Dalam hati, Tang San berbisik, "Bagus," lalu perlahan mengangkat tangan kanannya. Jari telunjuknya menunjuk ke titik antara alis Oscar. Sebutir darah biru-emas perlahan menembus keluar dari ujung jarinya. Bekas Trisula Dewa Laut di dahi Tang San berpendar, seberkas cahaya biru-emas langsung menyelubungi tubuh Oscar. Meresap melalui pori-porinya, untuk sementara melindungi tubuhnya agar tidak meledak.
Namun, proses menyerap Cincin Jiwa harus dilakukan dengan kekuatan sendiri. Energi asing tak bisa membantu. Tang San juga tidak berniat membantunya menyerap Cincin Jiwa. Dengan kilatan cahaya, titik biru-emas di ujung jarinya membekas di antara alis Oscar. Hanya berkedip sebentar, kemilau biru-emas itu telah menyatu ke dalam tubuh Oscar.
Hanya setetes darah ini membuat Tang San terlihat letih. Itu adalah darah dewanya - meski hanya setetes, bagi seorang dewa ini sangat berharga. Dulu, saat Qian Renxue ditembus Guanyin Lei milik Tang San hingga jantungnya, tak ada darah yang keluar karena alasan ini. Bahkan kehilangan setetes darah bisa merusak kekuatan seorang dewa. Kini, demi membantu Oscar, Tang San rela mengerahkan kekuatan dasarnya. Ia tak tega melihat tubuh saudaranya meledak, dan dari lubuk hati berharap bisa membantu saudara seperjuangannya ini.
Kilauan Dewa Laut ditarik kembali, warna darah di wajah Oscar perlahan memudar. Ekspresinya menjadi jauh lebih tenang, meski tubuhnya masih gemetar dan kejang, namun krisisnya telah terlewati.
Cincin Jiwa demi Cincin Jiwa muncul mengelilingi tubuhnya. Ujian yang dijalani Oscar di Pulau Dewa Laut adalah Ujian Hitam Level Enam, tidak seperti Ning Rongrong yang kultivasi Cincin Jiwanya meningkat. Oleh karena itu, delapan Cincin Jiwa pertamanya tetap Dua Kuning, Dua Ungu, Empat Hitam. Saat ini, samar-samar terlihat Cincin Jiwa kesembilan mulai muncul. Warna merah darah yang pekat itu menandakan Oscar hampir berhasil.
Senyum tipis mengembang di wajah Tang San. Dengan bantuan setetes Darah Dewa darinya, tubuh Oscar telah menyatu dengan kekuatan tingkat kedewaan. Meridian dan daging-darahnya telah diperkuat oleh energi ilahi, membuat ketahanan fisiknya kini tidak kalah dari yang lain. Karena itulah, proses penyerapan Cincin Jiwa kesembilan terakhir ini akhirnya selesai.
Akhirnya, Cincin Jiwa yang samar-samar perlahan mengeras, melayang di atas tubuh Oscar. Gelombang Soul Power yang dahsyat meledak bergelombang dari dalam tubuhnya. Jejak aura Cincin Jiwa 100.000 Tahun membuat udara sekitarnya bergetar.
Kabut yang diusir Tang San ke atas kepalanya perlahan turun, jatuh kencang ke tubuh Oscar. Berbeda dengan cara Tang San yang menelan kabut melalui pernapasan, kabut ini meresap lewat pori-pori Oscar yang terbuka. Soul Power dahsyat dari breakthrough level Tuan Bergelar meledak tak terkendali dari dalam tubuhnya, gelombang energi samar-samar menyelimuti seluruh tubuhnya.
Di sejarah Dunia Ahli Jiwa, Ahli Jiwa tipe makanan pertama yang mencapai level Tuan Bergelar akhirnya lolos.
Tubuh Oscar berhenti gemetar, ekspresi kesakitannya pun mereda. Napasnya menjadi dalam dan teratur, sembilan Cincin Jiwa berkedip bergantian mengeluarkan kemilau merah muda pucat dari tubuhnya.
"Berhasil." Senyum mengembang di wajah Tang San saat ia mundur 10 meter.
Oscar membuka mata perlahan. Matanya kini memancarkan kilau kejernihan. Aura dahsyat di sekujur tubuhnya mulai mengerut, Cincin Jiwa satu per satu menyatu ke dalam tubuhnya. Wajahnya tampak lebih bercahaya. Sebagai Tuan Bergelar baru, bukan hanya kekuatannya yang naik tingkatan, semangat, energi, dan mentalnya pun mengalami transformasi.
Pada saat Tang San mengira Cincin Jiwa kesembilan yang berhasil diperoleh Oscar telah sepenuhnya selesai, tiba-tiba di tengah hampa muncul cahaya merah muda tanpa tanda-tanda sebelumnya, melayang jatuh ke tubuh Oscar. Kedatangan cahaya tersebut sangat cepat, bahkan Tang San sebagai Dewa Laut pun tak sempat menghalanginya. Cahaya merah muda langsung menembus titik antara alis Oscar, ekspresi wajahnya tiba-tiba membeku. Seluruh tubuhnya menjadi kaku seperti patung.
"Bahaya!" Tang San terkejut bukan main. Jika proses warisan rekan-rekannya sampai bermasalah di bawah pengawasannya, bagaimana dia bisa bertanggung jawab? Dengan kilatan cahaya, dia langsung muncul di samping Oscar. Cahaya biru-keemasan yang dahsyat segera membentuk kubah pelindung menyelubungi tubuh Oscar, sementara tangan kanannya menempel di dahi Oscar.
Namun di luar dugaan, saat Tang San menggunakan kekuatan ilahi-nya untuk mengunci tubuh Oscar dan memeriksa setiap bagian tubuhnya, tak ditemukan kelainan sama sekali. Alisnya berkerut, Tang San tak kuasa menatap ke arah langit tempat cahaya merah muda tadi muncul.
Kini Oscar telah sadar kembali, pandangan matanya yang kosong kembali berbinar. Hanya saja seluruh tubuhnya terkunci oleh kekuatan Dewa Laut Tang San, sama sekali tak bisa bergerak.
Tang San menarik kembali sebagian kekuatan Dewa Laut, namun tetap menggunakan kekuatan ilahi untuk mengunci kesehatan Oscar guna mencegah insiden tak terduga, sekaligus melepaskan kendali atas tubuhnya.
"Xiao Ao, apa kamu baik-baik saja?" Tang San bertanya dengan kekhawatiran.
Oscar tiba-tiba bangkit berdiri, tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, "Baik, lebih dari baik. Xiao San, antara kita saudara, kakak tidak perlu mengucapkan terima kasih."
Tang San menghela napas lega, yang penting Oscar selamat, "Tadi ada cahaya merah muda yang tiba-tiba turun dari langit setelah kamu menyelesaikan penyerapan sembilan cincin jiwa, masuk ke titik antara alismu. Apa kamu merasakan sesuatu?"
Oscar terkekeh, wajahnya menunjukkan nuansa misterius, "Saudara, kali ini aku benar-benar dapat jackpot."
"Oh? Bagaimana ceritanya?" Tang San penasaran bertanya. Setelah mencapai status Dewa Laut, ia merasa bisa mengendalikan segalanya, namun perubahan tak terduga tadi berada di luar kendalinya. Bagaimana mungkin ia tidak penasaran?
Oscar berbisik pelan, “Setelah menyerap Cincin Jiwa kesembilan, Cincin Jiwa 100.000 Tahun itu membuatku merasa kekuatanku telah mencapai lompatan kualitatif. Rasanya sungguh luar biasa. Untuk pertama kalinya aku merasakan kekuatan mutlak itu. Soul Power-ku mungkin sudah mencapai level 92. Efek penyerapan energi Dewa Lautmu sangat besar! Yang lain mungkin hasilnya lebih baik, karena mereka menyerap lebih banyak. Lalu, aku merasakan aliran hangat tiba-tiba membanjiri titik antara alisku. Suara lembut terdengar di pikiranku, ‘Mencapai Tuan Bergelar tipe makanan di bawah usia empat puluh, kau memiliki potensi tersembunyi yang cukup untuk mewarisi Kedewaanku. Latih Soul Power-mu hingga level 99, maka warisan selanjutnya akan dimulai secara alami.’”
Tang San membelalakkan matanya, “Kedewaan? Kau bilang cahaya merah muda itu adalah jejak aura dari dewa? Ini...” Tang San benar-benar tak bisa memahami. Baik Dewa Laut yang diwarisinya, Dewa Malaikat yang diwarisi Qian Renxue, maupun Dewa Rahsa yang kakek buyutnya perjuangkan bertahun-tahun, semuanya memiliki lokasi kekuatan ilahi tetap dan tes kelayakan yang muncul setelah dipicu. Tapi cahaya merah muda tiba-tiba datang sendiri. Ini sangat berbeda dengan situasi yang kuketahui. Tapi dari sudut lain, cahaya itu bisa masuk ke titik antara alis Oscar meski berada di bawah pengawasanku. Pantas disebut tingkat dewa.
Melihat Tang San yang tengah merenung, Oscar tertawa, "Xiao San, kamu juga jangan terlalu banyak berpikir. Jangan lupa, kakakku adalah Tuan Bergelar tipe makanan pertama. Hanya ini saja sudah tak tertandingi. Mungkin inilah langkah kunci dalam tes kelayakan dewa itu. Justru karena aku mencapai Tuan Bergelar tipe makanan, plus tampan dan muda, makanya dia memilihku! Haha, sepertinya aku juga punya kesempatan menjadi dewa. Meski waktunya lama, setidaknya tak perlu mencari Kedewaan. Wahahahaha."
Oscar tertawa terbahak-bahak dengan bangga, kegembiraannya benar-benar tulus. Selama ini, dia selalu menjadi yang terlemah di Shrek Tujuh Monster. Meski efek bantuan sosisnya cukup baik, masih kalah dibanding Menara Sembilan Permata Ning Rongrong. Dalam hal Kekuatan Tempur, meski bisa menggunakan kemampuan rekan-rekannya lewat Usus Cermin Duplikasi, dalam pertarungan satu lawan satu sebenarnya dia tak bisa mengalahkan siapapun. Tiba-tiba mendapat dukungan dewa, bagaimana mungkin dia tidak girang? Tak perlu lagi khawatir tak pantas untuk Ning Rongrong.
"Xiao Ao, sebutan dewa yang memilihmu apa?" tanya Tang San.
Oscar tersenyum licik, "Sangat cocok untukku, katanya dia adalah Dewa Makanan. Hehe, sekarang gelar kakak juga ada. Panggil saja aku Dewa Makanan Dou Luo. Keren nggak? Ganteng nggak?"
Dewa Kuliner? Tang San dalam hati mulai mengerti. Tampaknya dugaan Oscar benar. Mencapai gelar Tuan Bergelar pertama di bidang tipe makanan, kemungkinan besar merupakan langkah awal dan terpenting dalam tes kelayakan warisan Dewa Kuliner. Bagaimana Tang San tidak bahagia melihat rekan-rekannya berpotensi mewarisi tanah dewa? Mengenang kesepian yang pernah disebut Dewa Laut padanya, Tang San tersenyum. Sepertinya meski nanti menjadi dewa, dirinya takkan kesepian. Andai semua rekan bisa seberuntung Xiao Ao.
Saat Oscar tertawa riang gembira, kabut lain perlahan mengerut memperlihatkan sosok manusia di dalamnya. Kabut yang mengerut itu berasal dari Zhu Zhuqing, anggota termuda Shrek Tujuh Monster yang dijuluki Nether Spirit Cat.
Cincin Jiwa merah mempesona muncul di tubuh Zhu Zhuqing. Dia juga berhasil memperoleh Cincin Jiwa kesembilan. Berkat fisik yang jauh lebih kuat dibanding Oscar, ditopang Soul Power mumpuni, Cincin Jiwa level 100.000 tahun ini menjadi akhir terbaik bagi karirnya sebagai Ahli Jiwa.
Menyaksikan Zhu Zhuqing menyelesaikan penyerapan Cincin Jiwa, Tang San dan Oscar justru tak memandangnya. Keduanya serentak menatap langit, berharap menyambut cahaya berikutnya yang datang sendiri.
Namun kenyataan membuktikan, faktor keberuntungan tak bisa dipaksakan. Langit sunyi senyap, tak ada secercah cahaya pun yang muncul kembali.
Zhu Zhuqing perlahan membuka matanya, bola mata hitamnya bagaikan dua mutiara hitam yang memancarkan kilau memesona. Aura samar-samar yang menyelimuti tubuhnya jauh lebih jelas dibanding Oscar. Saat bangkit dari tanah, setiap gerak-geriknya memancarkan kesan ilusif yang tak nyata. Seolah bayangan bayangan sisa senantiasa mengiringi tubuhnya.
"Xiao Ao, San Ge, kalian sedang melihat apa?" tanya Zhu Zhuqing penasaran sambil memandangi Tang San dan Oscar yang sedang menatap tajam ke langit.
"Ah... tidak apa-apa. Zhuqing, kamu juga berhasil. Bagaimana? Level berapa Soul Power-mu sekarang?" Oscar dan Tang San tersadar dari lamunan. Mereka tahu keberuntungan tak mungkin datang dua kali. Kali ini Oscar yang mengajukan pertanyaan.
Zhu Zhuqing tersenyum tipis. Meski termuda, karakternya sangat tenang. Sikap dinginnya tak terlihat di hadapan rekan-rekannya. "Harus berterima kasih pada energi Dewa Laut dari San Ge dan kekuatan Raja Paus Iblis Samudra Dalam. Level 93. Benar-benar seperti mimpi bisa mencapai Tuan Bergelar sebelum usia 30 tahun."
Tang San tersenyum lega: "Yang penting Cincin Jiwa terserap dengan aman. Lagi pula julukan monster untuk Shrek Tujuh Monster bukan hal baru. Masih kuingat perkataan para guru saat pertama kali masuk Akademi Shrek: 'Hanya monster yang diterima di sini'. Tapi bahkan Dekan Flender pasti tak menyangka monster hasil didikannya akan sehebat ini."
Mendengar ucapan Tang San, Oscar dan Zhu Zhuqing tidak bisa menahan tawa.
Tang San bertanya, "Zhuqing, sekarang kamu juga telah mencapai gelar Tuan Bergelar. Kita tidak perlu Kuil Wuhun untuk menganugerahkan gelar, nama gelar apa yang akan kamu pilih?"
Zhu Zhuqing berpikir sejenak lalu berkata, "Nama gelar tidak penting, pakai nama Hunwu saya saja. Sebut saja Youming Dou Luo."
Oscar mencibir, "Seram sekali. Zhuqing! Kamu ini perempuan. Lebih baik pakai Lingmao Dou Luo."
Zhu Zhuqing tidak bisa menahan tawa "Chi", "Sudahlah, Sosis Dou Luo, gelar saya tentu saya yang tentukan. Badan lengket semua, aku mau mandi dulu." Begitu katanya sambil berbalik menuju kaki gunung.
"Zhuqing, tunggu aku. Aku juga mau mandi, apa itu Sosis Dou Luo, gelarku adalah Dewa Kuliner, panggil aku Dewa Kuliner Dou Luo!" teriak Oscar sambil mengejar Zhu Zhuqing. Tapi dengan kecepatan Tuan Bergelar serangan cepat seperti Zhu Zhuqing, mana mungkin bisa dikejar? Zhu Zhuqing pasti tidak akan memberi kesempatan mengintip.
Melihat punggung kedua orang yang pergi, Tang San tak bisa menahan senyum geleng-geleng kepala. Dirinya terlalu serakah. Situasi yang muncul pada Oscar mungkin benar-benar unik di seluruh Dunia Ahli Jiwa, bagaimana mungkin berharap situasi serupa muncul pada rekan-rekannya yang lain? Jika seperti itu, maka dewa akan menjadi terlalu murahan. Namun, Xiao Ao masih perlu perjalanan panjang untuk berlatih hingga level 99. Bagaimanapun, dia tidak bisa lagi menyerap Cincin Jiwa untuk membantu meningkatkan Soul Power-nya, semuanya hanya bisa mengandalkan kekuatannya sendiri. Dalam hal ini, bahkan dirinya yang sudah menjadi Dewa Laut pun tak bisa membantunya. Tapi untungnya usianya masih di bawah 30 tahun, masih banyak waktu tersisa. Dengan kekuatan level Tuan Bergelar, hidup sampai 200 tahun adalah hal normal. Level 99 seharusnya bisa dicapai. Setelah semuanya selesai, dirinya dan rekan-rekan sebaiknya tetap bersama. Dengan begitu, baik Oscar dalam latihan sebelum menerima warisan Dewa Makanan sejati, maupun rekan-rekan yang mencari Kedewaan, setidaknya Tang San bisa menjadi penjaga mereka dari luka. Tang San takkan membiarkan situasi seperti yang dialami kakek buyutnya Tang San, Tang Chen, terjadi pada rekan-rekannya.
Saat Tang San sedang merenung, kekuatan ilahinya tiba-tiba bergetar halus. Pandangannya langsung tertuju pada gumpalan kabut tebal di kejauhan. Kabut itu tiba-tiba mengembang, berubah wujud dari yang awalnya berbentuk lingkaran menjadi mengerut dan memanjang, perlahan membentuk siluet baru.
Itu berbentuk seperti menara permata. Melihat kabut yang begitu hidup, bahkan tanpa memindai dengan kekuatan ilahi, Tang San tahu siapa pemilik di balik kabut itu. "Sepertinya Rong Rong juga akan menyelesaikan penyerapan Cincin Jiwa kesembilannya."
Pemandangan ajaib muncul di puncak Gunung Dewa Laut. Menara yang terbentuk dari kabut itu perlahan memancarkan cahaya kemilau. Saat kabut menghilang tanpa suara, yang muncul bukanlah Ning Rongrong, melainkan menara megah setinggi 7 meter. Sembilan warna berkilauan di menara itu, berkilau memesona di bawah sinar matahari. Setiap lantai menara diukir dengan indah, cahaya kristalnya menambah keunikan pemandangan di puncak Gunung Dewa Laut. Bahkan Tujuh Penjaga Pilar Suci Dewa Laut pun tertegun menyaksikannya.
Tang San mengangguk pelan. Menara Sembilan Permata milik Ning Rongrong akhirnya mencapai kesempurnaan. Berkat tanaman suci yang pernah dia berikan, Menara Tujuh Permata telah berevolusi menjadi Menara Sembilan Permata. Kini, dengan memiliki Cincin Jiwa kesembilan ini, Menara Sembilan Permata-nya benar-benar telah mencapai bentuk finalnya.
Benar, sembilan Cincin Jiwa muncul satu per satu, yang terakhir adalah Cincin Jiwa merah yang melambangkan 100.000 tahun. Menara Sembilan Permata yang megah mulai terlihat samar-samar, di dalamnya terlihat Ning Rongrong duduk tegak dengan sikap khidmat. Namun berbeda dengan Oscar dan Zhu Zhuqing, penampilannya sama sekali tidak compang-camping, setidaknya tidak ada bekas keringat atau darah di tubuhnya. Wajahnya penuh wibawa dan tersenyum, kecantikannya yang sempurna semakin disempurnakan dengan aura sakral.
Cahaya Menara Sembilan Permata perlahan meredup, tubuh menara berangsur menyusut ke ukuran semula dan melayang di depan Ning Rongrong. Ketika Tang San hendak menyambut dan memberi selamat atas penyerapan Cincin Jiwa kesembilannya, tiba-tiba ledakan bergemuruh mengguntur di tengah hampa.
Tang San tertegun. Langit cerah ini! Dari mana datangnya suara halilintar?
Seketika, cahaya pelangi turun dari langit dan mendarap di Menara Sembilan Permata. Seketika itu pula, menara yang sudah gemilang itu seolah mendapat energi baru. Pancaran cahaya menyilaukan membentuk pilar raksasa yang menembus langit, berganti-ganti di udara.
Samar-samar, bayangan raksasa seorang perempuan berbaju pelangi muncul di angkasa. Bayangan itu sangat jelas - perempuan itu tersenyum, pertama memberi hormat ke arah Tang San, lalu bibirnya bergerak mengucapkan sesuatu ke arah Ning Rongrong sambil mengeluarkan resonansi "Hmmm".
Tang San diam-diam mengusap dahinya yang sebenarnya tidak berkeringat, dalam hati bergumam, hari ini hari apa? Apakah kami Shrek Tujuh Monster benar-benar reinkarnasi monster? Lagi-lagi ada Kedewaan yang datang sendiri menawarkan warisan. Jelas, bayangan di udara ini berasal dari kekuatan ilahi seorang dewa. Meski aura-nya tak sekuat Dewa Laut, Malaikat, atau Rahsa Pembunuh, ini jelas-jelas seorang dewa.
Dua Kedewaan datang dalam sehari menawarkan tahta warisan! Jika kabar ini tersebar, pasti seluruh Dunia Ahli Jiwa akan Boom. Tak terbayang ekspresi Xiao Ao yang sedang membersihkan tubuhnya saat melihat ini. Bahkan jika menjadi dewa, Rong Rong bisa menemaninya.
Memikirkan ini, pandangan Tang San tak sengaja tertuju pada Xiao Wu. Ia bertekad dalam hati: Apapun yang terjadi, harus mencari cara agar Xiao Wu juga mewarisi kedudukan dewa. Dengan begitu, saat ia pergi ke dunia para dewa nanti, bisa membawa sang kekasih.
Angin sepoi-sepoi bertiup, sosok wanita berjubah sembilan warna di langit perlahan menghilang. Menara Sembilan Permata di depan Ning Rongrong kembali ke tangannya. Dengan wajah bingung, ia membuka mata dan langsung melihat Tang San di depannya. "San Ge! Tadi ada suara bernama Dewi Sembilan Warna bilang ingin kuwarisi tahta dewa. Tapi tes kelayakannya baru dimulai saat aku mencapai level 99. Ini bukan mimpi, kan?"
Di antara Shrek Tujuh Monster, tentu saja Ning Rongrong paling mencintai Oscar, tapi yang paling dipercayainya adalah San Ge Tang San. Saat ada keraguan di hatinya, dialah orang pertama yang dicari.
Tang San tersenyum mengangguk, "Selamat, Rong Rong. Ini mungkin benar. Kamu harus berusaha lebih keras. Saat mencapai level 99, dengan San Ge di samping untuk membantu mengawasi posisi, kamu pasti bisa melewati tes kelayakan Dewi Sembilan Warna."
Ning Rongrong mengedipkan mata, lalu menggelengkan kepala sambil berbisik, "Tidak perlu. Aku tidak ingin mewarisi posisi dewa apa pun."
Tang San tertegun sejenak, "Rong Rong, ada apa? Begitu banyak Tuan Bergelar yang berusaha seumur hidup mencari posisi dewa tapi tak mendapat dukungan Kedewaan. Bahkan kakek buyutku yang ahli tingkat puncak pun begitu. Sekarang Kedewaan datang mencarimu, mengapa justru..."
Ning Rongrong tiba-tiba tersadar, melihat ke sekeliling. Saat menyadari posisi duduk Oscar sudah kosong dan tak melihat siluetnya, dia buru-buru bertanya, "San Ge, mana Oscar?"
Tang San tersenyum, "Xiao Ao sudah selesai menyerap Cincin Jiwa, pergi membersihkan diri. Sebentar lagi kembali. Ada apa? Baru sebentar tak bertemu sudah khawatir?"
Ning Rongrong tampak lega, mendekati Tang San dan berbisik di telinganya, "San Ge, bisakah kamu berjanji sesuatu padaku?"
Tang San terlihat heran, "Ada apa, Rong Rong? Kenapa kamu terlihat aneh?"
Ning Rongrong berbisik pelan: "San Ge, jangan beri tahu Oscar tentang kedatangan Kedewaan tadi. Meski terlihat sembrono, sebenarnya harga dirinya sangat kuat. Sejak dulu saat mengejarku seperti ini, sekarang kita hampir menggapai kebahagiaan. Jika dia tahu aku didatangi Dewa, aku khawatir dia akan kembali merasa inferior. Aku tidak ingin kejadian 5 tahun itu terulang. Jadi, jangan beri tahu dia ya!"
Tang San akhirnya mengerti maksud Ning Rongrong, memandangnya dengan senyum samar: "Kalau begitu, keenggananmu untuk mewarisi kedudukan Dewa di masa depan juga demi Xiao Ao?"
Wajah Ning Rongrong memerah ditatap Tang San, dia mengangguk lembut.
Tang San mengusap kepala Ning Rongrong, berdesah pelan: "Rong Rong, kamu benar-benar sudah dewasa. Mengingat sifat manjamu saat pertama kita bertemu, masih terasa tak masuk akal. Pantas Dewi Sembilan Warna mendatangimu. Tapi, apa kamu yakin tidak akan menerima warisannya?"
Ning Rongrong mengangguk tegas: "Tak ada artinya menjadi dewa jika tak bisa bersama kekasih. San Ge, jaga rahasia ini untukku."
Tang San tertawa terkekeh: "Ini keinginanmu sendiri, jangan menyesal. Xiao Ao, kamu dengar kan ucapan Rong Rong? Silakan pertimbangkan sendiri."
“Ah?” Ning Rongrong terkejut, memalingkan pandangannya dan melihat Oscar yang sedang menyelinap keluar dari kaki gunung. Namun, ekspresi wajahnya saat ini tampak aneh, menatapnya dengan tatapan kosong sambil melangkah perlahan. Kilatan air mata samar terlihat di matanya.
Ning Rongrong menoleh kembali ke Tang San, lingkaran matanya langsung memerah, "San Ge, bagaimana bisa kau seperti ini? Kau tahu dia datang, mengapa tidak menghentikan ucapanku tadi? Kau..."
Sambil berkata demikian, dia berlari kencang ke arah Oscar, dalam beberapa langkah sudah sampai di hadapannya. Dengan aktif dia merangkul tubuh Oscar di dadanya, berbisik lembut: "Xiao Ao, jangan salah paham. Aku sengaja tidak memberitahumu. Tenang, aku tidak akan meneruskan warisan kedudukan Dewa itu. Setelah perang Kekaisaran Tian Dou dan Kekaisaran Wuhun selesai, aku akan menikahimu, setuju?"
Oscar menunduk, menatap Ning Rongrong di pelukannya dengan wajah terkagum-kagum. Tenggorokannya seolah tersangkut sesuatu, tak mampu mengucapkan sepatah kata pun.
"Xiao Ao, jangan menakut-nakutiku. Kekuatan bukan segalanya. Lagipula sekarang kita sudah menjadi Tuan Bergelar! Janji padaku, setelah perang usai kau akan menikahiku, ya?" Ning Rongrong sudah panik sampai menangis, air mata mengalir deras di pipinya yang cantik.
“Rong Rong……” Oscar tiba-tiba merangkul Ning Rongrong dengan erat, “Aku mau, tentu aku mau. Kau milikku, selamanya milikku. Rong Rong, kau begitu baik padaku.”
Di momen seperti ini, Oscar yang biasanya cerdas hanya bisa mengucapkan kata-kata polos. Melihat keadaan mereka, senyuman memenuhi wajah Tang San. Pandangan lembutnya tertuju pada kekasih hatinya, dalam hati berujar, Xiao Wu, nanti kita menikah bersama mereka juga, setuju?
Ning Rongrong yang mendapat respons Oscar akhirnya lebih rileks. Dengan aktif ia menyodorkan bibir manisnya. Oscar tentu tak melewatkan kesempatan emas ini. Keduanya mulai berciuman seolah tak ada orang lain.
Ning Rongrong yang biasanya pemalu, jarang menunjukkan keintiman dengan Oscar di depan umum, apalagi berciuman tanpa basa-basi seperti ini.
“Ehem... Kalian mau pentas di depan umum?” Suara dingin namun bernada mengejek Zhu Zhuqing terdengar dari samping. Ia juga telah membersihkan tubuh dan berganti pakaian bersih.
Bibir mereka terpisah. Ning Rongrong malu-malu menyembunyikan wajahnya di dada Oscar, “Salah kamu, salah kamu! Sekarang mereka menertawakan kita.”
Oscar terkekeh, “Iya, iya, salahku. Tapi Rong Rong, warisan Dewi Sembilan Warna-mu harus segera kita lanjutkan nanti!”
“Apa？” Ning Rongrong menatap Oscar, ekspresi kekhawatiran kembali muncul di wajahnya yang baru saja tenang, “Xiao Ao, jangan seperti ini. Aku sudah bilang, aku tidak akan meninggalkanmu.”
Oscar terkekeh, "Justru karena tidak meninggalkanku, kamu harus mewarisi posisi Shennü Sembilan Warna! Oh, Xiao San belum sempat memberitahumu kan? Tadi, aku mendahuluimu - seorang dewa juga datang mencariku. Namanya Dewa Makanan."
Ning Rongrong terkagum-kagum melihat Oscar, berkedip beberapa kali sebelum menoleh ke Tang San yang memandangnya dengan wajah polos, "Bukan aku tidak mau bicara, tapi kamu terlalu terburu-buru. Belum sempat aku jelaskan! Xiao Ao adalah Ahli Jiwa sistem makanan pertama yang menjadi Tuan Bergelar, dia mendapat dukungan dari Dewa Makanan di dunia para dewa. Bukankah tadi aku bertanya padamu - apakah kamu yakin tidak akan menerima warisan Shennü Sembilan Warna?"
"Kalian... kalian jahat sekali!" Baru sekarang Ning Rongrong tersadar. Tidak heran Tang San sengaja membuat Oscar mendengar percakapan mereka dan memanggilnya keluar. Dirinya benar-benar terjebak dalam "kekhawatiran yang berlebihan".
“Kepalan tangan mungil seperti hujan jatuh ke tubuh Oscar, Oscar membiarkannya memukul, wajahnya tetap tersenyum. Sebelumnya, perkataan Ning Rongrong dan Tang San seharusnya tidak bisa didengarnya sepenuhnya, karena saat itu dia masih dalam perjalanan mendaki gunung. Tapi Tang San menggunakan kekuatan ilahi untuk menyampaikan suara Ning Rongrong ke telinganya. Demi dirinya, Ning Rongrong bahkan rela melepaskan status dewa, bagaimana mungkin Oscar tidak bergairah? Dalam hatinya, sekat tipis yang dulu ada, kini telah lenyap tak berbekas. Hanya tersisa cinta tak terbatas untuk Rong Rong.
“Rong Rong, aku mencintaimu.” Oscar memandang penuh perasaan pada kekasih hati yang sedang malu-marah di hadapannya.
Ning Rongrong tertegun, kepalan tangannya tak lagi melanjutkan pukulan, lalu langsung menerjang ke dada Oscar sambil menangis tersedu-sedu.
Zhu Zhuqing mendekati Tang San, berbisik sambil tertawa: “San Ge, kalian benar-benar jahat. Sudah merancang strategi seperti ini terhadap Rong Rong.”
Tang San tertawa terbahak: “Ini bukan urusanku, ini ulah Xiao Ao. Kalau sejak awal dia langsung memberitahu Rong Rong bahwa dia juga mendapat dukungan Dewa Makanan, tentu tidak akan ada kesalahpahaman. Biarlah urusan mereka diselesaikan sendiri.”
Zhu Zhuqing tersenyum manis: “Sungguh patut kita ucapkan selamat, mereka berdua sekaligus mendapat restu dewa. Ini lebih beruntung daripada proses tes Dewa Lautmu!”
Tang San berkata, "Ini juga hasil kerja keras mereka sendiri. Kau tahu, baik Menara Sembilan Permata Rong Rong maupun Food System Martial Soul Xiao Ao, sangat sulit untuk berlatih hingga mencapai level Tuan Bergelar. Di benua ini, seharusnya banyak peninggalan para dewa. Sekarang kita semua sudah memiliki kekuatan level Tuan Bergelar, dan kita masih muda. Setelah perang berakhir dan kita menghancurkan Kekaisaran Wuhun, di masa depan kita bisa berlatih sambil berkeliling benua menikmati pemandangan gunung dan air, sekaligus mencari jejak kedewaan lainnya. Aku yakin, suatu hari nanti, kita Shrek Tujuh Monster pasti bisa berkumpul kembali di dunia para dewa."
Saat Tang San sedang berbicara, tiba-tiba suara feniks yang nyaring menggema ke langit. Suhu panas menyala memenuhi puncak Gunung Dewa Laut. Kabut yang mengelilingi Ma Hongjun tiba-tiba berubah menjadi merah menyala, diikuti seekor Phoenix Api raksasa yang melayang keluar, berubah menjadi pita keemasan kemerahan di udara.
Di ujung depan pita cahaya, sayap phoenix ganda dengan rentang 10 meter terkembang. Sembilan kepala phoenix saling menyapa dengan anggun. Energi api yang dipancarkannya membuat seluruh langit diwarnai rona merah samar.
"Si Gendut juga berhasil." Tang San menatap phoenix sembilan kepala yang gagah di langit, kegembiraan dalam hatinya bertambah beberapa tingkat lagi.
Cincin Jiwa terakhir di tubuh Ma Hongjun juga berwarna merah. Di bawah sorotan Api Phoenix yang menyelimuti tubuhnya, warna itu tidak terlalu mencolok. Namun, dari energi yang meledak dari tubuhnya, Tang San bisa merasakan bahwa kekuatan Ma Hongjun saat ini sudah sangat dahsyat. Terutama ledakan kekuatan Api Phoenix-nya, kemungkinan besar bahkan jika bertemu dengan Ahli Jiwa level 95, dia masih memiliki daya lawan.
Namun, kenyataan juga membuktikan bahwa keberuntungan tidak mungkin selamanya memberkati Shrek Tujuh Monster. Si Gendut yang telah menyelesaikan peningkatan ke tingkat Tuan Bergelar tidak mendapat perhatian dewa. Dia mengembangkan sayap ganda, berputar-putar di udara selama tiga putaran penuh sebelum akhirnya mendarat. Di tengah hampa, api di tubuhnya mengerut, berubah kembali menjadi wujud manusia. Kotoran di tubuhnya telah dibersihkan sepenuhnya oleh Api Phoenix yang panas menyala. Sebelum mendarat, Ma Hongjun mengambil sehelai jubah longgar dan menyelimuti tubuhnya. Sorot matanya berbinar-binar, sama sekali tidak menyembunyikan rasa bangga dalam hatinya.
"Wahahaha, level 93! Rong Rong, Zhuqing, Kakak sudah mencapai level 93! Hebat kan? Tuan Bergelar Phoenix turun ke dunia. Hahahaha!"
Saat ini, emosi Ning Rongrong sudah jauh lebih stabil. Dia melototi Si Gendut dengan kesal, "Level 93 kenapa? Masa sebagai Ahli Jiwa spesialis serangan keras dengan Hunwu tingkat tertinggi Phoenix Api, Soul Power-mu masih kalah dari aku? Aku saja sudah level 94!"
“Hmm……” Si Gendut menggerutu: “Jangan menyakitiku, oke? Milikmu adalah Hunwu pendukung terbaik di dunia, dasarmu juga lebih baik dariku. Soul Power-mu selalu lebih tinggi. Sepertinya kalian semua berhasil. Panggil aku Dou Luo Phoenix mulai sekarang, terima kasih.”
