Ekspresi wajah Qian Renxue gelap pekat seolah hendak meneteskan air. Ia sama sekali tidak menyangka mengejar-kejar Tang San bisa seberat ini. Jika di Hutan Xingdou dulu ia belum menggunakan seluruh kekuatan, maka kali ini ia telah memaksimalkan kemampuan tingkat dewa-nya, bahkan menggunakan skill yang melekat pada Set Malaikat. Namun tetap gagal membunuh Tang San.
Namun Qian Renxue juga merasakan dengan jelas bahwa trisula Dewa Laut yang menghalanginya telah kehilangan energi spiritualnya. Pelepasan sementara kekuatan Dewa Laut oleh kekuatan ilahi tersebut pasti membayar harga tertentu. Dalam kondisi seperti ini, mustahil ia bertahan dari serangan berikutnya.
Tapi saat memandang hamparan laut tak bertepi di hadapannya, Qian Renxue merasakan kepasrahan. Kekuatan dewa pun terbatas. Seperti pernah dikatakan Tang San, di Benua Douluo, konsep "dewa" hanyalah manusia dengan kekuatan tertentu - Ahli Jiwa manusia yang mencapai level 100 dan memasuki tingkatan tertinggi.
Di wilayah kekuasaan yang bukan miliknya, kemampuan tingkat dewa Qian Renxue pun tak mutlak. Setidaknya, ketika kekuatan ilahi-nya menyelam ke dalam air laut, hambatan akan semakin besar seiring kedalaman. Jauh lebih kaku dibanding di udara. Ia tahu, dengan kemampuan Tang San yang diberkati Dewa Laut, menemukannya kini sulit seperti naik ke langit.
Menarik napas dalam-dalam, Qian Renxue berusaha menenangkan emosinya sambil mengingat pertempuran bawah tanah sebelumnya. Ia tak bisa menahan desahan, mengakui kebenaran perkataan Dewa Laut yang merupakan manifestasi kekuatan ilahi - meski telah menjadi Dewa Malaikat, pencapaian tingkat dewa-nya tidak melalui proses kultivasi bertahap. Banyak tahapan yang disederhanakan berkat bantuan kakeknya. Meski telah sepenuhnya memahami roh Dewa Malaikat, ia belum menguasai seluruh kemampuan dewa ini. Buktinya, saat menggunakan skill masih sering terjadi jeda dan gerakan terhambat yang memberi Tang San kesempatan untuk menyerang balik.
Memandang luasnya laut tak bertepi, hati Qian Renxue perlahan tenang. Sebagai jenius sejati selevel Tang San, beberapa hari terakhir pola pikirnya terganggu oleh berbagai trik kabur yang ditunjukkan lawannya. Namun justru saat menyadari kesempatan membunuh Tang San telah sirna, batinnya menemukan ketenangan. Ia sadar betul: kegagalan memburu Tang San harus segera dihapus dari pikiran, atau kultivasinya akan terpengaruh besar.
Perlahan-lahan ketenangan menyelimuti Qian Renxue. Kekuatan ilahi Dewa Malaikat berputar lembut mengelilingi tubuhnya. Di bawah sorotan sinar matahari, baju zirah dewa malaikat berkilauan dengan gemerlap cahaya yang memukau.
“Tang San, karena kamu telah memulai perjalanan warisan Dewa Laut, aku yakin dengan kecerdasanmu, kamu pasti bisa mencapai status Dewa Laut. Sebelumnya, aku berharap bisa menghancurkanmu sepenuhnya sebelum saat itu tiba. Di lubuk hati, aku masih tak bisa menghapus guncangan hebat yang kau timbulkan di masa lalu. Tapi sekarang tidak lagi. Aku akan menantimu di sini. Bahkan jika kau berhasil menjadi Dewa Laut, apa lagi? Setelah kau jadi dewa, mari kita bertarung habis-habisan - lihat siapa yang lebih kuat: Dewa Laut-mu atau Dewa Malaikat-ku. Tang San, aku menunggumu.”
Gelombang keemasan menyusup ke air laut bersama suara Qian Renxue. Meski kekuatan ilahinya tak bisa mendeteksi Tang San yang terlindungi Lapisan Pelindung Samudra, getaran suaranya yang disuntikkan ke lautan melalui kekuatan ilahi mampu menjangkau radius seribu li. Selama Tang San masih dalam jangkauan ini, pasti akan mendengar suaranya.
Usai mengucapkan ini, Qian Renxue langsung duduk bersila di atas pasir. Matanya tak lagi memancarkan gejolak semangat, kegelisahan, atau emosi lain - semuanya kembali datar seperti saat pertama kali bertemu Tang San setelah jadi dewa, bahkan lebih tenang dari waktu itu. Yang tenang bukan hanya hatinya, tapi juga jiwanya.
Secara aktif menghentikan pengejaran terhadap Tang San, menggunakan kata-katanya sendiri untuk meyakinkan diri bahwa dengan menghadapi Tang San yang telah menjadi Dewa Laut secara langsung, ia berhasil menghapus rasa frustrasi dalam hatinya. Pada saat yang sama, dengan memanfaatkan keyakinan teguh yang tak pernah menyerah, ia akhirnya berhasil meningkatkan pemikiran sebagai Ahli Jiwa manusia ke tingkat dewa sejati. Kekuatan Malaikat tiba-tiba tersalurkan sepenuhnya tanpa hambatan sedikit pun. Bisa dikatakan, jika saat itu Tang San menghadapi Qian Renxue dalam kondisi seperti ini, sama sekali tidak ada kemungkinan baginya untuk lolos. Qian Renxue juga bisa dikatakan, dengan bantuan Tang San, benar-benar memasuki dunia para dewa dan sepenuhnya menjadi Dewa Malaikat.
Ia memutuskan untuk menunggu Tang San di sini daripada kembali ke medan perang Kekaisaran Wuhun. Kemampuannya untuk mengabaikan keuntungan dan kerugian di medan perang sepenuhnya menunjukkan tingkatan tertinggi yang telah dicapainya. Di sini, yang perlu dilakukannya hanyalah menenangkan pikiran, mengasimilasi segala kemampuan yang diperoleh setelah menjadi dewa, dan sepenuhnya menampakkan kekuatan sesungguhnya sebagai dewa.
Di tengah lautan, gerombolan Hiu Iblis Hantu Putih yang sedang bergerak cepat tiba-tiba berhenti. Meskipun air laut hanya berguncang ringan dalam gelombang khusus tersebut, pada saat itu juga semua makhluk laut dalam radius seribu li mengalami kekosongan kesadaran sesaat. Sebuah suara jelas masuk ke dalam pikiran mereka.
Suara ini tentu saja juga terdengar oleh Shrek Tujuh Monster yang berada dalam Lapisan Pelindung Samudra. Kecuali Tang San, keenam anggota lainnya langsung berubah wajah, memandang Tang San dengan terkejut dan ekspresi tak percaya di mata mereka.
Perlu diketahui, di antara mereka yang hadir, Xiao Wu yang terlemah kekuatannya juga memiliki kekuatan level Roh Suci, bahkan berasal dari Binatang Roh 100.000 Tahun yang telah berlatih, memiliki pengetahuan luas. Namun mereka tak pernah membayangkan ada yang bisa menyampaikan suara melalui air laut, dan guncangan sesaat itu membuat jiwa mereka gemetar. Baru saat inilah mereka akhirnya mengapa sebelumnya Tang San begitu compang-camping, dan begitu gelisah membawa mereka menyelam cepat ke laut. Pemilik suara ini, sebenarnya makhluk seperti apa?
Saat ini, dengan akselerasi maksimal Hiu Iblis Hantu Putih, meski waktu tak lama, Shrek Tujuh Monster telah diangkut mereka berenang puluhan li. Berkat perlindungan Lapisan Pelindung Samudra dan kamuflase air laut, Tang San yakin meski Qian Renxue memiliki kemampuan yang luar biasa, mustahil menemukan mereka. Pikirannya akhirnya sedikit tenang. Namun saat melihat trisula Dewa Laut yang kehilangan Hati Dewa Laut, alisnya tetap berkerut.
Ma Hongjun ingin bertanya, tapi dihentikan oleh tatapan Dai Mubai. Hongjun segera tersadar. Tak satu pun dari mereka menanyai Tang San. Setelah bertahun-tahun menjadi saudara, mereka tentu tahu jika Tang San ingin bicara, pasti akan diungkapkan. Tergesa-gesa tak berguna.
Xiao Wu berdiri di samping Tang San, pengamatannya paling teliti. Dia melihat jelas tangan kanan Tang San yang menggenggam trisula Dewa Laut telah berubah menjadi hijau kebiruan pucat dengan segmen tulang yang menonjol, jelas akibat penggunaan kekuatan berlebihan. Suara yang datang ini jelas memberinya stimulasi yang sangat kuat.
Xiao Wu diam-diam membungkus tangan besar Tang San yang terkepal dengan kedua tangan kecilnya. Merasakan kehangatan lembut dari telapak tangan Xiao Wu, Tang San menoleh padanya dan menghela napas, "Beberapa hari terakhir, aku berkali-kali merasa tak akan bisa melihat kalian lagi. Bahkan hari ini, jika bukan karena keajaiban, mungkin kalian bahkan tak akan bisa melihat mayatku."
Tang San akhirnya berbicara. Yang lain tak tahan mengeluarkan pertanyaan. Dai Mubai mengerutkan kening, "Apakah pemilik suara ini? Bagaimana caranya? Mengapa suara bisa datang melalui laut? Apakah kekuatannya melebihi Bibi Dong? Tapi Bibi Dong seharusnya sudah mencapai level 98 atau 99. Yang lebih kuat darinya paling-paling hanya di aspek Hunwu. Tidak mungkin ada musuh dengan tiga Hunwu sekaligus. Bahkan jika benar begitu, dengan kekuatanmu sekarang ditambah trisula Dewa Laut, seharusnya kau tidak perlu kabur begitu tergesa-gesa!"
Tang San tersenyum getir. Dia tahu rekan-rekannya sama sekali tidak akan berpikir ke arah itu. Meski mereka menduga-duga kekuatan Qian Renxue, mustahil bagi mereka membayangkan level sebenarnya dari Qian Renxue.
“Orang itu kalian semua pasti tahu. Waktu itu, di Kekaisaran Tian Dou, dia hampir menguasai keluarga kekaisaran kerajaan, bahkan seluruh kerajaan. Ayahnya adalah mantan Paus Kuil Wuhun yang tewas akibat cedera serius dari ayahku. Kakeknya adalah Penyembah Agung Kuil Wuhun saat ini, Douluo puncak Qian Daoliu.”
Oscar berkata: “Kau maksud Qian Renxue? Apa dia bisa membuatmu dikejar-kejar seperti ini? Apakah dia datang bersama kakeknya?” Jika Qian Daoliu yang mengejar Tang San, mereka masih bisa memahaminya.
Tang San menggeleng pelan, “Jika itu Qian Daoliu, setidaknya aku punya tiga puluh persen keyakinan untuk perlindungan diri, tujuh puluh persen kemungkinan bisa lolos dari pengejarannya. Tapi menghadapi Qian Renxue, aku sama sekali tak punya keyakinan. Kali ini sepenuhnya mengandalkan keberanian darah manusia sesaat ditambah penggunaan skill dan faktor beruntung, baru bisa bertemu kalian lagi. Karena Qian Renxue sudah bukan manusia lagi.”
Ma Hongjun reflek berkata: “Bukan manusia? Lalu apa? Jangan-jangan dia juga Binatang Roh 100.000 Tahun?”
Reaksi Ma Hongjun memang lambat, tapi tidak berarti yang lain juga lambat. Oscar yang paling cerdas sudah membuka mulut lebar-lebar, Ning Rongrong menutup mulutnya sendiri untuk menahan teriakan. Xiao Wu yang awalnya hanya memegang lembut kedua tangan Tang San kini merangkul erat lengannya, matanya dipenuhi ekspresi ngeri seolah takut kehilangan Tang San seketika.
Dai Mubai adalah yang paling stabil pola pikirnya, tapi tetap tak bisa menahan diri berseru, "Kau, maksudmu..."
Tang San mengangguk, "Ya, dia telah menjadi dewa, Malaikat Bersayap Enam. Jika tebakanku benar, warisan Kedewaan Malaikat ini selalu tersimpan di Kuil Tetua Wuhun atau mungkin tempat persembahan seperti Kuil Dou Luo. Qian Renxue seharusnya mewarisi posisi Dewa Malaikat dengan bantuan Qian Daoliu. Selama bertahun-tahun kita berusaha keras, tapi Kuil Wuhun juga tidak diam! Memang pantas sebagai organisasi yang menguasai Dunia Ahli Jiwa selama puluhan tahun, mereka benar-benar berhasil mencetak prajurit tingkat dewa."
Ma Hongjun membuka mulut lebar-lebar dengan ekspresi terkagum-kagum, "Ini... ini tidak mungkin kan? Baru beberapa tahun! Bagaimana mungkin Qian Renxue..."
Oscar menyeringai pahit, "Tidak ada yang mustahil. Lihatlah San Ge. Dia bisa meningkatkan level dari 60-an ke 90-an dalam hitungan tahun. Kuil Wuhun memiliki kedalaman yang jauh lebih besar dari kita, mengapa mereka tidak bisa mencetak prajurit tingkat dewa? Hanya saja, seandainya prajurit dewa ini lolos beberapa bulan lebih lambat..."
Ning Rongrong bertanya, "San Ge, bagaimana situasi pertarunganmu dengan Qian Renxue? Kau..."
Tang San tertawa kecil, "Kamu pasti ingin bertanya bagaimana aku bisa selamat melarikan diri dari kejaran seorang dewa. Jujur saja, kali ini faktor keberuntungan setidaknya menyumbang lebih dari lima puluh persen, sementara usahaku lima puluh persen. Alasan mengapa keberuntungan mengambil separuh porsi terutama karena saat bertemu Qian Renxue, dia baru saja menyelesaikan proses warisan dan memperoleh kedudukan Dewa, namun belum sepenuhnya menguasai kekuatan tingkat dewa. Ditambah lagi mungkin karena trauma psikologisnya setelah pertempuran di Kota Tian Dou dulu, dia terpancing omonganku dan tidak langsung mengeluarkan seluruh kekuatannya sejak awal. Inilah yang kumanfaatkan untuk melarikan diri dari Hutan Xingdou. Keberuntungan lain adalah bantuan Dewa Laut, tanpa itu aku tetap tak mungkin bisa bertemu kalian lagi. Kekuatan tingkat dewa benar-benar di luar bayangan manusia. Tahukah kalian, Qian Renxue bahkan bisa meminjam kekuatan matahari dalam jumlah besar untuk menyerangku. Ini saja hampir membuat kekuatannya tak terbatas. Meski sudah menciptakan situasi yang sangat menguntungkan, nyawaku tetap nyaris melayang. Bahkan setelah selamat, aku harus membayar mahal dengan hancurnya Hati Dewa Laut."
Mendengar kata 'dewa', semua terlihat melayang. Meski mereka sudah mengenal konsep dewa melalui pengakuan Dewa Laut terhadap Tang San dan tes yang diterima, namun pada kenyataannya mereka belum pernah benar-benar melihat dewa, apalagi membayangkan sejauh mana kekuatan yang dimiliki tingkat kedewaan.
Namun, mereka sangat memahami kekuatan Tang San. Setelah kembali dari Pulau Dewa Laut, Tang San berulang kali mengatasi musuh kuat dengan kemampuannya yang luar biasa. Mulai dari mendapatkan pengakuan Sekte Haotian, mengubah keadaan kritis di medan perang, hingga beberapa kali mengalahkan atau menggagalkan rencana Permaisuri Kekaisaran Wuhun, Bibi Dong—semua ini membuktikan kejeniusannya dengan sempurna. Bahkan di tengah pasukan sejuta tentara, dia mampu menjadi kekuatan penentu pertarungan. Bisa dikatakan, tanpa Tang San, Kerajaan Tian Dou mustahil meraih kemenangan gemilang. Namun, ekspresi kepasrahan dan kelegaan di wajah Tang San saat menyebut Qian Renxue yang telah mencapai tingkat dewa menunjukkan betapa kritis situasi yang dihadapinya. Kemunculan prajurit tingkat dewa ini jelas mengacaukan rencana yang lain.
Di dalam Lapisan Pelindung Samudra, suasana hening bagai jarum jatuh pun terdengar. Tang San memperhatikan perubahan ekspresi rekan-rekannya. Dia paham, seperti pengalamannya sendiri saat pertama bertemu Qian Renxue, keyakinan mereka semua terguncang. Kehadiran prajurit tingkat dewa juga menimbulkan kecemasan.
Tang San tidak mencoba menghibur rekan-rekannya. Dengan tenang dia mulai bercerita, "Semua ini berawal saat aku tiba di Hutan Xingdou. Saat itu aku mulai menambahkan Cincin Jiwa untuk Haotian Hammer..."
Tang San menceritakan secara detail seluruh perjalanannya kali ini. Dalam proses penjelasannya, ia menyampaikan setiap aspek dengan sangat rinci tanpa melewatkan satu pun detail, termasuk pertarungan melawan Binatang Roh, terutama pertarungan sengit melawan Macan Setan Hitam. Bahkan pengalaman kultivasinya sendiri, pemahaman tentang Palu Daya Xumi, serta penghubungan kemampuan spirit, semua diungkapkannya dengan tulus tanpa syarat.
Dimulai dari perburuan pertama Binatang Roh, perlahan narasinya beralih ke proses penyerapannya yang hampir menunjukkan keganasan luar biasa terhadap tiga Kaisar Semut Raksasa sekaligus.
"Setelah menyelesaikan seluruh proses penyerapan dan berhasil memberi Haotian Hammer delapan Cincin Jiwa, bahkan sebelum sempat melihat atau merasakan efek Cincin Jiwaku, aku sudah melihat Qian Renxue. Sekejap itu saja, aku langsung merasa situasi membahayakan. Meski Soul Power-ku telah mencapai level 95 dan kekuatan spiritualku meningkat, aku sama sekali tidak mendeteksi kehadirannya. Bahkan koneksi antara Blue Silver Emperor dan Blue Silver Grass-ku pun gagal memberitahukan cara kedatangannya. Saat itu, meski tak ingin mempercayainya, hatiku sudah mulai menyusun prediksi..."
Setelah selesai menceritakan prosesnya memburu Binatang Roh, bagian kritis pun tiba. Saat Tang San melanjutkan ceritanya, perhatian rekan-rekannya sepenuhnya terikat oleh ucapannya. Semua mata tertuju padanya, terutama ketika ia menceritakan momen dirinya hampir terjebak oleh strategi Macan Setan Hitam. Yang lain tidak bisa menahan decak kaget. Kemudian, saat mendengar kisah Tang San mengalahkan tiga Kaisar Semut Raksasa sekaligus, darah mereka pun mendidih oleh semangat. Kekecewaan dan kecemasan sebelumnya perlahan memudar digantikan oleh alur cerita Tang San.
Tang San memberikan penjelasan lebih detail mengenai tiga pertarungannya melawan Qian Renxue. Tidak hanya memaparkan seluruh proses pertempuran, ia juga mengungkapkan perubahan psikologis yang dialaminya saat itu, prediksi terhadap perubahan strategi Qian Renxue, serta cara ia menghadapinya.
Benar, ketiga pertarungan Tang San melawan Qian Renxue sangat berisiko. Namun, kebijaksanaannya memainkan peran krusial. Melalui penggunaan bahasa yang cerdik dalam narasinya, meskipun alur yang diceritakan sesuai fakta, ia berhasil menyampaikan pesan bahwa kekuatan absolut bukanlah segalanya - kebijaksanaan sama pentingnya. Berhadapan dengan prajurit tingkat dewa sekaliber itu, akhirnya Tang San berhasil lolos dan kini berdiri di hadapan mereka.
“……，Jika aku juga bisa memiliki kekuatan tingkat dewa, menghadapi Qian Renxue, aku 100% yakin bisa mengalahkannya. Benar, kecepatan peningkatan Soul Power-ku tidak kalah darinya, bahkan sedikit lebih cepat. Tapi, situasiku dan dia sangat berbeda. Jika tebakanku benar, dia pasti juga melalui tes kelayakan warisan kedewaan seperti Ujian Dewa Laut Sembilan. Namun, yang membimbing ujiannya pasti kakeknya, Qian Daoliu. Qian Daoliu pasti tidak akan memperlakukan Qian Renxue seperti Sesepuh Bo Saixi Sang Dou Luo Dewa Laut memperlakukanku. Dia pasti membantu cucu perempuannya secara ekstrem, membantunya melewati berbagai rintangan, sedangkan kami selalu mengandalkan kekuatan sendiri. Bersamaan itu, Qian Daoliu mungkin juga memainkan peran krusial dalam meningkatkan kekuatan Qian Renxue. Karena itu, proses peningkatan menuju tingkat dewa-nya tidak kokoh. Meski jadi dewa, dia bukan dewa sempurna. Jika tidak, kelemahan mentalnya tidak akan kuraih. Tentu saja, saat melatihnya, Qian Daoliu pasti sudah mempertimbangkan ini. Tapi dia juga tahu bahwa dunia kita sudah tidak memiliki dewa. Asal cucu perempuan dilatih ke tingkat dewa, meski bukan dewa terkuat, tetap akan jadi makhluk tak terkalahkan. Jadi dia mencetak Qian Renxue dengan kecepatan maksimal, dan Qian Renxue tidak mengecewakannya, akhirnya mengatasi hambatan terakhir.”
"Berbicara sampai di sini, Tang San berhenti sejenak, pandangannya menyapu wajah rekan-rekannya. Pada saat ini, dari tubuhnya tiba-tiba memancarkan keyakinan kuat yang tak tertandingi, bahkan Hiu Iblis Hantu Putih di luar Lapisan Pelindung Samudra pun bisa merasakannya dengan jelas.
"Tapi, kita berbeda. Mu Bai, Xiao Ao, Si Gendut, Rong Rong, Zhuqing, Xiao Wu. Kita Tujuh Serangkai, bersama-sama melewati tes kelayakan Dewa Laut, kita mengandalkan kekuatan sendiri setahap demi setahap, berkali-kali hampir meregang nyawa baru bisa mencapai tahap ini. Benar, Soul Power-ku juga meningkat cepat, tapi kalian harus paham, kecepatan peningkatanku berkaitan erat dengan Hunwu-ku sendiri. Mungkin, Haotian Hammer dan Blue Silver Emperor-ku masing-masing kualitasnya sedikit lebih rendah dari Hunwu Malaikat Bersayap Enam, tapi aku adalah pemilik Dua Jiwa Martial Soul. Dalam hal ini, bahkan Bibi Dong pun tak bisa menandingiku. Meski dia juga punya dua jiwa martial soul, tapi kedua martial soul-nya adalah makhluk sejenis, berbasis laba-laba. Tapi aku berbeda, dua martial soul-ku bisa dibilang sangat berbeda jauh, gen orangtualah yang membuat keduanya muncul bersamaan di tubuhku. Dan karena aku bisa meningkatkan keduanya ke puncak, ini membuktikan aku telah melampaui Bibi Dong, dasar yang lebih kokoh dibanding Qian Renxue. Karena itu, selama aku bisa menjadi Dewa Laut, bahkan jika Qian Renxue bisa menguasai semua kemampuan Dewa Malaikat Bersayap Enam sekalipun, aku tetap yakin bisa mengalahkannya.""
Mendengar suara penuh semangat Tang San, merasakan karisma pribadi yang belum pernah dialami sebelumnya dan karisma tak tertandingi, yang lain seolah melihat perpaduan antara Master penuh kebijaksanaan dengan Tang Hao yang angkuh dan tangguh. Pada kenyataannya, sebagai Guru dan Ayah Tang San, mereka telah mewariskan segala yang dimiliki kepada Tang San di hadapan mereka.
"Kami percaya padamu, Xiao San." Dai Mubai mengepal erat kepalan tangan, "Kamu benar, prajurit tingkat dewa pun tidak berarti. Kami juga memiliki potensi menjadi prajurit tingkat dewa. Selama kamu mencapai status Dewa Laut, sekuat apa pun Dewa Malaikat itu takkan berarti! Lagipula, sehebat apapun dia hanyalah satu orang. Kamu berbeda, kamu masih memiliki kami. Kami akan selalu menemani di sisimu melawan musuh kuat. Rencana kita tidak berubah, Pulau Dewa Laut tetap menjadi satu-satunya tujuan."
Tang San mengangguk mantap, sambil menyerahkan trisula Dewa Laut ke tangan kiri lalu mengulurkan tangan kanannya ke depan rekan-rekannya.
Tujuh tangan bertumpuk bersamaan, perasaan menyatu bagai air dan susu membuat empat belas sorot mata mereka terkonsentrasi di pusat. Dampak yang ditimbulkan oleh Qian Renxue tingkat dewa telah lenyap secara tak kasat mata dalam sekejap. Rintangan mental yang terbentuk dalam hati setiap orang telah menghilang, termasuk dalam diri Tang San sendiri. Seperti saat di pesisir Qian Renxue mengisi dirinya dengan keyakinan melalui tekad baja, masalah batin mereka telah teratasi tuntas. Tentu saja, baik bagi Tang San maupun Qian Renxue, untuk benar-benar menyelesaikan masalah yang muncul dalam hati, mereka harus berhadapan langsung dan mengalahkan lawan.
Tang San menenangkan rekan-rekannya baru kemudian berkata: "Kita belum bisa langsung ke Pulau Dewa Laut. Sebelum menuju kesana, kita harus mengunjungi tempat lain terlebih dahulu. Haotian Hammer-ku masih membutuhkan satu Cincin Jiwa terakhir. Posisi ini sudah diputuskan untuk diserahkan padanya sejak kita meninggalkan Pulau Dewa Laut dulu."
Oscar tersenyum kecut, "Makhluk terkutuk itu dulu hampir menghancurkan kita, bahkan membuat kita jadi tawanan perempuan Ungu Mutiara. Sekarang saatnya menghitung semua hutangnya. Kita bukan lagi Shrek Tujuh Monster yang dulu."
Target yang dimaksud Tang San tentu sudah diketahui semua - penguasa sejati lautan, Binatang Roh laut terkuat: Raja Paus Iblis Samudra Dalam.
Tiba-tiba Xiao Wu mengerutkan alisnya. Tang San segera menggenggam erat tangannya, "Xiao Wu, kau merasa tidak nyaman? Jika kau tidak mau aku berburu Binatang Roh 100.000 tahun, aku bisa..."
“Xiao Wu tahu Tang San salah paham, segera menggelengkan kepala, “Tidak, aku bukan melarangmu memburunya. Hanya saja Raja Paus Iblis Samudra Dalam ini membuatku merasa sangat tidak nyaman. Saat itu ketika kamu menghadapinya, kita bersama-sama melawan musuh. Perasaanku terhadapnya sangat berbeda dengan Binatang Roh 100.000 tahun. Kamu harus memanfaatkan Rekor Tak Terkalahkan baru bisa mendekatinya, menyerap sedikit energinya sehingga Soul Power-mu meningkat lagi. Tapi, saat jiwaku menyertai kesadaranmu jatuh dalam koma sebelumnya, aku merasakan dua hal yang luar biasa.”
“Oh? Apa itu?” Tang San hatinya berdesir, segera bertanya.
Xiao Wu berkata: "Yang pertama, tentu saja kekuatannya. Raja Paus Iblis Samudra Dalam itu memiliki kekuatan yang luar biasa besar. Aku belum pernah melihat tubuh sebesar itu dan energi yang begitu masif. Aku yakin, bahkan jika energi Da Ming dan Er Ming digabungkan, tetap tidak akan menyamai energi miliknya. Energi yang dipendamnya seperti samudra yang tak terukur dalamnya, aku sama sekali tidak bisa merasakan batasnya. Yang kedua, adalah perasaan saat Rekor Tak Terkalahkan-mu terkena serangannya. Kau juga tahu, Rekor Tak Terkalahkan awalnya adalah skill-ku. Kami selalu mengira skill ini memberikan pertahanan tak terkalahkan selama tiga detik, tapi sebenarnya ada batasannya. Saat itu kau sedang bertarung mati-matian dengan Raja Paus Iblis Samudra Dalam, tentu tidak sempat memperhatikan hal lain. Meskipun aku dibatasi tidak bisa meninggalkan tubuhmu, jiwaku bisa merasakan kondisi Rekor Tak Terkalahkan dengan jelas. Tahukah kau? Saat itu, Rekor Tak Terkalahkan yang kau lepaskan sudah berada di tepi kehancuran. Padahal serangan yang dilancarkan Raja Paus Iblis Samudra Dalam saat itu jelas bukan serangan seluruh kekuatan, lebih seperti serangan biasa saja."
“Hanya dengan serangan sembarangan saja nyaris bisa mengatasi pertahanan Rekor Tak Terkalahkan, menunjukkan betapa dahsyat daya serangnya. Saat itu pasti dia meremehkan, sama sekali tidak menyangka kamu memiliki kemampuan seperti Rekor Tak Terkalahkan, sehingga serangannya berhasil kamu atasi, mencapai bagian atas tubuhnya, lalu memanfaatkan Delapan Tombak Laba-laba untuk menyerap sedikit energinya. Tapi meski begitu, menurut situasi saat itu, seharusnya kamu tidak mungkin selamat. Dari pertarunganmu dengan Qian Renxue, alasan kamu bisa bertahan kemungkinan besar karena diselamatkan oleh kekuatan ilahi Dewa Laut, jika tidak pasti berakibat fatal. Oleh karena itu, yang ingin saya sampaikan adalah jangan pernah meremehkan Raja Paus Iblis Samudra Dalam, dia sama sekali bukan Binatang Roh 100.000 Tahun biasa. Kultivasinya mungkin sudah melampaui level Binatang Roh 100.000 Tahun. Penguasa sejati lautan ini tidak semudah yang kita bayangkan. Bahkan jika kita hendak berburu, harus mempersiapkan segalanya dengan matang.”
Mendengar penjelasan Xiao Wu, tak ada yang menyanggah karena mereka tahu - sebagai mantan Binatang Roh 100.000 Tahun, Xiao Wu jelas yang paling memahami Binatang Roh level ini. Jika bahkan dia tidak bisa mengukur kekuatan Raja Paus Iblis Samudra Dalam, bisa dibayangkan betapa mengerikannya binatang iblis ini.
"Tang San mengangguk, \"Xiao Wu, pengingatmu sangat tepat waktu. Jika tidak, mungkin kita akan mengalami kerugian jika pergi sembarangan. Namun, Raja Paus Iblis Samudra Dalam juga harus dibunuh. Membunuhnya adalah salah satu isi Ujian Kedelapan Dewa Laut-ku. Hanya dengan mengeliminasinya, Ujian Kedelapan bisa dianggap selesai, baru ada kemungkinan pergi ke Pulau Dewa Laut untuk menerima warisan Dewa Laut. Nanti sebisa mungkin aku yang akan bertarung sendiri, kalian semua mundur agak jauh. Jika ada masalah, kalian bisa menyambutku. Raja Paus Iblis Samudra Dalam memiliki kekuatan untuk mengendalikan laut, tapi Kilauan Dewa Laut-ku seharusnya bisa memberikan efek pembatasan. Meskipun dewasanya Qian Renxue membuat waktu kita terbatas, justru semakin seperti ini kita tidak boleh terburu-buru. Jika tidak, hanya akan menghasilkan efek sebaliknya. Segala sesuatu harus mengutamakan keamanan.\""
"Mendengar perkataan Tang San, Xiao Wu tak bisa menahan senyum. Ia tahu Tang San telah memahami maksud baiknya. Kemampuannya tetap tenang dalam situasi seperti ini jelas menunjukkan kemajuan pesat dalam berbagai aspek kemampuannya. Tidak menjadi panik meski menghadapi kekuatan Qian Renxue yang dahsyat."
"\"Kakak, mari kita dekati Raja Paus Iblis Samudra Dalam terlebih dahulu. Raja itu buta sebelah matanya. Selama kita tidak terlalu mendekat dan memasuki wilayahnya, tidak akan menarik perhatiannya. Sebelumnya ketika tiba di sini, kita sudah menyuruh anggota kelompok Xiao Bai untuk memanggilnya. Tunggu sampai Xiao Bai datang baru kita bertarung. Dia lebih memahami Raja Paus Iblis Samudra Dalam dibanding kita. Dengan bantuannya, kita akan lebih yakin dalam menghadapinya.\""
"Tang San sangat gembira, tak tahan memeluk Xiao Wu dan mencium dahinya dengan kuat, \"Xiao Wu, kau benar-benar istriku yang baik. Dengan bantuan Xiao Bai, harapan kita menghadapi Raja Paus Iblis Samudra Dalam meningkat secara signifikan. Setidaknya kita punya jalan keluar.\""
Wajah Xiao Wu memerah malu, tidak berani menatap tatapan rekan-rekannya yang tersenyum sinis. Ia menyandar ke dada Tang San dan berbisik pelan, \"Kakak, aku belum menikah denganmu.\""
Tang San terkekeh sambil menggaruk kepalanya, \"Hanya masalah waktu, kau tidak bisa kabur.\""
Ning Rongrong tertawa Puchi, \"San Ge, aku selalu pikir Xiao Ao sudah tidak romantis. Ternyata dibandingkanmu, dia masih lebih baik. Kau pikir satu kalimat saja bisa membuat Xiao Wu menikahimu? Kau bahkan belum melamar! Benar-benar tidak romantis.\""
\"Ehh...\" Tang San canggung memandang Xiao Wu di pelukannya lalu menoleh ke Ning Rongrong, tersenyum getir, \"Salahku. Setelah urusan kita selesai, aku akan melamar Xiao Wu secara resmi.\""
Oscar berkata dengan bangga, \"Xiao San, walau kekuatanmu melebihiku, tapi urusan kata-kata manis kau kalah. Nanti kakak ajari dua jurus, pasti sangat membantumu.\""
Ning Rongrong melotot kesal, \"Jadi kata-katamu selama ini hanya manis di mulut? Dasar mulut madu hati racun!\""
“Rong Rong, kata-kata manisku untukmu semuanya berasal dari hati yang tulus! Heihei, tiba-tiba aku menyadari metode Xiao San juga bagus, cukup langsung. Bagaimanapun juga seumur hidupmu hanya ada pilihanku ini. Siapapun yang berani mengganggumu, akan kupukul sampai ibunya sendiri tak mengenalinya.”
“Kamu…” Ning Rongrong memandang Oscar yang terlihat putus asa, tak bisa berbuat apa-apa.
“Cukup, jangan berantem lagi. Kita masih belum terlalu jauh dari pesisir, kalau sampai terdeteksi kekuatan ilahi Qian Renxue akan bahaya.” Kata Dai Mubai dengan suara berat, ekspresi wajahnya terlihat agak buruk, alisnya berkerut.
Tang San menatap Dai Mubai, “Bos Dai, aku tahu apa yang kau khawatirkan. Tapi kekhawatiranmu seharusnya tidak akan menjadi kenyataan, setidaknya tidak dalam waktu dekat.”
“Oh? Mengapa?” Dai Mubai memandang Tang San dengan bingung.
Tang San menjelaskan, “Kau pasti berpikir, pejuang sehebat Qian Renxue jika sampai di medan perang, tidak akan terkalahkan. Baik pasukan besar Kekaisaran Tian Dou maupun tentara Kekaisaran Xing Luo sama sekali tidak punya daya tahan, risiko keruntuhan negara bisa terjadi kapan saja, benar?”
Dai Mubai mengangguk. Yang lain mungkin tak peduli dengan pertempuran antar kerajaan di medan perang, tapi dia sebagai pangeran Xing Luo bagaimana mungkin acuh? Dia sama sekali tak ingin melihat kerajaannya hancur di tangan Kekaisaran Wuhun. Melihat Tang San yang penuh keyakinan, kekhawatirannya pun berkurang.
