“Yang Mulia Xue Beng naik takhta tiga tahun lalu setelah Kaisar Xue Ye wafat karena sakit. Selama beberapa tahun ini beliau terus bekerja keras dan memerintah dengan bijaksana, serta sangat memperhatikan Tang Men kami. Sekte saat ini memiliki total 2.300 murid. Selain murid asli dari Empat Klan kami, sisanya adalah murid elit yang dicetak oleh Akademi Shrek dan telah melalui penyaringan Master. Dengan dukungan kerajaan, kami telah memproduksi senjata rahasia dalam jumlah besar terutama Zhuge Shennu, untuk mempersenjatai pasukan elit sepuluh ribu orang Kekaisaran Tian Dou. Yang Mulia Xue Beng secara pribadi menamai pasukan ini Pasukan Keluarga Tang. Untuk ekspedisi kali ini, Kakek menjabat sebagai komandan sementara, menunggu Anda secara resmi mengambil alih posisi ini.”
Tai Nuo merangkum situasi yang paling mendesak untuk Tang San dengan singkat. Mendengar penjelasannya, Tang San mengangguk, "Ternyata upaya Xue Beng bertahun-tahun menahan diri tidak sia-sia. Beliau benar-benar memahami filosofi 'jangan ragu mempekerjakan orang yang dipercaya, dan jangan mempekerjakan orang yang diragukan'. Bagus. Begini, Paman Tai Nuo, saya akan menulis surat. Segera kirimkan seorang murid dari Aula Kecepatan ke desa tempat Sekte Haotian berada. Meskipun ibu kota dijaga oleh seribu Ahli Jiwa, tetap masih terlalu lemah. Begitu pasukan kita unggul di garis depan, Kekaisaran Wuhun mungkin mengirim pasukan elit Ahli Jiwa untuk membuat keributan di ibu kota. Keberadaan Sekte Haotian di ibu kota akan menjamin keamanan."
"Pemimpin Sekte, Sekte Haotian..." Tai Nuo mengulangi tiga kata itu, biji matanya menyempit dengan jelas.
Tang San berkata dengan suara berat: "Tang Men adalah Tang Men, Sekte Haotian adalah Sekte Haotian. Keduanya tidak akan pernah disamakan. Sekarang musuh bersama kita adalah Kekaisaran Wuhun. Ini bukan saatnya membahas dendam masa lalu. Sekte Haotian telah memutuskan untuk turun gunung, biarkan mereka menjaga ibu kota. Ini akan menghilangkan kekhawatiran kita sekaligus menghindari kejanggalan jika Sekte Haotian bertemu dengan para ketua aula."
"Baik." Tai Nuo menjawab dengan hormat. Meski penampilan Tang San tak banyak berubah - hanya terlihat lebih tenang - namun matanya kini memancarkan kewibawaan yang tak terucapkan. Setiap ucapannya sarat dengan keyakinan, gerak-geriknya tidak hanya anggun tapi juga menunjukkan kharisma pemimpin yang khas. Bahkan Ning Fengzhi, Pemimpin Sekte Qibao Glazed yang pernah ia temui, sepertinya tidak memiliki kualitas seperti Tang San.
Tai Nuo tentu tidak tahu bahwa karakteristik ini sebagian besar berasal dari transformasi yang dialami Tang San melalui Kilauan Dewa Laut. Sebagai yang terpilih oleh Dewa Laut, mana mungkin ia sama dengan orang biasa?
Segera, Tang San menulis surat di depan gerbang Tang Men dan memberikannya kepada Tai Nuo. Dengan kecepatan murid Aula Kecepatan, pesan ini akan sampai ke Sekte Haotian dalam waktu kurang dari setengah hari. Tidak akan ada penundaan sama sekali.
Pada saat yang sama, dia menulis surat terpisah yang juga diberikan kepada Tai Nuo dengan pesan untuk mengantarkannya ke Yuexuan. Dengan rekomendasi Bibi dan surat ini, masuknya Sekte Haotian ke keluarga kekaisaran tidak akan menjadi masalah. Bagaimanapun, dulu dia sepertinya pernah menerima gelar tinggi seperti Guru Agung Putra Mahkota, jadi seharusnya masih memiliki hak suara. Saat ini Kekaisaran Tian Dou sangat membutuhkan elit ahli jiwa, pasti tidak akan menolak.
"Xiao Wu, harus merepotkanmu, kita harus terus bergegas. Tentang pernikahan kita juga..." Tang San menatap lembut ke arah Xiao Wu, matanya dipenuhi rasa bersalah.
Xiao Wu tersenyum manis sambil menggenggam tangan besar Tang San, "Ngomong apa itu? Kita sudah melewati begitu banyak badai, masih memusingkan sedikit penantian ini? Urusan besar lebih penting. Kuil Wuhun juga pembunuh ibuku, menghancurkan mereka selalu menjadi keinginanku. Ayo kita pergi."
Tang San dan Xiao Wu berpamitan pada Tai Nuo, lalu cepat-cepat meninggalkan Kota Tian Dou. Barulah Tang San memeluk Xiao Wu dan terbang ke arah selatan. Menurut perhitungannya, meski pasukan telah berangkat sepuluh hari yang lalu, dengan kecepatan mereka seharusnya bisa menyusul sebelum pasukan sampai di garis depan. Tidak perlu ditanya, Lima Iblis Shrek pasti ada dalam formasi pasukan. Hanya saja tidak menyangka perang melawan Kekaisaran Wuhun akan terjadi secepat ini. Meski hatinya belum sepenuhnya siap, Tang San sangat bersemangat untuk pertempuran ini.
Lima tahun telah berlalu, Tang San sangat ingin mengetahui sejauh apa perkembangan Tang Men yang dia dirikan sendiri. 2.300 ahli jiwa mungkin terdengar banyak, tetapi masih terlalu kecil dibandingkan lebih dari 50.000 ahli jiwa Kuil Wuhun. Kunci kemenangan melawan Kekaisaran Wuhun mungkin terletak pada Pasukan Tang yang diresmikan Xue Beng. Senjata tersembunyi Tang Men akan debut pertama kalinya di panggung sejarah. Tidak diragukan lagi, pertempuran ini akan memobilisasi seluruh kekuatan dua kerajaan besar Tian Dou dan Xing Luo. Ini mungkin pertempuran terakhir melawan Kekaisaran Wuhun. Jika kalah, kedua kerajaan akan kehilangan pasukan elit mereka dan hanya masalah waktu sebelum dihancurkan. Jika berhasil melemahkan Kekaisaran Wuhun secara signifikan selagi mereka belum sepenuhnya berdiri, masa depan akan lebih cerah.
……
Ibu kota Kekaisaran Wuhun, Kota Kuil Wuhun, Kuil Paus.
"Apa? Satu regu Jihui dihancurkan? Lebih dari 500 Ahli Jiwa hilang di lima kota?" Baru saja kembali, Bibi Dong langsung mendengar kabar yang membuatnya murka. Memandangi Hu Liena yang berdiri di hadapannya dengan wajah penuh penyesalan, jubahnya berkibar tanpa angin. Seandainya orang lain yang berdiri di sini, dengan temperamennya, mungkin sudah dibunuh. Tapi Hu Liena berbeda. Di hati Bibi Dong, dia bukan hanya murid kesayangannya, tapi lebih seperti putri kandungnya. Meskipun memiliki putri kandung Qian Renxue, sebenarnya posisi Hu Liena di hatinya lebih tinggi. Terlalu banyak curahan perhatian yang diberikan pada Hu Liena.
Kabar buruk datang bertubi-tubi. Sebelum tiba di depan Kuil Paus, Bibi Dong telah mengetahui dua kerajaan besar melakukan operasi militer besar-besaran yang mengarah ke Kekaisaran Wuhun. Pasukan besar menjepit dari dua arah.
"Bagus, sangat bagus. Tampaknya Tian Dou dan Xing Luo sudah mempersiapkan diri. Ingin menyerangku saat belum stabil. Baiklah! Aku ingin lihat dengan apa kalian melawan legiun Ahli Jiwaku. Na Na, sampaikan perintahku: Kumpulkan semua Pemimpin Sekte Tujuh, semua Ahli Jiwa yang telah diangkat kerajaan setingkat uskup ke atas untuk rapat. Jika mereka ingin menyatukan semua upaya dalam satu serangan, aku akan penuhi keinginan mereka."
"Baik, Guru." Di seluruh Kekaisaran Wuhun, hanya Hu Liena yang tidak memanggil Bibi Dong dengan sebutan "Yang Mulia Kaisar".
Melihat sang Guru tidak menyalahkannya, Hu Liena diam-diam lega di hati. Dia sangat tahu kebaikan Guru padanya, namun justru semakin demikian, hatinya semakin tersiksa. Di kedalaman jiwanya, bayangan pria lain yang statusnya tak kalah dari Guru terus berkeliaran, seolah tercap dalam jiwanya, tak bisa dilemparkan meski berusaha.
Menyaksikan kedua pihak akan berperang, Tang San, akankah kau lolos ke medan perang? Jika kita bertemu di sana, bagaimana harus ku bersikap? Mengapa dua orang terpenting dalam hidupku harus saling berperang?
Saat hendak keluar untuk menyampaikan perintah, Hu Liena dihentikan oleh Bibi Dong, "Xie Yue, kau dan Yan yang perintah. Na Na, tetap di sini. Aku ada pesan untukmu."
"Baik, Yang Mulia Kaisar." Xie Yue dan Yan saling pandang, keduanya menunjukkan kekecewaan. Mereka paham, di hati Bibi Dong, posisi mereka takkan pernah menyamai Hu Liena sang Putri Suci.
Ruangan hanya tersisa Bibi Dong dan Hu Liena. Garis dingin di wajah Bibi Dong berangsur lembut, dia menunjuk kursi di sampingnya untuk Hu Liena duduk.
"Guru, aku telah mengecewakanmu," ucap Hu Liena dengan kepala tertunduk.
Bibi Dong menghela napas, "Tidak apa, kematian ratusan Ahli Jiwa tidak akan merusak struktur dasar kita. Ini pasti rencana terselubung Kekaisaran Tian Dou untuk meruntuhkan semangat pasukan kita. Tapi tak semudah itu, perang ini pasti akan pecah cepat atau lambat. Meski posisi kita belum sepenuhnya stabil, kekuatan Ahli Jiwa yang sesungguhnya di medan perang—yang jauh melampaui dua kerajaan besar—masih berada di genggaman kita. Selama komando tepat dan dimanfaatkan secara optimal di medan tempur, Tian Dou dan Xing Luo takkan bisa berbuat onar. Setiap orang pernah mengalami kekalahan, jangan biarkan satu kegagalan menggerogoti keyakinanmu. Ngomong-ngomong, kali ini aku juga kecolongan."
"Ah? Guru, Anda..." Hu Liena menatap Bibi Dong dengan ekspresi terkejut.
Bibi Dong berkata dengan geram, "Awalnya aku hampir berhasil. Titan Giant Ape dan Tianqing Niu Mang sudah nyaris tak bernyawa. Tiba-tiba muncul seseorang berjubah besar membawa senjata trisula aneh yang menggagalkan rencanaku. Jika tebakanku benar, dia pasti Tang San yang telah hilang selama lebih dari lima tahun itu."
"Apa?!" Tubuh Hu Liena limbung, hampir terjatuh dari kursi. Bibir merahnya gemetar tak terkendali.
……
Tiga hari kemudian.
Dari kejauhan, Tang San dan Xiao Wu menyaksikan lautan pasukan yang menutupi cakrawala. Meski dilihat dari pandangan udara, pemandangan mengagumkan dari satu juta tentara itu membuat mereka terpaku.
Pasukan yang dipenuhi kerumunan manusia, tak terbatas dan tak berujung, bendera berkibar, tertib dan teratur. Dengan satuan sepuluh ribu orang, bergerak maju di dataran luas bagaikan aliran baja yang deras.
Pasukan kavaleri berat yang tertutup baju zirah tebal bersama kuda-kuda mereka berada di depan pasukan utama. Di kedua sisi adalah legiun infantri berat yang seluruhnya terdiri dari prajurit perkasa. Bagian tengah diisi oleh pasukan infantri terbanyak. Setidaknya enam resimen kavaleri ringan berlarian pulang-pergi di perimeter luar pasukan, bertugas mengintai, menyergap, dan melindungi pusat. Dengan gagah perkasa mereka bergerak maju.
Di belakang pasukan utama adalah unit logistik pangan dan pakan yang masif. Seperti pepatah "pasukan belum bergerak, logistik harus lebih dulu". Jumlah unit suplai logistik ini saja sudah melebihi lima ratus ribu. Tanpa henti mereka mengangkut material logistik. Belum termasuk pasukan logistik yang tidak menyertai pasukan utama. Dengan perkiraan sederhana, Tang San menyadari: kali ini Kekaisaran Tian Dou telah mengerahkan tentara reguler, suplai logistik, dan pasukan cadangan dengan total mungkin melebihi dua juta personel—sungguh mengerahkan seluruh kekuatan nasional.
Sekaligus ini adalah jumlah maksimum pasukan yang mampu ditopang oleh seluruh kerajaan. Akumulasi kekuatan bertahun-tahun, daya negara kerajaan terpampang nyata saat ini. Perlu diketahui, dua juta tentara mengkonsumsi pangan dan pakan dalam jumlah astronomi tiap hari. Untuk mempersenjatai pasukan sebesar ini, kekuatan Kekaisaran Tian Dou bisa dibayangkan. Pantas disebut kekaisaran besar yang telah berdiri kokoh di benua selama bertahun-tahun.
Dari kondisi pasukan Kekaisaran Tian Dou saat ini, kita juga bisa membayangkan situasi di Kekaisaran Xing Luo. Dari segi jumlah Ahli Jiwa, Kekaisaran Xing Luo mungkin lebih lemah dibanding Tian Dou. Namun pasukan militer mereka jelas lebih unggul. Xing Luo mengelola negara dengan kebijakan besi dan darah, seperti terlihat dari pengalaman Dai Mubai dan Zhu Zhuqing. Bagaimana mungkin pasukan negara seperti ini buruk? Meski Ahli Jiwa kuat, mereka yang belum mencapai tingkatan Roh Suci masih memiliki batasan stamina dan Soul Power. Ketika berhadapan dengan pasukan besar, jika jumlah tentara mencapai proporsi tertentu, bahkan Ahli Jiwa sekalipun tidak akan berani menghadapi aliran baja ini. Jelas, Tian Dou dan Xing Luo berusaha menutupi kesenjangan jumlah Ahli Jiwa dengan Kekaisaran Wuhun melalui kekuatan nasional.
Benua Douluo sudah lama tidak mengalami perang besar, apalagi pengalaman melawan pasukan Ahli Jiwa ala Kekaisaran Wuhun. Hasil pertempuran ini masih misterius, tapi waktu yang dipilih dua kerajaan besar ini jelas merupakan momen terbaik.
Saat Tang San tengah merenung, tiba-tiba kekuatan spiritualnya bergerak sedikit. Matanya menoleh ke satu arah. Dalam sekejap mata, siluet samar-samar dengan sayap ganda yang bergetar halus telah muncul di pandangannya, langsung mengunci keberadaan Tang San dan Xiao Wu. Suara lengkingan tajam menggema ke angkasa.
Melihat sosok ini serta reaksinya, Tang San tak bisa menahan senyum getir. "Apa ini bisa disebut mengangkat batu untuk menginjak kakiku sendiri? Murid pengintai Aula Kecepatan Tang Men kami belum sempat menunjukkan peran di medan perang, malah sudah lebih dulu menangkap Pemimpin Sekte mereka sendiri."
Xiao Wu tidak bisa menahan tawa "Chi". "Justru ini membuktikan murid-murid Tang Men benar-benar pasukan elit!"
Selain murid Aula Kecepatan dengan Hunwu walet ekor runcing, mana mungkin ada Ahli Jiwa pengintaian udara dengan kecepatan setinggi ini dan reaksi secepat kilat? Murid Aula Kecepatan itu sengaja tidak mendekat, hanya berputar-putar dalam jarak 300 meter dari Tang San dan Xiao Wu. Jarak ini umumnya berada di luar jangkauan skill Ahli Jiwa. Dia jelas sangat yakin dengan kecepatannya sendiri, sama sekali tidak takut akan dibunuh oleh Tang San dan Xiao Wu.
Hanya dalam hitungan napas, dari pasukan besar Kekaisaran Tian Dou tiba-tiba puluhan sosok terbang mendekat ke arah sini. Semuanya adalah Ahli Jiwa bertipe terbang. Setelah mengudara, mereka segera membentuk formasi setengah lingkaran yang secara samar mulai mengepung posisi Tang San dan Xiao Wu. Bukan hanya kerja sama tim yang sempurna, tetapi juga sama sekali tidak ada suara berlebihan, susunan pasukan sangat rapi.
Melihat tugasnya telah selesai, murid Aula Kecepatan itu tiba-tiba mempercepat laju dan terbang menjauh ke kejauhan. Dari awal hingga akhir, tak sepatah kata pun terucap.
Segera, Tang San dan Xiao Wu dikepung oleh puluhan Soul Master penerbangan. Cincin Jiwa berkilauan muncul di tubuh para ahli ini, masing-masing bersemangat. Yang terlemah adalah Roh Zong berkeping empat, sementara yang terkuat telah memiliki kekuatan 6 cincin Spirit.
"Menyerahlah!" Puluhan Soul Master penerbangan berteriak serempak. Suara mereka kompak bagai satu orang, disertai semangat yang langsung melambung, menekan Tang San dan Xiao Wu di bagian tengah.
Xiao Wu tidak bisa menahan tawa "Chi", "Kalian bahkan tidak bertanya siapa kami, langsung menyuruh kami menyerah?"
Roh Di level 60 ke atas itu bertanya dengan suara berat, "Siapapun kalian, sebagai Soul Master yang mengintai pasukan kami, harus ditangkap dulu. Ikut kami turun!" Ketenangan Xiao Wu membuatnya gelisah. Meski jumlah mereka banyak, jika menghadapi ahli sejati tetap tak cukup. Roh Di ini sudah bersiap meminta bantuan kapan saja. Tapi dia takkan mundur - dengan satu juta pasukan dan 6.000 Soul Master di bawahnya, mustahil dua orang ini berani berbuat sesuatu.
Tang San mengangkat jubah besarnya, tersenyum lembut, "Aku Pemimpin Sekte Tang Men, Tang San. Datang khusus untuk bergabung dengan pasukan. Tolong antar kami menemui Master atau anggota Tang Man mana saja."
“Apakah kamu Pemimpin Sekte Tang Men?” Roh Di yang berusia di atas lima puluh tahun itu menatap Tang San dengan pandangan penuh ketidakpercayaan, “Murid Tang Men lebih dari dua ribu, mungkinkah pemimpin sekte semuda kamu? Meski ini bohong, setidaknya buatlah yang masuk akal. Hentikan omong kosong, serahkan diri sekarang juga. Jika tidak, jangan salahkan kami.”
Tang San menggelengkan kepala sambil menghela napas. Dia tidak ingin membuang waktu lebih lama di sini. Cahaya di matanya tiba-tiba menjadi murni, aura cahaya biru yang lebih pekat dari langit dalam sekejap menyelubungi semua Ahli Jiwa di sekitarnya. Para Soul Master penerbangan langsung merasakan tubuh mereka kaku, kehilangan kendali atas diri sendiri. Jangankan menggunakan Kemampuan Spirit, bahkan berbicara pun tak bisa.
Setelah dengan mudah melumpuhkan para Ahli Jiwa itu, Tang San mengeluarkan deruan panjang. Gelombang suara yang bergulung-gulung menerjang langit, deruan yang dalam dan jernih itu menyebar jauh bak pasukan tak terbatas di darat. Deruan tunggal ini ternyata mampu menjangkau seluruh sudut paling pinggir dari pasukan besar berjumlah jutaan di bawah. Suaranya sama sekali tak melemah, malah semakin meninggi.
Gelombang suara yang bergemuruh itu bagaikan ombak menghantam tepi pantai, mengguncang pasukan jutaan tentara di bawah.
Chi! Tang San tiba-tiba merasakan seluruh Soul Power-nya mendidih. Deruannya langsung bertambah dalam. Dengan perasaan girang dia menyadari, Soul Power-nya yang sudah lama berada di ambang batas akhirnya mengalami breakthrough lagi – mencapai level 93.
Sejak menyerap cincin jiwa 50.000 tahun itu, Soul Power Tang San sudah mencapai puncak level 92 mendekati level 93, hanya saja belum melakukan breakthrough. Namun baru-baru ini dia menantang Lima Tetua Sekte Haotian di bawah tekanan besar dengan mengeluarkan seluruh kekuatannya, lalu hampir overdosis tenaga membantu ayahnya membuka Delapan Meridian Ajaib. Dua pengalaman ini jelas memberikan manfaat besar dalam upaya breakthrough bottleneck level 93-nya.
Karena kecepatan peningkatan Soul Power yang terlalu cepat dalam beberapa tahun terakhir, metode pelatihan Tang San setelah meninggalkan Pulau Dewa Laut lebih bersifat konservatif dengan memperkokoh pencapaiannya, sehingga tidak agresif mengejar level 93. Justru melalui teriakan panjang ini, energi dalam tubuhnya mengalir lancar dan menyelesaikan proses peningkatan.
Tiba-tiba, beberapa teriakan panjang bergema dari pasukan. Salah satu yang paling nyaring dipenuhi ketajaman luar biasa seolah ingin membelah teriakan Tang San. Seberkas qi pedang biru raksasa yang seperti menyambungkan langit dan bumi melesat ke angkasa, disertai teriakan jernih yang menggelegar, langsung menuju Tang San.
Tang San tertawa lebar, pergelangan tangannya bergerak cepat. Kain penutup pada trisula Dewa Laut langsung terkoyak menjadi serpihan-serpihan seperti kupu-kupu yang beterbangan. Dengan gerakan tangan, ia melemparkan para Ahli Jiwa yang tergetar oleh kekuatan spiritualnya ke belakang. Trisula panjangnya diayunkan, kilauan hitam legam bertabrakan langsung dengan qi pedang biru raksasa itu.
Boom! Dentuman logam bergema keras. Trisula Dewa Laut mengeluarkan teriakan naga. Bilah utamanya gemetar ringan, aliran cahaya keemasan seperti riak air mengalir ke bawah. Tanpa suntikan Kilauan Dewa Laut dari Tang San, trisula itu secara mandiri berubah menjadi keemasan. Tang San bahkan merasakan dorongan kuat dari trisula emas di tangannya yang ingin terlepas.
Dengan berat 108.000 jin-nya yang luar biasa saja bisa terguncang, membuktikan betapa mengerikannya qi pedang kolosal itu. Bahkan tubuh asli trisula Dewa Laut sendiri tersulut semangat kompetitif.
Kilauan biru muncul kembali, namun kali ini bukan bayangan pedang raksasa, melainkan sosok nyata yang melesat bersama cahaya biru ke tengah hampa. Seperti meteor yang mengejar bulan, ia meluncur deras ke arah Tang San.
Tang San mengarahkan trisula Dewa Laut di tangannya, menghadapi kilauan biru jernih itu. Dengan gerakan memutar senjata panjangnya, lingkaran cahaya keemasan segera terpancar. Sinar Dewa Laut menyuntik ke Hati Dewa Laut melalui cap di dahinya. Tiba-tiba, trisula emas itu memancarkan cahaya keemasan yang menyilaukan. Serangan kilauan biru yang kuat itu akhirnya dinetralkan dalam lingkaran emas, sementara sosok terbang yang menyatu dengan pedang terhalang 10 meter dari tubuh Tang San.
Tang San melindungi dadanya dengan trisula Dewa Laut sambil terkekeh, "Sesepuh, berikan kelonggaran. Aku hampir tak bisa bertahan."
Sosok itu kini terlihat jelas: postur tinggi, lengan tunggal, memegang pedang panjang berwarna biru jernih seperti diukir dari kristal. Yang paling unik adalah sembilan bintang di bilah pedang itu - kuning, kuning, ungu, ungu, hitam, hitam, hitam, hitam, hitam.
Serangan tiba-tiba yang memaksa Tang San menggunakan teknik pertahanan "Gelombang Tak Tentu" dari Tiga Belas Trisula Emas ini tak lain adalah tetua Sekte Qibao Glazed, pemilik Soul Power mengerikan level 97, dijuluki Hunwu Serangan Terkuat - Pedang Douluo Chen Xin! Pedang misterius di tangannya adalah Hunwu-nya, Tujuh Pembunuh Raksasa. Dengan mencapai level 97, ia telah menguasai kemampuan mengendalikan pedang terbang untuk menyerang dari udara.
Pedang Douluo melihat Tang San juga terkejut bukan main. Teriakan panjang Tang San tadi membuat seluruh pasukan gempar, terutama para Ahli Jiwa yang merasakan tekanan aura yang mengerikan itu. Bahkan ahli sekaliber Pedang Douluo Chen Xin pun menyadari kekuatan spiritualnya sepenuhnya tertekan. Apa artinya ini? Apakah Penyembah Agung dari Kekaisaran Wuhun yang datang?
Karena itu, Pedang Douluo langsung bertindak tanpa ragu-ragu. Saat masih di tanah, dia sudah mengunci Tang San di udara dan meluncurkan serangan. Tujuannya mencegah Tang San melakukan serangan area ke pasukan. Perlu diketahui, jika benar ada Tuan Bergelar level 99 di sini, efek serangan luasnya pasti bisa menghancurkan langit dan bumi. Perang belum dimulai, pasukan Kekaisaran Tian Dou tidak akan sanggup menanggung kerugian seperti ini.
Namun saat Chen Xin melihat wajah Tang San, kewaspadaan dan tekanan di hatinya langsung lenyap, digantikan keterkejutan luar biasa. Tak disangka, yang dengan mudah menetralisir dua serangan penuh kekuatannya justru adalah Tang San.
Tentu saja, Tang San juga mengalami kesulitan besar menetralisir serangan Chen Xin. Utamanya mengandalkan trisula Dewa Laut. Sebagai Senjata Dewa sejati, trisula ini secara alami menekan Tool Martial Soul. Senjata tumpul seperti Haotian Hammer masih lebih baik, tapi senjata tajam seperti Tujuh Pembunuh Raksasa justru sangat tertekan.
Setelah beberapa hari mempelajari, Tang San semakin mahir menggunakan trisula Dewa Laut. Sebelumnya, dia menyembunyikan aura diri dan Xiao Wu sepenuhnya di balik trisula Dewa Laut, mengandalkan senjata dewa seberat 108.000 jin untuk menahan serangan Sword Douluo. Meski demikian, Tang San tetap merasakan tekanan hebat. Dia terus mengaktifkan Xuantian Gong untuk menetralisir qi pedang Tujuh Pembunuh Raksasa.
Sedangkan serangan kedua Sword Douluo yang menyatu dengan pedangnya, harus berhadapan dengan keterampilan ilahi Dewa Laut. Wajar saja bisa dinetralisir.
"Tang San, itu kau?" Sword Douluo membelalakkan matanya, seolah tak percaya dengan penglihatannya sendiri.
Beberapa waktu lalu, kepulangan Lima Iblis Shrek ke Kota Tian Dou telah mengguncang dunia ahli jiwa Kekaisaran Tian Dou. Dalam 5 tahun, kelima orang yang awalnya hanya berkekuatan level 60-an ini berhasil mencapai tingkat Roh Dou Luo. Ini konsep yang luar biasa! Perlu diketahui, ahli jiwa Kekaisaran Tian Dou saat ini terutama terdiri dari Akademi Shrek, Empat Elemen Akademi, Tang Men, Sekte Qibao Glazed, dan ahli jiwa keluarga kekaisaran. Total jumlahnya nyaris mencapai 10.000 orang. Tapi dengan mempertimbangkan penjagaan di berbagai kota dan penempatan strategis, hanya 6.000 yang bisa dikirim ke garis depan. Dari ahli-ahli jiwa ini, selain milik keluarga kekaisaran, semuanya sangat mengenal Shrek Tujuh Monster. Kedatangan lima monster ini menciptakan kehebohan besar. Mereka dijuluki jenius langka ribuan tahun dalam sejarah dunia ahli jiwa.
"Tetapi, lima orang yang menggemparkan dunia ahli jiwa Tian Dou itu, dibandingkan dengan Tang San di hadapanku, masih kalah satu tingkat. Bagaimanapun Tang San melakukannya, menghadapi kekuatan level 97-ku—jika dia belum mencapai tingkatan Tuan Bergelar, bagaimana mungkin dia bisa menahan seranganku? Apakah dia... dia benar-benar sudah menjadi Tuan Bergelar? Pantas saja, ketika bertanya tentang Tang San pada Lima Monster Shrek, mereka selalu tersenyum tanpa menjawab. Ternyata jiwa dari Shrek Tujuh Monster ini sudah mencapai level setinggi ini."
Saat itu, belasan ahli jiwa terbang menyusul di belakang Sword Douluo. Tang San melirik ke sekeliling dan langsung tersenyum. Sebagian besar ahli jiwa yang terbang ini dikenalnya. Frank sang Burung Hantu Bermata Empat dalam Hunwu Zhen Shen, Liu Erlong, Dai Mubai, Oscar, Ning Rongrong, Zhu Zhuqing yang menggunakan Sosis Jamur Terbang, serta Ma Hongjun dengan sayap phoenix ganda. Selain mereka, sisanya minimal adalah ahli jiwa level Roh Dou Luo.
"Xiao San, kalian cepat sekali sampai." Mata yang lain berbinar melihat kehadiran Tang San. Dai Mubai tersenyum, "Dari suaramu, kekuatanmu meningkat lagi?"
Flender tertawa terbahak, "Kukira ada serangan musuh, ternyata Tang San si bocah kembali. Bagus! Tujuh monster kecil ini akhirnya berkumpul lengkap."
Tang San dan Xiao Wu bersama-sama memberi hormat pada Flender. Tang San berkata khidmat, "Kali ini, kita benar-benar berkumpul lengkap."
"Lima Monster saling pandang, pandangan mereka seketika membeku pada Xiao Wu. Ning Rongrong menutup mulutnya dengan tangan, lingkaran matanya langsung memerah. Zhu Zhuqing berteriak panik, "San Ge, kau berhasil? Xiao Wu dia...?"
Liu Erlong yang berkobar seperti api langsung menyambar, berubah wujud menjadi manusia dengan sayap ganda naga api di punggungnya, terbang langsung ke depan Tang San dan Xiao Wu.
"Xiao Wu, anakku, kau menderita sekali." Dengan gerakan cepat dia merebut Xiao Wu dari pelukan Tang San, memeluknya erat-erat di dada. Dia dan Master tidak punya anak, sejak mengangkat Xiao Wu sebagai anak angkat perempuan, diperlakukannya layak anak kandung. Setelah mendengar cobaan yang dialami Xiao Wu dan Tang San, hatinya remuk redam. Kini bertemu kembali Xiao Wu, bagaimana mungkin tidak bergelora perasaannya?
Para Ahli Jiwa penerbangan yang sebelumnya dikuasai kekuatan spiritual Tang San kini telah kembali bebas. Melihat banyak petinggi pihak mereka mengerumuni keduanya dengan keakraban, barulah mereka sadar bahwa sosok yang mampu melumpuhkan gerakan mereka hanya dengan tatapan itu ternyata sekutu.
Lima Iblis Shrek segera mengerumuni mereka. Dai Mubai memangkul bahu Tang San, "Ayo, turun dulu. Sosis Jamur Terbang ini tidak bisa bertahan lama. Xiao San, tak kusangka kau bisa sukses secepat ini."
Tang San tersenyum getir, "Meski berhasil, tapi harga yang harus dibayar terlalu mahal. Ayo, kita turun dulu."
Di bawah pimpinan yang lain, Tang San mengikuti mereka memasuki pasukan besar. Barulah ia tahu, tim Ahli Jiwa berada di inti tak tergantikan dari jutaan tentara ini, langsung mengawal pusat, melindungi penguasa baru Kekaisaran Tian Dou yaitu Xue Beng.
Kedatangan Tang San seketika menimbulkan kehebohan besar. Setelah mendarat di tanah, pandangan Tang San secara refleks mencari Master, namun tidak menemukan bayangan gurunya.
Flender tersenyum: "Mencari Master? Situasi sekarang berbeda dengan dulu. Master bukan lagi Master sebelumnya. Dia adalah komando tertinggi semua Ahli Jiwa selain Pasukan Tang di bawah namamu. Diangkat oleh Yang Mulia Kaisar sebagai Raja Lan Dian, Ahli Jiwa Kepala Istana. Komandan Pasukan Ahli Jiwa Tian Dou. Di antara pejabat kerajaan, peringkatnya kedua."
Tang San tertegun, "Peringkat kedua? Lalu siapa yang pertama?"
Flender memandangnya dengan penuh makna: "Masih ingat pengangkatan dari keluarga kekaisaran kerajaan Tian Dou untukmu sebelum kepergianmu?"
Tang San menggaruk kepala: "Sepertinya sesuatu seperti Guru Agung Putra Mahkota?"
Flender kesal: "Bocah ini benar-benar menganggap jabatan seperti kotoran! Bukan hanya Guru Agung Putra Mahkota, tapi juga Raja Lan Hao. Putra Mahkota masa lalu kini telah menjadi Raja. Guru Agung Putra Mahkota-mu sekarang menjadi Guru Kaisar. Siapa lagi selainmu yang bisa menempati peringkat di atas Xiao Gang?"
“Apa? Aku?” Tang San tertegun tak berkutik melihat Flender, mulutnya terbuka lebar karena terkejut. Tak disangka, setelah pergi selama 5 tahun, kini dia kembali sebagai Guru Kaisar Tian Dou yang posisinya hanya di bawah satu orang namun di atas puluhan juta rakyat.
Di sisi lain, Xiao Wu bersama Ning Rongrong, Zhu Zhuqing dan Liu Erlong sudah menangis berpelukan. Xiao Wu sedang menceritakan proses kebangkitannya kembali kepada yang lain.
Dai Mubai, Oscar dan Ma Hongjun mendekati kelompok Tang San. Oscar tersenyum kecut, "Xiao San, kali ini kami semua ikut menumpang kehormatanmu. Baru kembali saja, Yang Mulia Kaisar sudah menganugerahi gelar Duke Kerajaan pada kami. Tentu saja gelar tanpa wilayah kekuasaan sementara ini."
Tang San bertanya pada Dai Mubai, "Bos, kau juga dapat gelar?"
Dai Mubai tertawa, "Aku kan lajang, apa masalahnya dapat gelar? Lagipula aku tak berniat kembali ke Xing Luo. Di sana hanya ada kekuasaan berdarah-dingin. Lebih baik bersama kalian. Gelar Duke tak penting, yang penting kita saudara tetap bersama, apapun bisa kita lakukan!"
Dalam pergerakan pasukan besar, para Ahli Jiwa mendapat perlakuan terbaik. Terutama mereka yang kuat seperti kelompok ini, semuanya naik kereta kuda khusus. Saat para anggota kelompok berdiri di tanah sambil berbincang sambil berjalan, formasi mereka sudah terserap dalam hutan baja. Namun tepat saat mereka berbicara, perintah untuk beristirahat di tempat tiba-tiba bergema di seluruh pasukan. Pasukan yang sedang bergerak maju pun langsung berhenti.
Pasukan di depan tiba-tiba membelah, empat orang tua melangkah masuk dari luar. Begitu melihat Tang San, mereka langsung berlutut satu kaki layaknya gunung emas runtuh dan pilar giok jatuh, berseru lantang: "Menghadap Pemimpin Sekte!"
"Para Tetua tak perlu berlebihan." Tang San segera menyambut, tangannya mengibaskan. Gelombang Soul Power megah seketika mengangkat keempat tetua. Yang datang tak lain adalah mantan kepala Empat Klan Subordinat Utama - kini ketua empat aula Tang Men: Ketua Aula Kekuatan Tai Tan, Ketua Aula Kecepatan Bai He, Ketua Aula Pertahanan Niu Gao, dan Ketua Aula Obat Yang Wudi.
Tubuh mereka dengan mudah diangkat oleh Tang San, keempat tetua tak bisa menyembunyikan ekspresi terkejut. Namun yang lebih dominan adalah sukacita. Kembalinya Tang San di saat genting ini jelas menguntungkan Tang Men. Mengkomandoi pasukan sebesar ini sudah di luar kemampuan keempat ketua aula. Apalagi seluruh kekuatan Tang Men dikerahkan dalam ekspedisi kali ini. Sedikit kesalahan saja akan menjadi tanggung jawab yang tak tertanggungkan.
Sebelum para tetua sempat berbincang, suara bergemuruh tiba-tiba menggema: "Yang Mulia Kaisar tiba!" Semua yang sedang bicara langsung terdiam. Prajurit berhamburan membuka jalan. Di tengah iringan para petinggi, muncul Xue Beng - Kaisar baru Kekaisaran Tian Dou dengan baju perang emas dan jubah merah.
Melepas helm, aksi pertama Xue Beng adalah membungkuk hormat ke arah Tang San: "Guru."
