Mendengar perkataan Marsekal Ge Long, para jenderal penting Kekaisaran Tian Dou mengangguk-angguk, menyetujui penjelasannya.
Seorang jenderal tua sekitar tujuh puluh tahun di sebelah kanan berdiri, "Pendapat Marsekal Ge Long sangat tepat. Area depan dan belakang Jialing Pass adalah dataran. Jika kita bisa menembusnya, keperkasaan pasukan kita akan sepenuhnya terwujud. Bahkan jika gagal menyerang, dataran luas di belakang sangat cocok untuk retret pasukan. Selain itu, di dataran tersebut ada tiga kota utama kerajaan kita yang saling mendukung. Saat mundur bertahan, kita pasti tidak akan mengalami keruntuhan total."
Xue Beng mengangguk, "Kalau begitu, kita tetap melanjutkan rencana semula. Namun, jika kita bisa memikirkan untuk menyerang Jialingguan, tentu Kekaisaran Wuhun juga memikirkannya. Letak Jialingguan yang terpencil di kaki gunung dengan tembok kota setinggi ratusan meter dan ketebalan sama, akan sangat sulit bagi kita untuk mengatasi pertahanan mereka di hadapan pasukan besar Kekaisaran Wuhun."
Marsekal Ge Long berkata, "Yang Mulia, strategi kita adalah perang menguras dengan Kekaisaran Wuhun. Meskipun mereka terlihat solid saat ini, namun sebagai kerajaan baru, berbagai kerajaan dan kepangeranan bawahannya masih memiliki kepentingan pribadi. Meski perang menguras akan menyebabkan kerugian di pihak kita, kerugian terbesar justru akan terjadi pada pasukan yang berasal dari kerajaan-kerajaan bawahan mereka. Ketidakseimbangan kerusakan ini pasti terjadi. Setelah kerugian mencapai tingkat tertentu, moral pasukan Wuhun akan kacau. Tugas kita adalah mengendalikan rasio kerugian antara pasukan kita dan musuh. Kekaisaran Tian Dou memiliki wilayah luas, jutaan tentara, dan suplai logistik tak terputus, ditambah dukungan dari Kekaisaran Xing Luo - situasi akan semakin menguntungkan kita. Namun ini semua tergantung pada kemampuan ahli-ahli jiwa kita menghadang pasukan ahli jiwa Kuil Wuhun. Yang Mulia Penasihat, bisakah Anda memberi gambaran sejauh apa kita bisa menahan ahli-ahli jiwa Wuhun?"
Yang dimaksud Marsekal Ge Long sebagai "Yang Mulia Penasihat" tak lain adalah Master.
"Raja Lan Hao sudah berjanji pada Yang Mulia Kaisar, Pasukan Tang akan membantu pasukan Ahli Jiwa kita dengan Pasukan Tang untuk menghadang legiun Ahli Jiwa Kekaisaran Wuhun. Kami akan meminimalisir kerusakan permanen pada pasukan sebisa mungkin."
"Oh? Kalau begitu, apakah Yang Mulia Raja Lan Hao sudah yakin?" Pandangan Marshal Ge Long beralih ke Tang San.
Melalui analisis sang marsekal sebelumnya, Tang San tak bisa menahan anggukan halus. Dirinya tidak punya keahlian khusus dalam strategi militer, jadi hanya mendengarkan saja. Saat ditanya langsung oleh marsekal, ia tersenyum tenang: "Situasi medan perang berubah cepat. Seberapa efektif kami bisa menghadang Ahli Jiwa Wuhun masih belum pasti. Tapi seperti kata Guru, kami akan berusaha meminimalkan kerugian pasukan utama. Namun, saya punya pertanyaan - mungkin Bapak Marsekal sudah punya solusi, tapi saya ingin mengingatkan."
"Pertanyaan apa?" Sorot mata Ge Long memancarkan sedikit penghinaan. Di matanya, Tang San terlalu muda. Meski tahu pria ini pernah memenangkan Kompetisi Elit Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi Seluruh Benua dan mengalahkan Generasi Emas Kuil Wuhun, baginya Tang San tetap hanya ahli jiwa jenius belia. Posisinya sekarang lebih karena pernah menyelamatkan Kaisar Xue Ye dan berkontribusi besar pada naik takhta penguasa saat ini. Tentang komando militer? Apa yang dia tahu? Masih berani duduk di barisan terdepan tenda komando melebihiku?
Tang San berkata, "Aku tidak mengerti tentang taktik militer, semua tentu harus diatur sesuai perintah marsekal. Tapi perang yang melibatkan Ahli Jiwa seharusnya sangat berbeda dengan perang biasa. Kemampuan individu Ahli Jiwa sangat luar biasa. Meski mungkin tidak cukup untuk bertubrukan dengan pasukan baja yang berada di bawah komando Anda, mereka bisa memainkan peran khusus di medan perang. Misalnya, jika aku adalah Bibi Dong dari Kekaisaran Wuhun, pasti akan mengirim tim Ahli Jiwa untuk menyelundup ke belakang pasukan kita. Marsekal benar, dalam perang konsumsi kita tidak takut Kekaisaran Wuhun. Pasukan kita bersatu, didukung seluruh kerajaan. Tapi konsumsi satu juta pasukan juga sangat besar. Jika kita mendirikan kemah di depan Jialing Pass dan berperang konsumsi dengan Kekaisaran Wuhun, sementara Bibi Dong mengirim Ahli Jiwa untuk menyabot suplai logistik di belakang garis kita dengan terus menyerang pasukan pendukung... Lama-kelamaan, mungkin..."
Cara berpikir Tang San sepenuhnya berasal dari sudut pandang Ahli Jiwa. Perkataannya ini tidak hanya membuat ekspresi wajah Marsekalk Gor Long berubah, tetapi juga membuat wajah Xue Beng langsung terlihat pucat.
“Saya telah mengerahkan empat resimen pasukan kavaleri ringan khusus untuk menjaga unit suplai logistik. Meskipun Ahli Jiwa kuat, mereka tidak akan berani bentrok dengan pasukan besar kita. Lagipula, Kekaisaran Wuhun juga tidak mungkin mengirim banyak Ahli Jiwa menyusup ke belakang garis kita.” Marsekal Ge Long berkata sambil mengerutkan kening. Meski Tang San telah memikirkannya, dia sendiri sebenarnya sudah melakukan persiapan. Namun entah mengapa, setelah mendengar peringatan Tang San, perasaan gelisah muncul dengan jelas di hatinya.
Tang San berkata: "Kecepatan dan kemampuan individu Ahli Jiwa tidak bisa dibandingkan dengan prajurit biasa. Benar, Ahli Jiwa Kekaisaran Wuhun memang tidak mungkin menghadapi pasukan besar secara frontal. Tapi mereka bisa membagi diri menjadi unit-unit kecil. Saya yakin, cukup dengan satu Ahli Jiwa atribut api yang mencapai tingkat kekuatan tertentu saja, sudah bisa menyebabkan kerusakan permanen besar pada suplai logistik kita. Hal ini harap dianggap serius oleh Marsekal. Ahli Jiwa kuat bisa muncul dan menghilang secara misterius. Jika Bibi Dong hanya memanfaatkan mereka untuk mengganggu, sementara dia sendiri bertahan di Gerbang Jialing dengan pasukan utamanya, menunggu persediaan kita habis baru melakukan serangan besar - saat itu, kita bahkan akan sulit untuk mundur."
"Golongon sendiri juga seorang Ahli Jiwa dengan tingkat Kultivasi yang tidak rendah. Meski agak meremehkan Tang San, setelah mendengar perkataannya, dia mulai berpikir serius. Semakin lama dipikirkan, ekspresi wajahnya semakin suram. Memang benar, jika Bibi Dong benar-benar mengirim banyak Ahli Jiwa untuk tujuan mengganggu, maka pasukan besar Kekaisaran Tian Dou yang terlihat perkasa ini bisa menghadapi masalah besar. Jika jalur suplai terputus, dalam hitungan hari tentara kita mungkin akan hancur dengan sendirinya tanpa perlu diserang."
"Yang Mulia Raja Lan Hao, bagaimana jika saya menempatkan sebagian tentara di kota-kota penting sepanjang rute logistik, lalu mengawal suplai dengan sistem estafet?" Marsekal Golongon bertanya pada Tang San. Setelah mendengar saran konkretnya, sikap meremehkannya sedikit berkurang.
Tang San memuji: "Ini solusi bagus. Tapi seperti kata saya sebelumnya, jika tentara bertemu Ahli Jiwa kuat, situasi tetap akan sulit. Biarkan saya membantu Marsekal mengatasi masalah ini. Hanya dengan logistik yang stabil dan suplai memadai, pertempuran melawan Kekaisaran Wuhun ini bisa kita hadapi dengan percaya diri."
"Guru, maksud Anda...?" Xue Beng menatap Tang San dengan matanya menunjukkan kebingungan.
Tang San berkata, "Murid-murid dari Aula Kecepatan di Tang Men kami adalah pasukan pengintai terbaik. Aku perlu membawa seratus orang untuk melakukan pengintaian udara setiap hari. Kemudian aku akan memimpin tim Ahli Jiwa yang kuat dengan kecepatan reaksi tinggi. Begitu terdeteksi Ahli Jiwa Kekaisaran Wuhun, kita harus segera menghabisi mereka demi menjamin keamanan suplai logistik. Dengan kombinasi pasukan penjaga logistik Marsekal Ge Long, keamanan pasokan makanan tentara kita bisa dijamin semaksimal mungkin."
Master mengangguk-angguk mendengar penjelasan Tang San, "Ide ini bagus. Suplai logistik sangat vital bagi pasukan sejuta tentara kita, tak boleh ada celah sedikitpun. Dengan bantuan Raja Lan Hao kepada Marsekal Ge Long, setelah situasi garis depan stabil, kita bisa membangun jalur suplai dan tak perlu khawatir dengan perang berkepanjangan ini."
Marsekal Ge Long menyambut, "Maka kami serahkan kepada Raja Lan Hao. Akan segera kukerahkan pasukan logistik untuk membangun benteng batu di sepanjang rute dan mendirikan kemah tentara. Begitu jalur pengiriman makanan terbentuk, Kekaisaran Wuhun tak akan punya kesempatan untuk menyergap."
Diskusi taktis berlanjut di Kemah Utama Bagian Tengah. Xue Beng yang sangat memperhatikan masalah logistik yang diangkat Tang San, mengerahkan enam resimen tambahan ditambah empat resimen kavaleri ringan sebelumnya. Total 100,000 pasukan ditempatkan di sepanjang rute pengiriman untuk menjamin kelancaran suplai logistik.
Kembali ke tenda mereka sendiri, setelah berdiskusi dengan yang lain, Tang San telah menentukan anggota tim yang akan bertugas melindungi suplai makanan kali ini. Sangat sederhana: hanya Shrek Tujuh Monster berjumlah tujuh orang. Didukung oleh 100 murid Aula Kecepatan.
Hanya Shrek Tujuh Monster yang memiliki kecepatan respons tercepat. Kekuatan mereka juga cukup untuk menghadapi serangan Ahli Jiwa Kekaisaran Wuhun, bahkan bisa dibagi menjadi dua kelompok atau lebih. Seratus murid Aula Kecepatan bagaikan 100 mata mereka, mampu melaporkan berbagai situasi mencurigakan yang terdeteksi lebih dini.
Tang San mengusulkan dirinya sendiri untuk menyelesaikan misi perlindungan logistik ini, selain karena kepercayaan diri, juga untuk menghindari keterikatan dengan pasukan utama. Di antara Shrek Tujuh Monster, hanya Dai Mubai yang memiliki pengetahuan militer. Bergerak bersama pasukan besar tidak hanya lambat, tapi juga membuat mereka tidak memiliki peran berarti. Alih-alih demikian, lebih baik berkontribusi dengan skill mereka: menghancurkan musuh sekaligus melindungi konvoi logistik, sekaligus mempertahankan kebebasan yang menjadi ciri khas mereka.
Keesokan harinya pagi-pagi, Shrek Tujuh Monster telah meninggalkan kamp militer. Mereka tidak meminta kuda, tetap berada di barisan belakang pasukan utama.
Melihat pasukan besar yang perlahan menjauh, Ma Hongjun menghela nafas panjang lalu menoleh ke Tang San, "San Ge, kau memang paling paham kita! Bersama tentara-tentara ini rasanya tak nyaman. Membosankan sekali. Setiap hari berjalan, latihan pun tak bisa, tak ada yang dikerjakan. Benar-benar menyebalkan. Tak sebaik Xiang Xiang yang bebas terbang mengitari langit setiap hari untuk pengintaian. Di Pulau Dewa Laut kita selalu sibuk berlatih atau menghadapi ujian berbahaya, kembali ke Tian Dou malah jadi terlalu santai, sungguh tak terbiasa!"
Rasa tak nyaman ini jelas tak hanya dirasakan Ma Hongjun. Mendengar keluhannya, yang lain pun mengangguk setuju.
Xiao Wu tidak bisa menahan tawa "Chi", "Sepertinya kita memang ditakdirkan untuk hidup sibuk."
Melawat senyum manis Xiao Wu, Tang San tak bisa menahan kegembiraannya. Ia menyeringai licik ke arah Si Gendut, "Aku tak keberatan memberimu Sembilan Ujian Tang Men. Kalau bisa lolos semua, posisi Pemimpin Sekte dan gelar Raja Lan Hao ini akan kuberikan padamu. Bagaimana, Gendut?"
Ma Hongjun kesal, "San Ge, jangan coba merayuku. Kekuasaan bagiku seperti bayangan. Aku tak akan tertipu! Kau jelas ingin lari dari tanggung jawab dengan menyerahkan ini padaku."
Oscar bertanya, "Ngomong-ngomong, Xiao San, bagaimana progres Ujian Kedelapan Dewa Lautmu? Dari semua saudara, hanya kau dan Xiao Wu yang belum menyelesaikan ujian. Kita harus kembali ke Pulau Dewa Laut nanti. Kapan rencanamu berangkat?"
Tang San berkata, "Ujian Kedelapan Dewa Laut sudah kuselesaikan lebih dari setengah. Sekarang hanya tinggal beberapa Cincin Jiwa dan satu Spirit Bone terakhir. Jika ingin menyelesaikannya, mungkin cukup dengan pergi ke Hutan Xingdou. Tapi, perang besar akan segera dimulai. Sebelum situasi pertarungan stabil, kita tidak bisa sembarangan pergi. Kita masih dibutuhkan di sini. Tunggu beberapa waktu lagi baru kita bicarakan."
Dai Mubai bertanya, "Xiao San, kalau kamu bisa menghidupkan kembali Xiao Wu, berarti Soul Power-mu seharusnya sudah mencapai level Tuan Bergelar. Kemarin karena banyak orang, penjelasanmu samar-samar. Sebenarnya apa yang terjadi?"
Tang San menghela napas, memeluk Xiao Wu yang wajahnya langsung menjadi pucat pasi, "Ini tentang Da Ming dan Er Ming. Masih ingat dua Binatang Roh legendaris itu? Mereka adalah rekan Xiao Wu. Saat kami tiba di Hutan Xingdou, kebetulan bertemu Bibi Dong yang sedang mengejar mereka dengan pasukan. Mereka mengalami cedera serius yang tidak bisa disembuhkan. Di saat-saat terakhir, mereka memilih ritual persembahan untuk membuat Soul Power-ku mencapai level 90 ke atas. Harapan terakhir mereka sebelum mati adalah Xiao Wu bisa dibangkitkan."
Di hadapan rekan-rekannya, tidak perlu lagi menyembunyikan apapun. Ia menceritakan secara detail pengalaman mereka di Hutan Xingdou, terutama penjelasan mendalam tentang dua Hunwu yang ditunjukkan Bibi Dong saat itu beserta kekuatan dahsyat yang dimilikinya.
"Jika tebakanku tidak salah, saat itu Bibi Dong sepertinya memiliki keraguan. Masalahnya mungkin ada pada dirinya sendiri, sehingga dia tidak bisa mengerahkan seluruh kekuatan untuk meluncurkan serangan. Kalau tidak, meski bisa melarikan diri, pasti tidak akan semudah itu."
Ning Rongrong berkata: "San Ge, kalau begitu, saat ini yang terkuat di Kuil Wuhun bukanlah ahli legendaris bernama Qian Daoliu, melainkan Bibi Dong si Tuan Legendaris yang memiliki Dua Jiwa Martial Soul? Bagaimana jika dia datang ke medan perang? Wilayah kekuasaannya yang beracun mematikan pasti akan menyebabkan luka parah fatal pada pasukan Tian Dou."
Tang San menjawab: "Meski saat ini aku belum bisa mengalahkan Bibi Dong, jika dia muncul di medan perang, aku yakin bisa membatasi pergerakannya. Dia tidak akan bisa bergabung dalam pertempuran. Justru kalianlah yang harus berhadapan dengan lawan level Tuan Bergelar begitu perang dimulai. Medan perang sangat berbeda dengan saat kita menjalani tes kelayakan di Pulau Dewa Laut. Ini akan menjadi pertarungan nyata. Nanti kita akan bertindak serempak. Guru benar, keselamatan pribadi harus jadi prioritas. Oh ya, setelah membunuh Tuan Hantu dan memburu Binatang Roh, aku mendapatkan tiga Spirit Bone. Satu cocok untuk Xiao Wu dan sudah dia serap, dua lainnya bisa kalian serap sekarang untuk meningkatkan kekuatan."
Sambil berkata demikian, Tang San mengeluarkan dua Spirit Bone dari Twenty-Four Bridge Moonlight Night miliknya.
Begitu Spirit Bone muncul, gelombang Soul Power di udara langsung menjadi sangat kuat, menciptakan riak energi spiritual hingga radius ratusan meter. Dengan kekuatan Shrek Tujuh Monster, mereka tidak perlu khawatir akan pencurian, sehingga Tang San juga tidak berusaha menyembunyikannya.
Dua Spirit Bone yang muncul di tangannya masing-masing adalah tulang kaki kanan berwarna hitam dan tulang lengan kanan berwarna putih.
Tang San menyerahkan tulang kaki kanan hitam kepada Zhu Zhuqing, berkata: "Ini didapat setelah aku membunuh Tuan Hantu. Spirit Bone ini jelas cocok untuk Ahli Jiwa spesialis serangan cepat. Efek spesifiknya bisa kamu rasakan sendiri. Kemampuan hantu Tuan Hantu mirip dengan Youming-mu, jadi ini paling cocok untukmu."
Sementara itu, Tang San memberikan tulang putih itu kepada Dai Mubai, "Bos, ini hasil buruanku dari Raja Macan Mata Putih berlevel sekitar 60.000 hingga 70.000 tahun. Makhluk ini bisa disebut penguasa di Hutan Senja. Jenisnya sama dengan Hunwu-mu, pasti paling cocok. Kalian bisa mulai menyerapnya sekarang."
Antara Shrek Tujuh Monster tidak perlu basa-basi. Zhu Zhuqing dan Dai Mubai langsung mulai menyerap Spirit Bone di tempat.
Menurut perhitungan Tang San, Spirit Bone level ini seharusnya memberi manfaat besar bagi mereka. Selain skill baru dan peningkatan fisik, juga seharusnya bisa meningkatkan Soul Power mereka sekitar satu tingkat.
Benar saja, setelah empat jam, Dai Mubai dan Zhu Zhuqing yang telah menyelesaikan penyerapan Spirit Bone mencapai level 84 dan 82 Soul Power masing-masing.
“Yang lain tidak melanjutkan perjalanan, hanya menunggu di tempat sambil menanti informasi dari murid Aula Kecepatan yang sedang melakukan pengintaian udara. Posisi mereka saat ini berada di jalur yang harus dilewati pasukan suplai logistik, sekaligus titik pertemuan antara garis depan dan wilayah belakang Kekaisaran Tian Dou. Jika Kekaisaran Wuhun mengirim pasukan untuk menyergap logistik, tentu tidak akan terlalu jauh masuk ke wilayah Kekaisaran Tian Dou. Bagaimanapun, itu harus melewati beberapa kota. Oleh karena itu, menunggu di sini adalah strategi terbaik.”
“Tak lama kemudian, tiga hari telah berlalu. Seratus murid Aula Kecepatan membentuk jaringan pengawasan di udara seperti jaring raksasa. Sayangnya, meski kemampuan pengintaian mereka tak diragukan, selama tiga hari ini semuanya berjalan lancar tanpa gangguan apa pun.”
“San Ge, mungkinkah penilaianmu salah? Apakah Kekaisaran Wuhun terlalu percaya diri sehingga tidak berniat menyergap logistik?” Ning Rongrong bertanya pada Tang San yang sedang bersandar di batang pohon dan baru saja sadar dari meditasinya.
Tang San tersenyum tipis, melirik Xiao Wu di sampingnya yang masih dalam proses berlatih, berkata: "Jika Anda adalah Bibi Dong, dan memiliki kesempatan untuk membuat lawan hancur tanpa serangan bahkan kolaps ribuan li, akankah Anda lewatkan? Benteng Jialing bukan target serangan yang mudah, bahkan pasukan sejuta prajurit sekalipun tak bisa mengatasinya dalam waktu singkat. Setiap komandan dengan sedikit pengetahuan militer akan punya dorongan untuk menghancurkan suplai. Bibi Dong jelas bukan orang bodoh. Lagipula, keunggulan terbesar Kekaisaran Wuhun adalah pasukan elit Ahli Jiwa. Akankah dia melewatkan peluang bagus seperti ini? Markas komando Kekaisaran Tian Dou bisa menyadari bahwa Kekaisaran Wuhun tak tahan dengan konsumsi jangka panjang dan rentan konflik internal. Pihak Bibi Dong pasti juga paham. Lebih baik melebih-lebihkan musuh daripada meremehkannya. Saya perkirakan, Bibi Dong tidak hanya akan menyerang suplai ini, tapi juga mengirim ahli sejati. Semakin dia diam sekarang, berarti skala aksinya akan semakin besar. Dia sedang menunggu pasukan kita maju ke garis depan, sampai saatnya sulit menarik diri dari medan perang barulah dia akan bertindak."
"Dua hari lagi, pasukan besar kita akan tiba di garis depan. Begitu pasukan selesai mendirikan kemah, mungkin itu saatnya Bibi Dong mengirim orang untuk bertindak. Saat ini dia sedang mengatur pasukan dengan terburu-buru, tidak seperti persiapan matang dua kerajaan besar. Dalam waktu singkat, dia tidak akan mudah melakukan konfrontasi frontal. Taktik licik di belakang layar ini sangat wajar. Apa kau lupa bagaimana dulu Kuil Wuhun menyerang Sekte Qibao Glazed-mu dan Keluarga Blue Lightning Tyrant Dragon? Penyergapan dari belakang selalu menjadi metode andalan mereka."
Mendengar penjelasan Tang San, Dai Mubai yang sedang memeluk Zhu Zhuqing sambil menatap langit di kejauhan tertawa: "Xiao San, sungguh sayang kau tidak belajar strategi militer."
Tang San menjawab: "Bos, ini bukan strategi militer. Hanya pemahamanku tentang Kuil Wuhun. Meski mereka mendirikan kekaisaran, esensi mereka tetap Kuil Wuhun selama puluhan tahun. Dalam operasi militer, mereka akan selalu memilih taktik licik dan pasukan khusus daripada konfrontasi langsung. Pasukan frontal Kekaisaran Wuhun tidak akan tahan dengan konsumsi besar-besaran."
Oscar menambahkan: "Aku perkirakan jumlah yang dikirim Kuil Wuhun tidak akan banyak. Karena Ahli Jiwa level rendah tidak cocok untuk taktik gerilya yang membutuhkan serangan terus-menerus ke suplai logistik kita. Jadi jika mereka benar-benar mengirim orang untuk menyabotase logistik, pasti yang dikirim adalah para ahli. Sedangkan Ahli Jiwa biasa tetap di Pertahanan Jialing untuk berhadapan dengan pasukan utama. Jika mereka berani datang, kita harus memberikan pukulan telak!"
Saat mereka sedang berbicara, sosok putih tiba-tiba turun dari langit dan mendarap lembut di tanah. Yang datang tak lain adalah kapten tim pengintaian Aula Kecepatan kali ini, Bai Chenxiang.
Setelah petualangan bersama Shrek Tujuh Monster, kekuatan dan pengalamannya meningkat drastis. Bai He mulai memandang cucu perempuannya ini sebagai penerus masa depan. Karena hubungannya yang erat dengan tujuh monster, dialah yang ditugaskan memimpin tim pengintaian dalam operasi militer ini.
"San Ge. Ada situasi mencurigakan." Begitu mendarat, Bai Chenxiang langsung melapor ke Tang San.
"Oh? Ceritakan." Mata Tang San berbinar.
Bai Chenxiang menjelaskan: "Murid-murid Aula Kecepatan menemukan lebih dari sepuluh Ahli Jiwa spesialis serangan cepat tipe terbang sedang melakukan pengintaian di langit. Kemungkinan mata-mata dari Kekaisaran Wuhun. Haruskah kita tangkap mereka?"
Tang San merenung: "Apakah mereka mendeteksi kalian?"
Bai Chenxiang menggeleng: "Mungkin. Di antara mereka ada pemilik Hunwu elang dengan penglihatan tajam. Meski kecepatan mereka tak sanggup mengejar, area terbuka memudahkan deteksi. Tapi paling-paling hanya beberapa anggota biasa yang terlihat."
"Tang San" matanya berkedip halus, berkata, "Beritahu murid Aula Kecepatan untuk memperluas jangkauan pengintaian. Selama tidak menemukan Ahli Jiwa mencurigakan di tanah, biarkan Ahli Jiwa pengintai udara melakukan tugas mereka. Sembunyikan diri sebaik mungkin, jangan sampai terdeteksi. Jangan berkonflik dengan mereka. Kalau Bibi Dong tidak melihat jelas, bagaimana mungkin dia mengirim pasukan elit? Pasukan 100.000 yang menjaga jalur suplai pun tidak mudah digerakkan."
"Ya." Bai Chenxiang menjawab dengan lantang, berbalik hendak pergi. Namun Ma Hongjun tiba-tiba menarik lengannya.
"Xiang Xiang, aku ikut ya. Lihat mereka semua berpasangan, tega-teganya meninggalkanku si lajang disini sendirian?"
Bai Chenxiang menjawab kesal, "Apimu begitu mencolok, di udara pasti membuka identitasmu. Masak ketua Departemen Tempur seperti kamu? Ini masa perang, bukan waktu untuk urusan asmara. Kalau masih mengganggu, aku akan lapor ke San Ge!"
Ma Hongjun terpaksa melepaskan Bai Chenxiang dengan enggan. Memasuki masa pacaran, melihat sosok gadis anggun dan tegas ini, hatinya serasa tercabik.
Bai Chenxiang tiba-tiba tertawa "Puchi", mendekat lalu mengecup pipinya. "Dasar bodoh. Fokuslah berlatih. Kalau ada situasi mencurigakan, aku langsung kembali melapor." Ucapnya sambil melayang keluar, lenyap seketika di langit biru.
Ma Hongjun mengelus-elus bekas ciuman di wajahnya, perasaan hangat menyelimuti hatinya. Semakin lama mereka bersama, semakin dalam rasa sukanya pada Bai Chenxiang.
"Hei, Si Gendut, bisa nggak senyummu lebih bodoh lagi?"
Ma Hongjun tertegun, "A-aku, aku tersenyum?"
Melihat ekspresinya, yang lain tak bisa menahan tawa. Dai Mubai bahkan sengaja berkomentar penuh perasaan, "Inilah pasangan yang sedang dimabuk asmara!"
Tak terasa tiga hari telah berlalu. Menurut perhitungan kecepatan pasukan Kekaisaran Tian Dou, sekarang mereka seharusnya sudah tiba di Fort Jialing dan selesai mendirikan kemah. Tang San memerintahkan murid Aula Kecepatan untuk meningkatkan intensitas pengintaian, sekaligus memerintahkan pasukan penjaga logistik untuk selalu waspada terhadap serangan mendadak musuh.
Dua hari kemudian, tepat ketika Tang San mulai meragukan penilaiannya, laporan penting akhirnya datang dari murid Aula Kecepatan.
"Ditemukan puluhan Ahli Jiwa tak dikenal di sisi barat, berjumlah lima puluh, bergerak cepat menuju garis belakang garis suplai kita. Mohon instruksi Pemimpin Sekte."
Laporan ini membuat Shrek Tujuh Monster bersemangat. Tang San berpikir sejenak, "Hongjun, ikut aku dan Xiao Wu. Bos, kalian tetap di sini menunggu kabar. Kekaisaran Wuhun pasti tidak hanya mengirim satu pasukan. Jika ada laporan lagi, segera bertindak. Setelah membereskan pasukan mereka, kita akan berkumpul kembali di sini. Murid Aula Kecepatan, pimpin jalan!"
“Ya.” Murid Aula Kecepatan melayang keluar, Tang San dan Xiao Wu berpegangan tangan, Ma Hongjun melepas diri sayap phoenix ganda miliknya. Ketiganya terbang ke udara, dipandu murid Aula Kecepatan menuju barat dengan kecepatan tinggi.
Di udara, Tang San segera melihat jalur suplai pasukan besar mereka. Jalur logistik yang membentang panjang ini harus terus menerus mengirim persediaan untuk memenuhi konsumsi harian satu juta tentara. Ia juga melihat benteng-benteng batu yang sedang dibangun. Setiap 10 li, terdapat sebuah benteng batu lengkap dengan busur kota besar yang bahkan ditakuti oleh Ahli Jiwa. Begitu jaringan benteng pengawal ini selesai, jalur suplai ini akan benar-benar aman. Saat itu cukup mengirim pengintai - jika ada serangan musuh, tim suplai bisa langsung masuk ke benteng. Kecuali lawan memiliki kekuatan untuk menghancurkan benteng, mereka akan pulang dengan tangan hampa. Bahkan jika satu benteng dihancurkan, bisakah mereka mengatasi sepuluh atau seratus benteng? Kerugian yang terjadi pun akan minimal.
Tugas Tang San dan Shrek Tujuh Monster adalah memastikan keamanan tim suplai logistik sebelum benteng-benteng ini selesai dibangun.
“Pemandangan di bawah kaki terus berlalu, dalam sekejap, tiga orang telah terbang hampir 50 li. Murid Aula Kecepatan berhenti, membentangkan sayapnya dan melayang di samping Tang San, \"Melapor ke Pemimpin Sekte, mereka sedang menuju ke arah ini. Berdasarkan perhitungan kecepatan perjalanan sebelumnya, mereka masih sekitar 20 li dari sini. Kita tidak bisa terbang lebih jauh, pasti akan terdeteksi. Dari pengamatan saya, meski jumlah musuh hanya 50, kekuatan mereka minimal level 60. Karena tidak bisa mendekat, level pasti tidak jelas. Harap Pemimpin Sekte berhati-hati.\"
Anggota Klan Kecepatan memang layak disebut Ahli Jiwa pengintai terbaik. Laporan mereka sederhana namun efektif, ditambah penilaian pribadi, menghemat banyak masalah untuk Tang San.
\"Baik, lanjutkan pengintaian. Si Gendut, kita turun.\"
Ketiganya mendarat diam-diam. Ma Hongjun menyimpan sayap phoenix gandanya, mengikuti di samping Tang San.
Tang San mengamati sekilas topografi sekitar, \"Sebelah kiri kita hutan, kanan bukit. Musuh sudah bergerak, tidak tahu berapa total Ahli Jiwa yang dikerahkan. Kita harus menghemat waktu sebisa mungkin. Maju untuk menghadang. Si Gendut, jangan menjauh lebih dari 20 meter dari tubuhku.\"
Sambil berbicara, Tang San mengusap cap Dewa Laut di dahinya. Cahaya biru muda menyebar pelan, menyelubungi tubuh ketiganya. Seketika, sosok mereka menghilang dari permukaan tanah. Adakah yang lebih cocok dari Lapisan Pelindung Samudra untuk penghadangan?
Saat melepas Lapisan Pelindung Samudra, Tang San juga menyebarkan kekuatan spiritualnya dalam bentuk kipas ke arah yang ditunjukkan murid Aula Kecepatan. Metode penyelidikan spiritual yang berani ini didasarkan pada tingkat Hao Han kekuatan spiritualnya. Tim penyergap Kekaisaran Wuhun tentu tidak memiliki petarung level Bibi Dong atau Qian Daoliu. Secara alami mustahil mendeteksi keberadaan mereka.
Tak lama kemudian, Tang San menemukan targetnya. Dengan membawa Ma Hongjun dan Xiao Wu, dia diam-diam mendekat.
Lima puluh Ahli Jiwa berbaju hitam bergerak sunyi melalui medan kompleks tanpa jalur. Meski berjumlah 50 orang, tak ada suara berlebih yang keluar. Selama pergerakan, tak satu pun yang berbicara.
Di barisan terdepan, seorang pria berpenampilan tampan dan muda berdiri memimpin. Namun ada bayang-bayang suram di raut wajahnya. Dia adalah salah satu tetua Kekaisaran Wuhun - Tuan Krisan Yue Guan.
Dalam beberapa hari terakhir, suasana hati Yue Guan sangat buruk. Sejak kematian Tuan Hantu, posisinya di Kekaisaran Wuhun merosot tajam. Para tetua yang sebelumnya bersikap sopan padanya sekarang menjadi dingin. Kuil Wuhun selalu menjadi tempat yang realistis - selama memiliki kekuatan yang memadai, seseorang akan dihormati. Secara individu, Yue Guan tidak terlalu kuat di antara para tetua, bahkan sedikit lebih lemah dari Tuan Hantu. Status terhormatnya di Balai Tetua terutama berasal dari Teknik Penggabungan Hunwu bersama Tuan Hantu. Kini dengan wafatnya Tuan Hantu, meski gelar Tuan Bergelar-nya tetap, pamornya di mata para tetua merosot drastis. Terutama setelah membuat Bibi Dong marah di Hutan Xingdou, dia malah dikirim memimpin tim Ahli Jiwa untuk misi yang seharusnya hanya membutuhkan pimpinan Roh Dou Luo - mengganggu suplai logistik Kekaisaran Tian Dou.
Tentu saja, mengingat status Yue Guan sebagai Tuan Bergelar, tim yang dipimpinnya hanya terdiri dari ahli jiwa level Kaisar. Sementara divisi lain dipimpin oleh Roh Dou Luo dengan anggota Roh Suci.
Kekaisaran Wuhun memang memiliki kedalaman dalam hal sumber daya ahli jiwa. Bibi Dong sangat serius dengan operasi ini, mengerahkan 500 ahli jiwa kuat yang dibagi menjadi 10 tim kecil. Mereka menyelinap melewati pasukan Kekaisaran Tian Dou ke garis belakang. Penilaian Tang San tepat - Bibi Dong tidak hanya ingin mengganggu suplai logistik Tian Dou, tapi juga memutus rantai pasokan semaksimal mungkin.
Sambil terus bergerak maju, bayangan sosok itu muncul di pikiran Yue Guan. Meski sudah cukup lama berlalu, ia tak bisa melupakan pemandangan Tuan Hantu tertembus trisula keemasan menembus dada.
Yang Mulia Kaisar mengatakan orang itu adalah Tang San, tapi Yue Guan meragukannya. Berapa usia Tang San? Baru dua puluhan tahun, mana mungkin dia memiliki kekuatan untuk pembunuhan seketika pada Tuan Hantu? Di manakah orang itu sekarang? Jika benar dari Kekaisaran Tian Dou, pasti ikut dalam pasukan ini. Tua Hantu... bisakah aku mendapat kesempatan membalaskan dendammu?
"Semua perhatian! Percepat langkah. Jarak kita ke target sekitar 60 li. Jangan terjebak duel dengan tentara, fokus bakar persediaan pakan. Dalam 10 li lagi, periksa minyak pembakar di tubuh kalian. Ingat, ikuti perintahku saat pertempuran dimulai, jangan berlarut-larut."
Yue Guan memberi perintah dengan nada dingin.
"Siap!" Empat puluh sembilan jawaban serempak menggema, menunjukkan kualitas pasukan elit Kekaisaran Wuhun.
Kini mereka telah memasuki hutan. Menurut peta, setelah melewati hutan ini dan menanjak perbukitan, garis suplai Kekaisaran Tian Dou akan terlihat.
"Tiba-tiba, perasaan tidak enak muncul di hati Yue Guan. Sebelum dia sempat merasakan dengan jelas, segala sesuatu di sekitarnya berubah menjadi lautan biru. Bayangan pepohonan yang bertumpuk-tumpuk hampir seketika mengisolasinya ke dunia yang terpisah. Selain bayangan pohon biru yang bergoyang tak beraturan, dia tak bisa melihat satu pun anak buahnya."
"Musuh—Serangan—." Teriak Yue Guan nyaris histeris.
