Remaja kurus ini tak lain adalah 'Kobra' yang termasyhur di Distrik Yi’an. Keahliannya yang melegenda adalah teknik melempar Pisau Terbang. Sejak para narapidana lain mulai menyerang Luo Feng dengan gila-gilaan, remaja Kobra ini terus mencari momen terbaik untuk bertindak. Dan sekarang, saat Luo Feng sedang berada di puncak keganasan bertarung, dia pun melancarkan serangan!
Lemparan Pisau Terbang ini sangat licik. Saat pisau itu meluncur, posisinya sengaja terhalang tubuh seorang narapidana sehingga Luo Feng sama sekali tak melihat pisau yang datang.
“Syuut!” Pisau Terbang itu menembus dari selangkangan narapidana yang terlempar. Ketika Luo Feng melihat pisau itu, jaraknya hanya tersisa dua meter!
“Sial!”
“Tak sempat menghindar.” Reaksi saraf Luo Feng sangat cepat, tapi dalam waktu sesingkat itu mustahil baginya untuk menggerakkan tubuh.
Pisau itu tidak menuju titik vital, melainkan mengarah ke bahu kanan Luo Feng.
“Tidak!” Luo Feng membelalakkan mata. Bagi seorang pejuang, lengan yang digunakan untuk senjata sangat penting. Luo Feng menggunakan pedang, dan tangan yang dipakainya adalah tangan kanan. Jika sendi bahu kanan tertembus hingga tulang retak, butuh waktu berbulan-bulan sebelum bisa kembali menggunakan pedang untuk bertarung melawan monster.
Artinya, jika terluka sekarang, uji tempur pejuang tanggal 1 Agustus tidak bisa diikuti. Harus menunggu hingga 1 Februari tahun depan.
“Tidak! Menyingkir, minggir!!!”
Dengan kecepatan luar biasa pisau terbang itu, jarak dua meter membuat Luo Feng tak sempat berpikir konsekuensinya. Pada momen genting ini, seluruh konsentrasinya terfokus, otot-otot menegang maksimal. Matanya menatap tajam pisau itu dengan satu tujuan -
Menghindari pisau itu! Jangan sampai tertembus bahu!
"Brang!"
Di detik terakhir sebelum pisau itu mengenai Luo Feng, ujung pisau tiba-tiba berbelok secara misterius. Alih-alih menembus bahu, pisau itu hanya menggeser permukaan kulit bahunya, meninggalkan luka lecet yang membuat baju bahu kanannya ternoda darah.
“Semua jongkok, semua jongkok!”
“Cepat, jongkok.”
Saat itu, gerombolan polisi penjaga yang bersenjatakan senapan serbu sudah menerobos masuk ke aula. Semua narapidana yang tadinya mengamuk langsung berjongkok patuh. Bahkan remaja kurus 'Kobra' itu pun berjongkok, matanya terbelalak memandang Luo Feng: “Bagaimana mungkin? Mengapa lemparan Pisau Terbangku bisa meleset?”
Melihat polisi bergegas masuk, Luo Feng segera berjongkok.
"Mengapa Pisau Terbang tiba-tiba berubah arah?" Luo Feng yang masih jongkok itu bingung. Tiba-tiba, rasa sakit kepala yang mengerikan muncul tanpa peringatan, rasa nyeri yang hebat seolah ada paku tajam yang terus mengebor di otaknya, membuat seluruh tubuhnya kejang-kejang hingga terjatuh.
"Apa yang terjadi?"
"Kalian beberapa, ikut saya periksa."
Polisi yang telah menguasai situasi tertegun melihat Luo Feng. Saat itu tubuh Luo Feng memerah, keringat bercampur butiran darah terus mengucur, membuat bajunya cepat basah kuyup. Urat-urat menonjol seperti ular hijau melilit tubuhnya, membuat penampilannya menjadi sangat mengerikan.
"Bahaya, dia sudah pingsan karena kesakitan."
"Cepat, bawa ke ruang medis sebelah!"
Polisi juga terkejut dengan kondisi Luo Feng. Meski sudah kehilangan kesadaran, seluruh tubuhnya tetap memerah.
Di dalam pikiran Luo Feng.
Gelombang energi misterius yang kuat terus memancar dari pikiran Luo Feng, menyatu dengan setiap sel tubuhnya. Di bawah pembaruan energi ini, tulang, organ dalam, darah, otot, dan kulitnya mengalami transformasi dahsyat - seratus kali lebih cepat daripada saat ia melatih Energi Gen Primordial. Secara teori, perubahan secepat ini akan membuat tubuh hancur berantakan.
Namun berkat energi misterius tersebut, meski tubuh Luo Feng menunjukkan gejala kejang, pendarahan, dan getaran tulang, tidak ada kerusakan internal yang terjadi.
"Cepat, hati-hati! Bawa ke ruang medis!" Para polisi segera mengangkat Luo Feng.
Kronologi kerusuhan massal ini segera dirangkum menjadi laporan resmi.
……
Pukul delapan malam.
Di sebuah bangunan tiga lantai yang sepi di kompleks Rumah Tahanan, layar 200 inci di ruang tamu lantai satu sedang memutar film.
"Jeda."
Seorang pria paruh baya berbaju tidur di sofa berbicara, film yang sedang diputar langsung dijeda. Saat itu juga terdengar ketukan pintu dari luar.
"Masuk." Pintu terbuka otomatis. Seorang pria berbaju militer masuk dengan hormat, "Kepala Lembaga, kerusuhan massal ini sudah terungkap. Zhou Huayang yang menyuruh orangnya untuk menghadapi pemuda bernama Luo Feng ini, tapi hasilnya justru banyak yang terluka parah olehnya."
“Zhou Huayang itu anak kecil? Mengandalkan kekuasaan keluarga Zhou, dia benar-benar arogan.” Pria berjubah tidur itu berkata dengan dingin.
“Meskipun diatur Zhou Huayang, tapi menurut dugaan kami, yang benar-benar ingin menyerang Luo Feng adalah pemuda bernama Zhang Haobai.” Perwira itu berkata hormat, “Kami memeriksa arsip Luo Feng. Masuknya dia ke rumah tahanan juga terkait Zhang Haobai. Kemungkinan besar Zhang Haobai yang meminta bantuan Zhou Huayang.”
Saat ini di seluruh Tiongkok terdapat enam kota basis.
Karena manusia berkumpul dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, kontrol negara terhadap warga semakin kuat.
“Tapi Kepala, berdasarkan investigasi kami di TKP perkelahian, bangku dan meja logam yang penyok akibat pukulan tinju. Kami menyimpulkan kemampuan fisik Luo Feng pasti mencapai tingkat petarung.” Suara perwira itu tegas. Perabotan di rumah tahanan memang terbuat dari logam.
Tinju Luo Feng membuat meja logam penyok, bahkan sebuah tebasan tangan mampu memotong bangku logam.
Sungguh mengerikan!
“Tingkat petarung?” Pria paruh baya yang tenang tiba-tiba berdiri, menatap tajam sang perwira, “Kau yakin?”
“100% yakin!” jawab perwira, “Saya juga baru menghubungi Balai Petir dan Balai Ekstrim untuk konfirmasi. Luo Feng baru saja lulus ujian calon pendekar! Hanya belum tercatat di informasi identitas kewarganegaraan. Dipastikan akan terupdate dalam beberapa hari ini.”
“Calon petarung？Dia seorang calon petarung, ngapain datang ke rumah tahanan?” Pria paruh baya ini mengerutkan kening, “Kalau benar-benar ribut, itu akan jadi masalah besar.”
Para petarung, dari pihak manapun, sangat menjunjung tinggi hak-hak petarung.
Jika ada petarung yang dirugikan oleh sistem kepolisian, pasti akan memicu ketidakpuasan seluruh petarung. Masalahnya akan jadi rumit karena sistem kepolisian tidak berwenang menahan atau mengurung petarung.
“Sekarang dimana Luo Feng?” tanya pria paruh baya itu.
“Luo Feng sejak kecil punya penyakit sakit kepala aneh. Saat ujian masuk perguruan tinggi pernah kambuh, baru saja kambuh lagi. Tapi sekarang sudah pulih dan sedang di ruang medis, masih dalam keadaan tidak sadarkan diri,” jawab perwira itu.
Pria paruh baya itu berpikir sebentar, lalu memerintahkan: “Segera bawa Luo Feng ke kompleks perawatan tentara sebelah! Setelah sadar, kamu mewakili saya untuk meminta maaf langsung. Besok pagi kita hubungi Dojo Batas tempatnya dan jelaskan masalah ini. Pastikan masalah ini diredam dan dikembalikan ke rumahnya!”
“Siap, Kepala Lembaga.” Perwira itu segera pergi menjalankan perintah.
……
Tengah malam.
Di kamar tidur yang sunyi, mata Luo Feng berkedut lembut lalu terbuka perlahan.
“Di mana ini?” Luo Feng sadar kembali, matanya menyapu sekeliling. Bintik-bintik pada pagar jendela di sebelah kamar tidur terlihat begitu jelas. Suara televisi dari penghuni lain di sekitarnya bahkan terdengar sangat keras, hingga percakapan pejalan kaki di jalan raya yang jauh di malam hari pun bisa ia dengar.
“Tidak, bukan suaranya yang keras. Pendengaranku meningkat drastis.”
Luo Feng turun dari tempat tidur dan berdiri. Saat berjalan di dalam kamar, ia memandang sekeliling. Penglihatan, pendengaran, bahkan penciumannya mengalami peningkatan yang luar biasa.
Pandangan Luo Feng jatuh pada bangku di sebelahnya. Hatinya tergerak, dan seketika kekuatan tak kasatmata mengendalikan bangku itu. Kekuatan tak terlihat ini tidak bisa dideteksi mata telanjang, tapi Luo Feng sendiri bisa merasakannya dengan jelas - kekuatan itu memancar dari pikirannya secara instan.
“Kekuatan apa ini? Bagaimana aku bisa memiliki kekuatan seperti ini?” Luo Feng merasakan detak jantungnya semakin cepat, tak percaya dengan kenyataan ini. Kekuatan tak kasatmata ini seperti tangan tak terlihat miliknya.
Huuu!
Di kegelapan malam ini, bangku itu mulai melayang.
Dengan kehendak hati, Luo Feng memandang ke tempat tidur di sebelahnya. Seketika seluruh ranjang mulai melayang. Ia menoleh ke rak TV, dan rak itu pun ikut melayang. Berturut-turut tiga kursi, meja kopi, hingga lemari pakaian di sampingnya semua terangkat dari lantai.
Tak lama kemudian——
Hampir semua benda di dalam kamar tidur terlepas dari lantai, seolah-olah tidak ada gravitasi di luar angkasa.
“Mengontrol begitu banyak benda melayang, aku sama sekali tidak merasa kesulitan?” Luo Feng perlahan berjalan ke balkon, di tengah malam yang sunyi, pandangannya tertuju pada pagar pembatas. Dengan niatnya,
Kreek!
Sebuah tiang baja di pagar perlahan berputar, lalu terlepas dari pagar. Di bawah tatapan Luo Feng, ujung tiang baja mulai berputar dan melengkung, menjadi tajam dan runcing, berubah menjadi paku baja. Semua melayang di udara, dikendalikan oleh kekuatan tak kasatmata.
“Pergilah!” Luo Feng menggerakkan niatnya.
Paku baja itu melesat seperti kilat menuju bukit buatan di kompleks perumahan. Dengan kecepatan dahsyat, paku itu menembus batu besar di bukit. Setelah menembus, paku kembali dan terus menembus batu tersebut.
Swoosh! Swoosh! Swoosh!
Paku baja berubah menjadi bayangan-bayangan ilusi, dengan gila-gilaan terus menembus bukit itu. Seperti dihujani peluru penembus baja, seluruh bukit segera berubah menjadi sarang lebah.
“Boom!” Dentuman rendah tiba-tiba terdengar.
Bukit buatan setinggi 2-3 meter meledak menjadi pecahan batu, sementara paku baja yang dikendalikan Luo Feng hancur menjadi serbuk halus.
“Siapa itu?”
“Wu wu, wu wu~~” Seluruh area perawatan militer seketika bergema dengan suara alarm, lampu sorot berkekuatan tinggi menyala satu per satu, banyak penjaga berlarian membawa senjata api.
Sementara Luo Feng sendiri langsung menundukkan kepala, segera menyelinap masuk ke kamar dan berbaring di tempat tidur, hatinya tergetar hebat: "Batu besar setebal satu dua meter itu ternyata bisa ditembus sekejap! Kekuatan kontrol duri baja-ku sudah setara dengan peluru penembus baja senapan sniper berat, ini pun karena duri baja tidak cukup kokoh dan tajam, akhirnya duri baja hancur berantakan menjadi debu karena getaran balik."
"Aku menembus lebih dari seratus kali dalam sekejap, bukankah itu setara dengan seratus lebih peluru penembus baja yang ditembakkan sekaligus?" Luo Feng menarik napas tajam, "Ini, ini sebenarnya apa yang terjadi?"
Kekuatan misterius dan mengerikan seperti ini, di kompleks perawatan militer biasa ini, telah bangkit!
