Ning Rongrong dan Oscar saling bertatapan. Mereka membaca tekad baja di mata satu sama lain. Mereka tak memberi tahu semua yang memperhatikan Tang San bahwa sebenarnya, untuk membangkitkan Tang San, mereka bahkan setengah keyakinan pun tidak ada.
Sebelumnya, ketika mereka saling menggenggam tangan dan kemilau ajaib itu muncul, benar - dalam hati mereka semua mendapat petunjuk. Mereka juga tidak berbohong. Kemampuan kedua dari Kemampuan Spirit ke-9 100.000 tahun itu memang adalah Teknik Penggabungan Hunwu Cahaya Kebangkitan.
Teknik Penggabungan Hunwu Cahaya Kebangkitan: Syarat kebangkitan, mayat utuh dalam satu jam setelah kematian. Setelah hidup kembali, kekuatan pulih 50%. Ning Rongrong dan Oscar kehilangan Soul Power selama sebulan.
Tak diragukan lagi, ini adalah skill kebangkitan tipe pendukung yang luar biasa kuat, bahkan mungkin yang terhebat yang pernah dimiliki. Bayangkan, teknik kombinasi Tuan Bergelar tipe makanan pertama di dunia yang bekerja sama dengan Tuan Bergelar pendukung pertama di dunia - mana mungkin hasilnya biasa?
Namun jelas, target kebangkitan Cahaya Kebangkitan ini ditujukan untuk manusia. Tapi saat ini, yang ingin dibangkitkan Ning Rongrong dan Oscar adalah dewa laut, Tang Sang Dewa Laut.
Mereka tentu tahu, membangkitkan manusia dan dewa jelas berbeda. Belum lagi apakah Cahaya Kebangkitan mereka efektif untuk Tang San, bahkan jika berhasil, apakah konsekuensi membangkitkan manusia dan dewa bisa sama?
Masalah ini akan membuat siapapun ragu-ragu. Tapi saat ini, Oscar dan Ning Rongrong tak punya waktu untuk berpikir. Di momen genting itu, jika mereka tak bertindak, mungkin semua orang di depan mata sudah menjadi mayat. Ini harapan terakhir. Saat saling pandang sambil berteriak memanggil yang lain, tekad mereka sudah bulat.
Menghidupkan kembali seseorang membutuhkan kehilangan Soul Power selama sebulan, lalu bagaimana dengan menghidupkan kembali seorang dewa? Meski harus kehilangan Soul Power selamanya atau bahkan mengorbankan nyawa mereka, mereka rela dengan sepenuh hati.
Ini bukan hanya karena ikatan emosional mereka dengan Tang San, tapi juga demi harapan terakhir ini. "Sarang yang runtuh tak mungkin menyisakan telur utuh." Jika Kekaisaran Tian Dou benar-benar menyerah, mungkinkah mereka bertahan hidup? Jika tidak ada cara lain mungkin bisa dimaklumi, tapi secercah harapan terakhir ini sudah di depan mata, bagaimana mungkin mereka bisa melepaskannya.
Memandangi mayat Tang San yang tak bernyawa, Ning Rongrong berkata dalam hati: San Ge, selama ini engkau selalu melindungi kami dari terpaan angin dan hujan, berkorban untuk kami. Pencapaian Rong Rong sampai hari ini semuanya berkatmu. Hari ini, biarkan aku dan Xiao Ao membalas budi ini padamu. Paling buruk, kita akan menempuh Jalan Neraka bersama.
Oscar menarik napas dalam-dalam, "Xiao Wu, minggirlah."
Xiao Wu mengangkat kepala, matanya yang tadinya dipenuhi air mata kini kosong dari keputusasaan, hanya menyisakan secercah harapan terakhir. Melihat tatapan matanya, Ning Rongrong dan Oscar tak bisa menahan tubuh mereka yang menggigil. Mereka yakin, jika kebangkitan Tang San gagal, Xiao Wu pasti akan menyusulnya. Nyawa mereka seolah telah menyatu menjadi satu kesatuan.
"Aku mempercayakan ini pada kalian." Xiao Wu menunduk, mencium lembut bibir Tang San. Saat meletakkan mayat Tang San di tanah, seluruh tubuhnya gemetar hebat. Sebuah kekuatan aneh bergejolak ke kiri-kanan dalam tubuhnya, berusaha menerobos keluar. Terutama saat bibirnya menyentuh Tang San, Xiao Wu merasakan dingin menyelimuti tubuhnya. Kulitnya mulai memerah samar.
Dengan pandangan penuh kehilangan pada Tang San, Xiao Wu dengan waspada membaringkan tubuhnya di tanah. Saat ini perhatian semua tertuju pada Tang San, tak ada yang menyadari perubahan pada dirinya.
Berdiri, Xiao Wu perlahan mundur ke samping. Saat ini, kedua tinjunya sudah mengepal erat, energi dingin yang ekstrem dalam tubuhnya seakan semakin intens. Satu-satunya yang bisa dipikirkannya sekarang adalah gangguan energi spiritual. Saat jantung Tang San diremukkan Bibi Dong, hatinya seakan ikut hancur. Seluruh dirinya terjerumus dalam kondisi yang tak terkira. Justru setelah momen itu, aliran udara dingin ini mulai muncul secara bertahap dan semakin kuat.
Xiao Wu tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Bahkan dia tidak memikirkan apapun tentang dirinya sendiri. Di matanya hanya ada Tang San. Gigi menggigit bibir bawahnya, kedua telapak tangan mengepal kencang, tatapannya terkonsentrasi sepenuhnya pada tubuh Tang San.
Oscar dan Ning Rongrong hampir bersamaan mengangkat kepala saling memandang. Dari sorot mata lawannya, mereka melihat jawaban yang sama. Jawaban yang teguh dan bulat. Berapapun pengorbanannya, seberat apapun kesulitannya, bahkan jika nyawa mereka hanya bisa menukar secuil kesempatan, mereka sekali-kali tidak akan menyerah.
Menggeser langkah, mereka masing-masing berdiri di kedua sisi tubuh Tang San. Keduanya mengangkat tangan, sepuluh jari saling menggenggam erat. Lengan mereka bagai dua jembatan yang membentang di atas tubuh Tang San.
Gelombang Soul Power yang kuat menerjang keluar. Cincin Jiwa satu per satu muncul dari bawah kaki mereka, berputar-putar naik. Saat Cincin Jiwa merah terakhir muncul, hati setiap orang serasa tersangkut di tenggorokan.
Meski Oscar dan Ning Rongrong berbicara dengan yakin, tak seorang pun pernah menyaksikan proses kebangkitan. Menghidupkan kembali manusia saja merupakan hal yang belum pernah terdengar bagi mereka, apalagi membangkitkan seorang dewa. Dahulu, kebangkitan Xiao Wu dilakukan dengan syarat tubuhnya tidak mengalami kerusakan permanen, jiwa tersembunyi dalam Cincin Jiwa dan Spirit Bone Tang San, melalui transfer ulang Cincin Jiwa dan Spirit Bone ditambah harta langka dan obat dewa sebagai katalis, barulah Xiao Wu bisa terlahir kembali. Namun dalam arti tertentu, itu bukanlah kebangkitan sejati.
Saat ini, luka besar di mayat Tang San terlihat sangat jelas di mata yang lain. Di dalam rongga dada Tang San sudah tidak memiliki jantung. Setelah tubrukan roh terakhirnya dengan Bibi Dong, tidak ada tanda-tanda dia akan sadar kembali. Sangat mungkin rohnya sudah hancur. Dalam situasi seperti ini, peluang kebangkitannya sulit diprediksi. Bagi setiap orang, ini sesuatu yang tak terbayangkan, namun dalam hati mereka terpaksa menerima perkataan Ning Rongrong dan Oscar sebagai harapan terakhir. Mereka juga tidak ingin percaya Tang San benar-benar meninggal.
Oscar menatap Ning Rongrong dan bertanya dengan suara berat, "Mulai sekarang."
Ning Rongrong mengangguk. Mata keduanya tiba-tiba bersinar. Tangan Oscar berubah sepenuhnya menjadi putih, sedangkan tangan Ning Rongrong dipenuhi aura sembilan warna. Di mata yang lain, delapan Cincin Jiwa di tubuh Oscar dan Ning Rongrong menjadi redup bahkan menghilang, hanya Cincin Jiwa kesembilan yang tiba-tiba bersinar terang memancarkan kemilau menyilaukan. Dua cincin merah mengembang cepat menyelubungi tubuh mereka. Ketika dua cincin merah itu menyatu menjadi satu, warna putih di tangan Oscar berubah menjadi merah muda pucat, sedangkan cahaya sembilan warna di tangan Ning Rongrong justru berubah menjadi putih. Cahaya putih dan merah muda pucat berpendar bergantian, lalu cahaya dahsyat tiba-tiba meledak. Seketika, seluruh ruang sidang dipenuhi jejak aura energi yang sangat misterius.
Energi yang terpancar ini tidak memberikan kesan provokasi atau tekanan kuat, namun tetap membuat orang merasakan betapa dahsyatnya kekuatan yang terkandung di dalamnya. Sebuah lapisan cahaya keemasan berdiameter 10 meter dengan tinggi 3 meter muncul secara tiba-tiba saat cahaya itu menyebar, menyelubungi tubuh Oscar, Ning Rongrong, dan Tang San. Energi yang sebelumnya bergejolak dengan hebat tiba-tiba menyusut sepenuhnya ke dalam lapisan pelindung ini, seolah lenyap tanpa jejak. Namun, perubahan mulai terjadi di dalam lapisan pelindung tersebut.
Master mengerutkan alisnya sedikit, bergumam pelan, "Ini energi yang sengaja dilepaskan Xiao Ao dan kawan-kawan untuk menghalangi penyebaran aura skill mereka. Anak-anak ini benar-benar telah dewasa, tetap bisa menjaga kewaspadaan bahkan dalam situasi seperti ini."
Yang lain mengelilingi lapisan cahaya keemasan sambil mengamati ke dalam. Tampaknya lapisan ini hanya berfungsi mengisolasi energi tanpa menghalangi pandangan. Semua fokus mengamati situasi di dalam sementara Tang Hao, Tuan Bergelar Racun, Segitiga Emas, dan Xiao Wu meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya Bibi Dong.
Dunia di balik lapisan keemasan itu terasa seperti dimensi lain yang misterius. Dibungkus cahaya merah, kondisi Tang San di tanah tetap stabil sementara tubuh Oscar dan Ning Rongrong mulai menunjukkan perubahan aneh.
Di belakang masing-masing mereka muncul bayangan cahaya samar-samar. Di belakang Oscar muncul sosok kuning berpostur ramping, seolah mengenakan jubah kuning panjang dengan mahkota tinggi, dikelilingi fluktuasi energi kuning yang lembut. Sementara di belakang Ning Rongrong terlihat siluet sembilan warna dengan gaun berwarna-warni dan pita-pita yang melayang, jelas menunjukkan sosok perempuan.
Setelah penampakan kedua bayangan ini, cincin jiwa bercahaya merah menghilang. Oscar dan Ning Rongrong saling menggenggam tangan sambil memejamkan mata. Tubuh mereka memancarkan kemilau sama di bawah cahaya bayangan tersebut.
Bayangan di belakang mereka perlahan bergerak maju menyatu dengan tubuh, membuat sosok samar-samar itu semakin nyata, sementara Oscar dan Ning Rongrong menghilang dalam cahaya. Seolah menyatu dengan bayangan itu.
"Master, apa yang terjadi?" Tang Hao tak kuasa menahan diri bertanya pada Master.
Master menggeleng, "Aku juga tak tahu. Teknik Penggabungan Hunwu level ini sudah langka, apalagi yang dihasilkan dari kombinasi skill. Kita harus yakin mereka bisa menciptakan keajaiban. Mari kita berdoa untuk Xiao San. Dia pasti takkan mati."
Tang Hao mengangguk kuat. Mereka semua memejamkan mata, bergumamkan doa dalam hati.
Bayangan dan tubuh asli telah menyatu sempurna, yang muncul dalam lapisan cahaya keemasan itu adalah seorang pria berjubah kuning dengan mahkota tinggi dan wanita cantik berjubah panjang sembilan warna. Anehnya, meski bentuk tubuh mereka berubah dan pakaian menjadi bentuk aneh ini, wajah mereka tetap Oscar dan Ning Rongrong. Saat ini, wajah mereka memancarkan cahaya suci yang tak boleh dilanggar, dikelilingi kemilau ajaib di sekitar tubuh masing-masing. Meski fluktuasi energi terisolasi oleh cahaya keemasan, beberapa Tuan Bergelar di luar bisa merasakan betapa dahsyatnya aura suci itu. Mereka bahkan merasa jika aura ini meluap dari lapisan cahaya keemasan, mustahil bagi mereka untuk melawannya.
Empat tangan yang saling menggenggam perlahan dilepaskan. Oscar dan Ning Rongrong masing-masing menarik tangan ke depan dada dengan gerakan seperti memegang hati. Dari tangan pria kuning yang merupakan transformasi Oscar, muncul perlahan bola cahaya merah muda. Seiring kemunculan cahaya ini, warna kuning pada tubuh Oscar perlahan memudar.
Situasi Ning Rongrong mirip dengan Oscar, hanya saja yang muncul di tangannya adalah bola cahaya sembilan warna. Kedua bola cahaya ini saling memperkuat pancaran di depan mereka, melepaskan fluktuasi energi yang lembut namun luar biasa kuat.
Di antara yang lain, yang paling banyak bersentuhan dengan energi dewa tentu saja Xiao Wu. Dia juga mengetahui dengan jelas situasi yang terjadi ketika Oscar dan Ning Rongrong menyelesaikan penyerapan cincin jiwa terakhir. Xiao Wu telah sepenuhnya melupakan kesakitan fisiknya. Di kedua tangannya, pola magis merah samar-samar terlihat, namun dia memaksa dengan kekuatan kemauan untuk menekan energi dingin dalam tubuhnya, tidak membiarkan sedikitpun ekspresi kesakitan atau suara keluar.
Inikah Dewa Makanan dan Shennü Sembilan Warna? Kakak ada harapan. Teknik Penggabungan Hunwu kesembilan Xiao Ao dan Rong Rong ini sepertinya memanggil turun dua Kedewaan besar, meminjam kekuatan mereka sementara. Pantas mereka bilang skill ini bisa membantu kebangkitan Kakak. Jika benar Dewa yang turun, maka ini sangat mungkin. Menurut atribut, dua Kedewaan ini seharusnya juga bertipe pendukung. Dua dewa pendukung membantu kebangkitan Kakak, pasti ada kesempatan. Kakak, Kau harus hidup kembali.
Xiao Wu berteriak histeris dalam hatinya. Keyakinan doanya yang membara membuat semangat, energi, dan mentalnya berada dalam keadaan misterius. Dalam kondisi ini, pola magis merah yang sebelumnya telah muncul di kulitnya justru berhasil ditekan dengan paksa. Bahkan energi dingin itu pun perlahan menghilang di meridian di bawah tekanan keyakinan yang tak tergoyahkan ini, membebaskan Xiao Wu dari kesakitan. Namun semua ini sama sekali tidak penting baginya. Jika Tang San tidak bisa dibangkitkan, semua ini tidak ada artinya.
Dewa Makanan dan Shennü Sembilan Warna perlahan-lahan mengulurkan tangan. Bola energi di telapak tangan mereka mulai saling mendekat. Jelas terlihat kilatan listrik berwarna-warni bergemuruh di antara dua bola cahaya itu, seolah saling menolak. Ekspresi kesakitan terpancar di wajah kedua dewa ini. Namun tangan mereka tetap stabil terus saling mendekat.
Dua bola energi itu semakin mendekat. Kilatan listrik di antara mereka semakin padat. Fluktuasi energi dahsyat bahkan membuat lapisan cahaya keemasan di luar mulai goyah, kadang terang kadang redup.
Tang Hao menggenggam erat kepalan tangannya. Sama seperti yang lain, mereka semua berteriak histeris dalam hati: "Harus berhasil!"
Akhirnya, dua bola energi itu menyatu tepat di atas tubuh Tang San - lebih tepatnya, menghantam luka besar di area jantungnya dengan suara "Boom!" yang mengguncang.
Tiba-tiba, cahaya yang sangat terang meledak di antara Dewa Makanan dan Shennü Sembilan Warna. Itu adalah sinar putih yang menyilaukan. Di tengah ledakan cahaya itu, tubuh kedua dewa yang turun itu menjadi samar-samar dan transparan. Pilar cahaya putih menghantam dengan keras (Boom) ke luka besar di dada Tang San.
Tubuh Tang San gemetar hebat di bawah terpaan sinar putih. Setiap otot di tubuhnya mengalami kejang-kejang. Kilatan listrik putih berbentuk ular menyebar dari titik tumbukan sinar putih, merambat ke setiap sudut tubuhnya. Energi raksasa tak tertandingi mengkristal di udara. Di luka di dada Tang San, kilatan keemasan mulai muncul. Meridian yang sebelumnya tersumbat tampak terbuka. Darah keemasan menyembur keluar.
Darah itu hanya menyembur sesaat sebelum ditelan oleh cahaya putih. Tak ada lagi yang bisa melihat situasi mencurigakan di area luka tersebut. Seluruh tubuh Tang San kini diselimuti kemilau putih yang aneh.
Dewa Makanan dan Shennü Sembilan Warna sama-sama mengernyitkan alisnya. Tangan mereka telah sepenuhnya diwarnai cahaya putih. Jelas terlihat lingkaran cahaya kuning terus muncul dari kaki Dewa Makanan, menyatu ke tubuh atas, lalu terkonsentrasi di tangannya. Sementara di sisi Shennü Sembilan Warna, cahaya berubah menjadi sembilan warna yang juga terus mengalirkan output energi.
Tidak diragukan lagi, cahaya putih ini adalah Sinar Kebangkitan yang disebutkan sebelumnya oleh Oscar dan Ning Rongrong. Ini juga merupakan kesempatan terakhir Tang San. Semakin lama Sinar Kebangkitan ini bertahan, semakin besar peluang Tang San untuk bangkit kembali.
Benar, di bawah terang cahaya putih itu, otot di luka dada Tang San mulai menyusut dengan cepat. Yang pertama menyusut bukanlah luka fatal di area jantung, melainkan luka lain yang tertusuk sabit raksasa penghancur. Luka itu berkerut hebat, aliran udara ungu-hitam perlahan terdesak keluar. Saat aliran ungu-hitam bersentuhan dengan cahaya putih, yang lain seolah mendengar jeritan melengking yang perlahan menghilang.
Tepat saat itu, dingin yang sebelumnya telah hilang dari tubuh Xiao Wu tiba-tiba meluap tanpa peringatan. Bahkan dengan tekad baja Xiao Wu, rasa sakit ekstrem yang tiba-tiba ini hampir membuatnya kehilangan kendali. Sarafnya terus tegang, waspada terhadap krisis yang mungkin muncul dari luar. Dingin ekstrem ini dipenuhi aura berdarah yang kuat. Untuk menahan jeritan, Xiao Wu cepat-cepat mundur selangkah, mengangkat lengan kanan dan menggigitnya keras-keras. Seluruh tubuhnya kejang-kejang, tapi sama sekali tidak ada suara yang keluar. Dia takkan membiarkan dirinya mengganggu proses kebangkitan Tang San.
Bersamaan dengan kemunculan aliran dingin yang mengerikan itu, baik Xiao Wu maupun yang lain tidak menyadari bahwa lapisan tipis cahaya merah mulai menyebar pelan dari bawah kaki Xiao Wu, menyatu dengan tanah ruang sidang kantor marsekal Gerbang Jialing.
Perlahan-lahan, cahaya merah ini menyebar. Xiao Wu terus-menerus menanggung serangan dingin yang mengerikan itu. Namun di luar ruang sidang, terjadi perubahan tak terduga.
Saat itu, seluruh pasukan sejuta tentara Kekaisaran Tian Dou sedang bergumamkan doa ke arah kantor marsekal. Tiba-tiba mereka melihat pancaran cahaya merah yang tidak terlalu terang muncul dari sana, menyelubungi sepenuhnya ruang sidang di dalam kompleks marsekal.
"Lihat, apa itu?" seru seorang prajurit.
"Masih perlu ditanya? Pasti pertanda Yang Mulia Dewa Laut akan bangkit. Segera panjatkan doa untuk-Nya. Beliau telah berkorban begitu banyak untuk kerajaan. Kita harus berdoa dengan tulus, juga untuk diri kita dan keluarga."
Tepat saat cahaya merah menyelubungi ruang sidang, lapisan cahaya keemasan yang sebelumnya menyelimuti Oscar, Ning Rongrong, dan Tang San di dalam ruangan itu hancur berdebum. Gelombang energi dewa yang dahsyat seketika memenuhi ruang sidang.
“Tidak baik.” Master dan Tang Hao serentak berubah pucat. Segala sesuatu di sekitar kini telah berubah menjadi putih. Mereka ingin bertindak, namun menyadari tubuh mereka tak bisa bergerak sama sekali dalam cahaya putih itu, bahkan tak mampu melihat orang di sampingnya.
Xiao Wu juga merasakan firasat bahaya dalam hati. Anehnya, dia justru tak merasa khawatir. Dingin yang menusuk tulang dari aura membunuh itu terus menggempur hatinya dengan gila. Gigi Xiao Wu telah menggigit dalam ke daging lengannya, menahan diri untuk tak bersuara sedikit pun. Dia membiarkan aliran dingin itu mengamuk dalam tubuhnya, sementara hatinya terus bergumamkan doa untuk kebangkitan Tang San.
Lapisan cahaya keemasan yang pecah hanya berarti satu hal: Oscar dan Ning Rongrong tak lagi memiliki tenaga untuk mengendalikan lapisan pelindung yang menyembunyikan aura mereka. Master dan Tang Hao tentu khawatir - khawatir energi yang bocor ini akan menarik perhatian Bibi Dong.
Namun kenyataannya, meskipun bangunan ruang sidang seketika berubah putih, warna ini sama sekali tak mampu menembus lapisan cahaya merah yang baru terbentuk di luar. Semua tertekan sepenuhnya di dalam, tanpa kebocoran sedikit pun.
Markas besar Kekaisaran Wuhun.
Duduk tegak di dalam tenda, Bibi Dong perlahan-lahan memperbaiki rohnya. Luka yang dideritanya berada di luar bayangan siapa pun. Sebenarnya, energi yang meledak di udara setelah dia membunuh Tang San dengan sikap berani di luar tapi pengecut di dalam, hampir sepenuhnya dikendalikan oleh sisa-sisa kekuatan ilahi terakhirnya. Saat itu, jika para petarung kuat dari Kekaisaran Tian Dou melancarkan serangan, mungkin mereka benar-benar bisa membunuhnya. Namun, Bibi Dong menyembunyikan kondisi sebenarnya dengan sangat baik. Dengan alasan menghormati Master, dia membawa Qian Renxue dan Hu Liena kembali ke tenda. Pada saat itu, dia sudah merasakan rohnya hampir hancur. Serangan roh yang diluncurkan Tang San melalui efek Membalik menyerang sebelum mati sungguh mengerikan. Roh Bibi Dong sebenarnya sudah dihancurkan olehnya. Berkat Hunwu Kedua-nya, yang sekarang menjadi roh kedua, dia baru bisa menarik kembali sebagian rohnya yang rusak ke tubuh asli, mengendalikan tubuhnya sementara, dan menyelamatkan nyawanya. Tiga hari yang dia berikan ke Kekaisaran Tian Dou lebih merupakan waktu untuk dirinya dan Qian Renxue ketimbang waktu pertimbangan untuk lawan. Hanya dengan tiga hari, luka dia dan Qian Renxue bisa pulih sepenuhnya. Saat itu tiba, Kekaisaran Tian Dou akan menjadi mangsa empuk.
Saat ini, Bibi Dong yang sedang dalam proses perbaikan roh tiba-tiba membuka matanya. Kilatan cahaya ungu terlihat di dasar matanya. Berkat upaya perbaikan maksimalnya, rohnya sudah mulai pulih sebagian.
“Jejak aura sirna? Kekuatan ilahi raksasa penghancur yang kutinggalkan di tubuh Tang San telah sepenuhnya hilang. Ini berarti kekuatan ilahi Dewa Laut yang menjadi inangnya telah sirna seutuhnya. Tang San, rohmu benar-benar kuat. Meski kekuatan ilahimu kuhancurkan total dan tubuhmu telah kubunuh, kau masih bertahan begitu lama sebelum rohmu akhirnya sirna. Sayang, sungguh disayangkan.”
Wajah garang berwarna hijau kebiruan itu menampakkan penyesalan tulus. Bibi Dong bergumam sendiri: "Bakat Tang San memang melebihiku. Menghadapi dua dewa sekaligus, nyaris saja ia membunuh kami berdua. Kebijaksanaan dan kekuatannya benar-benar tak tertandingi olehku. Hanya selisih sedikit, hampir saja ia berhasil membuatku sama-sama binasa. Tapi akhirnya, kau tetap mati di tanganku."
Menutup kembali matanya, senyum lega mengembang di sudut mulut Bibi Dong. Dalam persepsinya, Tang San telah benar-benar mati. Jejak kekuatan ilahi raksasa penghancur yang ditinggalkannya dalam tubuh Tang San tidak memberikan sinyal bahaya sedikit pun. Ia yakin bisa memfokuskan diri untuk memperbaiki rohnya. Tinggal menunggu tiga hari kemudian untuk mengambil alih Gerbang Jialing bahkan seluruh Kekaisaran Tian Dou.
Bibi Dong sama sekali tidak menyadari bahwa untuk mengelabuinya, di ruang sidang kediaman marsekal Gerbang Jialing, terdapat jejak aura tiga dewa sekaligus. Bukan hanya menetralisir kekuatan ilahinya, tetapi juga memblokir seluruh sisa energi dari kekuatan ilahi tersebut sepenuhnya.
Luka Tang San yang tertusuk Raksasa Penghancur perlahan menutup. Dapat terlihat jelas otot dan tulang-tulang di dalamnya pulih dengan cepat. Setelah kekuatan ilahi Raksasa Penghancur dan racun mematikan yang terbawa ke dalam tubuhnya sepenuhnya dimurnikan, luka ini telah menyatu sempurna.
Selanjutnya, bagian paling krusial. Jantung Tang San yang hancur diremas Bibi Dong harus dibentuk ulang dan mencapai keselarasan sempurna dengan tubuh agar kemungkinan kebangkitannya tetap ada.
Saat ini, cahaya putih dari kombinasi Dewa Makanan dan Shennü Sembilan Warna telah mencapai puncaknya. Di bawah selubung cahaya putih, otot-otot di sekitar luka besar bergerak liar. Meridian-meridian merayap keluar dari jaringan otot, terkonsentrasi membentuk lorong-lorong di area luka.
Meridian keemasan itu terlihat sangat ajaib. Energi yang terkandung di dalamnya luar biasa besar. Hampir setiap gelombang getaran energi membuat meridian tersebut memanjang sedikit demi sedikit, perlahan menyatu menjadi satu.
Cahaya kuning dari Dewa Makanan dan kilauan warna-warni Shennü Sembilan Warna semakin memudar. Lingkaran cahaya di bawah mereka juga semakin tipis. Jelas terlihat energi Teknik Penggabungan Hunwu Ning Rongrong dan Oscar hampir habis terkuras.
Alasan mereka dapat meluncurkan Teknik Penggabungan Hunwu ini, selain pemahaman instan, adalah keselarasan sempurna dua Hunwu mereka. Saat memperoleh cincin jiwa terakhir, masing-masing mendapat dukungan dari seorang dewa. Namun, mereka tidak tahu bahwa Dewa Makanan dan Shennü Sembilan Warna sebenarnya adalah salah satu dari sedikit pasangan suami-istri di dunia para dewa. Setelah menerima pilihan dua dewa tersebut, dua Hunwu yang awalnya sama sekali tidak terkait ini secara alami mencapai keselarasan tingkat dewa, yang disebut keselarasan sempurna 100%. Tanpa ini, bagaimana mungkin mereka menggunakan Teknik Penggabungan Hunwu untuk memanggil kedatangan sementara dua dewa?
Sebenarnya, terkait pilihan dewa, Ning Rongrong justru mendapat keuntungan dari Oscar. Pemilihan Dewa Makanan terhadap Oscar adalah hal yang tak terhindarkan, karena dialah Tuan Bergelar tipe makanan pertama di Benua Douluo. Namun Shennü Sembilan Warna belum tentu harus memilih Ning Rongrong. Meski bakat dan Hunwu Rongrong kuat, belum sampai level yang mengharuskan pilihan aktif dewa, kecuali Hunwu-nya mencapai level 99. Alasan utama Shennü memilihnya adalah karena Dewa Makanan telah memilih Oscar. Sebagai istri, tentu dia tidak bisa membiarkan suaminya mewariskan Kedewaan sendirian. Hanya dengan mewariskan status dewa ke pasangan suami-istri, mereka bisa tetap berada di strata yang sama di dunia para dewa dan tak terpisahkan.
Tentu saja, alasan mengapa Oscar dan Ning Rongrong saat ini bisa langsung memanggil turunnya dua Kedewaan untuk meluncurkan cahaya kebangkitan ini masih ada faktor-faktor lain. Namun terlepas dari faktor apa yang memicu cahaya kebangkitan tingkat dewa ini, energi dari Teknik Penggabungan Hunwu Oscar dan Ning Rongrong sendiri tidak akan berubah. Artinya, jika energi mereka akhirnya tidak mampu menopang penyelesaian skill ini, Tang San tetap tidak akan bangkit. Membangkitkan seorang dewa, mana mungkin mudah?
Pulau Dewa Laut.
Tujuh Dou Luo Penjaga Pilar Suci saat ini telah berkumpul di puncak Gunung Dewa Laut, masing-masing duduk di atas sebuah platform.
Saat Tang San terbunuh oleh Bibi Dong dan jatuh, ketujuh master bergelar ini langsung merasakannya. Karena, seberkas kekuatan ilahi yang ditinggalkan Tang San di Pulau Dewa Laut telah benar-benar lenyap. Selain kematian, bagaimana mungkin jejak yang ditinggalkan dewa bisa hilang? Tujuh Penjaga Pilar Suci yang terkejut langsung berkumpul di puncak Gunung Dewa Laut. Sebelum mereka mulai berdiskuni, tiba-tiba mereka kembali merasakan gelombang getaran kecil dari kekuatan ilahi Dewa Laut. Seolah ada kekuatan tertentu yang membantu memulihkan kekuatan ilahi Dewa Laut.
Dalam situasi ini, Tujuh Penjaga Pilar Suci segera memahami. Hailong Dou Luo duduk tegak di platform pusat tempat Tang San menerima warisan Dewa Laut sebelumnya. Enam Dou Luo lainnya masing-masing duduk di platform berbeda. Dari ketujuh ahli jiwa laut ini, aura cahaya biru melesat ke udara. Ini bukan energi yang diberikan Tang San, melainkan energi bawaan sejak mereka resmi menjadi Penjaga Tujuh Pilar Suci Dewa Laut.
Cahaya biru tersebut berpencar ke berbagai arah. Seketika, tujuh lokasi berbeda di seluruh Pulau Dewa Laut memancarkan cahaya keemasan intens. Tujuh pancaran cahaya ini menyatu di tengah hampa, membentuk bola cahaya raksasa bagaikan matahari.
Selanjutnya, seluruh Pulau Dewa Laut berubah menjadi keemasan. Fluktuasi energi khusus tiba-tiba menyebar dari pulau ini, menjangkau setiap sudut lautan.
Ini adalah Panggilan Dewa Laut - skill pertahanan pamungkas yang ditinggalkan sang dewa di pulau ini. Hanya bisa diaktifkan oleh Pendeta Tertinggi bersama Tujuh Penjaga Pilar Suci saat menghadapi krisis nyawa.
Namun kali ini, Hailong Dou Luo menggerakkan skill ini bukan untuk bertahan. Melainkan sebagai seruan - seruan kepada seluruh makhluk lautan untuk bersembahyang bagi Dewa Laut.
Kedewaan Dewa Laut sendiri terlahir dari keyakinan makhluk-makhluk laut. Iman mereka tak diragukan lagi menjadi suplai terbesar bagi kekuatan ilahi sang dewa.
Pertama-tama yang bergabung dalam doa ini adalah kelompok Hiu Iblis Hantu Putih yang dipimpin Xiao Bai. Makin kuat kekuatan kehidupan laut, makin besar kekuatan doanya. Doa tulus kelompok Hiu Iblis Hantu Putih segera menyuntikkan kekuatan keyakinan besar ke dalam cahaya keemasan pertahanan Pulau Dewa Laut, berubah menjadi gelombang jiwa paling murni yang mencapai puncak Gunung Dewa Laut. Sisa jejak kekuatan ilahi yang ditinggalkan Tang San, dengan suntikan kekuatan keyakinan ini, segera menunjukkan getaran halus kembali.
Ini hanyalah permulaan. Deklarasi Tang San saat menjadi Dewa Laut telah menyebar ke setiap sudut lautan. Terlebih lagi, meski tanpa deklarasi ini, makhluk-makhluk laut yang akhirnya memiliki keyakinan lagi setelah bertahun-tahun, bagaimana mungkin mereka tidak setia kepada Dewa Laut?
Jika saat ini ada dewa yang datang mengobservasi di atas lautan, dia akan mendeteksi lingkaran-lingkaran cahaya keemasan di dalam air laut yang sedang berkumpul dengan kecepatan tak tertandingi menuju Pulau Dewa Laut. Cahaya keemasan ini tepatnya merupakan suara doa bersama triliunan kehidupan di lautan.
Mereka sedang berdoa untuk Dewa Laut, memperkuat jejak kekuatan ilahi sang dewa dengan keyakinan teguh mereka sendiri.
Tepat pada momen ini, di Gerbang Jialing, kebangkitan tubuh fisik Tang San telah mencapai tahap akhir.
Oscar dan Ning Rongrong yang asli telah perlahan-lahan muncul dalam cahaya dewa kembar yang turun, sementara energi Dewa Makanan dan Shennü Sembilan Warna juga mulai melepaskan diri dari tubuh mereka. Energi Teknik Penggabungan Hunwu akhirnya mencapai titik kelelahan total dan akan segera menghilang.
Saat ini, luka besar di dada Tang San telah menyatu kembali sebagian. Samar-samar terlihat jantung keemasan yang sedang perlahan terbentuk, setiap pembuluh darah terhubung dengannya dalam proses penyambungan terakhir...
