“Lao Jiang sepertinya sangat percaya diri.” Pelatih Kepala ‘Wu Tong’ tersenyum, namun pandangannya tetap tertuju pada Luo Feng. Hampir semua orang di ruangan itu menatap Luo Feng, menunggu hasil evaluasinya.
Luo Feng berdiri di depan target pukulan, kakinya tiba-tiba mengerahkan tenaga. Tubuhnya berputar sedikit di bagian pinggang dan pinggul yang mengeluarkan kekuatan dahsyat, energi terus mengalir melalui setiap sendi hingga ke lengan. Kepalan Luo Feng bagaikan anak panah yang dilepaskan dari busur purnama, meninggalkan bayangan samar. “Bang!” kepalan itu telah menghantam target.
Setelah satu pukulan, sorot mata Luo Feng sudah menunjukkan sedikit kegembiraan: “Rasanya enak memukul, semua tenaga terkuras.” Matanya beralih ke layar tampilan — “1101kg”
“Bagus.”
“Tidak buruk.” Beberapa petarung di tempat itu segera memuji.
Pelatih Kepala ‘Wu Tong’ mengusap dagunya sambil mengangguk: “Anak muda ini baik. Setiap pukulan tetap menjaga keseimbangan tubuh. Jika dia nekat memaksakan pukulan terkuat dengan mengorbankan keseimbangan, mungkin pukulannya akan lebih kuat. Tapi dalam pertarungan melawan monster, kehilangan keseimbangan berarti bunuh diri! Bagus, sangat bagus.”
“Haha, Luo Feng ini memang punya kemampuan tempur luar biasa.” Pelatih ‘Jiang Nian’ tertawa lebar, “Dia bahkan pernah mengalahkan tiga murid senior yang kekuatan dan kecepatannya tidak kalah darinya, dengan kemenangan mutlak!”
Mendengar pujian dari Komandan Pelatih dan para pelatih, Luo Feng merasa lega di hati.
Di masa remaja, dirinya pernah pingsan dua kali, kekuatan tubuh dan kecepatannya meningkat drastis. Sejak saat itu, dia menetapkan tekad untuk menjadi petarung yang hebat! Petarung hebat membutuhkan kemampuan tempur yang mumpuni. Meski di masa muda tidak bergabung dengan Dojo Limit, dia belajar dasar ilmu pedang dan gerak tubuh dari internet, berlatih sendirian di rumah untuk mengumpulkan pengalaman.
Inilah alasan mengapa kemampuan tempurnya kuat.
"Bibit yang bagus. Oke, lulus!" Komandan Pelatih Wu Tong dengan santai mengambil KTP lain dan menggesekkannya di alat, "Selanjutnya, Bai Yang."
Luo Feng kembali ke area tempat para peserta ujian berkumpul.
"Hebat, Fengzi." Yang Wu berbisik takjub sambil tersenyum.
Luo Feng menyunggingkan senyum lebar.
……
Delapan peserta segera menyelesaikan 'tes kekuatan pukulan'. Hanya satu yang gagal dengan pukulan 892kg, kurang sedikit dari standar. Untuk tes kecepatan berikutnya, tersisa tujuh orang.
"Klik!" Komandan Pelatih Wu Tong menghidupkan alat pengukur kecepatan.
"Satu per satu, urutan kebalikan dari sebelumnya. Pertama, Yang Wu." Perintah Wu Tong. Sebelumnya Yang Wu adalah peserta terakhir tes pukulan, kini jadi yang pertama tes kecepatan.
Yang Wu menarik napas dalam.
Sudah hampir sepuluh kali dia mengikuti ujian calon petarung, selalu gagal di tes kecepatan.
"Semangat, Yang-ge." Luo Feng menepuk pundak Yang Wu pelan.
“Lihatlah.” Yang Wu mengatur napas sejenak lalu berjalan ke lintasan lari.
Pelatih Jiang Nian mengerutkan alis melihat adegan ini. Yang Wu juga berasal dari Distrik Yi’an, tapi telah gagal berkali-kali dalam uji kecepatan.
"Boom!"
Langkah Yang Wu menghentak tanah mengeluarkan suara berat. Ayunan lengan yang bertenaga dan hentakan kaki yang kuat membuat kecepatannya segera mencapai batas maksimal. Wajahnya mengerang, urat leher berdenyut-denyut, berlari seperti orang gila sambil mengeluarkan geraman tertekan saat melewati area uji kecepatan!
“Harus lulus!” batin Yang Wu berteriak saat berhenti.
Dengan gelisah ia menoleh, melihat Luo Feng mengacungkan jempol. Pemandangan itu seolah membawanya langsung ke surga.
“Haha, Yang Wu, keberuntunganmu bagus. Ternyata lulus.” Pelatih ‘Jiang Nian’ juga tertawa lepas.
Yang Wu segera berlari melihat layar tampilan——‘25.1m/s’.
“Huh, nyaris saja.” Yang Wu sendiri tertawa. Jika kondisinya sedikit lebih buruk, kecepatannya mungkin tidak mencapai 25 meter per detik, dan itu berarti gagal lagi.
“Hmm, lulus!” Komandan Pelatih Wu Tong juga tersenyum, “Selanjutnya.”
Satu per satu peserta menjalani tes. Pada tes kekuatan pukulan sebelumnya, Luo Feng adalah orang kedua yang diuji. Kali ini untuk tes kecepatan, Luo Feng menjadi peserta kedua terakhir.
Segera tiba giliran Luo Feng.
“Luo Feng.” Komandan Pelatih Wu Tong memanggil.
“Si Gila, semangat! Kita harus pergi ujian praktik petarung bersama.” Yang Wu memberi semangat. Luo Feng tersenyum mengangguk lalu berjalan ke lintasan. Setelah menyesuaikan napas, dia melompat ringan beberapa kali. Berbeda dengan gaya kasar Yang Wu, gerakan Luo Feng terlihat sangat rileks.
Swoosh!
Dengan tenaga penuh, Luo Feng melesat bagaikan cheetah. Angin kencang menyertai gerakannya yang melintasi area uji kecepatan. Mata telanjang bisa melihat kecepatannya jauh melampaui peserta sebelumnya.
“Rasanya cukup baik.” Begitu menoleh, Luo Feng melihat Yang Wu mengacungkan jempol. Bahkan Komandan Pelatih Wu Tong dan Pelatih Jiang Nian mengangguk-angguk langka penuh kekaguman.
Luo Feng mendekat dan melihat di layar tertampil——
“28.6m/s”
“Kecepatannya luar biasa, melebihi standar kelulusan jauh sekali.” Komandan Pelatih Wu Tong mengangguk sambil tersenyum, “Terakhir, Tong Guan.”
……
“Tes kekuatan pukulan dan kecepatan telah selesai dilakukan berturut-turut. Satu orang tersingkir dalam tes kekuatan pukulan, dua orang tersingkir dalam tes kecepatan. Tinggal tersisa lima orang. Item ketiga adalah ‘ujian kecepatan reaksi saraf’。”
“Ikuti saya.” Komandan Pelatih Wu Tong memimpin sekelompok petarung dan lima peserta ujian yang tersisa menuju ‘ruang uji reaksi saraf’ yang terhubung dengan aula latihan.
Ini adalah ruangan luas berukuran sekitar 100 meter persegi.
Tentu saja dibandingkan dengan aula latihan super besar seluas ribuan meter persegi sebelumnya, ruang uji reaksi saraf ini jelas jauh lebih kecil. Terlihat sebuah peralatan berharga tinggi berdiri di lantai, di bagian depan alat ini terdapat lubang-lubang peluncur yang mirip dengan senapan mesin Gatling enam laras, meski jumlah lubangnya jauh lebih banyak daripada Gatling, mencapai puluhan lubang.
“Pertama, Tong Guan.” Komandan Pelatih Wu Tong membuka suara.
Pria berjanggut lebat itu segera berdiri di depan lubang senapan mesin uji, di dalam lingkaran berdiameter 3,6 meter.
“Tak!” Saklar dinyalakan.
Tepi lingkaran berdiameter 3,6 meter itu segera memancarkan cahaya merah redup ke atas, seketika peserta uji di dalam lingkaran seolah terbungkus tirai merah kabur.
“Ingat, bagaimanapun juga tidak boleh keluar dari area lingkaran. Begitu keluar, dinyatakan gagal. Tubuh yang menyentuh cahaya merah akan dikurangi poin.” Setelah berkata demikian, Komandan Pelatih Wu Tong berjalan ke mesin uji reaksi saraf itu dan menekan beberapa tombol untuk mengatur intensitas ujian. Tingkat intensitas ini juga memiliki banyak level.
Tingkat paling dasar adalah ujian untuk siswa menengah.
Dan yang tertinggi… itu adalah tempat pelatihan dan pengujian bagi petarung elite terkuat.
"Mulai!" Komandan Pelatih menekan tombol merah.
"Doo~~ doo~~" Mulut meriam besar mesin uji reaksi saraf mulai berputar. Puluhan lubang senjata di mulut meriam hampir seketika memuntahkan sinar-sinar merah dengan kecepatan bervariasi, lintasan terbang yang tidak paralel dan kacau. Dengan cepat mereka menembus area lingkaran merah.
Pria berjanggut tebal itu mematokkan matanya ke depan, tubuhnya bergerak gesit ke depan-belakang dan kiri-kanan, menyelip di antara celah peluru merah yang ditembakkan.
"Byur! Byur!" Dua kali berturut-turut terkena tembakan.
Tapi 'peluru' ini terbuat dari karet, daya ledak kecil, kecepatan tidak terlalu tinggi, dan tidak terlalu sakit saat mengenai tubuh manusia.
Waktu terus berdetak.
Pria berjanggut itu mati-matian menghindar, hingga akhirnya waktu mencapai satu menit.
"Wu~~" Komandan Pelatih Wu Tong menekan tombol. Mulut meriam mesin uji segera melambat dan berhenti berputar, sementara layar tengahnya menampilkan banyak data.
"Dalam 60 detik, terkena 57 kali, menyentuh sinar merah 3 kali. Tidak memenuhi syarat, gugur!" Komandan Pelatih 'Wu Tong' mengumumkan sambil melemparkan KTP ke arah pria berjanggut itu.
"Hanya selisih sedikit saja." Pria itu menggigit gigi, menggeleng lalu keluar dari lingkaran merah.
"Berikutnya, Luo Feng." Komandan Pelatih Wu Tong berkata.
Luo Feng dan Yang Wu saling memukul tinju sekali, lalu langsung berjalan masuk ke dalam area lingkaran merah.
Berdiri di dalam lingkaran merah dengan mulut meriam mesin uji mengarah ke depan, Luo Feng menarik napas dalam-dalam. Sebelum masuk perguruan silat, ia sering berlatih gerak tubuh di rumah. Kemampuan menghindar selalu menjadi keunggulan terbesarnya: "Sebelum Ujian Masuk Perguruan Tinggi, biasanya aku terkena 50 hingga 55 kali dalam 60 detik. Sekarang fisikku sudah meningkat, reaksi lebih cepat, pasti lebih mudah lulus ujian."
"Ingat, jangan sampai keluar lingkaran. Keluar langsung gagal. Menyentuh sinar merah pun mengurangi nilai." Setelah mengatakan itu, Komandan Pelatih Wu Tong menekan tombol merah.
"Bip~~ bip~~"
Mulut meriam mesin uji reaksi saraf berakselerasi cepat, berputar hingga kecepatan maksimum. Puluhan laras meriam tiba-tiba memancarkan sinar merah, melepaskan peluru karet secara simultan.
"Hmm?" Mata Luo Feng fokus mengawasi, otaknya cepat menghitung posisi. Tubuhnya bergerak lincah seperti kucing, terus menghindar ke segala arah. Beberapa peluru yang terlalu cepat terpaksa ditubruknya.
Sementara Luo Feng sibuk menghindar, para Petarung yang menyaksikan mulai berdiskusi.
"Pemuda ini bagus. Kecepatan reaksinya tampak luar biasa."
“Cepat sekali, gerak tubuhnya sangat bagus, fondasinya sangat kokoh. Lihat, kedua kakinya seperti bantalan cakar kucing, setiap perubahan gerak tidak kehilangan keseimbangan, bisa mengubah arah seketika. Gerak tubuh seperti ini... kalau bukan jenius, butuh latihan 10 tahun untuk mencapai dasar sekuat ini.”
Para Petarung di lokasi terkagum-kagum.
Kekuatan fisik Petarung bisa ditingkatkan melalui latihan. Tapi gerak tubuh, teknik pedang, dan sejenisnya bergantung pada pengalaman. Bukan berarti kekuatan fisik kuat, otomatis gerak tubuhnya hebat.
“Wu~~” Setelah tombol ditekan, mesin tes reaksi saraf berputar melambat dan berhenti. Di layar muncul serangkaian angka besar.
“Dalam 60 detik, terkena 28 kali, tidak menyentuh cahaya merah. Sempurna!” Pelatih Kepala Wu Tong tersenyum, "Bagus, Luo Feng, selamat. Begitu dokumen resmi turun dan data-mu tercatat di informasi kependudukan, kau akan menjadi calon petarung resmi!" Ujian lulus. Biasanya dalam 7 hari, sertifikat resmi akan turun dan dicatat dalam data kependudukan.
Luo Feng mengepal erat tangan kanannya: "Akhirnya berhasil!"
Dirinya, akhirnya menjadi calon petarung!
“Luo Feng, ujian praktik petarung tanggal 1 Agustus. Pagi itu kumpul di Hall Persatuan Limit, ikut pelatih Jiang Nian bersama calon petarung lain untuk berburu monster di luar zona kota basis manusia! Begitu lulus ujian praktik, kau resmi menjadi petarung sejati.” Pelatih 'Jiang Nian' berkata sambil tersenyum.
