“Zhou Huayang?” Luo Feng dalam hati bergerak, “Ternyata dia!”
Petugas penjara pernah mengatakan, Zhang Haobai meminta bantuan Zhou Huayang untuk mengatur orang yang menyerang dirinya.
“Kamu adalah Zhou Huayang?” Luo Feng menunjukkan senyum tipis.
Zhou Huayang merasa gugup, di bawah tatapan Luo Feng ia tak bisa menahan kepanikannya. Jika Luo Feng benar-benar ingin menghadapinya, dia akan berada dalam masalah besar. Zhou Huayang tetap mempertahankan senyumannya: “Benar, ini saya. Luo Ge, mari kita cari tempat di sebelah untuk berbincang?”
“Baiklah.” Luo Feng mengangguk, “Saya juga ada hal yang ingin dibicarakan denganmu.”
……
Di sebuah jalan tak jauh dari Kompleks Nan'an, terdapat 'Pemandian Yangzhou' yang merupakan tempat dengan harga relatif mahal. Bahkan kamar kecil pun memiliki harga minimal 1000 yuan. Meski pernah mendengarnya, Luo Feng belum pernah masuk. Kali ini dia membawa adiknya dan Zhou Huayang ke sana.
Pemandian Yangzhou adalah tempat yang menggabungkan pemandian air panas, pijat kaki, dan hiburan.
“Sudah, kamu bisa keluar. Jika ada kebutuhan akan saya panggil.” Di salah satu kamar Pemandian Yangzhou, Zhou Huayang memberi perintah.
“Baik, Tuan.” Pelayan meninggalkan kamar.
“Suite ini terdiri dari tiga kamar, satu kamar mandi khusus untuk berendam. Kamar kedua adalah ruang istirahat untuk minum teh dan rapat bisnis. Kamar ketiga adalah ruang hiburan untuk internet, menonton TV, dan bernyanyi.”
“Ahua, kamu main di kamar ini saja, aku ada urusan dengan Zhou Huayang.” Luo Feng tersenyum.
“Silakan, Kak.”
Luo Hua menarik roda kursi roda mendekati komputer dengan semangat, “Wah, layar ultra tipis 46 inci dengan sistem kontrol suara, keren.”
Luo Feng dalam hati menghela nafas, laptop di rumahnya model paling murah dengan sistem operasi manual hanya beberapa ratus yuan. Sedangkan laptop mewah saat ini sudah menggunakan sistem ‘kontrol suara’, bahkan kabarnya ada yang menggunakan ‘proyeksi hologram virtual tiga dimensi’.
Tentu saja perangkat proyeksi 3D virtual harganya selangit. Termasuk perangkat legenda, bahkan keluarga kaya biasa mungkin harus menjual semua harta untuk membelinya.
Adik Luo Hua dengan antusias mencoba sistem kontrol suara di depan komputer. Sementara Luo Feng dan Zhou Huayang masuk ke ruang istirahat.
“Kreek.” Pintu tertutup, di ruang istirahat Luo Feng dan Zhou Huayang duduk berhadapan.
“Luo Ge, minum teh.” Zhou Huayang mengangkat teko teh dan menuangkan secangkir teh untuk Luo Feng, sambil berkata dengan wajah penuh penyesalan, “Luo Ge, kedatanganku kali ini adalah untuk meminta maaf padamu! Masalah yang terjadi… Ah, jujur saja, aku sungguh malu dan sangat menyesal!”
Luo Feng memegang cangkir teh, mendengarkan dengan diam di samping.
Zhou Huayang...
Orang seperti ini banyak ditemui di masyarakat, termasuk tipe yang memiliki jaringan relasi luas. Tugas mereka adalah menerima uang dari orang lain untuk mengerjakan pesanan. Seperti Zhou Huayang, dia juga menerima uang untuk menyelesaikan pekerjaan tanpa ada permusuhan sebelumnya dengan Luo Feng. Terhadap Zhou Huayang, Luo Feng tidak menyimpan dendam besar. Target kebencian sebenarnya Luo Feng adalah Zhang Haobai.
“Bahkan jika Zhang Haobai tidak menyuruh Zhou Huayang untuk menyerangku, dia pasti akan mencari orang lain,” batin Luo Feng. “Zhou Huayang hanya perantara. Tapi... karena dia datang mencariku, sekalian saja menyelesaikan ini secara pribadi.”
Melihat Luo Feng diam tidak berbicara, Zhou Huayang segera melanjutkan, “Saat aku mengatur orang untuk menyerangmu, aku sama sekali tidak tahu latar belakangmu. Semua informasi itu diberikan Zhang Haobai, sehingga aku melakukan kebodohan ini! Kuharap Luo Ge bisa berbesar hati dan memaafkanku.”
“Memaafkan aku?” Luo Feng menyeringai.
“Ini sedikit permohonan dariku, harap Luo Ge menerimanya.” Zhou Huayang mengeluarkan amplop dari dalam jaket dan meletakkannya di meja sambil mendorongnya ke arah Luo Feng, “Ini cek atas nama dari China Merchants Bank, tertulis nama Luo Ge sebagai penerima. Hanya Luo Ge yang bisa mencairkannya di cabang manapun.”
Luo Feng melirik, lalu membuka amplop. Di dalamnya memang ada sebuah cek dengan jangka waktu pembayaran 10 hari, tertulis atas nama Luo Feng, dilengkapi nomor KTP-nya.
Tentu yang paling menarik adalah baris tulisan itu——
Satu juta yuan penuh!
"Satu juta?" Luo Feng terkejut. Ini jumlah yang cukup besar. Tabungan keluarganya selama bertahun-tahun tak pernah melebihi 100 ribu yuan. Saat ini Hua Xia Bi masih sangat berharga, bahkan bagi direktur perusahaan sekalipun, satu juta Hua Xia Bi tetap angka yang besar.
"Semoga Kak Luo bisa memaafkan adik ini, mari kita lupakan masalah ini." Zhou Huayang berkata dengan tulus.
Satu juta...
Keluarga Luo Feng belum pernah memiliki uang sebanyak ini. Uang seperti ini, tidak diambil juga sayang.
"Aku tahu kau hanya perantara. Aku tak akan menyulitkanmu. Baik, cek ini aku terima." Luo Feng mengangguk, membuat Zhou Huayang langsung lega.
"Tapi mencairkan cek ini merepotkan. Lebih baik kau transfer langsung ke rekeningku sekarang via internet." Kata Luo Feng.
"Baik." Zhou Huayang langsung setuju.
Luo Feng mengangguk, mengambil pulpen di tepi meja, lalu menulis nomor rekening bank dan alamat bank pembuka rekening di kertas putih: "Ini nomor rekening bankku, alamat bank pembuka rekening di sini, atas namaku sendiri."
"Oke." Zhou Huayang mengambil kembali amplop dan cek, sekaligus mengeluarkan ponsel dari sakunya. Melalui ponsel, ia langsung mengakses sistem bank dan berhasil mentransfer dalam hitungan detik.
Luo Feng merasakan getar ponsel di sakunya. Setelah mengeluarkan dan membukanya, terlihat notifikasi perubahan saldo bank sebesar 1 juta yuan.
“Sudah masuk?” Zhou Huayang tersenyum.
“Ya.” Luo Feng mengangguk.
Zhou Huayang tersenyum: "Kakak Luo memang selalu gesit dalam bertindak. Di Kota Yangzhou ini, kalau ada masalah yang tidak bisa Kakak Luo selesaikan, langsung hubungi saya. Selagi saya bisa, pasti akan membantu. Tentu Kakak Luo sebentar lagi akan menjadi Petarung, tapi setan kecil lebih merepotkan daripada raja neraka. Untuk urusan-urusan rumit, lebih mudah kami yang turun tangan."
"Baik, kalau ada keperluan pasti akan minta bantuanmu." Luo Feng berdiri.
Zhou Huayang juga segera bangkit, mereka berdua berjabat tangan.
"Kalau begitu saya permisi dulu." Zhou Huayang tertawa, "Biaya suite ini sudah saya bayar, Kakak Luo bisa bersantai di sini sampai besok pagi." Kemudian Zhou Huayang menyapa adik Luo Feng 'Luo Hua' sebelum keluar dari suite.
Di suite hanya tersisa kedua kakak beradik Luo Feng dan Luo Hua.
Di ruang hiburan suite.
"Kak, orang itu cari apa?" tanya Luo Hua sambil tersenyum, "Kurasa dia sangat sopan."
"Dia datang untuk memberikan uang kepada kita." Luo Feng tersenyum.
"Memberi uang?" Luo Hua terkejut.
Kejadian di rumah tahanan tidak diceritakan Luo Feng kepada orang tua dan adiknya. Ia tidak ingin keluarga khawatir. Menurutnya... sejak memilih jalan sebagai Petarung, berbagai kesulitan dan bahaya akan menghadang. Masalah-masalah ini lebih baik tidak disampaikan kepada orang tua.
"Oh ya, Ahua." Luo Feng tersenyum, "Bagaimana perkembangan sahammu?"
“Adik Ahua karena tinggal di rumah sepanjang tahun, tertarik pada keuangan, terutama industri saham. Meskipun usianya masih muda, dia sudah bermain saham selama tiga tahun.”
"Tahun pertama tidak untung, dua tahun terakhir untung banyak, empat kali lipat. Sudah lebih dari 20 ribu yuan." kata Luo Hua.
"Sebanyak itu?" Luo Feng terkejut.
Dua puluh ribu yuan sebenarnya tidak membuat Luo Feng terkejut. Yang membuatnya terkejut adalah efisiensi adiknya dalam menghasilkan uang! Benar-benar empat kali lipat! Efisiensi yang sangat luar biasa!
"Lumayanlah." Luo Hua tersenyum, "Sebenarnya bermain saham, satu faktor adalah psikologi, kedua matematika. Asal bisa mengontrol posisi dengan baik, melalui pembelian bertahap, mengontrol harga beli. Lalu mengikuti bandar di belakang layar, mudah dioperasikan... Hanya kadang saat pasar bergejolak, psikologi bisa terganggu. Tahun pertama tidak untung karena sering ketakutan dan cepat-cepat melepas."
Luo Feng sama sekali tidak mengerti.
"Penghasilanku ini belum seberapa. Ahli yang hebat bermain futures dll, kalau sahamku naik dua kali lipat, mereka bisa untung sepuluh dua puluh kali. Tapi futures lebih berbahaya, kalau salah langkah kena forced liquidation, langsung habis semua." Luo Hua menggelengkan kepala.
Meski Luo Feng tidak paham semua ini...
Tapi dia mengerti satu hal: keuntungan saham berbentuk bunga berbunga.
Misalnya adiknya, dari beberapa ribu yuan menjadi 20 ribu yuan butuh tiga tahun. Tapi kalau modal awalnya 1 juta yuan, mungkin sekarang sudah 4 juta aset. Dengan modal 4 juta yuan, mungkin sudah 16 juta aset.
Uang menggelinding seperti bola salju, semakin lama semakin fantastis.
“Ahua, nanti aku akan memberimu 500 ribu.” Luo Feng tersenyum, “Berjuanglah dengan giat.”
“500 ribu?” Adik Luo Hua matanya berbinar penuh semangat, “Hari ini pasar saham turun drastis, ini saat yang tepat untuk beli saham saat harga terendah, pasti bisa untung besar.” Selama bertahun-tahun tidur sekamar dengan adiknya, Luo Feng telah lama memperhatikan... Adiknya selalu mengharapkan pasar saham anjlok. Sedangkan tetangga mereka, Paman Wang, selalu berharap pasar saham naik.
Adiknya untung dari saham, Paman Wang rugi bermain saham.
Apakah para ahli selalu mengharapkan pasar saham jatuh? Luo Feng berpikir dalam hati.
“Ngomong-ngomong, Kak, dari mana kau dapat uang sebanyak itu?” Luo Hua terus mendesak.
“Ya, Zhou Huayang yang tadi itu.” Luo Feng tersenyum, “Adik, uang ini kamu pakai saja. Nanti setelah kakakmu menjadi petarung, penghasilan akan jauh lebih besar!” Petarung biasa memang tidak terlalu hebat dalam menghasilkan uang, tapi... Luo Feng sangat paham kemampuan dirinya. Kemampuan mengendalikan benda saja sudah lebih menakutkan daripada senapan mesin berat!
Lagipula peluru hanya terbang lurus, sedangkan paku yang dikendalikan Luo Feng bisa berubah arah secara instan.
“Tanggal 1 Agustus, ujian praktik petarung. Setelah lulus, karir sebagai petarung akan dimulai.” Tangan kanan Luo Feng yang memegang cangkir tanpa sadar sedikit mengencang, Krack! Cangkir langsung pecah, air teh tumpah ke lantai.
Adiknya, Luo Hua yang berada di samping kaget: “Kak, kenapa kamu?”
“Tidak apa-apa.” Luo Feng menggelengkan kepala sambil tersenyum.
Dalam hati ia berpikir: “Saat di penjara tahanan, aku berlatih energi gen primordial. Kekuatanku langsung meningkat drastis. Lalu kemampuan bangkit, kekuatanku bertambah lebih banyak lagi! Sekarang kekuatan dan kecepatanku jauh melebihi sebelumnya. Tapi peningkatan kekuatan yang terlalu cepat juga bukan hal baik. Kontrol kekuatanku masih kurang presisi.”
Baru sedikit emosi saja sudah bisa menghancurkan cangkir, jelas karena kontrol kekuatan yang kurang.
“Baik, besok pagi langsung ke Dojo Terbatas. Dari hari ini sampai 1 Agustus, selama lebih dua puluh hari ini aku akan berlatih keras. Melatih penguasaan terhadap kecepatan dan kekuatan saat ini. Agar kemampuan bisa termanfaatkan secara maksimal.” Luo Feng bergumam dalam hati.
