Tang San berkata dengan serius: "Barusan Qian Renxue sudah menyampaikan pesan padaku melalui laut. Jika tebakanku benar, yang dia maksud dengan 'menunggu' pasti adalah menantiku di pesisir, menunggu aku yang telah mewarisi Dewa Laut. Hanya dengan mengalahkan versiku yang sudah mencapai tingkat dewa seperti dirinya, bayangan ketakutannya karena kehadiranku akan benar-benar hilang. Selain itu, melalui pertarungan melawanku, dia pasti menemukan kekurangan dalam dirinya sendiri. Menyempurnakan kemampuannya jauh lebih penting baginya daripada menghancurkan kedua kerajaan besar Tian Dou dan Xing Luo dengan cepat. Asalkan dia bisa menguasai kemampuan Dewa Malaikat dengan sempurna lalu membunuhku, penyatuan benua hanyalah masalah waktu. Sebaliknya, jika dia tergesa-gesa ingin membantu pasukan besar Kekaisaran Wuhun menyapu kedua kerajaan, semua usahanya akan sia-sia begitu aku menjadi dewa dan melancarkan serangan balik. Qian Renxue juga orang pintar, dia pasti tidak akan melakukan bisnis merugi seperti itu. Karena itu, aku yakin dia akan tetap di pesisir, sambil menungguku kembali, sambil menyempurnakan kekuatannya hingga benar-benar menguasai seluruh kemampuan Dewa Malaikat."
Dai Mubai tersadar: "Begitu rupanya. Pantasan kamu tidak khawatir sama sekali dia akan membuat masalah di wilayah Kekaisaran Tian Dou. Tapi bagaimana jika dia pergi ke garis depan, menghancurkan pasukan besar Kekaisaran Tian Dou, dan menyandera keluarga serta teman-teman kita untuk mengancam kita?"
Tang San sama sekali tidak berpikir dan menggelengkan kepala, "Tidak mungkin. Orang kuat memiliki martabat mereka sendiri. Meskipun aku tidak banyak berinteraksi dengan Qian Renxue, wanita ini sangat sombong. Dia pasti meremehkan untuk melakukan hal seperti ini. Jika ini Bibi Dong mungkin akan melakukannya, tapi Qian Renxue pasti tidak. Jadi setidaknya front pertempuran akan aman segera. Tapi meski begitu, aku harus segera mendapatkan warisan Dewa Laut untuk mencegah semua kemungkinan buruk sejak dini. Kita harus berlomba dengan waktu."
Tiba-tiba Tang San menunduk melihat ke bawah Lapisan Pelindung Samudra. Hiu Iblis Hantu Putih yang membawa mereka tiba-tiba sedikit mengubah arah dan mengurangi kecepatannya.
Meski reaksi yang lain lebih lambat dari Tang San, mereka segera mendeteksi perubahan ini. Sebelum sempat bertanya, siluet raksasa di kejauhan melalui air laut jernih telah menjelaskan alasan perubahan hiu-hiu itu. Meski masih jauh, dengan Zijin Modong-nya, Tang San langsung mengenali identitasnya - tidak lain adalah Raja Hiu Iblis Hantu Putih, teman mereka Xiao Bai.
Postur Xiao Bai masih sama lincahnya. Ia tentu merasakan jejak aura anggota kelompoknya. Tubuhnya mempercepat laju lagi, hanya dalam sekejap sudah menyambut mereka. Badannya berputar, tubuh raksasanya melakukan putiran gesit di air laut, seolah mengawal yang lain untuk mendekati anggota kelompoknya, lalu bergerak maju bersama. Bersamaan itu, suara Xiao Bai menyusur gelombang air masuk ke dalam Lapisan Pelindung Samudra. Meski tak terlihat, naluri alaminya tahu Tang San dan kawan-kawan berada di tubuh anggota kelompoknya.
"Akhirnya kalian datang. Barusan apa yang terjadi? Tang San, suara siapa itu? Sangat menakutkan." Indra Binatang Roh jauh lebih peka daripada manusia. Xiao Bai yang tadi berada di area laut tempat kekuatan ilahi Qian Renxue menyebar, tentu mendengar suaranya. Sekarang disebutkan lagi masih membuatnya merinding, tubuhnya bergetar halus.
Tang San menjelaskan dengan senyum getir. Mendengar ceritanya, mata Xiao Bai melebar tak percaya, "Benar-benar ada dewa yang akan muncul! Sepertinya benua ini akan kacau! Dulu kudengar dari sesepuh, dewa selalu muncul berpasangan untuk saling membatasi. Tang San, kau harus segera menjadi Dewa Laut. Hanya begitu kita bisa membatasi Dewa Malaikat itu."
Tang San berkata, "Itu juga rencanaku. Tapi sebelumnya aku harus menyelesaikan Ujian Kedelapan Dewa Laut dulu, sekaligus menambah sembilan cincin jiwa untuk Hunwu Keduaku."
Xiao Bai berkata: "Tujuan kalian aku tahu, alasan aku buru-buru datang kali ini selain membantu juga ingin mengingatkan. Bo Saixi memintaku menyampaikan bahwa Raja Paus Iblis Samudra Dalam berbeda dari Binatang Roh 100.000 tahun biasa, kultivasinya tak terukur, bahkan dia sendiri belum tentu bisa mengalahkannya. Kalian harus ekstra hati-hati."
Tang San menyahut: "Raja Paus Iblis Samudra Dalam adalah Binatang Roh lautan, Xiao Bai, pasti lebih kamu pahami. Jelaskan kemampuan dan kekuatan sebenarnya secara keseluruhan agar kita bisa merancang strategi."
Ekor besar Xiao Bai dilemparkannya, "Pengetahuanku terbatas. Kalian benar-benar menghadapi lawan tangguh. Sekawanan Paus Harimau Iblis pun mungkin tak seberapa dibanding monster mengerikan ini. Jika bisa membunuhnya, keuntungan besar akan didapat."
Oscar memotong: "Xiao Bai, cepat jelaskan seberapa kuat sebenarnya Raja Paus Iblis ini?"
"Buruan apa? Si Tang San aja tidak panik!" Xiao Bai yang gemar menggoda Oscar membalas. Namun dia tetap melanjutkan penjelasan tentang Raja Paus Iblis Samudra Dalam.
“Tang San, sejujurnya, aku sama sekali belum pernah melihat Raja Paus Iblis Samudra Dalam. Kemampuannya pun sama sekali tidak kuketahui.” Kalimat pertama Xiao Bai langsung membuat Tang San terkejut bukan main.
Tang San mengerutkan kening: "Bukankah kau, Raja Iblis Harimau Paus, dan Raja Paus Iblis Samudra Dalam disebut tiga penguasa sejati lautan? Bagaimana mungkin kau belum pernah melihatnya sama sekali?"
Xiao Bai tersenyum getir: "Apa tiga penguasa sejati lautan? Itu cuma julukan yang dipaksakan manusia pada kami! Aku tak pernah mengakuinya. Tahukah kau betapa luasnya lautan? Di dunia ini, luas laut empat kali lipat daratan. Jadi jangan kira Binatang Roh darat jumlahnya banyak. Sebenarnya Binatang Roh laut jumlahnya tak terhitung dibanding darat. Daratan hanya menyediakan satu lapisan datar untuk hidup, sedangkan di lautan kami, setiap kedalaman bisa dihuni Binatang Roh. Lagipula Binatang Roh laut di samudra dalam dan laut jauh jarang diganggu manusia, jadi pertumbuhan kami jauh lebih mudah. Selama diri kuat dan kelompoknya mumpuni, mudah bertahan hidup. Karena itu, Binatang Roh 100.000 Tahun di lautan jumlahnya ratusan kali lipat daratan. Julukan tiga penguasa lautan ini bagiku hanya lelucon. Lebih tepat disebut tiga penguasa perairan dekat Benua Douluo. Di laut jauh dan samudra dalam, masih banyak Binatang Roh 100.000 Tahun. Tentu saja, Hiu Iblis Hantu Putih memang termasuk kelompok kuat di lautan."
Tang San berkata dengan terkejut, "Kalau begitu, bukankah di lautan ada ratusan hingga ribuan Binatang Roh 100.000 Tahun?"
Xiao Bai menjawab, "Bisa dikatakan begitu. Tapi jangan kira banyaknya Binatang Roh laut berarti ada banyak Ahli Jiwa laut yang kuat. Sebaliknya, justru karena kekuatan Binatang Roh laut terlalu besar, kalian manusia sama sekali tidak berani berburu ke samudra dalam atau laut jauh. Binatang Roh laut jauh lebih bersatu dibanding Binatang Roh darat. Jika bertemu Ahli Jiwa pemburu, mereka pasti akan serentak menyerang. Seperti waktu itu, kalau bukan karena kerjasama kami menyerang kawanan Paus Harimau Iblis, kalian pasti akan menghadapi lebih dari satu kelompok. Bahkan jika berhasil menghancurkan mereka, kalian tetap akan dihadang makhluk laut kuat lainnya."
Tang San mengangguk, "Apa hubungan penjelasanmu ini dengan Raja Paus Iblis Samudra Dalam?"
Xiao Bai menjelaskan, "Aku sengaja menceritakan ini untuk menunjukkan kekuatannya dari sudut berbeda. Tahukah kau mengapa aku tak pernah melihatnya? Sejak aku lahir, para sesepuh sudah melarang keras anggota kelompok kami memasuki wilayah Raja Paus Iblis Samudra Dalam. Bukan hanya kami, menurut dugaanku, Raja Iblis Harimau Paus juga mendapat peringatan serupa. Tapi makhluk itu berani. Pernah ia mencoba masuk wilayah si Raja, meski aku tidak tahu detail kejadiannya. Setelah itu, kelompok Paus Harimau Iblis tidak menyerang kami selama 100 tahun penuh - jelas-jelas mereka menderita korban besar."
Tang San tiba-tiba tersadar, terkejut berkata, "Maksudmu adalah memberitahuku bahwa Raja Paus Iblis Samudra Dalam sama sekali tidak terikat oleh batasan usia setelah Binatang Roh berlatih hingga 100.000 tahun, dan sama sekali tidak akan mati setelah hidup 10.000 tahun lagi?"
Xiao Bai berkata, "Kau memang pintar, jauh lebih baik dari seseorang. Maksudku memang begitu, bahkan aku sendiri tidak tahu berapa lama Raja Paus Iblis Samudra Dalam telah bertahan hidup. Sejak aku lahir, dia sudah menjadi penguasa sejati di wilayah ini. Aku tidak berani melanggar perintah warisan dari para sesepuh, karena itu tak pernah mendekati wilayah kekuasaannya, paling-paling hanya melihat sekilas dari kejauhan. Raja Paus Iblis Samudra Dalam itu makhluk yang sangat malas, dia juga tak pernah meninggalkan wilayahnya, lebih sering bersembunyi di samudra dalam, entah sedang melakukan apa. Tentu saja, jika ada yang berani memasuki wilayahnya, dia pasti tidak akan segan-segan. Karena itu, Perairan Paus Iblis selalu menjadi daerah terlarang bagi kapal-kapal manusia."
Tang San yang pernah mengalami hal ini dengan jelas mengangguk, "Dari penjelasanmu, Raja Paus Iblis Samudra Dalam ini benar-benar sulit ditaklukkan! Kultivasinya setidaknya telah melebihi 200.000 tahun."
Xiao Bai berkata: "Mungkin bahkan lebih dari itu. Aku yakin, bukan hanya aku yang tidak tahu usia sebenarnya, bahkan di seluruh perairan ini, pasti tidak ada satu pun Binatang Roh laut yang mengetahuinya. Tentu saja, ada satu hal yang bisa kujamin padamu. Meskipun gelar tiga penguasa sejati lautan ini dipaksakan oleh kalian manusia, aku merasa tidak pantas menerimanya. Namun, gelar penguasa sejati untuk Raja Paus Iblis Samudra Dalam ini benar-benar layak mendapatkan julukan itu. Lebih dari itu, dia kemungkinan adalah penguasa sejati nomor satu di seluruh lautan. Penguasa tak tertandingi yang, meski tidak memiliki kekuatan tingkat dewa seperti kalian manusia, perkiraanku kekuatannya hampir mendekati itu."
Shrek Tujuh Monster hampir bersamaan menghirup napas dalam-dalam, langsung menyadari rumitnya masalah ini. Deep Sea Demon Whale King yang awalnya mereka bayangkan sebagai Binatang Roh 100.000 tahun berukuran raksasa, setelah mendengar penjelasan Xiao Bai, perkiraan itu seketika berubah menjadi kekuatan yang tidak diketahui.
Otak Tang San segera mulai berputar dengan kecepatan tinggi. Secara umum, kultivasi Binatang Roh 100.000 Tahun setara dengan ahli Tuan Bergelar di antara Ahli Jiwa manusia. Sementara beberapa Binatang Roh 100.000 Tahun yang sangat kuat, seperti Tianqing Niu Mang Sang Raja Hutan, Titan Giant Ape, setara dengan Tuan Bergelar manusia di atas level 95. Tidak diragukan lagi, kekuatan Raja Paus Iblis Samudra Dalam ini jauh lebih mengerikan daripada Da Ming dan Er Ming, pasti melebihi standar ini. Jika Bo Saixi Sang Dou Luo Dewa Laut pun tidak yakin bisa membunuhnya, maka kekuatan makhluk ini kemungkinan besar setara dengan Dou Luo level 99 puncak intensitas. Namun, ia pasti bukan prajurit tingkat dewa, ini bisa dipastikan Tang San. Jika tidak, ia pasti sudah menjadi Dewa Laut kedua, dan sebelumnya Tang San mustahil bisa melarikan diri.
Setelah mendapatkan kesimpulan-kesimpulan ini, ekspresi Tang San semakin tegang. Jika perhitungannya benar, maka mereka akan menghadapi lawan yang setara dengan Bo Saixi, dengan medan perang di laut yang merupakan wilayah kekuasaan lawan. Jika kekuatan Raja Paus Iblis Samudra Dalam setara dengan Bo Saixi, maka kendalinya atas lautan mungkin bahkan melebihi Bo Saixi. Bagaimanapun, ia telah hidup di laut selama kultivasinya yang mencapai tingkat apa pun, tidak seorang pun mengetahuinya.
Melepaskan sama sekali tidak mungkin, tanpa membunuh Raja Paus Iblis Samudra Dalam, dirinya tak mungkin mewarisi Kedewaan Dewa Laut. Pertarungan ini tak terelakkan, cahaya di mata Tang San perlahan menjadi mantap. Saat level 93 dulu, dirinya pernah memanfaatkan berbagai cara mengalahkan Bibi Dong. Kini dirinya telah mencapai level 96, bahkan menguasai rahasia Palu Daya Xumi, masak tak bisa mengatasi Raja Paus Iblis Samudra Dalam ini? Baik untuk membalaskan dendam maupun mewarisi Kedewaan, sang Penguasa Lautan ini harus dihabisi.
Setelah bulat tekadnya, ekspresi wajah Tang San berangsur normal. Ia mulai menyadari: Kesulitan sebenarnya Ujian Kedelapan Dewa Laut-nya mungkin terletak pada pembunuhan Raja Paus Iblis Samudra Dalam. Binatang Roh laut yang bahkan disebut oleh Dewa Laut sendiri, sebagai tantangan akhir Ujian Kedelapan dari Sembilan Ujian Dewa Laut, wajar jika sulit ditaklukkan. Lagipula, dengan membunuh penguasa lautan ini, secara tidak langsung akan membuktikan kemampuannya mengalahkan semua Binatang Roh laut, sehingga setelah menjadi Dewa Laut bisa menaklukkan seluruh lautan. Maka, menyelesaikan Ujian Kedelapan ini merupakan batu loncatan wajib sebelum mewarisi kekuatan Dewa Laut, meratakan Jalan Menuju Dewa.
"Xiao Bai, berapa lama lagi dari sini ke wilayah Raja Paus Iblis Samudra Dalam?" Kali ini mereka masuk ke laut dari arah berbeda, tak seperti sebelumnya. Tentang durasi perjalanan, ia tak punya gambaran.
Xiao Bai menjawab: "Jika bergegas dengan kecepatan maksimal, kira-kira tiga hari. Mirip dengan waktu kembali ke Pulau Dewa Laut. Tang San, apa kau sudah siap menghadapinya?"
Tang San mengangguk, berkata, "Aku pasti akan mengalahkannya. Waktu tiga hari cukup untuk persiapanku."
Di bawah pimpinan Xiao Bai, pasukan Hiu Iblis Hantu Putih mempercepat laju sepenuhnya menuju tujuan, sementara Tang San menyegarkan pikiran. Sambil memulihkan kekuatan yang sebelumnya terkuras overdosis tenaga, ia merencanakan secara detail pertempuran penting tiga hari kemudian yang akan menentukan nasibnya menjadi Dewa Laut. Ia tak pernah kehilangan keyakinan - lagipula, sekuat apapun Raja Paus Iblis Samudra Dalam, tak mungkin melebihi Qian Renxue.
Namun inilah satu-satunya kesalahan penilaian Tang San. Di kedalaman samudra, Qian Renxue belum tentu bisa membunuh Raja Paus Iblis Samudra Dalam.
Tiga hari berlalu dengan cepat. Bagi Shrek Tujuh Monster, hari-hari di lautan ini tidak membosankan. Selain berlatih, Tang San menyusun strategi detail untuk pertempuran mendatang. Yang paling sibuk adalah Oscar, yang setiap hari sibuk membuat berbagai sosis di punggung Hiu Iblis Hantu Putih.
Kecepatan Hiu Iblis Hantu Putih pelan-pelan melambat. Tanpa perlu diingatkan Xiao Bai, Tang San tahu mereka telah mendekati Perairan Paus Iblis - hanya tersisa jarak pendek menuju tujuan akhir.
Duduk bersila di atas punggung Deep Sea Demon Whale, Tang San dengan lembut membelai trisula Dewa Laut yang terbaring di atas lututnya. Terhadap Senjata Dewa ini, ia sudah tidak lagi kaku seperti saat pertama mendapatkannya. Kapanpun ia mau, ia dapat dengan mudah mengendalikan berat trisula Dewa Laut. Seperti sekarang, Deep Sea Demon Whale di bawahnya sama sekali tidak merasakan berat mengerikan 108.000 jin dari trisula itu. Jika tidak, mustahil binatang itu bisa membawa Tang San bergerak maju.
Namun, sejak Dewa Laut terakhir kali Turun untuk membantu Tang San lolos dari kejaran Qian Renxue, meski masih bisa menggunakannya dan mengendalikan beratnya, Tang San tak lagi bisa berkomunikasi dengan trisula Dewa Laut ini. Ia seolah telah kehilangan status sebagai Senjata Dewa, hanya menjadi senjata super berat dengan ketahanan luar biasa.
Setiap kali Tang San melihat lubang belah ketupat kosong di bawah bilah utama, ia merasakan kesuraman dari sana. Karena dialah, Hati Dewa Laut menjadi hancur. Senjata Dewa tanpa inti dan jiwa, bagaimana mungkin masih memancarkan kemilau layaknya senjata ilahi?
Tang San tidak tahu cara memulihkan Senjata Dewa ini. Bahkan ia yakin hal ini mungkin tidak diketahui oleh Bo Saixi Sang Dou Luo Dewa Laut sekalipun. Dahulu, Hati Dewa Laut masih dibawanya ke Pulau Dewa Laut. Justru karena memiliki Hati Dewa Laut inilah ia mendapat pengakuan Dewa Laut dan menjadi penerus warisan sang dewa. Namun kini, Hati Dewa Laut telah hancur. Tang San pun tak tahu cara memulihkannya.
Senjata Dewa ini tak bisa memancarkan kilau yang semestinya. Masalah apakah Tang San bisa mewarisi Kedewaan Dewa Laut pun dipertanyakan. Namun anehnya, Tang San saat ini justru tidak mengkhawatirkan hal tersebut, melainkan merasa bersalah tulus karena lubang belah ketupat ini. Berkali-kali ia memohon pengampunan pada trisula Dewa Laut. Jika saja kekuatannya cukup, mana mungkin Senjata Dewa Laut ini akan terhina di bawah Pedang Suci Malaikat milik Qian Renxue? Tang San telah bertekad bulat: apapun yang terjadi, selama masih dalam kemampuannya, ia harus memulihkan senjata sakral ini sepenuhnya. Bukan untuk mewarisi Kekuatan Dewa Laut, melainkan karena ia telah lama menganggap trisula Dewa Laut sebagai Rekan paling setia. Rekan ini berkali-kali mempertahankan nyawanya, namun ia gagal melindunginya.
Setiap kali Tang San membelai trisula Dewa Laut, perasaan bersalah ini mengalir ke dalam trisula tersebut melalui tangannya. Samar-samar, Tang San juga dapat merasakan respons kecil dari trisula Dewa Laut. Namun meskipun ia terus menyuntikkan Kilauan Dewa Laut, tanpa kehadiran Hati Dewa Laut sebagai perantara, Kilauan Dewa Laut tidak menemukan jalan masuk. Meski demikian, Tang San tidak menyerah. Setiap hari ia memancarkan Kilauan Dewa Laut-nya untuk menerangi trisula Dewa Laut, yakin bahwa suatu hari nanti trisula itu akan merasakan ketulusannya dan terlahir kembali melalui kekuatannya sendiri.
Hiu Iblis Hantu Putih berhenti total. Di bawah pimpinan Xiao Bai, mereka perlahan muncul ke permukaan laut. Jarak lokasi ini dari tepi pantai sudah sangat jauh, bahkan dengan kekuatan Qian Renxue sekalipun, mustahil kekuatan ilahi-nya bisa menyapu area seluas ini. Fluktuasi energi dari ribuan Binatang Roh laut di samudera sudah cukup menjadi penghalang bagi kekuatan ilahi-nya, apalagi ditambah dengan lautan yang mengandung energi tak terbatas.
Perasaan "kembali melihat langit" membuat Shrek Tujuh Monster serempak melakukan gerakan yang sama: menarik napas dalam-dalam menghadap langit. Udara segar yang lembap dengan aroma asin laut mengisi paru-paru mereka, meresap hingga ke organ-organ dalam, menciptakan kenyamanan yang luar biasa. Setiap dari mereka duduk di atas punggung seekor Hiu Iblis Hantu Putih. Begitu meninggalkan permukaan air, Tang San segera menarik kembali Lapisan Pelindung Samudra-nya.
Xiao Bai mengayunkan tubuhnya di dalam air, tubuh raksasanya tegak berdiri hanya menampakkan kepala di permukaan laut sambil memandang yang lain. Dengan serius ia berkata pada Tang San: "Aku akan bertanya sekali lagi terakhir kalinya, apakah kau benar-benar sudah siap? Ingat, jangan pernah mengira Raja Paus Iblis Samudra Dalam yang bertubuh besar itu tidak lincah. Begitu dia mengeluarkan kekuatan, tak ada makhluk di lautan yang bisa menyaingi kecepatannya. Mungkin aku bisa menyelamatkan yang lain untuk melarikan diri, tapi kau..."
Tang San tentu memahami maksud baik Xiao Bai. Yang ingin dikatakannya adalah, yang lain mungkin punya kesempatan melarikan diri, namun sebagai penyerang utama, dia pasti harus menanggung balas dendam gila Raja Paus Iblis Samudra Dalam.
Senyum tipis mengembang di wajahnya, "Bahkan seorang dewa pun tidak berhasil membunuhku, menurutmu sekarang aku akan mundur?"
Xiao Bai mengangguk, "Aku mengerti. Maka dengan tulus kuharap, kau bisa duduk di punggungku untuk menyerap Cincin Jiwa Raja Paus Iblis Samudra Dalam. Ini akan menjadi kehormatan abadi bagiku."
Tang San tersenyum, "Pasti. Lakukan sesuai rencana semula."
Sebuah cahaya keabu-abuan kebiruan dilepaskan dari kepala Xiao Bai, terbagi menjadi tujuh aliran di udara, masing-masing menyuntik ke posisi kepala tujuh anggota kelompoknya. Cahaya keabu-abuan kebiruan samar langsung menyebar di antara dia dengan tujuh anggota kelompoknya. Ini adalah metode penggunaan khusus wilayah kekuasaan hiu milik Xiao Bai. Melalui cara ini, dia dapat membagikan wilayah kekuasannya kepada anggota kelompok tertentu. Meski tidak memanfaatkan kekuatan laut, metode ini bisa memberikan bonus maksimal untuk kesehatan tubuh mereka, terutama kecepatan. Selama koneksi ini tetap ada, anggota kelompoknya yang memiliki kultivasi lebih dari 20.000 tahun ini akan memiliki kecepatan setara dengannya. Inilah tujuan Xiao Bai menggunakan skill ini. Dengan kekuatannya, mempertahankan wilayah kekuasaan ini selama 12 jam pun tidak masalah tanpa konsumsi energi lain.
"Xiao San, semangat!" Pandangan enam anggota tim tertuju pada Tang San. Yang berbicara adalah Dai Mubai, suaranya penuh dorongan. Yang lain juga menatap Tang San. Terutama Xiao Wu, selain dorongan, dia berusaha menyembunyikan kekhawatiran mendalam dalam hatinya. Tapi bagaimana mungkin Tang San tidak melihatnya?
Mengangkat kepala, menatap matahari keemasan di angkasa, Tang San tiba-tiba mengeluarkan suara siulan panjang yang nyaring. Suara itu seperti anak panah yang menembus langit, seolah menantang sang mentari, atau mengungkapkan penghinaan yang pernah diberikan Qian Renxue padanya. Saat ini, baik yang lain di sekitarnya maupun Hiu Iblis Hantu Putih, semua bisa merasakan dengan jelas semangat pertarungan dalam hati Tang San yang melesat naik secara eksponensial, mencapai tingkat yang mengerikan dalam sekejap.
Di tubuhnya, cahaya keemasan samar menyala. Itu bukan kekuatan Hunwu, melainkan berasal dari kulitnya sendiri.
Setelah melalui pencucian beberapa pertempuran sengit dengan Qian Renxue dan pemulihan fisik, tubuh Tang San menjadi lebih tangguh dan mendekati tingkatan dewa. Meski cahaya samar ini masih jauh dibanding keemasan cemerlang Qian Renxue, ini membuktikan bahwa dirinya sekarang bukan lagi manusia biasa, melainkan tubuh setengah dewa sejati.
Dalam gema siulan panjangnya, Tang San melayang keluar membawa cahaya keemasan samar, dalam sekejap telah melesat ke tengah hampa. Kecepatannya bagai meteor emas samar-samar, terbang menuju Perairan Paus Iblis tempat Raja Paus Iblis Samudra Dalam bersembunyi.
Suara dengungan aneh bersamaan keluar dari mulut Xiao Bai. Dia tiba-tiba mempercepat laju, membawa anggota kelompok kosong Tang San bersama Enam Monster Shrek dengan cepat mengejar arah Tang San. Enam Monster Shrek yang duduk tegak di punggung Hiu Iblis Hantu Putih telah melepas diri Hunwu mereka. Pertempuran yang tak terhindarkan ini akhirnya akan dimulai.
Teriakan keras Tang San yang dilepaskan sepenuhnya terdengar sangat dahsyat. Suara penuh daya tembus itu menusuk langit di atas dan menyelam ke samudra dalam di bawah. Dalam teriakan panjang ini, Tang San telah menerobos masuk ke Perairan Paus Iblis. Di tangan kanannya, trisula Dewa Laut mengarah miring ke permukaan laut, mata penuh karisma tak tertandingi. Rambut birunya berkibar ditiup angin, jubah panjang putihnya tak terlihat elegan - yang ada hanya nuansa membunuh yang serius. Di dahinya, Bekas Trisula memancarkan cahaya keemasan menyilaukan, bagaikan mata ketiganya.
Meski teriakan panjang Tang San tidak bisa menyebar sejauh suara kekuatan ilahi Qian Renxue yang menyatu, teriakannya ini telah menggerakkan sejumlah besar Binatang Roh laut di sekitar Perairan Paus Iblis.
Sudah tidak terhitung berapa tahun tidak ada yang berani menantang kewibawaan Paus Iblis Samudra Dalam. Kehadiran penantang tiba-tiba ini benar-benar membuat Binatang-Binatang Roh laut terkejut bukan main. Dalam hati mereka, Raja Paus Iblis Samudra Dalam adalah sosok mengerikan yang tak terkalahkan! Yang lebih mengejutkan, penantang ini ternyata seorang manusia. Banyak Binatang Roh laut muncul ke permukaan, memandang dari kejauhan sosok Tang San yang melayang di udara. Binatang-Binatang Roh laut yang cerdik mundur lebih jauh, sementara yang berani dengan hati-hati mendekati Perairan Paus Iblis. Tentu saja, tak satu pun dari mereka berani memasuki wilayah terlarang mutlak ini.
Tang San bertahan di ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut. Posisi ini telah dihitungnya dengan cermat. Sebagai Binatang Roh laut terkuat, Paus Iblis Samudra Dalam tetap bisa menyerang target di udara. Alasan ia terbang ke posisi ini karena inilah posisi serangan paling menguntungkan baginya.
Lautan jernih perlahan mulai berubah. Air laut biru langit berangsur menjadi gelap gulita. Ombak di wilayah Paus Iblis perlahan mereda, membentuk kontras tajam dengan gelombang bergulung-gulung di wilayah sekitarnya. Kedamaian ini tidak menyebar keluar, juga tidak terganggu oleh ombak dari luar. Suasana yang pekat membuat udara terlihat sedikit berdistorsi.
Tang San tetap tenang, cahaya biru-keemasan muncul dari bawah kakinya. Cincin Jiwa satu per satu melayang dan menempel di tubuhnya. Setelah istirahat tiga hari, efek samping dari ledakan Cincin Jiwa telah hilang. Hunwu Kaisar Blue Silver Grass kembali dapat digunakan.
Trisula Dewa Laut berpindah ke tangan kirinya, sementara tangan kanannya menunjuk ke bawah. Cahaya biru-keemasan pekat bersama pancaran merah dari Cincin Jiwa kelima mulai berubah, terkonsentrasi dengan cepat. Inilah Kemampuan Spirit kelima Hunwu Kaisar Blue Silver Grass: Blue Silver Overlord Spear.
Di kejauhan, Xiao Bai dan kelompoknya telah berhenti. Ning Rongrong melompat ke punggung Xiao Bai. Meski bukan Ahli Jiwa bertipe tempur, lompatan sederhana ini masih bisa dilakukan berkat kondisi fisik level Roh Dou Luo.
Menara Sembilan Permata yang memancarkan cahaya gemilang terpancang di telapak tangan. Ekspresi Ning Rongrong menjadi serius yang belum pernah terlihat sebelumnya. Di tangan kirinya, seolah menggenggam sesuatu.
Dai Mubai dan Zhu Zhuqing bersatu mendekati Xiao Bai. Keduanya kini berdiri di punggung Hiu Iblis Hantu Putih yang sama, telapak tangan saling menggengam. Cahaya putih dan hitam terus beredar di antara mereka. Dalam keadaan Hunwu telah dilepas, kekuatan terkuat siap meledak kapan saja. Tugas yang diberikan Tang San sederhana: bertahan Ning Rongrong. Dalam perburuan Raja Paus Iblis Samudra Dalam ini, selain Tang San, yang paling penting mungkin adalah Ning Rongrong.
Xiao Wu berdiri di sisi sambil memandang Tang San di udara dengan tenang. Titik merah darah di dahinya yang mewakili Ujian Satu Tingkat Tertinggi mulai memanas, jelas menandakan bahwa dia akan kembali menghadapi musuh bersama Tang San. Meskipun posisi mereka saat ini sangat jauh dari pusat gravitasi Perairan Paus Iblis, mereka telah memasuki wilayah perairan tersebut. Dalam lingkup ini, Tes Dewa Laut telah mengakui Xiao Wu sebagai rekan tempur Tang San. Ini juga merupakan hasil perhitungan rinci Tang San sebelumnya.
Ma Hongjun berkata: "Semua waspada, aku pergi juga." Sambil berseru, dia melesat ke udara. Api Phoenix yang menyala-nyala segera menyelimuti seluruh tubuhnya, langsung melepaskan Hunwu Zhen Shen-nya - Phoenix Api Berkepala Delapan. Setelah kultivasinya mencapai tingkatan tertinggi Roh Dou Luo, Phoenix Api-nya secara alami berevolusi. Menurut perkiraan Ma Hongjun sendiri, saat mencapai level Tuan Bergelar, Hunwu Zhen Shen-nya akan berubah menjadi Phoenix Api Berkepala Sembilan. Jika benar-benar bisa mengatasi tingkat dewa, barulah mungkin mencapai bentuk Phoenix Api Berkepala Sepuluh - perpaduan antara Ular Berapi Sepuluh Kepala dan Phoenix Api, sekaligus penyatuan dua binatang roh legendaris kuno.
Dengan pancaran cahaya gemilang, Ma Hongjun segera mencapai ketinggian yang sama. Namun ketinggian terbangnya ratusan meter lebih tinggi dari Tang San, tepat di atas posisi Tang San. Dia mengembangkan sayap phoenix gandanya sambil mengawasi ke bawah dengan tujuh kepalanya.
Di saat Ma Hongjun baru saja terbang ke posisinya, permukaan laut di bawah telah berubah hitam seperti tinta. Tekanan dahsyat membuat udara seolah membeku. Yang lebih mengerikan, di seluruh wilayah Perairan Paus Iblis, kumpulan Hunwu dalam skala besar terkonsentrasi. Atas dan bawah, langit dan laut, serentak berubah gelap pekat.
Boom——, sebuah pilar cahaya biru berdiameter lima meter tiba-tiba menyembur dari laut dengan ledakan "Boom" yang mengguncang. Hampir seketika, pilar itu telah mengatasi jarak 500 meter dan muncul tepat di bawah tubuh Tang San.
Meski bukan pertama kali menghadapi serangan mengerikan ini, Tang San tetap merasakan jantungnya berdebar. Kekuatannya telah mencapai level 96, justru karena itulah ia semakin memahami betapa besar energi yang terkandung dalam serangan ini. Bukan sekadar serangan energi murni, melainkan lebih mirip auman rendah laut. Seperti Qian Renxue yang bisa memanfaatkan kekuatan matahari untuk meluncurkan serangan, pilar biru ini hanya mengandung sedikit energi lawan, sebagian besar berasal dari kekuatan laut.
Kemampuan menganalisis komposisi energi dalam serangan lawan bukanlah skill yang bisa dicapai Tang San saat ini. Pengetahuannya berasal dari kombinasi teknik Zijin Modong dan Kilauan Dewa Laut. Sebagai calon penerus Dewa Laut, siapa lagi yang lebih memahami kekuatan laut selain Dewa Laut sendiri?
Dengan hening dingin, Tang San mengarahkan trisula Dewa Laut di tangan kirinya ke bawah di langit, kilauan biru keluar dari cap di dahinya, menyelubungi trisula Dewa Laut itu, langsung menghadapi serangan dari bawah.
Meski trisula Dewa Laut telah kehilangan Hati Dewa Laut, ia tetap Senjata Dewa milik Dewa Laut. Energi dahsyat yang dilepaskan Raja Paus Iblis Samudra Dalam seketika berubah. Energi yang awalnya terkonsentrasi padat tiba-tiba menyebar, kilauan biru berubah menjadi air laut berserakan di mana-mana, hanya sedikit energi yang bertubrukan dengan trisula Dewa Laut Tang San.
Boom berasal dari air laut yang jatuh kembali menabrak lautan. Tang San yang berada di tengah hampa bahkan tidak goyah sedikitpun, berhasil mengatasi serangan Raja Paus Iblis Samudra Dalam. Bersamaan itu, Blue Silver Overlord Spear di tangan kanannya meledak seketika, berubah menjadi sinar keemasan yang menancap ke dalam laut.
