Bagi orang biasa, pecahnya meridian adalah luka yang memfatalkan. Namun bagi Tang San, ini sama sekali bukan masalah besar. Bahkan jika seluruh meridian tubuhnya pecah, selama masih ada napas, dia pasti tidak akan mati. Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor di antara semua Cincin Jiwa dan Spirit Bone milik Tang San adalah satu-satunya yang tidak memiliki daya serang. Namun tetap berada di level 100.000 tahun.
Skill terbang memang sangat penting untuk Ahli Jiwa level menengah ke bawah. Tapi dengan tingkat kultivasi Tang San sekarang, bahkan tanpa menggunakan skill Spirit Bone, dengan koordinasi Soul Power dia sepenuhnya mampu terbang. Seperti saat dia melihat Bo Saixi Sang Dou Luo Dewa Laut terbang di udara dahulu.
Jadi, kemampuan terbang bukanlah skill langka yang melekat pada Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor. Kehebatannya hampir seluruhnya terwujud dalam pepatah "api liar takkan mampu menghabiskan, angin musim semi menghidupkan kembali". Bayangkan, bahkan anggota tubuh yang cacat pun bisa dipulihkan, menunjukkan betapa kuatnya skill ini. Selama Tang San masih bernapas, dia praktis abadi. Hanya saja kecepatan pemulihan akan bervariasi tergantung tingkat lukanya.
Seperti sekarang, ketika meridian dalam tubuh Tang San pecah dalam pertempuran, energi Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor segera turun tangan. Pertama-tama mengendalikan meridian yang rusak, langsung menutup penampang melintang meridian yang pecah, mencegah perdarahan internal besar. Darah segar yang dimuntahkan Tang San dari mulutnya muncul tepat saat guncangan dahsyat baru saja memecahkan meridian. Jika tidak, dengan tingkat kerusakan meridian saat menggunakan Palu Daya Xumi, dia pasti sudah tewas.
Setelah keluar dari pertempuran, energi Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor akan membentuk kembali struktur meridian dalam tubuhnya. Menghubungkan setiap meridian yang patah satu sama lain, membentuk jalur komunikasi meridian normal sehingga sirkulasi darah kembali normal. Kemudian melalui kekuatan ini, meridian yang patah secara bertahap menyatu kembali. Inilah alasan utama mengapa Soul Power Tang San bisa pulih begitu cepat.
Saat ini, Tang San sepenuhnya tenang dan langsung tenggelam dalam keindahan kultivasi, seluruh dirinya masuk ke dalam keadaan berlatih yang sempurna. Ia merasakan dengan mendalam setiap sensasi proses pemulihan di setiap meridian. Sebagai seorang petarung kuat, hal pertama yang harus dikuasai adalah tubuhnya sendiri. Setiap kali atribut fisik meningkat, jika tidak bisa segera menguasai kondisi diri, mustahil untuk mengendalikan situasi diri dalam pertempuran. Terutama bagi Tang San yang memiliki kemampuan berbahaya dan otoriter seperti Palu Daya Xumi. Ia harus benar-benar menguasai batas maksimal tubuhnya agar tidak melampaui batas tersebut dalam pertempuran dan mempertahankan nyawa.
Sepenuhnya tenggelam dalam kultivasi, tubuhnya pulih dengan sangat cepat. Pertempuran melawan Qian Renxue kali ini benar-benar menguras segala daya upaya Tang San. Ia belum pernah merasa lelah seperti sekarang. Meski sebelumnya pernah menghadapi petarung yang jauh lebih kuat, perbedaan kekuatan tidak pernah sebesar ini. Meski terlihat hanya berbeda lima level dengan Qian Renxue saat itu, namun seperti yang dikatakan Qian Renxue sendiri, perbedaan mereka adalah antara manusia dan dewa. Jika bukan karena Tang San memanfaatkan situasi untuk mencegah Qian Renxue menggunakan Senjata Dewa dan tidak mengerahkan seluruh kekuatan sejak awal, mustahil baginya mendapat kesempatan.
Akhirnya bisa memenangkan perjanjian taruhan dengan Qian Renxue dan mengambil kembali trisula Dewa Laut miliknya, konsumsi energi mental Tang San jauh lebih besar daripada stamina fisik. Terutama serangan terakhir itu, pertama kalinya dia menggunakan Air Mata Guanyin yang hampir menyedot semua potensi dirinya. Meski berhasil melukai serius Qian Renxue, dirinya sendiri juga mencapai kondisi kelelahan total. Untungnya ada dukungan Sosis Besar Pemulihan dari Oscar, barulah bisa bertahan hingga keluar dari Hutan Xingdou.
Alasan Tang San bersikeras baru mulai berlatih setelah keluar dari jangkauan pengawasan kekuatan ilahi Qian Renxue, bukan untuk menyembunyikan arah kaburnya, melainkan agar Qian Renxue tidak mengetahui kondisi kesehatannya. Jika berlatih di dalam Hutan Xingdou yang masih dalam pengawasan kekuatan ilahi Qian Renxue, maka dia bisa memperkirakan luka Tang San berdasarkan waktu pemulihannya, serta seberapa jauh sisa waktu yang tersedia untuk melarikan diri setelah pulih.
Untuk bisa memenangkan perjanjian taruhan dengan Qian Renxue, Tang San sudah menggunakan semua kartu asnya. Qian Renxue sangat memahami kekuatan sebenarnya secara keseluruhan Tang San. Satu-satunya keberuntungan adalah peningkatan level Soul Power yang membuat energinya melebihi sebelumnya, bisa menjadi perlindungan saat dikejar-kejar Qian Renxue. Tiga hari sudah cukup lama bagi pejuang biasa, tapi bagi Tang San sekarang masih jauh dari cukup. Dia yakin apapun cara yang digunakan untuk kabur, Qian Renxue tetap bisa mengejarnya, hanya waktu pengejarannya yang sulit diprediksi. Jadi, sejak memulai latihan setelah keluar dari jangkauan kekuatan ilahi Qian Renxue, permainan strategi antara mereka berdua telah dimulai lagi.
Butuh hampir delapan jam bagi Tang San untuk memperbaiki seluruh meridian tubuhnya. Seperti penilaian sebelumnya, dia benar-benar naik level. Setelah meridian pulih total, Soul Power level 96 langsung menunjukkan efeknya. Setiap siklus peredaran energi Xuantian Gong, kecepatan pemulihan Soul Power meningkat setidaknya 30% dibanding sebelumnya. Setelah beberapa siklus, total Soul Power sudah pulih 60%. Enam puluh persen Soul Power cukup untuk Tang San mempertahankan kecepatan terbang maksimal. Sisa Soul Power bisa dipulihkan sambil terbang.
Waktu yang dibutuhkan lebih cepat beberapa jam dari perkiraan. Tang San tahu ini meningkatkan peluang bertahan dari pengejaran Qian Renxue. Ini tidak terlepas dari kemampuannya tetap tenang dan fokus total dalam latihan sebelumnya.
Kembali melayang keluar, menentukan arah dengan pasti, Tang San mempercepat kecepatan maksimalnya meninggalkan bayangan sisa yang samar-samar, langsung terbang menuju arah pesisir. Dengan peningkatan besar Soul Power, bahkan kecepatan terbangnya bertambah beberapa tingkat.
Tang San hampir terus-menerus mempertahankan kecepatan terbang tertinggi. Untuk mengoptimalkan kecepatannya, dia terbang di ketinggian sekitar satu kilometer dari tanah. Di ketinggian ini jarang ada burung, sehingga tidak mendapat gangguan. Selain itu, jarak satu kilometer dari tanah juga tidak terlihat jelas, apalagi dengan kecepatannya yang luar biasa.
Tang San berhenti untuk istirahat sementara setiap enam jam. Dalam kondisi terbang ekstra cepat, yang terkuras bukan hanya Soul Power tapi juga kondisi rohnya. Tentu saja, jika mau, dia bisa terus terbang seperti ini selama tiga hari tanpa henti. Namun Tang San sadar bahwa dengan cara itu mustahil mempertahankan kekuatan dalam kondisi terbaik. Jika Qian Renxue menyusul, situasi akan semakin berbahaya. Dengan beristirahat setiap enam jam, dia bisa menjaga kondisi kesehatan tetap di puncak intensitas, selalu siap beradaptasi dengan situasi.
Setelah lebih dari dua hari terbang, waktu perjanjian dengan Qian Renxue hampir tiba. Dengan terbang penuh kecepatan, jarak ke pesisir semakin dekat. Bahkan di udara dia sudah bisa mencium aroma asin yang segar dari laut.
Lapisan Pelindung Samudra telah dilepas ke luar tubuh enam jam sebelumnya, membuatnya berada dalam status menghilang. Tentu saja ini bertujuan untuk mengisolasi pencarian kekuatan ilahi Qian Renxue. Tang San tahu, jika kekuatan ilahi Qian Renxue benar-benar menyusulnya, dirinya mungkin tak bisa bersembunyi. Kecuali dia bisa menemukan area seluas Hutan Xingdou, barulah dia memiliki lima puluh persen keyakinan untuk tidak terdeteksi. Namun jelas, di seluruh Benua Douluo, tempat seperti Hutan Xingdou sangat langka. Apalagi, itu pun tidak sepenuhnya aman. Sebelumnya Qian Renxue tidak menggunakan senjata dewa saat mencari dirinya dengan kekuatan ilahi. Siapa tahu seberapa kuat kekuatan ilahinya setelah menggunakan senjata dewa? Oleh karena itu, Tang San hanya menggunakan Lapisan Pelindung Samudra untuk menyembunyikan tubuhnya secara sederhana sambil tetap terbang cepat. Harapannya sekarang adalah Qian Renxue salah menilai arah pencarian, atau kecepatan kekuatan tingkat dewanya terbatas sehingga tidak bisa menyusul segera. Dari situasi saat ini, paling lama tiga jam lagi dia akan tiba di pesisir. Begitu masuk wilayah laut, kekuatan ilahi Qian Renxue yang dua kali lipat lebih kuat pun tidak akan berguna.
Sebagai penerus Dewa Laut, jika masih bisa dikunci lawan di dalam laut, Tang San pantas disebut gagal. Laut bagaikan Blue Silver Grass, hanya saja luasnya jauh melebihi Hutan Xingdou. Kekuatan Dewa Laut cukup menjadi penyamaran terbaik bagi Tang San.
Detik demi detik berlalu, seluruh tubuh Tang San tegang. Tangan kanannya mencengkeram erat trisula Dewa Laut sambil mempertahankan kecepatan terbang tinggi.
Cuaca hari ini sangat cerah. Visibilitas saat terbang di udara sangat baik, apalagi dengan kemampuan Zijin Modong milik Tang San yang mampu melihat jarak ultra-jauh. Setelah dua jam, siluet laut yang megah telah terlihat di kejauhan disertai hembusan uap air yang menggumpal.
Lebih cepat, harus lebih cepat! Meski dikenal dengan ketenangannya, detak jantungnya kali ini lebih kencang dari biasanya. Hanya perlu satu jam lagi, pasti bisa mencapai pesisir.
Sudah dua jam melewati waktu yang disepakati, Qian Renxue tetap tak muncul. Jelas, meski berstatus dewa, kecepatannya tetap terbatas. Mustahil baginya untuk melakukan teleportasi secara instan melintasi benua. Sepertinya aku benar-benar bisa lolos. Qian Renxue, tunggulah! Setelah mencapai status Dewa Laut, aku pasti akan menagih kembali aib yang kau timpakan hari ini.
Namun, kegembiraan Tang San ternyata prematur. Seperempat jam kemudian, saat jaraknya dengan laut semakin dekat, tiba-tiba seluruh tubuhnya terasa kaku. Jiwa bagai diguncang gemetar. Dalam hati ia berteriak "Bahaya!", kepala menoleh ke belakang saat terus melaju. Jantungnya langsung jatuh ke dasar jurang.
Di tempat yang tidak diketahui seberapa jauh, sebuah titik cahaya keemasan yang sangat kecil sedang mendekat dengan cepat, hampir hanya sekejap mata, titik emas itu sudah membesar dua kali lipat. Bisa dibayangkan betapa mengerikannya kecepatannya. Selain Qian Renxue, siapa lagi yang bisa mencapai kecepatan seperti ini?
Tang San dalam hati menghela nafas lega, kekhawatiran terbesarnya akhirnya terjadi. Dia paham, meskipun Qian Renxue adalah dewa, dia tidak mungkin bisa menebak dari arah mana dirinya pergi. Tapi jika dia tetap bisa mengejar, hanya membuktikan satu masalah: pasti ada tanda yang ditinggalkannya pada dirinya. Dengan mengandalkan kekuatan ilahinya, barulah dia bisa begitu yakin menentukan arah kepergiannya. Dan tanda ini tidak bisa dia deteksi sendiri.
Secara bersamaan, Tang San juga bisa merasakan betapa kuatnya tekad dari titik cahaya yang terus mendekat ini. Kali ini, Qian Renxue pasti bertekad untuk benar-benar menghancurkannya. Keinginan untuk memanfaatkan pola pikir kontradiktifnya terhadap dirinya sudah tidak mungkin lagi. Lagipula, kali ini dia jelas jauh lebih kuat dibanding sebelumnya. Tampaknya, yang akan dihadapi adalah Dewa Malaikat yang telah mengenakan baju zirah dewa malaikat!
Hanya tersisa setengah jam perjalanan, sudah di depan mata akan mencapai tujuan, hampir keluar dari krisis kehidupan tapi dikejar musuh. Perasaan ini sangat tidak nyaman.
Siluet Qian Renxue sudah muncul dalam pandangan, tidak sampai beberapa menit lagi dia akan benar-benar menyusul. Bagaimana ini?
Di mata Tang San memancar kilauan dingin, dia menggunakan bilah utama trisula Dewa Laut ditempelkan rata di dahinya. Sensasi dingin dari bilah trisula itu membantunya tenang sebentar. Dengan menggigit keras, dia berbalik arah dan terbang menukik ke tanah.
Dewa Malaikat bisa dikatakan penguasa langit. Ketika kakek Tang San, Tang Chen, masih sejajar dengan Qian Daoliu, ada pepatah: "Tang Chen tak terkalahkan di tanah, Qian Daoliu tak tertandingi di udara, Bo Saixi tak tertembus di lautan." Jelas mustahil melawan Qian Renxue di udara.
Karena itu, Tang San memilih medan tanah yang paling cocok untuk bertarung. Dia menyambar ke bawah secepatnya. Di bawahnya terbentang daerah perbukitan luas. Melewati bukit-bukit ini dan dua gunung, dia akan mencapai pesisir.
Sambil terbang turun, Tang San mengangkat trisula Dewa Laut-nya. Seperti memanggil Qian Renxue, seberkas Kilauan Dewa Laut menyusup ke Hati Dewa Laut. Trisula itu segera memancarkan cahaya keemasan menyala-nyala ke langit. Bersamaan itu, dia sudah menerobos masuk ke perbukitan bawah. Delapan Tombak Laba-laba melesat dari punggungnya, melesat cepat bagai bintang melompat.
Cahaya dari trisula Dewa Laut tentu terlihat oleh Qian Renxue. Senyum dingin menguar di sudut mulutnya. Tubuhnya berakselerasi lagi, enam sayap di punggungnya terkembang seketika kemudian mengepak. Cahaya keemasan Dewa Malaikat seperti membelah ruang angkasa. Dalam beberapa tarikan napas, Qian Renxue telah berada tepat di atas kepala Tang San.
Cahaya keemasan yang dahsyat jatuh dari langit, bagaikan sinar matahari menyinari bumi. Secepat apapun Tang San bergerak, mustahil mengalahkan kecepatan cahaya. Cahaya keemasan yang intens itu seketika menyelubungi seluruh ruang angkasa. Gelombang cahaya keemasan ini tak lain adalah wilayah kekuasaan malaikat.
Dibandingkan pertemuan sebelumnya, wilayah kekuasaan malaikat Qian Renxue telah meningkat setidaknya dua kali lipat. Cahaya keemasan yang mengerikan dan kental seperti benda fisik ini, jika benar-benar menyelimuti tubuh Tang San, tak akan memberi kesempatan apapun baginya. Bahkan ledakan Cincin Jiwa ditambah serangan pamungkas Teknik Palu Angin Kacau sekalipun, takkan mampu mengatasi wilayah tingkat dewa ini.
Qian Renxue kini benar-benar berbeda dibanding saat menghadapi Tang San sebelumnya. Gaun istana elegan nan anggunnya telah diganti dengan Zirah Malaikat Suci yang berevolusi dari enam Spirit Bone Set Malaikat.
Baju zirah keemasan yang mempesona seolah dirancang sempurna sesuai proporsi tubuhnya. Baju zirah dada yang menonjol, baju zirah pinggang ramping yang menyempit, rok perang keemasan sepanjang setengah kaki, baju zirah bahu yang bulat sempurna, serta komponen zirah lain yang menyatu harmonis dengan tubuhnya menyelubungi seluruh tubuhnya. Di dahi tempat cap malaikat kecil itu, sebuah cincin melingkari dahinya. Di tengah cincin tersebut, permata berbentuk malaikat kecil bersinar terang, memancarkan tujuh gelombang puncak yang membentuk hiasan kepala seperti mahkota putri.
Pola bulu-bulu menyebar di setiap sudut baju zirah. Enam sayap di punggungnya telah berubah sepenuhnya menjadi keemasan transparan yang gemilang. Getaran lembutnya memancarkan gelombang keemasan yang terus menyebar dari tubuh Qian Renxue sebagai pusat. Pelindung tangan pada Pedang Malaikat yang telah berubah keemasan di tangannya mengembang seperti sepasang sayap malaikat. Api emas raksasa menyelimuti setiap inci tubuh Qian Renxue.
Tak diragukan lagi, Qian Renxue dalam wujud ini adalah perwujudan sejati Dewa Malaikat. Cahaya keemasan raksasa yang turun dari langit berasal dari permata keemasan berbentuk malaikat kecil di tengah mahkota kepala malaikat pada dahinya.
Hanya dalam sekejap kilau cahaya keemasan, tubuh Tang San langsung membeku. Gerak majunya terhenti mendadak. Dengan Delapan Tombak Laba-laba yang terlepas, ia bagai laba-laba yang terjebak dalam jaring raksasa - bahkan melangkah setapak pun terasa sangat sulit.
Qian Renxue mengeluarkan senyum dingin. Meski tubuhnya melayang di sana, suaranya bergema dari segala arah, bagaikan suara mantra yang pernah didengar Tang San di dunia sebelumnya, menggetarkan jiwa raga.
"Tang San, bagaimana rasanya hampir lolos tapi akhirnya tertangkap? Putus asa, bukan?" Sorot mata Qian Renxue kini telah kehilangan keinginan untuk menaklukkannya, yang tersisa hanyalah niat membunuh yang mengerikan. Andai bukan karena status dewanya, pasti dia sudah tewas oleh serangan Guanyin Lei milik Tang San. Tak disangkanya, tubuh tingkat dewa sekalipun tak mampu menahan pukulan itu. Membentuk ulang jantung—bagi dewa sekalipun—bukanlah perkara mudah. Rasa sakitnya setara dengan menerima Warisan Malaikat. Lagi pula, Malaikat bukanlah sosok yang terkenal akan kemampuan pemulihan. Dia terpaksa mengerahkan energi ilahi dalam jumlah masif untuk mengkonsentrasikan jantung baru. Proses ini menyiksa Qian Renxue selama tiga hari penuh. Kesakitan inilah yang dia manfaatkan untuk memuncakkan niat membunuhnya ke tingkat belum pernah dialami sebelumnya. Dengan seluruh kekuatan, dia Dikejar-kejar Tang San tanpa ampun.
Seperti yang diperkirakan Tang San, Qian Renxue telah menancapkan cap kekuatan ilahi padanya saat bertarung di Hutan Xingdou. Ini adalah kekuatan Dewa Malaikat. Meski tak melukai fisik, selama dia masih di planet ini—di benua manapun—Qian Renxue bisa melacak posisinya melalui ikatan ilahi itu.
"Dewa tetaplah dewa. Tang San level 96 berlari mati-matian selama dua setengah hari, namun Qian Renxue hanya membutuhkan dua jam untuk menyusul. Itu pun termasuk waktu pemulihan Soul Power setelah memperbaiki jantungnya. Waktu pengejaran sebenarnya dengan seluruh kekuatan hanyalah satu jam saja. Benar-benar seribu li dalam sekejap."
"Memang tidak nyaman. Qian Renxue, penampilanmu dengan baju zirah ini justru semakin gagah. Ini pastilah Senjata Dewa yang kau dapat sebagai Dewa Malaikat."
Tang San menengadah ke langit. Kali ini meski tubuhnya masih diselubungi cahaya keemasan, namun sifatnya transparan sehingga memungkinkannya melihat Qian Renxue di udara. Tapi wilayah kekuasaan malaikat yang intens telah mulai menyerap Soul Power-nya.
Qian Renxue berkata dingin: "Benar, ini adalah baju zirah Dewa Malaikat. Dengan kekuatanmu, seharusnya kau bisa merasakan betapa besar jurang antara kita. Sekalipun kau berjuang mati-matian, mustahil bisa menandingiku. Tujuan sudah dekat, sayang kesempatanmu telah habis. Sebagai penerus Dewa Laut, bagaimana mungkin aku membiarkanmu kembali ke lautan? Matilah kau!"
Tak berniat berbicara lebih banyak, Qian Renxue khawatir tekad membunuhnya goyah. Pedang Malaikat di tangannya diangkat perlahan. Pada bagian pelindung tangan dimana dua sayap itu berada, memancarkan ribuan sinar. Seketika terlihat jelas aliran emas terkonsentrasi dengan cepat ke pedang tersebut.
Adegan aneh pun muncul. Kecuali posisi Qian Renxue, cahaya di sekitar tiba-tiba menjadi gelap. Sinar matahari justru terkonsentrasi pada Pedang Suci Malaikat di tangannya. Kekuatan matahari yang mengerikan seketika menyembur, menyelimuti seluruh tubuhnya dengan kilau keemasan kemerahan. Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya serangan kilat Dewa Malaikat ini yang memanfaatkan energi matahari.
Tang San tentu tak tinggal diam. Dia paham betul serangan ini mustahil ditanggungnya. Cahaya hitam bergelegak, Haotian Hammer telah muncul di tangan kirinya. Delapan Cincin Jiwa telah pulih sepenuhnya. Cincin Roh Pertama langsung bersinar saat Qian Renxue mengangkat Pedang Suci Malaikat. Bersamaan, pancaran cahaya keemasan merebak dari trisula Dewa Laut di tangan kanannya.
Qian Renxue sudah berbeda dari tiga hari lalu. Tang San pun berubah. Meski tak bisa seperti Qian Renxue yang memanfaatkan baju zirah dewa malaikat untuk mengeluarkan kekuatan tingkat dewa, jangan lupa dia kini memiliki trisula Dewa Laut yang menyatu dengan jiwanya.
Gelombang trisula Dewa Laut menyebar seketika. Singkat namun jelas membuka celah sementara di wilayah kekuasaan malaikat. Haotian Hammer Tang San langsung diayunkan, bukan ke arah Qian Renxue di udara, melainkan ke tanah di bawah kakinya.
Dalam kondisi pelepasan Kemampuan Spirit Cincin Roh Pertama, Haotian Hammer yang gelap gulita itu tanpa suara menancap ke dalam tanah. Sekejap kemudian, tubuh Tang San tiba-tiba menghilang. Persis ketika Pedang Suci Malaikat yang terkonsentrasi energi matahari menyambar di tengah hampa, tubuhnya lenyap.
Bilah pedang keemasan kemerahan itu seolah membelah seluruh Bumi. Saat cahaya keemasan kemerahan bertubrukan dengan tanah, tak ada suara terdengar namun tanah terbelah membentuk jurang raksasa. Udara berdistorsi hebat, pasir dan batu-batu meleleh dalam energi matahari yang mengerikan. Serangan ini adalah teknik Dewa sejati bernama Pedang Suci Matahari, kemampuan eksklusif Dewa Malaikat yang daya ledaknya luar biasa.
Dewa Malaikat Bersayap Enam memiliki atribut sakral sebagai utama dan api sebagai pendukung. Di bawah pengaruh Pedang Suci Malaikat milik Qian Renxue, kedua atribut ini meledak melalui energi matahari. Tebasan pedang ini menembus tanah dengan diameter 500 meter, menciptakan kawah raksasa yang terus membesar karena dasar lubangnya diwarnai cahaya keemasan kemerahan yang meleleh dan meluas.
Ketika Pedang Suci Matahari menghantam tanah, ekspresi sedih terpancar di wajah Qian Renxue. Dalam pandangannya, mustahil bagi Tang San untuk lolos dari serangan ini. Bagaimanapun, inilah satu-satunya pria yang pernah ia sukai! Hasilnya justru mati di tangannya sendiri. Rasa sakit itu terus menggerogoti hatinya. Ia tahu penilaiannya tepat - Tang San telah menjadi kelemahan terbesar dalam relung hatinya. Membunuhnya langsung telah memperbesar celah pertahanan ini. Jangan sampai ada yang mengetahui fakta ini.
Namun kesedihan di wajahnya tak bertahan lama. Melihat lubang dalam yang mengerikan terus meleleh dan meluas, tiba-tiba ekspresi Qian Renxue membeku.
Saat Pedang Suci Matahari menyentuh tanah, bahkan kekuatan ilahinya harus mengerut untuk menghindari amukan api kemarahan sang surya. Tapi ketika kekuatan pedang mulai menyebar, kekuatan ilahi yang dilepaskan secara alami mendeteksi: jejak aura yang selalu terkunci oleh persepsi ilahinya tidak lenyap oleh serangan tadi, justru bergerak dengan kecepatan yang luar biasa menuju lautan.
Bagaimana mungkin? Ini adalah pikiran pertama Qian Renxue. Di detik berikutnya, dia telah terbang keluar. Pandangannya menatap tanah yang sepi, sudut mulutnya menampilkan senyuman lega. Saat ini, hatinya justru merasa sangat ringan, bahkan hampir melupakan rasa sakit saat jantungnya hancur.
Tang San tidak mati, jejak auranya tidak hilang, masih melarikan diri. Dia tidak mati. Namun, Qian Renxue juga segera waspada, senyum di wajahnya menghilang dengan rasa canggung. Bukankah aku datang untuk membunuhnya? Mengapa hatiku merasa lega saat dia tidak mati? Setelah mengalami siklus hidup-mati, sepertinya posisinya di hatiku semakin menguat. Alis Qian Renxue berkerut keras. Dia tahu jika ini berlanjut, mungkin Tang San belum terbunuh, tetapi hatinya sendiri yang akan jatuh.
Tubuhnya tiba-tiba mempercepat laju, menyambar ke tanah. Tang San, kau benar-benar hebat, bisa memikirkan cara seperti ini. Pantas saja kau bisa melakukannya.
Bagaimana Tang San menghindari serangan Pedang Suci Matahari? Terlihat mustahil, tapi penjelasannya sebenarnya sederhana. Dia hanya menggunakan satu Kemampuan Spirit untuk keluar dari jangkauan Pedang Suci yang menyelubunginya.
Tang San bukanlah orang yang akan menyia-nyiakan waktu. Selama lebih dari dua hari penerbangan ini, pikirannya tak pernah berhenti bekerja. Dia sama sekali tak berharap Qian Renxue tak bisa mengejarnya. Bersiap sebelum hujan adalah tindakan bijak. Oleh karena itu, dia terus merenungkan cara menghadapi kejar-kejaran Qian Renxue dalam kondisi puncaknya. Dari sini, lahirlah sebuah metode.
Terbang jelas mustahil menghindari kejaran Qian Renxue. Dia adalah Dewa Malaikat. Jika terbang tak mungkin, maka aku harus menyusup ke tanah.
Dari total 17 Cincin Jiwa di dua Hunwu Tang San, hanya satu yang terkait dengan bumi. Tapi satu ini sudah cukup baginya. Yaitu Cincin Jiwa Pertama di Haotian Hammer yang berasal dari Titan Giant Ape Er Ming. Sebagai Cincin Jiwa 100.000 Tahun, cincin pertama ini memberinya dua Kemampuan Spirit 100.000 tahun. Tang San sendiri belum pernah menggunakannya. Selama ini yang dia pakai adalah dua Kemampuan Spirit dari Tulang Lengan Kiri Titan Giant Ape.
Cincin Jiwa yang didapatkan membawa dua Kemampuan Spirit, yaitu Palu Tai Tan dan Kekuatan Bumi. Bukan dua skill serangan, melainkan satu penyerang dan satu bantuan. Kekuatan Palu Tai Tan pernah diuji oleh Tang San, daya serang Kemampuan Spirit 100.000 tahun ini sama kuatnya dengan Palu Daya Xumi yang dia gunakan setelah memecahkan Cincin Roh Pertama. Bahkan mungkin lebih unggul. Hanya saja setelah digunakan ada waktu mengumpulkan tenaga singkat, tidak seperti Palu Daya Xumi yang bisa menyerang terus-menerus dalam kondisi Cincin hancur. Sedangkan efek bantuan dari skill kedua Kekuatan Bumi benar-benar murni efek pendukung.
Mengendalikan kekuatan Bumi untuk digunakan sendiri. Jika dikombinasikan dengan Palu Tai Tan, ditambah berbagai atribut bonus Tang San dan wibawa Haotian Hammer sendiri, cukup menjadi senjata serangan frontal terkuat di antara semua Kemampuan Spirit Tang San.
Tapi kali ini, Tang San tidak memanfaatkan daya hancur kedua Kemampuan Spirit ini, melainkan memanfaatkan kendali atas Bumi dari Kekuatan Bumi.
Nama Tai Tan di era kuno Benua Douluo mewakili Dewa Bumi. Titan Giant Ape juga dijuluki Viscount Bumi. Inilah alasan mengapa Titan Giant Ape bisa menjadi Raja Hutan dan binatang roh tingkat Top. Blue Silver Emperor Tang San paling banyak mengendalikan semua Blue Silver Grass, sedangkan Titan Giant Ape bisa mengeluarkan kekuatan terkuatnya di mana pun ada tanah. Perbedaan ini jelas terlihat.
Oleh karena itu, setelah Tang San melepas Cincin Roh Pertama Haotian Hammer, dia segera menyelamkan tubuhnya ke dalam tanah. Kemampuan terbang dari Tulang Kaki Kanan Blue Silver Emperor diaktifkan sepenuhnya, memanfaatkan kekuatan Bumi untuk membelah tanah dan batu, melesat cepat dari bawah tanah. Untuk memaksimalkan kecepatan, dia juga menggunakan skill Kendali Gravitasi dari tulang lengan kiri - kali ini bukan menambah gravitasi melainkan menguranginya, dikombinasikan dengan kendali kekuatan Bumi, membuat Tang San dalam waktu singkat bisa "terbang" di bawah tanah seperti di permukaan. Bergerak lincah bagai ikan yang lepas dari medan perang.
Dewa Malaikat adalah penguasa langit, sehingga bahkan kekuatan spiritual Qian Renxue pun tak bisa menjangkau wilayah bawah tanah dengan wilayah kekuasaan malaikatnya. Tang San yang terbebas dari ikatan wilayah kekuasaan itu melesat keluar. Namun tetap saja, ujung Pedang Suci Matahari menyentuhnya. Sensasi panas yang membara hampir membuat tubuhnya meleleh. Untungnya Delapan Tombak Laba-laba yang telah berevolusi ke tingkat dewa berhasil menetralisir kekuatan api matahari ini.
Setelah lolos dari serangan Qian Renxue, Tang San tak ragu lagi. Dia memacu kecepatan maksimal, melesat cepat ke arah laut. Saat Qian Renxue mendeteksi, dirinya sudah berada hampir 10.000 meter jauhnya.
Qian Renxue selalu mengagumi Tang San. Di matanya, Tang San bagai lubang tak berdasar - semakin ditekan atau berada di ambang maut, selalu bisa menciptakan keajaiban yang mengejutkan. Tak diragukan lagi, kejutan terbesarnya adalah Guanyin Lei yang menembus jantungnya. Kali ini, kemampuan Tang San melesat cepat di bawah tanah juga membuatnya terperangah. Apa yang dipahami Tang San tentu lebih jelas baginya: di bawah permukaan tanah, Kekuatan Tempurnya akan melemah secara signifikan.
Tang San juga merasakan jejak aura Qian Renxue yang sedang mengunci posisinya di udara. Tidak tahu kapan serangan berikutnya akan datang. Kekuatan spiritualnya sudah sepenuhnya diintimidasi oleh kekuatan ilahi Qian Renxue, sama sekali tidak bisa mendeteksi informasi berguna apapun tentang dirinya.
Dengan pasrah, Tang San segera mengambil pilihan. Tubuhnya menyelam cepat ke bawah, memusatkan Soul Power ke dalam Haotian Hammer, menyelam mendekati kedalaman tanah. Hanya dengan mencapai kedalaman tertentu, ketebalan Bumi bisa menghalangi Qian Renxue. Meski konsumsi energi untuk terus mengendalikan kekuatan Bumi cukup besar, ini satu-satunya taktik penyelamatan.
Kemampuan menahan tekanan tubuh Tang San luar biasa. Meskipun tekanan tanah jauh lebih berat daripada lautan, dia masih bisa menanggungnya sementara. Tepat saat Qian Renxue bersiap meluncurkan serangan, dia sudah menyelam 500 meter di bawah permukaan tanah. Pada jarak ini, bahkan serangan tingkat dewa dari Qian Renxue tidak bisa membuat luka sejati padanya - dengan tubuh tangguh Tang San, ditambah penyangga dan penghalang dari Bumi.
Qian Renxue menggigit gigi peraknya, "Tang San, kau memang licik!" Meski bersembunyi di bawah tanah, apakah dia bisa lolos dari pengejaranku? Dia sangat tahu, jika Tang San berhasil menyelam ke laut dari bawah tanah, mungkin benar-benar mustahil baginya membunuhnya. Meski medan darat membatasi kemampuannya, tetap lebih baik daripada laut. Laut adalah wilayah Dewa Laut, di sana Tang San jelas bisa mengeluarkan lebih banyak kemampuan. Belum pasti apakah kekuatan ilahinya bisa terus mengejar. Karena itu Qian Renxue bertekad bulat harus menyusul Tang San sebelum dia mencapai pesisir.
