Dalam keadaan karisma menggila yang dahsyat itu, Tang San benar-benar melupakan rasa sakit, hanya terus-menerus memusatkan seluruh energinya dalam karisma tersebut. Pada saat ini, baik energi Kilauan Dewa Laut, kekuatan spiritual, Tenaga Dalam Xuantian Gong, jejak aura Delapan Tombak Laba-laba, maupun jejak aura Haotian Hammer telah menyatu sempurna tanpa bisa dibedakan. Tang San merasakan dengan jelas bahwa seluruh kekuatannya adalah sebuah Haotian Hammer dalam tubuhnya, bahkan Haotian Hammer yang telah menggunakan Great Sumeru Hammer.
Energi Tiga Kepala Semut Raksasa Akhirnya terkonsentrasi kembali setelah tercerai-berai, namun sudah kehilangan daya hantam sebelumnya, hanya diam terkumpul di sana, seolah-olah ketakutan oleh karisma menggila Tang San yang tak terbendung, tidak berani meluncurkan serangan lagi.
Kau tidak datang? Baik, aku yang akan datang.
Energi ganas itu kembali menerjang dengan semangat pantang mundur di bawah kendali kekuatan spiritual Tang San. Palu energi raksasa langsung menghantam ke arah gumpalan energi tersebut.
Boom-- boom-- boom-- boom-- boom——, suara ledakan yang tidak terdengar dari luar terus bergemuruh dalam tubuh Tang San. Setiap pukulan, energi yang terkonsentrasi dari Cincin Jiwa tiga bersaudara Semut Kaisar Qianjun semakin terkompresi. Energi yang hancur langsung diserap oleh Haotian Hammer yang terbentuk dari seluruh energi Tang San, dipaksa mengalami asimilasi. Sama sekali tidak diberi kesempatan untuk melawan.
Bahkan Tang San sendiri tidak tahu berapa kali dia memukul. Pada akhirnya, sisa energi Cincin Jiwa yang sedikit itu justru menyambut dengan sukarela, menyatu dengan kumpulan energi mengerikan milik Tang San. Namun Tang San masih merasa belum puas.
Dengan cara seperti ini untuk menyerap Cincin Jiwa, Tang San tidak tahu apakah Ayahnya pernah mencobanya. Tapi perasaan lega dan puas itu bahkan melebihi kenikmatan saat Hunwu mendapatkan Cincin Jiwa baru.
Tanpa target serangan, kondisi agresifnya perlahan mereda. Baru saat ini Tang San menyadari meridian dalam tubuhnya telah berantakan dan hancur. Kesakitan hebat menerpa, tapi dia tetap mengatupkan gigi menahan tanpa pingsan. Saat ini, kalimat Ayahnya bergema dalam pikirannya: "Selalu jaga pinggang tetap tegak, bahkan sampai mati sekalipun."
Saat ini, di sekitar tubuh Tang San terdapat bintik-bintik keemasan yang merupakan darah segar yang menyembur dari dalam tubuhnya saat menerima dampak serangan sebelumnya. Ketika membuka matanya, penglihatannya terasa kabur, bahkan sulit melihat jelas pemandangan sekitar. Menjadikan tubuhnya sendiri sebagai medan perang telah menyebabkan kerusakan permanen yang parah. Jika tubuhnya tidak telah mencapai tingkatan setengah dewa, mungkin nyawanya sudah tidak tertolong.
Dengan penglihatan samar-samar, ia melihat trisula Dewa Laut yang masih tertancap di sampingnya. Saat melakukan serangan gila sebelumnya, guncangan pada tubuhnya membuat tangannya yang sempat memegang trisula Dewa Laut itu terlepas.
Tang San perlahan mengangkat lengan kanannya yang terasa seberat timah, namun ia tetap menguatkan diri sambil perlahan meraih trisula Dewa Laut. Daya tahannya melonjak drastis setelah pertempuran internal tadi. Bisa dikatakan, pertempuran dalam tubuh ini jauh lebih berbahaya daripada menghadapi tiga Kaisar Semut Raksasa, bahkan setara dengan menghadapi Macan Setan Kegelapan. Namun ia bertahan, seolah telah melompati jurang yang lain.
Lengan kanan akhirnya meraih trisula Dewa Laut, tangan kanan yang pucat pasi mencengkeram dengan kuat gagang trisula Dewa Laut yang tebal. Sensasi dingin merambat ke seluruh tubuh melalui telapak tangan, jejak aura yang menyatu bagai air dan susu membuat Tang San bersemangat. Dengan tenaga penuh, kepedihan yang mendalam seakan merobek seluruh tubuhnya, namun Tang San memaksakan tubuhnya bangkit menggunakan kekuatan lengan kanannya.
Saat menarik diri ke samping trisula Dewa Laut, gerakan pertamanya adalah menegakkan punggungnya. Gerakan sederhana ini membuatnya kembali memuntahkan beberapa semburan darah segar. Namun bagian dalam tubuhnya terasa lebih lega. Duduk bersila, menggigit erat gigi, menahan kesakitan yang merasuk di mana-mana, ia mempertahankan kesadaran jernihnya untuk mulai berlatih.
Tanpa ragu-ragu, Tang San menyuntikkan seluruh energi residual dalam tubuhnya ke kaki kanannya untuk mengaktifkan kemampuan regenerasi Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor. Saat ini, ia menemukan keenam Spirit Bone dalam tubuhnya menjadi panas membara, sensasi terbakar yang membantu meringankan penderitaannya.
Seberkas cahaya biru-keemasan merambat dari kaki kanan ke atas, dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh Tang San. Seolah tubuhnya diselubungi jaring raksasa biru-keemasan, kemampuan regenerasi dahsyat mulai bekerja. Meridian yang kacau dan hancur dalam tubuh Tang San pulih dengan kecepatan mencengangkan.
Bekas Trisula Dewa Laut di dahinya berpendar, trisula Dewa Laut yang digenggam erat di tangannya perlahan bersinar. Pola emas yang mempesona saling berinteraksi dengan cahaya biru-keemasan dari tubuhnya. Energi Dewa Laut pun mengalir masuk ke tubuh Tang San, menyatu dengan kemampuan regenerasi Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor, semakin mempercepat pemulihan tubuh tangguhnya.
Saat rasa sakit yang menyiksa berangsur memudar, sensasi yang muncul justru menyejukkan. Tang San sedang merasakan kenikmatan ini. Terutama saat kekuatan spiritual internalnya menyaksikan meridian-meridian yang kacau mulai kembali ke posisi semula, jaringan yang hancur tumbuh cepat. Bahkan organ-organ yang bergeser kembali ke tempatnya. Perasaan ini seperti terlahir kembali. Setiap meridian yang terbuka langsung menarik aliran energi dalam tubuhnya, meningkat berkali-kali lipat saat beredar di meridian yang telah pulih. Kekuatan fisik yang awalnya sudah luar biasa mulai terkumpul perlahan.
Seiring peningkatan sedikit demi sedikit kemampuan, napas Tang San mulai mengeluarkan kabut Xuantian Gong lagi. Namun kali ini warna kabut telah berubah dari putih asli menjadi keemasan. Perubahan ini tidak hanya karena pantulan cahaya biru-keemasan di permukaan tubuhnya dan cahaya trisula Dewa Laut, tetapi kabut yang keluar dari dalam tubuh Tang San sendiri juga bukan lagi putih polos - ia memancarkan sedikit warna emas muda. Pada saat yang sama, Tang San juga menyadari bahwa saat meridiannya pulih, Soul Power-nya berkembang dengan cepat. Warna keemasan pada meridian, tulang-otot, dan organ dalamnya pun semakin menguat.
Fenomena ini merupakan efek dari penyerapan tiga Cincin Jiwa oleh Tang San, sekaligus bukti bahwa tubuhnya mengalami evolusi setelah mendapatkan pengakuan penuh dari Haotian Hammer yang meningkatkan keselarasan dengan Hunwu-nya. Meski belum mewarisi kekuatan Dewa Laut, kombinasi Dua Jiwa Martial Soul dan enam Spirit Bone telah mendorongnya semakin dekat ke tingkat dewa, setidaknya dari segi kekuatan fisik.
Bibi Dong yang juga memiliki Dua Jiwa Martial Soul tidak menunjukkan kondisi seperti ini. Hal ini terkait dengan dua tanaman suci yang pernah dikonsumsi Tang San dan efek Tubuh Emas Tempaan Es dan Api. Fondasi yang dibangun bertahun-tahun lalu baru sekarang menunjukkan hasil maksimal, ditambah dengan kepemilikan trisula Dewa Laut sebagai Senjata Dewa. Perbedaan fisik antara Tang San dan Bibi Dong yang sama-sama memiliki Dua Jiwa Martial Soul menjadi sangat signifikan. Tanpa semua faktor ini, mustahil bagi Tang San untuk menyaingi Bibi Dong.
Warna keemasan dari dalam ke luar secara bertahap berubah menjadi emas murni, tetapi hanya muncul sesekali, berganti-ganti antara keemasan dan emas. Bagaimanapun, tubuh asli Tang San belum benar-benar mencapai tingkat dewa. Mustahil baginya untuk sepenuhnya melatih tubuhnya hingga tingkat dewa. Jika benar-benar terjadi seperti itu, justru akan menjadi masalah baginya. Karena jika tingkat pencapaian dan kultivasinya belum sampai namun tubuhnya sudah mencapai tingkat dewa, hal itu justru akan menghambat peningkatan kedua aspek tersebut.
Waktu terus berlahan, aura yang dilepaskan Tang San semakin membesar. Jejak aura yang mendekati tingkat dewa ini menciptakan getaran khusus di sekelilingnya. Lokasi ini memang merupakan pusat Hutan Xingdou. Semua Binatang Roh tahu bahwa makhluk terkuat tinggal di sini, sehingga tidak ada yang berani mendekat. Saat ini, aura yang dilepaskan Tang San membuat semua Binatang Roh dalam radius 100 li merasakan gemetar dari dalam tubuh, secara tidak sadar bermigrasi ke luar.
Ini bukan efek dari pertarungan sebelumnya antara Tang San dengan Tiga Kepala Kaisar Semut Qianjun, melainkan hasil dari serangan ganasnya terhadap energi yang menyatu dari tiga Cincin Jiwa di dalam tubuhnya.
Bahkan Tang San sendiri tidak tahu, saat dia menyerang energi fusi tiga Cincin Jiwa dalam tubuhnya dengan seluruh kekuatan, setiap tubrukan keras akan mengeluarkan gelombang aura keemasan dari tubuhnya. Gelombang keemasan itu sendiri tidak memiliki kemampuan serangan, hanya pelepasan aura. Namun itu adalah pelepasan aura dari kekuatan absolut. Dengan kekuatan Tang San ditambah kondisi mengerikan saat itu, berapa banyak Binatang Roh yang tidak akan ketakutan? Itu adalah gelombang mengerikan yang mengandung sedikit aura tingkat dewa dari Delapan Tombak Laba-laba dan aura senjata dewa sejati dari trisula Dewa Laut. Inilah alasan utama mengapa tidak ada satu pun Binatang Roh yang bisa mendekat untuk mengganggunya sejak proses penyerapan Cincin Jiwa dimulai.
Menyerap tiga Cincin Jiwa sekaligus mungkin merupakan hal yang tak tertandingi dalam sejarah Dunia Ahli Jiwa, apalagi menyerapnya bersamaan. Apa yang dilakukan Tang San sekarang bisa dikatakan sebagai terobosan baru dalam komunitas Ahli Jiwa. Dengan bantuan berbagai syarat, dia benar-benar berhasil. Dua Hunwu dan tujuh belas Cincin Jiwa yang meningkatkan tubuhnya, membuat kekuatannya berevolusi kembali.
Saat tubuhnya secara bertahap pulih di bawah efek skill "Api Liar Tak Membakar Habis, Angin Semi Menghidupkan Kembali" dari Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor, Tang San dengan gembira menemukan Soul Power-nya telah meningkat signifikan. Meski belum mencapai breakthrough level 96, melalui proses Penyerapan energi Laba-laba Wajah Manusia sebelumnya hingga Penyerapan tiga ekor Semut Kaisar 90.000 tahun dan Cincin Jiwa mereka, terjadi lompatan kualitatif dalam Soul Power-nya. Hanya tersisa selisih tipis untuk mencapai breakthrough dari level 95 ke 96.
Ini juga merupakan keuntungan dari Dua Jiwa Martial Soul. Tuan Bergelar biasa di atas level 90 hanya bisa mengandalkan latihan keras, tidak seperti Tang San yang bisa meningkatkan Soul Power melalui penyerapan Cincin Jiwa Binatang Roh kuat. Kesembilan Cincin Jiwa kuat dari Hunwu Kedua Haotian Hammer menjadi pendukung vital peningkatan Soul Power-nya. Keunggulan Dua Jiwa Martial Soul baru benar-benar terlihat di sini. Kemampuan Bibi Dong mencapai level 99 di usia muda juga sangat terkait dengan aspek ini.
Energi eksternal secara bertahap menyatu dengan tubuhnya. Rasa panas membakar dari enam Spirit Bone perlahan menghilang, memberikan sensasi kelancaran total di seluruh tubuh. Kekuatan spiritual-nya mampu mengendalikan dengan presisi setiap aliran Soul Power dalam tubuh.
Menarik napas dalam-dalam, Tang San perlahan membuka matanya. Dengan sekejap pikiran, seluruh tubuhnya telah melayang dari permukaan tanah. Ia sama sekali tidak menggunakan Soul Power, hanya mengandalkan kekuatan pikiran untuk mengubah kondisi fisiknya. Seolah kini ia bisa sepenuhnya terbebas dari hambatan gravitasi bumi.
Kedua kakinya berpijak kokoh di tanah. Pada momen ini, Tang San tak kuasa menahan diri mengangkat Trisula Dewa Laut di tangannya tinggi-tinggi sembari melontarkan teriakan panjang ke langit. Teriakan nyaring itu semakin bergelora seiring melonjaknya energi dalam tubuhnya, karisma "tak ada yang bisa mengalahkanku" itu mengguncang seluruh Hutan Xingdou.
Hampir mencapai level 96, menghadapi Raja Paus Iblis Samudra Dalam pasti akan lebih mantap. Merasakan gelombang energi Dewa Laut dari Trisula yang semakin selaras dengannya, kegembiraan di wajah Tang San tak terbendung. Sejak mempelajari Palu Daya Xumi, sifatnya mengalami perubahan halus - ketenangan yang dulu kini bercampur keliaran. Jika dulu ia lebih mirip ibu kandungnya A Yin, kini karakternya mulai condong ke arah sang ayah. Teguh namun penuh wibawa.
"Sudah menyerap semuanya?" Tanpa tanda-tanda, suara datar yang tiba-tiba muncul dari samping itu seperti disiram air es, memecah euforia Tang San yang sedang larut dalam sukacita.
Ji Lingling menggigil kedinginan, reaksi pertama Tang San adalah tubuhnya meledak mundur, trisula Dewa Laut mengayun horizontal ke arah sumber suara, menggoreskan lingkaran cahaya keemasan.
Suara yang tiba-tiba muncul ini membuatnya terkejut luar biasa. Perlu diketahui, bahkan saat bertarung melawan tiga aliran energi dalam tubuhnya, ia terus melepas kekuatan spiritualnya untuk merasakan segala sesuatu di sekitarnya. Meski berada dalam tingkatan tertinggi keganasan, mustahil baginya mengabaikan keadaan sekitar. Ia takkan pernah membiarkan dirinya berada dalam bahaya. Namun sejak awal, selain dirinya dan tiga Kaisar Semut Raksasa, sama sekali tak terdeteksi keberadaan makhluk kuat lainnya. Namun suara ini muncul begitu saja secara tiba-tiba.
Tak diragukan lagi, pemilik suara ini memiliki kekuatan spiritual melebihi Tang San dengan margin yang cukup signifikan. Jika tidak, bagaimana mungkin ia bisa bersembunyi dengan sempurna dari pemindaian kekuatan spiritual Tang San? Di antara para petarung kuat yang dikenal Tang San, bahkan Bibi Dong pun tak memiliki kemampuan seperti ini! Pada level kekuatannya saat ini, sekalipun menghadapi Bo Saixi Sang Dou Luo Dewa Laut atau kakeknya sendiri, Tang San yakin bisa menemukan jejak-jejak kecil keberadaan mereka melalui pemindaian kekuatan spiritual.
Saat menghadapi krisis, pikiran Tang San justru berada dalam kondisi paling sadar. Dalam sekejap, ia meredakan kegembiraan dan suka citanya, lalu menganalisis sumber suara tersebut dengan cepat. Hampir seketika itu juga, tiga kemungkinan yang tidak terdeteksi oleh pemindaian kekuatan spiritualnya terdaftar dalam pikirannya.
Kemungkinan pertama: pemilik suara ini memiliki skill menghilang serupa Lapisan Pelindung Samudra miliknya, yang juga kebal terhadap pemindaian spiritual. Kemungkinan kedua: bertemu dengan Tuan Bergelar spesialis kecepatan murni, setara dengan Hunwu walet ekor runcing Bai Chenxiang yang telah berlatih hingga level 90 ke atas. Dengan kecepatan luar biasa, ada kesempatan lolos dari deteksi spiritualnya. Jika ini dua kemungkinan pertama, tidak menakutkan bagi Tang San. Namun yang paling ia takuti adalah kemungkinan ketiga: pemilik suara ini memiliki kekuatan spiritual yang mampu mengintimidasi secara total, sehingga bisa muncul dengan leluasa tanpa terdeteksi. Musuh seperti ini jelas merupakan ancaman mematikan.
"Jangan tegang. Jika aku ingin membunuhmu, kau sudah mati ratusan kali." Suara tenang itu kembali terdengar. Kali ini Tang San mengenali ini sebagai suara wanita. Bersamaan dengan suara itu, dari balik pohon besar berjarak 10 meter di sampingnya, muncul sesosok figur.
Dia mengenakan gaun istana berwarna emas yang menyatu, seolah ditenun dari benang emas tanpa hiasan pola berlebihan, dengan gaya klasik dan elegan. Kerah tinggi emas melindungi lehernya yang putih salju dan jenjang. Rambut emasnya terurai alami di belakang tanpa penataan rapi, membentuk kontras tajam dengan gaun istananya yang serba tertata.
Matanya yang keemasan tenang bagai air tanpa fluktuasi energi, terlihat seperti orang biasa. Namun dalam kedalaman mata itu, Tang San menangkap suatu karakteristik tak terdefinisi. Di antara alisnya terdapat cap Malaikat Bersayap Enam berwarna emas. Meski kecil, penglihatan tajam Tang San jelas melihatnya. Kulitnya lebih putih dari salju, wajah sempurna, terlihat seperti gadis 18-19 tahun.
Kemunculannya terasa alami, tak seradak suaranya sebelumnya. Seolah ia memang selalu ada di sana dan pantas muncul saat itu. Perasaan harmonis itu justru membuat Tang San tidak nyaman. Yang paling mengejutkan, ia terlihat sangat biasa tanpa gelombang Soul Power sama sekali. Namun pengamatan seksama mengungkapkan kakinya tidak menyentuh tanah - ia berjalan di udara setinggi tiga inci, seolah menginjak Blue Silver Grass yang ada.
Jika semua ini masih belum cukup membuat Tang San merasakan ancaman mematikan, maka ketika dia melihat orang ini mengonsentrasikan seluruh kekuatan spiritual tak terbatasnya untuk mencoba mengunci lawan, barulah dia benar-benar merasakan rasa takut di hatinya. Karena dia menemukan bahwa kekuatan spiritualnya sama sekali tidak bisa mengunci lawan, bahkan tetap tidak merasakan keberadaannya.
Meskipun dia hanyalah sebuah jiwa, seharusnya tetap ada fluktuasi energi jiwa. Tapi, tidak ada apa-apa. Benar-benar kosong sama sekali.
Orang ini dikenali Tang San. Dahulu, mereka pernah bertempur dalam pertempuran penentu nasib Kekaisaran Tian Dou. Dalam pertempuran itu, Tang San adalah pemenang terakhir. Tapi Tang San tahu bahwa sebenarnya wanita di hadapannya ini pernah memiliki kesempatan untuk membunuhnya kala itu. Jika saat itu dia mau bekerja sama dengan Tuan Bergelar di sekitarnya, mungkin hasil pertempuran akan berubah. Namun dia tidak melakukannya. Dia mempertahankan martabat yang semestinya dimiliki seorang Ahli Jiwa. Karenanya, meski adalah musuh, Tang San tidak memiliki kebencian kuat terhadap orang ini. Meski penampilannya menjadi jauh lebih muda, dari sorot matanya Tang San yakin tidak salah mengenali. Hanya saja dia sama sekali tidak menyangka, wanita yang pernah menyamar sebagai Putra Mahkota Xue Qinghe selama lebih dari sepuluh tahun dan hampir membalikkan segala norma Kekaisaran Tian Dou ini, tiba-tiba muncul di sini. Dia masih ingat nama wanita ini: Qian Renxue.
Dalam keterkejutan dan sedikit rasa takut, Tang San segera tenang. Kepanikan tidak akan pernah menjadi solusi masalah. Hanya dengan analisis dingin dan memanfaatkan keunggulan diri sendiri, masalah mungkin terpecahkan.
"Apakah kau sudah datang lama?" Tang San tersenyum tipis, balik bertanya dengan tenang.
Qian Renxue menunjukkan kekaguman di matanya melihat ketenangan Tang San. Dengan anggun ia mengangguk, "Ya, aku sudah datang sejak kau melepaskan wilayah kekuasaan melawan tiga semut itu."
Mendengar ini, sudut mulut Tang San berkedut halus. Dia datang sejak aku melepaskan wilayah kekuasaan Blue Silver? Ini berarti bahkan dalam wilayah kekuasaanku sendiri, aku tak mendeteksi keberadaannya.
Pertemuan sebelumnya, Qian Renxue level 70-an sementara Tang San level 60-an. Saat itu Tang San tahu Qian Renxue juga jenius setara dirinya - pemilik Hunwu Malaikat Bersayap Enam, cucu perempuan Qian Daoliu, putri Paus generasi sebelumnya Kuil Wuhun. Tapi mengapa sekarang ia tak bisa menembusnya?
"Lama tak jumpa. Tampaknya kau banyak berubah." Senyum Tang San tetap hangat, seolah sedang mengobrol dengan teman biasa.
“Qian Renxue menghela napas, "Benar, sudah lama sekali tidak bertemu. Enam tahun telah berlalu. Dalam hidup orang biasa, tidak banyak yang memiliki enam tahun seperti ini. Aku banyak berubah, kamu pun juga begitu, bukan? Baru saja, aku menyaksikan momen paling ajaib dalam sejarah Dunia Ahli Jiwa. Bahkan para petarung legendaris yang pernah mencapai tingkat dewa pun mungkin tidak memiliki pengalaman seperti yang kamu alami tadi."
"Menghadapi tiga Binatang Roh dengan kultivasi level 90.000 tahun yang memiliki atribut hampir murni sekaligus, lalu mengalahkan mereka. Itu belum seberapa. Yang paling luar biasa, kamu berani menyerap tiga Cincin Jiwa mereka sekaligus dan berhasil. Aku benar-benar harus mengucapkan selamat untukmu."
Tang San tersenyum getir, "Apa yang patut diucapkan selamat? Tidak bisakah kau melihat itu hanya sebuah kecelakaan? Menurutmu aku sengaja menyerap tiga Cincin Jiwa Kaisar Semut Qianjun sekaligus? Seharusnya kau katakan itu tindakan bunuh diri."
Qian Renxue tersenyum lembut. Senyumnya seolah memiliki energi sihir khusus yang membuat Tang San terpana. Daun-daun di semua pepohonan sekitar bergoyang pelan, mengeluarkan suara gemerisik.
Sejak suara Qian Renxue terdengar, kekuatan spiritual Tang San telah sepenuhnya dilepaskan. Saat ini, ia merasakan keheranan bahwa semua pepohonan dalam jangkauan persepsi kekuatan spiritualnya melakukan gerakan serempak, menggoyangkan daun-daun mereka seolah terpesona oleh senyuman Qian Renxue. Bukan hanya pohon, semua tanaman kecuali Blue Silver Grass di sekitarnya yang bisa merasakan aura-nya, mengekspresikan kegembiraan mereka melalui berbagai bentuk.
"Aku pernah mendengar senyuman bisa membuat kota jatuh, senyuman kedua menghancurkan negara. Tak kusangka hari ini benar-benar menyaksikannya. Hanya saja, yang terpesona kali ini adalah Hutan Xingdou." Tang San berkomentar dengan kagum.
Senyuman Qian Renxue semakin cerah, "Bolehkah kuanggap ini sebagai pujianmu?"
Tang San dengan anggun mengelus trisula Dewa Laut di tangannya, "Tentu saja. Aku hanya menyatakan fakta semata."
Qian Renxue tersenyum, "Tapi sebelumnya kamu juga merendahkan diri sendiri. Bukan begitu? Saat kamu mengekstrak tiga Cincin Jiwa sekaligus, mungkin itu sebuah kecelakaan. Tapi saat itu, kamu sebenarnya punya pilihan untuk tidak menyerapnya. Namun kamu tetap melakukannya, memasukkan mereka ke dalam tubuh. Dan dengan metode yang belum pernah kudengar sebelumnya, menyatukannya sepenuhnya dengan dirimu. Tapi penampilanmu tadi sangat menakutkan, beberapa kali aku hampir tak tahan ingin membantumu. Hanya saja, jika aku melakukannya, mungkin akan mempengaruhi efek penyerapan Cincin Jiwamu. Dan kamu benar-benar menciptakan keajaiban di hadapanku, menaklukkan tiga Cincin Jiwa sekaligus dengan gaya menguasai medan. Ini membuatku harus mengakui kekagumanku. Jika aku jadi kamu, aku tak yakin punya keberanian seperti itu."
Memandang dalam-dalam wanita di depannya, tapi Tang San tetap mendeteksi bahwa sekeras apapun ia melihat, tetap tak bisa menembusnya. Senyum getir muncul di wajahnya, "Nona Qian Renxue, jika ingatanku tidak salah, seharusnya kita adalah musuh."
Qian Renxue menghela napas, "Di dunia ini, tidak ada teman abadi, juga musuh abadi. Apalagi, meski kita musuh, aku ingin menghadapi versi terbaikmu, bukan menyergap saat lengah. Beberapa musuh tetap layak dihormati, bukan?"
Tang San mengangguk, "Kamu adalah Ahli Jiwa sejati. Andai posisi kita tidak berseberangan, sungguh aku tak ingin bermusuhan. Sayangnya, aku harus melakukannya."
Kali ini, ekspresi getir muncul di wajah Qian Renxue, "Mengapa kita harus menjadi musuh? Tang San, kau adalah Ahli Jiwa paling berbakat yang pernah kulihat. Aku sudah melihat, sekarang kau sudah menjadi Tuan Bergelar, bahkan Soul Power-mu hampir mencapai breakthrough ke level 96. Tapi berapa usiamu sekarang? 25 tahun? 26 tahun? Atau 27 tahun? Kau sudah menciptakan terlalu banyak sejarah di Dunia Ahli Jiwa. Bisa dikatakan, jika kau berada di Kuil Wuhun kami dengan dukungan penuh, pencapaianmu mungkin akan lebih besar. Masa depanmu tak bisa dibayangkan siapa pun. Hampir bisa kupastikan, dalam waktu dekat kau akan berhasil mengatasi batas manusia dan benar-benar mencapai tingkatan tertinggi setelah level 100."
Tang San tersenyum kecil, "Kau ingin meyakinkanku? Harus kuakui, suaramu sangat memikat."
Qian Renxue berkata dengan sendu, "Ini mungkin kedua kalinya aku mencoba meyakinkanmu. Sebelumnya, kau menolakku tanpa ragu-ragu dan mengalahkanku. Meski tak mengerti bagaimana kau melakukannya, bagaimana dengan kemampuan level 60-an bisa mengalahkan aku yang sudah mencapai Hunwu Zhen Shen. Tapi aku benar-benar kalah, mengaku kalah total. Namun sekarang, kau bukan lagi lawanku. Apakah kau benar-benar memaksaku mengalahkanmu dulu baru mau mendengarkanku?"
Tang San tersenyum. Senyumannya terlihat santai, elegan bak bangsawan namun tercampur sedikit kegarangan. Meski senyumnya tak seampuh Qian Renxue yang mampu membuat Hutan Xingdou terkesima, namun membuat Qian Renxue sendiri terpana. Enam tahun tak bertemu, pria di hadapannya kini semakin memesona.
"Nona Qian Renxue, bukankah aku selalu serius mendengarkanmu?"
Sorot mata Qian Renxue berangsur serius. Nuansa santai sebelumnya mulai sirna. Tang San langsung merasakan perubahan atmosfer seiring perubahan ekspresi wajahnya. Seluruh tanaman yang sebelumnya bergoyang kini memasuki tingkatan tertinggi keheningan.
"Tang San, bergabunglah dengan Kekaisaran Wuhun. Apa yang bisa diberikan Kekaisaran Tian Dou padamu, Kekaisaran Wuhun juga mampu."
Tang San yang tak terpengaruh suasana tegas itu tersenyum: "Kaisar baru Tian Dou, Xue Beng, telah berguru padaku, mengangkatku sebagai Guru Kaisar yang sederajat dengannya, menganugerahkan gelar Raja Lan Hao. Ini mungkin belum kau ketahui."
Yang mengejutkan Tang San, Qian Renxue langsung menjawab tanpa ragu-ragu: "Kecuali gelar Guru Kaisar, segalanya bisa kuberikan."
Tang San tertegun. Meski tahu dirinya dihargai oleh Qian Renxue, dia tak menyangka penghargaan itu sampai level seperti ini. Terkejut, dia spontan berkata, "Putri Qian Renxue, Permaisuri Kekaisaran Wuhun saat ini adalah Bibi Dong, bukan Anda. Bibi Dong membenciku sampai ke tulang sumsum, sekalipun Anda adalah putri Paus sebelumnya, kurasa dia tidak akan mendengarkan Anda."
Mendengar tiga kata "Bibi Dong", ekspresi wajah Qian Renxue langsung menjadi muram. Kecantikannya kini diselimuti lapisan dingin, "Itu dulu. Sejak aku keluar dari Kuil Tetua, Kekaisaran Wuhun di masa depan hanya akan menuruti perintahku seorang."
Tang San mengangguk, "Benar. Memang kau punya kemampuan itu. Meski Bibi Dong sangat kuat, dia belum menjadi dewa."
Dingin yang menusuk tulang di wajah Qian Renxue menghilang. Ia tersenyum tipis, "Kau sudah menyadarinya?"
Tang San menghela napas pasrah, "Dengan penampakanmu seperti ini, mustahil aku tidak paham. Meski Soul Power-ku tidak terlalu tinggi, kekuatan spiritualku setara Bibi Dong. Jika aku saja tidak bisa mendeteksi jejak aura-mu, jawabannya sudah jelas. Soul Power bisa kudeteksi, tapi kekuatan tingkat kedewaan di luar jangkauanku. Benar kan? Dewa Malaikat Qian Renxue."
Qian Renxue memandang Tang San lama tanpa bicara. Tatapannya yang tenang dan lembut tetap memberi tekanan khusus pada Tang San - tekanan yang langsung berasal dari relung jiwa terdalam.
Setelah lama, Qian Renxue akhirnya menghela napas pelan, "Tampaknya pemahamanku tentangmu masih terlalu sedikit. Tak kusangka, kau bisa melihat begitu banyak hal. Rupanya, kau juga harusnya punya pemahaman tertentu tentang tingkatan tertinggi dewa."
Tang San tersenyum, "Yang seharusnya terkejut adalah aku. Tak kusangka dalam beberapa tahun singkat, kau sudah mewujudkan impian semua Tuan Bergelar - dan juga pasti impian kakekmu Sesepuh Qian Daoliu - menjadi dewa di level 100. Awalnya kukira yang paling berpeluang mencapai ini di Kekaisaran Wuhun seharusnya Bibi Dong."
"Dia? Pantaskah dia jadi dewa?" Qian Renxue menyungging senyum dingin, "Perempuan berhati gelap pantas jadi dewa? Tang San, kulihat kau juga sedang menapaki jalan ini. Senjata di tanganmu yang tak bisa kutembus ini membuktikannya - ini pasti Senjata Dewa sejati. Dasarku lebih kokoh darimu, selama enam tahun dengan bantuan penuh kakek baru bisa mencapai tahap ini. Tapi kau bisa menembus tingkatan Tuan Bergelar dan mencapai level ini, benar-benar mengagumkan. Karena kau sudah tahu aku menjadi Dewa Malaikat, tak perlu bertele-tele lagi. Yang bisa diberikan Kerajaan Tian Dou padamu hanyalah gelar Raja Lan Hao. Jika kau mau bergabung dengan Kekaisaran Wuhun, saat ku satukan benua ini, kau akan menjadi Raja Lan Hao seluruh benua - Raja yang sederajat denganku."
Tang San menatap Qian Renxue dengan tenang, "Aku tidak mengerti, mengapa kau begitu menghargai diriku. Hanya karena melihat potensi tersembunyikah? Tidakkah kau takut, ketika suatu hari aku juga mencapai tingkat dewa, aku akan membelot dari Kekaisaran Wuhun?"
Qian Renxue tersenyum, "Apakah kau tipe orang yang melanggar janji? Jika iya, itu hanya membuktikan aku salah menilaimu. Mengapa aku begitu menghargaimu, hanya akan kuberitahu setelah kau memilih bergabung dengan Kekaisaran Wuhun. Sekarang, berikan jawabanmu. Aku yakin, dengan kolaborasi kita, takkan ada yang mampu melawan di benua ini."
"Kalau begitu, bertarunglah." Tang San berkata datar.
Qian Renxue tertegun, memandangi Tang San dengan tak percaya, "Kau jelas tahu aku sudah menjadi dewa, masih memilih melawanku?"
"Manusia bagaimana? Dewa bagaimana? Tidakkah kau tahu, di dunia ini ada hal-hal yang tak bisa diubah? Ada pepatah yang mungkin belum kau dengar, akan kuajarkan padamu."
"Apa itu?" Ekspresi wajah Qian Renxue mulai berubah suram.
Tang San berkata tegas dan pasti, suku kata demi suku kata: "Lebih——baik——hancur——sebagai——giok——, daripada——utuh——sebagai——genteng——."
