Setiap benda ini diselimuti kabut kemerahan samar, ketajaman terinternalisasi yang seolah siap meledak kapan saja. Meskipun yang hadir semua adalah (atau pernah menjadi) penguasa level Tuan Bergelar, melihat benda logam ini tetap merasakan ketakutan mendalam.
Tang Xiao menunjuk komponen perak gelap sambil berkata pada Tang San, "Inilah karya terakhir Lou Gao."
"Dia berhasil, dia benar-benar menyelesaikan mahakarya ilahi yang tak tertandingi. Senior Lou Gao, mengapa... mengapa harus sekeras itu keteguhanmu..."
Paku panjang dan komponen perak gelap itu ternyata bagian dari Hujan Bunga Prunus! Selama ini Tang San merasa penelitiannya tentang senjata ini masih kurang sesuatu. Kini dia akhirnya paham. Yang lebih mengejutkan, dalam beberapa tahun Lou Gao tak hanya memahami segalanya, tapi benar-benar mewujudkannya. Yakni: Saat Hujan Bunga Prunus terbentuk, harus dibuka dengan darah manusia untuk membangkitkan keunggulan Perak Laut Dalam murni, barulah senjata mekanis nomor satu di dunia ini bisa tercipta!
Tang San dengan penuh hormat meletakkan kotak kayu di atas meja, mengangkat kedua tangannya, dan dengan penuh perasaan meraba-raba komponen berwarna perak suram. Tiba-tiba, tangannya bergerak cepat seperti bayangan, menyapu permukaan kotak. Setiap komponen perak melompat keluar seolah diberi nyawa, berputar-putar dalam bayangan jarinya yang samar-samar.
Dentang-dentung berirama bergema di telinga yang lain. Saat tangan Tang San berhenti, di telapak tangannya telah terpampang sebuah silinder sepanjang 30 cm. Berbeda dengan pola merak pada silinder sebelumnya, silinder perak ini hanya memiliki dua karakter besar bertuliskan "Lou Gao" yang terbentuk dari pola darah—darah segar sang Pandai Besi Dewa Lou Gao.
Dengan hati-hati ia mengembalikan silinder ke kotak, lalu mundur tiga langkah. Byur! Tang San bersujud, melakukan tiga kali sembah sujud penuh hormat ke arah kotak tersebut.
Lou Gao yang mendedikasikan seluruh hidupnya pada seni penempaan, pantas menerima penghormatan ini. Ini satu-satunya cara Tang San menunjukkan rasa hormatnya.
Hanya dalam 5 tahun, Lou Gao berhasil menempa tiga senjata rahasia terhebat Tang Sect: Bulu Merak, Fo Nu Tang Lian, dan Hujan Bunga Prunus yang merenggut nyawanya sendiri.
Menutup kotak kayu, Tang San tidak menyimpannya ke dalam Twenty-Four Bridge Moonlight Night miliknya, melainkan membawanya sambil kembali ke posisinya. Matanya memancarkan kesedihan mendalam yang tak kunjung reda. Seandainya dia tahu Lou Gao harus membayar dengan nyawa, dia lebih memilih tidak memiliki senjata rahasia terhebat ini.
Tang Xiao tidak menghibur Tang San, Tang Hao pun demikian. Mereka yakin Tang San mampu mengendalikan emosinya sendiri.
Pandangan Tang Xiao menyapu wajah para hadirin dengan ekspresi khidmat, "Saudara Hao, Kepala Tetua, para penatua junior. Ucapan Kepala Tetua tempo hari sungguh menggugah. Sekte Haotian tak boleh terus terpuruk. Warisan leluhur tak boleh hancur di tangan kita. Saya usulkan sekte bangkit kembali. Ada keberatan?"
Tak ada yang bersuara. Lima penatua memusatkan pandangan pada Tang San. Mereka tahu kebangkitan Sekte Haotian bergantung pada pemuda ini.
"Xiao San!" Tang Hao mendesak keras, membuyarkan Tang San yang tenggelam dalam duka. Mengangkat kepala memandang ayah di seberang, saat ini dia seolah melihat kembali kewibawaan sang ayah di masa lalu.
Menarik napas dalam, Tang San akhirnya menyimpan kotak kayu itu ke dalam Twenty-Four Bridge Moonlight Night. Barulah dia menatap lurus ke arah para hadirin.
“Aku telah meninggalkan sekte selama lima tahun, juga meninggalkan benua selama lima tahun. Dalam perjalanan kembali kali ini, aku mendengar beberapa kabar. Sekaligus, bertarung sekali dengan mantan Paus Kuil Wuhun, ratu Kekaisaran Wuhun saat ini Bibi Dong. Sepertiku, dia juga memiliki Dua Jiwa Martial Soul. Lebih lagi, Hunwu Keduanya telah memiliki tujuh Cincin Jiwa. Jika perhitunganku tidak salah, Soul Power-nya sekarang seharusnya sudah mencapai level 99.”
Begitu kata-kata ini keluar, semua yang lain terkejut.
Tang San segera melanjutkan: "Tapi meski dia sudah mencapai level 99, aku yakin setidaknya bisa menghadangnya. Jadi kehadirannya sendiri tidak menakutkan. Yang benar-benar mengerikan adalah kekuatan sebenarnya secara keseluruhan Kekaisaran Wuhun. Atau lebih tepatnya, kemampuan tempur komprehensif para Ahli Jiwa yang dimiliki Kekaisaran Wuhun."
"Sebelumnya aku pernah bilang, Kekaisaran Wuhun menguasai lebih dari 80% Ahli Jiwa. Ini bukan omong kosong. Karena itulah sekarang mereka memiliki keunggulan mutlak baik melawan Tian Dou maupun Kerajaan Star Luo. Tapi dua kerajaan besar itu bukan tidak punya kekuatan untuk menghadapi frontal. Kuncinya terletak pada strategi pertahanan."
"Jika sekte kami bangkit kembali, pasti akan bergabung dengan pihak Kekaisaran Tian Dou. Meskipun kejayaan kami tak seperti dulu, dengan lima penatua telah menjadi Tuan Bergelar, kekuatan sebenarnya Sekte Haotian secara keseluruhan justru meningkat alih-alih menurun. Ini pasti akan menjadi suntikan semangat bagi Kekaisaran Tian Dou dalam melawan Kekaisaran Wuhun. Oleh karena itu, menurutku masalah kebangkitan ini harus dipercepat, bukan ditunda. Kita harus segera menyelesaikannya dan menjalin kontak dengan Kekaisaran Tian Dou. Saat ini Kekaisaran Wuhun sedang mengkonsolidasikan kekuatan berbagai kerajaan dan kepangeranan. Begitu konsolidasi selesai, perang akan meletus lagi. Dari situasi terkini Kekaisaran Wuhun, mereka telah sepenuhnya memisahkan Kekaisaran Tian Dou dengan Xing Luo. Maka dalam memulai perang, pasti akan menggunakan strategi pertahanan di satu sisi dan serangan di sisi lain. Meskipun kekuatan nasional Kekaisaran Tian Dou secara keseluruhan kalah dari Xing Luo, dengan dukungan Sekte Qibao Glazed, kekuatan Ahli Jiwa mereka justru lebih unggul. Karena itu, aku yakin Kekaisaran Wuhun kemungkinan besar akan memilih sisi serangan di wilayah Tian Dou. Sekte Haotian harus memberikan pukulan berat kepada Kekaisaran Wuhun pada pertempuran pertama begitu bangkit kembali. Hanya dengan cara ini kita bisa memamerkan kewibawaan sekte sekaligus mengguncang para Ahli Jiwa dari Kuil Wuhun. Namun proses penumpasan total Kekaisaran Wuhun masih panjang. Akumulasi selama bertahun-tahun memberi mereka kedalaman yang luar biasa. Rencana operasi spesifik baru bisa diputuskan setelah aku kembali ke Kota Tian Dou dan berkoordinasi dengan keluarga kekaisaran Tian Dou."
Mendengar perkataan Tang San, yang lain mengangguk setuju. Tang Xiao berkata, "Baik, kalau begitu kita sepakat. Sekte tidak perlu persiapan khusus. Tiga hari kemudian, kita langsung menuju Kota Tian Dou. Mengenai komunikasi dengan Kekaisaran Tian Dou..."
Tang San mengangguk, "Serahkan padaku. Setelah membantu ayah memulihkan anggota tubuh yang cacat, saya akan segera pergi."
"Memulihkan anggota tubuh cacat?" Tang Xiao dan lima penatua menatap Tang San dengan ekspresi penuh ketidakpercayaan di mata mereka.
Tang San berdiri, memegang trisula Dewa Laut mendekati ayahnya. Ia mengambil kotak kayu berisi Spirit Bone, lalu berkata pada Tang Hao, "Ayah, mari kita mulai sekarang. Tapi saya harus membuka lukamu kembali dan memotong lapisan luar tulang untuk..."
"Banyak bicara! Ayo mulai!" Tang Hao menyobek lengan baju yang terputus, memperlihatkan bekas luka yang sudah sembuh di lengannya. Sorot matanya yang berkilau seperti baja seakan menandakan kembalinya Sang Haotian Dou Luo yang berani membunuh Pemimpin Tertinggi Kuil Wuhun dahulu.
Menghadapi musuh, Tang San tak pernah ragu. Tapi kali ini yang dihadapinya adalah ayahnya sendiri. Melihat bahu Tang Hao yang kehilangan lengan, dua aliran panas membaniri matanya. Tangan kanannya yang menggenggam trisula Dewa Laut mulai gemetar halus.
Tang Hao melototi anaknya, "Ragu-ragu apa? Aku bisa memotong lenganku sendiri, masa tak tahan sakit sedikit begini?"
Tarik napas dalam-dalam, Tang San tiba-tiba menutup kedua matanya. Setelah jeda satu detik, matanya terbuka lebar memancarkan ketenangan aura dewa. Di tangan kanannya, trisula Dewa Laut menyambar bagai kilat hitam. Pancaran darah menyembur saat bagian berlebih sepanjang satu inci di pundak kanan Tang Hao—termasuk tulang, otot, dan pembuluh darah yang tumbuh setelah amputasi—terpotong bersih oleh senjata raksasa yang digunakan selincah pisau bedah.
Ekspresi wajah Tang Hao tetap tenang, pandangannya penuh dorongan seolah trisula Dewa Laut itu tak sedang mengiris tubuhnya sendiri.
Dengan ketenangan luar biasa, Tang San mengibaskan tangan kirinya menggunakan teknik Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga. Kotak kayu terbuka, mengeluarkan Spirit Bone lengan kanan yang melayang ke telapak tangannya.
Tanpa ragu-ragu, ia menempelkan Spirit Bone itu ke bekas amputasi lengan ayahnya. Cap Dewa Laut di antara alisnya berpendar keemasan menyilaukan, memancarkan Kilauan Dewa Laut tepat ke posisi penyambungan tulang.
Darah segar yang menyembur dari luka Tang Hao mengotori tangan Tang San dan Spirit Bone itu dengan warna merah. Beruntung A Yin tak menyaksikan pemandangan ini, pasti emosinya akan terguncang hebat.
Cahaya Biru-Emas bersinar bersamaan dari kaki kanan Tang San, menyebar ke atas melalui tubuhnya hingga mencapai tangan kiri yang menggenggam Spirit Bone, lalu dengan cepat menyuntik ke luka Tang Hao.
Anehnya, saat Kilauan Dewa Laut menyelubungi tulang-tulang, asap keemasan tiba-tiba mengepul dari tulang patah Tang Hao dan area Spirit Bone lengan kanan. Tang Hao yang sebelumnya tenang kini mengerutkan alisnya, menunjukkan betapa dahsyat kesakitan yang ditanggungnya. Saat cahaya Biru-Emas dari Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor Tang San mencapai luka, darah yang semula mengucur deras langsung terhenti. Cahaya Biru-Emas intens menyelubungi area lengan patah dan Spirit Bone lengan kanan Tang Hao.
Dari ayunan Trisula Dewa Laut oleh Tang San hingga energi Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor menghentikan perdarahan, seluruh proses hanya terjadi sekejap mata. Gerakan Tang San terlatih sempurna, tak membiarkan setetes pun darah tambahan mengalir dari Tang Hao.
Menyaksikan cahaya Biru-Emas yang menyebar, ekspresi wajah Tang Hao mulai rileks. Tang Xiao dan lima penatua Sekte Haotian tak bisa menyembunyikan kekaguman. Keterampilan ilahi seperti ini benar-benar pertama kali mereka saksikan. Sebelumnya, tak pernah terdengar kisah tentang Spirit Bone yang bisa ditransplantasikan setelah dilepas.
Tang Hao sudah sangat kuat, namun kekuatan yang ditunjukkan putranya bahkan melebihi Tang Hao di masa lalu. Ekspresi lima penatua kini telah berubah menjadi lega, bahkan rasa tidak puas dalam hati saat kalah dari Tang San perlahan digantikan oleh sukacita. Mereka seolah melihat Sekte Haotian akan kembali ke posisi puncak benua dengan bantuan ayah dan anak ini.
Tang San mengambil sebut pil yang pernah dia buat untuk memperkuat fondasi tubuh dari Kantung Serbaguna Ruyi, lalu memasukkannya ke mulut ayahnya. Sambil menancapkan trisula Dewa Laut di tanah, dia mengosongkan tangan kanannya untuk memegang nadi pergelangan tangan kiri Tang Hao, merasakan perubahan kondisi fisik sang ayah.
Tak lama kemudian, ekspresi Tang San juga mulai rileks. Segalanya berjalan lebih lancar dari perkiraannya. Selama beberapa tahun dia pergi ke Pulau Dewa Laut, A Yin terus memberikan berbagai ramuan obat yang tumbuh di sekitar Mata Air Es dan Api kepada Tang Hao berdasarkan pengetahuannya tentang tanaman. Ditambah dengan perubahan pola pikir Tang Hao yang kini mengetahui istrinya berpeluang bangkit kembali, kondisi fisiknya justru lebih baik meski kehilangan dua anggota badan. Meski kehilangan sedikit darah segar tadi, tubuhnya sama sekali tidak terpengaruh - tentu ini juga berkat teknik sempurna yang ditunjukkan Tang San dalam proses pencangkokan anggota badan.
Di bawah selubungan cahaya biru-keemasan yang tak terlihat oleh orang lain, Tang Hao dan Tang San sebagai ayah dan anak dapat merasakan lengan kanan Tang Hao perlahan tumbuh kembali. Skill "Api takkan habiskan rumput, angin semi kembalikan kehidupan" dari Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor dipentaskan dengan sempurna di bawah kendali kekuatan spiritual presisi milik Tang San. Secara bersamaan, selama proses pemulihan lengan kanan, Tang San juga mengalirkan Kekuatan internal Xuantian Gong yang murni ke tubuh ayahnya melalui genggaman tangan kiri Tang Hao, membimbing Soul Power sang ayah untuk melancarkan aliran energi di lengan yang baru tumbuh. Dengan demikian, lengan yang pulih sepenuhnya tak akan ada perbedaan dengan yang asli.
Setelah Setengah Jam berlalu, Tang Xiao dan lima penatua sama sekali tidak merasa tidak sabar. Menyaksikan pemandangan ajaib ini justru memunculkan rasa bangga dalam hati mereka.
Akhirnya, saat cahaya biru-keemasan itu memudar, bahu kanan Tang Hao telah memiliki lengan baru yang utuh. Jika harus disebutkan perbedaannya, lengan yang baru tumbuh ini terlihat lebih putih dan halus dibandingkan warna kulit asli Tang Hao.
Tang Hao menatap lengan kanannya sendiri, dengan rasa heran ia mengepal tangan kanannya. Soul Power mengalir masuk ke lengan kanan, cahaya hitam samar terpancar dari lengannya. Bahu yang sebelumnya tersumbat akibat putusnya lengan akhirnya bisa menyelesaikan siklus latihan kembali. Perasaan penuh kekuatan dari Spirit Bone yang menyatu hampir membuat Soul Power-nya langsung melonjak dari Level 79 kembali ke atas Level 80 dalam sekejap. Yang lebih membuatnya tak percaya, lengan kanan yang baru tumbuh ini sama sekali tidak terasa asing - lincah, kuat, seolah kembali ke masa sebelum lengannya putus. Bahkan energi dari Spirit Bone-nya telah menyatu sempurna dengan tubuhnya.
Ini sudah melampaui metafora "api liar tak mampu menghanguskan, angin semi menghembuskan kehidupan kembali". Bagaimanapun juga lengan putus Tang Hao sudah berlangsung 6-7 tahun. Alasan mengapa efek ini langsung tercapai setelah pemulihan adalah berkat Kilauan Dewa Laut. Kilauan Dewa Laut-lah yang membuat proses perbaikan ini mencapai kesempurnaan.
Saat Tang Hao bersukacita atas pemulihan lengan kanannya, Trisula Dewa Laut milik Tang San kembali bergerak. Situasi serupa terulang di kaki kiri Tang Hao. Proses memulihkan seluruh kaki kiri memakan waktu satu jam penuh, membuat Tang Hao harus menanggung lebih banyak kesakitan.
Dengan dukungan spiritual dari lengan kanan sempurna yang telah pulih, proses pemulihan kaki kirinya terlihat lebih ringan. Baru setelah kaki kiri sepenuhnya pulih, wajahnya mulai terlihat pucat. Bagaimanapun, meski Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor mentransfer banyak energi, seluruh proses restorasi ini merupakan ekstensi energi darahnya sendiri. Pencangkokan dua anggota tubuh tetap mengkonsumsi energi darah Tang Hao secara signifikan.
Setelah memberi ayahnya pil obat, di bawah pengaturan Tang Xiao, Tang San menemani Tang Hao ke ruangan tenang dan menasihatinya untuk segera mulai berlatih. Pertama untuk melancarkan sirkulasi energi darah dan memulihkan siklus kultivasi asli. Kedua, memanfaatkan penanaman kembali dua Spirit Bone untuk memulihkan Soul Power yang hilang sebanyak mungkin.
Saat mereka keluar, A Yin dan Xiao Wu langsung melihat Tang Hao dengan keempat anggota tubuh yang utuh. A Yin hendak berlari mendekat, namun dihentikan oleh pandangan Tang San yang memberi isyarat ke arah ibunya. Meski ini pertama kalinya Tang San memulihkan anggota tubuh yang terputus, melalui seluruh proses ia bisa merasakan dengan jelas bahwa periode setelah restorasi ini sangat krusial bagi Tang Hao. Bukan karena aspek fisik, melainkan karena kehilangan 20 tingkat Soul Power akibat pemotongan anggota tubuh dulu. Seberapa banyak bisa dipulihkan tergantung pada beberapa hari setelah pencangkokan Spirit Bone ini.
Tang San menemani ayahnya duduk di ruangan tenang. Ia duduk di belakang Tang Hao, meminta Tang Xiao untuk tidak mengizinkan siapa pun mengganggu. Kemudian, dengan kedua tangan menempel di punggung ayahnya, Kilauan Dewa Laut menyala penuh menyelubungi tubuh Tang Hao, memberikan bantuan dalam proses berlatih.
Soul Power dan energi darah Tang San yang luar biasa kuat, ditambah Kilauan Dewa Laut sebagai kekuatan dewa, memberikan manfaat besar bagi pemulihan Tang Hao.
"Ayah, kendurkan Soul Power Anda. Jangan melawan energi yang kumasukkan ke dalam tubuh. Rilekskan tubuh dan pikiran sepenuhnya. Apapun yang dirasakan, jangan aktifkan Soul Power untuk melawan aliran energiku."
Tang Hao mengangguk. Terhadap putranya, apa lagi yang tidak dipercayainya? Terutama setelah Tang San memulihkan anggota tubuhnya yang cacat, kegembiraan di hatinya tak tertandingi. Namun ia juga merasakan Soul Power dalam tubuhnya seperti mendidih pasca pemulihan dua anggota tubuh. Dalam kondisi ini, sekadar berbicara pun bisa membuat Soul Power yang mendidih itu meluap. Sebagai jenius generasi, mantan Tuan Bergelar termuda, meski situasinya mungkin pertama kali terjadi di Benua Douluo, Tang Hao tetap waspada dengan tidak berbicara. Mendengar arahan putranya, ia mendukung tanpa ragu-ragu. Ia pun tidak tahu cara mengembalikan Soul Power mendidih itu ke puncak intensitas seperti semula.
Soul Power Tang San yang murni dan tenang mengalir deras ke dalam tubuh Tang Hao seperti sungai besar. Sebelumnya Tang Hao telah merasakan, meski Tang San juga memiliki Hunwu Hammer Haotian, Soul Power-nya sama sekali berbeda. Soul Power miliknya sendiri dipenuhi aura kerajaan yang otoriter, sedangkan Soul Power Tang San justru membawa kesan kokoh nan megah dalam ketenangannya yang seimbang.
Soul Power kolosal yang membanjiri tubuh Tang Hao segera berputar mengikuti rute yang tak pernah dikenalnya. Dengan cepat, energi itu mencapai Meridian yang tak pernah ia perhatikan sebelumnya. Soul Power yang sebelumnya lembut tiba-tiba berubah seperti pahat menusuk ke dalam Meridian tersebut. Rasa kesakitan seketika membuat seluruh tubuh Tang Hao mengalami kejang.
Watak Tang Hao yang begitu gigih, ditambah keyakinan mutlaknya pada perkataan anaknya, membuatnya langsung menekan gelombang Soul Power meski rasa sakit hebat membuat Soul Power mendidih dalam tubuhnya bergolak. Ia membiarkan Soul Power sang anak meluncurkan upaya breakthrough.
Hanya Tang San yang bisa melakukan ini. Jika orang lain, Tang Hao mustahil membiarkan tubuhnya sepenuhnya terekspos. Perlu diketahui, membiarkan Soul Power asing menyerang Meridian sendiri, jika lawan berniat jahat sedikit saja, konsekuensinya akan berakibat fatal.
Chi, suara terdengar di dalam tubuh Tang Hao. Tang Hao hanya merasakan tubuhnya bergetar, diikuti oleh sensasi kekuatan khusus yang tiba-tiba datang dari meridian tak dikenal tersebut. Soul Power mendidih dalam tubuhnya berhenti sejenak, kemudian langsung bergerak lebih gila dari sebelumnya. Kenikmatan berlimpah kekuatan itu hampir membuatnya berteriak.
Soul Power Tang San tidak berhenti, langsung menerjang meridian berikutnya. Proses penetrasi, pengatasian, dan pelancaran terus berulang. Soul Power dalam tubuh Tang Hao perlahan teraktivasi. Meski tidak ikut bersirkulasi, Soul Power mendidihnya semakin padat dan besar seiring dibukanya meridian-meridian. Energi Darah dalam tubuhnya juga mengalir lebih lancar mengikuti aliran Soul Power Tang San. Setiap serangan menyakitkan itu selalu diikuti kenikmatan tak terduga yang belum pernah dialami Tang Hao.
Apa yang sedang dilakukan putranya ini? Tang Hao tak tahu. Ia juga tak bisa melihat punggungnya dimana tubuh Tang San basah kuyup seperti direndam dalam pengukus, baju telah tembus oleh keringat.
Dengan Kekuatan internal Xuantian Gong-nya, Tang San sedang membantu ayahnya membuka Delapan Meridian Ajaib. Cara ini tak diragukan lagi merupakan metode terbaik untuk memulihkan Soul Power Tang Hao.
Dunia ini, manusia tidak berbeda dengan dunia sebelumnya Tang San, hanya metode pelatihan yang berbeda. Tang Hao pernah memiliki kekuatan terkuat di dunia ini, tapi Delapan Meridian Ajaib-nya hanya lebih lebar dan tangguh dibanding orang biasa, namun belum terbuka sepenuhnya.
Tang San tidak menemui hambatan berarti saat membuka meridian, mengingat meridian Tang Hao yang sangat tangguh mampu menanggung serangan kekuatan internal Xuantian Gong-nya.
Akhirnya, Meridian Ren dan Du terakhir terbuka tirai di bawah upaya breakthrough intens Tang San. Tang Hao tiba-tiba merasakan sensasi menembus menyebar ke seluruh tubuhnya. Soul Power raksasa yang dipendam dalam tubuhnya lepas kendali, deras mengalir keluar. Hampir seketika, Soul Power Tang San terdesak keluar, berputar gila-gilaan mengikuti metode pelatihan aslinya. Setiap siklus, Soul Power meningkat signifikan, mengisi penuh dan membawa Tang Hao kembali menuju puncak intensitas.
Tang San perlahan membuka mata. Ekspresi wajahnya kini sangat pucat, sudut mulutnya mengalirkan urat darah merah - bekas serangan balik Soul Power Tang Hao yang meledak dari dalam tubuh saat Delapan Meridian Ajaib-nya terbuka sempurna.
Namun, saat ini perasaan Tang San dipenuhi sukacita. Alasan Soul Power ayahnya bisa memantul keluar dari Soul Power-nya adalah bukti bahwa Soul Power ayah telah melampaui level 92 yang dimilikinya sekarang. Setidaknya sudah pulih ke tingkatan Tuan Bergelar. Fakta membuktikan bahwa metode Tang San membantu ayah membuka meridian sepenuhnya benar.
Saat ini, tubuh Tang Hao telah diselimuti lapisan cahaya hitam yang intens. Soul Power yang otoriter memancarkan aura menggetarkan yang penuh kekuatan. Dari belakang, sosoknya terlihat begitu perkasa - inilah wujud yang pantas dimiliki Haotian Dou Luo!
Dengan lega, Tang San menutup mata dan mulai memulihkan Soul Power-nya. Meski konsumsi energinya besar saat membersihkan meridian ayah dan terluka akibat Membalik menyerang dari Soul Power, dengan kesehatan fisiknya yang tangguh ini bukan masalah. Hanya perlu latihan singkat, semuanya akan kembali ke puncak intensitas.
Ketika Tang Hao sadar dari meditasinya, dia menoleh dan mendapati putranya sudah tidak ada di posisi belakang. Dengan gerakan cepat, dia berdiri sambil mengangkat tangan kanannya yang masih putih kemerahan dan tangan kiri sawo matang. Sensasi kekuatan yang memenuhi tubuhnya membuat mata pria tegar ini berkaca-kaca.
"Saat ia memutuskan untuk memotong anggota tubuhnya dulu, hatinya sudah layu dan memutuskan untuk mengasingkan diri di pedalaman gunung. Mana pernah terbayang, suatu hari ia bisa kembali ke puncak intensitas. Ambisi dan cita-cita masa lalu, seolah dalam sekejap ini menyatu kembali dengan pulihnya kekuatannya."
"Aku kembali, Kuil Wuhun. Aku Tang Hao telah kembali."
Saat mendorong pintu terbuka, sinar matahari menyirami seluruh tubuhnya. Cahaya menyilaukan itu sama sekali tak mempengaruhi penglihatan Tang Hao. Sekejap matanya langsung menatap A Yin yang menunggu di luar pintu.
Meski Tang Hao membuka pintu secara tiba-tiba, saat A Yin melihat suaminya yang sudah utuh lagi anggota tubuhnya, air matanya langsung membanjir. Ia langsung terjatuh ke dada suaminya.
Membelai rambut panjang sang istri, senyum tipis mengembang di wajah Tang Hao. Seluruh tubuhnya terlihat lebih muda puluhan tahun. Meski kulitnya masih dilapisi kotoran yang keluar dari pori-pori, penampilannya seperti pria berusia 30-an, sama sekali tak seperti sosok renta sebelumnya.
"A Yin, jangan menangis. Di mana Xiao San?"
A Yin mengangkat kepala, matanya berkaca-kaca menatap Tang Hao. "Kau berlatih tiga hari. Dua hari lalu, Xiao San sudah membawa Xiao Wu kembali ke Kota Tian Dou. Meski masih muda, bahu anak itu sudah memikul begitu banyak beban."
Tang Hao mengangguk diam-diam, \"Benar-benar tak kusangka, putraku memberiku kesempatan hidup baru. Dulu karena aku tak mampu lagi, kusarankan terlalu banyak tekanan di pundaknya. Tapi sekarang aku telah pulih, telah kembali. Siapa pun yang berani mengancam putraku, akan kuhancurkan menjadi abu.\"
A Yin gemetar berkata, \"Hao, kau benar-benar sembuh total.\"
Tang Hao menatap sinar matahari dengan percaya diri, \"Meski tak tahu apa yang Xiao San lakukan untukku, kekuatanku tak hanya pulih tapi bahkan melampaui masa lalu. Setelah kau berkorban untukku dulu, Soul Power-ku mencapai level 92. Meski kemudian terluka parah, level itu terus naik hingga level 95. Kini aku telah mengatasi bottleneck level 96, dan potensi tubuhku sepenuhnya terbuka. Seolah semua kekuatan yang terpendam bertahun-tahun ini tumpah keluar, dalam waktu dekat pasti akan meningkat lagi. Ayo kita temui Kakak. Sudah saatnya Sekte Haotian turun gunung.\"
Kota Tian Dou. Tang Men.
Dibanding lima tahun lalu, tempat ini tampak tak banyak berubah. Di depan pintu hanya dua murid Tang Men bertubuh tegap dengan tatapan tajam berjaga. Tapi semangat, energi, dan mental mereka sangat berapi-api. Pandangan mereka menyapu orang yang lalu lalang, sesekali memancarkan kilatan tajam. Kekuatan terinternalisasi itu bagai bahan peledak yang siap meledak kapan saja.
Pada saat ini, pandangan kedua murid Tang Men yang bertugas menjaga gerbang tiba-tiba membeku. Dalam pandangan mereka muncul dua sosok. Dua orang yang seluruh tubuhnya diselubungi jubah hitam panjang, salah satunya memegang benda panjang terbungkus kain hitam yang jelas merupakan senjata.
"Berhenti! Ini wilayah penting Tang Men, dilarang mendekat." Seorang murid Tang Men melangkah dua langkah ke depan menghalangi dua orang berbaju hitam yang mendekati gerbang. Sorot matanya jelas menunjukkan kewaspadaan.
Sosok berbaju hitam yang memegang bungkusan panjang itu menyingkap jubah di kepalanya, memperlihatkan rambut panjang biru jernih dan wajah tampan. Matanya yang biru air bagai samudra dalam membuat murid penjaga gerbang tertegun. Kewaspadaan awalnya langsung mencair di bawah tatapan itu, bahkan tidak muncul sedikitpun dorongan untuk melawan.
Kedua sosok berbaju hitam ini adalah Tang San dan Xiao Wu. Setelah membantu pemulihan kesehatan ayahnya, Tang San membawa Xiao Wu meninggalkan Sekte Haotian menuju Kota Tian Dou. Karena penampilan mereka yang terlalu mencolok, mereka mengenakan jubah besar untuk menghindari perhatian. Tujuan pertama mereka kembali secara alami adalah Tang Men yang dibangun Tang San sendiri. Tempat ini merupakan fondasi utamanya.
“Apakah Tetua Tai Tan, Ketua Tangkuat ada di sini? Tolong sampaikan laporan, katakan Tang San telah kembali.” Meski yang dihadapinya hanyalah murid penjaga pintu, Tang San tetap bersikap sopan. Seiring peningkatan kekuatannya, kecuali dalam situasi darurat dimana dia perlu mengubah emosi, secara umum sikapnya menjadi lebih terkendali dibanding sebelumnya. Dari penampilan luar, tak seorang pun bisa menebak kekuatan dahsyat yang dimilikinya.
Kedua murid penjaga pintu ini jelas bergabung dengan Tang Men dalam 5 tahun terakhir saat Tang San pergi, sehingga mereka tidak mengenalinya. Tapi bukan berarti mereka belum pernah mendengar nama Tang San. Ini adalah nama sang Pemimpin Sekte Tang Men!
“Anda... Anda ini Tang San?” tanya murid yang menghalanginya sambil mencoba menguji.
Tang San tertawa getir, “Apa? Pernah ada yang meniru-niru aku?”
Kedua murid penjaga pintu saling pandang. Yang tadi berbicara berkata hati-hati, “Tolong tunggu sebentar, saya akan segera melapor ke atas.” Begitu berkata, dia berbalik dan berlari cepat ke dalam sekte.
Tang San mengangguk puas. Melihat detail kecil ini, terlihat para ketua divisi telah melatih murid-murid sekte dengan cukup baik.
Tidak lama kemudian, suara langkah kaki sudah terdengar dari dalam sekte. Tapi yang mengejutkan Tang San, hanya satu orang yang menyambut keluar. Ayah Tai Long, Tai Nuo - putra Ketua Tangkuat Tai Tan.
Begitu melihat Tang San, Tai Nuo segera melangkah maju beberapa langkah dan berkata dengan hormat, "Tai Nuo dengan khidmat menyambut kepulangan Pemimpin Sekte ke sekte." Penjaga gerbang yang pergi memberi kabar juga kembali bersamanya. Begitu mengetahui Tang San memang Pemimpin Sekte mereka, kedua penjaga segera bersujud menyembah dengan bersimpuh satu lutut.
Tang San terkikik, "Paman Tai Nuo, tak perlu berlebihan. Kenapa hanya Anda sendiri? Apakah para ketua sedang sibuk?" Bagaimanapun juga dia adalah Pemimpin Sekte Tang Men yang terhormat. Sungguh aneh tak ada satu pun ketua yang menyambut kepulangannya.
Tai Nuo menjawab, "Jangan marah, Pemimpin. Saat ini yang memimpin sect ini hanya saya sendiri. Yang lain sudah pergi ke front bersama pasukan."
"Ke front?" Tang San terkejut, bahkan tak sempat masuk ke gerbang sekte. Dengan panik dia bertanya, "Apa yang terjadi? Apakah kita sudah berperang melawan Kekaisaran Wuhun?"
Tai Nuo menjelaskan, "Sepuluh hari lalu, Kaisar Xue Beng dari Kekaisaran Tian Dou memimpin langsung ekspedisi militer. Beliau membawa satu juta pasukan dan 6.000 Ahli Jiwa kerajaan ke front. Para ahli dari Tang Men, Sekte Qibao Glazed, dan Akademi Shrek juga ikut. Ayah menyuruh saya menyampaikan, jika Anda kembali, segera bergabung di front untuk mendukung."
Mendengar perkataan Tai Nuo, berbagai dorongan muncul dalam benak Tang San. Pikirannya bekerja cepat dan dia sudah memahami garis besar kejadian. Jelas, dua kerajaan besar, Tian Dou dan Xing Luo, seharusnya juga telah menyadari situasi Kekaisaran Wuhun saat ini. Tentu mereka tak akan menunggu Kekaisaran Wuhun menyelesaikan penyesuaian internal untuk menyerang mereka. Mereka berbalik mengambil alih posisi tuan rumah dengan menyatakan perang terlebih dahulu. Taktik ini jelas sangat brilian, bisa mengacaukan penyusunan strategi Kekaisaran Wuhun sekaligus merebut inisiatif serangan pertama. Tak perlu ditanya, Kerajaan Xing Luo di sisi lain Kekaisaran Wuhun pasti juga sudah bergerak.
"Pemimpin Sekte, mari kita berbincang di dalam." Tai Nuo menyingkir dari posisi pintu utama.
Tang San menggelengkan kepala, "Tidak perlu, Paman Tai Nuo. Serahkan urusan sekte padamu. Waktu mendesak, aku harus segera ke garis depan. Situasi di sana pasti akan jelas. Kapan Xue Beng naik tahta? Apakah Kota Tian Dou menyisakan Ahli Jiwa untuk pertahanan?"
