berkata demikian, tiba-tiba seluruh sekeliling berubah menjadi biru-keemasan. Dalam pandangan lima penatua, sosok Tang San telah menghilang.
"Wilayah kekuasaan. Waspada!" Penatua Kedua berteriak kencang. Kelima orang tak panik, berdiri berbalikan membentuk formasi pentagon sambil melepaskan Bentuk Sejati Haotian mereka. Cahaya hitam pekat membentuk pentagon hitam di dalam wilayah kekuasaan Blue Silver Tang San, aura kelima penatua hampir seketika menyatu menjadi satu.
Mereka semua memiliki kekuatan level Tuan Bergelar, dengan Hunwu yang sama, bertahun-tahun berlatih bersama telah menempa teknik serangan gabungan. Bahkan menghadapi musuh terkuat di dunia saat ini, mereka takkan pernah mundur.
“Palu Mengguncang Langit Bumi.” Penatua Kedua berteriak kencang. Kelima orang itu serentak mengangkat Haotian Hammer di tangan mereka ke langit. Seketika, lima cahaya hitam menyatu menjadi satu aliran, melambung ke langit dan langsung menembus wilayah kekuasaan Blue Silver Tang San hingga melayang di tengah hampa.
Garis-garis emas mulai bermunculan dalam wilayah kekuasaan Blue Silver, namun tak mampu menembus formasi segilima yang dibentuk lima penatua. Saat efek penyerapan keemasan mendekat, langsung terpisah oleh guncangan dari sinar hitam. Efek pelemahan wilayah Blue Silver pun tidak bekerja.
Tiba-tiba, kelima penatua merasakan detak jantung mereka semakin cepat. Dunia biru sebelumnya berubah menjadi merah, tubuh Tang San muncul di posisi 30 meter dari mereka. Udara awalnya terasa kental, lalu seluruh ruang di sekitar mereka membeku seolah membentuk kristal kemerahan. Di bawah kaki Tang San, pola magis merah mulai bergelombang.
Inilah Kemampuan Spirit kedelapan Tang San: Pemusnahan Cermin Blue Silver Paus Pembunuh.
Saat tubuh mereka hampir sepenuhnya membeku, kelima penatua serentak berteriak. Cahaya hitam yang melambung ke langit tiba-tiba berbalik menyelubungi tubuh mereka. Dentuman ledakan bergemuruh menggema, memecahkan seluruh warna merah yang mengepung. Udara seolah retak menjadi ribuan pecahan halus.
Terpengaruh oleh aliran energi, Tang San mengeluarkan suara dengusan rendah dan mundur selangkah. Meski mengalami efek balik Kemampuan Spirit, tubuh aslinya tidak terluka. Setelah dimodifikasi oleh banyak Cincin Jiwa, Spirit Bone, dan Kilauan Dewa Laut, tubuhnya menjadi sangat kuat. Bahkan efek balik Kemampuan Spirit kedelapan hanya membuat aura pernapasannya terhambat sesaat.
Serangan Tang San belum berakhir. Sekali lagi cahaya merah menyebar keluar, dengan Cincin Jiwa kedelapan yang sama menyala terang.
Sorot mata Penatua Kedua menjadi tajam. Dengan suara berat ia memperingatkan: "Hati-hati, Kemampuan Spirit kedua dari Cincin Jiwa 100.000 Tahun!" Sambil berkata demikian, Cincin Jiwa kedelapan di tubuhnya menyala mempesona. Haotian Hammer di tangannya diayunkan dengan garang ke arah Tang San. Seketika, udara yang baru saja hancur berubah menjadi hitam pekat. Kemudian, Haotian Hammer di tangan Penatua Kedua menghilang. Semua warna hitam di udara berkondensasi membentuk Haotian Hammer raksasa sebesar gunung kecil dalam bentuk energi murni, menghujam langsung ke Tang San.
Kemampuan ini bernama Serangan Menembus Langit, daya serangnya bahkan melebihi Kemampuan Spirit kesembilan Penatua Kedua. Di antara kelima penatua, serangan ini bisa dibilang yang paling mematikan.
Sisi paling otoriter dari Serangan Menembus Langit adalah kemustahilan untuk menghindar - harus ditahan langsung. Bahkan kemampuan teleportasi instan pun tak berguna, karena target akan sepenuhnya terkunci.
Namun, tepat sebelum Serangan Menembus Langit sempurna terbentuk di udara, Penatua Kedua tiba-tiba melihat dua titik kilauan biru. Dua sinar biru yang memancar dari mata Tang San.
Meski palu raksasa di udara berukuran besar, di saat ini, Penatua Kedua jelas merasakan otaknya seolah dihantam palu lain yang lebih besar. Ia mendesah kesakitan, tubuhnya terhuyung mundur tak terkendali, tujuh lubang wajahnya mengeluarkan darah. Tidak hanya merusak formasi lima penatua, serangan Haotian yang hampir rampung di udara pun terpaksa terputus. Saat itu pula, gelombang merah dari bawah kaki Tang San telah mencapai lima penatua.
Penatua Ketiga yang posisinya di bawah Penatua Kedua segera mengambil alih komando. "Haotian Perlindungan Tubuh!" teriaknya keras.
Empat Haotian Hammer melesat bersamaan. Cahaya hitam pekat tiba-tiba berubah menjadi emas gelap. Cincin Jiwa di keempat palu itu menyala di posisi berbeda - yang terkuat menggunakan Kemampuan Spirit kedelapan, yang terlemah bahkan hanya Kemampuan Spirit kedua. Namun efek yang dihasilkan tetap sama. Cahaya emas gelap itu menyelubungi tubuh lima penatua secara serempak, memberi kesan seolah mereka telah menyatu dengan Haotian Hammer-nya. Menyerang mereka sama dengan menyerang palu legendaris itu sendiri.
Cahaya merah menyebar, Blue Silver Tiger Whale Demon's Grasp akhirnya menyelubungi lima tetua Sekte Haotian. Tanpa terkecuali, tubuh mereka memasuki kondisi kaku. Efek pusing wajib selama tiga detik bekerja pada mereka. Meski para tetua mengalami pusing, formasi mereka tetap kokoh seperti benteng baja tanpa celah kelemahan. Setiap serangan seolah akan langsung berhadapan dengan Haotian Hammer mereka.
Inilah kehebatan Haotian Hammer. Mungkinkah Hunwu terkuat di dunia ini hanya sekedar gelar kosong?
Karena wilayah kekuasaan Blue Silver milik Tang San, lima penatua memilih strategi pertahanan balik. Wilayah kekuasaan tersebut tidak memberi pengaruh berarti. Meski serangan Tang San terus menerus datang, bahkan menggunakan Zijin Modong untuk memutus serangan Penatua Kedua, namun begitu tiga detik efek pusing ini berakhir, bisa dibayangkan gelombang serangan balik lima penatua bak Gelombang Dahsyat yang akan menyerap Tang San sepenuhnya.
Secara kekuatan sebenarnya, meski Tang San memiliki berbagai skill dan trisula Dewa Laut, tetap mustahil baginya menandingi lima Tuan Bergelar Dou Luo sendirian. Terlebih kelimanya adalah tetua Sekte Haotian yang mewarisi Haotian Hammer - Hunwu legendaris dari sekte terhebat di dunia.
Tang San bergerak. Bukan untuk menyerang, karena ia jelas merasakan: apapun Kemampuan Spirit yang digunakan untuk menyerang lima penatua, yang akan dihadapinya adalah pertahanan solid lima tubuh yang menyatu sebagai satu tim.
Waktu tiga detik sangat singkat, selain serangan, masih banyak hal yang bisa dilakukan Tang San.
Trisula Dewa Laut bergerak perlahan, lingkaran-lingkaran cahaya keemasan beriak keluar dari bilah utama trisula. Lingkaran-lingkaran itu berukuran bervariasi, tampak acak namun seolah mengikuti prinsip alam semesta saat beriak di udara, membelah langit, menyelubungi tubuh lima penatua.
Saat ini, bayangan keemasan raksasa telah muncul di belakang Tang San. Cahaya keemasan yang intens membuat tubuhnya bersinar gemilang bagai emas. Aura suci dan berwibawa dipenuhi misteri serta kedalaman yang tak terukur.
Lingkaran-lingkaran keemasan itu membelah langit lalu turun perlahan, merata menyelimuti tubuh lima penatua. Yang mengejutkan semua anggota Sekte Haotian, pertahanan gabungan "Sekte Haotian Satu Tim" para penatua sama sekali tidak bisa menghalangi. Mereka hanya bisa pasrah menerima lingkaran-lingkaran keemasan itu.
Benar, inilah jurus pertama dari Tiga Belas Trisula Emas warisan Dewa Laut yang dikuasai Tang San - Ombak Tak Tentu.
Saat lingkaran bergelombang keemasan itu sepenuhnya menyelubungi para penatua, efek Blue Silver Tiger Whale Demon's Grasp baru menghilang. Meski kesadaran lima penatua telah pulih, mereka segera menyadari tubuh mereka tak bisa bergerak sedikitpun. Meski masih mempertahankan formasi "Sekte Haotian Satu Tim", kali ini mereka jelas merasakan krisis yang mengancam.
Sebagai Soul Master tipe pengendali, Tang San tidak pernah ceroboh dalam mengendalikan medan perang. Alasan utamanya tidak langsung menggunakan Golden Thirteen Halberds - Unfixed Storm adalah karena ingatan Dewa Laut pernah memberitahunya bahwa tingkat keberhasilan Unfixed Storm akan semakin rendah terhadap lawan yang lebih kuat. Namun persentase terendah tidak akan kurang dari 50%. Saat menghadapi lima Tuan Bergelar yang membawa Haotian Hammer, meski Tang San memiliki keyakinan lebih dari 70% bisa membekukan mereka semua, ia tetap memilih menggunakan Blue Silver Tiger Whale Demon's Grasp terlebih dahulu. Dengan cara ini, bagaimana mungkin para tetua yang berada dalam kondisi pusing bisa menahan serangan gabungan serangan dan pertahanan dari Unfixed Storm-nya?
Delapan detik. Kali ini, Tang San memberikan waktu delapan detik dimana para tetua sama sekali tidak bisa bergerak.
Tiga detik dan delapan detik adalah dua konsep yang sama sekali berbeda. Tiga detik hanya cukup untuk menyelesaikan satu skill kuat, sedangkan delapan detik memungkinkan seorang Soul Master menyelesaikan dua bahkan tiga skill dengan tenang. Dalam pertarungan level Tuan Bergelar, delapan detik tidak bisa bergerak pada dasarnya telah menentukan hasil pertempuran. Berapa banyak orang yang memiliki skill abadi seperti Bibi Dong?
Ekspresi wajah Tang San kini telah berubah serius. Ini adalah pertama kalinya ia menggunakan tiga Keterampilan Ilahi pemberian Dewa Laut dalam pertempuran, sekaligus satu-satunya kesempatannya untuk mengalahkan lima tetua secara bersamaan.
Siluet keemasan yang merupakan transformasi Tang San melesat ke udara, berubah menjadi ribuan cahaya keemasan dan bayangan trisula yang memenuhi langit, membentuk gumpalan-gumpalan awan cahaya keemasan yang membutakan mata. Awan cahaya ini langsung menyelubungi Lima Tetua di hadapannya. Inilah jurus kedua dari Tiga Belas Trisula Emas: Kekosongan Abadi.
Dahulu ketika Cap Dewa Laut menggunakan jurus ini, efek sebenarnya tidak tercapai maksimal karena kekurangan energi. Kini, saat Tang San menggunakan jurus ini, ia langsung merasakan kengerian dari serangan ini.
Hampir seketika, ia merasakan Soul Power dan kekuatan spiritualnya tersedot lebih dari lima puluh persen. Di bawah pengaruh Kilauan Dewa Laut, seluruh energi itu disuntikkan ke dalam trisula Dewa Laut.
Seluruh area puncak gunung berubah menjadi keemasan, bahkan kabut di puncak gunung pun seolah menjadi bagian dari serangan Tang San, berubah menjadi kabut cahaya keemasan yang bergelombang.
Trisula Dewa Laut di tangan Tang San tiba-tiba menghilang. Aura cahaya yang luas itu menyebar seperti air raksa yang tumpah ke arah lima tetua. Semua awan cahaya meledak hampir bersamaan, bertubrukan keras dengan pertahanan Tim Satu Sekte Haotian milik para tetua.
Gemuruh mematikan mengguncang langit dan bumi. Seluruh murid Sekte Haotian mundur cepat-cepat di bawah komando Tang Xiao. Kekuatan Dewa Laut yang terkonsentrasi penuh pada lima tetua membuat pertahanan Palu Haotian Tim Satu itu rapuh seperti dedaunan tertiup angin.
Retakan pertama muncul, bagai terinfeksi, kemudian retakan demi retakan dengan cepat muncul di pertahanan yang semula sangat kokoh itu. Seperti cangkang telur, pertahanan itu bergemuruh dalam ledakan awan keemasan yang merata di segala penjuru.
Boom—
Dalam dentuman terakhir itu, kelima penatua terlempar bersama-sama. Pertahanan gabungan mereka akhirnya terkalahkan. Kekuatan Millennial Void dari Trisula Dewa Laut memang tak mungkin dilawan dengan pertahanan pasif semacam itu. Namun ketahanan mereka jauh melebihi para Tuan Bergelar dari Kuil Wuhun dulu. Perlu diketahui, serangan Tang San kali ini adalah Millennial Void versi lengkap. Hanya saja dia belum memiliki Soul Power Dewa Laut sejati, sehingga efek yang dihasilkan masih berbeda saat digunakan oleh sang dewa.
Trisula Dewa Laut kembali berada dalam genggaman Tang San. Namun alih-alih melanjutkan dengan Golden Thirteen Halberds Jurus Ketiga: Pergi Tanpa Kembali, dia memindahkan trisula ke tangan kirinya. Tangan kanannya mengarah ke lima penatua, bersiap untuk menyerap energi.
Setelah empat detik mengumpulkan tenaga, bayangan cakar hijau kebiruan raksasa muncul di tengah hampa. Dengan sigap menyatukan tubuh lima penatua yang tercerai-berai. Mereka masih terjebak dalam efek pembelengguan Eight Second Unfixed Tide selama delapan detik, tak bisa melawan. Hanya bisa memaksimalkan Soul Power dalam tubuh, namun dampak ledakan Millennial Void masih membuat nafas mereka tersengal-sengal. Pertahanan Haotian yang semula menyatu, kini terpaksa berubah menjadi pertahanan individual.
Saat cakar raksasa hijau kebiruan itu menangkap tubuh kelima orang, lima penatua langsung merasakan penderitaan yang berasal dari kedalaman jiwa mereka. Seluruh proses berpikir mereka seolah melambat, dan segala sesuatu di depan mata mereka bergerak seperti adegan slow motion.
Perbedaan antara teknik Cincin Jiwa dan skill Spirit Bone terletak pada sumbernya. Teknik Cincin Jiwa adalah kemampuan baru yang lahir dari kombinasi skill Binatang Roh yang diburu dengan Hunwu Ahli Jiwa. Sedangkan skill Spirit Bone merupakan kemampuan terkuat yang dimiliki Binatang Roh itu sendiri.
Yang sedang digunakan Tang San saat ini adalah salah satu skill Spirit Bone dari tulang lengan kanan Tianqing Niu Mang - Tianqing Lambat Dewa Cakar. Sebagai skill yang melekat pada Spirit Bone lengan kanan Tianqing Niu Mang, teknik ini mengabaikan semua pertahanan fisik. Target akan terkunci dan dikejar. Begitu terkena, enam indra dan kemampuan gerak tubuh korban akan melambat sepuluh kali lipat.
Skill ini bekerja secara senyap tanpa menghasilkan fluktuasi energi. Fungsinya murni untuk membatasi gerak lawan. Siapa pun yang tertangkap - bahkan petarung terkuat sekalipun - akan seperti mayat hidup jika tidak menemukan metode untuk mengatasi efeknya.
Ini adalah pemahaman Tang San saat ini tentang teknik spirit ini. Untuk memahami lebih banyak efek, aplikasi praktis, dan variasi penggunaannya dalam pertarungan nyata, ia masih perlu terus mengasah melalui pengalaman bertarung.
Tianqing Niu Mang dan Titan Giant Ape memang pantas menyandang gelar Raja Hutan. Hanya dari Spirit Bone mereka saja, masing-masing memberikan dua skill kepada Tang San: satu untuk kendali medan perang, satu lagi untuk ledakan kekuatan destruktif - kombinasi yang sangat mematikan.
Sedangkan kekuatan skill Spirit Bone mungkin tidak lebih kuat dari teknik Cincin Jiwa, namun keunggulan utamanya terletak pada konsumsi Soul Power. Terutama Spirit Bone 100.000 tahun, Soul Power yang dibutuhkan bahkan kurang dari seperlima teknik Spirit Bone dengan level yang sama. Jika tidak, bagaimana mungkin dulu Tang San bisa menggunakan skill tambahan Spirit Bone Xiao Wu yaitu teleportasi instan hampir tanpa batas? Sayangnya, sekarang dia sudah tidak memiliki skill ini lagi.
Teknik Cakar Dewa Lamban Langit Biru Kehijauan sebenarnya tidak sulit untuk diatasi, cukup menggunakan serangan bentuk energi setidaknya Kemampuan Spirit kedelapan untuk mengatasinya. Namun saat mengatasinya, kemampuan spirit yang bersentuhan dengannya juga akan ikut menghilang. Tapi bagaimana mungkin lima penatua yang masih dalam kondisi terbatas ini bisa mengatasi teknik spirit ini? Dengan menghilangnya cahaya biru kehijauan, Enam Indra dan kemampuan gerak tubuh setiap penatua ini jatuh ke dalam kondisi kelambanan sepuluh kali lipat.
